(LITERATUR REVIEW)
Oleh :
Oleh :
i
SURAT PERNYATAAN
KEASLIAN KARYA TULIS DAN BEBAS PLAGIASI
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
Pembimbing
iii
PENETAPAN PANITIA PENGUJI
PANITIA PENGUJI:
Mengetahui,
Ketua Program Studi D-III Kebidanan
iv
PENGESAHAN PROPOSAL
PANITIA PENGUJI:
Mengetahui,
Maria Adelheid Ensia, S.Pd., M.Kes Desi Kumala F.P., SST., M.Kes
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
kesehatan, akal pikiran, dan berkat yang diberikan sehingga proposal dengan judul
“Gambaran Pengetahuan Remaja Putri Tentang Tablet Tambah Darah (Fe)
Terhadap Kejadian Anemia ” dapat diselesaikan dengan baik dan tepat pada
waktunya. Walaupun ada beberapa halangan yang mengganggu proses pembuatan
proposal ini, namun penulis dapat mengatasinya dan tentunya atas campur tangan
Tuhan Yang Maha Esa. Proposal ini merupakan salah satu syarat untuk mengikuti
ujian proposal di STIKes Eka Harap Palangka Raya. Penulisan proposal ini dapat
terlaksana karena adanya bantuan dari berbagai pihak baik secara langsung
maupun tidak langsung. Oleh karena itu, pada kesempatan ini, secara khusus
penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada berbagai pihak, yaitu:
1. Maria Adelheid Ensia, S.Pd., M.Kes selaku Ketua STIKes Eka Harap yang
telah memberikan kesempatan dan fasilitas kepada penulis untuk mengikuti
dan menyelesaikan pendidikan D-III Kebidanan.
2. Desi Kumala F.P., SST., M.Kes selaku Ketua Program Studi D-III
Kebidanan yang memberikan dukungan dalam penyelesaian proposal ini.
3. Dra. Mariaty Darmawan, MM, selaku penguji proposal yang telah
memberikan waktu dan kesempatannya selama ujian proposal ini.
4. Neneng Safitri, SST., M.Tr.Keb selaku Pembimbing yang memberikan
dukungan, bimbingan, saran dan waktunya dalam penyelesaian proposal ini.
5. Seluruh Staf Pengajar Progran Studi D-III Kebidanan STIKES Eka Harap
Palangka Raya yang telah memberikan bimbingan dan ilmu pengetahuan
selama ini.
6. Orang Tua tercinta, orang terkasih dan seluruh keluarga yang memberikan
dukungan dan do’a maupun moral dan matril untuk penulis, sehingga dapat
menyelesaikan Proposal ini dengan sebaik-baiknya.
7. Seluruh teman D-III Kebidanan angkatan IX Tahun Ajaran 2020/2021, yang
selalu memberikan dukungan dan semangat demi selesainya proposal ini.
8. Semua pihak-pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan proposal
ini yang tidak dapat penulis ucapkan satu persatu.
vi
Peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan proposal ini. Akhirnya, peneliti berharap proposal ini dapat
memberikan manfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan terutama bidang
kebidanan, baik di masa sekarang maupun di masa yang akan datang.
Penulis
vii
DAFTAR ISI
viii
2.4 Konsep Anemia ........................................................................ 15
2.4.1 Pengertian Anemia ........................................................ 15
2.4.2 Gejala Anemia ............................................................... 16
2.4.3. Penyebab Anemia........................................................... 16
2.4.4 Dampak Anemia pada Remaja Putri.............................. 16
BAB III METODE PENELITIAN............................................................... 18
3.1 Metode Penelitian .................................................................... 18
3.2 Kriteria Kelayakan Literatur Review........................................ 18
3.3 Seleksi Literatur........................................................................ 19
3.4 Tahapan Pengumpulan Data..................................................... 20
3.5 Metode Analisa......................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 21
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kriteria Inklusi dan Ekslusi Kelayakan Literatur Review Menggunakan
PICOS Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Tablet Tambah
Darah ( Fe) Terhadap Kejadian Anemia .................................................
13
x
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 3.1 Diagram flow seleksi literatur review Tingkat Pengetahuan Remaja
Putri Tentang Tablet Tambah Darah ( Fe) Terhadap Kejadian
Anemia.................................................................................................
15
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar belakang
Remaja merupakan periode transisi dari anak anak menuju dewasa, ditandai
oleh pertumbuhan fisik yang cepat. Pertumbuhan remaja yang cepat berkaitan
dengan pemenuhan gizi atau konsumsi remaja, salah satunya adalah konsumsi zat
besi. Kurangnya konsumsi zat besi dapat menimbulkan anemia pada remaja
menurut penelitia (Giyanti, 2016:2). Anemia pada remaja lebih rentan diderita
oleh remaja putri, karena remaja putri banyak kehilangan darah pada saat
menstruasi.
