Ditunjukan untuk Memenuhi Tugas Kuliah Dinas Jaga Mesin, Keselamatan, dan Prosedur
Darurat
Dosen Pengampu Kristina Manosu, SE, ATT-II
Oleh:
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah menganugerahkan banyak nikmat sehingga kami dapat Menyusun
makalah ini dengan baik. Makalah ini berisi kejadian berbahaya diatas kapal
yaitu KAPAL TENGGELAM untuk memenuhi tugas “Dinas Jaga dan
Prosedur Darurat”.
Makalah ini menjelaskan tentang hubungan antara keadaan darurat
dengan dinas jaga, ciri-ciri keadaan darurat diatas kapal, serta alat- alat
keselamatan yang harus digunakan .
Kami Menyadari bahwa makalah ini tidak luput dari kekurangan-
kekurangan. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan
kemampuan yang kami miliki. Oleh karena itu, semua kritik dan saran
pembaca akan kami terima dengan senang hati demi perbaikan makalah kami
kedepannya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................1
1.1 Pendahuluan....................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................1
1.3 Tujuan.............................................................................................2
1.4 Manfaat............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................3
2.1 Hubungan keadaan darurat kapal tenggelam dengan dinas jaga.........3
2.2 Pengertian kapal tenggelam.............................................................4
faktor penyebab kapal tenggelam
Ciri-ciri kapal yang akan tenggelam
Apa yang harus dilakukan Ketika kapal tenggelam
Upaya mencegah terjadinya kapal tenggelam
Alat keselamatan diri saat terjadinya kapal tenggelam
BAB III PENUTUP.............................................................................13
3.1 Kesimpulan .........................................................................................13
3.2 Saran.....................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.4 Manfaat
PEMBAHASAN
Keadaan darurat kapal tenggelam memiliki hubungan langsung dengan dinas jaga
kapal. Dalam situasi seperti itu, dinas jaga kapal memiliki peran penting dalam
Ketika kapal menghadapi keadaan darurat tenggelam, dinas jaga kapal harus segera
Memantau dan melaporkan: Dinas jaga kapal bertanggung jawab untuk memantau
keadaan darurat kepada awak kapal lainnya dan otoritas maritim terkait. Mereka juga
Evakuasi dan penyelamatan: Dinas jaga kapal terlibat langsung dalam evakuasi kapal
yang tenggelam. Mereka harus membantu penumpang dan kru dalam menggunakan
alat keselamatan, seperti jaket pelampung, dan memandu mereka menuju tempat
penyelematan yang aman, seperti sekoci penyelamat atau kapal penyelamat. Dalam
beberapa kasus, dinas jaga kapal juga melakukan tugas penyelamatan langsung,
situasi kepada tim penyelamat, serta membantu dalam proses penyelamatan dan
evakuasi.
Pertolongan pertama dan bantuan: Dinas jaga kapal juga dilibatkan dalam
kebutuhan khusus.
Setelah keadaan darurat kapal tenggelam, dinas jaga kapal juga akan ikut terlibat
yang relevan kepada pihak berwenang, serta memperbarui prosedur keamanan dan
kapal dapat terjadi karena kapal kandas, tetapi dapat juga terjadi karna tubrukan
maupun kebakaran serta kerusakan kulit plat kapal karena korosi, sehingga kalau
tidak segera diatasi kapal akan segera tenggelam. Air yang masuk dengan cepat
oleh seluruh anak buah kapal, karna upaya untuk mengatasi keadaan tidak
1. Kelebihan muatan.
Setiap kapal beroperasi mempunyai kapasotas tertentu mengenai jumlah muatan yang
bisa ditampung dalam kapal tersebut. Oleh karena itu, agar tetap aman jumlah muatan
kapal harus seuasi dengan manifes normalnya. Kelebihan muatan akan menyebabkan
2. Keadaan cuaca.
3. Medan/lintasan.
Selain cuaca, medan lautan juga mempengaruhi keselamatan perjalanan kapal, seperti
adanya karang, batuan, dan gunung es juga beresiko menggangu perjaanan kapal.
Oleh karena itu, penting untuk menentukan posisi jalur aman yang bisa dilintasi kapal.
