Anda di halaman 1dari 53

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
penyusunan Rancangan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kelautan dan Perikanan
Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 - 2014 dapat diselesaikan.

Rancangan Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur
merupakan dokumen perencanaan jangka menengah 5 (lima) tahun yang memuat visi,
misi, tujuan, sasaran strategis, arah kebijakan, strategi, program, kegiatan, dan anggaran
sesuai dengan tugas dan fungsi unit organisasi pada Dinas Kelautan dan Perikanan
Provinsi Jawa Timur.

Sehubungan dengan berakhirnya periode Renstra Dinas Kelautan dan Perikanan


Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 – 2019 maka disusunlah Rancangan Rencana Strategis
(Renstra) Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 – 2024 sebagai
dokumen perencanaan jangka menengah.

Rancangan Rencana Strategis ini hingga nantinya akan disahkan dan ditetapkan
sebagai Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur Tahun
2019 - 2024, selanjutnya dipergunakan sebagai acuan setiap unit kerja lingkup Dinas
Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur untuk perencanaan dan pelaksanaan
program dan kegiatan selama 5 (lima) tahun.

DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN


PROVINSI JAWA TIMUR

ttd

Ir. MOH. GUNAWAN SALEH, MM


Pembina Utama Muda
NIP. 19640317 199003 1 012

i
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kekayaan bahari di Indonesia merupakan sumber dari segala keindahan yang
menawan untuk dilestarikan. Dari keindahan ini selain dari flora dan fauna yang
beragama di laut namun juga dari keindahan luas daerah maritim di Indonesia. Indonesia
memiliki luas perairan laut 5,8 km2 (terdiri dari luas laut territorial 0,3 juta km2, luas
perairan kepulauan 2,95 km2 dan luas ZEE Indonesia 2,55 juta km2). Hal ini seharusnya
mampu dijadikan sebagai penggerak perekonomian, sehingga menjadikan nusantara
berada pada posisi berdaya saing dalam perdagangan ekonomi, geopolitik dan
pertahanan keamanan.

Semua aspek dalam meningkatkan kemampuan daya saing Indonesia di dunia


internasional harus didukung oleh semua pihak. Kekayaan sumberdaya alam di Indonesia
ini bukan untuk dieksploitasi saja namun harus dijaga dengan baik. Sumberdaya kelautan
dan perikanan yang didukung oleh pemerintah, swasta dan masyarakat diharapkan
mampu mengatasi permasalahan perekonomian dan pariwisata di Indonesia.
Sumberdaya Kelautan dan perikanan yang diharapkan Sumberdaya kelautan dan
perikanan Provinsi Jawa Timur memiliki potensi yang unggul untuk memberikan
kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat. Provinsi Jawa Timur yang terletak pada 111˚0'
- 114˚4' BT dan 7˚12' - 8˚48' LS memiliki Potensi geografis sumberdaya kelautan dan
perikanan Provinsi Jawa Timur sebagai berikut :

1
Upaya untuk mengoptimalkan sumber daya kelautan dan perikanan perlu
direncanakan dengan baik agar dapat tetap menjaga keberlangsungan sumber daya
alamnya. Hal ini dilakukan dengan menyusun dokumen perencanaan yang disebut
Rencana Strategis (Renstra). Rencana Strategis (Renstra) Perangkat Daerah merupakan
dokumen perencanaan 5 (lima) tahunan yang dalam penyusunannya berpedoman pada
RPJMD dan bersifat indikatif dengan demikian selanjutnya, kedudukan Renstra
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari RPJMD yang merupakan dokumen
perencanaan induk dengan jangka waktu lima tahun.
Renstra mempunyai arti penting bagi Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa
Timur Tahun 2019-2024 yang merencanakan pembangunan sektor kelautan dan
perikanan di Jawa Timur selama 5 (lima) tahun ke depan. Renstra memuat tujuan,
sasaran, program dan kegiatan pembangunan dalam rangka pelaksanaan urusan
pemerintahan wajib dan/atau urusan pemerintahan pilihan sesuai dengan tugas dan
fungsi setiap Perangkat Daerah. Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi
Jawa Timur tahun 2019 - 2024 disusun guna menyediakan dokumen perencanaan 5
(lima) tahunan yang akan digunakan sebagai acuan dalam penyusunan Rencana Kerja
(Renja) Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur sebagai dokumen
perencanaan tahunan sebagaimana yang telah diamanatkan dalam Undang-Undang
Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang
– Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah serta Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian
dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.
Fungsi Renstra Dinas Kelautan dan Perikanan secara khusus meliputi beberapa hal
ini dibawah ini yaitu:
a. Perumusan kebijakan di bidang kelautan dan perikanan;
b. Pelaksanaan kebijakan di bidang kelautan dan perikanan;
c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang kelautan dan perikanan;
d. Pelaksanaan administrasi Dinas di bidang kelautan dan perikanan; dan
e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Gubernur terkait dengan tugas dan
fungsinya.
Adapun proses penyusunan Renstra melalui tiga tahapan penting yang harus
dilakukan oleh stakeholders penyusunan Renstra. Pertama penyusunan dokumen
rancangan renstra yang mengacu pada RPJMD Kepala Daerah terpilih sebagai draft awal

2
untuk bahan dasar yang nantinya akan dikembangkan lebih lanjut. Kedua penyusunan
rancangan akhir dengan melibatkan berbagai stakholders dari unsur pemerintah,
masyarakat dan swasta dalam memberikan kontribusi terhadap renstra. Ketiga
penetapan renstra sebagai dokumen resmi melalui pertauran Kepala Daerah.

Renstra Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur disusun sesuai dengan
Tugas Pokok dan Fungsi yang diemban. Penyusunan Renstra juga tetap memperhatikan
berbagai kebijakan dan program prioritas Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Sehingga

3
dapat tercipta sinergitas dan keselarasan program pembangunan baik secara vertikal
maupun secara horizontal antar Perangkat Daerah.

Keterkaitan Renstra ini dengan RPJMD dalam rangka menjamin sinergitas


pembangunan dalam rangka mengoptimalkan target pembangunan yang telah ditetapkan
oleh RPJMD Kepala Daerah dalam sektor perikanan dan kelautan. Peran dan fungsi
RPJMD sangat strategis bagi penyelenggaraan pemerintahan, sekaligus menjadi acuan
pelaksanaan pembangunan 5 (lima) tahunan bagi seluruh stakeholder termasuk swasta
dan masyarakat. Berdasarkan RPJMD Provinsi Jawa Timur Tahun 2019-2024 pelaksanaan
tugas dan fungsi Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur terkait dengan
pencapaian misi pertama dari RPJMD provinsi yaitu mewujudkan keseimbangan
pembangunan ekonomi, baik antar kelompok, antar sektor maupun antar wilayah dengan
tujuan mengenbangkan kerjasama ekonomi dan keterkaitan antar kelompok, antar sektor
dan antar wilayah (dalam dan luar negeri). Indikator tujuan RPJMD dari misi pertama ini
adalah pertumbuhan ekonomi dan theil index. Dinas kelautan dan perikanan mendukung
sasaran RPJMD yaitu meningkatnya pertumbuhan PDRB sub kateagori perikanan dengan
indicator sasaran Persentase pertumbuhan PDRB sub katagori perikanan.
Selain itu juga Renstra DKP Provinsi Jawa Timur mengacu pada arah kebijakan
Nasional pembangunan kelautan dan perikanan yang ditetapkan dalam Rencana Strategis
Kementerian Kelautan dan Perikanan. Renstra DKP Provinsi Jawa Timur juga menjadi
acuan bagi Renstra DKP di tingkat Kabupaten dan Kota di Jawa Timur. Renstra DKP juga
menjadi pedoman penyusunan Renja tahunan DKP Provinsi Jawa Timur. Dengan
demikian diharapkan terjadi sinkronisasi antar dokumen perencanaan dan
pelaksanaannya. Kemudian dokumen Renstra ini dilengkapi dengan indikator kinerja
beserta pendanaanya sehingga akuntabilitas pelaksanaan beserta pengorganisasinya
dapat dievaluasi selama periode 2019 - 2024.

