Anda di halaman 1dari 48

LAPORAN

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN DI LUAR SEKOLAH


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktik Pengalaman
Lapangan Di Luar Sekolah Program Studi Bimbingan Dan Konseling

Oleh:
1. Veronika Evanti Osari (1901160031)
2. Angelina Sofia Luju (1901160011)
3. Dominika Roja Ndae (1801160067)
4. Wilhelmina M.A Pakereng (1901160107)
5. Faustina Ndepi (1901160084)
6. Ardianus Ola Baga (1901160051)
7. Oktovianus Mario Falo ( 1901160067)

UNIVERSITAS NUSA CENDANA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING
KUPANG
2023
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN

Judul : Praktek Pengalaman Lapangan Bimbingan Koseling Luar


Sekolah (PPL BK LS).
Tempat Pelaksanaan : UPTD KESEJATERAAN SOSIAL LANJUT USIA DI
KUPANG

Menyatakan bahwa laporan PPL BK LS yang telah dibuat


merupakan laporan yang asli dan sebenar-benarnya.

Kupang, Maret 2023


Yang menyatakan, Ketua Kelompok

Veronika Evanti Osari


LEMBAR PENGESAHAN

Laporan ini telah dikonsultasikan dan disetujui Pendamping


Pamong/Dosen Pembimbing

Kupang, 31 Maret 2023


Praktikan,
Veronika Evanti Osari
Angelina Sofia Luju
Dominika Roja Ndae
Wilhelmina M.A Pakereng
Faustina Ndepi
Ardianus Ola Baga
Oktovianus Mario Falo

Dosen Pembimbing, Pembimbing Pamong,

I Putu Agus Apriliana, S.Pd., M.Pd Felipus Nomleni,S.Sos


NIP: 19830414 200812 2 004 NIP: 19690215 200701 1 044

Kepala UPTD Kesejahteraan Sosial


Lanjut Usia di Kupang

Agustinus Gervasius, S.Pi


Penata Tingkat 1
NIP: 19691211200112 1 001
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunianya, sehingga program praktik lapangan
Bimbingan Konseling Luar Sekolah (PPL BK LS) dan penyusunan laporan dapat
berjalan dengan lancar. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap
pihak yang sudah turut membantu dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materinya.
Kami sebagai penulis sangat berharap semoga laporan ini dapat menambah
pengetahuan atau pengalaman bagi para pembaca. Dalam penyusunan laporan ini
kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan, oleh karena itu sangat
diharapkan kritik dan saran dari para pembaca sekalian demi kesempurnaan
laporan kami ini.
Laporan ini di susun sebagai pertanggungjawaban dari pelaksanaan PPL
yang telah berlangsung pada tanggal 01 Maret 2023 sampai dengan tanggal 31
Maret 2023 di UPTD Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia di Kupang.

Tim Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Praktik Pengalaman Lapangan Bimbingan Konseling Luar Sekolah
(PPL BK LS) di UPTD Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia Di Kupang
merupakan mata kuliah yang harus diselesaikan oleh setiap mahasiswa
pada program studi bimbingan konseling. Seorang konselor perlu
menyiapkan diri dengan ilmu pengetahuan yang mantap, salah satunya
adalah dengan cara melasanakan praktek pengalaman bimbingan
konseling luar sekolah (PPL BK LS) pada salah satu instansi yang telah
ditetapkan.
UPTD Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia Di Kupang, berdiri pada
tahun 1968 di jalan Rambutan nomor 9 Oepura Kupang, merupakan
UPT Kantor Wilayah Depertemen Sosial Provinsi Nusa Tenggara
Timur. Pada tahun 2000, setelah Depertemen sosial di likuidasi dan
dalam pelaksanaaan otonomi daerah, Panti Penyantunan Lanjut Usia
diserahkan kepada daerah, dan dengan peraturan Gubernur nomor 36
tahun 2008 tanggal 30 Nopember 2008 tentang organisasi dan tata kerja
UPT Dinas Badan Provinsi Nusa Tenggara Timur, berubah namanya
menjadi UPTD Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia Di Kupang.
Berdasarkan PERDA nomor 9 tahun 2016 tentang pembentukan
dan susunan perangkat daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur dan
UNTO Peraturan Gubernur Nomor 90 tahun 2016 tentang kedudukan
dan susunan organisasi, tugas dan fungsi serta tata kerja unit
pelaksanaan teknis Dinas dan Badan Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Berdirinya Panti ini dimaksudkan untuk merespon permasalahan
lanjut usia akibat dari meningkatnya jumlah lanjut usia dari tahun ke
tahun, sehingga keberadaan Panti Sosial sangat dibutuhkan masyarakat.
Sesuai dengan Undang-undang nomor 13 tahun 1998
Kesejahteraan lanjut usia dimana UPTD Kesejahteraan Sosial Lanjut
Usia Di Kupang mengupayakan terwujudnya kesejahteraan lanjut usia
dengan menciptakan rasa aman, nyaman, dan tenteram di hari tuanya.
Letak UPTD Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia Di Kupang, secara
umum lokasi ini memiliki batas-batas sebagai berikut :
a. Timur, berbatasan dengan jalan raya dan perumahan warga
b. Sebelah barat, berbatasan dengan perumahan warga dan Gereja
GMIT Paulus Kupang
c. Sebelah selatan, berbatasan dengan jalan.
d. Sebelah utara, berbatasan dengan jalan raya dan perumahan
warga.