Berdasarkan laporan nasional Riset Kesehatan Dasar Nasional 2018 Angka
kejadian anemia di Indonesia pada remaja putri sebesar 32 %, artinya 3-4 dari 10
remaja putri menderita anemia. dan diKalimantan Tengah angaka kejadian anemia
pada remaja putri sebesar 12,3 % Hal tersebut dipengaruhi oleh kebiasaan asupan
gizi yang tidak optimal dan kurangnya aktifitas ( riskesdas 2013)
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019
yakni guna pembinaan perbaikan gizi masyarakat salah satunya adalah pemberian
Tablet Tambah Darah (TTD) bagi remaja putri dengan target resntra sebesar 25 %
pada tahun 2018 dan terget renstra nasional pemberian tablet tambah darah bagi
remaja putri pada tahun 2019 sebesar 30 %. Berdasrkan profil kesehatan
Indonesia tahun 2018 cakupan pemberian tablet tambah darah pada remaja putri di
indonesia sebesar 48,52%. Berdasarkan profil kesehatan tahun 2019 cakupan
pemberian tablet tambah darah pada remaja putri di Indonesia sebesar 46.56% hal
ini sudah memenuhi hasil renstra pada tahun 2018-2019. Di Kalimantan Tengah
target pemerian tablet tambah darah pada remaja putri pada tahun 2018 sebesar
23% dan target renstra pemberian tablet tambah darah pada remaja putri tahun
2019 sebesar 25 %. Berdasarkan riskesdas tahun 2018 cakupan pemebrian tablet
tambah darah pada remaja putri umur 10 – 19 tahun di kalimantan tengah sebesar
26,45%. Berdasarkan profil kesehatan kalimantan tengah tahun 2019 cakupan
pemberian tamblet tambah darah pada remaja putri sebesar 57,92 %. Berdasarkan
1
2
dari data di antas dapat di lihat bahwa target pemberian tablet tambah darah pada
remja putri sudah memenuhi target resntra pada tahun 2018 -2019.
Meskipun angka ini sudah mencapai target yang sudah ditetapkan target ini
masih perlu menjadi perhatian khusus agar kedepannya cakupan pemberian Fe
bagi remaja putri meningkat.
Menurut Arifin dan Asnawati (2017) Anemia merupaka suatu keadaan
dimana terjadinya penurunan kadar hemoglobin (HB), hematokrit, dan jumlah sel
darah merah yang berkurang atau di bawah nilai normal anemia disebabkan oleh
kekurangn zat gizi mikro terutama zat besi dan diperkirakan sekitar 50-80 %
anemia disebabkan oleh definisi besi.
Dampak anemia pada remaja putri menurut penelitan ( simanjuntak
&kusdalinah, 2015 ) dampak anemia yang di timbulkan pada remaja putri
berdominan dengan menurunya konsentrasi belajar,semangat belajar kerena ke
kurangan zat besi serta dapat mengalami lesu /lelah nafsu makan berkurang serta
gangguan pertumbuhan. Menurut penelitai (Kemenkes RI, 2018) Secara khusus
anemia yang dialami remaja putri akan berdampak lebih serius, mengingat mereka
adalah para calon ibu yang akan hamil dan melahirkan seorang bayi, sehingga
memperbesar risiko kematian ibu melahirkan, bayi lahir prematur dan berat bayi
lahir rendah
Pemerintah Indonesia sudah melakukan berbagai upaya untuk mengurangi
angaka kejadian anemia pada remaja putri yaitu salah satunya dengan
memberikan tablet tambah darah (Fe) dan memberikan pendidikan tentang anemia
pada remaja putri. Tapi meskipun berbagai upaya sudah dilakukan oleh
Pemerintah, kejadian anemia pada remaja putri masih tergolong cukup tinggi.
Masih tingginya kejadian anemia pada remaja salah satunya dapat terjadi karena
beberapa faktor, diantaranya adalah kurangnya pengetahuan remaja putri tentang
tablet tambah darah (Fe). Menurut penelitian Nurbaiti (2013) menyatakan bahwa
faktor yang mempengaruhi kejadian anemia salah satunya adalah pengetahuan
tentang anemia. Tingkat pengetahuan dalam kejadian anemia memegang peranan
penting, dengan pengetahuan anemia yang rendah maka kejadian anemia pada
remaja putri akan meningkat.
3
Untuk mengatasi dan mencegah anemia pada remaja putri salah satunya
dapat memberikan pendidikan tentang manfaat konsumsi tablet tambah darah
(fe). Hal ini didukung oleh mulugeta et al (2015) dalam penelitiannya menyatakan
bahwa adanya dukungan guru di sekolah yang mengingatkan remaja putri
mengonsumsi tablet tambah darah (Fe) serta menginformasikan mengenai tablet
tambah darah (Fe) dapat memberikan sikap positif yang mewujudkan perilaku
positif untuk rutin mengkonsumsi tablet tambah darah (Fe) dan adanya upanya
dari pukesmas dalam memberikan pengethuan tentang tablet tambah darah dan
umpanya meningkatkan gizi zat besi pada remaja putri di kalimantan tengah.
Dari latar belakang di atas maka saya tertarik untuk melakukan penelitian
terhadap gambaran pengetahuan remaja putri tentang tablet tambah darah (Fe)
terhadap kejadian anemia.
