KELAS I02
TIM INDUSTRI
KELOMPOK 2 :
Weny Fatmawati
115080601111004
Doni Fakih F.
115080601111006
115080601111008
Aldila Galuh V.
115080601111016
Aziz Fahrizal
115080601111024
Andre Syafriotman
115080601111026
Mamik Melani
115080601111033
Dias Alfian N.
115080601111035
LEMBAR PENGESAHAN
KELAS I02
KELOMPOK 2
KOORDINATOR PRAKTIKUM
DR. H. RUDIANTO, MA
AGUNG WICAKSONO
I|KELOMPOK 2
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 2
1.3 Tujuan ........................................................................................................ 3
1.4 Kegunaan ................................................................................................... 3
1.5 Waktu dan Tempat ..................................................................................... 4
2.
Daerah
(BAPPEDA) .................................................................................................. 9
2.3 Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Laut ..................................................... 12
2.3.1 Potensi Wilayah ................................................................................. 12
2.3.2 Ancaman Wilayah .............................................................................. 14
2.4 Kelembagaan (lingkungan hidup) ............................................................. 15
2.4.1 Keterkaitan stakeholder ..................................................................... 15
2.4.2 Konflik kepentingan............................................................................ 16
3.
PEMBAHASAN ........................................................................................... 17
II | K E L O M P O K 2
PENUTUP .................................................................................................. 31
4.1 Kesimpulan .............................................................................................. 31
4.2 Saran ....................................................................................................... 32
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 33
III | K E L O M P O K 2
1. PENDAHULUAN
1|KELOMPOK 2
Kekurangan
tersebut
meliputi
rusaknya
permukaan
jalan
bergelombang, kurangnya suplai air bersih serta kurangnya energi listrik untuk
menunjang kegiatan operasi. Untuk itu sangat diperlukan pembangunan
infratruktur
guna
mendukung
berkembangnya
Kawasan
Indistri
Maritim
(Hakim,2013).
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan Masalah dari Praktikum Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Laut
Terpadu adalah sebagai berikut :
2|KELOMPOK 2
kebijakan?
1.3 Tujuan
Tujuan dari Praktikum Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Laut Terpadu
adalah sebagai berikut :
Untuk
mengetahui
solusi
yang
digunakan
untuk
dapat
Mahasiswa
Melatih Mahasiswa dalam kegiatan pengelolaan pesisir dan
laut secara terpadu dan berkelanjutan, melatih Mahasiswa dalam
kegiatan
diskusi
pembahasan
isu
dan
permasalahan
pada
Masyarakat
Diharapkan
dapat
menjadi
tambahan
informasi
untuk
sehingga
masyarakat
mampu
berperan
aktif
dalam
3|KELOMPOK 2
Institusi
Diharapkan dapat menjadi kumpulan tambahan data bagi
Institusi terkait mengenai pengelolaan pesisir dan laut terpadu serta
dapat dijadikan tambahan acuan dalam mewujudkan pengelolaan
wilayah pesisir dan laut secara terpadu dan berkelanjutan.
4|KELOMPOK 2
2. TINJAUAN PUSTAKA
Sebelah Utara
: Laut Jawa
SebelahTimur
: Kabupaten Gresik
Sebelah Barat
5|KELOMPOK 2
2.1.2 Oseanografi
Kabupaten Lamongan sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa
yang termasuk dalam kawasan pantai utara jawa memiliki karakteristik kondisi
oseanografi khususnya gelombang, arus dan pasang surut. Secara morfologi,
garis pantai yang membentuk bagian pantai utara jawa terbentuk karena
proses erosi sungai-sungai yang mengalir dan bermuara di pantai utara jawa.
Hasil endapan erosi ini juga mempengaruhi morfologi dasar laut pantai utara.
Karena endapan erosi
dasar laut pulau jawa, sehingga dasar laut pulau jawa cenderung datar
(Yarjohan, 2012).
bulan dan matahari yang terjadi sekitar dua kali perhari (semi diurnal).