B. Tujuan Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling di luar sekolah


Pelaksanaan umum kegiatan praktek layanan BK luar sekolah ini
bertujuan untuk meningkatkan wawasan keterampilan dan sikap
mahasiswa dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling pada
berbagai instansi atau perkantoran. Sedangkan secara khusus tujuan
praktek pengalaman lapangan bimbingan konseling luar sekolah yaitu:
1. Mahasiswa memiliki pengalaman praktik menyelenggarakan layana
bimbingan dan konseling di luar sekolah,
2. Mahasiswa menguasai keterampilan memberikan layanan bimbingan dan
konseling bagi sasaran secara profesional,
3. Mahasiswa memiliki sikap sebagai seorang pembimbing luar sekolah
4. Mahasiswa mampu menempatkan diri di luar sekolah sesuai keterampilan
serta dapat mengimplementasikan pengetahuannya.
C. Waktu dan Tempat
Praktek pengalaman lapangan bimbingan konseling luar sekolah
(PPL BK LS) mulai dilaksanakan pada tanggal 01 Maret 2022 sampai
dengan 31 Maret 2023 dilaksanakan di UPTD Kesejahteraan Lanjut
Usia di Kupang.
D. Teknik pendekatan yang digunakan (alasan, Konsep dasar, tujuan
layanan bimbingan dan konseling, peranan praktikan dalam
praktik bimbingan dan konseling).
a. Pendekatan yang digunakan adalah Pendekatan Realita
Menurut (Glasser, 2000) pencapaian identitas sukses terikat
pada konsep 3R yaitu keadaan dimana individu dapat menerima
kondisi yang dihadapinya, dicapai dengan menunjukkan total
behavioral (perilaku total), yakni melakukan sesuatu (doing),
berfikir (thingking), merasakan (feeling), dan menunjukkan respons
fisiologis (physiology) secara bertanggung jawab (responsibility),
sesuai realita (reality), dan benar (right).
Geral Corey (2009:264) menyatakan bahwa terapi realitas
adalah suatu bentuk modifikasi tingkah laku dalam penerapan
penerapan institusional yang merupakan tipe pengobatan operan
yang tidak ketat. Terapi realitas berlandasan premis bahwa ada
suatu kebutuhan psikologi tunggal yang hadir sepanjang hidup,
yaitu kebutuhan akan identitas yang mencakup suatu kebutuhan
untuk merasakan keunikan, keterpisahan dan ketersediaan.
Kebutuhan akan identitas menyebabkan dinamika-dinamika tingkah
laku yang dipandang sebagai universal pada semua kebudayaan.
Menurut terapi realitas, akan sangat berguna apabila
menganggap identitas dalam pengertian “identitas keberhasilan”
lawan dari “identitas kegagalan. Dalam pembentukan identitas,
masing-masing dari kita mengembangkan keterlibatan-keterlibatan
dengan orang lain dengan bayangan diri, yang dengannya kita
merasa relatif berhasil dan tidak berhasil. Orang lain memainkan
peranan yang berarti dalam membantu kita menjelaskan dan
memahami identitas kita sendiri. Menurut (Glasse:1965) dalam
Geral:2004, basis dari terapi realitas adalah membantu para konseli
dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar psikologisnya, yang
mencakup kebutuhan untuk mencintai dan dicintai serta kebutuhan
untuk merasakan bahwa kita berguna baik bagi diri kita sendiri
maupun bagi orang lain.
b. Konsep dasar
Manusia pada hakikatnya adalah makluk memiliki
kebutuhan dasar dan dalam kehidupannya mereka berusaha
memenuhi kebutuhan tersebut. Kebutuhan dasar manusia meliputi
kebutuhan bertahan hidup, mencintai dan dicintai, kesenangan,
kekuasaan dan prestasi. Kebutuhan dasar tersebut kebutuhan
mencintai dan dicintai merupakan yang utama dan paling sukar
pemenuhannya.
Tujuan dari pendekatan ini adalah membantu konseli untuk
mampu mengurus diri sendiri, supaya dapat menentukan dan
melaksanakan perilaku dalam bentuk nyata, membantu konseli
belajar memenuhi kebutuhannya dengan cara yang lebih baik, yang
meliputi kebutuhan mencintai dan dicintai serta kebutuhan untuk
senang. Sehingga konseli mampu mengembangkan identitas
berhasil.
c. Alasan menggunakan pendekatan realita
Alasan praktikan menggunakan pendekatan realita karena
pendekatan realita lebih menekankan pada masa kini atau sekarang,
maka dalam memberikan bantuan tidak perlu melacak sejauh
mungkin pada masa lalunya, sehingga yang paling dipentingkan
adalah bagaimana konseli dapat memperoleh kesuksesan pada
masa yang akan datang.
d. Peranan praktikan dalam praktik
1. Sebagai motivator, yang mendorong konseli untuk menerima
dan memperoleh keadaan nyata, baik dalam perbuatan maupun
harapan yang ingin dicapainya. Merangsang konseli untuk
mampu mengambil keputusan sendiri, sehingga konseli yidak
menjadi individumyang hidup selalu dalam ketergantungan
yang dapat menyulitkan dirinya sendiri.
2. Sebagai penyalur tanggung jawab, sehingga keputusan terakhir
berada di tangan konseli, konseli sadar bertanggung jawab dan
objetif serta realistic dalam menilai perilakunya sendiri.
BAB II
BENTUK PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN
KONSELING
A. Bentuk Pelaksanaan Bimbingan Klasikal
Komponen Layanan : Layanan Dasar
Bidang layanan : Sosial-pribadi
Topik/tema layanan : Cara membangun relasi yang baik diantara sesama
penerima manfaat
Fungsi layanan : Pemahaman
Tujuan Umum : PM dapat memahami perilaku membangun relasi
yang baik dengan penerima manfaat
Sasaran Layanan : 11 wisma
Waktu : 1 X 45 Menit
Sumber materi : Internet
Metode/tekhnik : Ceramah
Media/alat : Laptop
Pelaksanaan :
Tahap Pembentukan
a. Ucap selamat
b. Doa bersama
c. Menjelaskan kegiatan yang dilaksanakan
d. Cara pelaksanaan
Tahap Peralihan
a. Menanyakan kesiapan anggota kelompok
Tahap Kegiatan
b. Praktikan mengemukakan topik bahasan
c. Anggota kelompok membahas topik

