Anda di halaman 1dari 13

METODOLOGI PSIKOLOGIS DALAM PENELITIAN DAKWAH

Makalah

Mata Kuliah: Metodologi PenelitianPendidikan dan Dakwah

Disampaikan dalam Seminar Kelas Program Pasca Sarjana (S2)


Semester I Konsentrasi Pendidikan Agama Islam
Berbasis Teknologi Dakwah

Oleh:
1. Ahmad Yunus
NIM. 09221101109
2. Ismayasari Darwis
NIM. 09220700709

Dosen Pemandu :
Dr. Ibrahim M, S.Ag., M.Si.
Dr. H. M. Yunus Pasanreseng Andi Padi, M.Ag.

PROGRAM PASCASARJANA
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) AS’ADIYAH SENGKANG
KABUPATEN WAJO
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat, inayah,
taufik, dan ilhamnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dalam bentuk
maupun isinya yang masih sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.
Makalah ini disusun dalam rangka untuk menyelesaikan tugas dari dosen kami Bpk
Dr. H. M. Yunus Pasanreseng Andi Padi, M.Ag. selaku pengampu materi
Metodologi Penelitian dan Pendidikan Dakwah.

Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan

pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun

isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang

kami miliki masih kurang. Oleh karena itu kami harapkan kepada pembaca untuk

memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan

makalah ini.

Sengkang, Pebruari 2023


Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i

DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

A. Latar Belakang .................................................................................. 1


B..Rumusan Masalah ............................................................................. 1
C. Tujuan Masalah ................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................... 3

A. Pengertian metode penelitian dan pengembangan ............................ 3


B..Langkah-langkah penelitian dan pengembangan............................... 6
C. Contoh laporan penelitian dan pengembangan ................................. 8
D. Contohjudul penelitian dan pengembangan
10
E. Contoh penelitian dan pengembangan............................................ 11

BAB III PENUTUP ............................................................................................. 16

A. Kesimpulan ..................................................................................... 16
B. Saran................................................................................................. 16

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 17


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Adapun psikologi dakwah itu sendiri adalah merupakan ilmu pengetahuan


tentang segala sesuatu yang menyangkut jiwa daripada da'i serta sasaran-sasaran
dakwah baik secara individual maupun kelompok sosial, merupakan pengetahuan
yang lebih bersifat praktis daripada teoritis. Sifat demikian membawa kepada
fleksibilitas yang luas dengan memperhatikan faktor-faktor situasi dan kondisi
sasaran yang dihadapi, justru oleh karena manusia adalah makhluk hidup menurut
waktu dan tempat.

Adapun faktor situasi dan kondisi tersebut banyak menyangkut masalah


kecenderungan keinginan, kemauan/kehendak, perhatian, minat, perasaan, dan segala
aspek kejiwaan yang mengandung tendensi perkembangan dalam larangan hidup
manusia. semua kemampuan dan tendensi kejiwaan dirangsang dan digerakkan ke
arah tujuan dakwah/penerangan agama. Dengan demikian maka tugas psikologi
dakwah adalah memberi landasan dan pedoman kepada metodologi dakwah karena
metodologi baru dapat aktif dalam penerapannya bilamana didasarkan atas
kebutuhan-kebutuhan hidup manusia sebagaimana ditunjukkan kemungkinan
perumusannya oleh psikologi.

B. Rumusan Masalah

1. Apa tujuan dari psikologi dakwah?

2. Apa kegunaan psikologi dalam pendidikan?

3. Apa saja metode psikologi dakwah?

C.Tujuan Masalah
Adapun tujuan masalah ini sejalan dengan rumusan masalah yaitu:

1.Untuk mengetahui apa tujuan dari psikologi dakwah.

2.Untuk mengetahui apa kegunaan psikologi dalam pendidikan.

