Anda di halaman 1dari 17

LAGA SAINS NASIONAL 2022

JSIT INDONESIA

Pemanfaatan Ecobrick Sebagai Tanggul Tambak

SOFIYATUSSYAHIDAH (0058454731)

KHARENIA FAIDA KALTSUM (0075848091)

SHAKILLA NIKEISYA PUTRI HINDRATMOKO (0077158603)

SMAIT NUR HIDAYAH

SUKOHARJO, JAWA TENGAH

2022
LEMBAR PENGESAHAN

LAGA SAINS NASIONAL 2022 JSIT INDONESIA

1. Judul Karya : Pemanfaatan Ecobrick Sebagai Tanggul Tambak

2. Ketua Tim

a. Nama Lengkap : Sofiyatussyahidah

b. NISN : 0058454731

c. Nama Sekolah : SMAIT Nur Hidayah

d. No. HP/WA : 0814 7551 1182

3. Nama Anggota : 1. Kharenia Faida Kaltsum

2. Shakilla Nikeisya Putri Hindratmoko

4. Guru Pembimbing

a. Nama Lengkap : Rahardjo

b. NIP/NUPTK : 5853755656200002

c. No. HP/WA : 0813 9342 5584

Guru Pembimbing Sukoharjo, 14 Oktober 2022

Rahardjo Sofiyatussyahidah

0058454731
Mengetahui,

Kepala Sekolah

Muhammad Ihsan Fauzi


DAFTAR RIWAYAT HIDUP KETUA TIM DAN ANGGOTA

A. Identitas Ketua

Nama Lengkap Sofiyatussyahidah

Tempat dan Tanggal Lahir Surakarta, 4 Desember 2005

Jenis Kelamin Perempuan

NISN 0058454731

Kelas/Nama Sekolah XI IPS 3 / SMAIT Nur Hidayah

No. Telp./WA 0814 7551 182

Email sofiya.rahardjo@gmail.com

Prestasi yang pernah diraih Juara 1 Ekonomi OSI Smait Nur Hidayah
2022
B. Identitas Anggota 1

Nama Lengkap
Kharenia Faida Kaltsum

Tempat dan Tanggal Lahir


Sukoharjo. 17 juni 2007

Perempuan
Jenis Kelamin

0075848091
NISN

Kelas/Nama Sekolah X 9/SMAIT Nur Hidayah

No. Telp./WA 0821 2716 2579

Email khareniafaida@gmail.com

Prestasi yang pernah diraih -


C. Identitas Anggota 2

Nama Lengkap Shakilla Nikeisya Putri Hindratmoko

Tempat dan Tanggal Lahir Manado, 10 Mei 2007

Perempuan
Jenis Kelamin

0077158603
NISN

Kelas/Nama Sekolah X 7/SMAIT Nur Hidayah

No. Telp./WA 0895 3907 44686

Email nikeisya2007@gmail.com

Prestasi yang pernah diraih -


DAFTAR RIWAYAT HIDUP GURU PEMBIMBING

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Rahardjo

2 No. Induk Guru 040202185

3 Jenis Kelamin Laki-laki

4 Tempat dan Tanggal Lahir Surakarta, 5 Mei 1977

5 Alamat Jl. Tejosari rt 6/ 4 Jogoprajan, Kusuman,


Serengan, Surakarta

6 Email rahardjo15@guru.sma.belajar.id

7 No. Telp/WA 0813 9342 5584


B. Riwayat Pendidikan

Gelar Akademik S1 S2/S3

Nama Institusi Universitas Jenderal Soedirman

Jurusan/Program Studi Teknologi Pangan

Tahun Masuk-Lulus

C. Pengalaman Membimbing Lomba Siswa

No Tahun Pengalaman
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Semua yang beraktivitas pasti akan mengeluarkan sampah. Semakin