Tahap Pengakhiran

a. Anggota kelompok mengemukakan kesan dan pesan


b. Merencanakan kegiatan lanjutan
c. Pesan dan harapan praktikan
d. Salam dan doa penutup

B. Bentuk Pelaksanaan Konseling Kelompok


1. Nama Konselor : Praktikan
2. Nama PM : Rosalina Ulli Bois (68)
: Susan Foes (71)
: Fransina Tobo (73)
3. Wisma : Terate

A. Gambaran kasus
Berdasarkan informasi yang disampaikan oleh Peksos
bahwa terdapat 3 PM Wanita mengalami permasalahan akibat
kesalahpahaman yang menimbulkan konflik.
B. KAJIAN MASALAH
a. Hasil wawancara dengan oma Ros
Oma Ros, menyampaikan bahwa terjadi masalah antara
dirinya dengan oma Susan dan oma Sin, masalah tersebut terjadi
karena kesalahpahaman oma Susan dalam memahami penyampaian
dari oma Ros. Dalam hal ini, oma Ros tidak bermaksut untuk
melarang melainkan sekedar bertanya, kesalahpaman ini
disampaikan oleh oma Susan kepada oma Sin dimana oma susan
berpikir bahwa oma Ros melarangya untuk membantu oma Sin. .
Dari penyampain itu timbulah kesalahapan baru antara oma Sin
terhadap oma Ros sehingga muncul perasaan marah dan jengkel
yang dialami oleh oma Sin terhadap oma Ros.
b. Hasil wawancara oma Susan
Oma susan menyampaikan bahwa informasi yang dia
sampaikan kepada oma Sin Benar adanya, artinya sesuai yang
disampaikan oleh oma Ros. Adapun hal lain yang disampaikan oleh
oma Susan yaitu dia mengalami gangguan pendengaran dan tidak
fasih dalam Bahasa Indonesia sehingga dia tidak terlalu memahami
yang disamapiakn oleh oma Ros.
c. Hasil wawancara oma Sin
Oma Sin menyampaikan bahwa oma Susan
menginformasikan kepada dirinya bahwa oma Ros melarangnya
untuk membantu oma Sin untuk mengambil air dari dapur. Oma Sin
menyampaikan bahwa dia meminta bantuan dari oma Susan karena
dia mengalami sakit asam urat sehingga kakinya tidak bisa jalan
jauh.
C. KESIMPULAN
Jadi, masalah dari oma Ros, oma Susan dan oma Sin yaitu
terjadi karena kesalahpaman dalam memahami informasi.
D. TINDAK LANJUT
Berdasarkan hasil wawancara dari ketiga PM, praktikan
membantu menyelesaikan masalah dengan cara menawarkan
beberapa solusi. Selain itu praktikan juga tidak lupa mengingatkan
kepada PM untuk tidak terus menyimpan dedam satu sama lain
karena itu akan berdampak pada psikologis mereka. Akhir dari
kegiatan konseling ini ketiga PM saling berdamai dan tidak
berkelahi lagi.