6|KELOMPOK 2
Laki-Laki
Perempuan
Laki-Laki + Perempuan
Jumlah
Persen
Jumlah
Persen
Jumlah
Persen
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
2009
566.705
47,64
622.910
52,36
1.189.615
100.00
2010
568.210
48.16
611.560
51,84
1.179.770
100.00
2011
573.756
48.39
611.936
51,61
1.185.692
100.00
2012
578.704
48.58
612.535
51,42
1.191.239
100.00
yaitu sekitar
7|KELOMPOK 2
8|KELOMPOK 2
Struktur
Organisasi
Badan
Perencanaan
Pembangunan
Daerah (BAPPEDA)
1) Bagian Umum
a) Sub Bagian Tata Usaha dan Keuangan Pimpinan
b) Sub Bagian Perlengkapan
c) Sub Bagian Rumah tangga
9|KELOMPOK 2
2) Bagian Organisasi
a) Sub Bagian Kelembagaan dan Analisis Jabatan
b) Sub Bagian Ketatalaksanaan
c) Sub Bagian Pendayagunaan Aparatur
3) Bagian Bina Pengelolaan Keuangan dan Asset
a) Sub Bagian Keuangan Sekretariat Daerah.
b) Sub Bagian Analisa, Monitoring dan evaluasi Keuangan Daerah
c) Sub Bagian Bina Asset
4) Bagian Humas dan Infokom
a) Sub Bagian Pemberitaan dan Infokom
b) Sub Bagian Protokol
c) Sub Bagian Pelayanan Informasi, Dokumentasi, Perpustakaan dan
Siaran Radio Daerah
10 | K E L O M P O K 2
11 | K E L O M P O K 2
bertanggung
jawab.
Pengelolaan
sumberdaya
perikanan
sumber
biaya
operasional
pembangunan
daerah
12 | K E L O M P O K 2
Kabupaten
Lamongan
tergabung
dalam
Asosiasi
192
ton
dengan
total
nilai
sebesar
1,5
Milyar.
Pada tahun 2005 lalu lahan sawah tambak yang tersebar di beberapa
lokasi seluas 23.602 hektar, produksinya mencapai 23.216 ton lebih.
Selain dari sektor perikanan, sektor pertanian, perdagangan, dan
pariwisata adalah potensi potensi terbaik dari Lamongan. Karena sektor
sektor inilah yang menjadikan Lamongan lebih berkembang dan maju. Dari
sektor
pariwisata,
saat
ini
banyak
investor-investor
asing
yang
13 | K E L O M P O K 2
sebagian
wilayahnya
berada
pada
dataran
rendah,
hal
ini
wilayah Kabupaten
14 | K E L O M P O K 2
pesisir
akibat
reklamasi
pantai
dan
beberapa
kegiatan
Marine
15 | K E L O M P O K 2
untuk
mendorong
pengembangan
kegiatan
pariwisataan.
berkelanjutan,
meliputi
kesejahteraan
local,
penciptaan
kualitas
hidup,
dan
antar
generasi
dalam
distribusi
kesejahteraan.
2.4.2 Konflik kepentingan
Dalam pembangunan semacam ini biasanya sering terjadi konflik
kepentingan antara pihak satu dan pihak yang lainnya. Kedudukan yang
tinggi juga dapat mempengaruhi adanya konflik ini. Para stake holder yang
memiliki jabatan lebih tinggi biasanya mencampur adukkan kepentingan
pribadi dan kepentingan proyek, ha ini yang dapat memicu adanya konflik.
Adanya kesalahpahaman antara pihak satu dan pihak lainnya dapat
menjadikan konflik yang didasari karena kepentingan pribadi.
16 | K E L O M P O K 2
3. PEMBAHASAN
Pengelolaan
Wilayah
Pesisir
dan
Laut
Terpadu
ditimbulkan.
