Abstrak
Sistem informasi geografis (SIG) hingga saat ini merupakan sistem yang sangat
menarik. Sistem yang cenderung selalu dibuat untuk interaktif ini dapat
mengintegrasikan data spasial (data vector dan citra digital), atribut (table sistem
basisdata), dan properties penting lainnya (prahasta, 2007:1). Pemerintah Kota
Lubuklinggau sangat menyadari dengan adanya sistem informasi, tugas atau pekerjaan
mereka dapat diselesaikan secara sistematis. Jika melihat dari banyaknya kelurahan
yang ada di Kota Lubuklinggau, pemerintahan kota harus memberikan informasi yang
jelas kepada masyarakat mengenai luas dan batas wilayah setiap kelurahan. Saat ini,
informasi mengenai kelurahan dikumpulkan dan diolah oleh sistem informasi sebatas
data yang bersifat statis seperti gambar yang diletakkan pada sistem informasi dan
masyarakat dapat mengunduhnya. oleh karena itu, agar sistem informasi lebih memiliki
daya guna bagi pengelolaan basis data spasial, maka sistem informasi harus dapat pula
mencakup data yang bersifat dinamis. Data yang kita gunakaan saat ini lebih banyak
menggunakan data geografis atau yang berkaitan dengan tata letak objek, perbatasan
wilayah, dan informasi mengenai keterangan-keterangan yang terdapat di permukaan
bumi. Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan dibuatnya sistem informasi geografis
wilayah kelurahan di kecamatan Lubuklinggau Timur II Kota Lubuklinggau sehingga
dengan adanya sistem informasi geografis tersebut dapat membantu masyarakat dan
dinas pemerintahan Kota Lubuklinggau untuk mengetahui lokasi, data dan informasi
berkaitan dengan setiap kelurahan dan juga dapat membantu dinas pemerintahan Kota
Lubuklinggau untuk melakukan pengembangan dan pembangunan tiap-tiap kelurahan.
Sesuai dengan fungsinya sistem informasi geografis merupakan sistem yang
menampilkan informasi berupa data spasial dan non spasial untuk menggambarkan
sebuah objek berdasarkan keadaaam bumi.
Kata Kunci: Sistem Informasi, Sistem Informasi Geografis (SIG), Data Spasial.
53
Jurnal Informanika, Volume 3 No.1 Januari-Juni 2017 ISSN :2407-1730
54
Jurnal Informanika, Volume 3 No.1 Januari-Juni 2017 ISSN :2407-1730
55
Jurnal Informanika, Volume 3 No.1 Januari-Juni 2017 ISSN :2407-1730
56
Jurnal Informanika, Volume 3 No.1 Januari-Juni 2017 ISSN :2407-1730
langkah (Lucas, 1992). (Riyanto, dkk. sebagai bagian dari sistem ini.(Riyanto,
2009:23). dkk 2009:35).
Sedangkan menurut Synanski dan Berikut definisi SIG yang dikutip
Pulschen (1995) informasi adalah dari berbagai sumber, dengan tujuan
pemrosesan data yang tampak dalam memahami konsep SIG dengan baik.
konteks untuk menyampaikan arti Aronoff (1989) mendefinisikan SIG
kepada orang lain. (Riyanto, dkk. sebagai sebuah sistem berbasis
2009:21). komputer yang digunakan untuk
Lebih lanjut Jogiyanto menyimpan dan memanipulasi
mendefinisikan informasi adalah data informasi-informasi geografis. SIG
yang diolah menjadi bentuk yang lebih dirancang untuk mengumpulkan,
berguna dan lebih berati bagi yang menyimpan dan menganalisis objek-
menerimanya. (Riyanto, dkk. 2009:26). objek dan fenomena dimana lokasi
1. Siklus Informasi geografi merupakan karakteristik yang
2. Kualitas Informasi penting atau kritis untuk dianalisis.
3. Nilai Informasi (Riyanto, dkk. 2009:36).
2.3. Pengertian Sistem Subaryono (2005) mendefinisikan
Inforrmasi Geografis (SIG) SIG sebagai suatu himpunan terpadu
Geografi adalah ilmu yang dari hardware, softaware, data, dan
mempelajari permukaan bumi dengan liveware (orang-orang yang
menggunakan pendekatan keruangan, bertanggung jawab dalam mendesain,
ekologi dan kompleks wilayah. mengimplementasikan dan
Fenomena yang diamati merupakan menggunakan SIG). (Riyanto, dkk.
dinamika perkembangan dan 2009:36).