1. Nama Konselor : Praktikan


2. Nama PM : Naomi Banam (75)
3. Wisma : Kamboja
A. Gambaran kasus
Masalah utama yang dialami oma Naomi tidak aman
dan nyaman di wisma, diakibatkan barang-barang pribadinya
seperti pakian sering hilang dan sikap pengasuh yang sering
cuek dan sering mengajak keluarga dari kampung untuk nginap
di wisama. Dari kasus yang dialami membuat oma Naomi
menjadi tertutup dan tidak banyak bicara terhadap sesame
penerima manfaat di sekitar dan juga pengasuh.
B. Kajian masalah
a. Hasil wawancara dengan oma Naomi
Oma Naomi menyampaikan bahwa terkadang dia
merasa tidak aman dan nyaman Ketika berada di wisma. Hal
ini terjadi dikarenakan barang yang dia miliki sering hilang dan
barang-barang barunya sering ditukar dengan barang lama yang
bukan miliknya. Selain itu oma Naoumi merasa sikap cuek dari
pengasuh yang membuatnya tidak nyaman. Oma Naomi juga
tidak merasa nyaman Ketika ibu pengasuh mengajak keluranya
dari kampung untuk nginap di wisama, karena ada beberapa
keluarga ibu pengasuh yang kadang menghabisi susu, gula
serta merusak jendela.

C. Kesimpulan
Oma Naomi menjadi orang yang memiliki sifat tertutup
karena adanya rasa kurang nyaman dan tidak percaya terhadap
pengasuh di wisma
D. Tindak lanjut
Berdasarkan hasil wawancara dari oma naomi,
praktikan membantu menyelesaikan masalah dengan cara
menawarkan beberapa solusi. Yaitu tidak memperdulikan sikap
cuek dari pengasuh, dan berusaha untuk langsung melaporkan
saja ke pegawai.
BAB III
REFLEKSI DIRI

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang senantiasa


menyertai dan memberi berkat kepada kami para praktikan selama menjalankan
program PPL di UPTD Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia Di Kupang sesuai
dengan pembagian dari Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP
Universitas Nusa Cendana Kupang. Selama mengikuti kegiatan ini begitu banyak
pengalaman yang kami (praktikan) dapatkan. Terutama dalam mengimplikasikan
pembelajaran yang kami peroleh selama mengikuti perkuliahan secara langsung
yakni di UPTD Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia Di Kupang. Kami juga
mengetahui keadaan lingkungan di UPTD ini yang terkesan sangat baik dimana
setiap pegawai dan para Lansia saling menghargai satu sama lain, kami juga
melihat bagaimana para pegawai berusaha merangkul dan merawat setiap lansia
dengan sangat baik mulai mengurus kebersihan di lingkungan rumah yang
ditempati setiap lansia, mengurus kesehatan para lansia, mengurus makanan yang
akan di konsumsi oleh para lansia yang pastinya makan itu memenuhi gizi yang
dibutuhkan, tidak hanya itu pegawaipun turut serta menciptakan keharmonisan di
dalam rumah (wisma) yang dihuni oleh para lansia ketika terjadi percekcokan
antara penghuni dengan cara-cara yang hangat. Melalui Praktik lapangan
bimbingan dan konseling diluar sekolah ini kami praktikan dapat meningkatkan
kompetensi kami sebagai seorang calon guru BK atau Konselor dan menjadi
tenaga ahli dalam bidang konseling tidak hanya di dalam sekolah melainkan juga
diluar sekolah. Karena melalui kegiatan ini kami (Praktikan) Bimbingan dan
Konseling Universitas Nusa Cendana dapat menemukan dan menyelesaikan
masalah-masalah yang pada hakikatnya merupakan permasalahan yang ada diluar
sekolah seperti di UPTD Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia Di Kupang dan
menangani para lansia sebagai seorang konseli.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan

Setelah melakukan Praktek Pengalaman Lapangan Bimbingan


Konseling Luar Sekolah di UPTD Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia Di
Kupang, maka dapat disimpulkan kegiatan ini merupakan suatu pengalaman
yang sangat bermanfaat dalam mengaplikasikan ilmu-ilmu yang diperoleh
selama di bangku perkuliahan, sehingga dengan adanya praktek ini
praktikan secara tidak langsung sebagai konselor yang dapat membimbing
konseli atau Lansia agar dapat memahami dan mengarahkan dirinya sendiri
dan dapat bertindak sesuai dengan tuntutan agama.

UPTD Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia Di Kupang Sebagai salah


satu Instansi yang ada di Kota Kupang yang telah memiliki sarana dan
prasarana yang cukup memadai, sehinga menjadi rumah kedua bagi para
Lansia dan Lansia yang tidak mempunyai keluarga menjadi mempunyai
keluarga baru.

B. Kendala Yang Dihadapi


Dalam pelaksanaannya, praktikan menemukan beberapa kendala yaitu ada
oma-opa yang tertutup dengan masalah yang mereka alami, sehingga
praktikan mengalami kesulitan dalam menggali permasalahan yang dialami
oleh oma-opa. s
Dalam pemberian layanan ada beberapa oma-opa yang mengalami
gangguan pendengaran selain itu beberapa opa oma yang tidak bisa
berbahasa Indonesia sehingga praktikan harus meneruskan informasi yang
disampaikan oleh konselor kepada oma-opa.

C. Rekomendasi
Semoga laporan pelaksanaan praktik pengalaman lapangan bimbingan dan
konseling di UPTD Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia Budi Agung Kupang
ini dapat bermanfaat bagi pembaca, praktikan serta dosen dan pihak UPTD
Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia Di Kupang. Laporan ini dibuat berdasarkan
hasil praktik pengalaman yang telah dilaksanakan secara berkelompok di
UPTD Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia Di Kupang selama 1 (satu) bulan.
LAMPIRAN
1. Satuan Layanan
a. Bidang pribadi (Bimbingan Kelompok

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR


DINAS SOSIAL
UPTD KESEJAHTERAAN SOSIAL LANJUT USIA DI
KUPANG
Jl. Rambutan, Nomor 9 – Kota Kupang, Email :
lansiakupang22@gmail.com

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KELOMPOK
Nama Instansi : UPTD Kesejahteraan Sosial Lanjut
Usia di Kupang
Komponen Layanan : Dasar
Bidang Layanan : Pribadi-Sosial
Topik Layanan : Cara Membangun Relasi Yang
Baik di Antara Sesama
Lansia
Fungsi Layanan : Pemahaman
Jenis layanan : Kelompok
Alokasi waktu : 1 x 45 Menit
STANDAR ASPEK PERKEMBANGAN:
KOMPETENSI Landasan Perilaku Etis
KEMANDIRIAN
TUJUAN Konseli dapat memahami perilaku
LAYANAN membangun relasi yang baik dengan penerima
manfaat
METODE, Metode :Luring
ALAT DAN MEDIA Alat : Laptop

LANGKAH- 1. Tahap awal


LANGKAH a. Guru BK membuka dengan
KEGIATAN mengucapkan salam dan berdoa
b. Guru BK membina hubungan baik
dengan lansia dengan menanyakan
kabar
c. Guru BK menyampaikan tujuan layanan
yang akan dicapai
d. Guru BK menyampaikan langkah-
langkah kegiatan.
e. Guru BK memberikan penjelasan
tentang topik yang akan dibahas
f. Guru BK menanyakan kesiapan para
lansia
2. Tahap Inti:
a. Pengalaman Konkrit
b. Refleksi analitik inti dan diri
c. Konseptualisasi
d. Rencana Tindakan
3. Tahap Penutup
a. Guru BK mengajak para lansia untuk
menyimpulkan materi
b. Guru BK merefleksikan layanan dan
memberikan penguatan serta rencana
tindakl anjut
c. Guru BK menyampaikan layanan yang
akan datang
d. Guru Bk menutup kegiatan dengan
berdoa dan memberikan salam
EVALUASI 1. Evaluasi Proses
Evaluasi terhadap
keterlaksanaan layanan yang meliputi
sikap antusias para lansia, kesesuaian
layanan dengan RPL- BK, ketercukupan
alokasi waktu (melalui observasi)
2. Evaluasi Hasil
Evaluasi yang meliputi
pemahaman baru, perasaan positif,
dan rencana/tindakan yang akan
dilakukan.

Mengetahui: Kupang, 15
Maret 2023
Kepala UPTD Kesejahteraan Sosial Guru
BK
Lanjut Usia di Kupang
Agustinus Gervasius, S. Pi.
Veronika Evanti Osari
Penata Tingkat I
NIP. 196912112001121001
NIM: 1901160031
PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
DINAS SOSIAL
UPTD KESEJAHTERAAN SOSIAL LANJUT USIA DI KUPANG
Jl. Rambutan, Nomor 9 – Kota Kupang, Email :
lansiakupang22@gmail.com

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN


DAN KONSELING
(RPL BK)

KONSELING KELOMPOK
Nama :-
Konseli :-

:-

:-

:-
Hari, : Rabu, 15 Maret
Tanggal 2023
Pertemuan : 1 ( Pertama)
ke
Waktu : 1 x 45 menit
Tempat : UPTD Kesejahteraan Sosial Lanjut

Usia di Kupang

Gejala yang nampak : Tidak dapat berinteraksi dengan


baik di antara sesama penerima
manfaat (PM)
Mengetahui:

Kupang, 15 Maret 2023

Kepala UPTD Kesejateraan Sosial Guru BK


Lanjut Usia di Kupang

Agustinus Gervasius, S. Pi Veronika


Evanti Osari
Penata Tingkat I
NIP. 196912112001121001 NIM. 1901160031
Komponen Layanan : Layanan Dasar
Bidang layanan : Sosial
Topik/tema layanan : Pola Hidup Sehat
Fungsi layanan : Pemahaman dan Pencegahan
Tujuan Umum : Meningkatkan Pemahaman bagi oma opa
tentang bagaimana cara menjaga pola hdup
yang sehat
Tujuan Khusus : Agar oma opa mengetahui cara menjaga
pola hdup yang sehat
Sasaran Layanan : 3 Wisma (Anggrek, Mawar Dan Kamboja)
Materi layanan : cara-cara menjaga pola hidup yang sehat
agar tetap bugar
Waktu : 1 X 45 Menit
Sumber materi : Internet
Metode/tekhnik : Ceramah dan Diskusi
Media/alat : Laptop dan Power Point
Pelaksanaan :
Tahap Pembentukan
a. Ucap selamat
b. Doa bersama
c. Menjelaskan kegiatan yang dilaksanakan
d. sCara pelaksanaan
Tahap Peralihan
Menanyakan kesiapan anggota kelompok
Tahap Kegiatan
a. Praktikan mengemukakan topik bahasan
b. Anggota kelompok membahas topik
Tahap Pengakhiran
a. Anggota kelompok mengemukakan kesan dan pesan
b. Merencanakan kegiatan lanjutan
c. Pesan dan harapan praktikan
d. Salam dan doa penutup

