Motivasi Belajar Di Sma
Motivasi Belajar Di Sma
Mohamamad Thoha
Suherman Priatna
20222
i
HakciptaDilindungiolehUndang-Undang
Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin
tertulis daripenerbit. Isi diluar tanggung jawab penerbit.
Pasal 2
1. Hak Cipta merupakan hak eksekutif bagi pencipta dan pemegang Hak Cipta
untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya, yang timbul secara
otomatis setelah suatu ciptaan dilahirkan tanpa mengurangi pembatasan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
1. Pelaku memiliki hak eksekutif untuk memberikan izin atau melarang pihak lain
yang tanpa persetujuannya membuat, memperbanyak, atau menyiarkan rekaman
suara dan/atau gambar pertunjukannya.
SanksiPelanggaranPasal 72
1. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana
dimaksud dalam pasal 2 ayat (1) atau pasal 49 ayat (2) dipidana dengan pidana
penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit
Rp.1.000.000,00,- (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh)
tahun dan/atau denda paling banyak Rp.5.000.000.000,00,- (lima milyar rupiah)
2. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau
menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dipidana dengan pidana penjara paling
lama lima (5) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 500.000.000,00,- (lima
ratus juta rupiah)
ii
STRATEGI PEMBELAJARAN, GAYA
BELAJAR DAN HASIL BELAJAR
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Mohamamad Thoha
Suherman Priatna
Editor:
MEDIA MADANI
iii
STRATEGI PEMBELAJARAN, GAYA BELAJAR DAN
HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Mohamamad Thoha
Suherman Priatna
Editor:
Ade Adriadi, M.Pd.I.
Lay Out & Design Sampul
Media Madani
Cetakan 1Oktober 2021
HakCipta 2021, PadaPenulis
Isi diluartanggungjawabpercetakan
Copyright@ 2021 by Media Madani Publisher
All Right Reserved
Hakciptadilindungiundang-undang
Dilarangkerasmenerjemahkan, mengutip, menggandakan,
ataumemperbanyaksebagianatauseluruhisibukuinitanpaizintertulisd
ariPenerbit
Penerbit&Percetakan
Media Madani
Jl. SyekhNawawi KP3B PalimaCurugSerang-Banten email:
media.madani@yahoo.com &media.madani2@gmail.com
Telp. (0254) 7932066; Hp (087771333388)
KatalogDalamTerbitan (KDT)
M. Thoha., M.Pd.I ; Suherman Priatna, M.Pd.I. Editor: Ade Adriadi,
M.Pd.I
KepemimpinanPendidikan
/ Oleh: M. Thoha., M.Pd.I ; Suherman Priatna, M.Pd.I. Editor: Ade
Adriadi, M.Pd.I
Cet.1 Serang: Media Madani, Januari 2022. viii+ 133 hlm
ISBN.
1. KepemimpinanPendidikan 1. Judul
iv
KATA PENGANTAR
Penulis
v
DAFTAR ISI
vi
C. Pendidikan Agama Islam ……..…………….. 46
D. Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam ..….. 48
vii
BAB 1
1
Pendidikan merupakan kebutuhan mendasar
proses pendidikan.
2
yang antara lain menguasai ilmu pengetahuan dan
kedewasaan .
3
dimana penguasaan siswa terhadap mata pelajaran
4
mencapai tujuan pendidikan yang ditetapkan. Tapi
5
yang diberikan sangat baik namun sebaliknya
6
sebenarnya khayalan belaka 1. Dari beberapa
berbeda pula.
instrument tertentu
pribadi mereka.
1
Nasution, S. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar
dan Mengajar. (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2003). hal 93
7
2. Siswa yang belajar dalam kelompok kecil
Islam
2
Ibid hal 12.
8
juga menyertakan penjelasan-penjelasan tentang ke
Agama lainnya.
9
asal-asalan serta sulitnya siswa memahami mata
10
Disadari atau tidak maka sebenarnya banyak
yang dipelajari.
11
BAB 2
A. Pengertian Persepsi
menanggapi2.
1
DEPDIKBUD, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta, 2011.
hal
2
Echols, John M & Hasan Syadili. Kamus Inggris Indonesia, An
English-Indonesia Dictionary, Gramedia Pustaka Jakarta, 2010, hal
424
13
adalah hasil dari perspectual)3.
atau persepsi5.
3
Atkinson dkk, Pengantar Psikologi Jilid II, Intereksa Batam,
1987, Hal. 277
4
Kartini Kartono, Psikologi Umum, Alumni Bandung, 1984,
Hal. 77
5
Sarlito Wirawan Sarwono, Pengantar Psikologi, Bulan
Bintang, Jakarta, 1976, Hal. 39.
14
integrated dalam diri6. Dan menurut pendapat
hidupnya.
15
adalah peserta didik (siswa) dalam perspektif
16
kepada peserta didik dengan pemahaman tersebut
8
Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam, Ciputat Pers, Jakarta,
2002, Hal 48-49
17
relevan terhadap stimulasi yang dipengaruhi
perilaku manusia dalam menentukan tujuan
hidupnya.
18
BAB 3
SRTRATEGI PEMBELAJARAN GURU
A. Guru
Guru dalam kamus besar bahasa Indonesia berarti
orang yg pekerjaannya (mata pencahariannya, profesinya)
mengajar 1. Dalam bahasa Arab disebut mu’allim2 dan
dalam bahasa Inggris disebut Teacher. Itu semua
memiliki arti yang sederhana yakni “A Person Occupation
is Teaching Other” artinya guru ialah seorang yang
pekerjaannya mengajar orang lain.
Ahmad Tafsir mengemukakan pendapat bahwa guru
ialah orang-orang yang bertanggung jawab terhadap
perkembangan anak didik dengan mengupayakan
perkembangan seluruh potensi anak didik, baik potensi
afektif, kognitif maupun psikomotorik3. Menurut Ngalim
Purwanto bahwa guru ialah orang yang pernah
22
pembelajaran. (1) Metode, merupakan upaya untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam
kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai
secara optimal. Metode digunakan untuk merealisasikan
strategi yang telah ditetapkan. Strategi menunjuk pada
sebuah perencanaan untuk mencapai sesuatu, sedangkan
metode adalah cara yang dapat digunakan untuk
melaksanakan strategi. Dengan demikian suatu strategi
dapat dilaksanakan dengan berbagai metode, (2)
Pendekatan (Approach), merupakan titik tolak atau sudut
pandang kita terhadap proses pembelajaran. Strategi dan
metode pembelajaran yang digunakan dapat bersumber
atau tergantung dari pendekatan tertentu.
23
3. Norma dan criteria keberhasilan kegiatan belajar
mengajar. Strategi dapat diartikan sebagai suatu garis-
garis besar haluan untuk bertindak dalam rangka
mencapai sasaran yang telah ditentukan.
Dikaitkan dengan belajar mengajar, strategi bisa
diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru, murid
dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk
mencapai tujuan yang telah digariskan9.
Dari uraian di atas tergambar bahwa ada empat
masalah pokok yang sangat penting yang dapat dan harus
dijadikan pedoman dalam pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar supaya sesuai dengan yang diharapkan.
Pertama, spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah
laku yang diinginkan sebagai hasil belajar mengajar yang
dilakukan. Dengan kata lain apa yang harus dijadikan
sasaran dari kegiatan belajar-mengajar tersebut. Sasaran
ini harus dirumuskan secara jelas dan konkrit sehingga
mudah dipahami oleh peserta didik. Perubahan perilaku
dan kepribadian yang kita inginkan terjadi setelah siswa
mengikuti suatu kegiatan belajar mengajar itu harus jelas,
25
bisa diketahui keberhasilannya setelah dilakukan evaluasi.
Sistem penilaian dalam kegiatan belajar mengajar
merupakan salah satu strategi yang tidak bisa dipisahkan
dengan strategi dasar lain10.
Proses pembelajaran merupakan suatu proses yang
mengandung serangkaian pelaksanaan oleh guru dan
siswa atas dasar hubungan timbal-balik yang berlangsung
dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu.
Interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan
siswa ini merupakan syarat utama bagi berlangsungnya
proses pembelajaran. Pada kenyataannya yang kita lihat di
sekolah-sekolah, seringkali guru terlalu aktif di dalam
proses pembelajaran, sementara siswa dibuat pasif,
sehingga interaksi antara guru dengan siswa dalam proses
pembelajaran tidak efektif. Jika proses pembelajaran lebih
didominasi oleh guru, maka efektifitas pembelajaran tidak
akan dapat tercapai.
