Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa bahwa atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami bisa menyusun Panduan Rawat Gabung Ibu dan Bayi RSU Kota Tarakan.
Kami mengharap dengan adanya buku Panduan Rawat Gabung Ibu dan Bayi ini dapat membantu
pelaksanaan Rawat Gabung di RSU Kota Tarakan dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan bayi
baru lahir.
Panduan ini merupakan panduan pelaksanaan rawat gabung antara ibu dan bayi secara tepat
dengan tetap mempertimbangkan keadaan ibu dan bayi. Panduan ini diharapkan dapat dijadikan
pedoman dan acuan di Rumah Sakit Umum Kota Tarakan dalam memberikan pelayanan kesehatan ibu
dan bayi sehingga didapat persamaan kesepahaman dalam melaksanakan rawat gabung pada ibu dan
bayi secara tepat di RSU Kota Tarakan.
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh tim penyusun yang telah
membantu sehingga buku panduan ini dapat di selesaikan.
Kami menyadari bahwa masih banyak keterbatasan dan kendala serta permasalahan yang
perlu diantisipasi dalam upaya untuk mewujudkan pelayanan kesehatan ibu dan bayi secara terpadu
paripurna di RSU Kota Tarakan , oleh karena itu kami mengharapkan saran perbaikan, sumbangan
pemikiran,masukan serta kritikan.
Akhir kata kami mengharapkan mudah-mudahan dapat bermanfaat
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
DEFINISI...................................................................................................................................................................... 2
BAB II........................................................................................................................................................................... 5
RUANG LINGKUP....................................................................................................................................................... 5
TATA LAKSANA.......................................................................................................................................................... 7
BAB IV....................................................................................................................................................................... 11
DOKUMENTASI......................................................................................................................................................... 11
BAB I
DEFINISI
C. Jenis Rawat Gabung Di Rumah Sakit Rawat Gabung dapat dilakukan secara :
1. Rawat Gabung Penuh : cara perawatan ibu dan bayi bersama-sama dalam satu
ruang secara terus menerus selama 24 jam.
2. Rawat Gabung Parsial : cara perawata ibu dan bayi terpisah pada waktu tertentu
(misalnya pada waktu malam hari dan waktu kunjungan bayi dipisahkan dari
ibunya) . untuk bayi yang mengalami asfiksia,maka rawat gabung dilaksanakan
setelah resusitasi selesai.
4. Peralatan Minimal
Jika dilakukan rooming in (bedding-in, bayi satu tempat tidur dengan ibu), akan
mengurangi pembelian boks bayi. Pada bedding-in, bimbingan posisi menyusui
dengan posisi ibu tidur sebaiknya dilakukan sejak di Rumah Sakit yang masih
mengenalkan botol untuk memberikan minum bsyi (walau isinya ASI perah) akan
mempersulit bayi melekatkan mulutnya pada payudara ibu.
5. Menurunkan Infeksi
Kolostrum (ASI berwarna bening yang keluar diawal kelahiran dan jumlahnya sangat
sedikit) mengandung banyak antibody, yang segera didapat bayi,juga melindungi
bayi terhadap penyakit. Kekhawatiran bayi tertular penyakit dari pengunjung di RS
merupakan alasan utama. Ibu yang sedang sakit flu cukup memakai masker saja .
menyusui dikala ibu sakit memberikan paparan antibody yang dihasilkan pada ibu
yang sakit. Antibody terhadap penyakit tertentu tidak akan terjadi saat ibu sehat.
Juga penekanan kualitas kolostrum yang sangat baik.
RUANG LINGKUP
1. Diawali dengan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) pada masa persalinan di kamar bersalin.
2. Dilanjutkan rawat gabung di ruang perawatan, antara lain :
a. Menyusui on cue (melihat tanda-tanda bayi ingin menyusui).
b. Menyusui eksklusif.
c. Asuhan bayi baru lahir, antara lain :
1) Mencegah hipotermia.
2) Pemeriksaan klinis bayi.
3) Perawatan umum (merawat tali pusat, mengganti popok, memandikan bayi, menjaga
hygiene bayi)
4) Deteksi dini bayi baru lahir.
d. Asuhan ibu nifas antara lain :
1) Puerperium.
2) Breast care, termasuk memerah dan menyimpan ASI.
3) Perdampingan menyusui, termasuk pelekatan dan posisi menyusui yang benar, mengenali
tanda bayi ingin menyusu, dan tanda telah puas dalam menyusu.
4) Mengenali hambatan nifas.
5) Asuhan ibu nifas pasca tindakan.
