Anda di halaman 1dari 4

NAMA : AHMAD FURKAN

KELAS : MANAJEMEN PELABUHAN 1 A

NRP : 620119002

ASPEK KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA PELAYARAN

Kecelakaan - kecelakaan yang terjadi pada transportasi laut telah banyak yang terjadi.
Insiden yang terjadi biasanya adalah tenggelam akibat kelebihan muatan, terbakar atau meledak,
ataupun tenggelam akibat dari faktor alam. Jenis kecelakaan antara lain, yaitu bocor, hanyut,
kandas, kerusakan konstruksi, kerusakan mesin, meledak, menabrak dermaga, menabrak tiang
jembatan, miring, orang jatuh ke laut, tenggelam, terbakar, terbalik, tubrukan,

Tetapi berdasarkan data dari Mahkamah Pelayaran faktor kesalahan manusia adalah
penyebab utama dari kecelakaan transportasi laut yang ada. Sebanyak 88% kejadian disebabkan
oleh human error dari orang-orang yang ada dalam sistem transportasi laut. Dan hanya beberapa
saja yang disebabkan oleh faktor alam atau cuaca.

Tetapi secara umum dapat disimpulkan bahwa kelalaian ini disebabkan karena kurang
hati-hati dan kurangnya pengawasan terhadap awak kapal. Dari 3 faktor penyebab kecelakaan
kapal tesebut jika dihubungkan dengan 16 kriteria keselamatan pelayaran seperti yang tertuang
dalam ISM Code disimpulkan bahwa 3 faktor penyebab kecelakaan kapal tesebut berkaitan
dengan 12 kriteria yang berhubungan dengan keselamatan diatas kapal/ layak laut. Untuk
penjelasannya sebagai berikut:

a. Faktor Alam ( Force Majeur )


Faktor cuaca buruk merupakan permasalahaan yang sering kali dianggap sebagai
penyebab utama dalam kecelakaan laut. Permasalahaan yang biasanya dialami adalah
badai, gelombang yang tinggi yang dipengaruhi oleh musim/badai, arus yang besar, kabut
yang mengakibatkan jarak pandang yang terbatas.
b. Faktor Kelalaian Manusia ( Human Error )
Kecelakaan yang disebabkan oleh faktor kelalaian manusia ini dapat disimpulkan
bahwa pihak perusahaan/ pemilik kapal tidak mematuhi klausul layak laut dalam ISM
Code yang berkenaan dengan sumber daya dan tenaga kerja. Penempatan sumber daya
dan tenaga kerja ini berkenaan dengan kualifikasi yang sesuai dengan yang dibutuhkan,
pengalaman, dapat menjalankan standar operasi perusahaan dengan baik, dan dapat
berkomunikasi secara efektif dalam situasi darurat.
Faktor manusia merupakan faktor yang paling besar yaitu :
 Kecerobohan di dalam menjalankan kapal
 Kekurang mampuan awak kapal dalam menguasai berbagai permasalahaan yang
mungkin timbul dalam operasional kapal
 Secara sadar membuat kapal secara berlebihan
c. Faktor Lainnya ( Others Factor )
Kecelakaan yang disebabkan oleh faktor lainnya ini dikarenakan tidak dipatuhinya
klausul layak laut dalam ISM Code yaitu yang berkenaan dengan pengoperasian kapal.
Perusahaan atau pemilik kapal seharusnya telah membuat prosedur, rencana dan instruksi
termasuk hal – hal yang menjadi perhatian utama untuk pengoperasian kapal yang
menyangkut keamanan awak kapal, kapal sendiri dan perlindungan maritim.
Faktor teknis biasanya terkait dengan kekurang cermatan di dalam desain kapal,
penelantaran perawatan kapal sehingga mengakibatkan kerusakan kapal atau bagian –
bagian kapal yang menyebablan kapal mengalami kecelakaan, terbakarnya kapal.

Alat keselamatan yang perlu disediakan untuk melindungi para pekerja kapal laut :

