Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Light Rail Transit (LRT) Sumatera Selatan diluncurkan pertama kali pada

penyelenggaraan Asian Games 2018 yang juga dipusatkan di Kota Palembang

selain di DKI Jakarta. LRT Sumatera Selatan menghubungkan Bandara Sultan

Mahmud Badarudin II dengan Jakabaring dengan jarak sejauh 22,3 km. Terdapat

13 stasiun yaitu Stasiun Bandara Sultan Mahmud Badarudin II, Stasiun Asrama

Haji, Stasiun Punti Kayu, Stasiun RSUD, Stasiun Garuda Dempo, Stasiun Demang,

Stasiun B.Sriwijaya, Stasiun Dishub, Stasiun Cinde, Stasiun Ampera, Stasiun

Polresta, Stasiun Jakabaring, Stasiun DJKA.

LRT adalah bagian dari sistem angkutan masal yang diharapkan dapat

menjadi solusi mengurangi kepadatan lalu lintas yang ada di Kota Palembang.

Namun, pada kenyataannya LRT masih belum bisa menarik minat masyarakat

secara luas agar mau beralih dari kendaraan pribadi. Penyebab kurangnya minat

masyarakat adalah sulitnya akses menuju stasiun LRT, titik transit LRT yang jauh

dari lokasi tujuan dan kurangnya pemahaman masyarakat dalam memaksimalkan

penggunaan angkutan umum untuk mengatasi masalah kemacetan di Kota

Palembang.

Dalam usaha pemerintah untuk menarik minat dan meningkatkan jumlah

penumpang LRT, perlu adanya konsep transportasi yang saling terintegrasi dengan

pemanfaatan dan pengembangan tata ruang yang mendukung kemudahan akses

1
2

bagi masyarakat yang ingin menggunakan transportasi LRT. Salah satu konsep

yang dapat kita terapkan adalah dengan menggunakan konsep Park and Ride yang

merupakan bagian dari sistem Transit Oriented Development (TOD) bertujuan

untuk menggabungkan penggunaan kendaraan pribadi dengan layanan transportasi

umum seperti LRT, Bus Trans Musi atau Feeder. Dalam konsep Park and Ride,

seseorang akan memarkirkan mobil atau sepeda motor pribadinya di area parkir

khusus yang terletak di dekat stasiun, terminal atau halte. Setelah memarkirkan

kendaraan pribadi, pengguna akan menggunakan layanan transportasi umum untuk

melanjutkan perjalanan ke tujuan akhir mereka. Park and Ride dirancang untuk

mengurangi kemacetan lalu lintas di pusat kota dan mengurangi polusi udara

dengan mendorong penggunaan transportasi umum.

Stasiun LRT DJKA yang merupakan salah satu titik transit transportasi LRT

dan melayani penumpang yang akan naik atau turun (boarding dan alighting)

transpotasi LRT. Stasiun LRT DJKA berlokasi di Jalan Gubernur H.A Bastari,

Sungai Kedukan, Kecamatan Rambutan, Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera

Selatan dan berbatasan langsung dengan wilayah timur Kota Palembang. Stasiun

ini berada tidak jauh dari OPI Mall, sehingga juga dinamai Stasiun LRT OPI. Letak

stasiun yang berada dekat dengan area pusat kegiatan masyarakat seperti Mall,

Perumahan, Hotel dan tempat wisata air (OPI Water Fun) menjadikan stasiun LRT

DJKA sangat berpotensi untuk menarik minat masyarakat agar menggunakan

transportasi LRT. Pada stasiun LRT DJKA juga terdapat fasilitas yang

menghubungkan dan mempermudah masyarakat untuk menuju stasiun LRT DJKA,

adapun fasilitasnya antara lain Jembatan Penyeberangan Orang (JPO), Trotoar yang
3

luas untuk pejalan kaki dan Elevator. Selain itu pemerintah juga mengadakan

layanan angkutan umum pengumpan yang terintegrasi dengan stasiun LRT DJKA

yang diberi nama Feeder LRT atau New Oplet Musi Emas. Terdapat 7 rute

pelayanan Feeder LRT yaitu Talang Kelapa - Talang Buruk, Stasiun LRT Asrama

Haji - Sematang Borang, Stasiun LRT Asrama Haji – Talang Betutu, Stasiun LRT

Polresta – Komplek Perum OPI, Stasiun LRT DJKA – Terminal Plaju, Stasiun LRT

RSUD – Sukawinatan, Stadion Kamboja – Bukit Siguntang.

