Anda di halaman 1dari 7

PENGOLAHAN LIMBAH ORGANIK CAIR MENGGUNAKAN TEKNIK

BIOFILTER AEROB DAN ANAEROB DENGAN MEDIA SPONS


AEROB AND ANAEROBIC BIOFILTER TECHNIQUES FOR LIQUID ORGANIC
WASTE TREATMENT WITH SPONGE MEDIA
Anas Fahruddin1, Muhammad Rifqy Haidar2, Rahmat Agung Pranomo3, Achmadi
Anwarul Fahmi4, Afif Hamadi5, Rohmatul Hidayah6
Program Studi Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas
Jember. Kampus Tegal Boto, Jl.Kalimantan No.37, Krajan Timur, Sumbersari, Kec.
Sumbersari, Kabupaten Jember, Jawa Timur 68121
E-mail: anasfahruddin577@gmail.com

ABSTRAK
Sistem pengolahan limbah menggunakan teknik biofilter aerob dan anaerob merupakan
salah satu alternatif teknologi yang dapat diaplikasikan untuk menangani air limbah yang
terjadi pada saat ini. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan agar mahasiswa mampu
mendesain system pengolahan limbah cair dengan menggunakan teknik biofilter. Teknik
biofilter pada pengamatan ini yang digunakan adalah aerob dan anaerob. Setelah itu
dilakukan pembuatan media dengan dengam bantuan spons sebagai media filter karena
spons memiliki pori-pori rapat yang berguna untuk menyaring dan mengikat kotoran air
dan juga berfungsi sebagai filter biologis karena pori-porinya bisa menjadi rumah bagi
bakteri aerobik dan anaerobik yang berperan merombak amoniak dan kotoran.
Penambahan limbah organik cair dengan proses biofilter dilakukan dengan cara
mengalirkan air limbah ke dalam reaktor biologis yang telah diisi dengan media
penyangga yang berguna untuk pengembangbiakkan mikroorganisme dengan atau tanpa
aerasi. Proses pengamatan perkembangbiakan mikroba dilakukan selama 2 minggu dan
mendapatkan hasil pengamatan bahwa perkembangan mikroba dari aerob dan anaerob
terpengaruh dari limbah yang sudah ada, perbedaan sampel limbah juga membedakan
perkembangbiakan mikroba termasuk proses aerob dan anaerob pada biofilter.

Kata kunci : Biofilter, Limbah cair, Mikroba

ABSTRACT
The alternate method that can be used to treat wastewater at this time is waste treatment
systems that use aerobic and anaerobic biofilter processes.The goal of this project was to
teach students how to use biofilter techniques to construct a liquid waste treatment
system. Both aerobic and anaerobic biofiltering strategies were used in this observation.
Then, a sponge is used to create the filter media because sponges have narrow pores that
are useful for trapping and filtering water contaminants as well as serving as biological
filters since the pores can serve as a home for bacteria that break down ammonia and
debris. By pumping wastewater into a biological reactor that has been filled with a buffer
medium that is useful for growing microorganisms with or without aeration, the addition
of liquid organic waste by the biofilter process is carried out. After 2 weeks of studying
microbial growth, it was discovered that both aerobic and anaerobic microbe
development was influenced by the trash already present. Differences in waste samples
also allowed microbial growth in the biofilter to be identified from both aerobic and
anaerobic processes.
Keywords : Biofilter, Liquid waste, Microbes
PENDAHULUAN Spons digunakan sebagai
Permasalahan lingkungan media filter karena memiliki pori-
saat ini yang dominan adalah limbah pori rapat yang berguna untuk
cair yang berasal dari hasil kegiatan menyaring dan mengikat kotoran air
rumah tangga dan industri. Limbah dan juga berfungsi sebagai filter
cair yang tidak dikelola akan biologis karena pori-porinya bisa
menimbulkan dampak pada perairan. menjadi rumah bagi bakteri aerobik
Pengelolaan limbah cair dalam dan anaerobik yang berperan
proses produksi dimaksudkan untuk merombak amoniak dan kotoran
meminimalkan limbah yang terjadi, (Apriadi, et al. 2017).
serta untuk menghilangkan atau Proses pengolahan air limbah
menurunkan kadar bahan pencemar dengan proses biofilter dilakukan
yang terkandung di dalam air Salah dengan cara mengalirkan air limbah
satu upaya mengolah limbah ke dalam reaktor biologis yang telah
domestik (greywater) dengan cara diisi dengan media penyangga yang
sederhana yaitu dengan pengolahan berguna untuk pengembangbiakkan
menggunakan teknik biofilter secara mikroorganisme dengan atau tanpa
aerob dan anaerob dengan media aerasi (Filliazati dkk, 2013).
spons. Berdasarkan latar belakang
tersebut, tujuan dilakukan praktikum
Biofilter adalah proses
ini adalah agar mahasiswa mampu
dengan prinsip mikroorganisme
mendesain system pengolahan
tumbuh dan berkembang pada media
limbah cair menggunakan teknik
dan membentuk lapisan biofilm.
biofilter.
Proses biologis pada aerobik biofilter
dilakukan dengan mengalirkan
METODOLOGI
limbah cair ke media filtrasi yang
Waktu dan tempat
sudah ditumbuhi lapisan biofilm
Pelaksanaan praktikum
dengan penambahan oksigen
sistem produksi bersih ini dimulai
(Ratnawati & Kholif, 2018).
pada tanggal 26 Oktober 2022 dan
bertempat di Laboratorium Fakultas
Teknologi Pertanian Universitas untuk didapatkan hasil sampai terjadi
Jember. steady state pada kondisi air limbah.

