Anda di halaman 1dari 18

Mata Kuliah : Psikologi Pendidikan

MAKALAH

HAKEKAT PSIKOLOGI PEMBELAJARAN

Disusun Oleh :
Nama : Rusni Rahmasari
NIM : 200207502023
Kelas : PTP B 20

Dosen Pengampu :
Akmal Hidayat, S. Pd., M. Pd.

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNOLOGI PERTANIAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Hakekat Psikologi Pembelajaran" dengan
tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Psikologi Pendidikan. Selain itu,
makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang Hakekat Psikologi bagi para pembaca dan
juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Akmal Hidayat S.Pd., M.Pd.
selaku dosen pengampu mata kuliah pendidikan Psikologi. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan
kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Makassar, Agustus 2022

Rusni

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGNATAR ....................................................................................................... i

DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................

A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ................................................................................................ 1
C. Tujuan .................................................................................................................... 2

BAB II PSIKOLOGI ........................................................................................................

A. Pengertian Psikologi ............................................................................................ 3


B. Definisi Psikologi Menurut Para Ahli ................................................................. 3
C. Sejarah Psikologi................................................................................................... 6

BAB III PSIKOLOGI PENDIDIKAN ...........................................................................

A. Definisi Psikologi Pendidikan .............................................................................. 8


B. Ruang Lingkup Psikologi Pendidikan ............................................................... 8
C. Tujuan Mempelajari Psikologi Pendidikan........................................................ 9
D. Metode Dalam Psikologi Pendidikan .................................................................. 10

BAB IV PSIKOLOGI PEMBELAJARAN .....................................................................

A. Definisi Psikologi Pendidikan .............................................................................. 12


B. Ruang Lingkup Psikologi Pendidikan ................................................................ 12
C. Tujuan Psikologi Pendidikan .............................................................................. 13

BAB V PENUTUP.............................................................................................................

A. Kesimpulan ............................................................................................................ 14

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 15

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional Bab 1 pasal 1 (1) Pendidik adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik aktif
mengembangkan potensi dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Dalam hal ini, tentu
saja di perlukan pendidikan profesional yakni guru di sekolah-sekolah dasar dan
menengah, serta dosen di perguruan tinggi sebagaimana yang terserat dalam Bab IX
pasal 39 (2) UU sisdiknas.
Menurut William F, Pendidikan harus dilihat di dalam cakupan pengertian yang
luas. Pendidikan juga bukan merupakan suatu proses yang netral sehingga terbebas dari
nilai-nilai dan ideologi.
Dari pengertian tersebut bahwa pendidikan merupakan upaya yang terorganisir
memiliki maksa bahwa pendidikan tersebut dilakukan oleh usaha sadar manusia dengan
dasar dan tujuan yang jelas, ada tahap dan ada komitmen bersama di dalam proses
pendidikan itu.
Namun untuk melaksanakan profesinya, tenaga pendidik khususnya guru harus
memerlukan aneka ragam pengetahuan dan keterampilan keguruan dalam arti sesuai
dengan tuntutan zaman dan kemajuan sekarang ini. Salah satunya keterampilan ada
dalam psikologi pendidikan ,dalam makalah ini akan membahan definisi dari psikologi
pendidikan, manfaat pendidikan, definisi pendidikan dan pengajar serta hubungan
antara pendidikan dan pengajar.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka adapun masalah yang
membangun makalah ini adalah :
1. Apa yang di maksud Psikologi ?
2. Apa definisi dari psikologi pendidikan ?
3. Apa yang dimaksud psikologi mengajar ?