1.2 Landasan Hukum


Landasan hukum dari penyusunan RENSTRA Dinas Kelautan dan Perikanan
Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 – 2024 adalah :
1 Undang-Undang Nomor 12 tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah
Kabupaten dalam Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur sebagaimana telah
diubah dengan Undang–Undang Nomor 18 Tahun 1950 tentang Perubahan atas

4
Undang–Undang Nomor 2 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi Jawa Timur
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 32);
2 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara Yang Bersih
dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3851);
3 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4286)
4 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4355);
5 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
6 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara RI
Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4438);
7 Undang–Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4700);
8 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008, tentang Keterbukaan Informasi Publik
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4846);
9 Undang-undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-
undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 5234);
10 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5038);

5
11 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang
Nomor 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau
Kecil
12 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lebaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir, dengan Undang-undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
58, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
13 Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja
Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);
14 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2006 Tentang Tata
Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4663);
15 Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 Tentang Pedoman Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4815);
16 Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4817);
17 Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833);
18 Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 Tentang Perangkat Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5864);
19 Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal
(Lembaran Negara Tahun 2018 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Nomor 6178;

6
20 Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6322);
21 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan
Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor
310);
22 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pembukaan Produk
Hukum Daerah;
23 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara
Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi
Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah serta Tata Cara Perubahan
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2017 Nomor 1312);
24 Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 1 Tahun 2009 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Jawa Timur Tahun 2005-
2025 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2009 Nomor 1 Seri E);
25 Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 5 Tahun 2012 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Provinsi Jawa Timur 2011-2031;
26 Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Zonasi
Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Provinsi Jawa Timur Tahun 2018-2038;
27 Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 11 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Jawa
Timur Tahun 2016 Nomor 1 Seri C, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Timur
Nomor 63), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur
Nomor 3 Tahun 2018 tentang Perubahan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur
Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
(Lembaran Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2018 Nomor 1 Seri C, Tambahan
Lembaran Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 81);

7
28 Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 7 Tahun 2019 tentang Rencana
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur
Tahun 2019-2024 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 Nomor 5 Seri
D, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 94);
29 Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 9 Tahun 2019 tentang
Pengarusutamaan Gender;
30 Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 73 Tahun 2018 tentang Nomenklatur,
Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Cabang Dinas Kelautan
dan Perikanan Provinsi Jawa Timur;
31 Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 74 Tahun 2018 tentang Nomenklatur,
Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis
Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur;
32 Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 112 Tahun 2018 tentang Nomenklatur,
Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Kelautan dan
Perikanan Provinsi Jawa Timur;
33 Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 188/517/KPTS/013/2017 tentang
Penetapan Unit Pelaksana Teknis Pada Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa
Timur sebagai Badan Layanan Umum Daerah.

1.3 Maksud dan Tujuan


1.3.1 Maksud

Maksud disusunnya Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa
Timur Tahun 2019-2024 adalah sebagai acuan bagi seluruh komponen Dinas Kelautan
dan Perikanan Provinsi Jawa Timur dan stakeholders lainnya dalam mewujudkan cita-cita
organisasi, sesuai dengan tujuan yang telah disepakati bersama, sehingga seluruh daya
dan upaya yang dilakukan dapat bersinergi dan terpadu.

1.3.2 Tujuan

Tujuan penyusunan Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa
Timur Tahun 2019 - 2024 adalah :
1. Tersusunnya tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan Dinas Kelautan dan Perikanan
Provinsi Jawa Timur dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya selama 5 (lima)
tahun kedepan

8
2. Teridentifikasinya program/kegiatan dan indikator kinerja program/kegiatan dalam
penyelenggaraan tugas dan fungsinya selama 5 (lima) tahun kedepan
3. Tersusunya acuan dan pedoman dalam penyusunan rencana kerja tahunan selama 5
(lima) tahun kedepan
4. Mewujudkan sinkronisasi, sinergitas dan keberlanjutan dengan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur
5. Mewujudkan sinkronisasi, sinergitas dan keberlanjutan dengan Rencana K/L
6. Mewujudkan sinkronisasi, sinergitas dan keberlanjutan dengan Rencana Dinas
Kabupaten/Kota.
7. Tersusunnya dokumen perencanaan yang merupakan dasar dalam pengendalian dan
evaluasi pelaksanaan pembangunan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa
Timur baik tahunan maupun 5 (lima) tahunan.

1.4 Sistematika Penulisan


Sistematika penyajian Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kelautan dan Perikanan
Provinsi Jawa Timur Tahun 2019-2024 terdiri dari 8 (delapan) bab, sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan
Bab ini berisi tentang gambaran umum penyusunan Renstra terdiri dari Latar
Belakang, Landasan Hukum, Maksud dan Tujuan serta Sistematika Penulisan.

Bab II Gambaran Pelayanan OPD


Bab ini menjelaskan dan menyajikan Gambaran Umum OPD selama beberapa
tahun terakhir, yang meliputi Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi OPD;
Sumber Daya OPD; Kinerja Pelayanan OPD, Tantangan dan Peluang
Pengembangan Pelayanan OPD.

Bab III Isu – isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi


Bab ini menyajikan permasalahan pembangunan sesuai sektor dan isu
strategis yang memperhatikan isu/kebijakan internasional, regional, nasional,
daerah sekitar dan kebijakan Jawa Timur, yang meliputi Identifikasi
Permasalahan Bedasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Perangkat Daerah;
Telaah Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Terpilih; Telaahan Renstra K/L; Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan
Kajian Lingkungan Hidup Strategis; Penentuan Isu-isu Strategis.

Bab IV Tujuan dan Sasaran


Bab ini berisi penyajian Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Perangkat
Daerah.

Bab V Strategi dan Arah Kebijakan


Bab ini berisi rumusan pernyataan strategi dana rah kebijakan Perangkat
Daerah dalam 5 (lima) tahun mendatang.

Bab VI Rencana Program dan Kegiatan serta Pendanaan


Pada bab ini disajikan rencana program dan kegiatan, indikator kinerja,
kelompok sasaran dan pendanaan indikatif.
Bab VII Kinerja Penyelenggaraan Bidang Urusan
Bab ini berisi indikator kinerja Perangkat Daerah yang secara
langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai Perangkat Daerah dalam
lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian
tujuan dan sasaran RPJMD.

Bab VIII Penutup


Bab ini menguraikan tentang kaidah-kaidah pelaksanaan renstra.

10
BAB II GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH

2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah


Sesuai dengan Peraturan Gubernur Nomor 112 Tahun 2018 tentang
Kedudukan Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas
Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur maka tugas, fungsi dan struktur
organisasi Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur dapat dijelaskan
sebagai berikut :
a. Tugas
Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur mempunyai tugas membantu
Gubernur melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
Pemerintah Provinsi di bidang kelautan dan Perikanan dan tugas pembantuan.
b. Fungsi
Dalam melaksanakan tugas, Dinas Kelautan dan Perikanan menyelenggarakan
fungsi :
a. perumusan kebijakan di bidang kelautan dan perikanan;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang kelautan dan perikanan;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang kelautan dan perikanan;
d. pelaksanaan administrasi dinas di bidang kelautan dan perikanan;
e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Gubernur terkait dengan tugas dan
fungsinya
c. Struktur Organisasi
1. Sekretariat
Mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasikan dan
mengendalikan kegiatan administrasi umum, kepegawaian, perlengkapan,
penyusunan program dan keuangan, hubungan masyarakat dan protokol. Untuk
melaksanakan tugas tersebut, maka sekretaris mempunyai fungsi :
a. Pengelolaan pelayanan administrasi umum dan perizinan;
b. Pengelolaan administrasi kepegawaian;
c. Pengelolaan administrasi keuangan;
d. Pengelolaan administrasi perlengkapan;
e. Pengelolaan aset dan barang milik negara/daerah;

12
f. Pengelolaan urusan rumah tangga, hubungan , humas dan protokol;
g. Pelaksanaan koordinasi penyusunan program, anggaran dan perundang-
undangan;
h. Pelaksanaan koordinasi penyelesaian masalah hukum (non yustisia) di
bidang kepegawaian;
i. Pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas bidang;
j. Pengelolaan kearsipan dan perpustakaan;
k. Pelaksanaan monitoring serta evaluasi organisasi dan tatalaksana;dan
l. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas;
Susunan organisasi Sekretariat terdiri atas :
a. Sub Bagian Tata Usaha;
b. Sub Bagian Penyusunan Program dan Anggaran;
c. Sub Bagian Keuangan
2. Bidang Perikanan Budidaya
Mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan
mengkoordinasikan pengembangan perikanan budidaya, dan mempunyai
fungsi :
1. Perumusan kebijakan pengembangan perikanan budidaya;
2. Perumusan kebijakan pengembangan dan fasilitasi usaha perikanan
budidaya;
3. Perumusan kebijakan pengembangan dan fasilitasi sarana dan prasarana
perikanan budidaya;
4. Perumusan kebijakan pengelolaan kesehatan ikan dan lingkungan
budidaya;
5. Perumusan kebijakan pengendalian jaminan mutu dan keamanan pangan di
bidang perikanan budidaya;
6. Perumusan kebijakan fasilitasi pemberdayaan kelompok pembudidaya
ikan;
7. Pengoordinasian kebijakan pengembangan perikanan budidaya;
8. Perumusan kebijakan pengembangan teknologi perikanan budidaya;
9. Pemberian rekomendasi teknis perizinan usaha budidaya laut dan budidaya
di lintas kabupaten/kota;
10. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan; dan