Untuk menciptakan kondisi pembelajaran yang efektif,
guru dituntut agar mampu mengelola proses pembelajaran
yang memberikan rangsangan kepada siswa sehingga ia
mau dan mampu belajar. Untuk bisa belajar efektif setiap
10 Ibid hal. 6
26
orang perlu mengetahui apa arti belajar sesungguhnya.
Belajar menurut ngalim purwanto adalah proses atau
kegiatan perubahan tingkah laku dari yang tidak tahu
menjadi tahu.11 Belajar menuntut ilmu (kepandaian),
melatih diri, berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu,
berlatih, berubah tingkah laku atau tanggapan yang
disebabkan oleh pengalaman. 12
Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara
stimulus dan respon. Jadi, proses belajar terjadi jika anak
merespon stimulus (rangsangan) yang diberikan guru,
selain itu untuk meraih pembelajaran yang efektif peserta
didik juga dapat dibimbing oleh guru dari pengetahuan
sebelumnya yang mereka miliki yang tersimpan dalam
ingatan dan pemikiran mereka (Kognitif) dengan
menggunakan teori dan metode pembelajaran dengan
tepat. Jika hal itu belum terjadi maka proses pembelajaran
tidak akan berjalan dengan efektif dan optimal.
Upaya ini tentu menuntut perubahan-perubahan dalam
pengorganisasian kelas, penggunaan metode mengajar,
28
BAB 4
GAYA BELAJAR
29
gaya belajar kinestetik menggunakan indra perasaan atau
pelajar tactile atau menggerakkan tubuh.
Dua dikotomi gaya yang paling banyak didiskusikan
dalam wacana tentang pembelajaran adalah gaya
impulsif/reflektif dan mendalam/dangkal. Gaya
Impulsif/reflektif juga disebut sebagai tempo koseptual,
yakni murid cenderung bertindak cepat dan implusif atau
menggunakan lebih banyak waktu untuk merespons dan
merenungkan akurasi dari sesuatu jawaban. Murid yang
implusif biasanya lebih banyak melakukan kesalahan
ketimbang murid yang reflektif. Murid yang reflektif juga
lebih mungkin menentukan sendiri tujuan belajar dan
berkonsenterasi pada informasi yang relevan. Biasanya
standar kinerjanya tinggi2
Gaya Mendalam/Dangkal maksudnya ialah sejauh
mana murid mempelajari materi belajar dengan satu cara
yang membantu mereka untuk memahami makna materi
tersebut (gaya mendalam) atau sekedar mencari apa apa
yang perlu untuk dipelajari (gaya dangkal), murid yang
belajar dengan menggunakan gaya dangkal tidak bisa
3 Ibid, 157
31
disebut sebagai modalitas, dan kedua adalah cara orang
mengolah dan mengatur informasi tersebut 4.
Modalitas belajar adalah cara kita menyerap informasi
melalui indera yang kita miliki. Masing-masing orang
mempunyai kecenderungan berbeda-beda dalam
menyerap informasi. Terdapat tiga modalitas belajar ini,
yaitu apa yang sering disingkat dengan VAK: Visual,
Auditory, Kinestethic.
1. Visual
Modalitas ini menyerap citra terkait dengan visual,
warna, gambar, peta, diagram. Model pembelajar visual
menyerap informasi dan belajar dari apa yang dilihat oleh
mata. Beberapa ciri dari pembelajar visual diantaranya
adalah :
a. Mengingat apa yang dilihat, daripada yang didengar
b. Suka mencoret-coret sesuatu, yang terkadang tanpa ada
artinya saat didalam kelas
c. Pembaca cepat dan tekun
d. Lebih suka membaca daripada dibacakan
e. Rapi dan teratur
4 Op cit, 112
32
f. Mementingkan penampilan, dalam hal pakaian ataupun
penampilan
g. Teliti terhadap detail
h. Pengeja yang baik
i. Lebih memahami gambar dan bagan daripada instruksi
tertulis.5
2. Auditori
Model pembelajar auditori adalah model dimana
seseorang lebih cepat menyerap informasi melalui apa
yang ia dengarkan. Penjelasan tertulis akan lebih mudah
ditangkap oleh para pembelajar auditori ini. Ciri-ciri
orang-orang auditorial, diantaranya adalah:
a. Lebih cepat menyerap dengan mendengarkan
b. Menggerakkan bibir mereka dan mengucapkan tulisan
dibuku ketika membaca
c. Senang membaca dengan keras dan mendengarkan
d. Dapat mengulangi kembali dan menirukan nada,
irama, dan warna suara
e. Bagus dalam berbicara dan bercerita
f. Berbicara dengan irama yang terpola
5 Booby de Porter, 32
33
g. Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang
didiskusikan daripada yang dilihat
h. Suka berbicara, suka berdiskusi, dan menjelaskan
sesuatu panjang lebar
i. Lebih pandai mengeja dengan keras daripada
menuliskannya
j. Suka musik dan bernyanyi
k. Tidak bisa diam dalam waktu lama
l. Suka mengerjakan tugas kelompok.6
3. Kinestetik
Model pembelajar kinestetik adalah pembelajar yang
menyerap informasi melalui berbagai gerakan fisik. Ciri-
ciri pembelajar kinestetik, diantaranya adalah :
a. Selalu berorientasi fisik dan banyak bergerak
b. Berbicara dengan perlahan
c. Menanggapi perhatian fisik
d. Suka menggunakan berbagai peralatan dan media
e. Menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian
mereka
f. Berdiri dekat ketika berbicara dengan orang
6 Ibid
34
g. Mempunyai perkembangan awal otot-otot yang besar
h. Belajar melalui praktek
i. Menghafal dengan cara berjalan dan melihat
j. Menggunakan jari sebagai penunjuk ketika membaca
k. Banyak menggunakan isyarat tubuh
l. Tidak dapat duduk diam untuk waktu lama
m. Menggunakan kata-kata mengandung aksi
n. Menyukai buku-buku yang berorientasi pada cerita
o. Kemungkinan tulisannya jelek
p. Ingin melakukan segala sesuatu
q. Menyukai permainan dan olah raga. 7
7 Ibid
35
pembelajaran fisik, dalam arti lebih senang bergerak dari
pada diam.
Kemudian pembahasan ini penulis lebih cenderung
untuk membahas tentang gaya belajar Kinestetik dengan
anggapan bahwa pembelajaran PAI lebih menekankan
pada aspek gerakan secara pisik terutama tentang materi
Al-Qur’an yang membutuhkan gerakan tangan untuk
menulis dan mulut untuk membaca, yang walaupun dalam
prakteknya antara gaya belajar auditorial, visual dan
kinestetik tidak bisa dipisahkan satu sama lainya.
Dengan demikian yang dimaksud dengan gaya belajar
kinestetik dalam teisi ini adalah: Gaya belajar siswa yang
lebih menekankan menerima pembelajaran dengan
menggunakan aspek gerakan secara pisik.
36
BAB 5
dua sisi yaitu sisi siswa dan dari sisi guru. Dari sisi
lagi.
(approach learning).5
1. Faktor internal
b. Faktor Psikologis
42
keberhasilan belajar adalah kondisi mental yang
2. Faktor Eksternal
43
ketrampilan, dan pembentukan sikap. Hasil belajar
45
kursus bahasa asing, bimbingan tes, pengajian
mempelajarinya.
sosial
48
proses perubahan nilai terhadap hasil-hasil belajar
lain.:
49
pengetahuan dan pemahaman PAI baik dimensi
50
BAB 6
TUJUAN PENELITIAN
49
hasil belajar dan daya ingat yang tinggi daripada
50
sosiologis dan lingkungan. Masih menurutnya
mereka.
51
B. Kerangka Pikir Penelitian
52
perbandingan, struktur organisasi dan langkah
ALUR PENELITIAN
Mulai
2. Penelitian Awal
3. Penelitian Inti
Tidak
a. Uji Validitas
Ya
Valid?
Ya
b. Uji Tindakan
c. Uji Hubungan
d. Uji Hipotesis
Selesai
oleh guru.
baik pula.
54
Selain faktor persepsi siswa terhadap strategi
55
untuk melakukan kegiatan dengan membuka buku
Islam.