Alat dan Bahan


HASIL DAB PEMBAHASAN
Alat yang digunakan dalam
praktikum biofilter yaitu wadah Pada pengamatan biofilter
dilakukan dengan jenis biofilter
kotak transparan, spons, pompa
aquarium dan aerator. Adapun bahan aerob dan anaerob, dimana pada
pengamatan biofilter ini terdapat 5
yang digunakan dalam praktikum
sampel yang dilakukan pengamatan
biofilter yaitu limbah organik cair,
yaitu pada jenis biofilter aerob
pewarna, air kacang, dan air beras.
terdapat 2 jenis sampel yaitu air
Metode Kerja
ditambah kacang hijau dan air
Proses pengolahn air limbah ditambah pewarna dan terasi, pada
dengan proses biofilter dilakukan sampel 2 jenis biofilter anaerob ada 3
dengan cara mengalirkan air limbah sampel yaitu air ditambah kacang
kedalam reaktor biologis yang telah hijau, air ditambah pewarna dan air
diisi dengan media penyangga yang ditambah pewarna dan terasi.
berguna untuk mengembangbiakkan Pengamatan biofilter ini dilakukan
mikroorganisme dengan atau tanpa selama 2 minggu dan dilakukan
aerasi. Untuk proses anaerobik pengamatan sebanyak 2 kali.
dilakukan tanpa pemberian udara Pengamatan ini dilakukan supaya
atau oksigen. Apabila media dapat mengetahui jumlah mikroba
terbentuk lapisan lendir yang yang tumbuh dalam jenis biofilter
berwarna hitam kecoklat-coklatan aerob dan anaerob dengan sampel
serta tidak mudah terlepas dari yang sudah ada, jumlah mikroba
media, maka dapat dipastikan bahwa yang didapatkan nantinya akan
telah tumbuh mikroorganisme pada dibandingkan dari kelima sampel
media. Sampai mikroorganisme tersebut.
tumbuh diperlukamn waktu 2
minggu. Hal tersebut dilakukan
Hasil pengamatan jenis dengan menggunakan air ditambah
biofilter aerob dan anaerob bisa kacang hijau didapatkan jumlah
dilihat pada tabel dibawah ini : mikroba pada minggu pertama
Tabel 1. Biofilter Aerob dengan nilai (++) yang berarti
Jenis Minggu Jenis sedikit, pada minggu kedua
biofilter ke- mikroba didapatkan jumlah mikroba dengan
Kacang 1 ++ nilai (+++) yang berarti cukup
hijau 2 +++ banyak. Pada sampel kedua air
ditambah pewarna dan terasi
Pewarna + 1 +
didapatkan jumlah mikroba pada
terasi 2 +++
minggu pertama dengan nilai (+)
yang berarti tidak ada, pada minggu
Tabel 2. Biofilter Anaerob
kedua didapatkan jumlah mikroba
Jenis Minggu Jenis
dengan nilai (+++) yang berarti
biofilter ke- mikroba
cukup banyak. pada sampel
Kacang 1 ++
hijau 2 +++ Pada pengamatan jenis
biofilter anaerob sampel pertama
Pewarna 1 + dengan air ditambah kacang hijau
2 + didapatkan jumlah mikroba pada
minggu pertama dengan nilai (++)
Pewarna + 1 ++ yang berarti sedikit, pada minggu
terasi 2 +++ kedua didapatkan jumlah mikroba
Keterangan:
dengan nilai (+++) yang berarti
+ : Tidak ada mikroba cukup banyak. Pada sampel kedua
++ : Sedikit mikroba dengan air ditambah pewarna
