Anda di halaman 1dari 3

SOP SENAM KAKI TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH

PADA PASIEN DIABETES MELITUS

Tujuan a. Membatu melancarkan peredaran darah


b. Memperkuat otot-otot
c. Mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki
d. Meningkatkan kekuatan otot betis dan paha
e. Mengatasi keterbatasan gerak sendi
f. Menjaga terjadinya luka

Alat dan Bahan 1. Handscoen


2. Spignomanometer
3. Alat ukur gula darah
4. Koran
Prosedur 1. Mengucapkan salam dan komunikasi terapeutik
2. Mejelaskan prosedur kepada klien
3. Memberikan lembar persetujuan
4. Mempersiapkan alat-alat
5. Menjaga privasi klien
6. Mencuci tangan
7. Memakai handscoen
8. Mengukur kadar gula darah
9. Mengukur tekanan darah
10. Atur posisi pasien
11. Letakan sehelai koran di atas lantai
12. Jari kaki diluruskan keatas lalu dibengkokkan kembali kebawah
sebanyak 10 kali
13. Ujung kaki diangkat ke atas dan buat gerakan memutar dengan
pergerakkan pada pergelangan kaki sebanyak 10 kali.
14. Jari kaki diletakkan dilantai, tumit diangkat dan buat gerakan
memutar dengan pergerakan pada pergelangan kaki
15. Bentuk kertas itu menjadi seperti bola
16. Kemudian, buka bola menjadi lembaran seperti semula
menggunakan kedua kaki.
17. Robek koran menjadi 2 bagian, pisahkan kedua bagian koran.
Sebagian koran di sobek menjadi kecil-kecil dengan kedua kaki.

Sumber: Rohana, R. 2014


PENGEMBANGAN SOP SENAM KAKI TERHADAP PENURUNAN
KADAR GULA DARAH PADA PASIEN DIABETES MELITUS

Tujuan Mengetahui Standar Operasional Prosedur (SOP) senam


kaki terhadap penurunan kadar gula darah pada pasien
diabetes melitus .
Alat dan bahan 1. Handscoen
2. Spignomanometer
3. Alat ukur gula darah
4. Koran
5. Kursi
SOP Rasioal
1. Mengucapkan salam dan Mengucapkan salam dan komunikasi terapeutik
komunikasi terapeutik merupakan komunikasi interpersonal antara perawat dan
klien yang bertujuan untuk membina hubungan kerja
sama yang ditandai dengan tukar menukar perilaku,
perasaan, pikiran dan pengalaman ketika membina
hubungan yang terapeutik (Kementerian Kesehatan RI,
2016).
2. Menjelaskan prosedur kepada Membantu meminimalisasi kecemasan selama prosedur
klien dilakukan
(Supartini, 2015)
3. Memberikan Informed Memberikan informed consent untuk mendapatkan
Consent atau lembar bukti persetujuan secara tertulis dan lisan yang dapat
persetujuan dipertanggung jawabkan secara legal.
Persetujuan yang diberikan kepada pasien ditetapkan
sesuai dengan peraturan Kementerian Kesehatan nomor
585/Menkes/Per/IX/1989 tentang persetujuan tindakan
medis Pasal 1 sub (a) menyatakan bahwa persetujuan
tindakan medis (informed consent) adalah persetujuan
yang diberikan oleh pasien atau keluarga atas dasar
penjelasan mengenai tindakan medis yang akan
dilakukan pada pasien tersebut (JCAHO, 2016).
4. Mempersiapkan alat-alat Mempersiapkan alat – alat untuk mempermudah dalam
melakukan tindakan alat – alat yang disiapkan antara
lain kertas koran 2 lembar, kursi, sarung tangan bersih.
(Maghfuri, 2016 ).
5. Menjaga privasi pasien Menjaga privasi dan kenyamanan kepada klien selama
dilakukan tindakan (Diyah, E., & Yulistika, H. 2017)
6. Mencuci tangan Membersihkan bakteri dari tangan dan
mengurangi adanya penularan infeksi (Asda &
Sekarwati, 2020).
7. Memakai handscoen Untuk meminimalkan penularan penyakit dan
melindungi tangan dari kontak dengan darah, semua
jenis cairan tubuh, secret, dan selaput lendir (Wibowo
et al, 2013; Jumata, 2010).
8. Mengukur kadar gula darah Melakukan pemeriksaan kadar gula darah sebelum
melakukan tindakan, untuk pembandig gula darah
setelah melakukan senamkaki (Rohana, R. 2014).
9. Mengukur tekanan darah lakukan pemeriksaan tandatanda vital sebelum
melakukan tindakan, cek status respiratori (dispnea atau
nyeri dada), serta mengkaji status emosi responden
(suasana hati/mood,motivasi).(Ardiyan & Tanto, 2018).
10. Atur posisi pasien Meningkatkan kenyamanan klien dan mendukung
perasaan sejahtera selama dilakukan senam kaki
diabetes melitus tipe 2 (Perry & Potter, 2015)
11. Letakan sehelai koran di atas Menjaga kaki pasien tidak dingin yang di akibatkan
lantai dengan suhu lantai (I Putu, 2018)

12. Jari kaki diluruskan keatas Ditunjukan untuk melatih otot-otot kaki untuk
lalu dibengkokan kembali ke melancarkan peredaran darah di area kaki (Setyoadi &
bawah sebanyak 10 kali Kushariyadi, 2015).
13. Ujung kaki diangkat ke atas Ditunjukan untuk melatih otot-otot kaki (Setyoadi &
dan buat gerakan memutar Kushariyadi, 2015).
dengan pergerakkan pada
pergelangan kaki sebanyak 10
kali.
14. Jari kaki diletakan dilantai, Melatih otot-otot kaki seperti, paha sehingga otot –
tumit diangkat dan buat otot menjadi lebih rileks (Setyoadi & Kushariyadi,
Gerakan memutar dengan 2015).
gerakan pada pergelangan
kaki.
15. Bentuk kertas koran menjadi Merenggangkan otot pada ekstermitas bawah dan
Seperti bola melencarkan peredaran darah pada area kaki (Setyoadi &
Kushariyadi, 2015).
16. Buka bola menjadi lembaran Untuk melatih otot-otot kaki (Setyoadi & Kushariyadi,
Seperti semula menggunakan 2015).
kedua kaki
17. Robek koran menjadi dua Ditunjukan untuk melatih otot-otot kaki untuk
bagian, pisahka kedua bagian melancarkan peredaran darah di area kaki (Setyoadi &
koran. Sebagian koran dirobek Kushariyadi, 2015).
kecil-kecil menggunakan
kedua kaki.
18. Cek ulang gula darah setelah Mengetahui efekifitas senam kaki pads penderita
dilakukan senam diabetes diabetes melitus (Supartini, 2015).
selama 1 minngu berikutnya
19. Mencuci tangan Membersihkan bakteri dari tangan dan
mengurangi adanya penularan infeksi (Asda &
Sekarwati, 2020).
20. Mendokumentasikan Menyediakan informasi yang relevan mengenai luka
semua hasil tindakan klien, memonitor proses penyembuhan, memberikan
panduan manajemen luka klien secara keseluruhan,
mengevaluasi kesuksesan manajemen luka (Noorkasian
et al, 2015)

Anda mungkin juga menyukai