1
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang dijelaskan, maka tujuan dari penulisan
makalah ini adalah untuk :
1. Menjelaskan apa itu psikologi
2. Menguraikan definisi dari psikologi pendidikan
3. Menguraikan tentang psikologi mengajar

2
BAB II

PSIKOLOGI

A. Pengertian Psikologi
Kata psikologi berasal dari bahasa inggris psychology yang dalam istilah lama
disebut ilmu jiwa. Kata pychology merupakan dua akar kata yang bersumber dari
bahasa Greek (Yunani), yaitu: (1) psyche yang berarti jiwa; (2) logos yang berarti ilmu.
Jadi, secara harfiyah psikologi memang berarti ilmu jiwa. Psikologi pada mulanya
digunakan para ilmuan dan para filosof sebagaimana disebutkan oleh Reber untuk
memenuhi kebutuhan mereka dalam memahami akal pikiran dan tingkah laku aneka
ragam makhluk hidup mulai yang primitif sampai yang paling modern. Namun ternyata
tidak cocok, lantaran menurut para ilmuan dan filosof, psikologi memiliki batas-batas
tertentu yang berada di luar kaidah keilmuan dan etika falsafi. Kaidah saintifik dan
patokan etika filosofis ini tak dapat dibebankan begitu saja sebagai muatan psikologi.
Pengertian psikologi menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah
ilmu yang berkaitan dengan proses mental, baik normal maupun abnormal dan
pengaruhnya pada perilaku. Bisa juga diartikan sebagai ilmu pengetahuan tentang
gejala dan kegiatan jiwa.
Psikologi secara umum adalah salah satu bidang ilmu pengetahuan dan ilmu
terapan tentang perilaku, fungsi mental dan proses mental manusia secara ilmiah. Orang
yang ahli di bidang psikologi disebut sebagai psikolog.

B. Definisi Psikologi Menurut Para Ahli


Berikut ini terdapat beberapa pengertian psikologi menurut para ahli, yang di
antaranya terdiri atas:
1. Menurut Ensiklopedi Nasional Indonesia Jilid 13 (1990)
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dan binatang baik yang
dapat dilihat secara langsung maupun yang tidak dapat dilihat secara langsung.
2. Muhibbin Syah (2001)
Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku terbuka dan
tertutup pada manusia baik selaku individu maupun kelompok, dalam hubungannya
dengan lingkungan. Tingkah laku terbuka adalah tingkah laku yang bersifat

3
psikomotor yang meliputi perbuatan berbicara, duduk , berjalan dan lain sebgainya,
sedangkan tingkah laku tertutup meliputi berfikir, berkeyakinan, berperasaan dan
lain sebagainya.
3. Plato dan Aritoteles
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang hakikat jiwa serta prosesnya
sampai akhir.
4. Jhon Broadus Watson
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku lahiriah dengan
menggunakan metode observasi yang objektif terhadap rangsangan.
5. Wilhem Wundt
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari pengalaman-pengalaman yang timbul pada
diri manusia, seperti perasaan panca indra, pikiran, feeling, dan kehendak.
6. Woodworth dan Marquis
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari aktivitas individu sejak masih dalam
kandungan sampai meninggal dunia dalam hubungannya dengan alam sekitar.
7. Knight and Knight
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari secara sistematis tentang pengalaman dan
tingkah laku manusia dan hewan, normal dan abnormal, individu atau social.
8. Mussen dan Rosenzwieg
Pada masa lampau psikologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang
“mind” (pikiran) atau the study of mind, tapi dalam perkembangannya, kata mind
berubah menjadi “behavior” (tingkah laku), sehingga psikologi didefinisikan
sebagai ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku manusia.
9. Moskowitz dan Orgel
Psikologi adalah suatu ilmu pengetahuan empirik yang berdasarkan atas observasi
dan penelitian eksperimental, pokok persoalannya adalah tentang tingkah laku
manusia.
10. Jhon Locke
Psikologi adalah semua pengetahuan, tanggapan, dan perasaan jiwa manusia
diperoleh karena pengalaman melalui alat-alat indranya.
11. Crow & Crow
Pschycology is the study of human behavior and human relationship. (Psikologi
ialah tingkah laku manusia, yakni interaksi manusia dengan dunia sekitarnya, baik