C. Hipotesis Penelitian
sebagai berikut :
Hipotesis 1 :
Islam
56
hasil belajar Pendidikan Agama Islam
Hipotesis 2 :
Agama Islam
Islam
Hipotesis 3 :
57
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian Strategi
1. Tujuan Penelitian
58
guru, sehingga siswa merasa nyaman dan tepat
sebagai berikut:
59
1) Menganalsisi tingkat persepsi siswa tentang
pembelajaran guru.
Agama Islam?
Agama Islam?
60
2. Manfaat Penelitian
Islam.
61
salah satu faktor yang berpengaruh dalam upaya
62
BAB 7
METODOLOGI PENELITIAN
penelitian inti.
1. Penelitian Observasi
64
digunakan pada penelitian ini ialah mencari tahu
r 1y
X1
r12 R
Y
X2
r 2y
Keterangan:
65
X1 = Pesrepsi Siswa Tentang Strategi
Pembelajaran Guru
2. Penelitian inti
66
dipilih secara random2. Pada kelas tersebut diberi
diukur.
1. Populasi
pelajaran 2013/2014.
2. Sampel
5 Ibid, 65
69
Uji coba instrument penelitian untuk mengetahui
1. Variabel bebas
70
a. Persepsi siswa tentang Strategi pembelajaran
2. Variabel terikat
PAI.
71
Ada bermacam cara untuk memperoleh data
yaitu:
73
mengetahui atau mengukur sesuatu dengan cara
(KD).
F. Instrumen Penelitian
74
1. Persepsi Siswa Tentang Strategi Pembelajaran
Guru
75
c. Kisi-kisi Instrumen
4. Intonasi 13,14 2
6. Pelayanan 18,19,20 3
Jumlah 20
76
lima butir yaitu pada butir instrument 1, 2, 3, 4,
dan 5.
20.
d. Kalibrasi Instrumen
77
berlaku. Jika pernyataan berbentuk positif maka
dari pearson:
r xy = ∑ x.y
√∑x².∑y²
Keterangan:
78
Y = deniasi y, yaitu pengurangan nilai y,
= deviasi x kuadrat
= deviasi y kuadrat
79
c. Kisi-kisi Instrumen (Gaya Belajar Kinestetik)
Tabel 7.2
N Pernyataan
Indikator
o No. Soal Jml
1 Definisi 1,2,3 3
2 Latihan 4,5,6,7,8 5
3 Gerakan 9,10,11,12 4
4 Menulis 13,14,15,16 4
5 Membaca 17,18,19,20 4
Jumlah 20
80
defenisi terdiri atas tiga butir. Butir instrument
d. Kalibrasi Instrumen
81
menjadi berbentuk angka angka yang
dari pearson:
r xy = ∑ x.y
√∑x².∑y²
Keterangan:
= deviasi x kuadrat
= deviasi y kuadrat
82
3. Instrumen Penelitian Hasil Belajar
83
matei pokok pokok bahasan dalam standar
Al-Bayyinah ayat 5.
84
Tabel 7.3
Kisi-kisi Test Hasil Belajar Pendidikan Agama
Islam
No Kompeten Materi Aspek No. Jml
si Dasar Pembelajaran Intelekt Item
ual
1 Membaca Membaca C3 1,2,3,4, 5
QS Al Al-Quran 5
An’am: surat Al
162-163 An’am;162-
dan Al- 163 dan QS
Bayyinah: Al-Bayyinah
5 ayat 5
Mengidentifi C3 6,7,8,9 5
kasi tajwid
Al-Quran Al
An’am;162-
163 dan QS
Al-Bayyinah
ayat 5
Menyebut Mengartikan C3 10,11, 6
kan arti setiap kata 12,13,
QS Al yang 14,15
An’am: terdapat
162-163 dalam Al-
dan Al- Quran surat
Bayyinah: Al
5 An’am;162-
163 dan QS
Al-Bayyinah
ayat 5
Mengartikan C3 16,17, 3
ayat Al- 18
85
Quran surat
Al
An’am;162-
163 dan QS
Al-Bayyinah
ayat 5
Menampil Menjelask C2, C3 19,20 2
kan an perilaku
perilaku ikhlas dalam
ikhlas beribadah
dalam seperti yang
beribadah terkandung
seperti dalam QS Al
terkandun An’am;162-
g dalam 163 dan QS
QS Al Al-Bayyinah
An’am: ayat 5.
162-163
dan Al-
Bayyinah:
5
Jumlah Soal 20
86
Indikator kedua, Mengidentifikasi tajwid Al-Quran Al
e. Kalibrasi Instrumen
87
maka dilakukan uji coba validitas (kesahihan)
r xy = ∑ x.y
√∑x².∑y²
Keterangan:
= deviasi x kuadrat
= deviasi y kuadrat
88
C. Hasil Uji Coba Instrumen Instrumen Penelitian
Pembelajaran Guru
Tabel 7.4
Hasil Uji Validitas Instrumen Persepsi Siswa
Tentang Strategi Pembelajaran Guru
Pernyataan Tingkat
Validitas
No. Indikator
No. Butir Butir
Butir Drop Valid
1. Penguasaan 1,2,3,4,5 0 5 0,346 – 0,364
Materi
2. Gaya 6,7,8,9 0 4 0,346 – 0,374
mengajar
3. Pengelolaan 10,11,12 0 3 0,353 – 0,371
Kelas
4. Intonasi 13,14 0 2 0,367 – 0,378
5. Administrasi 15,16,17 0 3 0,347 – 0,363
Guru
6. Pelayanan 18,19,20 0 3 0,357 – 0,376
Jumlah 20 0,346 – 0,378
89
Berdasarkan Tabel 7.4 diketahui kisi-kisi
90
Semua butir valid. Tingkat validitas antara 0,367 –
0,378.
0,378.
91
Tabel 7.5
Jumlah 20
92
Indokator kedua, latihan terdiri atas lima butir
93
c. Instrumen Hasil Bealajar Pendidikan Agama
Islam
Tabel 7.3
Kisi-kisi Test Hasil Belajar Pendidikan Agama
Islam
No Kompe Materi Butir Butir Validitas
tensi Pembelajaran Drop Valid
Dasar
1 Memba Membaca - 1,2,3,4, 0,414 –
ca QS Al-Quran 5 0,516
Al surat Al
An’am: An’am;162-
162-163 163 dan QS
dan Al- Al-Bayyinah
Bayyin ayat 5
ah: 5 Mengidentifi - 6,7,8,9 0,414 –
kasi tajwid 0,516
Al-Quran Al
An’am;162-
163 dan QS
Al-Bayyinah
ayat 5
Menye Mengartikan - 10,11, 0,337 –
butkan setiap kata 12,13, 0,663
arti QS yang 14,15
Al terdapat
An’am: dalam Al-
162-163 Quran surat
94
dan Al- Al
Bayyin An’am;162-
ah: 5 163 dan QS
Al-Bayyinah
ayat 5
Mengartikan - 16,17,
ayat Al- 18 0,469 –
Quran surat 0,641
Al
An’am;162-
163 dan QS
Al-Bayyinah
ayat 5
Menam Menjelaskan - 19,20 0,371 –
pilkan perilaku ikhlas 0,507
perilak dalam
u beribadah
ikhlas seperti yang
dalam terkandung
beribad dalam QS Al
ah An’am;162-163
seperti dan QS Al-
terkand Bayyinah ayat
ung 5.
dalam
QS Al
An’am:
162-163
dan Al-
Bayyin
ah: 5
Jumlah Soal 20
95
Berdasarkan Tabel 7.4 di atas butir-butir
0,663.
96
16, 17, dan 18. Keseluruhan butir valid. Validitas
9 sebagai berikut:
97
Tabel 7.7
litas mum
pembelajaran guru
rendah
Islam
98
tentang stategi pembelajaran guru tetap layak
penelitian.
99
D. Teknik Analisis Data
1. Analisis Deskriptif
data terkecil
3,3 log n
X fix1
1
fi
b) Menghitung modus
b1
Mo = b p
b1 b 2
c) Menghitung median
1 nF
Me = b + p 2
f
b. Menghitung varians dan simpangan baku
n xi2 xi
2
s
2
n(n 1)
2. Analsisi Inferensial
101
inferensial yang digunakan adalah analisis
determinasi.
a. Analisis Regrsesi
102
(tergantung) dan variabel independent (bebas)”.10
10 Ibid.
11 Ahmad Pratisto, Statistik Menjadi Mudah dengan SPSS
17, (Jakarta: Elekmedia Komputindo), 2009, h. 91.