13
11. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas
Susunan organisasi Bidang Perikanan Budidaya terdiri dari :
a. Seksi Produksi dan Usaha Perikanan Budidaya;
b. Seksi Sarana dan Prasarana Perikanan Budidaya
c. Seksi Kesehatan Ikan dan Lingkungan Budidaya
3. Bidang Perikanan Tangkap
Mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan
mengkoordinasikan pengembangan perikanan tangkap, dan mempunyai
fungsi :
a. Perumusan kebijakan pengembangan pemanfatan sumberdaya perikanan
tangkap;
b. Perumusan kebijakan pengembangan dan fasilitasi sarana dan prasarana
perikanan tangkap;
c. Perumusan kebijakan pengembangan teknologi perikanan tangkap;
d. Perumusan kebijakan fasilitasi pemberdayaan kelompok nelayan;
e. Pemberian rekomendasi perizinan usaha perikanan tangkap;
f. Penyiapan perumusan kebijakan kepelabuhanan perikanan;
g. Pengoordinasian kebijakan pengembangan perikanan tangkap;
h. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan; dan
i. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas
Susunan organisasi Bidang Perikanan Tangkap adalah sebagai berikut :
a. Seksi Pengelolaan Sumberdaya Ikan
b. Seksi Kepelabuhanan Perikanan
c. Seksi Kenelayanan
4. Bidang Kelautan, Pesisir dan Pengawasan
Mempunyai tugas melaksanakan merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi
dan mengkoordinasikan pengembangan, pengelolaan kelautan, pesisir, dan
pulau pulau kecil serta pengawasan sumberdaya kelautan dan perikanan, dan
mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Perumusan kebijakan pengelolaan ruang laut sampai dengan 12 (dua belas)
mil diluar minyak dan gas bumi;
b. Pemberian rekomendasi perijinan pemanfaatan ruang laut dibawah 12 (dua
belas) mil diluar minyak dan gas bumi

14
c. Perumusan kebijakan pemberdayaan masyarakat pesisir dan pulau-pulau
kecil;
d. Perumusan kebijakan konservasi dan rehabilitasi sumberdaya kelautan;
e. Perumusan kebijakan pengawasan pemanfaatan sumberdaya kelautan dan
perikanan sampai dengan 12 (dua belas) mil;
f. Pengoordinasian kebijakan pengembangan dan pengelolaan kelautan,
pesisir;
g. Pengoordinasian kebijakan pengawasan sumber daya kelautan dan
perikanan;
h. Pengoordinasian kebijakan pengembangan pemberdayaan masyarakat
pesisir dan pulau-pulau kecil;
i. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan; dan
j. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas
Susunan organisasi Bidang Kelautan, Pesisir dan Pengawasan terdiri atas :
a. Seksi Pengelolaan Ruang Laut;
b. Seksi Konservasi, Pendayagunaan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil;
c. Seksi Pengawasan Sumber Daya Kelautan Dan Perikanan
5. Bidang Pengolahan dan Pemasaran Produk Kelautan dan Perikanan
Mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan
mengkoordinasikan pengembangan pengolahan dan pemasaran produk
kelautan dan perikanan serta mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan pengolahan dan pemasaran produk kelautan dan
perikanan;
b. Perumusan kebijakan pengembangan teknologi pengolahan dan pemasaran
produk kelautan dan perikanan;
c. Perumusan kebijakan jaminan mutu dan keamanan produk hasil kelautan
dan perikanan;
d. Perumusan kebijakan investasi dan permodalan usaha pengolahan dan
pemasaran hasil perikanan;
e. Perumusan kebijakan pengembangan usaha pengolahan dan pemasaran
produk kelautan dan perikanan;
f. Pelaksanaan verifikasi dan pemberian rekomendasi izin usaha pengolahan
dan pemasaran hasil perikanan;

15
g. Pengoordinasian kebijakan pengolahan dan pemasaran produk kelautan
dan perikanan;
h. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan; dan
i. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang.
Susunan organisasi Bidang Pengolahan dan Pemasaran Produk Kelautan dan
Perikanan terdiri atas :
a. Seksi Akses Pasar, Promosi dan Logistik;
b. Seksi Bina Mutu dan Diversifikasi Produk;
c. Seksi Usaha dan Investasi;
Melalui Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 73 Tahun 2018 tentang
Nomenklatur, Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Cabang
Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur , dibentuklah 4 (empat) Cabang
Dinas yaitu Cabang Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Situbondo, Cabang
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Malang, Cabang Dinas Kelautan dan
Perikanan Kabupaten Tuban dan Cabang Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten
Blitar dengan Tugas, fungsi dan tata kerja sebagai berikut :
a. Tugas
Cabang Dinas Kelautan dan Perikanan mempunyai tugas
membantu Kepala Dinas melaksanakan sebagian Urusan
Pemerintahan yang menjadi kewenangan Provinsi di wilayah
kerjanya.
b. Fungsi
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, Cabang Dinas
Kelautan dan Perikanan mempunyai fungsi :
a. Penyusunan perencanaan program dan anggaran Cabang Dinas;
b. Pengkoordinasian dan pelaksanaan konservasi sumberdaya kelautan . mitigasi
sumberdaya kelautan dan perikanan;
c. Pelaksanaan pembinaan dan pengendalian pelaksanaan konservasi
sumberdaya sumber daya kelautan, mitigasi sumber daya kelautan dan
perikanan di wilayah kerjanya;
d. Pelaksanaan verifikasi izin lokasi, izin pengelolaan perairan pesisir, izin
reklamasi, izin budidaya ikan, izin perikanan tangkap, izin pengolahan dan
pemasaran hasil kelautan dan perikanan;

16
e. Pelaksanaan pembinaan dan pengendalian pelaksanaan verifikasi ijin lokasi,
izin pengelolaan perairan pesisir , izin reklamasi, izin budidaya ikan, izin
perikanan tangkap, izin pengolahan dan pemasaran hasil kelautan dan
perikanan;
f. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang pengendalian
pelaksanaan konservasi, mitigasi sumberdaya kelautan dan perikanan
g. Pelaksanaan ketatausahaan;
h. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan program kegiatan Cabang
Dinas;
i. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Dinas.
Susunan organisasi Cabang Dinas terdiri atas :
a. Sub Bagian Tata Usaha
b. Seksi Konservasi Kelautan
c. Seksi Verifikasi Perizinan
Sedangkan untuk Unit Pelaksanan Teknis (UPT) berdasarkan Peraturan
Gubernur Jawa Timur Nomor 74 tahun 2018 tentang Nomenklatur, Susunan
Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas
Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur adalah sebagai berikut :
a. UPT Pengujian Mutu dan Pengembangan Produk Kelautan dan Perikanan
(UPT PMP2KP)
Mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas di bidang teknis pengujian
mutu, penerapan mutu dan pengembangan produk hasil perikanan, ketatausahaan
dan pelayanan masyarakat. UPT PMP2KP mempunyai fungsi :
1) Penyusunan perencanaan program dan kegiatan UPT;
2) Pelaksanaan pengujian mutu produk kelautan dan perikanan;
3) Pelaksanaan pengembangan produk kelautan dan perikanan;
4) Penyediaan bahan dukungan teknis penerapan mutu produk kelautan dan
perikanan;
5) Pelaksanaan tugas – tugas ketatausahaan;
6) Pelaksanaan pelayanan masyarakat;
7) Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan; dan
8) Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

17
Susunan organisasi UPT PMP2KP terdiri atas :
- Sub Bagian Tata Usaha
- Seksi Pengujian Mutu
- Seksi Pengembangan Produk
Terdapat 2 (dua) UPT PMP2KP dengan wilayah kerja sebagai berikut :
a. UPT PMP2KP Surabaya bertempat di Kota Surabaya dengan wilayah kerja
Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Gresik, Kabupaten Malang,
Kota Malang, Kota Batu, Kabupaten Tuban, Kabupaten Lamongan, Kabupaten
Bojonegoro, Kabupaten Mojokerto, Kota Mojokerto, Kabupaten Jombang,
Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Madiun, Kota Madiun, Kabupaten Magetan,
Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Pacitan, Kabupaten
Trenggalek, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Kediri, Kota Kediri,
Kabupaten Blitar, Kota Blitar, Kabupaten Pasuruan, Kota Pasuruan,
Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Sampang, Kabupaten Pamekasan dan
Kabupaten Sumenep.
b. UPT PMP2KP Banyuwangi bertempat di Kabupaten Banyuwangi dengan
wilayah kerja Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Probolinggo, Kota
Probolinggo, Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Situbondo, Kabupaten
Lumajang dan Kabupaten Jember.
b. UPT Pengembangan Budidaya Air Payau dan Laut (UPT PBAPL)
Mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas teknis Dinas di bidang
pengembangan teknologi, kaji terap, diseminasi, pendampingan teknis, produksi
budidaya air payau dan laut, ketatausahaan dan pelayanan masyarakat. UPT
PBAPL mempunyai fungsi :
a) Penyusunan perencanaan program dan kegiatan UPT;
b) Pelaksanaan produksi budidaya air payau dan laut;
c) Penyediaan calon induk ikan air payau dan laut;
d) Pelaksanaan inovasi dan kaji terap teknologi perikanan budidaya air payau
dan laut;
e) Pelaksanaan dukungan teknis diseminasi teknologi budidaya air payau dan
laut;
f) Pelaksanaan pengembangan teknologi budidaya air payau dan laut;