4
berupa manusia lain (human relationship) maupun bukan manusia: hewan, iklim,
kebudayaan, dan sebagainya.
12. Bruno (1987)
Pengertian Psikologi dibagi dalam tiga bagian, yaitu: Pertama, psikologi adalah
studi (penyelidikan) mengenai “roh”. Kedua, psikologi adalah ilmu pengetahuan
mengenai “kehidup mental”. Ketiga, psikologi adalah ilmu pengetahuan mengenai
“tingkah laku” organisme.
13. Garden Murphy
Psikologi adalah Ilmu yang mempelajari respon yang diberikan oleh mahluk hidup
terhadap lingkungannya.
14. Sartain
Psychology is the scientific study of the behavior of living organism, with especial
attention given to human behavior. (Psikologi adalah ilmu yang mempelajari
tingkah laku organisme yang hidup, terutama tingkah laku manusia).
15. Chaplin (1972) dalam Dictionary of psychology
Psikologi ialah ilmu pengetahuan mengenai prilaku manusia dan hewan, juga
penyelidikan terhadap organisme dalam segala ragam kerumitannya ketika bereaksi
arus dan perubahan alam sekitar dan peristiwa-peristiwa kemasyarakan yang
mengubah lingkungan
16. Ensiklopedia Pendidikan, Poerbakawatja dan Harahap (1981)
Psikologi sebagai cabang ilmu pengetahuan yang mengadakan penyelidikan atas
gejala-gejala dan kegiatan-kegiatan jiwa.
17. Norman Munn
Psikologi secara umum didefinisikan sebagai “ilmu mengenai perilaku”, tetapi hal
yang menarik pengertian “perilaku” yang telah mengalami perkembangan sehingga
sekarang ikut menangani hal yang pada masa lampau disebut pengalaman. Hal-hal
pribadi seperti proses-proses (subjektif) seperti berpikir, sekarang berhubungan
dengan “perilaku dalam”.
18. Arthur Gates
Dipandang secara luas, psikologi mencoba menemukan peraturan umum yang
menerangkan perilaku organisme hidup. Bidang ini mencoba menunjukkan,
menerangkan, dan menggolongkan berbagai macam kegiatan yang sanggup
dilakukan oleh binatang, manusia, atau lainnya.
19. Kurt Koffka
5
Sebagai definisi psikologi sementara ini, kita boleh mengatakan bahwa pokok
masalahnya adalah studi ilmiah mengenai perilaku makhluk hidup dalam hubungan
mereka dengan dunia luar.
20. Poerbakawatha dan Harahap
Psikologi adalah cabang ilmu pengetahuan yang mengadakan penyelidikan atas
gejala-gejala dan kegiatan-kegiatan jiwa.

