Anda di halaman 1dari 3

Nama : Aryawan

NIM : B0419007
Mata Kulah : Historiografi Umum

POLYBIUS

Polybius adalah seorang sejarawan yang hidup pada masa kekaisaran


Romawi, yang mana pada dasarnya ia adalah orang Yunani sehingga ia memiliki
latar belakang pemikiran dan kebudayaan Hellenisme Yunani. Meskipun ia
merupakan orang Yunani, ia banyak dibesarkan di Roma. 1 Polybius dilahirkan di
kota Megalopolis dan hidup dari sekitar tahun 200 SM hingga 118 SM. 2 Dia lahir
dari ayah yang bernama Lycortas yang merupakan politisi yang tergabung dalam
Liga Archaea.3 Hal tersebut membuatnya tumbuh menjadi seorang politisi dan
sering mendapatkan misi politik dari ayahnya. Dia pun menjadi seseorang yang
terdidik dalam ilmu politik dan kemudian memiliki berbagai pengalaman dalam
politik.

Polybius kemudian menjadi seorang sejarawan yang menuliskan informasi


mengenai kehancuran Yunani Kuno dan adanya kekuatan Romawi di Dunia Barat.
4
Tulisan Polybius bersifat deskriptif, yang mana ia mencoba menjelaskan
bagaimana perpindahan kekuasaan dari Yunani Kuno ke Kekaisaran Romawi, dan
keberjalanan kekaisaran Romawi semasa ia hidup. Karya tersebut tercantum
dalam bukunya yang berjudul “Histories”.

1
Kuntowijoyo. Pengantar Ilmu Sejarah. (Yogyakarta: Tiara Wacana,
2013), hlm. 31.
2
A.M. Eickstein. “Notes on the Birth and Death of Polybius” The
American Journal of Philology, Vol. 113, No. 3 (1992),
https://www.jstor.org/stable/295460
3
Ibid
4
Abdul Syukur. “Perkembangan Historiografi Barat Pasca Herodotus”
Lontar: Jurnal Sejarah. Vol. 5 Tahun 2008, hlm. 5.

1
Dari tulisan Polybius mengenai perjalanan Romawi tersebut memunculkan
tentang sebuah teori yang pada era sekarang disebut Siklus Polybius. 5 Teori
tersebut menjelaskan mengenai sistem perjalanan kekuasaan Romawi bahwa
adanya sebuah konsep pergantian bentuk negara yang terus berganti dan
membentuk sebuah siklus berputar dimana pemerintahan awalnya monarki
berubah menjadi tirani, kemudian berubah menjadi aristokrasi, dan berubah lagi
ke demokrasi hingga akhirnya kebebasan demokrasi membuat keadaan kacau
(anarkhi) dan muncul orang kuat yang mengembalikan pemerintahan menjadi
monarki kembali.

Penulisan sejarah dari Polybius disesuaikan dengan fakta yang ada


sehingga ia sangat berjasa dalam mengembangkan metode kritis dalam penulisan
sejarah.6 Ia sangat mengutamakan fakta dengan penggunaan sumber dalam
tulisannya, baik dari dokumen dan juga sejarah lisan. Sejarah yang ditulis oleh
Polybius dalam menjelaskan penaklukan Yunani Kuno oleh Romawi
menunjukkan bahwasanya ia sangat mengagungkan Romawi dan juga ia
mengklaim bahwa kebangkitan Romawi menjadi kekuatan besar dunia merupakan
hal yang ia pandang unik dalam sejarah.7

Jika dibandingkan dengan penulis sejarah lain, maka ia sama seperti


Thucydides. Mereka berdua sama-sama menggunakan metode deskriptif dan
penulisan sejarah yang berbentuk prosa. Ditambah mereka berdua juga sama-sama
menulis tentang sejarah kontemporer dan menolak adanya pengaruh mitos dan
legenda dalam penulisan sejarah.8 dan juga seperti halnya. Kemudian jika
dibandingkan dengan sejarawan Romawi yakni Titus Livius, maka keduanya
memiliki karakteristik yang berbeda. Hal tersebut dikarenakan Polybius sangat

5
Isharyanto. Ilmu Negara. (Karanganyar: Oase Pustaka, 2016), hlm. 51.
6
Kuntowijoyo, loc.cit.
7
F.W. Walbank. Polybius. (California: University of California Press,
1972), hlm. 42
8
Ibid

2
mendasarkan tulisannya terhadap fakta, sedangkan Titus Livius masih
menggunakan fantasi dalam tulisan sejarah yang ia tulis.

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Syukur. “Perkembangan Historiografi Barat Pasca Herodotus” Lontar:


Jurnal Sejarah. Vol. 5 Tahun 2008.

Eickstein, A.M. “Notes on the Birth and Death of Polybius” The American
Journal of Philology, Vol. 113, No. 3 (1992),
https://www.jstor.org/stable/295460

Isharyanto. 2016. Ilmu Negara. Karanganyar: Oase Pustaka.

Kuntowijoyo. 2013. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Walbank, F.W. 1972. Polybius. California: University of California Press

Anda mungkin juga menyukai