18
g) Pelaksanaan pendampingan teknis kepada kelompok pembudidaya air payau
dan laut;
h) Pelaksanaan pengujian laboratoris lingkup perikanan budidaya air payau dan
laut;
i) Pelaksanaan ketatausahaan dan pelayanan masyarakat;
j) Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan;
k) Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
Susunan organisasi UPT PBAP Bangil adalah sebagai berikut :
- Sub Bagian Tata Usaha
- Seksi Perikanan Budidaya Air Payau
- Seksi Perikanan Budidaya Laut
c. UPT Laboratorium Kesehatan Ikan dan Lingkungan (UPT LKIL)
Mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas dalam teknis pengujian
kesehatan ikan dan lingkungan serta tugas ketatausahaan serta pelayanan
masyarakat. UPT LKIL mempunyai fungsi sebagai berikut :
a) Penyusunan perencanaan program dan kegiatan UPT;
b) Pelaksanaan pelayanan pengujian kesehatan ikan dan lingkungan budidaya;
c) Pelaksanaan pemeliharaan system mutu pengujian;
d) Penyiapan bahan pengendalian teknis kesehatan ikan dan lingkungan
budidaya;
e) Pelaksanaan pengendalian penyebaran hama dan penyakit ikan ;
f) Pelaksanaan pendampingan teknis kesehatan ikan dan lingkungan budidaya;
g) Pelaksanaan ketatausahaan dan pelayanan masyarakat;
h) Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan;
i) Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
Susunan organisasi UPT LKIL adalah sebagai berikut :
- Sub Bagian Tata Usaha
- Seksi Pengujian Kesehatan Ikan dan Lingkungan;
- Seksi Pengendalian Kesehatan Ikan dan Laingkungan
d. UPT Pelatihan Teknis Kelautan, Perikanan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
(UPT PTKP4K)
Mempunyai tugas melaksanakan melaksanakan sebagian tugas teknis Dinas di
bidang pelatihan teknis perikanan budidaya, pengolahan produk kelautan dan

19
perikanan, perikanan tangkap serta pengelolaan kelautan, pesisir dan pulau-
pulau kecil, tugas ketatausahaan dan pelayanan masyarakat . UPT PTKP4K
mempunyai fungsi sebagai berikut :
a) Penyusunan perencanaan program dan kegiatan UPT;
b) Penyusunan kurikulum dan silabus pelatihan dan pendampingan teknis
perikanan budidaya, pengolahan produk kelautan dan perikanan, perikanan
tangkap serta pengelolaan kelautan, pesisir dan pulau-pulau kecil;
c) Pelaksanaan pelatihan teknis perikanan budidaya, pengolahan produk
kelautan dan perikanan, perikanan tangkap serta pengelolaan kelautan,
pesisir dan pulau-pulau kecil;
d) Pelaksanaan pendampingan teknis perikanan budidaya, pengolahan produk
kelautan dan perikanan, perikanan tangkap serta pengelolaan kelautan,
pesisir dan pulau-pulau kecil;
e) Penyebarluasan informasi teknis pelaksanaan pelatihan perikanan budidaya,
pengolahan produk kelautan dan perikanan, perikanan tangkap serta
pengelolaan kelautan, pesisir dan pulau-pulau kecil;
f) Penyiapan bahan pelaksanaan kerjasama pengembangan pelatihan
perikanan budidaya, pengolahan produk kelautan dan perikanan, perikanan
tangkap serta pengelolaan kelautan, pesisir dan pulau-pulau kecil;
g) Pelaksanaan evaluasi pasca pelatihan;
h) Pelaksanaan urusan ketatausahaan dan pelayanan masyarakat;
i) Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan;
j) Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
Susunan organisasi UPT PTKP4K adalah sebagai berikut :
- Sub Bagian Tata Usaha;
- Seksi Pelatihan Teknis Perikanan Budidaya dan Pengolahan Produk Kelautan
dan Perikanan;
- Seksi Pelatihan Teknis Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil.
e. UPT Pelabuhan Perikanan Pantai (UPT PPP)
Mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas teknis Dinas dibidang
pelayanan teknis pelabuhan perikanan pantai, tata kelola dan pelayanan usaha,
ketatausahaan dan pelayanan masyarakat, serta mempunyai fungi antara lain :

20
a) Penyusunan perencanaan program dan kegiatan UPT;
b) Pelayanan tambat labuh, bongkar muat, perbaikan kapal dan
kesyahbandaran pelabuhan perikanan;
c) Pelaksanaan keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan dan keselamatan
kerja (K5) kawasan pelabuhan perikanan;
d) Pelaksanaan pendampingan teknis penerapan jaminan mutu dan kemanan
hasil tangkapan;
e) Pelaksanaan pengelolaan sarana dan prasarana pelabuhan;
f) Melaksanakan pemeliharaan fasilitas operasional pelabuhan perikanan;
g) Melaksanakan pelayanan informasi penangkapan ikan dan informasi cuaca;
h) Melaksanakan pengembangan usaha jasa pelabuhan perikanan;
i) Menyiapkan bahan dukungan teknis pemantauan usaha penangkapan ikan;
j) Pelaksanaan ketatausahaan;
k) Pelaksanaan pelayanan masyarakat;
l) Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan;
m) Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Kelautan.
Susunan organisasi UPT Pelabuhan Perikanan Pantai terdiri atas:
- Sub Bagian Tata Usaha
- Seksi Pelayanan Teknis Pelabuhan
- Seksi Tata Kelola dan Pelayanan Usaha
Terdapat 8 (delapan) UPT Pelabuhan Perikanan Pantai dengan wilayah kerja
sebagai berikut :
1. UPT Pelabuhan Perikanan Pantai Tamperan bertempat di Kabupaten Pacitan
dengan wilayah kerja Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Trenggalek;
2. UPT Pelabuhan Perikanan Pantai Popoh bertempat di Kabupaten
Tulungagung dengan wilayah kerja Kabupaten Tulungagung dan Kabupaten
Blitar;
3. UPT Pelabuhan Perikanan Pantai Pondokdadap bertempat di Kabupaten
Malang dengan wilayah kerja Kabupaten Malang;
4. UPT Pelabuhan Perikanan Pantai Puger bertempat di Kabupaten Jember
dengan wilayah kerja Kabupaten Jember dan Kabupaten Lumajang;

21
5. UPT Pelabuhan Perikanan Pantai Muncar bertempat di Kabupaten
Banyuwangi dengan wilayah kerja Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten
Situbondo;
6. UPT Pelabuhan Perikanan Pantai Mayangan bertempat di Kota Probolinggo
dengan wilayah kerja Kota Probolinggo, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten
Pasuruan, Kota Pasuruan dan Kabupaten Sidoarjo;
7. UPT Pelabuhan Perikanan Pantai Bulu bertempat di Kabupaten Tuban dengan
wilayah kerja Kabupaten Tuban , Kabupaten Lamongan, Kabupaten Gresik
dan Kota Surabaya;
8. UPT Pelabuhan Perikanan Pantai Pasongsongan bertempat di Kabupaten
Sumenep dengan wilayah kerja Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Sampang,
Kabupaten Pamekasan dan Kabupaten Sumenep.
9. Sesuai dengan Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor
188/517/KPTS/013/2017 tentang Penetapan Unit Pelaksana Teknis Pada Dinas
Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur sebagai Badan Layanan Umum Daerah
telah ditetapkan 3 (tiga) Unit Pelaksana Teknis (UPT) sebagai Badan Layanan Umum
Daerah (BLUD) di antaranya adalah UPT Pelabuhan dan Pengelolaan Sumberdaya
Kelautan dan Perikanan Mayangan, UPT Pelabuhan dan Pengelolaan Sumberdaya
Kelautan dan Perikanan Temperan dan UPT Pelabuhan dan Pengelolaan Sumberdaya
Kelautan dan Perikanan Pondokdadap, yang mana 3 (tiga) UPT tersebut sesuai
dengan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 74 tahun 2018 tentang Nomenklatur,
Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis
Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur telah berubah nomenklaturnya
menjadi UPT PPP Mayangan, UPT PPP Tamperan dan UPT PPP Pondokdadap.
2.2 Sumber Daya Perangkat Daerah
a. Sumberdaya Manusia
Dukungan ketersediaan sumberdaya manusia yang berkualitas, professional,
berpengetahuan serta memiliki pengalaman dalam mengelola suatu organisasi atau
lembaga agar dapat berjalan secara optimal merupakan hal yang sangat diperlukan.
Keberhasilan pencapaian kinerja organisasi akan sangat ditentukan oleh kinerja
sumberdaya manusia yang ada dalam menjalankan tugas dan fungsinya masing-
masing.