Penelitian dilakukan pada Stasiun LRT DJKA yang terletak di Jalan

Gubernur H.A Bastari, Sungai Kedukan, Kecamatan Rambutan, Kabupaten

Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan. Metode penelitian yang digunakan adalah

Deskriptif Kuantitatif dengan rancangan penelitian survey Stated Preference.

Penelitian dilaksanakan dengan pendistribusian kuesioner berbasis pilihan (choice

experiment) secara acak (random sampling) kepada masyarakat yang ada di dalam

Stasiun LRT DJKA.

Metode survey Stated Preference ini merupakan sebuah metode penelitian

yang melibatkan pendistribusian formulir Kuesioner yang terdiri dari pertanyaan

tentang topik yang diteliti untuk mengetahui minat atau kesukaan pelaku perjalanan

terhadap suatu fasilitas transportasi baru (yang belum beroperasi saat survey

dilakukan).

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :


4

1. Bagaimana tren kesukaan masyarakat (Stated Preference) terhadap

pengembangan konsep park and ride jika diterapkan pada moda transportasi

umum Light Rail Transit (LRT) ?

2. Bagaimana karakteristik sosial ekonomi dan perjalanan masyarakat baik

yang akan naik maupun turun (Boarding dan Alighting) menggunakan moda

transportasi LRT di stasiun LRT DJKA?

1.3 Tujuan Penelitian

Setelah mengetahui rumusan masalah yang ada pada penelitian ini, maka

didapat tujuan penelitian ini yaitu :

1. Mengetahui tren kesukaan masyarakat (Stated Preference) terhadap

pengembangan konsep park and ride jika diterapkan pada moda transportasi

umum Light Rail Transit (LRT).

2. Mengetahui karakteristik sosial ekonomi dan perjalanan masyarakat baik

yang akan naik maupun turun (Boarding dan Alighting) menggunakan moda

transportasi LRT di stasiun LRT DJKA.

1.4 Ruang Lingkup Penelitian

Dalam penelitian ini, terdapat ruang lingkup penelitian yang menjadi Batasan

dalam pengolahan data. Adapun ruang lingkup penelitian ini yaitu :

1. Responden dilakukan terhadap pelaku perjalanan baik yang akan naik atau

turun (Boarding dan Alighting) menggunakan moda transportasi LRT di

Stasiun LRT DJKA.


5

2. Pengumpulan data diperoleh dengan cara melakukan survey Stated

Preference dengan kuesioner terhadap pelaku perjalanan yang

menggunakan moda transportasi LRT di Stasiun LRT DJKA.

3. Teknik Analisa yang digunakan adalah Naïve atau metode grafik

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini yaitu:

1. Menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan pemilihan kawasan stasiun

LRT yang akan dikembangkan dengan sistem park and ride.

2. Memberikan informasi mengenai minat masyarakat terhadap sistem park

and ride berdasarkan kuesioner yang dibagikan langsung kepada pelaku

perjalanan.

1.6 Hipotesa

Hipotesa yang diperoleh dalam penelitian ini adalah bahwa kurangnya

minat masyarakat pada transportasi LRT dikarenakan pemerintah belum

maksimal melakukan pengembangan pada fasilitas pendukung transportasi LRT

pada kawasan yang potensial untuk menarik minat masyarakat.

1.7 Sistematika Penulisan

Dalam penulisan skripsi ini dibagi menjadi lima bab dengan sistematika

penulisan sebagai berikut :

a. Bab I Pendahuluan

Pada bab ini berisikan latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian,

batasan masalah, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.


6

b. Bab II Tinjauan Pustaka

Pada bab ini berisikan keterangan umum dam khusus mengenai manajemen

proyek dan menjelaskan tentang dasar teori yang mendukung Analisa dan

permasalahan yang akan dilakukan kemudian.

c. Bab III Metodologi Penelitian

Bab ini berisikan pembahasan mengenai tentang metode penelitian yang

menerangkan tentang rancangan penelitian, penentuan sumber penelitian dan

metode penelitian.

d. Bab IV Analisa dan Pembahasan

Pada bab ini berisikan tentang analisa dan pembahasan hasil penelitian.

Dalam hal ini yang akan dibahas adalah analisis mengenai penerapan aspek-aspek

manajemen waktu.

e. Bab V Penutup

Pada bab ini berisikan tentang kesimpulan atau hasil akhir penelitian yang

diperoleh dari data-data yang ada serta memberikan saran-saran untuk penelitian

lebih lanjut.

Anda mungkin juga menyukai