Sebagai salah salah satu contohnya perusahaan yang menimbulkan
dampak pencemaran adalah oleh PT KL. Upaya yang dilakukan oleh
17 | K E L O M P O K 2
termasuk
Kabupaten
Lamongan
salah
satunya,
dan
upaya
LSM. Disamping itu untuk mengatasi kerusakan lingkungan di pesisir dan laut
ada beberapa tindakan yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten
Lamongan yaitu, membuat rumah ikan, melakukan sosialisasi menenai alat
tangkap yang ramah lingkungan dan mensosialisasikan nelayan setempat
untuk tidak menggunakan bahan peledak dan bahan kimia berbahaya dalam
aktivitas penangkapan ikan, dan membantu nelayan miskin dengan cara
memberikan alat tangkap bubu yang ramah lingkungan dengan tujuan untuk
menjaga keseimbangan lingkungan.
3.1.2 Kondisi Lapang
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Lamongan merupakan
salah
satu
unsur
perencanaan
penyelenggaraan
Pemerintah
yang
Perencanaan
Pembangunan
Daerah
(BAPPEDA)
Kabupaten
Lamongan terletak dipusat kota, dimana berhadapan langsung dengan Alunalun Kota Lamongan dan banyak bangunan - bangunan lain seperti Masjid,
dan kantor Pemerintahan Kabupaten Lamongan.
Kondisi lapang pada saat praktikum di Pelabuhan Perikanan
Nusantara Brondong Lamongan adalah, banyak sampah yang berserakan
disekitar Pelabuhan serta kondisi perairan yang keruh dan sudah tercemar
akibat dari beberapa limbah perikanan tangkap maupun limbah industri yang
ada di Pelabuhan seperti minyak, oli, dan bahan bakar lain. Pada Pelabuhan
Perikanan tersebut juga banyak dijumpai kapal - kapal nelayan yang
bersandar, banyak pula aktivitas perdagangan dalam bidang perikanan
(seperti perdagangan hasil perikanan tangkap ikan, jenis Crustacea) dan
terdapat nelayan yang pulang dari aktivitas penangkapan ikan.
19 | K E L O M P O K 2
sumber
daya
perikanan,
serta
pelabuhan
tersebut
terselenggarakannya
pengaturan
pemanfaatan ruang
kawasan
20 | K E L O M P O K 2
termasuk
Kecamatan
dalam
Paciran
dan
kawasan
minapolitan
Kecamatan
bersamaan
Glagah.
Sedangan
dengan
pada
perkotaan
Turi,
perkotaan
Kelitengah,
perkotaan
pemerintahan
skala
kecamatan/lokal,
sebagai
pusat
transportasi
darat,
pengembangan
kegiatan
pertambangan,
pengembangan
peternakan,
Kecamatan
Paciran
dan
Brondong
beserta
wilayah
pengembangan.
23 | K E L O M P O K 2
Pengembangan
ekonomi
dan
perdagangan
dengan
pengutamaan UKM.
24 | K E L O M P O K 2
25 | K E L O M P O K 2
No
1
Nama
Tempat
Koordinat
Potensi
Lintang
Pemanfaatan
Isu
Bujur
Charge accu kapal
Estetika rendah
Pemasangan/perbaikan
elektrisitas pada kapal
Reparasi mesin
Limbah mesin/besi
Tanki
Penyimpanan
BBM
Penyimpanan BBM
Distribusi BBM
Unit TPI
Brondong
Kapasitas produksi
tinggi
Unit Bengkel
dan Charge
Accu
Buid up permesinan
pada kapal
Diperlukan penambahan
unit tanki
Diperlukan pengecekan &
perawatan
Sebagai wadah
pemasaran hasil laut
Ekspor hasil ke
Eropa & Jakarta
Unit Pemasaran
Rawan konflik
4
Unit Pabrik
Es Brondong
Unit produksi es
multinasional
Produksi es unutk
pengawetan ikan
26 | K E L O M P O K 2
Pembahasan
Industri bengkel dan charge accu adalah usaha yang didirikan oleh
masyarakat sekitar TPI Brondong yang bergerak dibidang penyetruman dan
bengkel accu. Karena masih banyaknya warga dan nelayan yang
menggunakan accu untuk kapal atau mesin lainnya, sehingga usaha ini
sangat prospektif. Namun diantara latar belakang tersebut, terdapat
beberapa kendala yang muncul diantaranya kemampuan pegawai dan
teknisi yang belum begitu handal serta minimnya alat bantu yang digunakan
teknisi untuk kegiatan pekerjaan. Selain itu, limbah barang atau besi yang
tergeletak dan tidak terawat juga menjadi limbah padat yang menyebabkan
kerusakan lingkungan. Dari permasalahan tersebut, dapat diambil solusi
yaitu penambahan jumlah teknisi handal dan fasilitas bengkel yang memadai
sehingga meningkatkan kinerja bengkel yang lebih maksimal.
