1.

Ciri-ciri berpikir secara sinkronis, sebagai berikut:

1.Mengkaji pada masa tertentu
2.Menitikberatkan pengkajian pada strukturnya
3.Bersifat horizontal
4.Tidak ada konsep perbandingan
5.Cakupan kajian lebih sempit
6.Memiliki sistematis yang tinggi
7.Bersifat lebih serius dan sulit
Ciri-ciri berpikir secara diakronis, sebagai berikut:
1.Mengkaji dengan berlalunya masa
2.Menitikberatkan pengkajian peristiwa pada sejarahnya
3.Bersifat historis atau komperatif  
4.Bersifat vertikal
5.Terdapat konsep perbandingan
6.Cakupan kajian lebih luas

2. Banyak contoh akulturasi Islam dengan budaya lokal,pertama adalah seni

bangunan,kedua adalah seni ukir,yang ketiga adalah aksara dan seni
sastra,dan kemudian yang terakhir adalah kalender.

seni bangunan: masjid dan makam

Seni hias: huruf Arab yang disebut kaligrafi

seni sastra: Hikayat, Babat, Syair, dan Suluk

kalender: sistem kalender yang diciptakan oleh Sultan Agung

3. Faktor eksternal  pendorong munculnya nasionalisme

 Adanya pengaruh faham-faham modern dari Eropa (liberalisme,

humanisme, nasionalisme, komunisme);
 Adanya pengaruh gerakan Pan-Islamisme
 Adanya Pengaruh pergerakan bangsa terjajah di Asia
 Adanya Pengaruh kemenangan Jepang atas Rusia.
Faktor Internal pendorong munculnya nasionalisme

 Timbulnya kembali golongan pertengahan, kaum terpelajar

 Adanya penderitaan dan kesengsaraan yang dialami oleh seluruh
rakyat dalam berbagai bidang kehidupan
 Adanya pengaruh golongan peranakan untuk membebaskan dari
belenggu penjajahan
 Adanya keinginan untuk melepaskan diri dari imperialisme dan
kolonialisme.

4. PerundinganLinggarjati memberikan dampak negatif atau menyebabkan

Indonesia mengalami kerugian. Hal ini dikarenakan Semakin sempitnya wilayah
Indonesia karena Belanda hanya mengakui wilayah Indonesia meliputi Pulau
Sumatera, Jawa, dan Madura

5. Peran pelajar di indonesia ini adalah sebagai agent of change, misalnya

terkait Kesadaran Nasional yang diusung oleh Budi Utomo, Sumpah
pemuda pada 1928, Kemerdekaan Republik Indonesia, Penurunan
Soekarno dan Soeharto dari jabatan kepresidenan karena mereka sebagai
agen perubahan baik politik, ketatanegaraan, ekonomi, sosial dll