Dengan memanjatkan puji syukur dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
penyusunan Rancangan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kelautan dan Perikanan
Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 - 2014 dapat diselesaikan.
Rancangan Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur
merupakan dokumen perencanaan jangka menengah 5 (lima) tahun yang memuat visi,
misi, tujuan, sasaran strategis, arah kebijakan, strategi, program, kegiatan, dan anggaran
sesuai dengan tugas dan fungsi unit organisasi pada Dinas Kelautan dan Perikanan
Provinsi Jawa Timur.
Rancangan Rencana Strategis ini hingga nantinya akan disahkan dan ditetapkan
sebagai Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur Tahun
2019 - 2024, selanjutnya dipergunakan sebagai acuan setiap unit kerja lingkup Dinas
Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur untuk perencanaan dan pelaksanaan
program dan kegiatan selama 5 (lima) tahun.
ttd
i
BAB I PENDAHULUAN
1
Upaya untuk mengoptimalkan sumber daya kelautan dan perikanan perlu
direncanakan dengan baik agar dapat tetap menjaga keberlangsungan sumber daya
alamnya. Hal ini dilakukan dengan menyusun dokumen perencanaan yang disebut
Rencana Strategis (Renstra). Rencana Strategis (Renstra) Perangkat Daerah merupakan
dokumen perencanaan 5 (lima) tahunan yang dalam penyusunannya berpedoman pada
RPJMD dan bersifat indikatif dengan demikian selanjutnya, kedudukan Renstra
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari RPJMD yang merupakan dokumen
perencanaan induk dengan jangka waktu lima tahun.
Renstra mempunyai arti penting bagi Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa
Timur Tahun 2019-2024 yang merencanakan pembangunan sektor kelautan dan
perikanan di Jawa Timur selama 5 (lima) tahun ke depan. Renstra memuat tujuan,
sasaran, program dan kegiatan pembangunan dalam rangka pelaksanaan urusan
pemerintahan wajib dan/atau urusan pemerintahan pilihan sesuai dengan tugas dan
fungsi setiap Perangkat Daerah. Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi
Jawa Timur tahun 2019 - 2024 disusun guna menyediakan dokumen perencanaan 5
(lima) tahunan yang akan digunakan sebagai acuan dalam penyusunan Rencana Kerja
(Renja) Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur sebagai dokumen
perencanaan tahunan sebagaimana yang telah diamanatkan dalam Undang-Undang
Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang
– Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah serta Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian
dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.
Fungsi Renstra Dinas Kelautan dan Perikanan secara khusus meliputi beberapa hal
ini dibawah ini yaitu:
a. Perumusan kebijakan di bidang kelautan dan perikanan;
b. Pelaksanaan kebijakan di bidang kelautan dan perikanan;
c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang kelautan dan perikanan;
d. Pelaksanaan administrasi Dinas di bidang kelautan dan perikanan; dan
e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Gubernur terkait dengan tugas dan
fungsinya.
Adapun proses penyusunan Renstra melalui tiga tahapan penting yang harus
dilakukan oleh stakeholders penyusunan Renstra. Pertama penyusunan dokumen
rancangan renstra yang mengacu pada RPJMD Kepala Daerah terpilih sebagai draft awal
2
untuk bahan dasar yang nantinya akan dikembangkan lebih lanjut. Kedua penyusunan
rancangan akhir dengan melibatkan berbagai stakholders dari unsur pemerintah,
masyarakat dan swasta dalam memberikan kontribusi terhadap renstra. Ketiga
penetapan renstra sebagai dokumen resmi melalui pertauran Kepala Daerah.
Renstra Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur disusun sesuai dengan
Tugas Pokok dan Fungsi yang diemban. Penyusunan Renstra juga tetap memperhatikan
berbagai kebijakan dan program prioritas Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Sehingga
3
dapat tercipta sinergitas dan keselarasan program pembangunan baik secara vertikal
maupun secara horizontal antar Perangkat Daerah.
4
Undang–Undang Nomor 2 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi Jawa Timur
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 32);
2 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara Yang Bersih
dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3851);
3 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4286)
4 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4355);
5 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
6 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara RI
Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4438);
7 Undang–Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4700);
8 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008, tentang Keterbukaan Informasi Publik
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4846);
9 Undang-undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-
undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 5234);
10 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5038);
5
11 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang
Nomor 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau
Kecil
12 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lebaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir, dengan Undang-undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
58, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
13 Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja
Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);
14 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2006 Tentang Tata
Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4663);
15 Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 Tentang Pedoman Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4815);
16 Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4817);
17 Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833);
18 Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 Tentang Perangkat Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5864);
19 Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal
(Lembaran Negara Tahun 2018 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Nomor 6178;
6
20 Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6322);
21 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan
Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor
310);
22 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pembukaan Produk
Hukum Daerah;
23 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara
Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi
Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah serta Tata Cara Perubahan
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2017 Nomor 1312);
24 Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 1 Tahun 2009 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Jawa Timur Tahun 2005-
2025 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2009 Nomor 1 Seri E);
25 Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 5 Tahun 2012 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Provinsi Jawa Timur 2011-2031;
26 Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Zonasi
Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Provinsi Jawa Timur Tahun 2018-2038;
27 Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 11 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Jawa
Timur Tahun 2016 Nomor 1 Seri C, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Timur
Nomor 63), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur
Nomor 3 Tahun 2018 tentang Perubahan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur
Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
(Lembaran Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2018 Nomor 1 Seri C, Tambahan
Lembaran Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 81);
7
28 Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 7 Tahun 2019 tentang Rencana
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur
Tahun 2019-2024 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 Nomor 5 Seri
D, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 94);
29 Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 9 Tahun 2019 tentang
Pengarusutamaan Gender;
30 Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 73 Tahun 2018 tentang Nomenklatur,
Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Cabang Dinas Kelautan
dan Perikanan Provinsi Jawa Timur;
31 Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 74 Tahun 2018 tentang Nomenklatur,
Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis
Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur;
32 Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 112 Tahun 2018 tentang Nomenklatur,
Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Kelautan dan
Perikanan Provinsi Jawa Timur;
33 Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 188/517/KPTS/013/2017 tentang
Penetapan Unit Pelaksana Teknis Pada Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa
Timur sebagai Badan Layanan Umum Daerah.
Maksud disusunnya Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa
Timur Tahun 2019-2024 adalah sebagai acuan bagi seluruh komponen Dinas Kelautan
dan Perikanan Provinsi Jawa Timur dan stakeholders lainnya dalam mewujudkan cita-cita
organisasi, sesuai dengan tujuan yang telah disepakati bersama, sehingga seluruh daya
dan upaya yang dilakukan dapat bersinergi dan terpadu.
1.3.2 Tujuan
Tujuan penyusunan Rencana Strategis Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa
Timur Tahun 2019 - 2024 adalah :
1. Tersusunnya tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan Dinas Kelautan dan Perikanan
Provinsi Jawa Timur dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya selama 5 (lima)
tahun kedepan
8
2. Teridentifikasinya program/kegiatan dan indikator kinerja program/kegiatan dalam
penyelenggaraan tugas dan fungsinya selama 5 (lima) tahun kedepan
3. Tersusunya acuan dan pedoman dalam penyusunan rencana kerja tahunan selama 5
(lima) tahun kedepan
4. Mewujudkan sinkronisasi, sinergitas dan keberlanjutan dengan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur
5. Mewujudkan sinkronisasi, sinergitas dan keberlanjutan dengan Rencana K/L
6. Mewujudkan sinkronisasi, sinergitas dan keberlanjutan dengan Rencana Dinas
Kabupaten/Kota.
7. Tersusunnya dokumen perencanaan yang merupakan dasar dalam pengendalian dan
evaluasi pelaksanaan pembangunan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa
Timur baik tahunan maupun 5 (lima) tahunan.
Bab I Pendahuluan
Bab ini berisi tentang gambaran umum penyusunan Renstra terdiri dari Latar
Belakang, Landasan Hukum, Maksud dan Tujuan serta Sistematika Penulisan.
10
BAB II GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH
12
f. Pengelolaan urusan rumah tangga, hubungan , humas dan protokol;
g. Pelaksanaan koordinasi penyusunan program, anggaran dan perundang-
undangan;
h. Pelaksanaan koordinasi penyelesaian masalah hukum (non yustisia) di
bidang kepegawaian;
i. Pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas bidang;
j. Pengelolaan kearsipan dan perpustakaan;
k. Pelaksanaan monitoring serta evaluasi organisasi dan tatalaksana;dan
l. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas;
Susunan organisasi Sekretariat terdiri atas :
a. Sub Bagian Tata Usaha;
b. Sub Bagian Penyusunan Program dan Anggaran;
c. Sub Bagian Keuangan
2. Bidang Perikanan Budidaya
Mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan
mengkoordinasikan pengembangan perikanan budidaya, dan mempunyai
fungsi :
1. Perumusan kebijakan pengembangan perikanan budidaya;
2. Perumusan kebijakan pengembangan dan fasilitasi usaha perikanan
budidaya;
3. Perumusan kebijakan pengembangan dan fasilitasi sarana dan prasarana
perikanan budidaya;
4. Perumusan kebijakan pengelolaan kesehatan ikan dan lingkungan
budidaya;
5. Perumusan kebijakan pengendalian jaminan mutu dan keamanan pangan di
bidang perikanan budidaya;
6. Perumusan kebijakan fasilitasi pemberdayaan kelompok pembudidaya
ikan;
7. Pengoordinasian kebijakan pengembangan perikanan budidaya;
8. Perumusan kebijakan pengembangan teknologi perikanan budidaya;
9. Pemberian rekomendasi teknis perizinan usaha budidaya laut dan budidaya
di lintas kabupaten/kota;
10. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan; dan
13
11. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas
Susunan organisasi Bidang Perikanan Budidaya terdiri dari :
a. Seksi Produksi dan Usaha Perikanan Budidaya;
b. Seksi Sarana dan Prasarana Perikanan Budidaya
c. Seksi Kesehatan Ikan dan Lingkungan Budidaya
3. Bidang Perikanan Tangkap
Mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan
mengkoordinasikan pengembangan perikanan tangkap, dan mempunyai
fungsi :
a. Perumusan kebijakan pengembangan pemanfatan sumberdaya perikanan
tangkap;
b. Perumusan kebijakan pengembangan dan fasilitasi sarana dan prasarana
perikanan tangkap;
c. Perumusan kebijakan pengembangan teknologi perikanan tangkap;
d. Perumusan kebijakan fasilitasi pemberdayaan kelompok nelayan;
e. Pemberian rekomendasi perizinan usaha perikanan tangkap;
f. Penyiapan perumusan kebijakan kepelabuhanan perikanan;
g. Pengoordinasian kebijakan pengembangan perikanan tangkap;
h. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan; dan
i. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas
Susunan organisasi Bidang Perikanan Tangkap adalah sebagai berikut :
a. Seksi Pengelolaan Sumberdaya Ikan
b. Seksi Kepelabuhanan Perikanan
c. Seksi Kenelayanan
4. Bidang Kelautan, Pesisir dan Pengawasan
Mempunyai tugas melaksanakan merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi
dan mengkoordinasikan pengembangan, pengelolaan kelautan, pesisir, dan
pulau pulau kecil serta pengawasan sumberdaya kelautan dan perikanan, dan
mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Perumusan kebijakan pengelolaan ruang laut sampai dengan 12 (dua belas)
mil diluar minyak dan gas bumi;
b. Pemberian rekomendasi perijinan pemanfaatan ruang laut dibawah 12 (dua
belas) mil diluar minyak dan gas bumi
14
c. Perumusan kebijakan pemberdayaan masyarakat pesisir dan pulau-pulau
kecil;
d. Perumusan kebijakan konservasi dan rehabilitasi sumberdaya kelautan;
e. Perumusan kebijakan pengawasan pemanfaatan sumberdaya kelautan dan
perikanan sampai dengan 12 (dua belas) mil;
f. Pengoordinasian kebijakan pengembangan dan pengelolaan kelautan,
pesisir;
g. Pengoordinasian kebijakan pengawasan sumber daya kelautan dan
perikanan;
h. Pengoordinasian kebijakan pengembangan pemberdayaan masyarakat
pesisir dan pulau-pulau kecil;
i. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan; dan
j. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas
Susunan organisasi Bidang Kelautan, Pesisir dan Pengawasan terdiri atas :
a. Seksi Pengelolaan Ruang Laut;
b. Seksi Konservasi, Pendayagunaan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil;
c. Seksi Pengawasan Sumber Daya Kelautan Dan Perikanan
5. Bidang Pengolahan dan Pemasaran Produk Kelautan dan Perikanan
Mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan
mengkoordinasikan pengembangan pengolahan dan pemasaran produk
kelautan dan perikanan serta mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan pengolahan dan pemasaran produk kelautan dan
perikanan;
b. Perumusan kebijakan pengembangan teknologi pengolahan dan pemasaran
produk kelautan dan perikanan;
c. Perumusan kebijakan jaminan mutu dan keamanan produk hasil kelautan
dan perikanan;
d. Perumusan kebijakan investasi dan permodalan usaha pengolahan dan
pemasaran hasil perikanan;
e. Perumusan kebijakan pengembangan usaha pengolahan dan pemasaran
produk kelautan dan perikanan;
f. Pelaksanaan verifikasi dan pemberian rekomendasi izin usaha pengolahan
dan pemasaran hasil perikanan;
15
g. Pengoordinasian kebijakan pengolahan dan pemasaran produk kelautan
dan perikanan;
h. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan; dan
i. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang.
Susunan organisasi Bidang Pengolahan dan Pemasaran Produk Kelautan dan
Perikanan terdiri atas :
a. Seksi Akses Pasar, Promosi dan Logistik;
b. Seksi Bina Mutu dan Diversifikasi Produk;
c. Seksi Usaha dan Investasi;
Melalui Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 73 Tahun 2018 tentang
Nomenklatur, Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Cabang
Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur , dibentuklah 4 (empat) Cabang
Dinas yaitu Cabang Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Situbondo, Cabang
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Malang, Cabang Dinas Kelautan dan
Perikanan Kabupaten Tuban dan Cabang Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten
Blitar dengan Tugas, fungsi dan tata kerja sebagai berikut :
a. Tugas
Cabang Dinas Kelautan dan Perikanan mempunyai tugas
membantu Kepala Dinas melaksanakan sebagian Urusan
Pemerintahan yang menjadi kewenangan Provinsi di wilayah
kerjanya.
b. Fungsi
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, Cabang Dinas
Kelautan dan Perikanan mempunyai fungsi :
a. Penyusunan perencanaan program dan anggaran Cabang Dinas;
b. Pengkoordinasian dan pelaksanaan konservasi sumberdaya kelautan . mitigasi
sumberdaya kelautan dan perikanan;
c. Pelaksanaan pembinaan dan pengendalian pelaksanaan konservasi
sumberdaya sumber daya kelautan, mitigasi sumber daya kelautan dan
perikanan di wilayah kerjanya;
d. Pelaksanaan verifikasi izin lokasi, izin pengelolaan perairan pesisir, izin
reklamasi, izin budidaya ikan, izin perikanan tangkap, izin pengolahan dan
pemasaran hasil kelautan dan perikanan;
16
e. Pelaksanaan pembinaan dan pengendalian pelaksanaan verifikasi ijin lokasi,
izin pengelolaan perairan pesisir , izin reklamasi, izin budidaya ikan, izin
perikanan tangkap, izin pengolahan dan pemasaran hasil kelautan dan
perikanan;
f. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang pengendalian
pelaksanaan konservasi, mitigasi sumberdaya kelautan dan perikanan
g. Pelaksanaan ketatausahaan;
h. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan program kegiatan Cabang
Dinas;
i. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Dinas.
Susunan organisasi Cabang Dinas terdiri atas :
a. Sub Bagian Tata Usaha
b. Seksi Konservasi Kelautan
c. Seksi Verifikasi Perizinan
Sedangkan untuk Unit Pelaksanan Teknis (UPT) berdasarkan Peraturan
Gubernur Jawa Timur Nomor 74 tahun 2018 tentang Nomenklatur, Susunan
Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas
Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur adalah sebagai berikut :
a. UPT Pengujian Mutu dan Pengembangan Produk Kelautan dan Perikanan
(UPT PMP2KP)
Mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas di bidang teknis pengujian
mutu, penerapan mutu dan pengembangan produk hasil perikanan, ketatausahaan
dan pelayanan masyarakat. UPT PMP2KP mempunyai fungsi :
1) Penyusunan perencanaan program dan kegiatan UPT;
2) Pelaksanaan pengujian mutu produk kelautan dan perikanan;
3) Pelaksanaan pengembangan produk kelautan dan perikanan;
4) Penyediaan bahan dukungan teknis penerapan mutu produk kelautan dan
perikanan;
5) Pelaksanaan tugas – tugas ketatausahaan;
6) Pelaksanaan pelayanan masyarakat;
7) Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan; dan
8) Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
17
Susunan organisasi UPT PMP2KP terdiri atas :
- Sub Bagian Tata Usaha
- Seksi Pengujian Mutu
- Seksi Pengembangan Produk
Terdapat 2 (dua) UPT PMP2KP dengan wilayah kerja sebagai berikut :
a. UPT PMP2KP Surabaya bertempat di Kota Surabaya dengan wilayah kerja
Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Gresik, Kabupaten Malang,
Kota Malang, Kota Batu, Kabupaten Tuban, Kabupaten Lamongan, Kabupaten
Bojonegoro, Kabupaten Mojokerto, Kota Mojokerto, Kabupaten Jombang,
Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Madiun, Kota Madiun, Kabupaten Magetan,
Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Pacitan, Kabupaten
Trenggalek, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Kediri, Kota Kediri,
Kabupaten Blitar, Kota Blitar, Kabupaten Pasuruan, Kota Pasuruan,
Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Sampang, Kabupaten Pamekasan dan
Kabupaten Sumenep.
b. UPT PMP2KP Banyuwangi bertempat di Kabupaten Banyuwangi dengan
wilayah kerja Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Probolinggo, Kota
Probolinggo, Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Situbondo, Kabupaten
Lumajang dan Kabupaten Jember.
b. UPT Pengembangan Budidaya Air Payau dan Laut (UPT PBAPL)
Mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas teknis Dinas di bidang
pengembangan teknologi, kaji terap, diseminasi, pendampingan teknis, produksi
budidaya air payau dan laut, ketatausahaan dan pelayanan masyarakat. UPT
PBAPL mempunyai fungsi :
a) Penyusunan perencanaan program dan kegiatan UPT;
b) Pelaksanaan produksi budidaya air payau dan laut;
c) Penyediaan calon induk ikan air payau dan laut;
d) Pelaksanaan inovasi dan kaji terap teknologi perikanan budidaya air payau
dan laut;
e) Pelaksanaan dukungan teknis diseminasi teknologi budidaya air payau dan
laut;
f) Pelaksanaan pengembangan teknologi budidaya air payau dan laut;
18
g) Pelaksanaan pendampingan teknis kepada kelompok pembudidaya air payau
dan laut;
h) Pelaksanaan pengujian laboratoris lingkup perikanan budidaya air payau dan
laut;
i) Pelaksanaan ketatausahaan dan pelayanan masyarakat;
j) Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan;
k) Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
Susunan organisasi UPT PBAP Bangil adalah sebagai berikut :
- Sub Bagian Tata Usaha
- Seksi Perikanan Budidaya Air Payau
- Seksi Perikanan Budidaya Laut
c. UPT Laboratorium Kesehatan Ikan dan Lingkungan (UPT LKIL)
Mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas dalam teknis pengujian
kesehatan ikan dan lingkungan serta tugas ketatausahaan serta pelayanan
masyarakat. UPT LKIL mempunyai fungsi sebagai berikut :
a) Penyusunan perencanaan program dan kegiatan UPT;
b) Pelaksanaan pelayanan pengujian kesehatan ikan dan lingkungan budidaya;
c) Pelaksanaan pemeliharaan system mutu pengujian;
d) Penyiapan bahan pengendalian teknis kesehatan ikan dan lingkungan
budidaya;
e) Pelaksanaan pengendalian penyebaran hama dan penyakit ikan ;
f) Pelaksanaan pendampingan teknis kesehatan ikan dan lingkungan budidaya;
g) Pelaksanaan ketatausahaan dan pelayanan masyarakat;
h) Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan;
i) Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
Susunan organisasi UPT LKIL adalah sebagai berikut :
- Sub Bagian Tata Usaha
- Seksi Pengujian Kesehatan Ikan dan Lingkungan;
- Seksi Pengendalian Kesehatan Ikan dan Laingkungan
d. UPT Pelatihan Teknis Kelautan, Perikanan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
(UPT PTKP4K)
Mempunyai tugas melaksanakan melaksanakan sebagian tugas teknis Dinas di
bidang pelatihan teknis perikanan budidaya, pengolahan produk kelautan dan
19
perikanan, perikanan tangkap serta pengelolaan kelautan, pesisir dan pulau-
pulau kecil, tugas ketatausahaan dan pelayanan masyarakat . UPT PTKP4K
mempunyai fungsi sebagai berikut :
a) Penyusunan perencanaan program dan kegiatan UPT;
b) Penyusunan kurikulum dan silabus pelatihan dan pendampingan teknis
perikanan budidaya, pengolahan produk kelautan dan perikanan, perikanan
tangkap serta pengelolaan kelautan, pesisir dan pulau-pulau kecil;
c) Pelaksanaan pelatihan teknis perikanan budidaya, pengolahan produk
kelautan dan perikanan, perikanan tangkap serta pengelolaan kelautan,
pesisir dan pulau-pulau kecil;
d) Pelaksanaan pendampingan teknis perikanan budidaya, pengolahan produk
kelautan dan perikanan, perikanan tangkap serta pengelolaan kelautan,
pesisir dan pulau-pulau kecil;
e) Penyebarluasan informasi teknis pelaksanaan pelatihan perikanan budidaya,
pengolahan produk kelautan dan perikanan, perikanan tangkap serta
pengelolaan kelautan, pesisir dan pulau-pulau kecil;
f) Penyiapan bahan pelaksanaan kerjasama pengembangan pelatihan
perikanan budidaya, pengolahan produk kelautan dan perikanan, perikanan
tangkap serta pengelolaan kelautan, pesisir dan pulau-pulau kecil;
g) Pelaksanaan evaluasi pasca pelatihan;
h) Pelaksanaan urusan ketatausahaan dan pelayanan masyarakat;
i) Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan;
j) Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
Susunan organisasi UPT PTKP4K adalah sebagai berikut :
- Sub Bagian Tata Usaha;
- Seksi Pelatihan Teknis Perikanan Budidaya dan Pengolahan Produk Kelautan
dan Perikanan;
- Seksi Pelatihan Teknis Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil.
e. UPT Pelabuhan Perikanan Pantai (UPT PPP)
Mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas teknis Dinas dibidang
pelayanan teknis pelabuhan perikanan pantai, tata kelola dan pelayanan usaha,
ketatausahaan dan pelayanan masyarakat, serta mempunyai fungi antara lain :
20
a) Penyusunan perencanaan program dan kegiatan UPT;
b) Pelayanan tambat labuh, bongkar muat, perbaikan kapal dan
kesyahbandaran pelabuhan perikanan;
c) Pelaksanaan keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan dan keselamatan
kerja (K5) kawasan pelabuhan perikanan;
d) Pelaksanaan pendampingan teknis penerapan jaminan mutu dan kemanan
hasil tangkapan;
e) Pelaksanaan pengelolaan sarana dan prasarana pelabuhan;
f) Melaksanakan pemeliharaan fasilitas operasional pelabuhan perikanan;
g) Melaksanakan pelayanan informasi penangkapan ikan dan informasi cuaca;
h) Melaksanakan pengembangan usaha jasa pelabuhan perikanan;
i) Menyiapkan bahan dukungan teknis pemantauan usaha penangkapan ikan;
j) Pelaksanaan ketatausahaan;
k) Pelaksanaan pelayanan masyarakat;
l) Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan;
m) Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Kelautan.
Susunan organisasi UPT Pelabuhan Perikanan Pantai terdiri atas:
- Sub Bagian Tata Usaha
- Seksi Pelayanan Teknis Pelabuhan
- Seksi Tata Kelola dan Pelayanan Usaha
Terdapat 8 (delapan) UPT Pelabuhan Perikanan Pantai dengan wilayah kerja
sebagai berikut :
1. UPT Pelabuhan Perikanan Pantai Tamperan bertempat di Kabupaten Pacitan
dengan wilayah kerja Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Trenggalek;
2. UPT Pelabuhan Perikanan Pantai Popoh bertempat di Kabupaten
Tulungagung dengan wilayah kerja Kabupaten Tulungagung dan Kabupaten
Blitar;
3. UPT Pelabuhan Perikanan Pantai Pondokdadap bertempat di Kabupaten
Malang dengan wilayah kerja Kabupaten Malang;
4. UPT Pelabuhan Perikanan Pantai Puger bertempat di Kabupaten Jember
dengan wilayah kerja Kabupaten Jember dan Kabupaten Lumajang;
21
5. UPT Pelabuhan Perikanan Pantai Muncar bertempat di Kabupaten
Banyuwangi dengan wilayah kerja Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten
Situbondo;
6. UPT Pelabuhan Perikanan Pantai Mayangan bertempat di Kota Probolinggo
dengan wilayah kerja Kota Probolinggo, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten
Pasuruan, Kota Pasuruan dan Kabupaten Sidoarjo;
7. UPT Pelabuhan Perikanan Pantai Bulu bertempat di Kabupaten Tuban dengan
wilayah kerja Kabupaten Tuban , Kabupaten Lamongan, Kabupaten Gresik
dan Kota Surabaya;
8. UPT Pelabuhan Perikanan Pantai Pasongsongan bertempat di Kabupaten
Sumenep dengan wilayah kerja Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Sampang,
Kabupaten Pamekasan dan Kabupaten Sumenep.
9. Sesuai dengan Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor
188/517/KPTS/013/2017 tentang Penetapan Unit Pelaksana Teknis Pada Dinas
Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur sebagai Badan Layanan Umum Daerah
telah ditetapkan 3 (tiga) Unit Pelaksana Teknis (UPT) sebagai Badan Layanan Umum
Daerah (BLUD) di antaranya adalah UPT Pelabuhan dan Pengelolaan Sumberdaya
Kelautan dan Perikanan Mayangan, UPT Pelabuhan dan Pengelolaan Sumberdaya
Kelautan dan Perikanan Temperan dan UPT Pelabuhan dan Pengelolaan Sumberdaya
Kelautan dan Perikanan Pondokdadap, yang mana 3 (tiga) UPT tersebut sesuai
dengan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 74 tahun 2018 tentang Nomenklatur,
Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis
Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur telah berubah nomenklaturnya
menjadi UPT PPP Mayangan, UPT PPP Tamperan dan UPT PPP Pondokdadap.
2.2 Sumber Daya Perangkat Daerah
a. Sumberdaya Manusia
Dukungan ketersediaan sumberdaya manusia yang berkualitas, professional,
berpengetahuan serta memiliki pengalaman dalam mengelola suatu organisasi atau
lembaga agar dapat berjalan secara optimal merupakan hal yang sangat diperlukan.
Keberhasilan pencapaian kinerja organisasi akan sangat ditentukan oleh kinerja
sumberdaya manusia yang ada dalam menjalankan tugas dan fungsinya masing-
masing.
