Anda di halaman 1dari 3

Nama : Hera Febrianty

NIM : 1403618021
Kelas : Pendidikan Sejarah A 2018

UJIAN TENGAH SEMESTER HISTORIOGRAFI


“Perkembangan Historiografi Abad 19-20”

Historiografi Abad 19 di Eropa


Historiografi abad 19 dimulai setelah adanya kesadaran dan munculnya berbagai
tokoh dalam bidang rasionalisme, yakni berpikir rasional dalam melakukan sesuatu, salah
satunya dalam bidang penulisan.
Adapun ciri – ciri tertentu sebagai penanda bahwa Historiografi Eropa Modern
telah dimulai, yakni sebagai berikut :
1. Munculnya Filsafat Sejarah Kritis
Filsafat sejarah kritis termasuk kedalam bidang historiografi, yakni penulisan
yang dituliskan beranahkan bidang filsafat namun dalam melakukan prosesnya harus
adanya pengkritisan, baik dari sumber, metode, objektifitas, dan lain lainnya. Sehingga
hasil yang diciptakan pun tidak dapat menimbulkan kontroversi, karena telah
dilakukannya sebuah pengkritisan dalam sebuah prosesnya.
2. Munculnya Teori Orang Besar (The Grand Theory)
Teori Orang Besar merupakan gagasan abad ke-19 yang di dalamnya, sejarah
dapat secara garis besar dijelaskan oleh dampak orang-orang besar, atau pahlawan;
individu yang sangat berpengaruh, yang antara dengan karisma personal,
kecerdasan, hikmat, atau keterampilan politiknya, menggunakan kekuasaan mereka
sehingga menimbulkan dampak sejarah. Pada saat itu, orang yang memiliki peran
penting dalam peristiwa dapat memenangkan suatu penulisan yang akan dibuat, dan
dapat mempengaruhi bentuk penulisannya.
3. Timbulnya Nasionalisme
Dengan adanya perombakan terhadap dopma gereja saat itu, dan lahirnya masa
pencerahan Renaissance sehingga membuat masyarakat saat itu bersatu untuk melawan
dopma tersebut dan melahirkan sebuah nasionalisme untuk menggantikan dopma
tersebut, dikarenakan tidak adanya kerasional dalam berpikir atau bernalar.
4. Munculnya Liberalisme
Liberalisme lahir sebagai akibat revolusi Inggris pada abad ke-17, Revolusi Amerika,
Revolusi Perancis, Perang Kemerdekaan Prusia, dan Revolusi pada 1830 serta 1848.
Yang mana adanya kebebasan dalam kehidupan untuk melakukan sesuatu terutama
dalam membentuk sebuah historiografi saat abad tersebut.
Aliran – aliran historiografi abad 19 di Eropa, sebagai berikut :
 Rasionalisme
Dengan dipelopori oleh tokoh Voltaire, yang menggagas bahwa untuk berpikir harus lah
berpikir secara rasional, logis, dan tidak disangkut pautkan oleh keyakinan akan agama,
karena pada kenyataan keyakinan akan selalu ada dengan lahirnya sebuah sikap yang
rasional, walaupun ada beberapa yang dikehendaki diluar nalar
 Positivisme
Digagas oleh Auguste Comte adalah seorang filsuf, ahli matematika, dan juga dikenal
sebagai bapak sosiologi. Comte menggagas tentang aliran ini untuk menguji kebenaran
dari suatu kebenaran, supaya kevalidan dalam melakukan sesuatu terutama dalam
berpikir dan mengerjakan bidang tulisan dan berfilsafat jelas akan kebenaran suatu hal.
 Romantisme
Dalam sejarah penulisan sejarah atau Historiografi, istilah romantik lebih berkaitan
dengan sudut pandang politik. Romantik, yaitu visi yang konservatif mengenai negara
dan masyarakat. Aliran ini lebih mengutamakan dari segi emosianal, sentimen dalam
berproses penulisan, karena tulisan yang dibuat pun pasti adanya rasa perasaan yang
tersimpan, tidak murni dari adanya berfikir rasional
 Metode Sejarah Kritis
Aliran ini merupakan sebagai langkah – langkah atau metode dalam melakukan
penulisan dari sejarah kritis, jadi tidak dapat ngasal dalam melakukan penulisan, yakni
adanya suatu susunan tatanan. Aliran ini dipelopori oleh Leopald Von Ranke, beliau
berpendapat bahwa sejarah yang lebih baik adalah sejarah yang apa adanya, jadi tidak
boleh ditambah – atau dihiperbola dalam melakukan penulisannya. Sehingga ini menjadi
karakteristik dari sejarah kritis

Historiografi Abad 20
Perkembangan historiografi pada abad 20 sangat berkembang pesat karena di
pengaruhi oleh perkembangan metodelogi sejarah yang memperkaya historiografi (penulisan
sejarah). Pada abad ini sejarah lebih membuat penulis baru dengan memunculkan bidang
garapan sejarah tematis, karena sejarah dikaji secara khusus yang berorientasi kepada rakyat
kecil atau penulisan sejarah lokal maupun sejarah tematis lainnya, sehingga penulisan sejarah
beranekaragam tetapi tidak lepas dari metodelogi penelitian.

Historiografi Nasional
Sesudah Bangsa Indonesia memperoleh kemerdekaan pada tahun 1945, maka sejak
saat itu ada kegiatan untuk mengubah penulisan sejarah Indonesia sentris. Indonesia
sentries merupakan penulisan sejarah yang mengutamakan atau mempunyai sudut pandang
dari Indonesia sendiri. Pada masa kemerdekaan penulisan sejarah telah dilakukan oleh bangsa
sendiri yang mengenal baik akan keadaan negara ini, jadi dapat dipastikan bahwa isi dari
penulisan tersebut dapat dipercaya. Penulisan sejarah yang Indonesia sentris memang sudah
dimulai jauh pada masa kerajaan-kerajaan, tetapi kemudian ketika bangsa Barat masuk ke
Indonesia maka era penulisan sejarah yang Indonesia sentris mulai meredup dan
digantikan oleh historiografi kolonial.
Adapun ciri-ciri historiografi Nasional adalah sebagai berikut:
1. Hasil penulisan merupakan perbandingan dari berbagi sumber baik itu sumber kolonial
maupun sumber lokal.
2. Penulisnya adalah orang-orang akademisi/kritis dalam bidang bahasa, kesusastrraan
dan kepurbakalaan.
3. Tidak hanya mengangkat sejarah orang-orang besar dan Negara saja, tetapi lebih pada
kemanusiaannya, yaitu kebudayaan.
4. Cara pandang yang digunakan dalam melihat peristiwa tidak lagi dari satu sisi melainkan
memandang suatu peristiwa dari berbagai sudut pandang. Hal ini dilakukan untuk
mencegah terjadinya subjektifitas dalam menulisan sejarah.

Kesimpulan
Pada abad ke-19 dan ke-20 Historiografi Sejarah mengalami banyak perkembangan
baik di Indonesia maupun di dunia. Historiografi Indonesia tidak jarang dipengaruhi oleh
historiografi Barat. Namun pada abad ke-20 Indonesia sudah mulai mempunyai
pengembangan historiografi nasional.
Di Eropa perkembangan historiografi abad 19 dan 20 dipengaruhi oleh berbagai tokoh
sejarah yang kita kenal hingga sekarang, seperti Ranke, Kant, dll. Oleh karena itu
perkembangan historiografi juga dipengaruhi oleh penulis sejarah itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai