Anda di halaman 1dari 3

Perawatan Luka Bakar

Eka Yunitasari
kaauniing@gmail.com

Abstrak :
Luka bakar adalah jenis kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan oleh paparan
sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia, listrik dan radiasi. Konsekuensi pertama dari
luka bakar adalah syok dan nyeri. Kapiler yang terpapar suhu tinggi rusak dan permeabilitasnya
meningkat. Kerusakan kulit akibat luka bakar menyebabkan dehidrasi akibat penguapan yang
berlebihan. Jika luas luka bakar kurang dari 20%, mekanisme kompensasi tubuh sendiri biasanya
masih dapat mengatasinya, namun jika lebih dari 20%, terjadi syok hipovolemik dengan gejala
khas seperti gelisah, pucat, menggigil dan berkeringat penurunan tekanan darah dan penurunan
output urin.
Kata Kunci : Luka bakar, dampak, edukasi

Abstract :

Burns are a type of tissue damage or loss caused by exposure to heat sources such as fire, hot
water, chemicals, electricity and radiation. The first consequence of a burn is shock and pain.
Capillaries exposed to high temperatures are damaged and their permeability increases. Skin
damage from burns causes dehydration due to excessive evaporation. If the burn area is less than
20%, the body's own compensatory mechanisms are usually still able to cope, but if it is more
than 20%, hypovolemic shock occurs with typical symptoms such as restlessness, paleness, chills
and sweating, decreased blood pressure and decreased urine output.

Keywords: Burns, impact , education

Pendahuluan
Luka bakar adalah trauma yang disebabkan oleh aktivitas manusia di rumah, industri, kecelakaan
lalu lintas dan bencana alam. Perawatan luka bakar yang tidak tepat dapat berdampak buruk pada
korban. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan tentang luka bakar dan
perawatan yang tepat pada luka bakar
Pembahasan
Luka bakar adalah luka yang disebabkan oleh kontak permukaan tubuh dengan benda yang
menghasilkan panas (api langsung atau tidak langsung, paparan suhu tinggi dari matahari, listrik
atau bahan kimia, air, dll) atau dengan zat yang mudah terbakar(asam, basa). Kulit adalah organ
tubuh terluas yang menutupi otot dan berperan dalam homeostasis. Secara embriologi, kulit
terdiri dari dua lapisan yang terpisah, lapisan luar adalah epidermis, yang merupakan lapisan
epitel yang berasal dari ectoderm, sedangkan lapisan dalam, yang berasal dari mesoderm, adalah
dermis atau corium, yang merupakan lapisan jaringan ikat.
Akibat pertama dari luka bakar adalah syok dan nyeri. Kapiler yang terpapar suhu tinggi rusak
dan permeabilitasnya meningkat. Sel darah yang terkandung di dalamnya juga rusak, yang bisa
menyebabkan anemia. Permeabilitas yang meningkat menyebabkan pembengkakan dan
menciptakan lepuh kaya elektrolit. Hal ini menyebabkan penurunan jumlah cairan
intravaskular. Kerusakan kulit akibat luka bakar menyebabkan dehidrasi akibat penguapan yang
berlebihan. Jika luas luka bakar kurang dari 20%, mekanisme kompensasi tubuh sendiri
biasanya masih dapat mengatasinya, namun jika lebih dari 20%, terjadi syok hipovolemik
dengan gejala khas seperti gelisah, pucat, menggigil dan berkeringat, tekanan darah menurun,
dan produksi urin berkurang.
Perawatan luka bakar
Perawatan tergantung pada karakteristik dan ukuran luka. Tujuan dari luka bakar adalah
penyembuhan luka yang cepat dengan rasa sakit yang minimal. Setelah luka dibersihkan dan
dikeringkan, luka ditutup. Fungsi penutupan luka:
a. Penutupan luka melindungi luka dari kerusakan epitel dan meminimalkan pembentukan
koloni bakteri atau jamur.
b. Luka harus benar-benar tertutup untuk mencegah penguapan. Pasien tidak hipotermia.
c. Penutupan luka diusahakan semaksimal mungkin agar pasien merasa nyaman dan
meminimalkan timbulnya rasa sakit
Penutupan luka tergantung pada derajat luka bakar.

Luka bakar derajat I adalah luka ringan dengan sedikit kehilangan perlindungan kulit. Luka
seperti itu tidak membutuhkan perban, tetapi oleskan salep antibiotik untuk menghilangkan
rasa sakit dan melembabkan kulit.
Luka bakar derajat II (dangkal), perawatan luka setiap hari, pertama oleskan salep antibiotik
pada luka, lalu tutup dengan perban kapas dan balut lagi dengan perban kapas dan lagi dengan
perban elastis.
Luka derajat II (dalam) dan luka derajat III, membutuhkan pembedahan dini dan
pencangkokan kulit.
Kesimpulan dan Saran
Luka bakar merupakan salah satu kejadian yang paling sering terjadi di masyarakat, terutama di
rumah tangga, dan yang paling sering terjadi adalah luka bakar derajat dua (superfisial) dan
perawatan luka setiap hari sangat diperlukan. Pilihan lainnya adalah menutupi luka dengan
pembalut sementara yang terbuat dari bahan alami.

Dafar Pustaka
Rahayuningsih, Tutik; Penatalaksanaan Luka Bakar (Combustio); Profesi, (2012), 8
(September); Mendeley
Dr. Yofita, Safriani; Penanganan Luka Bakar; 2022; Mendeley

Anda mungkin juga menyukai