103
1) Analisis Regresi Sederhana
bkXk +e.
14 Ibid., h. 929.
105
b. Korelasi
17Ibid. h. 233
18 Ibid. h. 248
19 Ibid, h. 234
107
koefisien korelasi jamak dapat diketahui
keeratan atau kuat tidaknya hubungan (kuat,
lemah, atau tidak ada hubungan sama sekali)
antar variabel”20
3) Signifikansi Korelasi
Signifikansi atau tingkat kepercayaan adalah
tingkat kebenaran suatu penelitian atau standar
toleransi tingkat kesalahan suatu penelitian. “Uji
signifikansi berguna untuk memastikan apakah
tingkat korelasi nyata secara statistik atau
tidak”. 21
4) Koefisien determinasi
Koefisien determinasi adalah tingkat pengaruh
variabel X terhadap variabel Y yang dinyatakan
dalam persentase (%), “dimana persentase
diperoleh dengan mengkuadratkan terlebih
dahulu koefisien korelasi dikalikan 100%”.22
E. Hipotesis Statistik
20Ibid., h. 263
21Ahmad Pratisto, op. cit., h. 80
22Darwyan Syah dan Supardi, op. cit., h. 94-95
108
Uji Hipotesis penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Hipotesis Statistik I
2. Hipotesis Statistik II
109
Agama Islam.
H1 : ρ y2 > 0 Terdapat hubungan antara
gaya belajar siswa dengan
hasil belajar Pendidikan
Agama Islam.
110
BAB 8
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
1. Persepsi Siswa Terhadap Strategi Pembelajaran
Guru
Dari data penelitian melalui angket diketahui bahwa
sekor terendah adalah 60 dan skor tertinggi adalah 88.
Sebaran data keseluruhan bila diringkas dalam bentuk
tabel distribusi frekuensi seperti terlihat pada Tabel 8.1
Tabel 8.1
Distribusi Frekuensi Persepsi Siswa terhadap
Pembelajaran Guru
Diagram 8.1
Histogram Persepsi Siswa Terhadap Strategi
Pembelajaran Guru
112
Diagram 8.1 memperluhatkan pada batas kelas 57,5
– 62,5 berjumlah 4 orang. Pada batas kelas 62,5 – 67,5
berjumlah 6 orang. Pada batas kelas 67,5 – 72,5
berjumlah 10 orang. Pada batas nyata 72,5 – 77,5
berjumlah 9 orang. Pada batas nyata 77,5 - 82,5 -
berjumlah 4 orang. Dan pada batas nyata 82,5 – 87,5
berjumlah 2 orang.
Setelah dilakukan perhitungan diketahui bahwa
Mean = 73,28 Median = 73,25 dan Modus = 73,19. Hal
tersebut menunjukan bahwa data tersebutu tergolong
cukup baik, karena nilai rata rata mendekati kepada
nilai tertinggi, yaitu M = 73,28. Hal tersebut
menunjukan bahwa persepsi siswa tentang strategi
pembelajaran guru di SMA Negeri 1 Waringinkurung –
Serang dapat dikategorikan berdistribusi normal dan
termasuk baik.
Mean sebesar 73,28, bila dibandingkan dengan skor
ideal 100, maka tingkat persepsi siswa terhadap strategi
pembelajaran guru mencapai 73,28%. Termasuk
kategori baik.
113
2. Gaya Belajar
Berdasarkan angket diketahui bahwa skor terendah
adalah 61 dan skor tertinggi adalah 90. Sebaran data
keseluruhan bila diringkas dalam bentuk tabel
distribusi frekuensi seperti terlihat pada Tabel 8.2.
Tabel 8.2
Distribusi Frekuensi Gaya Belajar Siswa
Kelas Interval F Persent
61 - 65 3 8,57
66 - 70 8 22,86
71 - 75 9 25,71
76 - 80 8 22,86
81 - 85 5 14,29
86 - 90 2 5,71
Jumlah 35 100
114
responden. Frekuensi pada interval kedua 76 – 80
berjumlah 8 orang merupakan 22,86% dari 35
responden. Frekuensi pada interval kedua 81 – 85
berjumlah 5 orang merupakan 14,29% dari 35
responden. Frekuensi pada interval kedua 86 – 90
berjumlah 2 orang merupakan 5,71% dari 35
responden.
Sebaran data dalam bentuk histogram seperti terlihat
pada Diagram 8.2.
Diagram 8.2
Histogram Gaya Belajar Siswa
115
berjumlah 9 orang. Pada batas nyata 73,5 – 78,5
berjumlah 8 orang. Pada batas nyata 78,5 - 83,5 -
berjumlah 5 orang. Dan pada batas nyata 83,5 – 88,5
berjumlah 2 orang.
Setelah dilakukan perhitungan diketahui bahwa
Mean = 74,42 Median = 74,1 dan Modus = 73,46. Hal
tersebut menunjukan bahwa data tersebutu tergolong
cukup baik, karena nilai rata rata mendekati kepada
nilai tertinggi, yaitu M = 74,42. Hal tersebut
menunjukan bahwa gaya belajar kinestetik siswa di
SMA Negeri 1 Waringinkurung – Serang dapat
dikategorikan berdistribusi normal dan termasuk
kategori baik.
Mean sebesar 74,42, bila dibandingkan dengan
skor ideal 100, maka tingkat ketercapaian gaya belajar
siswa mencapai 74,42%. Termasuk kategori baik.
116
Tabel 8.3
Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Pendidikan
Agama Islam
Kelas Interval F Persent
65 - 70 4 11,43
71 - 76 6 17,14
77 - 82 7 20,00
83 - 88 10 28,57
89 - 94 5 14,29
95 - 100 3 8,57
Jumlah 35 100
117
8,57% dari 35 responden.
Sebaran data dalam bentuk histogram seperti terlihat
pada Diagram 8.3
Diagram 8.2
Histogram Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam
118
diketahui bahwa Mean = 82,07 Median = 82,80 dan
Modus = 84,26. Hal tersebut menunjukan bahwa data
tersebutu tergolong cukup baik, karena nilai rata rata
mendekati kepada nilai tertinggi, yaitu M = 82,07. Hal
tersebut menunjukan bahwa gaya belajar kinestetik
siswa di SMA Negeri 1 Waringinkurung – Serang
dapat dikategorikan berdistribusi normal dan termasuk
kategori baik.
Mean sebesar 82,07, bila dibandingkan dengan
skor ideal 100, maka tingkat ketercapaian hasil belajar
Pendidikan Agama Islam mencapai 82,07%. Termasuk
kategori sangat baik.
B. Pengujian Hipotesis
1. Korelasi antara Persepsi Siswa tentang Strategi
Pembelajaran Guru (X1) dengan Hasil Belajar
Pendidikan Agama Islam (Y)
Dari perhitungan di atas diketahui bahwa r hitung
product moment adalah 0.781 jika dibandingkan dengan r
tabel product moment pearson pada garis N (35) dengan
taraf signifikan 5% yaitu 0.334 maka r hitung = 0.791 > r
tabel = 0.334. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
terdapat korelasi antara persepsi siswa tentang strategi
119
pembelajaran guru (X1) dengan hasil belajar pendidikan
agama islam (Y)
Berdasarkan nilai klasifikasi di atas dan dengan melihat
hasil perhitungan diperoleh angka korelasi yang sangat
tinggi yaitu 0.791. Dengan demikian variabel X1 dengan
variabel Y memiliki korelasi yang tinggi karena berada pada
klasifikasi nilai 0.80 < r 1.00.
Dari hasil perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa
terdapat 62.57% kontribusi variabel X1 dengan variabel Y,
dan sisanya 37.43% ditentukan oleh faktor lain.
Jadi persamaan regresi untuk variabel X1 dengan variabel
Y adalah : Y = 8.44 + 1.02 X
120
Berdasarkan nilai klasifikasi di atas dan dengan melihat
hasil perhitungan diperoleh angka korelasi yang sangat
tinggi yaitu 0.829. Dengan demikian variabel X2 dengan
variabel Y memiliki korelasi yang tinggi karena berada pada
klasifikasi nilai 0,80 < r 1,00.
Dari hasil perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa
terdapat 68.72% kontribusi variabel X2 dengan variabel Y,
dan sisanya 31.28% ditentukan oleh faktor lain.
Jadi persamaan regresi untuk variabel X2 dengan variabel
Y adalah : Y = 2.07 + 1.07 X
121
variabel X2 memiliki korelasi yang tinggi karena berada
pada klasifikasi nilai 0,60 < r 0,80.