4. Kondisi kapal.
Kondisi kapal menjadi faktor penting yang menentukan keselamatan berlayar. Saat
berlayar kapal harus dalam kondisi yang baik, oleh karena itu, perawatan kapal harus
dan
mengetahui kapasitas maksimal kapal sebelum berlayar, selain itu, kecepaan nahkoda
Ada beberapa ciri-ciri yang dapat menunjukkan bahwa sebuah kapal mungkin akan
menghadapi risiko tenggelam. Namun, perlu diingat bahwa setiap situasi berbeda dan
hanya dengan penilaian yang tepat oleh ahli kapal yang kompeten dapat memprediksi
secara akurat kemungkinan tenggelamnya kapal. Berikut adalah beberapa ciri yang dapat
Kebocoran: Kapal yang mengalami kebocoran serius atau perusakan struktural dapat
menjadi tanda bahaya yang mengarah pada tenggelamnya kapal. Kebocoran dapat
disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk tabrakan, kerusakan akibat cuaca buruk, atau
kegagalan sistem.
Kemiringan berlebihan: Jika kapal miring atau condong secara tidak wajar, hal ini dapat
Kemiringan berlebihan dapat disebabkan oleh muatan yang tidak seimbang, masalah
mesin yang signifikan, hal ini dapat menyebabkan kehilangan daya dorong atau kendali
yang serius dan mempengaruhi integritas kapal. Jika tidak dapat dikendalikan dengan
Anjungan terendam air: Jika air membanjiri anjungan kapal secara signifikan dan tidak
dapat dikendalikan, hal ini dapat menyebabkan penurunan stabilitas kapal dan
Kehilangan daya pengapungan: Kapal yang kehilangan daya pengapungan, seperti akibat
kerusakan pada lambung atau sistem pembuangan air ballast, dapat menghadapi risiko
Perkembangan cuaca buruk: Cuaca buruk seperti angin kencang, gelombang tinggi, atau
badai dapat meningkatkan risiko tenggelam. Kapal yang terjebak dalam kondisi cuaca
ekstrem mungkin lebih rentan terhadap kerusakan struktural atau masalah navigasi yang
Penting untuk diingat bahwa ciri-ciri ini tidak dapat dijadikan sebagai indikator pasti
bahwa kapal akan tenggelam, namun dapat menjadi pertanda potensial adanya risiko
yang perlu segera ditangani. Dalam setiap situasi darurat, prioritas utama adalah
keselamatan penumpang dan kru, dan langkah-langkah pencegahan dan tindakan darurat
Tetap tenang: Meskipun situasinya mengerikan, penting untuk tetap tenang dan menjaga
ketenangan pikiran. Panik hanya akan mempersulit pengambilan keputusan yang tepat.
Kenakan alat keselamatan: Segera kenakan jaket pelampung atau peralatan keselamatan
lainnya yang tersedia. Pastikan agar jaket pelampung dipakai dengan benar dan
Ikuti instruksi evakuasi: Perhatikan dan ikuti instruksi dari awak kapal atau petugas
Cari titik evakuasi: Jika memungkinkan, cari titik evakuasi terdekat, seperti sekoci
penyelamat atau perahu karet. Ikuti jalur evakuasi yang ditunjukkan oleh awak kapal dan
Tetap berdekatan dengan kapal: Jika tidak ada sekoci penyelamat atau perahu karet yang
tersedia, tetap berdekatan dengan kapal. Kapal tenggelam dapat berfungsi sebagai
perancah yang dapat membantu Anda bertahan di atas air dan meningkatkan peluang
untuk diselamatkan.
Minta pertolongan: Jika memungkinkan, berteriak minta pertolongan atau menggunakan
peralatan keselamatan seperti peluit darurat untuk menarik perhatian orang lain di
sekitar.
Jaga tubuh tetap hangat: Jika berada di dalam air, usahakan untuk menjaga tubuh tetap
hangat. Berkumpul bersama orang lain dapat membantu mempertahankan suhu tubuh.
Hindari kehilangan panas tubuh dengan menggerakkan tubuh atau merapatkan posisi
tubuh.
Jangan berenang terlalu jauh: Jika harus berenang, hindari berenang terlalu jauh dari kapal
atau sumber potensial penyelamatan lainnya. Usahakan untuk tetap berada dalam jarak
Berpegangan pada benda apung: Jika tersedia, cari benda apung seperti kayu, pelampung,
Bantu orang lain: Jika mampu, berikan bantuan kepada orang lain yang membutuhkan,
Untuk mencegah terjadinya tenggelamnya kapal, ada beberapa upaya yang dapat dilakukan
sebelum dan selama pelayaran. Berikut ini adalah beberapa langkah yang dapat diambil:
mesin, sistem listrik, sistem pemompaan, dan sistem keamanan kapal. Memastikan
bahwa semua sistem berfungsi dengan baik dan dalam kondisi yang baik adalah langkah
latihan evakuasi secara berkala adalah bagian penting dari upaya pencegahan.
Pelatihan dan Kesadaran Awak Kapal: Memberikan pelatihan yang memadai kepada
evakuasi, dan penanganan darurat. Meningkatkan kesadaran akan situasi darurat dan
pentingnya tindakan cepat dan tepat dapat membantu dalam mencegah tenggelamnya
kapal.
