Anda di halaman 1dari 9

NAMA : MIKY ARDIANUS KOPONG TOKAN

NBI : 1221900109

MATKUL : PERENCANAAN PAJAK

PENERAPAN TAX PLANNING ATAS PAJAK PENGHASILAN (PPh)


BADAN (STUDI KASUS PADA CV. SCRONICA SARI)

PENDAHULUAN

• LATAR BELAKANG MASALAH

Bagi negara, pajak adalah salah satu sumber penerimaan penting yang akan digunakan

untuk membiayai pengeluaran negara, baik pengeluaran rutin maupun pengeluaran

pembangunan. Bagi perusahaan, pajak merupakan beban yang akan mengurangi laba bersih.

Keputusan bisnis sebagian besar dipengaruhi oleh pajak, baik secara langsung maupun tidak

langsung. Keputusan bisnis yang baik jika berhubungan dengan pajak bisa menjadi keputusan

bisnis yang kurang baik, begitu juga sebaliknya. Minimalisasi beban pajak dapat dilakukan

dengan berbagai cara, mulai dari yang masih berada dalam bingkai peraturan perpajakan

sampai dengan yang melanggar peraturan perpajakan. Upaya meminimalkan pajak secara

eufimisme sering disebut dengan perencanaan pajak (tax planning). Umumnya perencanaan

pajak merujuk pada proses merekayasa usaha dan transaksi Wajib Pajak supaya utang pajak

berada dalam jumlah yang minimal tetapi masih dalam bingkai peraturan perpajakan. Namun

perencanaan pajak juga dapat bersifat positif sebagai perencanaan pemenuhan kewajiban

perpajakan secara lengkap, benar, dan tepat waktu sehingga dapat menghindari pemborosan

sumber daya.
Pajak yang diasumsikan sebagai biaya atau beban sangat mempengaruhi pihak manajemen

perusahaan dalam meningkatkan laba (profit). Secara ekonomis pajak merupakan unsur

pengurang laba yang tersedia bagi perusahaan untuk dibagi sebagai deviden maupun

diinvestasikan kembali. Usaha memaksimumkan laba dilakukan perusahaan dengan

melakukan efisiensi segala macam biaya termasuk biaya pajak. Misalnya, pembayaran sanksi

pajak yang tidak seharusnya terjadi merupakan pemborosan sumber daya perusahaan.

Penghindaran pemborosan tersebut merupakan optimalisasi alokasi sumber daya perusahaan

yang lebih produktif dan efisien sehingga minimalisasi pemborosan sumber daya tersebut

dapat memaksimalkan kinerja dengan benar. Oleh karena itu, perusahaan membutuhkan suatu

perencanaan pajak atau yang disebut tax planning yang tepat agar perusahaan membayar pajak

seefisien mungkin sepanjang hal tersebut masih sesuai dengan aturan-aturan perpajakan yang

berlaku.

TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Pajak

Menurut Soemitro (1992) Pajak adalah iuran kepada kas negara berdasarkan undang-undang

(yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (kontraprestasi), yang langsung

dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum.

Pengaruh Pajak terhadap Perusahaan

Asumsi pajak sebagai biaya, akan mempengaruhi laba (profit margin), sedangkan asumsi pajak

sebagai distribusi laba akan mempengaruhi rate of return on investment. Status perusahaan

yang go public atau belum akan mempengaruhi kebijakan pembagian dividen. Perusahaan

yang sudah go public umumnya cenderung high profile dari pada perusahaan yang belum go
public. Agar pasar sahamnya meningkat, manajer perusahaan go public akan berusaha tampil

sebaik mungkin, sukses dan membagi dividen yang besar. Demikian juga dengan pembayaran

pajaknya akan diusahakan sebaik mungkin. Namun apapun asumsinya, secara ekonomis pajak

merupakan unsur pengurang laba yang tersedia untuk dibagi atau diinvestasikan kembali oleh

perusahaan.

Pengertian Tax Planning

Menurut Suandy (2011) Perencanaan pajak adalah langkah awal dalam perencanaan

pajak. Pada tahap ini dilakukan pengumpulan dan penelitian terhadap peraturan perpajakn agar

dapat diseleksi jenis tindakan penghematan pajak yang akan dilakukan. Pada umumnya

penekanan perencanaan pajak (tax planning) adalah untuk meminumumkan kewajiban pajak.

Motivasi dilakukannya Perencanaan Pajak

Motivasi yang mendasari dilakukannya suatu perencanaan pajak umumnya bersumber dari tiga

unsur perpajakan (Suandy, 2011), yaitu:

• Kebijakan perpajakan (tax policy);

• Undang-undang perpajakan (tax law);

• Administrasi perpajakan (tax administration).