C. Sejarah Psikologi
Menurut asalnya, psikologi berasal dari bahasa Yunani Kuno: “ψυχή”
(Psychēyang berarti jiwa) dan “-λογία” (-logia yang artinya ilmu) sehingga secara
etimologis, psikologi dapat diartikan dengan ilmu yang mempelajari tentang jiwa.
Psikologi tidak mempelajari jiwa/mental itu secara langsung karena sifatnya yang
abstrak, tetapi psikologi membatasi pada manifestasi dan ekspresi dari jiwa/mental
tersebut yakni berupa tingkah laku dan proses atau kegiatannya, sehingga psikologi
dapat didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan dan ilmu terapan yang mempelajari
mengenai perilaku dan fungsi mental manusia secara ilmiah.
Sebagai bagian dari ilmu pengetahuan, psikologi melalui sebuah perjalanan
panjang. Konsep psikologi dapat ditelusuri jauh ke masa Yunani kuno. Psikologi
memiliki akar dari bidang ilmu filosofi yang diprakarsai sejak zaman Aristoteles
sebagai ilmu jiwa, yaitu ilmu untuk kekuatan hidup (levens beginsel). Aristoteles
memandang ilmu jiwa sebagai ilmu yang mempelajari gejala – gejala kehidupan. Jiwa
adalah unsur kehidupan karena itu tiap – tiap makhluk hidup mempunyai jiwa. Dapat
dikatakan bahwa sejarah psikologi sejalan dengan perkembangan intelektual di Eropa,
dan mendapatkan bentuk pragmatisnya di Benua Amerika.
Walaupun sejak dulu telah ada pemikiran tentang ilmu yang mempelajari manusia
dalam kurun waktu bersamaan dengan adanya pemikiran tentang ilmu yang
mempelajari alam, akan tetapi karena kerumitan dan kedinamisan manusia untuk
dipahami.
Pada tahun 1879 Wilhem Wundt mendirikan laboratorium Psikologi pertama di
University of Leipzig, Jerman. Ditandai oleh berdirinya laboratorium ini, maka metode
ilmiah untuk lebih memahami manusia telah ditemukan walau tidak terlalu memadai.
Dengan berdirinya laboratorium ini, lengkaplah syarat psikologi untuk menjadi ilmu
pemgetahuan, sehingga tahun berdirinya laboratorium, Wundt diakui pula sebagai
tanggal berdirinya psikologi sebagai ilmu pengetahuan.
6
Sebagai suatu ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri, psikologi boleh dikatakan
sebagai ilmu yang masih muda dibandingkan dengan ilmu lainnya seperti ilmu alam,
biologi dan lain-lain, karena baru pada akhir abad ke 19 psikologi menjadi ilmu yang
berdiri sendiri dalam hal isi, metode dan penggunaannya.
Wilhelm Wundt dapat dikatakan sebagai bapak psikologi modern, ia telah
berusaha untuk menjadikan psikologi sebagai ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri
(otonom). Sebelum abad ke-19, psikologi merupakan bagian dari filsafat. Perbedaan
cara memecahkan masalah jiwa dimasa lampau dengan dimasa modern, terutama
terletak dalam cara pendekatannya. Pendekatan dimasa lampau bersifat filosofis dan
atomistik, sedangkan masa modern dengan pendekatan scientific (ilmiah), yaitu melalui
penelitian-penelitian empirik.

7
BAB III

PSIKOLOGI PENDIDIKAN

A. Definisi Psikologi Pendidikan


Secara umum, psikologi pendidikan merupakan cabang dari ilmu psikologi yang
khusus memahami pengajaran dalam lingkungan pendidikan. Pupu Saeful Rahmat
dalam buku Psikologi Pendidikan menjelaskan, psikologi pendidikan adalah ilmu yang
mempelajari bagaimana manusia belajar dalam pendidikan pengaturan, efektivitas
intervensi pendidikan, psikologi pengajaran, dan psikologi sosial dari sekolah sebagai
organisasi.
Psikologi pendidikan memiliki hubungan erat dengan kemampuan seorang siswa
untuk belajar dan berkembang. Ilmu ini sering terfokus pada sub-kelompok seperti
bakat anak-anak dan mereka yang tunduk pada khusus penyandang cacat.
Di Indonesia, psikologi pendidikan sudah dibahas oleh salah satu tokoh
pendidikan yaitu Ki Hajar Dewantara. Beliau merupakan tokoh yang memberikan
perhatian akan pentingnya nilai-nilai luhur dalam proses mendidik generasi bangsa
Indonesia.
Dikutip dari buku yang berjudul Psikologi Pendidikan tulisan Faizah, dkk.,
menurut Ki Hajar Dewantara, pendidikan adalah upaya untuk meningkatkan citra
manusia yang memiliki pendirian teguh dan berpihak kepada nilai-nilai kebenaran.