Materi Pola Hidup Sehat Untuk Lansia Agar Tetap Bugar

Memiliki tubuh yang sehat merupakan dambaan semua orang dari


segala usia. Khususnya bagi lansia yang punya resiko tinggi dengan
berbagai penyakit. Agar lansia terhindar dari penyakit kronis dan tetap
sehat, lansia perlu menerapkan pola hidup yang sehat.
Berikut tips-tips agar lansia selalu bugar:
1. Tidur yang cukup
Tidur adalah waktu bagi tubuh untuk beristirahat sehingga
memungkinkan sel jaringan dan organ bekerja lebih baik keesokan
harinya. Pada orang yang berusia 61-64 tahun durasi tidur malam
lansia sekitar 7-9 jam perhari. Kemudian pada orang yang berusia 65
tahun keatas durasi tidur mereka berubah menjadi 7-8 jam perhari.
Jika lansia susah tidur maka harus menghindari minuman seperti kopi
dan teh di sore atau malam hari. Dan bisa juga mandi air hangat
sebelum tidur agar tubuh lebih rileks.
2. Perbanyak minum air putih
Seiring bertambahnya usia akan semakin mudah untuk tidak
merasa haus sehingga orang lanjut usia cenderung lebih resiko untuk
mengalami dehidrasi. Karena itu, memperbanyak konsumsi air agar
cairan tubuh tetap seimbang. Minum air putih juga penting agar
asupan oksigen dalam darah, yang kemudian dialirkan keotak, tetap
terjaga. Dengan begitu konsentrasi dan fungsi otak akan tetap terjaga
selama berkegiatan. Akan tetapi lansia juga harus menghindari
konsumsi air berlkebihan apalagi jika lansia memiliki masalah ginjal
atau jantung.
3. Olahraga
Olahraga dapat meningkat sistem kekebalan tubuh, proses
metabolisme yang terjadi dalam tubuh semakin baik, serta mencegah
terjadinya berbagai penyakit tidak menular seperti diabetes, penyakit
jantung, strok hypertensi, obesitas dan berbagai kemungkinan
penyakit lainnya. Olahraga untuk lansia juga dapat membantu
menjaga kebugaran, memperkuat otot, sendi, dan tendon serta
menurunkan resiko terkena cedera. Jika sudah lama tidak melakukan
olahraga dan ingin memulai kembali maka laukan dengan pelan-pelan
dan bertahap. Dengan melakukan olahraga secara bertahap bisa
membangun daya tahan otot, kekuatan otot, keseimbngan, dan
kelenturan tubuh.
4. Menjaga berat badan ideal
Berat badan berkaitan erat dengan pola makan dan aktivitas
fisik. Maka lansia perlu memperhatikan kedua hal tersebut. Lansia
tidak harus menurunkan berat badannya namun, lebih fokus untuk
mengendalikan berat badannya agar tidak terus bertambah. Jadi kunci
untuk menjaga berat badan tetap dalam angka yang sehat, lansia perlu
menjalani pola makan sehat dan melakukan aktivitas yang membuat
tubuhnya bergerak. Jangan biarkan lansia menghabiskan harinya
dengan duduk atau berbaring saja. Tapi harus melakukan berbagai
aktivitas yang menyenangkan.

b. Bidang Sosial
Komponen Layanan : Layanan Dasar
Bidang layanan : Sosial
Topik/tema layanan : Membangun Suasana Hangat Dalam Wisma
Fungsi layanan : Pemahaman dan Pencegahan
Tujuan Umum :Meningkatkan Pemahaman bagi oma opa
tentang bagaimana cara hidup rukun dengan
sesama.
Tujuan Khusus :Agar oma opa mengetahui cara
Membangun Suasana Hangat hidup
rukun.
Sasaran Layanan : Tiga wisma (mawar, anggrek dan kamboja)
yang memiliki permasalahan yang sama.
Materi layanan : 1. Pengertian Hidup Rukun
2. cara hidup rukun
3. Manfaat Hidup Rukun
Waktu : 1 X 45 Menit
Sumber materi : Internet
Metode/tekhnik : Ceramah dan Diskusi
Media/alat : Laptop dan Power Point
Pelaksanaan :
Tahap Pembentukan
a. Ucap selamat
b. Doa bersama
c. Menjelaskan kegiatan yang dilaksanakan
d. Cara pelaksanaan
Tahap Peralihan
Menanyakan kesiapan anggota kelompok
Tahap Kegiatan
e. Praktikan mengemukakan topik bahasan
f. Anggota kelompok membahas topik
Tahap Pengakhiran
a. Anggota kelompok mengemukakan kesan dan pesan
b. Merencanakan kegiatan lanjutan
c. Pesan dan harapan praktikan
d. Salam dan doa penutup.
Materi Hidup Rukun

