Anda di halaman 1dari 8

PERANCANGAN PEMBAGIAN SEMBAKO OTOMATIS MENGGUNAKAN

CONVEYOR DAN VALIDASI OLEH RFID BERBASIS ARDUINO MEGA 2560

Metode Penelitian

Program Studi : Sistem Komputer

Jenjang Pendidikan : Srata 1 (S1)

Diajukan Oleh :

Kelompok D

Anggota Kelompok :

AZIZ HAKIM ASSHIDIQQI


21101152620007
MUHAMMAD ANANDRI HAZIM
20101152620025

FAKULTAS ILMU KOMPUTER


UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA “YPTK”
PADANG
2023
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Bahan pokok atau Sembako adalah sembilan jenis kebutuhan pokok masyarakat yang terdiri

atas berbagai bahan-bahan makanan dan minuman. Menurut keputusan dari Menteri Industri dan

Perdagangan no 115/mpp/kep/2/1998 tanggal 27 Februari 1998 yang menjelaskan bahwa

kesembilan bahan pokok itu yaitu beras, gula pasir, minyak goreng dan mentega, daging sapi dan

ayam, sayur-sayuran dan buah-buahan, susu, jagung dan sagu, minyak tanah atau gas elpiji, dan

garam beryodium.

Dari sisi ekonomi permintaan barang-barang sembako bersifat inelastis, yaitu perubahan

harga sembako tidak akan banyak mempengaruhi tingkat permintaan produk oleh konsumen

selama tidak terlalu signifikan. Maka sebagian konsumen akan beralih ke produk serupa sebagai

pengganti atau subsitusi (Susi Tri Lestari, 2022).

Ady Mulyono & Zaki Imaduddin (2021) menyatakan bahwa Semua orang mulai dari yang

tingkat ekonominya rendah sampai tinggi pasti membutuhkan sembako untuk memenuhi

kebutuhannya setiap hari. Akan tetapi, tidak semua orang dapat memenuhi kebutuhan sembako

tersebut dikarenakan tidak mencukupinya dari faktor ekonomi. Maka dari itu pemerintah telah

mencanangkan berbagai program untuk menanggulangi permasalahan tersebut. Dengan Bantuan

Pangan Non Tunai (BPNT) merupakan salah satu bantuan sosial penting yang diberikan

pemerintah untuk mengurangi beban pengeluaran rumah tangga miskin dalam mengakses

sebagian kebutuhan pangannya (Benny Rachman1 & Adang Agustian & Wahyudi, 2018), rumah

tangga miskin tersebut memiliki risiko lebih besar tidak dapat atau sulit mengakses pangan
akibat adanya keterbatasan pendapatan dan faktor-faktor lain dibandingkan rumah tangga tidak

miskin. Program BPNT mulai diimplementasikan sejak tahun 2017 secara bertahap, sebagai

transformasi dari Program Beras untuk Keluarga Sejahtera (Rastra) yang dinilai perlu

disempurnakan (Gustin, 2019; Zainollah & Wahjudi, 2018; Astuti, 2018; Nain, 2018; Junaidi et

al., 2017).

Program pembagian sembako gratis adalah salah satu program penanggulangan kemiskinan

dan perlindungan sosial di bidang pangan yang diselenggarakan oleh pemerintah pusat berupa

bantuan sembako kepada masyarakat dengan tingkat ekonomi rendah (rumah tangga miskin dan

rentan miskin). Program tersebut bertujuan untuk memenuhi sebagian kebutuhan bahan pokok

sehingga diharapkan dapat mengurangi beban pengeluaran masyarakat yang tingkat ekonominya

rendah. Program pembagian sembako gratis memang solusi yang baik untuk menanggulangi

kemiskinan (Yayang Fauzi, 2019), akan tetapi pada saat proses pembagian sembako terkadang

terdapat beberapa permasalahan yaitu sembako yang dibagikan tidak tepat sasaran, masih

terdapat masyarakat yang tidak termasuk dalam kategori miskin tetapi meminta jatah sembako

gratis. Sebaliknya masih ada rumah tangga miskin yang lebih membutuhkan belum menerima

sembako gratis (Marwan Ramdhany Edy & RinyHairunnisa & Muhammad Fardan & Ainun

Zahra Adistia, 2023). Masalah lainnya yaitu pelaksanaan pembagian sembako dilakukan secara

masal sehingga penerima sembako harus mengantri sangat panjang dan berdesakan untuk

mendapatkan sembako. Akibatnya banyak yang menjadi korban terjepit dikerumunan, terinjak

injak, bahkan hingga menyebabkan adanya korban jiwa akibat pembagian sembako secara masal

tersebut (Yayang Fauzi, 2019).