3.Untuk mengetahui apa saja metode psikologi dakwah.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Psikologi Dakwah

Adapun definisi dari psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari


tentang gejala-gejala hidup kejiwaan manusia yang terlibat dalam proses kegiatan
dakwah. Psikologi dakwah dapat juga diberi batasan sebagai ilmu pengetahuan yang
mempelajari tentang tingkah laku manusia yang merupakan cerminan hidup kejiwaan
untuk diajak kepada pengalaman ajaran-ajaran Islam demi kesejahteraan hidup
manusia di dunia dan akhirat.

Hidup kejiwaan manusia muncul dalam bentuk perilaku yang positif maupun
yang negatif. Perilaku negatif manusia bisa jadi cerminan jiwa manusia dalam bentuk
perilaku yang berlebihan.Seperti yang berhubungan dengan kesenangan jasmani dan
rohani.

B. Tujuan Psikologi Dakwah

Tujuan psikologi dakwah adalah membantu dan memberikan pandangan


kepada para da'i tentang pola dan tingkah laku para mad'u dan hal-hal yang
mempengaruhi tingkah laku tersebut yang berkaitan dengan aspek kejiwaan (psikis)
sehingga mempermudah para dai untuk mengajak mereka kepada apa yang
dikehendaki oleh ajaran Islam.

Dengan demikian maka psikologi dakwah mempunyai titik perhatian kepada


pengetahuan tentang tingkah laku manusia, melalui latar belakang kehidupan
psikologis. Tingkah laku manusia adalah merupakan fenomena (gejala) dari keadaan
psikologis yang terlahirkan dalam rangka usaha memenuhi kebutuhan dan mencapai
tujuan.
Perubahan tingkah laku manusia baru terjadi bilamana ia telah mengalami
proses belajar dan pendidikan. Oleh karena itu psikologi dakwahpun memperhatikan
masalah pengembangan daya cipta, daya karsa dan rasa (kognisi, konasi, dan emosi)
dalam proses penghayatan dan pengalaman ajaran agama.

Dan di sinilah terletak titik berat strategi dakwah yang sebenarnya yakni
menimbulkan kesedihan seseorang untuk menerima dan mengamalkan pesan yang
disampaikan kepadanya dengan ikhlas. Dalam hal ini nampak perbedaan antara
strategi dakwah dengan strategi propaganda. Di dalam propaganda terdapat unsur-
unsur paksaan dan ketidaksadaran psikologis dalam menerima pesan yang dibawakan
oleh para propagandisi.

C. Manfaat Psikologi Dakwah

Bahwa mempelajari psikologi dakwah adalah :

1. Untuk memperoleh paham tentang gejala-gejala jiwa dan pengertian yang lebih
sempurna tentang tingkah laku sesama manusia pada umumnya dan anak-anak pada
khususnya.

2. Untuk mengetahui perbuatan-perbuatan jiwa serta kemampuan jiwa sebagai sarana


untuk mengenal tingkah laku manusia atau anak.

3. Untuk mengetahui penyelenggaraan pendidikan dengan baik.Jadi mempelajari


ilmu psikologi itu bukanlah hal yang baru bagi seseorang, karena orang dewasa yang
normal sedikit banyak telah mengetahui psikologi meskipun pengetahuan mereka itu
tidak sistematis, oleh karena itu siapa saja yang dapat mengetahui psikologi ia akan
dapat menempatkan dirinya sedemikian rupa di mana ia berada. Dalam sebuah
hadits, Rasulullah saw. bersabda :

‫ اتَّ هّٰللا‬.
ٍ ُ‫اس بِ ُخل‬
‫ق َح َس ٍن‬ ِ ِ‫ق َ َح ْيثُ َما ُك ْنتَ َواَ ْتبِ ِع ال َّسيَِّئةَ ْال َح َسنَةَ تَ ْم ُحهَا َوخَ ال‬
َ َّ‫ق الن‬ ِ ِ
Bertakwalah kepada Allah dimana dan kapan saja kalian berada, ikutilah keburukan
dengan kebaikan yang akan menghapusnya dan pergaulilah manusia dengan akhlak
yang baik. (HR Ahmad, At-Tirmidzi, Ad-Darimi, Al-Bazzar, Al-Hakim dan Al-
Baihaqi)..