meningkatnya pertumbuhan penduduk, dapat menyebabkan semakin banyak
jumlah sampah yang dihasilkan. Terkhusus limbah yang terbuat dari bahan
plastik. Berdasarkan data yang diperoleh dari Asosiasi Industri Plastik Indonesia
(INAPLAS) dan Badan Pusat Statistik (BPS), sampah plastik di Indonesia
mencapai 64 juta ton/tahun. Sebanyak 3,2 juta ton merupakan sampah plastik
yang dibuang ke laut. Dikutip dari Kementrian Kelautan dan Perikanan, Indonesia
masuk urutan kedua penyumbang sampah plastik sejagat pada tahun 2019 dengan
3,21 juta metrik ton/tahun, sedangkan di urutan pertama China dengan 8,81 juta
metrik ton/tahun. Penyebab dari tingginya produksi limbah plastik di Indonesia
antara lain yaitu penggunaan bahan plastik, pengelolaan sampah dengan
mengandalkan tempat pembuangan akhir dan membakarnya, serta minimnya
aktivitas daur ulang limbah plastik.

Plastik merupakan salah satu bahan yang sering digunakan dalam


pembuatan segala perlengkapan yang dibutuhkan oleh manusia. Penggunaan
bahan plastik dalam kehidupan sehari-hari tentu akan menimbulkan penimbunan
sampah dalam jumlah yang besar. Sedangkan menurut sifatnya plastik cenderung
kuat dan tidak mudah rusak oleh pelapukan.

Pembuangan sampah yang tidak bijaksana tentu akan berdampak terhadap


kelangsungan ekosistem. Hal ini dikarenakan pembuangan sampah-sampah
tersebut akan bermuara di laut sehingga perlu adanya sebuah pengelolaan sampah
yang ramah lingkungan untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan dampak
negatif dari sampah plastik.

Metode meminimalkan dampak limbah plastic yang paling baik, yaitu


metode daur ulang (recycle) dari kampanye 3R (Reuse, Reduce, Recycle).
Sekalipun dikampanyekan oleh pemerintah dan berbagai LSM peduli sampah,
aktivitas pendaur ulangan ini masih tergolong minim yang mana hanya dilakukan
oleh sekelompok kecil masyarakat. Oleh karena itu dibutuhkan suatu cara
pengelolaan limbah plastik yang menerapkan metode daur ulang tersebut, yaitu
dengan pemanfaatan ecobrick. Ecobrick merupakan proses daur ulang yang ramah
lingkungan serta tidak memerlukan biaya tertinggi. Ecobrick dapat memanfaatkan
sampah plastik menjadi ramah lingkungan yang dijadikan sebagai barang berguna
seperti kursi dan meja.

Belakangan ini, proses pengelolaan sampah melalui ecobrick telah banyak


dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Sejumlah instansi telah memberikan
penyuluhan yang mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam mengatasi
limbah plastik. Contoh barang kreasi yang dihasilkan dari pemanfaatn ecobrick
antara lain kursi, sofa, meja, kolam bertingkat, dan lain sebagainya. Namun,
karena dinilai kurang memperhatikan estetika, kegiatan ecobrick jarang bisa
dilanjutkan. Sehingga dibutuhkan terobosan baru supaya pengelolaan sampah
melalui ecobrick tetap berlanjut. Salah satunya yaitu suatu hal yang tidak
berurusan dengan estetika, suatu hal yang akan jarang dijumpai masyarakat secara
umum. Tidak lain adalah pembuatan struktur tambak dengan ecobrick.

Tambak dalam perikanan adalah kolam buatan, biasanya terdapat di


daerah pantai. Tambak diisi air dan dimanfaatkan sebagai budidaya perairan
(akuakultur). Hewan air yang dibudidayakan dalam tambak antara lain ikan,
udang, serta kerang. Penyebutan “tambak’ ini biasanya ada hubungannya dengan
air payau. Berdasarkan data Kemeterian Kelautan dan Perikanan (KKP) pada
tahun 2021, seluas 785.088,28 hektare (ha) adalah wilayah tambak di Indonesia
yang mencakup tambak ikan, tambak garam, dan pembudidayaan.