B. Ruang Lingkup Psikologi Pendidikan


Pada dasarnya, ruang lingkup dari psikologi pendidikan adalah mempelajari
semua tingkah laku manusia yang terlibat dalam suatu proses pendidikan. Manusia
yang yang terlibat dalam proses tersebut yaitu pengajar dan murid.
Dikutip dari buku Psikologi Pendidikan oleh Pupu Saeful Rahmat, ruang lingkup
pendidikan secara luas tidak hanya membahas proses belajar, tapi juga membahas
tentang perkembangan, lingkungan, kesehatan mental, evaluasi belajar, dan lainnya.
Sedangkan dalam ruang lingkup yang lebih sempit, psikologi pendidikan hanya
melakukan pembahasan pada proses belajar mengajar saja. Tapi, secara umum bidang
psikologi ini selalu melakukan pembahasan seperti berikut:
− Hereditas & Lingkungan.

8
− Pertumbuhan & Perkembangan.
− Potensi & Karakteristik tingkah laku murid.
− Hasil dari proses pendidikan, dan apa pengaruhnya terhadap setiap individu.
− Higiene Mental & Pendidikan.
− Mengevaluasi Hasil dari Pendidikan.
Adapun beberapa ruang lingkup psikologi pendidikan yang lebih lengkap, seperti:
− Pengteahuan ruang lingkup, tujuan mempelajarinya, dan sejarah psikologi
pendidikan.
− Lingkungan fisik & psikologis.
− Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam proses belajar.
− Perkembangan dari murid.
− Proses tingkah laku individu.
− Hakekat & ruang lingkup belajar.
− Hukum & teori-teori belajar.
− Pengukuran pendidikan.
− Aspek praktis pengukuran pendidikan.
− Transfer belajar.
− Ilmu statistik dasar.
− Kesehatan mental setiap individu.
− Pendidikan dalam membentuk kepribadian individu.
− Kurikulum pendidikan sekolah, dll.

C. Tujuan Mempelajari Psikologi Pendidikan


Psikologi berperan penting terhadap berbagai kegiatan pedidikan khususnya
dalam pendidikan formal. Seperti sistem pengembangan kurikulum, proses belajar
mengajar, sistem evaluasi, serta layanan bimbingan dan konseling.
Dalam menyusun hal ini, psikologi dibutuhkan karena pendidikan sebagai suatu
kegiatan yang didalamnya melibatkan banyak orang. Mulai dari peserta didik, para
pendidik, administrator, orang tua, dan masyarakat.
Nah, agar tujuan pendidikan tercapai secara efektif dan efisien, setiap orang yang
terlibat harus bisa menunjukkan perilaku yang efektif pula. Inilah tujuan mempelajari
psikologi pendidikan.

9
Sebagaimana dijelaskan dalam buku Psikologi Pendidikan karya Stefanus M.
Marbun, tujuan adanya psikologi pendidikan adalah memahami perbedaan para murid.
Seorang pengajar harus dapat memahami keanekaragaman antara murid yang satu
dengan yang lainnya, seperti perbedaan tingkat pertumbuhan, perkembangan, maupun
masing-masing potensi yang dimiliki setiap muridnya.
Dengan mempelajari psikologi pendidikan, para pengajar bisa lebih bijaksana
dalam membimbing muridnya saat proses belajar. Di samping itu, para pengajar dapat
memiliki pengetahuan yang lebih luas dalam hal mendidik murid maupun dalam bidang
keahliannya. Sehingga, murid yang dididik dapat semakin baik dalam proses
belajarnya.