124
4. Hubungan Antara Persepsi Siswa Tentang
Strategi Pembelajaran Guru dengan Hasil
Belajar PAI
Hipotesis pertama membuktikan bahwa terdapat
hubungan antara pesrsepsi siswa tentang strategi
pembelajaran guru dengan hasil belajar PAI. Hal
tersebut terlihat dari hasil perhitungan yang
menunjukan nilai korelasinya sebesar 0,871 yang
berarti mempunyai korelasi sangat kuat.
Seperti diketahui bahwa PAI adalah salah satu
mata pelajaran yang di anggap sulit karena terlalu
banyak materi didalmnya sehingga agak sulit untuk
memahaminya terutama masalah membaca dan
menulis Al-qur’an yang membutuhkan kegiatan ekstra
untuk mempelajarinya. Oleh karenanya dibutuhkan
latihan dan baik membaca ataupun menulis untuk
mempermudah mempelajarinya. Temuan pada
penelitian ini menunjukan terdapat hubungan yang
signifikan antara pesrsepsi siswa tentang strategi
pembelajaran guru dengan hasil belajar PAI.
126
memiliki gaya belajar kinestetik bagus maka siswa
tersebut semakin mempunyai persepsi yang positif
terhadap strategi pembelajaran yang digunakan guru
dalam menerima segala materi pembelajaran. Temuan
pada penelitian ini menunjukan terdapat hubungan
yang signifikan antara persepsi siswa tentang strategi
pembelajaran guru dengan gaya belajar kinestetik
siswa.
127
bagus pula. Temuan pada penelitian ini menunjukan
terdapat hubungan yang siginfikan antara persepsi
siswa tentang strategi pembelajaran guru dan gaya
belajar kinestetik dengan hasil belajar PAI siswa.
C. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini sudah diupayakan seoptimal mungkin
pelaksanaanya ataupun analisisnya, akan tetapi tentu
saja masih memiliki beberapa keterbatasan yang bisa
saja mempengaruhi tingkat generalisasi yang
dihasilkan. Kelemahan yang meungkin timbul akibat
kurang optimalnya proses perancangan pembelajaran
ataupun instrument-instrumen yang digunakan.
Ada beberpa keterbatasan penelitian yang dapat
dikemukakan antara lain:
1. Variabel bebas yang dikendalikan hanya 2 saja,
yaitu Persepsi siswa tentang strategi pembelajaran
guru dan gaya belajar kinestetik siswa, padahal
pembelajaran terdapat banyak sekali factor yang
mempengaruhinya keberhasilanya. Variabel lain,
sperti motivasi belajar, bakat, minat kesehatan,
kecerdasan interpersonal, kepribadian dan
sebagainya tidak dikontrol. Oleh karenaya
kemurnian hasil belajar bisa saja berkurang karena
faktor lain tersebut.
2. Instrumen penelitian yang digunakan disini,
merupakan pengembangan yang dilakukan oleh
peneliti dikarenakan sudah sesuai dengan
128
metodolegi penyusunanya, sesuai dengan
kompetensi dasar dan indicator yang ditetapkan,
menggunakan kisi kisi dan kajian teori serta
pendapat para ahli juga sesuai dengan persyaratan
uji valliditas dari para ahli pun telah diujicobakan
validitas empiris dan dikonsultasikan dengan
pembimbing umtuk memperoleh pengarahan,
namun tetap saja disadari masih banyaknya
kekurangan disana sini. Dengan demikian, hasil
penelitian yang diperoleh memlui instrument
pengumpulan data belum sepenuhnya
menggambarkan hasil yang sebenarnya ada atau
tidak dimiliki oleh siswa.
3. Instrumen hasil belajar PAI siswa sudah
menggunakan pengajuan soal yang sesuai dengan
kisi kisi, namun mungkin masih banyak kekurangan
disana sini.
4. Gaya belajar kinestetik merupakan sebuah gaya
belajar yang dijadikan pendekatan untuk memotivasi
siswa dalam belajar, walaupun pada kenyataanya
pembelajaran tidak hanya menggunakan pendekatan
itu saja namun masih ada pgaya belejar yang lain
seperti audio dan visual yang walaupun antara
ketiga gaya tersebut tidak bisa dipisahkan satu
dengan yang lainya.
5. Kekurangterbukaan responden dalam memberikan
jawaban yang dekat dengan kenyataan pada
instrument yang diberikan juga menjadi kelemahan
penelitian ini. Responden cenderung memberikan
jawaban yang cenderung netral sehingga kurang
mengunkap kondisi yang sebenarnya. Upaya sudah
maksimal untuk mengungkap jawaban responden
agar seobyektif mungkin, tetapi faktor lain seperti
129
kesehatan, kepenatan dan yang lain bisa saja
menghambat proses pengisian instrumenya.
Keterbatsan ini membuat proses generalisasi
penelitian harus teliti dan ekstra hati-hati dan
keterbatsan ini hendaknya menjadi bahan
pertimbangan dalam menerapkan hasil penelitian
serta adanya upaya pengkajian lebih lanjut untuk
menyempurnakan penelitian ini.
130
BAB 10
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasakan hasil penelitian, penggujian hipotesis,
pembahsan hasil penelitian dengan segala
keterbatansannya, penulis menyimpulkan sebagai berikut:
1. Tingkat keterlaksanaan strategi pembelajaran guru
mencapai 73.28% termasuk dalam kegeori baik.
Strategi pembelajaran guru meliputi penguasaan
materi, gaya mengajar, pengelolaan kelas, intonasi,
adminstrasi guru dan pelayanan.
2. Tingkat ketercapaian gaya belajar kinestetik siswa
mencapai 74,42%, termasuk kategori baik. Gaya
belajar kinetetik meliputi definisi, latihan, gerakan,
menilis dan membaca.
3. Tingkat ketercapaian hasil belajar Pendidikan agama
Islam mencapai 82.07%, kategori sangat baik. Hasil
belajar Pendidikan agama Islam meliputi: Membaca
QS Al An’am: 162-163 dan Al-Bayyinah: 5.
Menyebutkan arti QS Al An’am: 162-163 dan Al-
Bayyinah: 5. Menampilkan perilaku ikhlas dalam
131
beribadah seperti terkandung dalam QS Al An’am:
162-163 dan Al-Bayyinah: 5
4. Terdapat hubungan antara persepsi siswa tentang
strategi pembelajaran guru dengan hasil belajar PAI.
Dalam penelitian ini terbukti bahwa semakin tinggi
persepsi/tanggapan siswa terhadap strategi guru dalam
menyampaikan materi maka semakin besar pula hasil
belajar yang didapat, dan korelasinya sebesar 0,781
yang berarti memiliki hubungan yang kuat dan
signifikan. Atau jika diprosentase kontribusi X1
terhadap Y sebesar 62,57%, sedangkan sebesar 37,
34% ditentukan oleh faktor lain yang membutuhkan
penelitian lebih lanjut.
5. Terdapat hubungan antara Gaya belajar kinestetik
siswa dengan hasil belajar PAI. Dalam penelitian ini
terbukti bahwa korelasinya sebesar 0,829 yang berarti
tingkat korelasi. antara keduanya memikiki hubungan
sangat kuat. Atau jika diprosentase kontribusi X2
terhadap Y sebesar 68,72%, sedangkan 31,28%
ditentukan oleh faktor lain.
6. Terdapat hubungan antara persepsi siswa tentang
strategi pembelajran guru yang signifikan dengan gaya
132
belajar siswa. Dalam penelitian ini, terbukti bahwa
semakin tinggi persepsi siswa tentang startegi
pembelajaran guru, maka semakin baik dan kuat pula
efek gaya belajar kinestetik siswa terhadap diri
siswanya yanitu sebesar 0,781 yang berarti memiliki
tingkat korelasi kuat. Atau jika diprosentase kontribusi
X1 terhadap X2 sebesar 60,99%, sedangkan 39,01%
ditentukan oleh faktor lain.
7. Terdapat interaksi yang kuat antara pesrsepsi siswa
tentang strategi pembelajran guru dan Gaya belajar
kinestetik siswa dengan Hasil belajar PAI siswa.