22
Sebagai salah satu perangkat kerja Provinsi Jawa Timur, Dinas Kelautan dan
Perikanan Provinsi Jawa Timur didukung oleh sejumlah personil atau pegawai yang
pada tahun 2018 berdasarkan masing – masing komposisi pegawai tergambarkan
sebagai berikut :
1. Jabatan
Dari komposisi PNS Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur yang
keseluruhan berjumlah 478 orang, terdiri dari :
a) 69 orang pejabat struktural
b) 5 orang fungsional
c) 404 orang staf
2. Pangkat dan Golongan
Pangkat dan Golongan PNS Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur
adalah sebagai berikut :
Pangkat Golongan Jumlah
Pembina IV 49
Penata III 237
Pengatur II 169
Juru I 23
Jumlah 478 orang
3. Tingkat Pendidikan
Tingkat Pendidikan PNS Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur
adalah sebagai berikut :
Tingkat Jumlah
Pendidikan
S3 2
S2 61
S1 180
D3 13
D2 -
D1 -
SLTA 187
SMP 18
SD 17
Jumlah 478 orang

c. Sarana dan Prasarana


Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi lingkup Dinas Kelautan dan Perikanan
Provinsi Jawa Timur tidak terlepas dari ketersediaan sarana dan prasarana

23
perkantoran yang menunjang terhadap upaya pencapaian sasaran. Sarana dan
prasarana Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur pada tahun 2018 adalah
sebagai berikut :
Kode
No Pembidangan Barang Jumlah Satuan Nilai (Rp)
Bidang
1 2 3 4 5 6
1 01 Golongan Tanah 11 Bidang 220.040.300.050,00
2 0101 Tanah 11 Bidang 220.040.300.050,00
3 02 Golongan Peralatan dan Mesin 238 Buah / Set 1.870.617.050,00
4 0202 Alat-alat Besar 1 Buah / Set 1.061.038.000,00
5 0203 Alat-alat Angkutan 11 Buah 372.912.000,00
6 0204 Alat Bengkel dan Alat Ukur 1 Buah 2.432.000,00
7 0205 Alat Pertanian 0 Buah / Set 0,00
8 0206 Alat Kantor dan Rumah Tangga 215 Buah 358.450.050,00
9 0207 Alat Studio dan Alat Komunikasi 1 Buah 25.300.000,00
10 0208 Alat-alat Kedokteran 0 Buah 0,00
11 0206 Alat Laboratorium 9 Buah 50.485.000,00
12 0207 Alat-alat Persenjataan / Keamanan 0 Buah 0,00
13 03 Golongan Gedung dan Bangunan 139 Buah 40.628.440.300,00
14 0311 Bangunan Gedung 139 Buah 40.628.440.300,00
15 0312 Monumen 0 Buah 0,00
16 04 Golongan Jalan, Irigasi dan
80 Buah 9.914.273.326,00
Jaringan
17 0413 Jalan dan Jembatan 6 Buah 104.414.400,00
18 0414 Bangunan Air Irigasi 70 Buah 9.769.823.636,00
19 0415 Instalasi 0 Buah 0,00
20 0416 Jaringan 4 Buah 40.035.290,00
21 05 Golongan Asset Tetap Lainnya 35 Buah / Set 3.185.000,00
/ Ekor
22 0517 Buku dan Perpustakaan 35 Buah / Set 3.185.000,00
23 0518 Barang Becorak Kebudayaan 0 Buah / Set 0,00
24 0519 Hewan Ternak Serta Tanaman 0 Ekor / Buah 0,00
25 06 Golongan Konstruksi Dalam
0 Buah 0,00
Pengerjaan

Dalam rangka mendukung pengembangan peran dan fungsi Dinas Kelautan dan
Perikanan Provinsi Jawa Timur maka peningkatan sarana dan prasarana menjadi
sebuah kebutuhan yang cukup besar. Aspek-aspek peningkatan sarana dan prasarana
adalah menyangkut modernisasi sarana dan prasarana yang ada, serta pembangunan
sarana dan prasarana baru yang dibutuhkan.

24
2.3 Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah

Indikator kinerja pelayanan Dinas Kelautan dan Perikanan selama 5 (lima) tahun
terakhir mengacu pada sasaran strategis seperti yang ditentukan dalam Renstra
sebelumnya. Terdapat 4 (empat) sasaran strategis meliputi :
1. Meningkatnya kualitas kelas kelompok kelautan dan perikanan, meliputi: kelompok
usaha kelautan dan perikanan yang terakses
2. Meningkatnya produksi kelautan dan perikanan, meliputi : produksi perikanan
tangkap, produksi perikanan budidaya dan produksi garam rakyat
3. Meningkatnya nilai tambah produk hasil kelautan dan perikanan, meliputi :
persentase nilai tambah produk perikanan, produk perikanan dari UPI (Unit Pengolah
Ikan) yang bersertifikat
4. Terwujudnya pengelolaan dan pengawasan pemanfaatan sumberdaya kelautan dan
perikanan yang berkelanjutan, meliputi : rehabilitasi mangrove, rehabilitasi terumbu
karang dan luasan zonasi wilayah ruang laut dan pesisir.
Selain berdasarkan Sasaran Strategis, kinerja pelayanan Dinas Kelautan dan
Perikanan juga mengacu pada indikator kinerja kunci :
1. Produksi Perikanan Tangkap
2. Produksi Perikanan Budidaya
3. Angka Konsumsi Ikan
4. Volume Ekspor
Capaian indikator kinerja pelayanan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa
Timur 5 (lima) tahun terakhir dapat dijabarkan pada tabel berikut :

TABEL 2.1. PENCAPAIAN KINERJA PELAYANAAN DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN


PROVINSI JAWA TIMUR

25
Realisasi anggaran pendukung tercapainya target indikator kinerja pelayanan
Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur 5 (lima) tahun terakhir dapat
dijabarkan pada tabel berikut :
TABEL 2.2 ANGGARAN DAN REALISASI PENDANAAN PELAYANAAN DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
PROVINSI JAWA TIMUR

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan OPD


Dari uraian pada bab sebelumnya maka dapat dilakukan identifikasi terhadap
potensi tantangan dan peluang dalam pembangunan kelautan dan perikanan di Jawa
Timur guna menghasilkan kebijakan dan strategi yang tepat, dengan uraian sebagai
berikut :
a. Tantangan meliputi :
1. Terjadinya penurunan stok Sumberdaya Ikan, khususnya di WPP 723 (Laut
Jawa);
2. Peningkatan kualitas SDM perikanan dan kelautan yang belum merata dalam
merespon kebutuhan SDM berkapasitas tinggi dalam industri perikanan dan
kelautan yang memanfaatkan teknologi tinggi.
3. Keterbatasan bahan baku untuk bahan baku industri kelautan dan perikanan
4. Tuntutan penyediaan produk berdaya saing dan berkelanjutan karena
semakin ketatnya persaingan pasar perikanan dan kelautan
b. Peluang meliputi :
1. Dukungan Pemerintah dalam kebijakanan dan implementasinya pada sub
sektor kelautan dan perikanan semakin besar;
2. Teknologi dan inovasi keluatan dan perikanan yang semakin berkembang;
3. Tingkat kebutuhan masyarakat akan konsumsi produk hasil kelautan dan
perikanan semakin tinggi;
4. Makin bertambahnya pelaku usaha di bidang kelautan dan perikanan.