D. Metode Dalam Psikologi Pendidikan


1. Observasi
Observasi bahasa lainnya adalah pengamatan. Pengamatan ini biasanya dilakukan
pada seorang peserta didik atau sekelompok peserta didik dengan cara yang
sistematis.
2. Tes
Pada sebuah penelitian di dalam dunia pendidikan seringkali melibatkan metode
tes. Pada metode ini diajukan berbagai pertanyaan yang telah dirancang untuk
dijawab oleh peserta didik yang akan diamati kondisi psikologisnya. Tes dilakukan
dengan kaidah-kaidah tertentu. Biasanya tes dimanfaatkan untuk keperluan praktis.
3. Eksperimen
Pada suatu rentang waktu tertentu dapat dilakukan eksperimen untuk
mengumpulkan data. Pemberian perlakuan-perlakuan pada peserta didik atau siswa
kemudian diamati hasilnya. Apakah sesuai dengan yang diharapkan atau belum.
Perlakuan mana yang menjadi perlakuan terbaik atau paling efektif akan menjadi
hasil akhir dari sebuah eksperimen. Pengolahan data eksperimen biasanya
dilakukan dengan statistik atau analisis kuantitatif. Dengan demikian, hasil
penenlitian melalui eksperimen ini biasanya lebih akurat ketimbang metode-metode
lainnya.
4. Kuisioner atau angket
Angket adalah suatu instrumen pengumpul data. Bentuknya biasanya berupa
kumpulan-kumpulan pertanyaan yang telah dirancang oleh peneliti psikologi
pendidikan sesuai dengan tujuan penelitian. Daftar pertanyaan yang tertulis pada
10
kuisioner biasanya diserahkan kepada peserta didik untuk dijawab mereka.
Sebenarnya kuisioner mirip dengan wawancara atau intervieu hanya saja pada
wawancara pertanyaan berurutan diberikan secara lisan.
5. Studi Kasus
Studi kasus adalah metode yang digunakan dalam psikologi pendidikan di mana
dilakukan suatu studi atau penyelidikan pada seorang anak didik atau siswa.
Penyelidikan ini dilakukan untuk mengetahui latar belakang peserta didik tersebut,
baik berupa latar belakang ekonomi, sosial, budaya, fisik, dan mental. Studi kasus
mungkin memerlukan waktu dan tenaga yang lebih besar untuk memperoleh data
yang akurat. Bisa jadi sampai bertahun-tahun. Hal yang dapat dilakukan adalah
dengan melihat dan menyelidiki catatan-catatan perkembangan pada seorang anak
didik yang ingin diteliti atau dipahami kondisi psikologisnya.
6. Metode Klinis
Metode klinis merupakan suatu metode yang juga sangat sering digunakan dalam
psikologi pendidikan. Metode klinis dilakukan dengan menyelidi perilaku seorang
peserta didik yang banyak melakukan perilaku menyimpang yang dapat
membuatnya kesulitan belajar atau menghambat perkembangan belajarnya.
7. Proyeksi
Proyeksi adalah suatu metode di mana penelitian terhadap seorang anak didik
dengan memberikan gambar-gambar atau tulisan-tulisan atau bentuk khas seperti
game sehingga tanggapan terhadap gambar-gambar atau tulisan-tulisan dan game
itu dapat diterjemahkan untuk memproyeksikan perilaku yang ditunjukkan oleh
peserta didik.
8. Instrospeksi
Ini adalah metode yang sebenarnya cukup rumit untuk diterapkan, di mana para
ahlu psikologi atau praktisi pendidikan melakukan introspeksi atau pengamatan
terhadap apa yang terjadi di dalam dirinya sendiri.