Semakin baik persepsi siswa terhadap startegi
pembelajarn guru dan gaya belajar kinestetik siswa
dalam belajar, maka semakin baik pula hasil belajar
PAI nya. Ini terbukti dari hasil hitungan yang
menunjukan angka sebesar 0,860 yang menandakan
bahwa hal tersebut memilki hubungan yang sangat
kuat. Atau jika diprosentase kontribusi X1 dan X2
terhadap Y sebesar 73,96%, sedangkan 26,04%
ditentukan oleh faktor lain.
133
B. Implikasi
Dari penelitian ini ada beberapa implikasi yang
dihasilkan:
1. Dalam upaya meningkatkan pembelajaran, guru
hendaknya menjadikan proses bebas dari ketegangan,
tekanan, bisa menghargai pendapat dan car
berfikirsiswa, memotivasi dan tidak mendominasi
apalagi mencemooh jika dalam kegiatan pembelajran
kurang memenuhi harapan atau belum memenuhi
kompetensi yang sudah ditetapkan, makanya perlu
startegi yang jitu untuk menyampaikan.
2. Guru hendaknya mendetksi secara dini kemampuan
atau kondisi siswa sehingga bisa menemukan strategi
atau pendekatan yang tepat untuk menigkatykan
kulaitas pembelajran.
3. Perlu adanya perlakkuan proporsional sesuai dengan
karakteristik dan kepribadian siswa terutama yang
berkaitan dengan pencapaian pembelajran yang
optimal.
4. Guru hendakanya memberikan penilaian kepada siswa
bukan hanya dilihat dari kemampuan siswa membaca
134
saja akan tetapi juga harus dilihat dari kemampuan
menulis yaitu membaca dan menulis arab.
C. Saran-saran
Dari hasil penelitian ini, ada beberapa hal yang perlu
disarankan meliputi:
1. Sebaiknya guru menentukan man pendekatan yang
tepat bagi siswa, menyusun, merancang dan
mengembangkan sendiri penggunaan media
pembelajaran dalam menyusun silabush dan RPP
2. Disarankan ada penelitian lanjutan mengenai Gaya
belajar terutama gaya bejar kinestetik untuk menccari
factor factor lain yang bisa diupayakan kondusif untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran.
3. Disarankan ada penelitian lanjutan sehingga ditemukan
Strategi yang bermutu agar kreatifitas siswa di era
globalisasi semakin lebih baik lagi.
135
136
DAFTAR PUSTAKA
137
Kartono, Kartini. 1984. Psikologi Umum. Bandung:
Alimni.
138
Sudjana, 2011. Tekhnologi Pengajaran. Bandung: Sinar
Baru.
139
Lampiran 1 Instrumen Penelitian
INSTRUMEN PERSEPSI SISWA TERHADAP
STRATEGI PEMBELAJARAN GURU
Informasi Pribadi :
1. Nama :
______________________________________
2. Kelas :
______________________________________
141
SIKAP
No. PERNYATAAN
SS S R TS STS
1 Guru menguasai pokok
bahasan yang
disampaikan
2 Saya sangat suka dengan
guru yang menyelesaikan
soal dengan cepat dan
terampil
3 Materi yang disampaikan
oleh guru sama persis
dengan buku paket
4 Contoh soal yang
diberikan sangat menarik
5 Terkadang guru kurang
menguasai materi yang
diajarkan
6 Guru tidak peduli dengan
kondisi siswa
7 Guru menciptakan
kondisi belajar yang
kondusif
8 Kegiatan belajar tegang
karena guru sering tidak
sabar dalam menghadapi
siswa
9 Gaya mengajar yang
monoton
10 Guru terampil dalam
mengelola kelas
11 Guru menegur siswa
yang membuat keributan
142
dalam kelas.
12 Guru memilih dan
mengembangkan bahan,
strategi, media, dan
sumber belajar
13 Guru mengajar suaranya
sangat pelan
Lebih suka guru
14
mengajar dengan suara
lantang
15 Guru mengisi daftar
hadir kelas
16 Guru mengisi jurnal /
agenda siswa
17 Guru membantu siswa
yang mengalami
kesulitan dalam belajar
18 Guru memberikan
bimbingan pada siswa
yang berbakat
19 Guru memberikan award
pada siswa yang
mendapat nilai baik.
20 Guru hanya
memperhatikan siswa
yang pintar saja
Waringinkurung, ……………. 2019
___________________________
Responden
143
INSTRUMEN GAYA BELAJAR SISWA
Informasi Pribadi :
1. Nama :
______________________________________
2. Kelas :
______________________________________
Sebelum mengisi angket ini agar membaca
Bismillah terlebih dahulu.
Mohon diisi dengan sejujurnya.
Kerahasiaan dataSaudara/ Saudari ini akan
sangat kami jaga
Berikan tanda checklist ( V ) pada jawaban yang
menurut Saudara/i sesuai.
Angket ini tidak akan mempengaruhi nilai Saudara
dalam Mata Pelajaran PAI.
SIKAP
No. PERNYATAAN
SS S R TS STS
1 Anda selalu memilih
duduk paling depan saat
belajar di dalam kelas
144
2 Sebelu m pembelajaran
minimal, Anda sudah
membaca materi
tersebut secara sekilas
di rumah
3 Anda hampir tidak
membolos mata jam mata
pelajaran
4 Anda menanyakan hal-hal
yang tidak Anda
mengerti kepada guru sete
lah guru usai
menerangkan
5 Bila kuliah saya selalu
membawa buku paket atau
buku panduan lainnya
yang akan dibahas pada
saat belajar atas kesadaran
sendiri
6 Mencatat penjelasan dari
guru saat di dalam kelas
145
7 Sering membubuhkan dan
memberi warna pada kata
kata yang menurut anda
penting untuk diingat
8 Selalu berusaha
mengerjakan sendiri
latihan latihan yang
diberikan guru saat
didalam kelas.
9 Selalu menyimak dengan
sungguh-sungguh
penjelasan guru didlam
kelas awal sampai dengan
akhir mata pelajaran.
10 Ketika teman Anda
sedang presentase Anda
sering mengajukan
pertanyaan
11 Selalu mempelajari materi
dahulu di rumahsebelum
Anda presentasi
146
12 Anda selalu sudah
menguasai materi sebelum
Anda presentasi
13 Pada saat Anda/ kelompok
Anda presentasi, Anda
aktif dalam menjawab pert
anyaan-
pertanyaan yang diajukan
oleh audience (teman-
teman)
14 Dalam belajar saya
biasanya senang dengan
melakukan kegiatan
menulis.
15 Lebih suka diberikan
tugas rumah seperti
merangkum.
16 Bila diberikan tugas
menyalin atau sejenisnya
segera untuk dikerjakan
17 Tidak terlalu suka
menghafal materi
147
18 Dalam belajar, saya
banyak berbicara.
19 Tidak suka mendengarkan
guru terlalu lama
berbicara
20 Dalam waktu senggang
dimanapun lebih senang
membaca.