5
6
5. Sintesis (synthesis)
Sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari
formulasi-formulasi yang telah ada. Sintesis menunjukkan suatu kemampuan
seseorang untuk merangkum atau meletakkan dalam suatu hubungan yang
logis dari komponen-komponen pengetahuan yang dimiliki.
6. Penilaian (evaluation)
Yaitu suatu kemampuan seseorang untuk melakukan penilaian terhadap
suatu objek tertentu didasarkan pada suatu kriteria atau norma-norma yang
berlaku di masyarakat.
Sp
N x 100 %
Sm
Keterangan :
N : Nilai
Sm : Skor maksimal
Sp : Skor yang didapat
Kategori :
1) Baik : Skor 76% - 100 %
2) Cukup : Skor 56 % - 75 %
3) Kurang : Skor <56%
Remaja putri memiliki risiko sepuluh kali lebih besar untuk menderita
anemia dibandingkan dengan remaja putra.Hal ini dikarenakan remaja putri
mengalami menstruasi setiap bulannya dan sedang dalam masa pertumbuhan
sehingga membutuhkan asupan zat besi yang lebih banyak.Selain itu,
ketidakseimbangan asupan zat gizi juga menjadi penyebab anemia pada remaja.
Remaja putri biasanya sangat memperhatikan bentuk tubuh, sehingga banyak
yang membatasi konsumsi makanan dan banyak pantangan terhadap makanan.
Bila asupan makanan kurang maka cadangan besi banyak yang dibongkar.
Keadaan seperti ini dapat mempercepat terjadinya anemia
Menurut penelitian (Soebroto, 2014) Waktu yang tepat untuk minum tablet
zat besi adalah pada malam hari menjelang tidur, hal ini untuk mengurangi
rasamual yang timbul setelah ibu meminumnya. Jika ibu meminum tablet besi
pada pagi hari maka ibu akan 14 mual muntah karena salah satu efenya
menimbulkan rasa eneg (rasa tidak enak pada perut). Tablet besi sebaiknya
diminum dengan menggunakan air jeruk atau air putih, karena membentu proses
penyerapan zat besi. Dan hindari minum tablet zat besi dengan menggunakan air
teh, susu dan kopi, karena akan menghambat proses penyerapan absorpsi zat besi.
2.3.4 Gejala Setelah Konsumsi Zat Besi
Menurut penelitian (Kementerian Kesehatan, 2015) Pada sebagaian orang,
setelah konsumsi tablet besi menimbulkan gejala gejala seperti mual, muntah,
nyeri di daerah lambung, kadang-kadang diare bahkan sulit buaang air besar .
2.3.5 Cara Pencegahan Gejala
Sebaiknya konsumsi tablet besi pada malam hari untuk menghindari
gejala-gejala seperti yang disebutkan diatas. Sebaiknya saat mengonsumsi tablet
tambah darah tidak bersamaan dengan mengonsumsi makanan dan obat di bawah
ini karena dapat mengganggu penyerapan besi diantaranya:
1. Susu, jumlah kalsium yang tinggi dalam susu dapat menurunkan penyerapan
zat besi di mukosa usus. 14
2. Teh dan kopi, karena kandungan tanin dan kafein dapat mengikat zat besi
menjadi senyawa yang kompleks sehingga zat besi tidak dapat di serap.
3. Obat sakit maag berfungsi melapisi permukaan lambung, hal ini dapat
menghambat penyerapan zat besi.
2. Aktivitas Fisik Sifat energik pada usia remaja menyebabkan aktivitas tubuh
meningkat sehingga kebutuhan zat gizinya juga meningkat (Moehji, 2003).
18
19
Literatur sesuai
Literatur memenuhi
INKLUSI kriteria ekslusi
kriteria inklusi (n=3)
(n=10)
berupa data-data informasi baru yang sebelumnya belum pernah ditulis oleh
orang lain dalam bentuk naratif.
Almatsier, S. , 2014. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Cetakan II. Jakarta : Gramedia
Pustaka Utama.
Kementrian Kesehatan, 2013. Hasil Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta (ID):
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
Nurihsan, A. J., & Mubiar, A., 2013. Dinamika perkembangan anak & remaja.
Bandung : Refika Aditama.
Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS), 2018. Hasil Riset Kesehatan Dasar 2018
Jakarta : Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian
Kesehatan RI.
Rizka angrainy*, lidia fitri , vipit wulandari. "pengetahuan remaja putri tentang
konsumsi tablet fe." vol 4(2) juni 2019 (343-349) 4 (2019): 1-7.
Satria−, epi. "hubungan tingkat pengetahuan remaja putri tentang tablet tambah
darah dan anemia dengan kepatuhan mengkonsumsi tablet tambah darah di
pesantren darul ‘ulum aia pacah padang." volume 3 no 1 ( 2021)| 3 (2021):
1-10.
Savitry, N. S. D., Arifin, S., & Asnawati. (2017). Hubungan dukungan keluarga
dengan niat konsumsi tablet tambah darah pada remaja puteri, 13, 113–
118.