Karena kita semua berada pada lapangan apa saja. Maka psikologipun dapat
dipergunakan dalam segala lapangan, misalnya pada lapangan: pendidikan,
kedokteran, pengadilan, industri jual beli, tentara,pemuda dan masa anak-anak, dan
sebagainya.

D. Metode Psikologi

Metode adalah cara kerja yang menghubungkan antara fakta dengan hasil
penelitian. Menurut Bahm, bagian yang terpenting dari ilmu adalah metode, karena
metode merupakan kerangka kerja yang digunakan untuk melakukan dan
mengembangkan penelitian ilmiah. Kedudukan metode dalam ilmu bisa bersifat
tunggal dan banyak. Adapun tahapan-tahapan umum yang digunakan dalam metode
penelusuran psikologi (dalam penerapannya pada kajian ilmu dakwah) yang bersifat
ilmiah adalah:

1) Pemilihan Masalah

Penelitian dimulai dengan pemilihan masalah, sebaiknya peneliti berusaha


untuk meneliti masalah yang belum pernah diteliti.Untuk mengetahui apa yang
belum diteliti, dia harus memiliki gambaran mengenai apa yang sudah diteliti.
Sehingga membuat abstrak atau review hasil penelitian sebelumnya sangat
diperlukan untuk memperoleh gambaran tersebut. Di samping gambaran, masalah
yang dipilih harus disadari akan keterbatasan-keterbatasan yang dihadapi. Baik
dibatasi oleh dana, fasilitas, dan waktu yang tersedia, serta kemampuan teknis
peneliti, sehingga penelitian dapat diselesaikan dengan baik.Kita harus memilih
masalah yang penting ( berarti).
Bahm menyatakan bahwa masalah sekedar tidak dipilih dan ditentukan,
melainkan lebih jauh lagi, peneliti harus menyadari dan mengetahui adanya
masalah.Dengan ini peneliti akan merasakan dan ikut terlibat pada masalah yang
muncul yang tentunya kemudian akan memiliki kemauan untuk mencoba
mengatasinya. Dari sini baru kemudian dimunculkan atau dirumuskan permasalahan
yang akan dikaji secara ilmiah.

2. Hipotesis : jawaban sememtara

Hipotesis adalah jawaban sementara yang pasti terhadap masalah yang


bersangkutan. Sekarang dalam metode keilmuan psikologi hipotesis-hipotesis harus
diuji lebih lanjut secara empiris. Untuk itu hipotesis sebagai suatu "jawaban"
hendaknya berbentuk kalimat pernyataan dan bukan kalimat pertanyaan.

Hipotesis menyebutkan hubungan antara beberapa variabel. hipotesis tidak


boleh terlalu bebas, hipotesis harus dapat dibuktikan atau ditolak dengan desain
penelitian maupun percobaan yang terencana, oleh karena itu variabel-variabel dari
hipotesis yang diajukan harus dapat diukur.

Kadang-kadang untuk suatu masalah dalam kajian dakwah muncul beberapa


dugaan sementara yang kemudian perlu dipecah-pecah untuk menyederhanakan
hubungan variabel, sehingga analisis dapat dilakukan dengan lebih cermat dan tidak
berbelit-belit.

3). Rencana Penelitian

Potensi yang telah diajukan kemudian dijabarkan menjadi rencana penelitian


dengan berbagai percobaan, perlakuan, pengamatan, pengulangan, survei dan
sebagainya. pengetahuan mengenai rancangan percobaan (eksperimental design)
sangat diperlukan, agar kelak data yang diperoleh mudah diolah secara statistik.

