Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Lingkungan
Disusun oleh:
Mohamad Tohari 40040419650009
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan
sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah
curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan
syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa
sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan
makalah sebagai tugas dari mata kuliah Sistem Perlengkapan Kapal dengan judul “PERLATAN
SAFETY”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik
serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah
yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon
maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada Doesn mata kuliah
Sistem Perlengkapan Kapal yang telah membimbing dalam menulis makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
BAB II
PEMBAHASAN
Perlengkapan Keselamatan pelayaran harus tersedia pada semua tipe kapal dan harus
sesuai dengan peraturan SOLAS (Safety Of Lfe At Sea). Ada dua kelompok yang termasuk
dalam sistem perelengkapan keselamatan yaitu : Sistem keselamatan jiwa dan sistem
pemadam kebakaran. Sistem keselamatan jiwa bertujuan untuk perlindungan dan
pertolongan jiwa sedangkan sistem pemdam kebakaran bertujuan untuk perlindungan dan
pertolongan atas bahaya kebakaran di kapal. Jumlah peralatan keselamatan jiwa di kapal
harus memenuhi dari jumlah awak/penumpang yang ada dikapal tersebut.
Perlengkapan kapal untuk menunjang keselamatan penumpang antara lain: sekoci,
penolong, dewi-dewi dan berbagai macam jenis pelampung seperti life
jacket,Imflammable Life Craft,Life Buoy, Dan unuk mengantispasi dan mengatsi bila
terjadi kebakaran diatas kapal maka kapal harus dilengkapi dengan pintu kedap api dan
sistem pemadam kebakaran.
B. Contoh & Fungsi Peralatan Safety
2
❖ Retrieval adalah tahap penyelamatan dan pemindahan orang-orang yang
ditolong dengantepat pada posisi yang aman.
3
Gambar 2. Life Boat
• Davits (Dewi-dewi)
Bobot sekoci yang ada di kapal cukup berat, sehingga tidak mungkin dinaik
turunkan dengan hanya menggunakan tangan saja. Oleh karena itu semuasekoci
harus diberi kelengkapan untuk sarana penurunan dan juga penaikkan yang aman.
Alat yang digunakan untuk pelayanan sekoci tersebut disebut dengan davits atau
dewi-dewi.
4
keselamatan jiwa seperti makanan, minuman dan obat-obatan. Kapasitas rakit
sesuai ukuran, ada yang mengangkut sampai 25 orang.
5
Gambar 6. Life Buoy
• Line Throwing apparatus (Alat Pelempar Tali)
Alat pelempar tali ini harus dapat melemparkan tali paling dekat sejauh230 m.
Alat tersebut diberikan dan diciptakan oleh tuan Schermily.
Tujuan dari sistem pemadam kebakaran adalah untuk perlindungan atau pertolongan
terhadap kebakaran yang terjadi di kapal.
Perlengkapan pemadam kebakaran merupakan persyaratan yang harus terpasang
dikapal agar keamanan penumpang, ABK, muatan dan kapalnya sendiri dapat
terjamin. Klasifikasi sistem pemadam kebakaran yaitu :
6
a. Sistem pemadam kebakaran dengan water jet yang terdiri dari pompa-pompa
pemadam,pipa kebakaran, hydran, pipa selang, nozzle dan coupling.
b. Sistem pemadam kebakaran dengan smothering gazes yang terdiri dari gas
karbondioksida dan gas inert.
c. Sistem pemadam kebakaran dengan uap.
d. Sistem pemadam kebakaran dengan foam.
e. Sistem pemadam kebakaran dengan air bertekanan
f. Sistem pemadam kebakaran yang portable berupa liquid, foam, karbon dioksida
dan powder yang dikemas dalam tabung. Tipe pemadam ini dipilih berdasarkan
divisi kebakaran biasa, minyak atau listrik.
g. Peralatan pemadam kebakaran lainnya terdiri dari alat pernafasan, lampu
pengaman, helmet, tali, tangga, ember, pasir dan kapak.
h. Sistem deteksi kebakaran berupa electrical thermostat system, aip pipe system,
snoke pipe system dan manual operation fire alaram system.
i. Inflammable gas detector.