26
BAB III PERMASALAHAN DAN ISU – ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH

3.1 . Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan


Perangkat Daerah

Pelaksanaan pembangunan kelautan dan perikanan yang telah dilaksanakan


dalam periode Renstra sebelumnya telah memberikan manfaat maupun dampak
positif yang dirasakan namun tentunya tidak terlepas dari berbagai permasalahan
ataupun kendala yang dihadapi .
Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan pembangunan kelautan dan
perikanan Provinsi Jawa Timur antara lain yaitu :
1. Belum optimalnya produksi dan produktifitas perikanan budidaya
2. Belum optimalnya produksi dan produktifitas perikanan tangkap
3. Balum optimalnya daya saing pengolahan dan pemasaran produk kelautan dan
perikanan
4. Pemanfaatan ruang laut tidak sesuai zonasi
5. Belum optimalnya produksi garam rakyat
6. Belum optimalnya mutu produk olahan hasil perikanan
7. Belum optimalnya tingkat kelangsuyngan hidup benih
8. Belum optimalnya kemampuan pelaku usaha bidang kelautan dan perikanan
9. Degradasi fungsi pemanfaatn sumber daya kelautan dan perikanan

3.2 Telaahan Visi, Misi dan program Kepala Daerah dan wakil Kepala Daerah
Terpilih
Visi kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih merupakan Visi Pembangunan
Daerah Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Visi kepala
daerah dan wakil kepala daerah terpilih menggambarkan arah pembangunan atau
kondisi masa depan daerah yang ingin dicapai (desired future) dalam masa jabatan selama
5 (lima) tahun sesuai Misi yang diemban. Visi pembangunan daerah Provinsi JAWA
TIMUR untuk periode RPJMD 2019-2024 sesuai dengan visi kepala daerah terpilih,
adalah sebagai berikut :

27
TERWUJUDNYA MASYARAKAT JAWA TIMUR YANG ADIL, SEJAHTERA, UNGGUL DAN
BERAKHLAK DENGAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG PARTISIPATORIS
INKLUSIF MELALUI KERJA BERSAMA DAN SEMANGAT GOTONG ROYONG

Misi merupakan rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan


untuk mewujudkan visi. Berdasarkan pengertian dimaksud serta dengan berlandaskan
kepada makna visi Provinsi Jawa Timur, maka ditetapkan misi Provinsi Jawa Timur
2019-2024 sebagai berikut :
1. Mewujudkan Keseimbangan Pembangunan Ekonomi, Baik antar
Kelompok, antar Sektor dan Keterhubungan Wilayah
2. Terciptanya kesejahteraan yang berkeadilan sosial, pemenuhan kebutuhan dasar
terutama kesehatan dan pendidikan, penyediaan lapangan kerja dengan
memperhatikan kelompok rentan
3. Tata kelola pemerintahan yang bersih, inovatif, terbuka, partisipatoris memperkuat
demokrasi kewarganegaraan untuk menghadirkan ruang sosial yang menghargai
prinsip kebhinekaan
4. Melaksanakan pembangunan berdasarkan semangat gotong royong, berwawasan
lingkungan untuk menjamin keselarasan ruang ekologi, ruang sosial, ruang ekonomi
dan ruang budaya
Renstra Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur mengacu pada misi
pertama RPJMD pada tujuan Meningka n a e mb han dan eme a aan ekonomi
ang did k ng konek i i a an a ila ah dengan a a an Meningka n a nilai
ambah od k i e anian keh anan dan e ikanan

3.3 Telaahan renstra K/L dan Renstra


Salah satu misi pembangunan nasional yang terkait dengan
pembangunan kelautan dan perikanan adalah Mewujudkan Indonesia menjadi
Negara Maritim yang Mandiri, Maju, Kuat dan Berbasis Kepentingan Nasional.
Sebagai organisasi yang membantu Presiden untuk membidangi urusan kelautan
dan perikanan, maka visi KKP ditetapkan selaras dengan visi pembangunan
nasional serta bertujuan untuk mendukung terwujudnya Indonesia sebagai poros
maritim dunia.
Visi dari Kementrian Kementrian Kelautan Perikanan adalah Me j dkan ek o
kelautan dan perikanan Indonesia yang mandiri, maju, kuat dan berbasis kepentingan

28
na ional Mandi i dimak dkan ke de an Indone ia da a mengandalkan
kemampuan dan kekuatan sendiri dalam mengelola sumber daya kelautan dan
perikanan, sehingga sejajar dan sederajat dengan bangsa lain. Maju dimaksudkan
dapat mengelola sumber daya kelautan dan perikanan dengan kekuatan
SDM kompeten dan iptek yang inovatif dan bernilai tambah, untuk mencapai
kesejahteraan masyarakat yang tinggi dan merata. Kuat diartikan memiliki
kemampuan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dari pengelolaan potensi
sumberdaya kelautan dan perikanan dan menumbuhkan wawasan dan budaya
bahari. Berbasis kepentingan nasional dimaksudkan adalah mengoptimalkan
pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan secara berkelanjutan
untuk kesejahteraan masyarakat.
Mengacu pada tugas, fungsi dan wewenang yang telah dimandatkan
oleh peraturan perundang undangan kepada KKP dan penjabaran dari misi
pembangunan nasional, maka terdapat 3 pilar yang menjadi misi KKP yakni :
1. Kedaulatan (Sovereignty), yakni mewujudkan pembangunan kelautan
dan perikanan yang berdaulat, guna menopang kemandirian ekonomi dengan
mengamankan sumberdaya kelautan dan perikanan, dan mencerminkan
kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.
2. Keberlanjutan (Sustainability), yakni mewujudkan pengelolaan
sumberdaya kelautan dan perikanan yang berkelanjutan.
3. Kesejahteraan (Prosperity), yakni mewujudkan masyarakat kelautan
dan perikanan yang sejahtera, maju, mandiri, serta berkepribadian dalam
kebudayaan.
Kedaulatan diartikan sebagai kemandirian dalam mengelola dan
memanfaatkan sumberdaya kelautan dan perikanan dengan memperkuat
kemampuan nasional untuk melakukan penegakan hukum di laut demi
mewujudkan kedaulatan secara ekonomi. Keberlanjutan dimaksudkan untuk
mengelola dan melindungi sumberdaya kelautan dan perikanan dengan prinsip
ramah lingkungan sehingga tetap dapat menjaga kelestarian sumberdaya.
Kesejahteraan diartikan bahwa pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan
adalah untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Dalam kaitan ini, KKP
senantiasa memberikan perhatian penuh terhadap seluruh stakeholders kelautan
dan perikanan, yakni nelayan, pembudidaya ikan, pengolah/pemasar hasil

29
perikanan, petambak garam, dan masyarakat kelautan dan perikanan lainnya.
Ketiga hal di atas dilakukan secara bertanggungjawab berlandaskan gotong
royong, sehingga saling memperkuat, memberi manfaat dan menghasilkan nilai
tambah ekonomi, sosial dan budaya bagi kepentingan bersama.
Menjabarkan misi pembangunan kelautan dan perikanan, maka tujuan
pembangunan kelautan dan perikanan adalah:
1. Kedaulatan (Sovereignty), yakni:
a. Meningkatkan pengawasan pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan.
b. Mengembangkan sistem perkarantinaan ikan, pengendalian mutu,
keamanan hasil perikanan, dan keamanan hayati ikan
2. Keberlanjutan (Sustainability), yakni:
a. Mengoptimalkan pengelolaan ruang laut, konservasi dan
keanekaragaman hayati laut
b. Meningkatkan keberlanjutan usaha perikanan tangkap dan budidaya
c. Meningkatkan daya saing dan sistem logistik hasil kelautan dan
perikanan
3. Kesejahteraan/ Kesejahteraan (Prosperity), yakni :
a. Mengembangan kapasitas SDM dan pemberdayaan masyarakat
b. Mengembangkan inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi kelautan dan
perikanan

3.4 Penentuan Isu – Isu Strategis


Penentuan isu-isu strategis dengan mempertimbangkan akar permasalahan yang
muncul dari perangkat daerah, rentra Kementerian dan Lembaga, RPJMD Provinsi, RTRW
dan KLHS. Isu-Isu Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur sebagai
berikut :
1. Belum optimalnya PDRB sub katagori perikanan
2. Tingginya fkuktuasi PDRB sub katagori perikanan
3. Belum optimalnya pertumbuhan produksi perikanan budidaya
4. Belum optimalnya pertumbuhan produksi perikanan tangkap
5. Tingginya biaya produksi garam rakyat
6. Belum optimalnya pemanfaatan ruang laut
7. Belum optimalnya kinerja perangkat daerah