22
Sebagai salah satu perangkat kerja Provinsi Jawa Timur, Dinas Kelautan dan
Perikanan Provinsi Jawa Timur didukung oleh sejumlah personil atau pegawai yang
pada tahun 2018 berdasarkan masing – masing komposisi pegawai tergambarkan
sebagai berikut :
1. Jabatan
Dari komposisi PNS Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur yang
keseluruhan berjumlah 478 orang, terdiri dari :
a) 69 orang pejabat struktural
b) 5 orang fungsional
c) 404 orang staf
2. Pangkat dan Golongan
Pangkat dan Golongan PNS Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur
adalah sebagai berikut :
Pangkat Golongan Jumlah
Pembina IV 49
Penata III 237
Pengatur II 169
Juru I 23
Jumlah 478 orang
3. Tingkat Pendidikan
Tingkat Pendidikan PNS Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur
adalah sebagai berikut :
Tingkat Jumlah
Pendidikan
S3 2
S2 61
S1 180
D3 13
D2 -
D1 -
SLTA 187
SMP 18
SD 17
Jumlah 478 orang
23
perkantoran yang menunjang terhadap upaya pencapaian sasaran. Sarana dan
prasarana Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur pada tahun 2018 adalah
sebagai berikut :
Kode
No Pembidangan Barang Jumlah Satuan Nilai (Rp)
Bidang
1 2 3 4 5 6
1 01 Golongan Tanah 11 Bidang 220.040.300.050,00
2 0101 Tanah 11 Bidang 220.040.300.050,00
3 02 Golongan Peralatan dan Mesin 238 Buah / Set 1.870.617.050,00
4 0202 Alat-alat Besar 1 Buah / Set 1.061.038.000,00
5 0203 Alat-alat Angkutan 11 Buah 372.912.000,00
6 0204 Alat Bengkel dan Alat Ukur 1 Buah 2.432.000,00
7 0205 Alat Pertanian 0 Buah / Set 0,00
8 0206 Alat Kantor dan Rumah Tangga 215 Buah 358.450.050,00
9 0207 Alat Studio dan Alat Komunikasi 1 Buah 25.300.000,00
10 0208 Alat-alat Kedokteran 0 Buah 0,00
11 0206 Alat Laboratorium 9 Buah 50.485.000,00
12 0207 Alat-alat Persenjataan / Keamanan 0 Buah 0,00
13 03 Golongan Gedung dan Bangunan 139 Buah 40.628.440.300,00
14 0311 Bangunan Gedung 139 Buah 40.628.440.300,00
15 0312 Monumen 0 Buah 0,00
16 04 Golongan Jalan, Irigasi dan
80 Buah 9.914.273.326,00
Jaringan
17 0413 Jalan dan Jembatan 6 Buah 104.414.400,00
18 0414 Bangunan Air Irigasi 70 Buah 9.769.823.636,00
19 0415 Instalasi 0 Buah 0,00
20 0416 Jaringan 4 Buah 40.035.290,00
21 05 Golongan Asset Tetap Lainnya 35 Buah / Set 3.185.000,00
/ Ekor
22 0517 Buku dan Perpustakaan 35 Buah / Set 3.185.000,00
23 0518 Barang Becorak Kebudayaan 0 Buah / Set 0,00
24 0519 Hewan Ternak Serta Tanaman 0 Ekor / Buah 0,00
25 06 Golongan Konstruksi Dalam
0 Buah 0,00
Pengerjaan
Dalam rangka mendukung pengembangan peran dan fungsi Dinas Kelautan dan
Perikanan Provinsi Jawa Timur maka peningkatan sarana dan prasarana menjadi
sebuah kebutuhan yang cukup besar. Aspek-aspek peningkatan sarana dan prasarana
adalah menyangkut modernisasi sarana dan prasarana yang ada, serta pembangunan
sarana dan prasarana baru yang dibutuhkan.
24
2.3 Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah
Indikator kinerja pelayanan Dinas Kelautan dan Perikanan selama 5 (lima) tahun
terakhir mengacu pada sasaran strategis seperti yang ditentukan dalam Renstra
sebelumnya. Terdapat 4 (empat) sasaran strategis meliputi :
1. Meningkatnya kualitas kelas kelompok kelautan dan perikanan, meliputi: kelompok
usaha kelautan dan perikanan yang terakses
2. Meningkatnya produksi kelautan dan perikanan, meliputi : produksi perikanan
tangkap, produksi perikanan budidaya dan produksi garam rakyat
3. Meningkatnya nilai tambah produk hasil kelautan dan perikanan, meliputi :
persentase nilai tambah produk perikanan, produk perikanan dari UPI (Unit Pengolah
Ikan) yang bersertifikat
4. Terwujudnya pengelolaan dan pengawasan pemanfaatan sumberdaya kelautan dan
perikanan yang berkelanjutan, meliputi : rehabilitasi mangrove, rehabilitasi terumbu
karang dan luasan zonasi wilayah ruang laut dan pesisir.
Selain berdasarkan Sasaran Strategis, kinerja pelayanan Dinas Kelautan dan
Perikanan juga mengacu pada indikator kinerja kunci :
1. Produksi Perikanan Tangkap
2. Produksi Perikanan Budidaya
3. Angka Konsumsi Ikan
4. Volume Ekspor
Capaian indikator kinerja pelayanan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa
Timur 5 (lima) tahun terakhir dapat dijabarkan pada tabel berikut :
25
Realisasi anggaran pendukung tercapainya target indikator kinerja pelayanan
Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur 5 (lima) tahun terakhir dapat
dijabarkan pada tabel berikut :
TABEL 2.2 ANGGARAN DAN REALISASI PENDANAAN PELAYANAAN DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
PROVINSI JAWA TIMUR
26
BAB III PERMASALAHAN DAN ISU – ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH
3.2 Telaahan Visi, Misi dan program Kepala Daerah dan wakil Kepala Daerah
Terpilih
Visi kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih merupakan Visi Pembangunan
Daerah Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Visi kepala
daerah dan wakil kepala daerah terpilih menggambarkan arah pembangunan atau
kondisi masa depan daerah yang ingin dicapai (desired future) dalam masa jabatan selama
5 (lima) tahun sesuai Misi yang diemban. Visi pembangunan daerah Provinsi JAWA
TIMUR untuk periode RPJMD 2019-2024 sesuai dengan visi kepala daerah terpilih,
adalah sebagai berikut :
27
TERWUJUDNYA MASYARAKAT JAWA TIMUR YANG ADIL, SEJAHTERA, UNGGUL DAN
BERAKHLAK DENGAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG PARTISIPATORIS
INKLUSIF MELALUI KERJA BERSAMA DAN SEMANGAT GOTONG ROYONG
28
na ional Mandi i dimak dkan ke de an Indone ia da a mengandalkan
kemampuan dan kekuatan sendiri dalam mengelola sumber daya kelautan dan
perikanan, sehingga sejajar dan sederajat dengan bangsa lain. Maju dimaksudkan
dapat mengelola sumber daya kelautan dan perikanan dengan kekuatan
SDM kompeten dan iptek yang inovatif dan bernilai tambah, untuk mencapai
kesejahteraan masyarakat yang tinggi dan merata. Kuat diartikan memiliki
kemampuan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dari pengelolaan potensi
sumberdaya kelautan dan perikanan dan menumbuhkan wawasan dan budaya
bahari. Berbasis kepentingan nasional dimaksudkan adalah mengoptimalkan
pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan secara berkelanjutan
untuk kesejahteraan masyarakat.