Pemantauan Cuaca dan Navigasi: Memantau kondisi cuaca secara terus-menerus dan
berpotensi berbahaya atau menghindari kondisi cuaca buruk yang ekstrem. Melakukan
navigasi yang akurat dan menggunakan peta, peralatan navigasi, dan sistem pemandu
yang andal juga penting untuk menghindari bahaya seperti karang atau perairan dangkal.
Manajemen Muatan: Memastikan muatan kapal ditempatkan secara seimbang dan sesuai
dengan batas muatan yang ditentukan. Memperhatikan distribusi muatan dan batasan
Sistem Peringatan Dini: Memiliki sistem peringatan dini dan pemantauan keamanan yang
efektif, seperti sistem deteksi kebakaran, sistem deteksi kebocoran, dan sistem alarm
keselamatan lainnya. Sistem ini dapat memberikan peringatan dini terhadap bahaya dan
Komunikasi Darurat: Memiliki komunikasi yang efektif dan sistem darurat yang dapat
digunakan dalam situasi kritis. Hal ini memungkinkan kapal untuk segera meminta
bantuan dan berkomunikasi dengan otoritas maritim atau kapal lain dalam situasi darurat.
Kepatuhan Regulasi Maritim: Mematuhi semua peraturan dan regulasi maritim yang
ditetapkan oleh otoritas yang berwenang. Mengikuti standar keamanan internasional dan
mengadopsi praktik terbaik dalam operasi kapal adalah langkah penting dalam mencegah
tenggelamnya kapal.
Saat terjadi kecelakaan atau tenggelamnya kapal, keselamatan diri dan kru menjadi prioritas
utama. Berikut adalah beberapa alat keselamatan yang umumnya digunakan dalam
Pelampung Penyelamat (Life Jacket): Ini adalah alat yang wajib ada di setiap kapal.
Pelampung ini dirancang untuk memberikan daya apung ekstra kepada individu agar
Rakit Penyelamat (Life Raft): Rakit penyelamat adalah perahu kecil yang bisa digunakan
Selang Pengisap Udara (Air Breathing Apparatus): Alat ini memberikan pasokan udara
kepada penyelamat saat mereka berada di bawah air atau di area yang terisi asap atau gas
Peluit Darurat (Emergency Whistle): Peluit darurat digunakan untuk memberi tahu
individu dari hipotermia saat terjebak dalam air dingin. Seragam penyelamatan dapat
Lampu Sinyal (Flare Light): Lampu sinyal adalah alat yang digunakan untuk menyoroti
keberadaan kapal atau individu di dalam air. Lampu sinyal memancarkan cahaya yang
terlihat dari jarak jauh, memudahkan upaya penyelamatan untuk menemukan dan
atau alat komunikasi satelit, penting dalam situasi darurat kapal tenggelam. Ini
Senter Tangan (Handheld Spotlight): Senter tangan yang kuat dapat digunakan untuk
membutuhkan pertolongan. Ini terutama berguna dalam kondisi gelap atau saat cuaca
buruk.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Terjadinya kecelakaan kapal tenggelam sangat merugikan banyak pihak, mulai
dari perusahaan kapal tersebut, penumpang kapal, kru kapal, bahkan
lingkungan tmpat kapal tenggelam bisa terdampak kapal yang tenggelam.
3.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diambil oleh karena itu, sebagai kru kapal harus
selalu mematuhi seluuh peraturan peraturan yang menyangkut keselamatan diatas
kapal, mulai dari perawatan kapal, sampai proses berjalannya kapal harus sesuai
dengan standar operasional prosedur yang berlaku.
DAFTAR PUSTAKA
Dahran, N., Lestari, E., & Nari, H. P. 2021. Analisis Pelaksanaan Dinas Jaga untuk Mencegah
Terjadinya Bahaya Tubrukan di KM. AISHAKAMILAH. Jurnal Andromedia, 5(1):
102-110.
Kuncowati. 2018. Pentingnya Pengaturan Dinas Jaga Pelabuhan dan Beban Kerja Awak
Kapal terhadap Kinerja Awak Kapal pada Saat Dinas Jaga di Pelabuhan Surabaya.
Jurnal Saintek Maritim, 17(2):1-13.
Studocu. 2021. Tugas Dinas Jaga Kamar Mesin di Kapal.
https://www.studocu.com/id/document/politeknik-kelautan-dan-perikanan-karawang/
eg-coporate-law-social-physichak/tugas-dinas-jaga-kamar-mesin-di-kapal/46652500.
7 Mei 2023 (17:15).