Kalimantan Utara menjadi provinsi yang memiliki tambak terluas di


Indonesia. Ada 118.195,885 hektare tambak di provinsi yang baru memekarkan
diri pada 2012 tersebut. Provinsi dengan luas tambak terbesar kedua adalah
Sulawesi Selatan, yakni 113.548,44 ha. Posisinya diikuti oleh Kalimantan Timur
dengan luas tambak mencapai 105.524,14 ha. Luas tambak di Jawa Timur dan
Jawa Barat masing-masing sebesar 74.903,34 ha dan 62.313,03 ha. Tambah di
Aceh tercatat seluas 55.376,33 ha. Sementara, Maluku menjadi provinsi dengan
luas tambak terkecil, yakni 28,8 ha. Di atasnya ada Kepulauan Riau dan Papua
Barat dengan luas tambak berturut-turut sebesar 47,36 ha dan 89,28 ha.

Namun seringkali para petani tambak mengkhawatirkan gelombang


pasang air laut yang dapat menghancurkan konstruksi tambak. Contohnya di
daerah Tasikmalaya, Jawa Barat. Gelombang pasang terjadi dua kali sehari, dari
pukul 08.00 WIB hingga pukul 11.00 WIB. Ini merupakan rentang waktu yang
cukup panjang. Meskipun intensitas saat sore jarang terjadi, tetap saja menjadi
sebuah ancaman. Dari permasalahan tersebut harus ada struktur konstruksi yang
perlu dibenahi supaya meminimalkan kegagalan pada produksi tambak, serta
menjaga kualitas biota air di dalamnya.

Tanggul atau pematang merupakan unsur yang sangat penting untuk


membangun sebuah tambak. Fungsinya untuk memisahkan petakan-petakan
kolam tambak sekaligus menahan air atau arus yang deras. Selain itu, tanggul juga
dibuat untuk mobilitas teknis tambak dalam melakukan kegiatannya. Tanggul ini
harus dibuat lebih tinggi dari permukaan air pasang tertinggi.

Namun, seringnya konstruksi tambak yang jebol akibat air pasang laut
ataupun abrasi menjadi sebuah permasalahan. Jika muncul gelombang air yang
mendadak, maka biota laut di dalam tambak pun akan terganggu. Sehingga
banyak petani tambak harus merugi akibat kehilangan lahan tambak yang tersapu
laut. Oleh karena itu dibutuhkan penghalang yang meminimilisir kekuatan
gelombang air yang masuk ke dalam tambak. Dengan desain ecobrick yang dibuat
sebagai perisai penghalang untuk memecah gelombang air yang menerjang.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana struktur konstruksi tanggul tambak yang menggunakan


ecobrick?

2. Unsur apa saja yang terkandung dalam komposisi untuk membuat


tanggul tambak dari ecobrick?
BAB II

TEORI PENDUKUNG

1. Ecobrick

Ecobrick merupakan istilah yang digunakan untuk menamai hasil


pengelolaan sampah plastik yang menjadi sebuah bata. Kata ecobrick sendiri
berasal dari kata “Eco” yang berarti lingkungan dan “brick” yang berarti bata
yang jika digabung artinya secara umum menjadi sebuah bata yang ramah
lingkungan. Disebut “bata” karena ia dapat menjadi alternatif bagi bata
konvensional dalam mendirikan bangunan. Ecobrick adalah botol plastik yang
diisi padat dengan limbah non biological untuk membuat blok bangunan yang
dapat digunakan kembali. Eko-batu bata ini adalah teknologi berbasis
kolaborasi yang menyediakan solusi limbah padat tanpa biaya untuk individu,
rumah tangga, sekolah, dan masyarakat. Jika reuse dan reduce sudah sangat
sulit, maka ecobrick merupakan solusi. Ecobrick mampu memberikan
kehidupan baru bagi limbah plastik. Ecobrick adalah cara lain untuk utilisasi
sampah-sampah tersebut selain mengirimnya ke landfill (pembuangan akhir).
Dengan ecobrick kita memiliki kesempatan untuk mengubah pengorbanan
komunitas dan ekosistem dalam mencerna plastik. Kita dapat mengubah
plastik menjadi bermanfaat bagi masyarakat dan ekosistem setempat.
Karakteristik plastik yang sangat bermasalah digunakan yaitu longevity dan
durability malah menjadi sesuatu yang dicari (Imron 2018).

