Peralatan • Tensimeter • Tempat sampah medis • Stetoskop • Status pasien dan alat tulis. • Thermometer • Sabun untuk cuci tangan. • Senter • Handuk kecil atau lap tangan • Garfu tala • Celemek • Rflekx Hamer • Bengkok • Jam Tangan • Alas Bokong • Sarung tangan dan pinset • Celana dalam pasien dan dalam bak steril. pembalut. • Kapas DTT dalam kom DTT • Selimut • Baskom berisi larutan clorin 0,5% • Kantong palstik PERSIAPAN RUANGAN
• Tempat yang bersih, nyaman, dan tenag
• Pintu ditutup SIKAP • Salam therapeutic • Jelaskan pemeriksaan ini pada ibu • Jelaskan tujuan dan hasil yang diharapkan dari pemeriksaan • Bila ibu mengerti apa yang telah di sampaikan mintakan persetujuan lisan tentang pemeriksaan yang akan dilakukan • Menjaga privacy klien lanjutan • Melakukan observasi KU dan kesadaran pasien dengan mengajak pasien berbicara • Mengukur tekanan darah, nadi, suhu, dan pernapasan • Mencuci tangan • Mengkaji keadaan rambut • Memeriksa mata (konjungtiva, sclera, kebersihan mata) • Memeriksa hidung (apakah ada polip, pernafasan cuping hidung, kebersihan) • Memeriksa mulut dan gigi • Memeriksa leher (Kelenjar Getah Bening, Kelenjar Tyroid, Vena Jugolari, Tonsil, Faring, Laring). • Mempersilahkan pasien untuk membuka pakaian bagian atas untuk diperiksa payudaranya. • Memeriksa tangan (kebersihan kuku, warna ujung jari pucat/tidak) • Memeriksa keadaan payudara (bentuk, putting, ASI, bendungan ASI). • Memasang alas bokong dan selimut • Mempersilahkan pasien untuk membuka pakaian bawah untuk diperiksa bagian kemaluannya. • Memasukkan pembalut kedalam kantong plastic sambil mengkaji lokhia (warna, bau, dan volume) • Meminta pasien dalam posisi dorsal recumbent • Memakai sarung tangan • Memeriksa keadaan luka jahitan perineum (Oedema, REEDA, proses penyembuhan luka, dan keadaan benang jahitan) • Memeriksa anus (Kebersihan, haemorhoid) • Membantu pasien untuk memakai celana dalam dan pembalut • Memeriksa keadaan perut (bekas operasi, strie, linea, TFU, kandung kemih, masa di bagian supra simpisis, diastasis rekti). • Diastasis rekti adalah derajat pemisahan otot rektus abdominal (rectus abdominis). • Tujuan : mengevaluasi otot abdominal. • Caranya : • Posisi ibu berbaring tanpa bantal. • Letakkan ujung jari 1 tangan pada garis tengah abdominal, dengan ujung jari telunjuk di bawah umbilicus sedangkan jari lainnya disusun secara tegak ke bawah symfisis pubis sisi-sisi jari harus bersentuhan satu sama lain. • Anjurkan ibu untuk mengangkat kepala kearah payudara pastikan tangan tidak menekan tempat tidur. • Tekan ujung jari sedikit ke dalam abdomen. • Ukur jarak antara kedua otot rektus abdominis ketika berkontraksi dan letakkan jari-jari mendatar dan sejejar pada garis tengah dan isi ruang diantara otot rektus abdominis dengan jari. Catat jumlah jari diantara tepi median kedua otot rektus. • Letakkan ujung jari satu tangan di sepanjang tepi median satu otot abdominal rektus dan ujung jari yang lain di sepanjang tepi median otot abdominal rektus yang lainnya. • Anjurkan ibu untuk menurunkan kepala perlahan ke posisi istirahat awal. • Dengan ujung jari ikuti otot rektus abdominis ketika relaksasi. • Ukur jarak di antara 2 otot rektus abdominis saat relaksasi. • Catat jumlah jari ikuti otot rektus abdominis ketika relaksasi. • Contoh : saat kontraksi = 2, saat relaksasi = 5 : 2/5 • Membantu pasien memakai pakaian bawah • Mengambil alas bokong • Memeriksa keadaan ektremitas atas (Anemi ujung jari, pembesaran kelenjar aksila, kebersihan kuku, reflek bicep dan tricep) • Memeriksa keadaan ektremitas bawah (Oedema, anemi ujung jari, varices, homan’s sign, reflek patella) • Mencuci tangan • Memberi tahu ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan Memberikan konseling mengenai: • Mobilisasi • Nutrisi • Miksi • Defekasi • Perawatan Payudara • Laktasi TEKNIK • Melaksanakan anamnesa secara sistematis • Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti • Percaya diri • Tanggap terhadap reaksi klien • Mendokumentasikan hasil anamnesa yang telah dilakukan SEKIAN DAN TERIMA KASIH