Oleh karena itu untuk menangani masalah tersebut maka dibutuhkan suatu alat yang dapat

memudahkan bagi penerima untuk menerima santunan bahan pokok secara mudah, praktis dan
otomatis. Maka dirancanglah alat berupa Pembagian sambako otomatis menggunakan Conveyor

dan validasi oleh RFID (Radio Frequency Identifation). RFID merupakan suatu metode yang

bisa digunakan untuk menerima dan menyimpan data dengan suatu alat yang bernama RFID tag

atau transponder.(Romi Sepsrizal & Dikpride Despa & Yul Martin, 2021). Salah satu contoh

pemanfaatan dari sistem RFID adalah kartu tanda penduduk (e-KTP).

Dengan memanfaatkan sistem ini masyarakat yang membutuhkan sembako dapat

mengambilnya secara mandiri hanya dengan membawa e-KTP yang telah didaftarkan oleh RT

(Rukun Tetangga) setempat tanpa harus mengantri dan berdesakan. Pembagian sembako ini pasti

tepat sasaran karena hanya e-KTP masyarakat yang kurang mampu saja yang dapat mengakses

alat tersebut. Pada setiap e-KTP tersebut terdapat kode unik yang berbeda tiap kartunya yang

nantinya akan diolah oleh mikrokontroler dan akan dibandingkan datanya dengan data yang

terdaftar di database, sehingga hanya e-KTP yang sudah terdaftar saja yang dapat mengambil

sembako.

Untuk mendukung permasalahan terhadap bahasan, peneliti berusaha melacak berbagai

literatur dan penelitian terdahulu (prior research) yang masih relevan terhadap masalah yang

menjadi objek penelitian saat ini. Selain itu yang menjadi syarat mutlak bahwa dalam penelitian

ilmiah menolak yang namanya plagiarisme atau mencontek secara utuh hasil karya tulisan orang

lain.Berdasarkan hasil eksplorasi terhadap penelitian-penelitian terdahulu, peneliti menemukan

penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini. Meskipun terdapat keterkaitan

pembahasan, penelitian ini masih sangat berbeda dengan penelitian terdahulu. Adapun

penelitian terdahulu tersebut yaitu:

RANCANG BANGUN ATM BERAS DENGAN METODE SCANNING KARTU

TANDA PENDUDUK ELEKTRONIK.


PERANCANGAN PEMBAGIAN SEMBAKO OTOMATIS MENGGUNAKAN

CONVEYOR DAN VALIDASI OLEH RFID BERBASIS ARDUINO MEGA 2560

Muhammad Fathan Zakiron & Muchammad & Budi Setiyana. Memberikan sumbangan

kepada yang membutuhkan. Namun proses pembagian bantuan ini memakan waktu dan

tenaga yang tidak sedikit sehingga dibutuhkan inovasi untuk mengatasi masalah pembagian ini.

Di sinilah ide untuk membuat ATM beras muncul ATM beras merupakan sebutan untuk

dispenser beras yang dipasangkan dengan sistem otomasi untuk mengeluarkan beras

dengan jumlah yang telah ditentukan. ATM beras yang dirancang kali ini menggunakan

screw conveyor sebagai sistem mekanis utamanya, dimana screw conveyor merupakan salah

satu perangkat penanganan material yang sering digunakan untuk material berbentuk butiran.

Pemindai RFID dibuat dari Arduino uno yang dipasangkan dengan modul RFID PN532. Untuk

mengetahui apakah pemindaian yang dilakukan berhasil atau gagal, dipasangkan modul LCD

16x2 yang akan menampilkan informasi tersebut. Sedangkan untuk mengaktifkan motor

listrik, dipasang modul L298N sebagai saklar dari motor listrik. Setelah dilakukan perhitungan,

didapat bahwa motor listrik yang dibutuhkan adalah motor listrik DC dengan kecepatan 90 rpm,

agar ATM beras dapat mengeluarkan beras sebanyak 1,5 kg dalam waktu 15 detik. Untuk

kapasitas penampungan adalah 5,42 kg

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan diatas, maka penulis tertarik untuk

mengangkat permasahalan tersebut dalam bentuk tugas akhir yang berjudul “PERANCANGAN

PEMBAGIAN SEMBAKO OTOMATIS MENGGUNAKAN CONVEYOR DAN

VALIDASI OLEH RFID BERBASIS

ARDUINO MEGA 2560”.