+++ : Cukup mikroba didapatkan jumlah mikroba pada
++++ : Banyak mikroba minggu pertama dengan nilai (+)
+++++ : Sangat banyak
yang berarti tidak ada mikroba, pada
minggu kedua didapatkan jumlah
Pada pengamatan jenis mikroba yang sama dengan nilai (+)
biofilter aerob sampel pertama yang berarti tidak ada mikroba. Pada
sampel ketiga air ditambah pewarna Kemudian pada proses aerob
dan terasi pada minggu pertama yang terdapat penambahan suplai
didapatkan jumlah mikroba dengan oksigen dengan aerator terhadap
nilai (++) yang berarti sedikit aktivitas mikroorganisme sehingga
mikroba, pada minggu kedua berperan dalam menguraikan zat
didapatkan jumlah mikroba dengan organik yang tersisa dari proses
nilai (++) yang berarti cukup banyak sebelumnya (Sato, Utomo, &
mikroba. Abineri, 2015). Dalam proses aerob
akan merombak C5H7NO2 yang
Keadaan Jumlah Mikroba mewakili massa sel dari
Dari hasil jumlah mikroba mikroorganisme dengan tambahan
yang didapatkan dapat diketahui oksigen (O2) akan menghasilkan
bahwa jumlah mikroba yang karbondioksida (CO2), hidrogen
dihasilkan tidak sama, hal itu dioksida (H2O), dan asam nitrat
dipengaruhi oleh sampel yang (HNO3) (Eddy, 2014).
berbeda dan juga proses biofilternya
karena ada dua jenis biofilter yang Perbandingan Proses
digunakan yaitu aerob dan anaerob. Pada proses aerob dengan
Hal ini disebabkan karena proses limbah cair yang mengandung zat
mikrobiologis dalam penguraian organik dan nutrisi diubah menjadi
anaerob oleh bakteri yang terlibat sel bakteri baru, hidrogen maupun
dalam transformasi senyawa karbon dioksida oleh sel bakteri
kompleks organik menjadi metana. dalam kondisi cukup oksigen (Said,
Terdapat interaksi sinergis antara 2017). Lapisan terluar media
bermacam-macam kelompok bakteri penyangga adalah lapisan tipis zona
yang berperan dalam penguraian aerobik, senyawa amonia dioksidasi
limbah yang merombak senyawa dan diubah ke dalam bentuk nitrit.
organik menjadi gas metan (CH4), Sebagian senyawa nitrit ada yang
karbon dioksida (CO2), hidrogen diubah menjadi gas dinitrogen oksida
(H2), amonia (NH3), dan hidrogen (N2O) dan ada yang diubah menjadi
sulfida (H2S) (Said, 2017). nitrat. Proses yang terjadi tersebut
dinamakan dengan proses nitrifikasi organik sederhana seperti asam
(Said, 2017). asetat dan asam propionat.
Semakin lama, lapisan Kelompok bakteri ini terdiri dari
biofilm yang tumbuh pada media bakteri anaerob dan fakultatif yang
penyangga tersebut semakin tebal disebut pembentuk asam. Kelompok
sehingga menyebabkan oksigen tidak 2 adalah mikroorganisme yang
dapat masuk ke dalam lapisan mengubah asam organik yang
biofilm yang mengakibatkan dibentuk oleh kelompok 1 menjadi
terbentuknya zona anaerobik. Pada gas metan dan gas CO2. Bakteri ini
zona anaerobik ini, senyawa nitrat disebut pembentuk metan. Beberapa