Mengacu pada tugas, fungsi dan wewenang yang telah dimandatkan
oleh peraturan perundang undangan kepada KKP dan penjabaran dari misi
pembangunan nasional, maka terdapat 3 pilar yang menjadi misi KKP yakni :
1. Kedaulatan (Sovereignty), yakni mewujudkan pembangunan kelautan
dan perikanan yang berdaulat, guna menopang kemandirian ekonomi dengan
mengamankan sumberdaya kelautan dan perikanan, dan mencerminkan
kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.
2. Keberlanjutan (Sustainability), yakni mewujudkan pengelolaan
sumberdaya kelautan dan perikanan yang berkelanjutan.
3. Kesejahteraan (Prosperity), yakni mewujudkan masyarakat kelautan
dan perikanan yang sejahtera, maju, mandiri, serta berkepribadian dalam
kebudayaan.
Kedaulatan diartikan sebagai kemandirian dalam mengelola dan
memanfaatkan sumberdaya kelautan dan perikanan dengan memperkuat
kemampuan nasional untuk melakukan penegakan hukum di laut demi
mewujudkan kedaulatan secara ekonomi. Keberlanjutan dimaksudkan untuk
mengelola dan melindungi sumberdaya kelautan dan perikanan dengan prinsip
ramah lingkungan sehingga tetap dapat menjaga kelestarian sumberdaya.
Kesejahteraan diartikan bahwa pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan
adalah untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Dalam kaitan ini, KKP
senantiasa memberikan perhatian penuh terhadap seluruh stakeholders kelautan
dan perikanan, yakni nelayan, pembudidaya ikan, pengolah/pemasar hasil
29
perikanan, petambak garam, dan masyarakat kelautan dan perikanan lainnya.
Ketiga hal di atas dilakukan secara bertanggungjawab berlandaskan gotong
royong, sehingga saling memperkuat, memberi manfaat dan menghasilkan nilai
tambah ekonomi, sosial dan budaya bagi kepentingan bersama.
Menjabarkan misi pembangunan kelautan dan perikanan, maka tujuan
pembangunan kelautan dan perikanan adalah:
1. Kedaulatan (Sovereignty), yakni:
a. Meningkatkan pengawasan pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan.
b. Mengembangkan sistem perkarantinaan ikan, pengendalian mutu,
keamanan hasil perikanan, dan keamanan hayati ikan
2. Keberlanjutan (Sustainability), yakni:
a. Mengoptimalkan pengelolaan ruang laut, konservasi dan
keanekaragaman hayati laut
b. Meningkatkan keberlanjutan usaha perikanan tangkap dan budidaya
c. Meningkatkan daya saing dan sistem logistik hasil kelautan dan
perikanan
3. Kesejahteraan/ Kesejahteraan (Prosperity), yakni :
a. Mengembangan kapasitas SDM dan pemberdayaan masyarakat
b. Mengembangkan inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi kelautan dan
perikanan
30
Tabel Keterkaitan Permasalahan dengan Isu-Isu Strategi
10 Permasalahan 7 Isu Strategis
Belum optimalnya produksi dan produktifitas Belum optimalnya pertumbuhan produksi
perikanan budidaya perikanan budidaya
Belum optimalnya tingkat kelangsuyngan hidup
benih
Belum optimalnya produksi dan produktifitas Belum optimalnya pertumbuhan produksi
perikanan tangkap perikanan tangkap
Belum optimalnya dayasaing pengolahan dan Belum optimalnya PDRB sub katagori perikanan
pemasaran produk kelautan dan perikanan
Belum optimalnya mutu produk olahan hasil
perikanan
Belum optimalnya kemampuan pelaku usaha
bidang kelautan dan perikanan
Pemanfaatan ruang laut tidak sesuai zonasi Belum optimalnya pemanfaatan ruang laut
Belum optimalnya produksi garam rakyat Tingginya biaya produksi garam rakyat
Degradasi fungsi pemanfaatn sumber daya Tingginya fluktuasi PDRB sub katagori perikanan
kelautan dan perikanan
Belum optimalnya kinerja Perangkat Daerah Belum optimalnya nilai akuntabilitas Sakip
31
BAB 4 TUJUAN DAN SASARAN
32
Tabel Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan
Perangkat Daerah
Kondisi
kinerja
TARGET KINERJA TUJUAN/SASARAN PADA
akhir
TAHUN KE-
periode
NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR renstra
33
BAB 5 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
34
kebijakan dan strategi dapat dijelaskan secara sistematis dan tetap menjadi
rujukan dalam setiap jalannya kegiatan pemerintahan selama 5 tahun.
Perumusan strategi didasarkan pada kriteria: 1) Strategi yang realistis untuk
mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan; 2) Menganalisis dan
mengevaluasi faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan ketidak
keberhasilan dalam mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan; 3)
Mengevaluasi berbagai faktor internal (kekuatan dan kelemahan), eksternal
(peluang dan tantangan) dalam upaya merumuskan strategi yang tepat.