4). Pelaksanaan Percobaan


Pada pelaksanaan percobaan, pengamatan merupakan kegiatan yang paling
penting. Pengamatan bukan hanya pekerjaan fisik atau inderawi semata, namun juga
suatu kegiatan mental. Hasil pengamatan tergantung dari bekal pengetahuan
pengamat. Oleh karena itu peneliti harus memahami dengan mendalam latar
belakang atau teori tentang objek penelitian yang sedang diamatinya. Peneliti harus
mengetahui bentuk gejala yang harus diamati dan mengapa gejala tersebut terjadi
serta harus siap untuk menghadapi timbulnya penyimpangan dari suatu gejala. Satu
hal yang perlu diperhatikan oleh peneliti adalah seharusnya tidak terlalu teguh
berpegang pada Hipotesis yang telah dimunculkan sehingga terhindar dari
kecenderungan upaya hasil pengamatannya "penyesuaian" hasil pengamatan dengan
apa yang diperkirakan akan terjadi.

Adapun metodologi yang cenderung kepada ilmu alam, maka aspek-aspek


kejiwaan manusia diukur dan dikaji dengan melihat hubungan dengan aspek lain.
Sesuatu ada dalam diri manusia (masalah kejiwaan) dikenali dengan melihat
fenomena perilaku. Dari sini kita lihat pendek kata metodologi psikologi yakni
membahas masalah kejiwaan manusia yang laten dengan mengukur perwujudannya
dalam bentuk perubahan-perubahannya yang tampak, pengukuran tersebut dilakukan
sebagaimana mengukur tinggi badan fisik.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Psikologi dakwah adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang gejala-


gejala hidup kejiwaan manusia yang terlibat dalam proses kegiatan dakwah.Adapun
tujuan psikologi dakwah adalah membantu dan memberikan pandangan kepada para
da'i tentang pola dan tingkah laku para mad'u dan hal-hal yang mempengaruhi
tingkah laku tersebut yang berkaitan dengan aspek kejiwaan (psikis) sehingga
mempermudah para da'i untuk mengajak mereka kepada apa yang dikehendaki oleh
ajaran Islam.

Manfaat mempelajari psikologi dakwah adalah :

1. Untuk memperoleh paham tentang gejala-gejala jiwa dan pengertian yang lebih
sempurna tentang tingkah laku sesama manusia pada umumnya dan anak-anak pada
khususnya.

2.Untuk mengetahui perbuatan-perbuatan jiwa serta kemampuan jiwa sebagai sarana


untuk mengetahui untuk mengenal tingkah laku manusia atau anak.

3.Untuk mengetahui penyelenggaraan pendidikan dengan baik.

Metode adalah cara kerja yang menghubungkan antara fakta dengan hasil
penelitian.Adapun tahapan-tahapan yang umum dalam metode penelusuran
psikologis yang bersifat ilmiah adalah :

1. Pemilihan masalah

2. Hipotesis : jawaban sementara

3.Rencana penelitian
4.Pelaksanaan percobaan

B. Saran

Setelah melihat kenyataan yang ada bahwa mempelajari ilmu psikologi dakwah
adalah sangat penting, agar dapat mengetahui gejala-gejala yang ada dalam jiwa
manusia.Dan yang dimaksud jiwa adalah perilaku manusia biar diri kita menjadi
yang lebih baik lagi. Dan biar dapat menambah wawasan luas para mahasiswa dan
mahasiswi tentang psikologi dakwah.
DAFTAR PUSTAKA

Muchin Lalu Efendi. Psikologi Dakwah. Jakarta : Kencana. 2006

Arifin Muhammad. Psikologi Dakwah. Jakarta : Bumi Aksara. 1991

Bahm J Archie. What Is Science. New Mexico : World Book. 1980

Dermawan Andy. Metodologi Ilmu Dakwah. Yogyakarta : Lefsi 2002

Azwar Saiful. Penyusun Skala Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. 1999

Anda mungkin juga menyukai