pembangunan wilayah yang ada dalam 2.4. Komponen Sistem
keseharian, misalnya informasi Informasi Geografis
mengenai letak dan persebaran dari Sistem Informasi Geografis terdiri
kejadian-kejadian alamiah maupun dari beberapa komponen utama yang
fenomena terdapatnya sumberdaya. saling berinteraksi untuk merealisasikan
Ketersediaan data yang bersifat suatu tujuan yang ingin dicapai.
geografi, dimana memiliki atribut utama Komponen–komponen tersebut
keruangan, akan memudahkan banyak adalah sebagai berikut (Prahasta, Eddy.
kepentingan. 2005:9) :
Sistem Informasi Geografi (SIG) a. Perangkat Keras
adalah sistem informasi khusus yang (Hardware)
mengelola data yang memiliki informasi Perangkat keras yang sering
spasial (bereferensi keruangan). Atau digunakan untuk SIG adalah
dalam arti yang lebih sempit, adalah komputer PC (Personal Computer).
sistem komputer yang memiliki Perangkat keras tambahan berupa
kemampuan untuk membangun, perangkat untuk pemasukan data
menyimpan, mengelola dan (input) seperti scanner, digitizer,
menampilkan informasi bereferensi media penyimpanan data, dan
geografis, misalnya data yang perangkat untuk mencetak data
diidentifikasi menurut lokasinya, dalam (output) seperti layar monitor,
sebuah database. Para praktisi juga printer dan sebagainya.
memasukan orang (yang membangun b. Perangkat Lunak (Software)
dan mengoperasikannya) dan data Perangkat lunak merupakan
komponen untuk pengolahan basis
57
Jurnal Informanika, Volume 3 No.1 Januari-Juni 2017 ISSN :2407-1730
data(database), pemrosesan dan menjadi dua jenis data, yaitu data raster
analisa hasil keluaran (output). Saat dan data vektor.
ini sudah banyak perangkat lunak Kelebihan dari SIG:
(software) yang dibuat untuk a. Kemudahan & Kecepatan Akses
digunakan dalam proses pengolahan Data yang bervolume besar.
data (spasial dan non-spasial) pada b. Kemampuan untuk :
SIG, antara lain: Arc View, Map Info, Mencari detil berdasarkan area atau
Arc GIS, SVG, Mysql, dan lain-lain. thema
c. Intelegensi Manusia Membuat link ke data set lain
(Brainware) Menganalisa karakteristik spasial
Brainware merupakan kemampuan dari data
manusia dalam membangun, c. Melakukan update data dengan cepat
mengelola, dan memanfaatkan SIG & murah
secara efektif. Selain itu diperlukan d. Menghasilkan output sesuai
pula kemampuan untuk memadukan kebutuhan : Peta, Grafik, Daftar
pengelolaan dengan pemanfaatan Alamat, Ringkasan data statistik.
SIG, agar SIG dapat digunakan Kelemahan dari Sistem Informasi
secara efektif dan efisien. Adanya Geografis
koordinasi dalam pengelolaan SIG a. Sumber kesalahan yang jelas
sangat diperlukan agar informasi (obvious Source of error) yaitu umur
yang diperoleh cepat, tepat, dan data, luasan daerah sebagian atau
akurat. lengkap skala, kerapatan (density)
d. Data pengamatan, relevansi, format,
SIG dapat mengumpulkan dan aksesbilitas, biaya.
menyimpan data dan informasi yang b. Kelemahan yang bersumber pada
diperlukan baik secara langsung variasi alamiah (natural variation)
maupun tidak langsung yaitu dengan dan pada sumber pengukuran aslinya
cara meng-importnya dari perangkat yaitu ketelitian posisi, ketelitian isi
lunak SIG, maupun secara langsung kualitatif-kuantitatif maupun variasi
dengan cara mendigitasi data yang ada dalam data.
spasialnya dari peta dan c. Kelemahan yang terjadi karena
memasukkan data atributnya dari proses yaitu kesalahan numeris
tabel–tabel melalui keyboard. SIG komputer, kekeliruan dalam analisis
merupakan perangkat analisis topologi dan masalah
keruangan dengan kelebihan dapat klasifikasi.(Prahasta, Edy, 2009:10).