1.2. Perumusan Masalah

Dari uraian diatas, maka dapat dirumuskan masalah pembuatan sistem ini sebagai berikut :

1. Bagaimana cara agar keamanan dan ketertiban di alat pembagian sembako otomatis

dibagikan lebih baik?

2. Bagaimana cara RFID agar bisa membaca otomatis saat mengscan kartu untuk orang yang

sudah terdaftar?

3. Bagaimana sistem dapat mengoperasikan jika kartu tag dapat dikenali dan tidak dikenali?

1.3. Hipotesa

Berdasarkan pada perumusan masalah di atas, penulis dapat mengambil beberapa hipotesa,

yaitu :

1. Diharapkan Microcontroller dapat mengontrol sistem pembagian sembako sesuai yang

dibutuhkan saat ditempatkan pembagian.

2. Diharapkan sensor mampu mengoperasikan data RFID yang diterima yang

sudah terdaftar dan tidak terdaftar.

3. Diharapkan Belt Conveyor berjalan dengan baik mengeluarkan sembako saat kartu tag

diterapkan di RFID.
1.4. Batasan Masalah

Banyaknya permasalahan yang timbul dari latar belakang yang telah berhasil penulis

rumuskan diatas maka diperlukan ruang lingkup masalah guna membatasi permasalahan yang

akan terjadi, antara lain :

1. Alat ini adalah bentuk dasar atau purwa rupa yang dimana nantinya alat ini bisa

dikembangkan.

2. Penelitian ini bertujuan untuk mempermudah warga untuk mengambil sembako di posko

yang sudah disediakan, alat ini dalam bentuk dasar yang nantinya alat ini masih bisa untuk

dikembangkan lagi.

3. Perancangan dan pembuatan alat ini menggunakan series Arduino Mega 2560.

4. Sensor yang digunakan adalah, sensor RFID , Sensor Ultrasonik, dan Sensor

Laser.

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang diinginkan dalam pembuatan alat ini adalah sebagai berikut :

1. Menganalisa seberapa akurat alat dalam melakukan pembagian sembako.

2. Memberikan ide baru dalam pemanfaatan Conveyor.

3. Mempersingkat waktu dalam pembagian sambako.

4. Menguji gerak sistem alat sehingga dapat melakukan pembagian otomatis dangan baik tanpa

ada masalah.

1.6. Manfaat Penelitian

Berdasarkan manfaat penelitian diatas, maka ditentukan manfaat penelitian sebagai berikut :
A. Bagi Penulis

1. Manfaat penelitian ini bagi penulis adalah sebagai syarat bagi penulis untuk gelar

sarjana sekaligus untuk dapat menambah pengetahuan dibidang elekronika, komputer

dan sistem kontrol.

2. Untuk dapat mengetahui dan memahami bagaimana sebenarnya sistem membaca saat

seseorang mengambil sambako.

3. Selain itu, penelitian ini juga merupakan latihan bagi penulis dalam mengaplikasikan

teori-teori dan pengetahuan yang di terima dan di pelajari selama kuliah.

B. Bagi Program Studi

1. Menambah referensi dalam literatur bagi mahasiswa yang berhubugan dengan sistem

yang dibuat.

2. Menambah jumlah project berbasis Arduino yang dimiliki oleh laboratorium komputer.

3. Hasil akhir penelitian dapat dijadikan pedoman bagi mahasiswa selanjutnya untuk mata

kuliah yang berhubungan dan dapat lebih dikembangkan lagi oleh mahasiswa jurusan

sistem komputer.

C. Bagi Masyarakat

1. Manfaat penelitian ini bagi masyarakat adalah dapat memanfaatkan teknologi sehingga

mempermudah antrian pengambilan sembako.

2. Membantu pemerintah dalam mempermudah pekerjaan dibidang pembagian.

Anda mungkin juga menyukai