30
Tabel Keterkaitan Permasalahan dengan Isu-Isu Strategi
10 Permasalahan 7 Isu Strategis
Belum optimalnya produksi dan produktifitas Belum optimalnya pertumbuhan produksi
perikanan budidaya perikanan budidaya
Belum optimalnya tingkat kelangsuyngan hidup
benih
Belum optimalnya produksi dan produktifitas Belum optimalnya pertumbuhan produksi
perikanan tangkap perikanan tangkap
Belum optimalnya dayasaing pengolahan dan Belum optimalnya PDRB sub katagori perikanan
pemasaran produk kelautan dan perikanan
Belum optimalnya mutu produk olahan hasil
perikanan
Belum optimalnya kemampuan pelaku usaha
bidang kelautan dan perikanan
Pemanfaatan ruang laut tidak sesuai zonasi Belum optimalnya pemanfaatan ruang laut
Belum optimalnya produksi garam rakyat Tingginya biaya produksi garam rakyat
Degradasi fungsi pemanfaatn sumber daya Tingginya fluktuasi PDRB sub katagori perikanan
kelautan dan perikanan
Belum optimalnya kinerja Perangkat Daerah Belum optimalnya nilai akuntabilitas Sakip

31
BAB 4 TUJUAN DAN SASARAN

4.1 . Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Perangkat Daerah


Tujuan dan sasaran RPJMD ditindaklanjuti kedalam tujuan dan sasaran Dinas
Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur dalam kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan.
Tujuan ini dirumuskan untuk memberikan arah dalam setiap penyusunan perencanaan
pembangunan yang dilakukan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur.
Berdasarkan RPJMD Provinsi Jawa Timur Tahun 2019-2024 pelaksanaan tugas dan fungsi
Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur terkait dengan pencapaian misi
pertama dari RPJMD provinsi yaitu mewujudkan keseimbangan pembangunan ekonomi,
baik antar kelompok, antar sektor maupun antar wilayah dengan tujuan mengembangkan
kerjasama ekonomi dan keterkaitan antar kelompok, antar sektor dan antar wilayah
(dalam dan luar negeri).
Indikator tujuan RPJMD dari misi pertama ini adalah pertumbuhan ekonomi dan theil
index. Dinas kelautan dan perikanan mendukung sasaran RPJMD yaitu meningkatnya
pertumbuhan PDRB sub katagori perikanan dengan indikator sasaran Persentase
pertumbuhan PDRB sub katagori perikanan.
Sasaran merupakan hasil yang akan dicapai secara nyata, spesifik, terukur dalam
kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan, dalam kurun waktu tertentu/tahunan secara
berkesinambungan sejalan dengan tujuan. Sasaran merupakan bagian integral dalam
proses perencanaan strategis yang akan dicapai secara nyata melalui penetapan
kebijakan, program dan kegiatan sehingga dapat memberi arah terhadap alokasi sumber
daya yang telah dipercayakan kepada instansi yang bersangkutan.
Tujuan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur adalah “Meningkatkan
pertumbuhan PDRB Sub Kategori Perikanan”.
Adapun sasaran dari tujuan pertama meliputi :
1. Meningkatnya produksi kelautan dan perikanan
2. Meningkatnya nilai tambah sub kategori perikanan
3. Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja Perangkat Daerah

32
Tabel Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan
Perangkat Daerah
Kondisi
kinerja
TARGET KINERJA TUJUAN/SASARAN PADA
akhir
TAHUN KE-
periode
NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR renstra

2019 2020 2021 2022 2023 2024

Meningkatkan Pertumbuhan 4,90 4,95 5,00 5,05 5,10 5,15 5,15


pertumbuhan PDRB Sub
PDRB Sub Kategori
Kategori Perikanan
Perikanan
Meningkatnya Persentase 5,00 5,50 6,00 6,50 7,00 7,50 7,50
nilai tambah Peningkatan
sub kategori Nilai Tambah
perikanan Sub Kategori
Perikanan
Meningkatnya Nilai Evaluasi 86,91 87,41 87,91 88,41 88,91 89,41 89,41
Akuntabilitas implementasi
Kinerja SAKIP
Perangkat
Daerah

33
BAB 5 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Strategi merupakan cara-cara yang ditempuh dengan memilih


program-program prioritas sesuai visi misi Kepala Daerah. Ha ini seusia
dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional, dinyatakan dalam Ketentuan Umum Pasal 1 angka
14 disebutkan bahwa strategi adalah langkah-langkah berisikan program-
program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi. Hal ini berarti bahwa
strategi pembangunan daerah merupakan upaya atau cara untuk mencapai
visi dan misi, tujuan dan sasaran Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang telah
ditetapkan berdasarkan target kinerja capaian dalam 5 tahun. Strategi Dinas
Kelautran dan Perikanan dalam hal ini merupakan langkah-langkah atau
cara-cara yang ditempuh untuk merelaisasikan misi ke 1 dari pmerintah
provinsi jawa timur dengan indikator sasaran meningkatkan PDRB sektor
perikanan.
Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan
komprehensif tentang cara-cara dan kebijakan pemerintah daerah untuk
mencapai tujuan dan sasaran perencanaan strategis secara efektif dan
efisien. Perencanaan strategis mengagendakan program dan kegiatan
pembangunan yang mendukung dan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat, pelayanan masyarakat dan daya saing melalui upaya
peningkatan kinerja birokrasi dan manajemen publik. Strategi pembangunan
daerah akan diperjelas melalui serangkaian arah kebijakan.
Strategi dan arah kebijakan Dinas Kelautan dan Perikanan
Pemerintah Provinsi jawa timur disusun secara komprehensif agar dapat
mencapai visi dan misi, tujuan dan sasaran RPJMD Provinsi jawa timur.
Sebagaimana dijelaskan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dalam Ketentuan
Umum Pasal 1 angka 15 menyatakan bahwa Kebijakan adalah arah/tindakan
yang diambil oleh Pemerintah Pusat/Daerah untuk mencapai tujuan. Untuk
mewujudkan hal tersebut arah kebijakan dibuat untuk mengarahkan
rumusan strategi yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, melalui arah

34
kebijakan dan strategi dapat dijelaskan secara sistematis dan tetap menjadi
rujukan dalam setiap jalannya kegiatan pemerintahan selama 5 tahun.
Perumusan strategi didasarkan pada kriteria: 1) Strategi yang realistis untuk
mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan; 2) Menganalisis dan
mengevaluasi faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan ketidak
keberhasilan dalam mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan; 3)
Mengevaluasi berbagai faktor internal (kekuatan dan kelemahan), eksternal
(peluang dan tantangan) dalam upaya merumuskan strategi yang tepat.
Strategi merupakan rangkaian tahapan yang berisi grand design
perencanaan pembangunan dalam upaya untuk mewujudkan tujuan dan
sasaran misi pembangunan daerah yang telah ditetapkan. Arah kebijakan
merupakan suatu bentuk konkrit dari usaha pelaksanaan perencanaan
pembangunan yang memberikan arahan dan panduan kepada pemerintahan
daerah agar lebih optimal dalam menentukan serta mencapai tujuan.
Rumusan strategi berupa pernyataan yang menjelaskan tujuan dan sasaran
yang akan dicapai, selanjutnya diperjelas dengan serangkaian arah
kebijakan. Strategi dan arah kebijakan Dinas Kelautan dan Perikanan
Provinsi Jawa Timur sebagaimana disajikan dalam table dibawah ini :
Tabel Strategi dan Arah Kebijakan Dinas Kelautan dan Perikanan
Provinsi Jawa Timur

VISI : Terwujudnya masyarakat Jawa Timur yang adil, sejahtera, unggul dan berakhlak
dengan tata kelola pemerintahan yang partisipatoris, inklusif melalui kerja bersama dan
semangat gotog royong
MISI : Mewujudkan keseimbangan pembangunan ekonomi, baik antar kelompok, antar
sector dan antar wilayah (spatial policy) didukung keterhubungan antar zona
TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
Meningkatkan Meningkatnya nilai Meningkatkan Meningkatkan
pertumbuhan PDRB tambah sub kategori produksi produksi perikanan
Sub Kategori perikanan perikanan budidaya di Jawa
Perikanan budidaya Timur

Meningkatkan Meningkatkan
produksi produksi perikanan
perikanan tangkap di Jawa
tangkap Timur
Meningkatkan
Pendapatan
Meningkatkan Meningkatkan nilai
produksi olahan tambah produk
dan akses pasar kelautan dan
perikanan
Meningkatkan Meningkatkan
pemanfaatan pemanfaatan ruang

35
ruang laut sesuai laut melalui
zonasi dengan kemitraan strategis
teknologi tepat dalam
guna pengembangan dan
penyebarluasan
teknologi hasil
kelautan dan
perikanan
Meningkatkan Meningkatkan
pelayanan produk hasil
pengujian mutu perikanan yang
dan bersertifikat mutu
pengembangan
produk hasil
perikanan
Meningkatkan Meningkatkan
produksi benih pelayanan pelaku
ikan air payau usaha pembudidaya
dan laut ikan Jawa Timur
Meningkatkan Meningkatkan
pelayanan jumlah pelaku usaha
kesehatan ikan yang terakses
dan lingkungan pelayanan kesehatan
ikan dan lingkungan
Meningkatkan Meningkatkan
kompetensi pelayanan pelatihan
pelaku usaha teknis pelaku usaha
dibidang kelautan dibidang kelautan
dan perikanan dan perikanan di
Jawa Timur
Meningkatkan Mengendalikan
luasan sumber daya
rehabilitasi kelautan dan
ekosistem perikanan
kelautan dan
perikanan
Meningkatkan Meningkatkan
pelayanan pelayanan pelabuhan
pelabuhan perikanan di Jawa
perikanan Timur
Meningkatnya Meningkatkan Meningkatkan
Akuntabilitas Kinerja akuntabilitas akuntabilitas kinerja
Perangkat Daerah kinerja ASN ASN Dinas Kelautan
dan Perikanan

36
BAB 6 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN

Rencana program dan kegiatan serta pendanaan Dinas Kelautan dan


Perikanan Provinsi Jawa Timur tahun 2019 sampai dengan tahun 2024
dalam rangka mensukseskan Visi dan Misi ke 1 pembangunan provinsi Jawa
Timur disajikan sebagaimana terlampir.