Strategi merupakan rangkaian tahapan yang berisi grand design
perencanaan pembangunan dalam upaya untuk mewujudkan tujuan dan
sasaran misi pembangunan daerah yang telah ditetapkan. Arah kebijakan
merupakan suatu bentuk konkrit dari usaha pelaksanaan perencanaan
pembangunan yang memberikan arahan dan panduan kepada pemerintahan
daerah agar lebih optimal dalam menentukan serta mencapai tujuan.
Rumusan strategi berupa pernyataan yang menjelaskan tujuan dan sasaran
yang akan dicapai, selanjutnya diperjelas dengan serangkaian arah
kebijakan. Strategi dan arah kebijakan Dinas Kelautan dan Perikanan
Provinsi Jawa Timur sebagaimana disajikan dalam table dibawah ini :
Tabel Strategi dan Arah Kebijakan Dinas Kelautan dan Perikanan
Provinsi Jawa Timur
VISI : Terwujudnya masyarakat Jawa Timur yang adil, sejahtera, unggul dan berakhlak
dengan tata kelola pemerintahan yang partisipatoris, inklusif melalui kerja bersama dan
semangat gotog royong
MISI : Mewujudkan keseimbangan pembangunan ekonomi, baik antar kelompok, antar
sector dan antar wilayah (spatial policy) didukung keterhubungan antar zona
TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
Meningkatkan Meningkatnya nilai Meningkatkan Meningkatkan
pertumbuhan PDRB tambah sub kategori produksi produksi perikanan
Sub Kategori perikanan perikanan budidaya di Jawa
Perikanan budidaya Timur
Meningkatkan Meningkatkan
produksi produksi perikanan
perikanan tangkap di Jawa
tangkap Timur
Meningkatkan
Pendapatan
Meningkatkan Meningkatkan nilai
produksi olahan tambah produk
dan akses pasar kelautan dan
perikanan
Meningkatkan Meningkatkan
pemanfaatan pemanfaatan ruang
35
ruang laut sesuai laut melalui
zonasi dengan kemitraan strategis
teknologi tepat dalam
guna pengembangan dan
penyebarluasan
teknologi hasil
kelautan dan
perikanan
Meningkatkan Meningkatkan
pelayanan produk hasil
pengujian mutu perikanan yang
dan bersertifikat mutu
pengembangan
produk hasil
perikanan
Meningkatkan Meningkatkan
produksi benih pelayanan pelaku
ikan air payau usaha pembudidaya
dan laut ikan Jawa Timur
Meningkatkan Meningkatkan
pelayanan jumlah pelaku usaha
kesehatan ikan yang terakses
dan lingkungan pelayanan kesehatan
ikan dan lingkungan
Meningkatkan Meningkatkan
kompetensi pelayanan pelatihan
pelaku usaha teknis pelaku usaha
dibidang kelautan dibidang kelautan
dan perikanan dan perikanan di
Jawa Timur
Meningkatkan Mengendalikan
luasan sumber daya
rehabilitasi kelautan dan
ekosistem perikanan
kelautan dan
perikanan
Meningkatkan Meningkatkan
pelayanan pelayanan pelabuhan
pelabuhan perikanan di Jawa
perikanan Timur
Meningkatnya Meningkatkan Meningkatkan
Akuntabilitas Kinerja akuntabilitas akuntabilitas kinerja
Perangkat Daerah kinerja ASN ASN Dinas Kelautan
dan Perikanan
36
BAB 6 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN
37
BAB 7 KINERJA PELAYANAN BIDANG URUSAN
38
BAB 8 PENUTUP
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur
Tahun 2019 – 2024 berfungsi sebagai pedoman, penentu arah, sasaran dan tujuan bagi
Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur dalam melaksanakan urusan
pemerintahan daerah di bidang kelautan dan perikanan. Pelaksanaan rencana strategis
ini sangat memerlukan partisipasi dan komitmen dari seluruh aparatur Dinas karena
akan menentukan keberhasilan program dan kegiatan yang telah disusun.
Semoga rencana strategis ini dapat diimplementasikan dengan baik dan kosisten
guna mendukung terwujudnya good governance.
39
MATRIK RANCANGAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI JAWA TIMUR
TAHUN 2019 – 2024
N DEFINISI OPERASIONAL DAN TAHUN TARGET KINERJA TUJUAN/SASARAN PADA TAHUN KE- KONDISI PADA AKHIR
O TUJUAN INDIKATOR FORMULASI PENGHITUNGAN DASAR RENSTRA
2019 2020 2021 2022 2023 2024
1 Meningkatkan pertumbuhan PDRB Pertumbuhan PDRB Sub PERTUMBUHAN
Sub Kategori Perikanan Kategori Perikanan 𝑌𝑡 − 𝑌(𝑡 − 1)
𝑟=
𝑌(𝑡 − 1)
r = Laju (%) -0,88 4,90 4,95 5,00 5,05 5,10 5,15 5,15
Yt = PDRB (ADHK) tahun t
Yt - 1= PDRB (ADHK) tahun
sebelumnya
DEFINISI
N OPERASIONAL TAHUN TARGET KINERJA TUJUAN/SASARAN PADA TAHUN KE- STRATEGI PENCAPAIAN SUMBER
O SASARAN INDIKATOR DAN FORMULASI DASAR DATA/PENJAB
PENGHITUNGAN 2019 2020 2021 2022 2023 2024 KEBIJAKAN PROG/KEG
1 Meningkatnya Persentase % peningkatan = Meningkatkan produksi perikanan Program Perikanan Budidaya Bidang Perikanan
nilai tambah Peningkatan Nilai ((nilai tambah ADHB(n) - budidaya di Jawa Timur Budidaya
4,85 5,00 5,50 6,00 6,50 7,00 7,50
sub kategori Tambah Sub ADHB(n-1)) : nilai tambah
perikanan Kategori Perikanan ADHB(n-1))) x 100 %