2. Tanggul tambak

Tanggul tambak merupakan salah satu bagian dari struktur kolam


tambak.Semakin landai suatu konstruksi maka akan didapatkan tanggul dan
kolam yang cukup stabil saat pasang tertinggi. Kondisi tersebut tentunya akan
berpengaruh terhadap volume timbunan tanah untuk tanggul yang semakin
besar. Tanggul optimum dipilih untuk memberikan jalan tengah terhadap
volume timbunan dan kekuatan serta keamanan terhadap pasang surut air laut
(Sugianto 2009)
BAB III

PEMBAHASAN

Tanggul atau pematang adalah bagian yang penting dalam sebuah tambak.
Tanggul harus dibangun kokoh supaya dapat menopang beban di atasnya, serta
menahan konstruksi tambak dari gelombang laut. Namun, meskipun tanggul telah
dibuat sekokoh mungkin, masih banyak sekali dijumpai tambak yang jebol akibat
abrasi laut. Ini tentunya menimbulkan kerugian bagi para pemilik lahan tambak.

Pada tanggul tambak, di atasnya diberi papan kayu untuk menjadi pijakan
saat melakukan mobilitas aktivitas tambak. Sebagai penahan papa kayu tersebut
biasanya disusun rangkaian drum. Apabila rangkaian drum tersebut diganti
dengan ecobrick, maka ia bisa menjadi penahan papan kayu sekaligus menjadi
pemecah ombak yang ramah lingkungan.
Didalam tanggul tersebut diisi oleh botol-botol ecobrick. Fungsi dari botol
ecobrick disini yaitu dapat menahan debit air yang datang ketanggul, karena ada
beberapa jenis ikan yang mudah syok akibat gelombang air yang tiba tiba dan
besar.

Mengenai tambak yang seringkali jebol akibat air pasang laut ataupun
abrasi laut, berbagai upaya telah dilakukan oleh masyarakat di Indonesia. Antara
lain menanam pohon mangrove dan membuat pemecah ombak (water break). Alat
pemecah ombak (APO) ini disusun rapi dari ban-ban bekas yang ditambahi
sedimen lumpur. Upaya tersebut ternyata cukup efektif, dengan adanya APO
lahan tambak yang ada di belakangnya aman terlindungi dari abrasi yang
mengikis daratan, selain itu APO juga dapat melindungi tanaman mangrove dari
hempasan gelombang dan angin kencang.

Unsur utama yang diperlukan dalam membuat penyangga pembatas


tambak adalah ecobrick. Ecobrick adalah sebuah botol plastik yang dikemas
dengan memasukkan potongan plastik bekas dalam kondisi bersih dan kering
dengan kepadatan tertentu yang dapat digunakan untuk membuat suatu karya seni
maupun bangunan yang berdaya guna tinggi. Berdasarkan pengertian yang
dijelaskan melalui webside ecobrick.org, selain menggunakan plastik, ecobrick
dapat dibuat menggunakan bahan yang samasama tidak dapat didaur ulang dan
membahayakan lingkungan seperti Styrofoam, kabel, baterai kecil, dan lain-lain.

