Anda di halaman 1dari 10

Optimalisasi Pertumbuhan Ekonomi di Kota Tangerang Pasca Pandemi Dengan

Melibatkan UMKM

Ananda Sri Rahayu (2101010006)

Habibah Mei Sakinah (2101010057)

Suci Kurniawati (2101010058)

Syifaurrohmah (21091010038)

Widiyawati Hermawan (2101010014)

Pendahuluan

UMKM adalah kegiatan atau usaha bisnis yang dijalankan oleh individu, rumah tangga,
maupun badan usaha kecil. UMKM merupakan singkatan dari usaha kecil, mikro, dan
menengah. UMKM dapat dilakukan oleh siapapun yang ingin menjualkan produk-produk kepada
siapa saja. Dengan hal ini pelaku UMKM juga harus melihat kebutuhan pasar jadi kita dapat
menentukan jumlah produk yang ingin kita jual dan selalu menjaga kualitas dari produk yang
kita jual agar para pembeli senantiasa membeli produk kita lagi.

Namun pada tahun 2019 pandemi Covid-19 merajalela di negara Indonesia yang
memberikan dampak besar terhadap sektor perkonomian termasuk Usaha Mikro Kecil Menengah
(UMKM). Pandemi covid-19 memberikan dampak buruk bagi perekonomian Indonesia
khususnya bagi pelaku UMKM. Berdasarkan data dari kementerian koperasi bahwa 1.785
koperasi dan 163.713 pelaku UMKM terdampak pandemi virus covid-19 (Amri, 2020). UMKM
rentan sekali terdampak, sebab langsung berhubungan dengan pariwisata, transportasi dan
industri kuliner yang memerlukan suppliercepat(Hardilawati, 2020).Akibat pandemi ini,
kegiatan ekonomi sudah hampir mati, karena banyak perusahaan melakukan pemutusan
hubungan kerja, sehingga jumlah pengangguran bertambah (Handayani, Rahmi, & Fathoni,
2021). Dampak yang paling dirasakan UMKM ialah tidak lain karena turunnya permintaan dari
masyarakat atau konsumen secara signifikan serta distribusi bahan baku terganggu, dan juga
terdapat permasalahan di pembiayaan. Adanya pandemi ini juga menyebabkan banyaknya
peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah, seperti larangan untuk berkerumun dan adanya
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Kondisi tersebut menyebabkan para mitra kesulitan
dalam melayani konsumen yang biasanya berkumpul di lapak para mitra UMKM.

Pertumbuhan ekonomi yang optimal adalah hal yang diinginkan oleh setiap daerah,
termasuk di Kota Tangerang. Namun, untuk mencapai hal tersebut di tengah pandemi yang
masih berlangsung, diperlukan upaya yang lebih besar dan efektif. Salah satu langkah yang dapat
diambil adalah dengan melibatkan UMKM dalam pertumbuhan ekonomi. Melibatkan UMKM
dalam pertumbuhan ekonomi akan memberikan dampak positif yang signifikan terhadap
pengurangan angka pengangguran dan kemiskinan di wilayah tersebut. Dalam upaya untuk
mengoptimalkan pertumbuhan ekonomi di Kota Tangerang dengan melibatkan UMKM pasca
pandemi, tentunya diperlukan kerjasama antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat.
Pemerintah dapat memberikan dukungan dalam bentuk kebijakan dan program yang mendukung
pengembangan UMKM, sementara pelaku usaha dapat memberikan dukungan dalam bentuk
kolaborasi dan bantuan teknis. Sementara itu, masyarakat dapat membantu dalam
mempromosikan produk dan jasa UMKM melalui word-of-mouth atau media sosial.

Melalui upaya dan langkah-langkah yang efektif, diharapkan pertumbuhan ekonomi di


Kota Tangerang pasca pandemi dapat dioptimalkan dengan melibatkan UMKM. Dengan begitu,
UMKM dapat memperoleh manfaat ekonomi yang lebih besar dan berkelanjutan, sementara
masyarakat dapat memperoleh akses ke produk dan jasa yang berkualitas dan inovatif. Selain itu,
upaya ini juga dapat membantu dalam mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan di
wilayah tersebut.

Pernyataan Permasalahan

Melihat permasalahan peekonomian yang dihadapi oleh Kota Tangerang pasca pandemic,
pemerintah Kota Tangeran turut melibatkan Sektor UMKM sebagai salah satu
pengoptimalisasian perekonomian di Kota Tangerang.

