10111910010028 ETS Aspek Hukum Dalam Industri Konstruksi
Dalam sebuah berita MENKOPOLHUKAM menyebutkan ada transaksi mencurigakan
sebesar 300 T di KEMENKEU, cari kejanggalan2 yang menyebabkan hal tersebut terjadi?
Asal Usul Dugaan oleh Menkopolhukam
Menkopolhukam Mahfud MD ditemani Deputi Bidang Koordinasi Hukum & HAM Sugeng Purnomo menerima kedatangan rombongan pejabat Kementerian Keuangan yang terdiri dari Wakil Menter. Keuangan Suahazil Nazara, Sekretaris Jenderal Heru Pambudi, Inspektur Awan Nurmawan, dan Staf Khusus Menteri Keuangan Yustinus Prastowo di kantornya Jumat (10/3/2023) Dalam keterangannya, Menko Mahfud menjelaskan bahwa pertemuan tersebut membahas perkembangan temuan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) atas adanya dugaan aliran janggal sebesar Rp 300 triliun pada 467 pegawai Kemenkeu. Ia mengatakan ini merupakan temuan PPATK sejak 2009 sampai 2023. Adapun kata Mahfud, transaksi mencurigakan tersebut merupakan tindak pidana pencucian uang dan bukan masuk ke dalam ranah korupsi."Saya katakan, transaksi yang mencurigakan sebagai tindakan atau tindak pidana pencucian uang. Tindak pidana pencucian uang itu bukan korupsi itu sendiri," jelas Mahfud dalam Konferensi Pers di kantornya, Jumat (10/3/202)". Jadi, tidak benar kalau kemudian isu berkembang di Kemenkeu ada korupsi Rp 300 triliun. Bukan korupsi, tapi pencucian uang," lanjutnya. Atas temuan tersebut, Kemenkopolhukam bersama Kementerian Keuangan, serta PPATK, dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan menindaklanjuti temuan pencucian uang Rp 300 triliun, yang dilakukan oleh 467 pegawai Kemenkeu. Selama ini temuan tersebut bukannya tidak ditindaklanjuti, namun terbentur dengan aturan perundang-undangan yang ada. Sehingga jika ada permintaan dari Kementerian Keuangan untuk diselidiki dalam tindak pencucian uang, maka data temuan PPATK tersebut harus diserahkan kepada aparat penegak hukum seperti KPK, Kejaksaan, atau Kepolisian. "Saya ambil (kasus aliran Rp 300 triliun ini), saya tindak. Karena saling ambil sendiri (Kemenkopolhukam dan Kemenkeu) tidak bisa begitu. Masuk tindak pidana pencucian uang lalu diolah sendiri tidak jalan. Tidak boleh pindah ke aparat lain. Itu salah satu penyebab macet," jelas Mahfud. Dengan demikian, telah disepakati bahwa temuan PPATK untuk dugaan aliran janggal Rp 300 triliun atas tindak pencucian uang yang dilakukan oleh 467 pegawai tersebut akan ditindaklanjuti secara bersama . Klarifikasi dari Pihak Kemenkeu Inspektorat Jenderal (Irjen) Kementerian Keuangan Awan Nurmawan Nuh menegaskan bahwa transaksi sebesar Rp300 triliun yang diberitakan media massa sebagai pergerakan uang tidak lazim di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak dan Direktorat Jenderal Bea Cukai bukan korupsi atau Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU). “Jadi prinsipnya angka Rp300 triliun itu bukan angka korupsi ataupun TPPU pegawai di Kementerian Keuangan,” ujar Irjen Kemenkeu di Gedung Djuanda I Kemenkeu, Jakarta pada Selasa (14/03). Dalam kesempatan yang sama, Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana menjelaskan Kementerian Keuangan merupakan salah satu penyidik tindak pidana asal, sesuai Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang. Dengan demikian, PPATK memiliki kewajiban untuk melaporkan kepada Kementerian Keuangan setiap kasus yang terkait dengan kepabeanan dan perpajakan. “Kasus-kasus itulah yang secara konsekuensi logis memiliki nilai yang luar biasa besar, yang kita sebut dengan kemarin Rp300 triliun. Dalam kerangka itu, perlu dipahami bahwa ini bukan tentang adanya abuse of power ataupun adanya korupsi yang dilakukan oleh pegawai dari Kementerian Keuangan. Tapi ini lebih kepada tusi Kementerian Keuangan yang menangani kasus-kasus tindak pidana asal yang menjadi kewajiban kami pada saat kami melakukan hasil analisis, kami sampaikan kepada Kementerian Keuangan untuk ditindaklanjuti,” kata Kepala PPATK. Kepala PPATK mengatakan laporan tersebut bukan tentang adanya penyalahgunaan kewenangan atau korupsi yang dilakukan oleh pegawai oknum di Kementerian Keuangan, tetapi karena posisi Kementerian Keuangan sebagai penyidik tindak pidana asal, sama seperti KPK, Kepolisian, dan Kejaksaan. “Kementerian Keuangan adalah salah satu Kementerian yang kalau kami koordinasikan relatif permasalahan secara internal sangat kecil dibandingkan dengan lembaga-lembaga lain, sehingga kami sangat confident menyerahkan seluruh kasus-kasus terkait dengan kepabeanan dan perpajakan kepada Kementerian Keuangan untuk ditindaklanjuti. Ini sekali lagi, bukan tentang penyimpangan ataupun bukan tentang tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh pegawai Kementerian Keuangan,” ujar Kepala PPATK. Irjen Kemenkeu juga menegaskan bahwa Kementerian Keuangan berkomitmen untuk melakukan pembersihan secara menyeluruh di lingkungan Kementerian Keuangan. “Mengenai informasi-informasi pegawai, itu kita tindaklanjuti secara baik, secara proper, kita panggil dan sebagainya. Intinya kerja sama antara Kementerian Keuangan dan PPATK sudah begitu cair,” kata Irjen Kemenkeu
Kronologi Hebohnya Transaksi Rp300 T Kemenkeu Hingga Selesai
• Diawali Pernyataan Mahfud dari Yogyakarta • Kementerian Keuangan Mengaku Belum Dapat Informasi Resmi • Mahfud Klaim Data Itu Sudah Disampaikan Sejak 2009 • Sri Mulyani Akhirnya Buka Suara, Tapi Tak Tahu Angka Rp 300 triliun • Wamenkeu dan Tim Datangi Kantor Mahfud Md • Mahfud Md Datangi Sri Mulyani Akhir Pekan • Ivan Yustiavandana Akhirnya Klarifikasi Daftar Pustaka
"Kementerian Keuangan Republik Indonesia". 2023. Kemenkeu.Go.Id.
https://www.kemenkeu.go.id/informasi-publik/publikasi/berita-utama/300T-Bukan- Korupsi-atau-TPPU-Pegawai-Kemenkeu. Sopiah, Anisa. 2023. "Asal Usul Transaksi Mencurigakan Rp 300 Triliun Di Kemenkeu". CNBC Indonesia. https://www.cnbcindonesia.com/news/20230311123043-4-420831/asal-usul-transaksi- mencurigakan-rp-300-triliun-di-kemenkeu. Rachman, Arrijal. 2023. "Kronologi Hebohnya Transaksi Rp300 T Kemenkeu Hingga Selesai". CNBC Indonesia. https://www.cnbcindonesia.com/news/20230315104736- 4-421809/kronologi-hebohnya-transaksi-rp300-t-kemenkeu-hingga-selesai.