Waringinkurung, ……………. 2013
___________________________
Responden
148
Lampiran 2 Perhitungan Statistik Deskriptif
1. Persepsi Siswa Terhadap Sttrategi Pembelajaran
Guru
a. Data Penelitian
60 61 62 62 65 66 66 67
67 69 70 70 71 72 72 73
73 73 73 74 75 75 75 77
77 78 78 78 78 80 80 80 83
86 88
b. Tabel Distribusi Frekuensi dan Histogram
1) Mencari Range, dengan rumus:
R = Nb – Nk
= 88 – 60
= 28
2) Menentukan jumlah atau banyaknya kelas, dengan
rumus:
K = 1 + 3,3 log N
= 1 + 3,3 (35)
= 1 + 3,3 x 1,54
= 1 + 5,08
= 6,08 (6)
149
3) Menentukan panjang kelas (interval), dengan
rumus:
I=
= 4,66 (dibulatkan 5)
150
5) Membuat grafik histogram
12
10
0
62 67 72 77 82 87
M=
= 73,28
2) Menghitung Median
Md = Bb + I [(1/2 n-fk)/f]
= 69,5 + 5 [(17,5-10)/10]
= 69,5 + 5 [7,5/10]
= 69,5 + 5 x 0,75
= 69,5 + 3,75
= 73,25
151
3) Menghitung Modus
Mo = 3 Md – 2 M
= 3 x 73,25 – 2 x 73,28
= 219,75 – 146,56
= 73,19
4) Menghitung Varians dan Standar Deviasi
Kelas Interval F X Xi Xi - X (Xi-X) F(Xi-X)
60 - 64 4 73.29 62 -11.29 127.37 509.47
65 - 69 6 73.29 67 -6.29 39.51 237.06
70 - 74 10 73.29 72 -1.29 1.65 16.53
75 - 79 9 73.29 77 3.71 13.80 124.16
80 - 84 4 73.29 82 8.71 75.94 303.76
85 - 89 2 73.29 87 13.71 188.08 376.16
Jumlah 35 1190.98
Sd =
=
= 5,83
152
2. Gaya Belajar
a. Perhitungan Tabel Distribusi Frekuensi dan
Histogram
1) Data Penelitian
61 64 65 67 68 68 69 70 70
70 70 72 73 74 74 75 75 75
75 75 76 78 78 78 78 78 80
80 82 83 83 85 85 88 90
153
4) Menentukan panjang kelas (interval), dengan
rumus:
I=
= 4,83 (5)
5) Membuat tabel distribusi frekuensi
Kelas Interval F Fka Xi Fxi
61 - 65 3 4 63 189
66 - 70 8 11 68 544
71 - 75 9 20 73 657
76 - 80 8 28 78 624
81 - 85 5 33 83 415
86 - 90 2 35 88 176
35 2605
M=
=
= 74,42
2) Menghitung median (nilai tengah), dengan rumus:
Md = Bb + I
= 70,5 + 5
= 70,5 + 5
= 70,5 + 5 x 0,72
= 70,5 + 3,6
= 74,1
155
3) Menghitung modus
Mo = 3 Md – 2 M
= 3 x 74,1 – 2 x 74,42
= 222,3 – 148,84
= 73,46
4) Mencari Standar Deviasi
Kelas
F X Xi Xi – X (Xi-X) F(Xi-X)
Interval
61 - 65 3 74.43 63 -11.43 130.61 391.84
66 - 70 8 74.43 68 -6.43 41.33 330.61
71 - 75 9 74.43 73 -1.43 2.04 18.37
76 - 80 8 74.43 78 3.57 12.76 102.04
81 - 85 5 74.43 83 8.57 73.47 367.35
86 - 90 2 74.43 88 13.57 184.18 368.37
35 1210.20
Sd =
=
= 5,87
156
3. Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam
a. Membuat Histogram dan Poligon
1) Data Penelitian
65 66 68 70 73 74 74 74
76 76 77 80 80 81 82 82
82 83 83 85 85 86 86 87 87
88 88 89 92 92 92 94 96
98 99
2) Mencari Range, dengan rumus:
R = Nb – Nk
= 99 – 65
= 34
3) Menentukan jumlah atau banyaknya kelas, dengan
rumus:
K = 1 + 3,3 log N
= 1 + 3,3 (35)
= 1 + 3,3 x 1,54
= 1 + 5,08
= 6,08
157
4) Menentukan panjang kelas (interval), dengan rumus:
I=
= 5,67 (dibulatkan 6)
158
6) Membuat grafik histogram
M=
= 82,07
2). Menghitung median (nilai tengah), dengan rumus:
Md = Bb + I
= 82,5 + 6
159
= 82,5 + 6
= 82,5 + 6 x 0,05
= 82,5 + 0,3
= 82,80
160
Lampiran 3 Perhitungan Penujian Hipotesis
A. Tabel Bantu Perhitungan Korleasi dan Regresi
Resp X1 X2 Y X1 2 X2 2 Y2 X1.Y X2.Y X1.X2
1 77 70 74 5929 4900 5476 5698 5180 5390
2 61 61 65 3721 3721 4225 3965 3965 3721
3 78 88 92 6084 7744 8464 7176 8096 6864
4 75 75 81 5625 5625 6561 6075 6075 5625
5 86 78 94 7396 6084 8836 8084 7332 6708
6 80 82 87 6400 6724 7569 6960 7134 6560
7 73 70 76 5329 4900 5776 5548 5320 5110
8 67 65 82 4489 4225 6724 5494 5330 4355
9 75 78 80 5625 6084 6400 6000 6240 5850
10 72 85 92 5184 7225 8464 6624 7820 6120
11 70 76 89 4900 5776 7921 6230 6764 5320
12 71 73 88 5041 5329 7744 6248 6424 5183
13 74 78 80 5476 6084 6400 5920 6240 5772
14 80 78 92 6400 6084 8464 7360 7176 6240
15 73 83 88 5329 6889 7744 6424 7304 6059
16 78 75 86 6084 5625 7396 6708 6450 5850
17 62 68 74 3844 4624 5476 4588 5032 4216
18 69 70 76 4761 4900 5776 5244 5320 4830
19 62 64 66 3844 4096 4356 4092 4224 3968
20 88 85 98 7744 7225 9604 8624 8330 7480
21 73 75 82 5329 5625 6724 5986 6150 5475
22 66 70 68 4356 4900 4624 4488 4760 4620
23 77 80 96 5929 6400 9216 7392 7680 6160
24 67 69 83 4489 4761 6889 5561 5727 4623
25 65 72 73 4225 5184 5329 4745 5256 4680
26 83 90 99 6889 8100 9801 8217 8910 7470
27 75 78 82 5625 6084 6724 6150 6396 5850
28 72 74 77 5184 5476 5929 5544 5698 5328
29 78 80 85 6084 6400 7225 6630 6800 6240
30 60 68 70 3600 4624 4900 4200 4760 4080
31 70 74 86 4900 5476 7396 6020 6364 5180
32 80 83 87 6400 6889 7569 6960 7221 6640
33 73 75 83 5329 5625 6889 6059 6225 5475
34 78 75 85 6084 5625 7225 6630 6375 5850
35 66 67 74 4356 4489 5476 4884 4958 4422
Jml 2554 2632 2890 187984 199522 241292 212528 219036 193314
161
B. Pengujian Korelasi dan Persmaan Regresi
1. Pengujian Korelasi dan Regresi Hubugnan Persepsi
Siswa Tentang Strategi Pembelajaran Guru dengan
Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam
a. Perhitungan Korelasi
1) Menentukan rhitung
1
. Sugiyono, 183
162
2) Menentukan rtabel
163
3) Interpretasi Kekuatan rhitung
Untuk menginterpretasikan nilai koefisien korelasi
tersebut maka penulis menggunakan interpretasi “r”
product moment yaitu sebagai berikut
Tabel Klasifikasi Koefisian Korelasi2
Korelasi Klasifikasi
2
Sugiyono. 184
164
4) Menghitung Koefisien Determinasi
3
. Ibid 188
165
Jadi persamaan regresi untuk variabel X1 dengan
variabel Y adalah : Y = 8.44 + 1.02 X
166
2. Pengujian Korelasi dan Regresi Hubungan antara Gaya
Belajar Kinestetik (X2) dengan Hasil Belajar Pendidikan
Agama Islam (Y)
a. Perhitungan Korelasi
1) Perhitungan Koefisien Korelasi (rhitung)
Dengan menggunakan rumus perhitungan korelasi
pearson product moment. 4 dan menggunakan bantuan
kalkulator.
4
. Ibid 183
167
2) Menentukan rtabel
r tabel = (N) (5%)
= (35) (0.05)
= 0.334
Dari perhitungan di atas diketahui bahwa r hitung
product moment adalah 0.829 jika dibandingkan dengan
r tabel product moment pearson pada garis N (30)
dengan taraf signifikan 5% yaitu 0.334 maka r hitung =
0.829 > r tabel = 0.334. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa terdapat korelasi antara gaya belajar
kinestetik (X2) dengan hasil belajar pendidikan agama
islam (Y)
168
Berdasarkan nilai klasifikasi di atas dan dengan
melihat hasil perhitungan diperoleh angka korelasi yang
sangat tinggi yaitu 0.829. Dengan demikian variabel X 1
dengan variabel Y memiliki korelasi yang tinggi karena
berada pada klasifikasi nilai 0,80 < r 1,00.
= (0.829)2 x 100%
= 0.68724 x 100%
= 68,72 %
169
b. Perhitungan Persamaan Regresi
Dalam menentukan rumus persamaan regresi variabel
X2 dengan variabel Y penulis menggunakan rumus umum
persamaan regresi sederhana yaitu : Y = a + bX (Sugiono,
188) dengan terlebih dahulu mencari nilai a dan b.
170
3. Pengujian Korelasi dan Regresi Hubungan Persepsi
Siswa Tentang Strategi Pembelajaran Guru dengan
Gaya Belajar Pendidikan Agama Islam
a. Perhitungan Korelasi
1) Menentukan Koefisien Korelasi (rhitung)
Dengan menggunakan rumus perhitungan korelasi
pearson product moment dan menggunakan bantuan
kalkulator.