Alat-alat pemadam kebakaran yang berukuran kecil jenis “portable extinguishers”
memiliki syarat-syarat sebagai berikut :
1. Isi tabung antara 9 sampai 13,5 liter dengan warna tabung harus merah.
2. Dicoba dan diperiksa secara berkala
3. Ditempatkan pada lokasi yang mudah dijangkau.
Beberapa ketentuan sebuah portable extinguisher antara lain :
1. Larutannya tidak boleh mengendap atau menjadi kristal atau tidak boleh
membeku.
2. Tidak boleh merusak tabung dan alat-alat lain
3. Harus diserta petunjuk cara pemakaian
4. Isinya harus mudah diperoleh dengan harga murah
5. Botol harus tahan tekanan minmal 20 kg/m2
Alat pemadam yang sering tersedia dengan mudah dikapal adalah air karena
mudah diperoleh dalam jumlah yang tak terbatas. Air adalah alat pemadam yang baik
7
karena akan mendinginkan barang-barang dibawah suhu panas sehingga akan
melindungi barang lain yangbelum terbakar.
Dalam beberapa hal, penggunaan air untuk pemadam kebakaran tidak diperkenankan
yaitu :
1. Apabila dengan adanya air dapat menyebabkan suhu yang sangat tinggi atau
menimbulkan gas-gas yang ledak misalnya acetelin, Na, Ca, K dan kebakaran
batu bara.
2. Apabila adanya air menyebabkan menjalarnya kebakaran pada benda itu
misalnyakebakaran minyak.
3. Apabila persenyawaan yang akan menimulkan ledakan
4. Apabila massa air akan membahayakan stabilitas
kapal.
9
1. Makan banyak tempat
2. Lebih berat.
HOSE NOZZLES
Hose nozzle dapat diatur sebagai pancaran atau pancaran siram. Dengan
memutar kepala dari corong ini maka pancaran air akan meluas sebagai pancaran
siram seperti payung air. Dengan memutar terus maka payung air itu akan lebih halus
dan bila diputar terus akhirnyaakan tertutup. Keuntungan dari payung air adalah dapat
menghilangkan asap sehingga si pemadam dapat lebih dekat dengan sumber api dan
merupakan pelindung yang baik dari panasnya air.
SISTEM SPRINKLER
Alat ini termasuk pemadam kebakaran dengan iar pada kapal penumpang
yang dipasang pada kamar-kamar tidur, ruang makan dan tempat-tempat dimana
kebakaran dapat menjalar seperti gang-gang, ruangan lift, dapur dan tempat yang
mudah terbakar.
10
Gambar 11. System Sprinkler
Prinsip kerjanya adalah sprinkler head atau lubang penyemprot dari sprinkler
ditutup oleh sebuah cincin Teflon yang didalamnya terdapat sebuah bola dari kwarsa
yang berisi cairanyang cepat memuai. Bola kwarsa ini akan meletus kerana pemuaian
dari cairan didalamnya pada suhu 700 C. Cincin packing yang oleh bola ditahan oleh
lubang pipa, akan terlepas sehingga air akan menyemprot karena adanya tekanan.
Sprinkler dipasang pada jarak yang sedemikian rupa sehingga apabila terjadi
kebakaran seluruh ruangan akan tersiram air.
Keuntungan system sprinkle adalah:
1. Kebakaran setempat dapat dipadamkan secara otomatis sebelum api menjalar
2. Air yang dibutuhkan untuk pemadaman lebih sedikit
3. Kerusakan yang ditimbulkan oleh air kecil.
4. Dilengkapi dengan tanda bahaya kebakaran (alarm signal) dengan nyala
lampu yangmenunjukan lokasi kebakaran secara otomatis.