Selain usaha bengkel dan penyetruman accu, didekat lokasi
bengkel terdapat tangki penampungan solar dan bbm untuk mencukupi
kebutuhan kapal para nelayan. Namun jumlah tangki yang tersedia masih
sedikit, yaitu hanya satu tangki utama dan satu tangki cadangan. Mengingat
jumlah kapal besar sangat banyak dan jumlah tangki penampungan yang
hanya satu itu sangat kurang sehingga dibutuhkan pembangunan tangki
utama sekitar 2-3 unit lagi dan teknisi untuk pemantauan dan perawatan
tangki agar selalu terdeteksi setiap permasalahan yang mungkin timbul.
Unit usaha yang ketiga adalah TPI atau Tempat Pelelangan Ikan itu
sendiri. TPI Brondong ini adalah salah satu TPI terbesar di Jawa Timur. TPI
ini menghasilkan sekitar 15 ton ikan pada saat sepi dan mencapai lebih dari
100 ton ikan tiap hari pada saat ramai. Namun diantara beberapa kelebihan
TPI tersebut, terdapat banyak kekurangan yang timbul dari setiap
permasalahan tempat pelelangan ikan, yaitu adanya limbah. Limbah tersebut
27 | K E L O M P O K 2
berasal dari ikan-ikan hasil fillet seperti darah dan tulang yang dibuang
langsung ke laut sehingga menimbulkan bau yang sangat menyengat. Dari
permasalahan limbah yang timbul dapat dilakukan penyediaan fasilitas yang
menunjang untuk kebersihan lingkungan TPI Brondong, serta dilakukan
treatment pada limbah yang dihasilkan baik yang berasal dari hasil
penangkapan nelayan maupun hasil produksi perikanan.
Pada unit usaha pabrik es berfungsi sebagai penyimpanan maupun
pengawetan ikan hasil tangkapan nelayan setempat. Sehingga pabrik es
tersebut sangat penting keberadannya, akan tetapi pad unit pabrik es
tersebut terdapat permasalahan yang dihadapi yaitu adanya persaingan
antar pabris es satu dengan yang lain dan adanya kendala dalam
pemasaran yang hanya sampai pada daerah Gresik. Dengan adanya hal
tersebut dapat dicarikan solusi yaitu berupa mengembangkan produk yang
unggul serta mengoptimalkan kualitas, reduksi harga regional
sehingga
Pantai
perkembangan
Tiga
faktor
teknologi
utama
yang
yang
dapat
menyebabkan
berdampak
pada
lambatnya
perbaikan
kesejahteraan nelayan pendega adalah (i) faktor ekonomi, (ii) faktor sosial
budaya,(iii) faktor sosial politik. Beberapa kendala yang termasuk faktor
ekonomi adalah (1) sektor per- ekonomian wilayah yang masih didominasi
oleh sektor primer penangkapan ikan, (2) penguasaan skill, modal dan
teknologi oleh nelayan sangat terbatas, (3) distribusi pendapatan yang relatif
tidak merata,(4) prasarana penunjang perekonomian di pedesaan yang
28 | K E L O M P O K 2
Sungai
perludilakukan
(DAS).
