PENDAHULUAN
Mahmud Badarudin II dengan Jakabaring dengan jarak sejauh 22,3 km. Terdapat
13 stasiun yaitu Stasiun Bandara Sultan Mahmud Badarudin II, Stasiun Asrama
Haji, Stasiun Punti Kayu, Stasiun RSUD, Stasiun Garuda Dempo, Stasiun Demang,
LRT adalah bagian dari sistem angkutan masal yang diharapkan dapat
menjadi solusi mengurangi kepadatan lalu lintas yang ada di Kota Palembang.
Namun, pada kenyataannya LRT masih belum bisa menarik minat masyarakat
secara luas agar mau beralih dari kendaraan pribadi. Penyebab kurangnya minat
masyarakat adalah sulitnya akses menuju stasiun LRT, titik transit LRT yang jauh
Palembang.
penumpang LRT, perlu adanya konsep transportasi yang saling terintegrasi dengan
1
2
bagi masyarakat yang ingin menggunakan transportasi LRT. Salah satu konsep
yang dapat kita terapkan adalah dengan menggunakan konsep Park and Ride yang
umum seperti LRT, Bus Trans Musi atau Feeder. Dalam konsep Park and Ride,
seseorang akan memarkirkan mobil atau sepeda motor pribadinya di area parkir
khusus yang terletak di dekat stasiun, terminal atau halte. Setelah memarkirkan
melanjutkan perjalanan ke tujuan akhir mereka. Park and Ride dirancang untuk
mengurangi kemacetan lalu lintas di pusat kota dan mengurangi polusi udara
Stasiun LRT DJKA yang merupakan salah satu titik transit transportasi LRT
dan melayani penumpang yang akan naik atau turun (boarding dan alighting)
transpotasi LRT. Stasiun LRT DJKA berlokasi di Jalan Gubernur H.A Bastari,
Selatan dan berbatasan langsung dengan wilayah timur Kota Palembang. Stasiun
ini berada tidak jauh dari OPI Mall, sehingga juga dinamai Stasiun LRT OPI. Letak
stasiun yang berada dekat dengan area pusat kegiatan masyarakat seperti Mall,
Perumahan, Hotel dan tempat wisata air (OPI Water Fun) menjadikan stasiun LRT
transportasi LRT. Pada stasiun LRT DJKA juga terdapat fasilitas yang
adapun fasilitasnya antara lain Jembatan Penyeberangan Orang (JPO), Trotoar yang
3
luas untuk pejalan kaki dan Elevator. Selain itu pemerintah juga mengadakan
layanan angkutan umum pengumpan yang terintegrasi dengan stasiun LRT DJKA
yang diberi nama Feeder LRT atau New Oplet Musi Emas. Terdapat 7 rute
pelayanan Feeder LRT yaitu Talang Kelapa - Talang Buruk, Stasiun LRT Asrama
Haji - Sematang Borang, Stasiun LRT Asrama Haji – Talang Betutu, Stasiun LRT
Polresta – Komplek Perum OPI, Stasiun LRT DJKA – Terminal Plaju, Stasiun LRT
experiment) secara acak (random sampling) kepada masyarakat yang ada di dalam
tentang topik yang diteliti untuk mengetahui minat atau kesukaan pelaku perjalanan
terhadap suatu fasilitas transportasi baru (yang belum beroperasi saat survey
dilakukan).
pengembangan konsep park and ride jika diterapkan pada moda transportasi
yang akan naik maupun turun (Boarding dan Alighting) menggunakan moda
Setelah mengetahui rumusan masalah yang ada pada penelitian ini, maka
pengembangan konsep park and ride jika diterapkan pada moda transportasi
yang akan naik maupun turun (Boarding dan Alighting) menggunakan moda
Dalam penelitian ini, terdapat ruang lingkup penelitian yang menjadi Batasan
1. Responden dilakukan terhadap pelaku perjalanan baik yang akan naik atau
perjalanan.
1.6 Hipotesa
Dalam penulisan skripsi ini dibagi menjadi lima bab dengan sistematika
a. Bab I Pendahuluan
Pada bab ini berisikan latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian,
Pada bab ini berisikan keterangan umum dam khusus mengenai manajemen
proyek dan menjelaskan tentang dasar teori yang mendukung Analisa dan
metode penelitian.
Pada bab ini berisikan tentang analisa dan pembahasan hasil penelitian.
Dalam hal ini yang akan dibahas adalah analisis mengenai penerapan aspek-aspek
manajemen waktu.
e. Bab V Penutup
Pada bab ini berisikan tentang kesimpulan atau hasil akhir penelitian yang
diperoleh dari data-data yang ada serta memberikan saran-saran untuk penelitian
lebih lanjut.