Ketiga unsur tersebut terjadi menurut proses sesuai dengan urutan waktu penyusunan sistem

perpajakan.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Berikut ini laporan Laba/Rugi CV Scronica Sari untuk tahun yang berakhir 2011.
Tabel 4.1
CV Scronica Sari
Laporan Laba Rugi
Untuk tahun yang berakhir, 31 Desember 2011
(Sebelum Tax Planning)

Keterangan Menurut akuntansi


Total Revenue (pendapatan) 902.950.000
BIAYA OPERASI USAHA
Biaya Gaji 14.400.000
Biaya Operasional dan Transportasi 20.617.000
Biaya Pembelian Bahan 687.914.000
Biaya Administrasi dan Keperluan Kantor 12.138.000
Biaya Listrik 1.926.100
Biaya Telepon 2.871.000
Biaya Penyusutan 4.924.500
Biaya Lain-lain 21.652.000
TOTAL BIAYA OPERASI USAHA 766.442.600
LABA BERSIH USAHA TAHUN 2011 136.507.400

Tabel 4.1 Laporan Laba Rugi

Laporan keuangan CV Scronica Sari hanya menyajikan laporan Laba/Rugi, karena kegiatan

perusahaan hanya terbatas kepada target untuk pencapaian laba yang telah dianggarkan

setahun sebelumnya dan mengeluarkan biaya-biaya yang diperlukan oleh perusahaan. Dari

laporan keuangan yang telah tersaji dapat dihitung biaya pajak terutang CV Scronica Sari

sebesar:

Laba Fiskal Rp 136.507.400


10% X 50.000.000 Rp 5.000.000
15% X 50.000.000 Rp 7.500.000
30% X 36.507.400 Rp 10.952.220
Pajak Penghasilan untuk Tahun 2011 Rp 23.452.220
Laba setelah pajak Rp 113.055.180
Dari perhitungan yang dilakukan jumlah biaya yang dikeluarkan untuk memenuhi

kewajiban perpajakan sebesar Rp 23.452.220 adalah nominal yang cukup besar untuk ukuran

perusahaan catering ini. Dalam hal ini CV Scronica Sari setiap bulannya untuk memenuhi

kewajiban perpajakan dikenakan biaya Rp 1.954.351 Seperti yang telah disebutkan

sebelumnya CV Scronica Sari hanya melakukan kewajiban perpajakan, sesuai dengan

kewajiban yang dikeluarkan oleh pihak perpajakan atas perintah dalam pengisian SPT

Tahunan yang diserahkan paling lambat 31 Maret dan melakukan pembayaran 25 Maret.

Dari Hasil Laporan Laba/Rugi CV Scronica Sari yang telah disajikan diatas, peneliti

membuat laporan keuangan fiskal. Berikut adalah laporan keuangan fiskal CV Scronica Sari :

Tabel 4.2

CV Scronica Sari

Laporan Laba Rugi

Untuk tahun yang berakhir, 31 Desember 2011

Keterangan Menurut Koreksi Fiskal


akuntansi
PENDAPATAN 902.950.000 902.950.000
BIAYA OPERASI USAHA
Biaya Gaji 14.400.000 6.900.000 21.300.000
Biaya Operasional dan Transportasi 20.617.000 3.000.000 23.617.000
Biaya Pembelian Bahan 687.914.000 687.914.000
Biaya Administrasi dan Keperluan 12.138.000 12.138.000
Kantor
Biaya Listrik 1.926.100 1.926.100
Biaya Telepon 2.871.000 2.871.000
Biaya Penyusutan 4.924.500 4.924.500
Biaya Lain-lain 21.652.000 21.652.000
TOTAL BIAYA OPERASI USAHA 766.442.600 776.342.600
LABA BERSIH USAHA TAHUN 136.507.400 126.607.400
2011
Dengan pertimbangan tindakan-tindakan yang sebaiknya diambil oleh CV Scronica Sari

dalam mengefisiensikan Pajak Penghasilan Pajak Badan terutang tahun 2011. Dari tiga hal

pokok yang dibahas maka dapat dilakukan kegiatan-kegiatan yang mengefisiensikan Pajak

Penghasilan sebagai berikut.

1. perusahaan mengeluarkan biaya pengobatan atas karyawannya yang sakit baik itu

sakit ringan maupun yang perlu dirawat inap. Karena biaya ini dianggap sebagai

natura/kenikmatan yang diterima karyawan maka tidak bisa menjadi pengurang

penghasilan bruto perusahaan sesuai dengan UU PPh Pasal 9 ayat 1 huruf e. Untuk

mengatasi masalah ini perencanaan pajak yang seharusnya dilakukan oleh perusahaan

adalah dengan mengganti biaya pengobatan menjadi tunjangan kesehatan bagi

karyawannya. Bagi karyawan hal ini bisa menjadi tambahan penghasilan dan bagi

perusahaan dapat dijadikan pengurang penghasilan. Maka tunjangan ini dapat

diberikan kepada karyawan dan supaya dapat dijadikan sebagai biaya pada laporan

keuangan fiskal. Tunjangan kesehatan perkaryawan sebesar Rp 1.500.00 maka

tunjangan kesehatan dalam 3 karyawan tetap sebesar Rp 4.500.000.