37
BAB 7 KINERJA PELAYANAN BIDANG URUSAN

Penetapan indikator kinerja pelayanan bidang urusan bertujuan untuk


memberi gambaran tentang ukuran keberhasilan Dinas Kelautan dan
Perikanan dalam pencapaian visi dan misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah Provinsi Jawa Timur periode masa jabatan yaitu Tahun 2019-2023.
Berikut Indikator Kinerja Daerah Kabupaten Pasuruan yang telah ditetapkan:

KONDISI KINERJA TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN KONDISI


PADA AWAL KINERJA PADA
NO INDIKATOR PERIODE RPJMD AKHIR PERIODE
TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN RPJMD
TAHUN 0
2019 2020 2021 2022 2023
1 PDRB sub katagori -0,88 4,95 5,00 5,05 5,10 5,15 5,15
Perikanan
2 Nilai Sakip DKP 86,41 87,41 87,91 88,41 88,91 89,41 89,41

Berdasarkan table diatas maka Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi


Jawa Timur mendukung indikator sasaran RPJMD Provinsi Jawa Timur
meliputi indikator sasaran RPJMD yaitu PDRB sub katagori perikanan
diharapkan mencapai 5,15 di kondisi kinerja pada akhir periode RPJMD.
Selanjutnya Dinas Kelautan dan Perikanan ditargetkan mencapai nilai Sakip
sebesar 89,41 pada akhir periode RPJMD yang diharapkan akan
berkontribusi pada indikator sasaran RPJMD yaitu nilai Sakip Provinsi Jawa
Timur.

38
BAB 8 PENUTUP

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur
Tahun 2019 – 2024 berfungsi sebagai pedoman, penentu arah, sasaran dan tujuan bagi
Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur dalam melaksanakan urusan
pemerintahan daerah di bidang kelautan dan perikanan. Pelaksanaan rencana strategis
ini sangat memerlukan partisipasi dan komitmen dari seluruh aparatur Dinas karena
akan menentukan keberhasilan program dan kegiatan yang telah disusun.
Semoga rencana strategis ini dapat diimplementasikan dengan baik dan kosisten
guna mendukung terwujudnya good governance.

39
MATRIK RANCANGAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI JAWA TIMUR
TAHUN 2019 – 2024

TUJUAN : MENINGKATKAN PERTUMBUHAN PDRB SUB KATEGORI PERIKANAN


TUGAS : Membantu Gubernur melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi di bidang kelautan dan perikanan dan tugas pembantuan
FUNGSI : 1. Perumusan kebijakan di bidang kelautan dan perikanan
2. Pelaksanaan kebijakan di bidang kelautan dan perikanan;
3. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang kelautan dan perikanan;
4. Pelaksanaan administrasi dinas di bidang kelautan dan perikanan; dan
5. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Gubenur terkait dengan tugas dan fungsinya

N DEFINISI OPERASIONAL DAN TAHUN TARGET KINERJA TUJUAN/SASARAN PADA TAHUN KE- KONDISI PADA AKHIR
O TUJUAN INDIKATOR FORMULASI PENGHITUNGAN DASAR RENSTRA
2019 2020 2021 2022 2023 2024
1 Meningkatkan pertumbuhan PDRB Pertumbuhan PDRB Sub PERTUMBUHAN
Sub Kategori Perikanan Kategori Perikanan 𝑌𝑡 − 𝑌(𝑡 − 1)
𝑟=
𝑌(𝑡 − 1)
r = Laju (%) -0,88 4,90 4,95 5,00 5,05 5,10 5,15 5,15
Yt = PDRB (ADHK) tahun t
Yt - 1= PDRB (ADHK) tahun
sebelumnya

DEFINISI
N OPERASIONAL TAHUN TARGET KINERJA TUJUAN/SASARAN PADA TAHUN KE- STRATEGI PENCAPAIAN SUMBER
O SASARAN INDIKATOR DAN FORMULASI DASAR DATA/PENJAB
PENGHITUNGAN 2019 2020 2021 2022 2023 2024 KEBIJAKAN PROG/KEG
1 Meningkatnya Persentase % peningkatan = Meningkatkan produksi perikanan Program Perikanan Budidaya Bidang Perikanan
nilai tambah Peningkatan Nilai ((nilai tambah ADHB(n) - budidaya di Jawa Timur Budidaya
4,85 5,00 5,50 6,00 6,50 7,00 7,50
sub kategori Tambah Sub ADHB(n-1)) : nilai tambah
perikanan Kategori Perikanan ADHB(n-1))) x 100 %

Meningkatkan produksi perikanan Program Perikanan Tangkap Bidang Perikanan


tangkap di Jawa Timur Tangkap
Meningkatkan nilai tambah produk Program Pengolahan dan Bidang Pengolahan
kelautan dan perikanan Pemasaran Produk Kelautan dan Pemasaran
dan Perikanan Produk KP
Meningkatkan pemanfaatan ruang laut Program Pengendalian dan Bidang Kelautan
melalui kemitraan strategis dalam Pengawasan Kelautan, Pesisir Pesisir dan
pengembangan dan penyebarluasan dan Pulau-Pulau Kecil Pengawasan
teknologi hasil kelautan dan perikanan
Meningkatkan produk hasil perikanan Program Pengujian Mutu dan UPT Pengujian
yang bersertifikat mutu Pengembangan Produk Mutu dan
Kelautan dan Perikanan Pengembangan
Produk KP
Meningkatkan pelayanan pelaku usaha Program Pelayanan Budidaya UPT
pembudidaya ikan Jawa Timur Air Payau dan Laut Pengembangan
Budiaya Air Payau
dan Laut
Meningkatkan jumlah pelaku usaha Program Pelayanan UPT Laboratorium
yang terakses pelayanan kesehatan Laboratorium Kesehatan Ikan Kesehatan Ikan dan
ikan dan lingkungan dan Lingkungan Lingkungan
Meningkatkan pelayanan pelatihan Program Pelatihan Teknis UPT Pelatihan
teknis pelaku usaha dibidang kelautan Kelautan, Perikanan, Pesisir Teknis Kelautan,
dan perikanan di Jawa Timur dan Pulau-Pulau Kecil Perikanan, Pesisir
dan Pulau-Pulau
Kecil
Mengendalikan sumber daya kelautan Program Konservasi dan UPT Pelabuhan
dan perikanan Verifikasi Perizinan Cabang Perikanan Pantai
Dinas Kelautan dan Perikanan
Meningkatkan pelayanan pelabuhan Program Pelayanan Pelabuhan UPT Pelabuhan
perikanan di Jawa Timur Perikanan Perikanan Pantai
2 Meningkatnya Nilai Evaluasi Total nilai dari 5 86,41 86,91 87,41 87,91 88,41 88,91 89,41 Meningkatkan akuntabilitas kinerja ASN Program Pelayanan Sekretariat
Akuntabilitas implementasi SAKIP aspek SAKIP yang Dinas Kelautan dan Perikanan Kesekretariatan Dinas Dinas
Kinerja dievaluasi yaitu : Kelautan dan Perikanan
Perangkat - Perencanaan Provinsi Jawa Timur
Daerah kinerja nilai
maks 30
- Pengukuran
kinerja nilai
maks 25
- Pelaporan
kinerja nilai
maks 15
- Evaluasi kinerja
nilai maks 10
- Capaian kinerja
nilai maks 20

Anda mungkin juga menyukai