mengelola data spasial dan data non- 2.4.1. Wilayah
spasial sekaligus. Menurut Wibowo (2004) definisi
Data atribut atau data non-spasial wilayah yang pernah dikemukakan
adalah gambaran data yang terdiri atas adalah merupakan buah pikiran dari
informasi yang relevan terhadap suatu suatu daerah geografis yang disusun
lokasi, seperti kedalaman, ketinggian, dalam suatu inti sari, sehingga
lokasi penjualan dan lain – lain. pernyataan tentang wilayah sebagai
Data spasial adalah data yang suatu keutuhan yang mempunyai arti
mempunyai referensi lokasi terhadap dapat dibuat. Dengan demikian, wilayah
referensi tertentu. Jenis data spasial (region) dapat merupakan suatu unit
antara lain peta, foto udara, citra satelit geografi yang membentuk suatu
atau data lain yang mempunyai kesatuan. Pengertian unit geografi
referensi. Data spasial ini terbagi adalah "ruang", sehingga bukan hanya
58
Jurnal Informanika, Volume 3 No.1 Januari-Juni 2017 ISSN :2407-1730
merupakan aspek fisik tanah saja, akan dengan hyperlink, sedangkan teks yang
tetapi lebih dari itu meliputi aspek- dijadikan media penghubung disebut
aspek lain seperti biologi, ekonomi, hypertext. (Rachdian Adi, dkk 2009:8 ).
sosial, budaya dan lain sebagainya.
2.4.2. Kelurahan
Kelurahan adalah pembagian 2.4.3. PHP
wilayah administratif di Indonesia di PHP singkatan dari Hypertext
bawah kecamatan. Dalam konteks Preprocessor yang digunakan sebagai
otonomi daerah di Indonesia, Kelurahan bahasa script server-side dalam
merupakan wilayah kerja Lurah sebagai pengembang web yang disisipkan pada
Perangkat Daerah Kabupaten atau kota. dokumen HTML. Kelahiran PHP
Kelurahan dipimpin oleh seorang Lurah bermula saat Rasmus Lerdorf seorang
yang berstatus sebagai Pegawai Negeri programmer Unix dan Perl, saat sedang
Sipil. mencari kerja tepatnya bulan Agustus –
Kelurahan merupakan unit September 1994, ia menaruh
pemerintahan terkecil setingkat dengan resumennya di web dan membuat skrip
desa. Berbeda dengan desa, kelurahan makro Perl CGI untuk mengetahui siapa
memiliki hak mengatur wilayahnya saja yang melihat resumennya
lebih terbatas. Dalam (menghitung jumlah pengunjung di
perkembangannya, sebuah desa dapat dalam webnya). PHP dikenal sebagai
diubah statusnya menjadi kelurahan. bahasa scripting yang menyatu dengan
Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tag HTML, dieksekusi di server, dan
menempatkan kelurahan tidak lagi digunakan untuk membuat halaman web
sebagai perangkat kecamatan, akan yang dinamis. (Peranginangin, 2006:2)
tetapi berkedudukan sebagai perangkat PHP atau Hypertext Preprocessor
daerah sebagaimana unit kerja lainnya adalah sebuah bahasa scripting yang
yang secara administrasi lingkup menyatu dengan kode-kode (TAG)
wilayahnya berada dalam wilayah HTML, menggunakan dasar bahasa C,
kecamatan. Di sini kelurahan tidak lagi Java atau Perl, lalu dijalankan
menerima limpahan kewenangan dari (eksekusi) oleh server agar
camat, tetapi menerima pelimpahan menghasilkan sebuah web dinamis.
sebagian urusan otonomi daerah dari Dapat disimpulkan bahwa PHP sebuah
Walikota atau Bupati. Pegawai bahasa scripting yang ditempelkan
kelurahan pun dalam konteks undang- dengan HTML (HyperText Markup
undang ini otomatis merupakan pegawai Language) dan ditempatkan dalam
daerah. Sementara itu, hubungan antara server lalu diperoses di server, yang
kelurahan dan kecamatan lebih bersifat mampu mendukung fasilitas database
koordinasi dan fasilitasi, bukan dan bisa berjalan di berbagai sistem
hirarki.(UU No. 32 2004) operasi. (Luthfi, 2003:23).
2.4.3.Website 3. Metodologi Penelitian
Website adalah keseluruhan 3.1. Tempat Penelitian
halaman-halaman web yang terdapat Tempat penelitian ini dilakukan di
dalam sebuah domain yang Kantor Kecamatan Lubuklinggau Timur
mengandung informasi. Sebuah website II Kota Lubuklinggau yang beralamat di
biasanya diibangun atas banyak Kelurahan Mesat Seni Depan SMP 5
halaman web yang saling berhubungan. Kota Lubuklinggau.
Hubungan antara satu halaman web 3.2. Metode Pengumpulan Data
dengan halaman yang lain disebut A. Data Primer
59
Jurnal Informanika, Volume 3 No.1 Januari-Juni 2017 ISSN :2407-1730
60
Jurnal Informanika, Volume 3 No.1 Januari-Juni 2017 ISSN :2407-1730
4.