11
BAB IV

PSIKOLOGI PEMBELAJARAN

A. Definisi Psikologi Pembelajaran


Psikologi pembelajaran sebagai suatu sub disiplin ilmu psikologi yang berasal
dari kata "psikologi" dan "pembelajaran". Oleh karena itu, untuk mendefinisikan
psikologi pembelajaran akan sangat bagus jika didefinisikan masing-masing lebih
dahulu. Psikologi didefinisikan sebagai kajian saintifik tentang tingkah laku dan proses
mental organisme. Dengan demikian, ada tiga gagasan utama dalam definisi ini yaitu :
saintifik', 'tingkah laku', 'proses mental'.
Setelah membahas tentang psikologi, berikutnya adalah pembelajaran. Secara
umum pembelajaran merupakan suatu proses perubahan tingkah laku yang diperoleh
melalui pengalaman individu yang bersangkutan. Dalam proses pembelajaran tidak
hanya melibatkan penguasaan fakta atau konsep sesuatu bidang ilmu saja, tetapi juga
melibatkan perasaan-perasaan yang berkaitan dengan emosi, kasih sayang, benci,
hasrat, dan kerohanian. Pembelajaran tidak terbatas pada apa yang kita rancangkan saja,
tetapi juga melibatkan pengalaman yang di luar kesadaran kita, seperti peristiwa
kemalangan atau seorang yang jatuh cinta pada pandangan pertama. Berdasarkan
beberapa uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa "Psikologi Pembelajaran"
didefinisikan sebagai ilmu yang mengkaji mengapa, bilamana, dan bagaimana proses
pembelajaran berlangsung sebagai suatu organisme. Semua organisme mempunyai
kapasitas untuk belajar selagi organisme itu mempunyai otak. Tumpuan perhatian ahli
Psikologi Pembelajaran adalah mengkaji mengapa, bilamana, dan bagaimana proses
pembelajaran berlaku. Pengertian menurut para ahli, antara lain:
1. H.C. Witherington : Suatu studi sistematis tentang proses-proses dan faktor-faktor
yang berhubungan dengan pendidikan manusia.
2. Lester D. Crow dan Alice Crow : Pengetahuan praktis yang berguna untuk
menerangkan belajar sesuai dengan prinsip-prinsip ilmiah dan fakta-fakta riil

B. Ruang Lingkup Psikologi Pembelajaran


Menurut beberapa ahli, ruang lingkup psikologi pembelajaran meliputi :
1. Muhibbin Syah :

12
a. Belajar
b. Proses belajar
c. Situasi belajar
2. Samuel Smith :
a. Pembawaan dan lingkungan
b. Lingkungan fisik
c. Perkembangan siswa
d. Proses tingkah laku
e. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar
f. Hukum-hukum dan teori belajar
g. Pembentukan watak
h. Kesehatan rohani

C. Tujuan Psikologi Pembelajaran


Adapun tujuan dari psikologi pembelajaran yaitu sebagai berikut :
1. Agar guru dapat mendidik para siswa melalui proses belajar yang berdaya guna dan
berhasil guna Karena itu pengetahuan mengenai PB ini akan berperan penting
dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah.
2. Mengembangkan ranah afeksi guru agar terukur. Ini meliputi perasaan dan emosi,
sikap-sikap tertentu terhadap diri dan orang lain. Ranah afeksi yang sering dijadikan
bidikan dalam PB ini adalah sikap dan perasaan yang berkaitan dengan profesi
keguruan.

13
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Apapun yang dikemukakan oleh para ahli tentang psikologi pendidikan, dapat
disimpulkan bahwa psikologi pendidikan adalah cabang dari psikologi yang dalam
penguraian dan penelitiannya lebih menekankan pada sebuah pertumbuhan dan
perkembangan anak, baik fisik maupun mental, yang sangat erat hubungannya dengan
masalah pendidikan terutama yang mempengaruhi proses dan keberhasilan belajar.
Uraian kesejarahan yang khusus berkaitan dengan psikologi pendidikan konon pernah
dilakukan alakadarnya oleh beberapa orang ahli seperti Boring dan Murphi pada tahun
1929 dan Burt pada tahun 1957, tetapi terbatas untuk psikologi pendidikan yang
berkembang diwilayah inggris (David, 1972). Sudah tentu riwayat psikologi
pendidikan yang mereka tulis itu tidak dapat kita jadikan acuan bukan karena
keterbatasan wilayah pengembangan saja, melainkan juga telah kadaluwarsanya karya-
karya tulis tersebut.

14
DAFTAR PUSTAKA

Ichsan, M. (2016). psikologi pendidikan dan ilmu mengajar. jurnal edukasi, 60-76.

Muhibbin Syah,Psikologi Pendidika Dengan Pendekatan Baru, , Bandung: Remja


Rosdakarya,2010. Hal 13

Budi Wahyono, http://www.pendidikanekonomi.com/2012/05/manfaat-mempelajari-


psikologi.html diakses pada tanggal 30 Agustus 2022

15

Anda mungkin juga menyukai