A. Pengertian hidup rukun


Hidup rukun adalah saling hormat menghormati dan saling
menyayangi sesama manusia.
B. Manfaat hidup rukun
a. Menghasilkan komunikasi yang baik
Kerukunan dalam sebuah keluarga maupun masyarakat bisa
dibangun dengan sederhana yaitu dengan komunikasi yang baik, untuk
menjaga hubungan yang baik sehingga tidak terjadi pertengkaran.
b. Keadaan lebih aman
Apabila hidup rukun dan saling memahami sudah tercipta
tentunya membuat keadaan akan menjadi lebih aman dan tenteram.
c. Mempererat tali persatuan
Hidup rukun yang tercipta membuat satu dengan yang lainnya
merasa saling memiliki sehingga terciptalah dan mempererat tali
persatuan atau persaudaraan itu sendiri.
d. Kehidupan lebih harmonis
Hidup rukun dalam menjalani kehidupan akan membuat
keadaan lebih harmonis.
e. Menghindari perselisihan
Kehidupan yang rukun dalam keluarga akan menghindari
perselisihan, jika perselisihan ini sudah terjadi maka nantinya
kehidupanpun menjadi kurang rukun sehingga menjadi suatu masalah
kecil dan akan menjadi besar.
f. Memiliki banyak teman
Dengan hidup rukun membuat seseorang akan memiliki banyak
teman dan relasi, teman yang baik akan membantu kamu dalam
kesusahan.
g. Menciptakan kemakmuran
Dengan adanya hidup rukun menciptakan kemakmuran, baik
itu kemakmuran untuk diri sendiri maupun untuk orang lain.
h. Menghargai perbedaan
Apabila kerukunan sudah tercipta tentunya akan membuat satu
sama lainnya menghargai perbedaan tersebut.
2. Program Harian

JURNAL HARIAN
Lokasi PPL : UPTD Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia Di Kupang
Tahun :2022
Sasaran : LANSIA

N Waktu
Sasar Jeni Materi Al
] Kegiatan
an Layanan s Layanan Layanan/Masalah at Bantu
\o Layanan
1. Selasa, Bim Pola Hidup Sehat
LAN La
08 Maret 2022 bingan Untuk Lansia Agar Tetap
SIA ptop
09.00-09.50 Kelompok Sehat
2. Kamis, Bim Pola Hidup Sehat
17 Maret 2022 LAN bingan Untuk Lansia Agar Tetap La
10.00- SIA Kelompok Sehat ptop
10.50
3. Senin, Bim Pola Hidup Sehat
La
21 Maret 2022 LAN bingan Untuk Lansia Agar Tetap
ptop
09.00- SIA Kelompok Sehat
09.50
4. Kamis, Kon Oma Adel sering
LAN
24 Maret 2022 seling ribut dengan teman dalam
SIA
09.00-09.50 Individual wisma
5. Selasa, Kon Kurang adanya
LAN
29 Maret 2022 seling komunikassi yang baik
SIA
09.00-09.50 Individual
6. Rabu, Kon Kurang adanya
LAN
30 Maret 2022 seling komunikasi yang baik
SIA
09.00-09.50 Individual
7. Jumat, Bim Membangun
LAN La
08 April 2022 bingan suasana hangat dalam
SIA ptop
Klasikal wisma
PROGRAM LEMBAGA UPTD KESEJAHTERAAN LANJUT USIA
DI KUPANG

N Jenis Uraian Pelaksan


O Kegiatan Tugas a Kegiatan
1. Bimbinga a. Tenaga
n Sosial Bimbingan Sosial
 Membimbing
dan membantu
PM Lanjut Rud
Usia dalam Runesi
memulihkan dan
dan Daniel
mengembalika Naklui
n kepercayaan
diri dan
kemampuan
diri dan bisa
menerima
dirinya sendiri
dengan baik.
 Membimbing
dan membantu
PM Lanju Usia
dalam
memulihkan
dan
mengembalika
n fungsi
sosialnya
dalam
lingkungan
tempat
tinggalnya saat
ini di panti,
agar Lansia
merasa
terbebas dari
permasalahan
hidupnya, serta
menjalankan
kehidupannya
dengan wajar
bersama orang
lain.
 Membantu
individu atau
kelompok
unutk mencari
solusi masalah
yang sedang
mereka hadapi.

2. Bimbinga b. Tenaga Siti


n Rohani Bimbingan Rohani Rahayu
- Agama  Membantu
Islam PM Lansia Risky
- Agama untuk bisa Herewila, S.Pd,
Protestan saling M.Pdk
- Agama menguatkan
Katholik antara sesama Izebel
Lansia yang Moeda, S.Si-
mengalami Teol
kesulitan-
kesulitan Anjas
rohanilah Tellu, SE
dalam
lingkungan Elisabeth
hidupnya agar Rupiasa, S.Sos
otang tersebut
mampu
mengatasinya
sendiri,
dengan selalu
berdoa dalam
kelompok
maupun
perorangan.
 Membantu
Lansia unntuk
bisa
menerima
masa tuanya
dengan
sukacita,
menajamkan
hati nurani,
menghidupka
n perasaan,
mengingatkan
hati, dan
menyadarkan
mereka akan
penyerahan
diri terhadap
kekuasaan
Tuhan
sehingga
timbul pada
diri
pribadinya
suatu cahaya
harapan
kebahagian
hidup saat
sekaang dan
masa depan.