Hal
tindakan
ini
merupakan
langsung
baik
masalahkritis,
secara
sehingga
hukum
formal
maupunhukumadat untuk menciptakan pengendalian terhadap kegiatankegiatan yang dapat merusak lingkungan (Rahmawati,2004).
Dalam Implementasinya, pola pengelolaansumberdaya pesisir dan
lautan yang selama ini sangat bertentangan dengan apa yang telah
digariskan dalam pasal tersebut, pelaksanaannya masih bersifat top down,
artinya semua kegiatan pengelolaan sumberdaya pesisir dan lautan mulai
dari
membuat
monitoring
kebijakan,
dilakukan
perencanaan,
sepenuhnya
oleh
pelaksanaan,
evaluasi
pemerintahtanpa
dan
melibatkan
antar
stakeholders,sehingga
tujuan
pembangunan
30 | K E L O M P O K 2
4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kabupaten Lamongan terletak pada 6o 51 54 - 7o 23 06 LS dan 122o
04 04- 112o 33 12 BT dengan luas wilayah mencapai 1.812,80 Km2 serta
panjang garis pantai sepanjang 47 km. Kabupaten Lamongan memiliki potensi
sumberdaya perikanan yang sangat besar, dimana potensi tersebut meliputi
perikanan tangkap, perikanan budidaya, industri dan pariwisata. Namun potensi
tersebut juga terdapat beberapa permasalahan di daearh tersebut, termasuk
adanya illegal fishing, degradasi lingkungan, kemiskinan, kerusakan ekosistem
pesisir dan pencemaran lingkungan.
Ada beberapa sektor industri yang terletak pada TPI Brondong,
diantaranya adalah Unit Bengkel dan Charge Accu, Tanki Penyimpanan BBM,
Unit Pabrik Es Brondong. Pada Industri tersebur banyak permasalahan yang
harus diselesaikan. Pada Unit Bengkel dan Charge Acuu memiliki potensi untuk
menunjang reparasi dan servis mesin kapal, namun ada pula permasalahan
dapat menimbulkan dampak berupa limbah yang mengakibatkan pencemaran
pada perairan sekitar TPI Brondong. Pada Indusrti Tanki Penyimpanan, dapat
memunculkan suatu permasalahan yaitu dibutuhkannya penambahan unit tangki
untuk menunjang kegiatan operasional perikanan setempat. Sedangkan untuk
Industri Pabrik Es memiliki permasalahan yaitu terdapatnya persaingan local
antara pabrik es satu dengan pabrik es yang lain. Sehingga dari permasalahan
tersebut harus segera diselesaikan baik oleh Pemerintah maupun masyarakat
setempat guna menunjang terbentuknya zona kawasdan industry yang sesuai
dengan RTRW yang telah ditetapkan melalui upaya penataan kawasan yang
dilakukan secara terpadu/terintegrasi dengan kontinuitas fisik kawasan.
31 | K E L O M P O K 2
32 | K E L O M P O K 2
DAFTAR PUSTAKA
BAPPEDA, 2014 Laporan Dalam Penyambutan Studi Banding Mahasiswa FPIK
UB, 23 Mei 2014
BAPPEDA Jatim, 2012. http://bappeda.jatimprov.go.id/2012/01/16/besar-potensimiskin-produksi/. Diakses pada tanggal 30 Mei 2014.
DKP, 2003 Laporan Statistik Perikanan Kabupaten Lamongan. Dinas Perikanan
dan Kelautan. Lamongan
Hakim, Arif R.2013.www,kompasiana.com Diakses pada tanggal 31 Mei 2014.
ITS, 2010 Penelitian dan Laporan Pengelolaan Tata Ruang dan Wilayah
Kabupaten Lamongan
Lamongan.2013. Potensi Daerah Lamongan. http://www.lamongan.go.id/potensidaerah.aspx
Lamongan.2009. Data Kependudukan
2009-2012.
http://lamongankab.bps.go.id/
index.php?hal
33 | K E L O M P O K 2