Namun selama ini pembuatan ecobrick masih dominan dengan


memanfaatkan limbah plastik. Langka-langkah untuk membuat ecobrick
diantaranya yaitu yang pertama menyiapkan alat dan bahan, yang kedua
menggunting kecil-kecil sampah plastik yang sudah dibersihkan, yang ketiga
memasukkan dan merapatkan potongan sampah plastik ke dalam botol bekas yang
telah disediakan, yang keempat ecobrick siap untuk digunakan. Selain itu ada
beberapa ketentuan untuk membuat ecobrick diantaranya yaitu:

Yang pertama, menggunakan ukuran botol yang sama agar dapat lebih mudah
dimanfaatkan kemudian. Berat minimum ecobrick berdasarkan botol plastik yang
digunakan yaitu 500 ml atau 0.5 liter menjadi 175 gram, 1000 ml atau 1 liter
menjadi 350 gram, 1500 ml atau 1.5 liter menjadi 525 gram, dan 1750 ml atau
1.75 liter menjadi 613 gram. Kedua, memastikan bahwa botol plastik maupun
sampah plastik yang digunakan dalam keadaan bersih dan kering.
KESIMPULAN

1. Ecobrick disini dimanfaatkan sebagai tanggul tambak, di atasnya diberi


papan kayu untuk menjadi pijakan saat melakukan mobilitas aktivitas
tambak. Sebagai penahan papan kayu tersebut biasanya disusun rangkaian
drum. Apabila rangkaian drum tersebut diganti dengan ecobrick, maka ia
bisa menjadi penahan papan kayu sekaligus menjadi pemecah ombak yang
ramah lingkungan.
2. Unsur utama yang diperlukan dalam membuat tanggul tambak adalah
ecobrick. Selama ini pembuatan ecobrick masih dominan dengan
memanfaatkan limbah plastik. Standar ecobrik adalah yaitu 500 ml atau
0.5 liter menjadi 175 gram, 1000 ml atau 1 liter menjadi 350 gram, 1500
ml atau 1.5 liter menjadi 525 gram, dan 1750 ml atau 1.75 liter menjadi
613 gram.
DAFTAR PUSTAKA

Istirokhatun, T. and Nugraha D.W., 2019. Pelatihan Pembuatan Ecobricks Sebagai


Pengelolaan Sampah Plastik di RT 01 RW 05, Kelurahan Kramas, Kecamatan
Tembalang, Semarang. Vol. 1, No. 2. DOI:
https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/pasopati/article/view/5549

Setyogati, W. 2015. Desain dan Konstruksi Tambak. Diunduh pada 11 Oktober


2022.

Webmaster. 2020. Ecobricks, Solusi Cerdas Menyelamatkan Lingkungan dari


Sampah Plastik. Diakses pada 10 Oktober 2022.
https://dlh.semarangkota.go.id/ecobricks-solusi-cerdas-menyelamatkan-
lingkungan-dari-sampah-plastik/

Admindpu. 2022. Ecobrick Sampah Plastik. Diakses pada 11 Oktober 2022.


https://dpu.kulonprogokab.go.id/detil/692/ecobrick-sampah-plastik

Sadya, Sarnita. 2022. Indonesia Miliki Tambak Seluas 78508828 ha pada 2021.
Diakses pada 11 Oktober 2022. https://dataindonesia.id/sektor-
riil/detail/indonesia-miliki-tambak-seluas-78508828-ha-pada-2021

RS. 2018. UKM Maharipal Tunjukan Eksistensi Olah Sampah Melalui Ecobrick.
Diakses pada 10 Oktober 2022. https://green.radenintan.ac.id/ukm-maharipal-
tunjukan-eksistensi-olah-sampah-melalui-ecobrick/

Avicenna, Ikrima. 2019. Pengelolaan Sampah Plastik yang Mudah dan Murah
Melalui Ecobrick. Diakses pada 10 Oktober 2022.
https://kkp.go.id/djprl/bkkpnkupang/artikel/11508-pengelolaan-sampah-plastik-
yang-mudah-dan-murah-melalui-ecobrick

Winardi, Ardiandono Dijan. 2022. Mengerikan, Indonesia Sudah Darurat Sampah


Plastik Sehari Mencapai 64 Juta Ton Nomor Dua Terbesar di Dunia. Diakses pada
10 Oktober 2022. https://voi.id/bernas/137477/mengerikan-indonesia-sudah-
darurat-sampah-plastik-sehari-mencapai-64-juta-ton-nomor-dua-terbesar-di-dunia

Anda mungkin juga menyukai