2. Bonus tambahan yang diberikan perusahaan untuk kesejahteraan karyawan supaya

karyawan dapat dengan sepenuh hati bekerja di CV. Scronica Sari. Dalam hal ini

diasumsikan, perusahaan menggunakan 10% dari gaji perbulan untuk bonus

tambahan bagi karyawan tetap CV Scronica Sari yang penghasilan brutonya tidak

melebihi PTKP. Asumsi ini penulis ambil berdasarkan daftar penunjang yang

diperoleh penulis yaitu gaji karyawan yang penghasilan brutonya tidak melebihi

PTKP sebesar 40% dari laba perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan dapat

memberikan bonus tambahan kerja lembur 10% dari gaji perbulan. Jika dalam satu
tahun ada 20 kali lembur maka 10% dari gaji perbulan dapat dikalikan dengan 20 kali

lembur. Gaji perbulan sebesar Rp 400.000 maka ( 10% X Rp 400.000 ) X 20 kali

lembur = Rp 800.000. CV Scronica Sari memiliki 3 karyawan tetap makan Rp

800.000 X 3 karyawan = Rp 2.400.000.

3. Perusahaan menyediakan kendaraan sebagai alat transportasi dalam pengiriman

catering. Untuk kelancaran dalam pengiriman terhadap konsumen maka adanya biaya

perbaikan/pemeliharaan kendaraan. Biaya perbaikan kendaraan tersebut senilai Rp

3.000.000.

Dari tindakan yang diambil berdasarkan data yang telah dijabarkan maka dapat disajikan

Laporan Laba/Rugi setelah adanya tax planning sebagai berikut:

Tabel 4.3
CV Scronica Sari
Laporan Laba Rugi
Untuk tahun yang berakhir, 31 Desember 2011
(Setelah Tax Planing)

KETERANGAN Menurut Akuntansi


PENDAPATAN 902.950.000
BIAYA OPERASI USAHA
Biaya Gaji 21.300.000
Biaya Operasional dan Transportasi 23.617.000
Biaya Pembelian Bahan 687.914.000
Biaya Administrasi dan Keperluan Kantor 12.138.000
Biaya Listrik 1.926.100
Biaya Telepon 2.871.000
Biaya Penyusutan 4.924.500
Biaya Lain-lain 21.652.000
TOTAL BIAYA OPERASI USAHA 776.342.600
LABA BERSIH USAHA TAHUN 2011 126.607.400
Perhitungan pajak penghasilan Badan CV Csronica Sari sebagai berikut:

Laba Fiskal 126.607.400


Tarif PPh UU 36 Tahun 2008
10% X 50.000.000 Rp 5.000.000
15% X 50.000.000 Rp 7.500.000
30% X 26.607.400 Rp 7.982.220
Pajak Penghasilan untuk Tahun 2011 20.482.220
Laba setelah pajak 106.125.180

Tabel 4.4
Penghitungan Pajak Terutang Tahun 2011

Keterangan Sebelum Tax Setelah Tax Penghematan


Planning Planning
Laba Sebelum Pajak 136.507.400 126.607.400
PPh Badan
10% X 50.000.000 5.000.000 5.000.000
15% X 50.000.000 7.500.000 7.500.000
30% X 36.507.400 10.952.220
30% X 26.607.000 7.982.220

Total Pajak Terutang 23.452.220 20.482.220 11,4%


PPh masa 1.954.351 1.706.851

Dari perhitungan dapat jelas terlihat jumlah pajak penghasilan yang terutang sangat berbeda

yaitu dari Rp 23.452.220 (sebelum tax planning) menjadi Rp 20.482.220 (sesudah tax

planning). Efisiensi yang dapat diperoleh dari perencanaan tersebut dengan memanfaatkan

peraturan perundang-undangan perpajakan PPh No 36 tahun 2008 adalah sebesar Rp

2.970.000 dan dalam penghematan pajaknya adalah sebesar 11,4%.


Kesimpulan

Dari hasil ini, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Tax Planning yang digunakan difokuskan pada:

a. Tunjangan Kesehatan Kepada Karyawan.

b. Memberikan Bonus Gaji Kepada Karyawan

c. Biaya Perawatan Kendaraan

2. CV Sronica Sari adalah perusahaan jasa catering yang termaju di daerah Mangkang.

3. CV Scronica Sari hanya melakukan kegiatan pembukuan dengan menyajikan laporan

Laba/Rugi untuk pemasukan dan pengeluaran kas untuk pembiayaan kegiatan operasional.

4. CV Scronica Sari belum memiliki karyawan khusus untuk menangani pajak. Jadi secara

langsung tidak melakukan kegiatan tax planning.

5. Dalam pemenuhan kewajiban perpajakan CV Scronica Sari adalah Wajib Pajak yang taat.

Hal ini terlihat dari tidak adanya sanksi ataupun denda dari pihak perpajakan kepada CV

Scronica Sari.

Anda mungkin juga menyukai