Alat pemadam kebakaran lainnya adalah menggunakan busa, dimana busa
akan menutupi barang yang terbakar sehingga aliran udara terputus. Diperlukan busa
yang cukup tebal dan kenyal agar dapat menahan gas-gas yang timbul karena
pemanasan. Sedangkan bubuk sebagai alat pemadam kebakaran tidak hanya
digunakan untuk kebakaran kecil tetapi juga untuk kebakaran yang besar. Asam arang
digunakan untuk penekanpada extinguishernya untuk mengeluarkan bubuk.
Keuntungan dari pemadam bubuk adalah :
1. Dapat digunakan untuk kebakaran cairan atau gas
2. Tidak berbahaya bagi kebakaran listrik dan membahayakan si pemakai
3. Tidak menimbulkan kerusakan pada barang sekitarnya
4. Kapasitas pemadamnya 3 - 4 kali lebih besar dari busa.
Pemadaman kebakaran dengan menutup aliran udara dilakukan dengan
menghilangkan zat asam yang menyebabkan kebakaran. Udara yang bersih
mengandung 21% zat asam dan 79% zat lemas. Apabila terjadi kebakaran disuatu
ruangan sedemikian hingga zat asam tadi habis terpakai untuk pembakaran, maka
akhirnya api akan padam dengan sendirinya.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perlengkapan Keselamatan pelayaran harus tersedia pada semua tipe kapal dan harus
sesuai dengan peraturan SOLAS (Safety Of Lfe At Sea). Ada dua kelompok yang termasuk
dalam sistem perelengkapan keselamatan yaitu : Sistem keselamatan jiwa dan sistem
pemadam kebakaran.
Perlengkapan kapal untuk menunjang keselamatan penumpang antara lain: sekoci,
penolong, dewi-dewi dan berbagai macam jenis pelampung seperti life
jacket,Imflammable Life Craft,Life Buoy, Dan unuk mengantispasi dan mengatsi bila
terjadi kebakaran diatas kapal maka kapal harus dilengkapi dengan pintu kedap api dan
sistem pemadam kebakaran.
B. Saran
Dalam pembuatan makalah ini tentu masih banyak kekurangan dalam penulisan
maupun literasi, untuk itu saran dan masukan dari berbagai belah pihak. Saran dari penulis
yang dapat diberikan antaralain:
• Saran untuk penulis
1. Sebaiknya dalam pembuatan makalah lebih banyak lagi literasi ilmiah.
2. Untuk penulisan berikutnya sebaiknya lebih rapi dan makalah ilmiah.
3. Lebih diperhatikan lagi untuk bagian tata bahasa sesuai kaidah penulisan yang
benar.
• Saran untuk pekerja
1. Keselamatan kerja adalah yang utama, lebih diperhatikan lagi untuk pemakaian
peralatan safety, baik safety wajib ataupun safety darurat.
2. Jangan menghiraukan keselamatan kerja walaupun sudah merasa professional
pekerja.
3. Selalu waspada pada keadaan selama bekerja, karena kecelakaan kerja bukan hal
yang terduga dan kita hanya bisa waspada dan mencegah.
12
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/27864917/Peralatan_dan_Perlengkapan_Kapal_pdf
diakses pada 14 September 2021 pukul 01.05 WIB
https://www.edrawmind.com/mind-maps/13006/sistem-keselamatan-kapal
diakses pada 13 September 2021 pukul 23.53 WIB
https://www.academia.edu/33230895/PERLENGKAPAN_KESELAMATAN_DI_KAPAL
diakses pada 13 September 2021 pukul 22.06 WIB
https://ekagunadiblog.wordpress.com/2017/05/04/perlengkapan-keselamatan-kerja-di-
kapal-ppe/
diakses pada 14 September 2021 pukul 01.23 WIB