yang terbentuk diubah kedalam kelompok bakteri anaerob dan
bentuk nitrit yang kemudian fakultatif yang lain memenfaatkan
dilepaskan menjadi gas nitrogen macam-macam ion organik yang ada
(N2). Proses demikian disebut proses dalam lumpur seperti bakteri
denitrifikasi (Said, 2017). mereduksi ion sulfat (SO42-)
Pengolahan limbah anaerob menjadi ion sulfit (S2-) dan
adalah sebuah metode biologikal mereduksi Nitrat (NO3) menjadi
untuk peruraian bahan organik atau nitrogen (N2) (Ariyani, 2010).
anorganik tanpa kehadiran oksigen. Proses pengolahan limbah
Produk akhir dari degradasi anaerob menggunakan teknik biofilter aerob
adalah gas, paling banyak metana dan anaerob dilakukan agar hasil
(CH4), karbondioksida (CO2), dan yang didapatkan bisa diketahui
sebagian kecil hidrogen sulfida (H2S) perbedaan mikroba dari jenis aerob
dan hidrogen (H2). Dalam proses maupaun anaerob, darin jenis
anaerob ini peruraian bahan organik mikroba yang didapatkan bisa
dilakukan oleh mikroorganisme. dibandingkan ysng mns lebih efiensi.
Mikroorganisme tersebut dibagi
dalam dua kelompok yaitu kelompok
1 yang menghidrolisa dan
memfermentasi komponen organik
kompleks menjadi komponen
PENUTUP Pengolahan Limbah Cair Rumah
Kesimpulan Potong Ayam”. Jurnal Sains &
Teknologi Lingkungan, 10 (1), 01-
Adapun kesimpulan yang
14.
didapatkan dari praktikum teknik
pengolahan limbah cair adalah [3] Said, N. I. (2017). Teknologi
mahasiswa mampu membuat desain Pengolahan Air Limbah,Jakarta,
system pengolahan cair Erlangga.
menggunakan teknik biofilter aerob [4] Sato, A., Utomo, P., & Abineri,
dan anaerob dengan menggunakan H. S. B. (2015), Pengolahan Limbah
media spons sebagai tempat Tahu Secara Anaerobik - Aerobik
perkembangbiakan mikroba. Kontinyu, Paper presented at the
Saran Seminar Nasional Sains Dan
Teknologi Terapan III, Institut
Adapun saran yang bisa
Teknologi Adhi Tama, Surabaya.
diberikan pada praktikum kali ini
bahwa pada pengamatan mungkin [5] Suarni, Viena, V., & Yunita, I.
bisa lebih baik dilakukan adanya (2021). The Application of
pengukuran kandungan limbah cair Anaerobic Plastic Media Biofilter for
yang ada. Removal of Ammonia and Oil and
Grease in Slaughterhouse
Wastewater. Serambi Journal of
DAFTAR PUSTAKA
Agricultural Technology (SJAT),
[1] Ariyani, N. I. M. d. S. B. (2010),
3(1), 37–44.
Pengolahan Limbah Cair Kadar
[6] Sumiyati, S., Purwanto, P., &
COD dan Fenol Tinggi dengan
Sudarno, S. (2018). Decreasing of
Proses Anaerob dan Pengaruh
BOD Concentration on Artificial
Mikronutrient Cu, Skripsi,
Domestic Wastewater Using
Universitas Diponegoro, Semarang.
Anaerob Biofilter Reactor
[2] Ratnawati, R., & Al Kholif, M.
Technology. E3S Web of
(2018). “Aplikasi Media Batu Apung
Conferences, 2017–2019.
Pada Biofilter Anaerobik Untuk

Anda mungkin juga menyukai