1. Life Boat/ Sekoci


Adalah perahu kecil yang akan dipergunakan apabila kondisi memburuk dimana
kapal akan tenggelam. Ada beberapa sekoci yang menggunakan mesin atau motor, juga
ada sekoci yang menggunakan dayung.
2. Lift Ring/Pelampung Cincin
Biasanya disediakan untuk menyelamatkan orang yang berada di air dengan cara
melemparkan ke area terdekat dengan tujuan agar pekerja yang hendak tenggelam dapat
menggapai cincin pelampung tersebut. Biasanya, terdapat tanda penulisan yang sesuai
dengan nama pelabuhan dan nama kapal atas kepemilikan cincin pelampung tersebut.
3. Lift Vest
Merupakan rompi keselamatan. Ropi ini membantu tubuh agar tidak tenggelam dari
permukaan air. Ini menjadi salah satu peralatan keselamatan yang umum dan penting
ketika terjadi kecelakaan di kapal laut dimana para pekerja biasanya rutin mengenakan
safety vest/life vest.
4. Lift Raft/Rakit Penolong Kembung
Adalah jenis rakit yang perlu diberikan angina sebelum digunakan. Tentu saja,
peniupan angina tersebu dilakukan dengan menggunakan pompa atau setipenya. Meski
berukuran cukup kecil, namun daya tampungnya mencapai 25 orang.
5. Survival Suit/Immersion Suit
Kegunaannya bisa melindungi tubuh dari suhu dingin yang ekstrim. Tentunya, ini
sangat cocok untuk anada yang bekerja di atas kapal laut karena udara di laut cenderung
lebih dingin dan berangin terutama di malam hari. Selain itu juga dapat melindungi
pekerja ketika kecebur ke laut, karena sifat penangkal suhu air yang signifikan serta
membantu menghangatkan tubuh.
6. Thermal Protective Aid / Baju Pelindung Panas
Digunakan untuk melindungi tubuh dari panas dan api apabila terjadi kebakaran
diatas kapal laut.
7. Pyrotechnis
Sering juga disebut isyarat visual berupa percikan asap rokok yang berwarna
mencolok. Alat ini ada juga yang berbentuk obor, yang biasanya digunakan di malam
hari. Pyrotechnis ini sangat berguna apabila kapal mengalami mati mesin sehingga
terdampar di tengah – tengah laut. Kegunaannya untuk memberi sinyal pertanda bagi tim
yang hendak menolong.
8. Line Throwing Apparatus
Alat ini adalah alat pelempar tali roket. Tentunya dengan tali yang bias ditembakkan
hingga 230 meter ini, kita bias menembak untuk membentuk jalan tali dari kapal utama
menghubungkan dengan perahu sekoci.

Dari hasil video yang saya amati saya dapat melihat bahwa hal apa saja yang
mengakibatkan kecelakaan pada kapal tersebut.

1. Kecelakaan terjadi karena adanya kapal besar yang ingin bersandar dipelabuhan yang
sama menabrak kapal yang sudah sandar terlebih dahulu dipelabuhan.
2. Kecelakaan terjadi karena kapal menabrak tiang jembatan dan membuat kapal tersebut
hancur dan terbalik.
3. Kecelakaan terjadi karena adanya kapal yang ingin bersandar digalangan tetapi lahan
yang disediakan ternyata tidak cukup sehingga membuat kapal yang berada disamping
kiri kanannya miring.
4. Terjadinya saling tabrakan antara kapal kecil dan kapal besar.
5. Terjadinya benturan keras serta terseretnya kapal yang parker di galngan dengan kapal
yang ingin keluar dari galangan dikarenakan terbatasnya olah gerak akibat terlalu
padatnya jarak parker antara kapal – kapal lainnya.
6. Kurangnya kesadaran manusia dalam membakar sesuatu disekitar kapal dapat terjadi
kesalahan yang sangat fatal karena dikapal terdapat bahan bakar yang sangat mudah
terbakar.
7. Kecelakaan terjadi akibat adanya kappa yang menabrak dermaga sehingga membuat
kapal yang sedang dock miring akibat getaran dari tabrakan

Berdasarkan video yang saya amati dapat menyimpulkan bahwa penyebab pertama
kecelakaan adalah permasalahaan pengelolaan lalu lintas laut yang kurang tepat sasaran. Jalur
lintasan yang terlalu padat merupakan salah satu turunan dari penyebab kecelakaan kapal di laut.
Kondisi kapal juga perlu diperhatikan dan mendapatkan sertifikasi laik jalan sebelum berlayar,
seperti kondisi mesin, lambung kapal, hinggal sistem navigasinya harus berada dalam kondisi
prima dan dapat menjamin keselamatan suatu pelayaran.

Skill nahkoda juga dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan dimana sebagai pemegang
kendali terhadap suatu kapal, tentu saja seorang nahkoda harus piawai betul dalam
mengemudikan kapal dan akibat human error yakni kesalahan operator kapal juga kemungkinan
terjadi karena kesalahan bahasa dalam berkomunikasi. Kendala bahasa sehingga memicu
kesalahpahaman komunikasi dan komunikasi radio dalam bahasa inggris di radio komunikasi
juga kerap menimbulkan kecelakaan laut.

Equipment error yang terjadi pada piranti komunikasi pelayaran. Kemungkinan besar ada
kesalahan komunikasi bridge to bridge yang akhirnya menyebabkan kesalah pahaman. Hal ini
kemungkinan besar terjadi karena peralatan sistem komunikasi tidak memenuhi standar
peraturan internasional SOLAS.

Anda mungkin juga menyukai