2. Rancangan Basis Data
Database atau basis data
merupakan sistem yang terdiri atas
kumpulan file (tabel) yang saling
berhubungan dalam sebuah basis data di
sebuah sistem komputer yang
memungkinkan untuk mengakses dan
memanipulasi file-file (table-tabel)
tersebut. Pada web sistem informasi
geografis data spasial dan data atribut
ini terdapat tabel, diantaranya adalah:
1. Tabel Pengguna
Tabel Pengguna terdiri dari 4 field,
dimana tabel Pengguna ini berisikan
tentang identitas Pengguna. Tabel
Pengguna merupakan bagian yang
penting, Dimana pada field Id_User
adalah sebagai primary key.
b. Sequence Diagram
Tabel 10 : Tabel Pengguna
N Si Keterang
Field Type
o. ze an
Integ Auto_Incr
1 Id_User 4
er ement
Nama_ Varc Nama
2 20
User har User
Passwo Varc Password
3 30
rd har User
Jenis_u Varc
4 12 Jenis user
ser har
2. Tabel Kecamatan
Tabel Informasi terdiri dari 4 field,
c. Class Diagram tabel informasi ini merupakan tabel
yang berisi Keterangan pada tabel
kecamatan. Pada Tabel kecamata
61
Jurnal Informanika, Volume 3 No.1 Januari-Juni 2017 ISSN :2407-1730
62
Jurnal Informanika, Volume 3 No.1 Januari-Juni 2017 ISSN :2407-1730
63
Jurnal Informanika, Volume 3 No.1 Januari-Juni 2017 ISSN :2407-1730
64
Jurnal Informanika, Volume 3 No.1 Januari-Juni 2017 ISSN :2407-1730
65
Jurnal Informanika, Volume 3 No.1 Januari-Juni 2017 ISSN :2407-1730
66
Jurnal Informanika, Volume 3 No.1 Januari-Juni 2017 ISSN :2407-1730
5.2 Saran
Dari kesimpulan diatas, maka telah
dilihat dari hasil penelitian yang
dilakukan maka dapat dikemukakan
beberapa saran yang diharapkan dapat
menjadi bahan pertimbangan lebih
4.2.10 Halaman Logout lanjut dalam upaya peningkatan
Halaman atau menu logout pengolahan data Pemetaan Letak
adalah menu yang digunakan untuk Kelurahan. Adapun saran – saran yang
keluar dari halaman dianggap perlu yaitu :
administratorSistem Informasi 1. Sistem Informasi Geografis
Geografis Geografis Letak Wilayah Geografis Letak Wilayah Kelurahan
Kelurahan di Kecamatan Lubuklinggau di Kecamatan Lubuklinggau Timur II
Timur II Kota Lubuklinggau. Setelah Kota Lubuklinggau hendaknya
administrator mengklik menu tersebut diupdate dengan data terbaru
maka otomatis akan keluar dari halaman sehingga informasi yang ada selalu
administrator dan kembali ke halaman akurat.
utama Sistem Informasi Geografis 2. Sistem Informasi Geografis
Geografis Letak Wilayah Kelurahan di Geografis Letak Wilayah Kelurahan
Kecamatan Lubuklinggau Timur II Kota di Kecamatan Lubuklinggau Timur II
Lubuklinggau. Kota Lubuklinggau sebaiknya selalu
5. KESIMPULAN DAN SARAN di kembangakan untuk penambahan
5.1 Kesimpulan fiture atau penggunaan teknologi
Dari analisa dan pembahasan- terbarukan.
pembahasan yang telah dilakukan pada 3. Dari pembahasan diuraikan diatas,
bab-bab sebelumnya maka kesimpulan penulis menyarankan agar
yang dapat diambil sebagai berikut: pemanfaatan teknologi informasi
1. Berdasarkan hasil implementasi dapat dilakukan secaramaksimal oleh
sistem ini maka dapat disimpulkan terutama pemanfaatan Sistem
bahwa SIG dapat digunakan untuk Informasi Geografis Geografis Letak
mendukung perjalanan Kelurahan di Wilayah Kelurahan di Kecamatan
Kota Lubuklinggau, dimana SIG Lubuklinggau Timur II Kota
dapat memberikan informasi Lubuklinggau. diharapkan dapat
langsung kepada user mengenai menjadi salah satu inspirasi bagi
lokasi dari sarana kelurahan dan Dinas Kelurahan Khususnya untuk
fasilitas pendukung yang ada. melengkapi sistem informasi yang
2. Perancangan dan implementasi dari ada dan dapat dikembangkan
SIG menghasilkan beberapa fungsi menjadi salah satu sistem informasi
yang dapat digunakan oleh user yaitu
67
Jurnal Informanika, Volume 3 No.1 Januari-Juni 2017 ISSN :2407-1730
DAFTAR PUSTAKA
68