171
2) Menentukan rtabel
r tabel = (N) (5%)
= (35) (0.05)
= 0.334
Dari perhitungan di atas diketahui bahwa r hitung
product moment adalah 0.781 jika dibandingkan
dengan r tabel product moment pearson pada garis N
(35) dengan taraf signifikan 5% yaitu 0.334 maka r
hitung = 0.781 > r tabel = 0.334. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi antara
persepsi siswa tentang strategi pembelajaran guru (X 1)
dengan gaya belajar kinestetik (X2).
Untuk menginterpretasikan nilai koefisien korelasi
tersebut maka penulis menggunakan interpretasi “r”
product moment yaitu sebagai berikut
Tabel Klasifikasi Koefisian Korelasi
Korelasi Klasifikasi
172
Berdasarkan nilai klasifikasi di atas dan dengan
melihat hasil perhitungan diperoleh angka korelasi yang
tinggi yaitu 0.781. Dengan artinya variabel X1 dengan
variabel X2 memiliki korelasi yang tinggi karena berada
pada klasifikasi nilai 0,60 < r 0,80.
173
persamaan regresi sederhana yaitu : Y = a + bX5 dengan
terlebih dahulu mencari nilai a dan b.
5
Sugiyono, 188
174
4. Pengujian Korelasi dan Regresi Hubungan Persepsi
Siswa Tentang Strategi Pembelajaran Guru dan
Gaya Belajar dengan Hasil Belajar Pendidikan
Agama Islam
a. Perhitungan Korelasi
1) Menentukan Koefisien Korelasi (rhitung)
Dengan menggunakan rumus perhitungan korelasi 6 dan
6
. Sugiyono. 191
175
2) Menghitung rtabel
r tabel = (N) (5%)
= (35) (0.05)
= 0.334
Dari perhitungan di atas diketahui bahwa R hitung
adalah 0.860 jika dibandingkan dengan R tabel pada garis N
(35) dengan taraf signifikan 5% yaitu 0.334 maka R hitung
= 0.860 > r tabel = 0.334. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa terdapat korelasi antara persepsi siswa
tentang strategi pembelajaran guru (X1) dan gaya belajar
kinestetik (X2) dengan hasil belajar pendidikan Agama
islam (Y).
= (0.860)2 x 100%
= 0.7396 x 100%
= 73.96 %
177
b. Perhitungan Persamaan Regresi
Dalam menentukan rumus persamaan regresi variabel X1
dan variabel X2 dengan variabel Y penulis menggunakan
rumus umum persamaan regresi untuk dua variabel
prediktor yaitu : Y = aX + bX + k dengan terlebih dahulu
mencari nilai a dan b dengan menggunakan persamaan
simultan.7
1).
2).
a).
= 1614,97
b).
7
Arikunto, 382
178
= 1595,60
c).
= 2660,58
d).
= 1253,20
e).
= 1640,57
f).
= 1708,00
sehingga dengan memasukkan nilai tersebut pada
persamaan simultan dan dengan menggunakan metode
eliminasi didapatkan nilai a dan b sebagai berikut :
179
Menentukan nilai a dengan mengeliminasi b dengan
mensubstitusikan hasil perhitungan di atas pada
persamaan simultan.
1640.57 = 1614.97 a + 1253.20 b x 1614.97
1708.00 = 1253.20 a + 1614.97 b x 1253.20
509010.38 = 1037622.48 a
A = 0.49
Menentukan nilai b dengan mengeliminasi a dengan
mensubstitusikan hasil perhitungan di atas pada
persamaan simultan.
1640.57 = 1614.97 a + 1253.20 b x 1253.20
1708.00 = 1253.20 a + 1614.97 b x 1614.97
-702407.09 = -1037622.48 b
B = 0.68
180
; serta dari perhitungan didapat = 82,07 ; = 73,29
; = 74,43 sehingga :
y = ax1 + bx2
Y- = a (X1 - ) + b (X2 -
181
Biografi Penulis
Muhammad Thoha dilahirkan di
Serang pada tanggal 17 Desember
1978, dari pasangan ayah yang
bernama H. Ramin Aliudin dan Ibu Hj.
Marsonah, putera ke 5 dari 6
bersaudara yang semuanya berada di
daerah Serang – Banten.
Setelah menamatkan SD Negeri Sukadalem II pada tahun
1991 di Waringinkurung kemudian penulis melanjutkan
ke MTs. Miftahul Hayat Waringinkurung dan lulus pada
tahun 1994. Setelah tamat dari MTs pada tahun yang
sama kemudian penulis masuk ke MAN 2 Serang yang
sekarang berubah menjadi MAN Model Kota Serang,
lulus pada tahun 1997. Kemudian penulis melanjutkan
study ke STAIN “SMHB” Serang yang sekarang berubah
nama menjadi IAIN “SMH” Banten, penulis mengambil
jurusan tarbiyah dengan program study Pendidikan
Agama Islam, dan lulus pada tahun 2002. Progam Studi
Magister Pendidikan Agama Islam tahun 2013 Sekarang
kegiatan utama penulis adalah seorang suami dari
Mutmainah, S.Pd. dan sebagai ayah yang sudah dikaruniai
2 buah hati yang manis dan imut yaitu Azri Muhammad
Azwin Al-Arobi dan Azfia Syakira Balqis dan insya Allah
akan mempunyai anak yang ketiga yang masih bearada
dalam kandungan. Kegiatan lain adalah sebagai pengajar
tetap di SMA Negeri 1 Waringinkurung Serang dari tahun
2008 sampai dengan sekarang. Pengalaman lain pernah
megajar di SDN Sukadalem 1, TPA, SMP, SMA Al-
Irsyad, dan SMPN 2 Waringinkurung.
182
Suherman Priatna, dilahirkan di
Rangkasbitung 23 Juni 1981 dari
pasangan Bapak Suhardi dan Ibu Oca.
Putera pertama dari 6 bersaudara.
Penulis bristerika Bunsu Darajati dan
telah dikaruniai 3 (tiga) orang anak
Bernama Siti Asyiffa Fadillah Azmi
Kastara dan Muhamad Arkan Alkhalifi
Dinul Haq.
Riwayat Pendidikan Penulis menamatkan Sekolah Dasar
Negeri Koleletwetan 2 Rangkasbitung dan Lulus pada
tahun 1994, kemudian penulis melanjutkan Studi ke
Madrasah Tsanawiyah (MTs) Darul Ulum Kolelet
Rangkasbitung dan Lulus pada tahun 1997. Setelah
penulis tamat dari MTs Darul Ulum Kolelet
Rangkasbitung Penulis melanjutkan studi ke Madrasah
Aliyah Negeri 1 Rangkasbitung pada tahun 1997 dan
Lulus pada tahun 2000 kemudian penulis melajutkan
Studi ke Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN) SMH
Banten sekarang menjadi UIN Sultan Maulana
Hasanuddin Banten pada Jurusan Sejarah Peradaban
Islam (SPI) dan Lulus pada tahun 2005, pada tahun 2011
kemudian penulis melanjutkan studi pada Program
Pascasarjana UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten
Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Lulus
pada tahun 2015. Sekarang kegiatan utama penulis adalah
sebagai Pegawai pada Universitas Islam Negeri Sultan
Maulana Hasanuddin Banten disamping tugasnya sebagai
tenaga pengajar pada Sekolah Tinggi Pesantren Darunaim
(STPDN) Rangkasbitung dan tenaga Pengajar pada
Fakultas Ushuluddin dan Adab UIN Sultan Maulana
Hasanuddin Banten.
183
Buku ini merupakan hasil penelitian dalam penyelesaian
studi pada program studi Magister Pendidikan Agama
Islam pada Universitas Islam Negeri Sultan Maulana
Hasanuddin Banten. Uraian buku ini diawali dengan
mengganalisis permasalahan tentang strategi
pembelajaran guru, gaya belajar dan hasil belajar
Pendidikan Agama Islam. Selanjutnya diuraikan tentang
kosneo strategi pembelajaran, gaya belajar, dan hasil
belajar Pendidikan Agama Islam. Uraian dilanjutkan
dengan metode yang digunakan dalam penelitian.
Penyajian hasil-hasil penelitian dan analisisnya. Dan
diakhiri dengan simpulan penelitian dan rekomendasi-
rekomendasi berdasarkan hasil penelitian.
184