3. Bimbinga c. Tenaga Rud


n Konseling Bimbingan Runesi, Daniel
Konseling Naklui,
 Membangun dan
mental dan Sandra
psikologi PM D. isaliko, S.Si-
Lansia Teol, MA
dengan
harapan PM
Lansia tidak
merasa
terasingkan
dari keluarga
dan
masyarakat
dan hidupnya
masih berarti
bagi orang
lain walaupun
berada dalam
panti sosial
sehingga PM
Lansia tetap
semangat
dalam
menjalankna
hidup di
panti.
 Memberikan
bimbingan
kepada PM
Lansia yaitu
dengan
menggalai
permasalahan
dan
membantu
menyelesaika
n masalah,
membimbing
individu
menjadi
pribadi yang
kuat dann
tangguh
dalam
menghadapi
masalah
kehidupan
serta memberi
semangat dan
motivasi
menjalankan
kehidupan.

LAMPIRAN

VERBATIM KONSELING INDIVIDUAL


Nama Konselor : Elke M. Laos
Nama Konseli : Adolfina Nubatonis
Hari, Tanggal : Senin, 31 Maret 2022
Pendekatan Konseling : Gestalt
Teknik Konseling : Realita
No Tahapan Percakapan
dan Teknik Konselor Konseli
Konseling
Tahap Selamat pagi Selamat
Pembukaan oma. pagi
Apa kabar oma? Kabar baik,
apakah oma sehat-sehat iya ada sehat-sehat
saja? saja.
Kalau boleh saya Nama saya
saya tau nama oma Adolfina Nubatonis
sapa?
Topik Cuaca hari ini Iya Ibu
Netral sangat bagus sekali ya, cuaca hari ini
oma. sangat bagus sekali.
Iya Oma, Oma adel
ceritakan saja masalah sebelum masuk
apa yang Oma alami panti oma dan
saat ini. suami tinggal di
kampung dan setiap
harinya melakukan
aktivitas yaitu
berkebun.
Baiklah jadi, Iya dulu
oma sebelum tinggal memang kami di
dipanti oma dan opa kampung sering
tinus tinggal di berkebun dan
kampung dan kegiatan hasilnya kami jual
sehari-harinya adalah di pasar kota Soe.
berkebun.
Oiya baik oma. Hasil
Kalau boleh saya tahu kebunnya itu adalah
hasil berkebun yang pisang, jantung
dijual ke pasar itu apa pisang, ubi jalar,
saja oma? ubi kayu, dan kalau
waktu musim
jagung ada juga
jagung muda.
Tahap Oke baik kalau Iya nona
Kegiatan begitu oma. Oma saya saya sering marah-
sering mendengar dari marah karena saya
oma-oma yang lain tidak suka kalau
bahwa oma adel ini Oma Luisa dan
sering marah-marah Oma Koba kerjanya
tidak jelas apakah itu lambat dan mereka
benar? sering mengeluh
kakinya sakit.
Teknik Baik, jadi oma Iya betul
Asosiasi Bebas Adel suka marah-marah sekali nona. Saya
karena tidak suka kalau juga tidak suka
Oma Luisa dan Oma kalau pada waktu
Koba kerjanya lambat saya cuci pakaian
dan sering mengeluh mereka juga cuci
sakit pakaian, karena
nanti saya tidak
kebagian tali
jemuran, padahal
cucian saya lebih
banyak dari mereka
karena saya
mencuci dengan
pakaian suami saya
Baik Oma saya Menurut
mengerti dengan saya nona, apa yang
keadaan Oma sekarang. saya buat itu salah
Menurut oma apa yang karena Oma Koba
dilakukan oma adel itu dan Oma Luisa
sudah benar atau masih terkadang
salah? tersinggung.
Baik kalau Menurut
begitu oma, menurut saya, saya harus
oma apa yang harus bisa mengontrol
oma lakukan supaya emosi marah saya
tidak menyinggung oma agar tidak
luisa dan oma koba? menyinggung
mereka.
Baiklah kalau itu Iya saya
sudah menjadi mengucapkan
keputusan dari Oma banyak terimakasih
disini saya berharap
semoga masalah yang
dialami Oma bisa
terselesaikan.
Tahap Iya sama-sama Iya baik.
Akhir Oma. Jadi saya rasa Sampai jumpa
kegiatan konseling kita
pada hari ini sampai
disini dulu.
Ok baik Oma,
terimakasih dan selamat
siang

1. Konseling individual

Konselor: Maria Triputri M. Hibur


Konselor: Yolanda Adventus veny

Konselor: Elke Meilanithia Laos

2. Bimbingan Kelompok
Konselor: Yolanda Adventus veni

Konselor: Angelina I. Vony


Konselor: Diana Novita Rihi

3. Bimbingan klasikal
Konselor: Maria Kristina Deo

Anda mungkin juga menyukai