6) Membantu ibu bila ditemukan penyulit dalam menyusui (kelainan putting, pembengkakan
mamae, engorgement, dll)
7) Senam nifas.
e. Komunikasi Informasi Edukasi (KIE)
Keberhasilan dalam melaksanakan rawat gabung ibu dan bayi, untuk mendukung keberhasilan
menyusui, calon ibu perlumendapatkan informasi tentang :
1) Nutrisi ibu menyusui.
2) Pengetahuan tentang menyusui secara eksklusif.
3) Kerugian bila bayi tidak mendapatkan ASI.
4) Manajemen laktasi yang benar, termasuk kendala dalam menyusui.
5) Mengenali tanda-tanda bahaya pada ibu dan bayi.
6) Perawatan payudara, cara memerah, menyimpan dan memberikan ASI dengan sendok.
7) KB terutama Metode Amenorrhoe Laktasi (MAL).
b. Rawat gabung ibu dan bayi merupakan salah satu kegiatan atau program untuk
mendukung keberhasilan menyusui pada program sayang ibu dan sayang bayi.
c. Program sayang ibu dan syang bayi dengan memberikan hak ibu antara lain :
mendapat pelayanan yang sesuai standar, dekat dengan bayinya, bisa mencurahkan
kasih sayang sesuai keinginan.
d. Hak bayi antara lain : mendapatkan gizi terbaik utnuk tumbuh dan kemabng. Gizi terbaik
bagi bayi adalah Air Susu Ibu (ASI) yang tidak dapat tergantikan oleh apapun, dan juga
dapat setiap saat mendpatkan ASI sesuai kebutuhan, mendapat kasih sayang dan
selalu dekat dengan ibunya.
2. Ibu hamil, Suami dan atau Keluarga
a. Salah satu factor keberhasilan menyusu adlah kesiapan calon ibu dan dukungan dari
keluarga.sehingga sejak awal ibu hamil sudah memahami pengertian rawat gabung.
b. Suami dan keluarga perlu juga mendaptkan informasi tentang rawat gabung ibu dan
bayi sejak masa kehamilan pada waktu pelayanan Antenatal Care (ANC).
c. Informasi dapat diperoleh melalui sosialisasi tentang rawat gabung ibu dan bayi minimal 2 kali
pertama pada ANC (trimester 1 dan 2).dimulai secara kelompok, dilanjutkan dengan konseling
kepada ibu, suami dan keluarga.
3. Petugas
Kesiapan petugas dalam melaksanakan rawat gabung ibu dan bayi adalah sebagai berikut:
a. Memahami pentingnya rawat gabung untuk kesejahteraan ibu dan bayi.
b. Mampu menilai persyaratan ibu dan bayi untuk dilakukan rawat gabung.
c. Terampil dalam memberikan asuhan rawat gabung untuk kesejahteraan ibu dan bayi.
d. Terampil melakukan asuhan pada ibu dan bayi yang lahir dengan tindakan.
e. Mampu menolong ibu dalam memposisikn bayi dan perlekatan yang baik.
f. Mampu menolong ibu dalam mengatasi kendala yang timbul dalam menyusui bayinya,
misalnya : putting ibu lecet, payudara bengkak dll.
g. Mampu membantu ibu memerah ASI, bila atas indikasi medis bayi harus berpisah dari ibunya.
h. Memahami dan mampu melaksanakan laktasi yang benar.
i. Pelatihan petugas untuk menghindari hambatan dalam pelaksanaan rawat gabung.
Pencatatan merupakan bukti dari kualitas pelayanan/asuhan yang diberikan kepada ibu dan bayi,
hal-hal yang perlu ditulis/direkam pada pencatatan dan pelaporan rawat gabung adalah :
A. Cakupan Rawat Gabung
1. Jumlah rawat gabung
2. Inisiasi Menyusui Dini
3. Menyusui on cue
4. Pendokumentasian rawat gabung menggunakan formulir :
a. Formulir Follow Up Bayi
b. Informasi dan persetujuan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan Rawat Gabung
c. Formulir Rawat Gabung dan ASI Eksklusif
B. Jumlah Persalinan
1. Persalinan normal
2. Persalinan dengan tindakan
C. Jumlah Ibu dan Bayi yang Bermasalah dalam Menyusui
D. Jumlah Rujukan (dirujuk atau menerima rujukan)
Pencatatan dan pelaporan menggunakan system dan format yang telah ada, misalnya : mencatat asuhan
yang diberikan oleh petugas kesehatan untuk ibu dan bayi yaitu pada rekam medis. Alur pelaporan
mengikuti system yang telah ada, misalnya : di rumah sakit dari ruangan di koordinir oleh bagian
pencatatan dan pelaporan RS. Pencatatan dan pelaporan ini penting dilaksanakan, sebab catatan ini
merupakan data yang dapat dianalisis dan dapat digunakan sebagai bahan informasi.
Tarakan, 2022
Direktur RSU Kota Tarakan