Berdasarkan hasil survei Katadata Insight Center (KIC) yang dilakukan terhadap 206
UMKM di Jabodetabek, 82,9% UMKM mengalami kerugian dan dampak negatif, dan hanya
5,9% UMKM yang mengalami keuntungan dan pertumbuhan positif dari pandemi Covid-19.
Kondisi pandemi ini juga menyebabkan 63,9% pelaku UMKM mengalami penurunan omzet
lebih dari 30% dan hanya 3,8% pelaku UMKM yang mengalami peningkatan omzet.

Tangerang menjadi salah satu kota yang terdampak masalah ekonomi akibat pandemi
Covid-19. Krisis ekonomi menurun tajam di tahun 2020, banyak pelaku usaha yang merasakan
dampak negatifnya. Terutama usaha kecil atau UMKM. Namun pelaku usaha tidak bisa hanya
duduk diam dan pasrah dengan apa yang terjadi, mereka harus mampu bertahan atau bahkan
lebih mengembangkan usahanya agar tetap bertahan. Namun faktanya, masih banyak pelaku
usaha yang masih mengalami kerugian dan tidak mampu mempertahankan usahanya di masa
pandemi Covid-19. Bahkan, menurut Badan Pusat Statistik (BPS), Tangerang mengalami
penurunan ekonomi terparah kedua di Provinsi Banten pada tahun 2020, mencatatkan penurunan
hingga 3,7% pada tahun 2020 dibandingkan tahun sebelumnya. Padahal pelaku usaha UMKM
merupakan penggerak perekonomian domestik dan merupakan salah satu media penyedia
lapangan kerja. Jika pelaku UMKM mengalami kebangkrutan, tentunya akan berdampak buruk
bagi perekonomian daerah setempat.

Dalam permasalahan yang akan di teliti sangat menarik, bahwa kita akan mengetahui
bagamaina cara pemerintah mengotimalkan perekonomian pasca pandemic Covid 19 dengan
melIbatkan UMKM yang berada di Kota Tangerang.

Pembahasan Teoritis

Pengertian Pertumbuhan Ekonomi

Menurut Sukirno (2011:331) “pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai perkembangan


kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi dalam
masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat”. Jadi pertumbuhan ekonomi
mengukur pencapaian pembangunan perekonomian dari satu periode ke periode lainnya. sebuah
kemampuan negara untuk memproduksi barang dan jasa akan meningkat. Secara umum,
pertumbuhan ekonomi didefinisikan sebagai peningkatan kemampuan suatu perekonomian untuk
menghasilkan barang dan jasa. Pertumbuhan ekonomi merupakan indikator yang sangat penting
dalam melakukan analisis perkembangan ekonomi yang terjadi di negara. Pertumbuhan ekonomi
menunjukkan luasnya kegiatan ekonomi akan menghasilkan pendapatan tambahan bagi
masyarakat dalam periode tertentu. Karena pada dasarnya kegiatan ekonomi adalah proses
penggunaan faktor produksi untuk menghasilkan output, maka prosesnya berjalan gilirannya
akan menghasilkan aliran balas jasa kepada faktor-faktor produksi dimiliki oleh masyarakat
(Basri, 2010), dengan pertumbuhan ekonomi, diharapkan pendapatan masyarakat sebagai
pemilik faktor produksi juga akan meningkat.

Teori Pertumbuhan Ekonomi

Menurut Sukirno (2011: 335), ada beberapa teori pertumbuhan ekonomi pemerintah menurut
para ahli ekonom antara lain sebagai berikut:

1. Teori Sollow Swan


Ekonom yang menjadi pelopor dalam mengembangkan teori Neo Yang klasik adalah
Robert Sollow dan Trevor Swan yang berkembang pesat sejak tahun 1950-an. Menurut
teori ini, pertumbuhan ekonomi tergantung pada peningkatan pemasokan faktor-faktor
produksi (penduduk, tenaga kerja, akumulasi modal) dan tingkat kemajuan teknologi.
Menurut teori ini, kemana arah perekonomian? berkembang tergantung pada
pertumbuhan populasi, akumulasi modal dan kemajuan teknologi.

2. Teori Harrod-Domar
Teori Harrod-Domar merupakan perluasan dari analisis keynes mengenai kegiatan
ekonomi secara nasional dan masalah tenaga kerja. Teori ini berusaha menunjukkan
syarat yang dibutuhkan agar perekonomian dapat tumbuh dan berkembang secara mantap
(steady growth). Teori Harrod-Domar ini mempunyai beberapa asumsi yaitu sebagai
berikut:
a. Perekonomian dalam pengerjaan penuh (full employment) dan barang-barang
modal yang ada dalam masyarakat digunakan secara penuh.
b. Perekonomian terdiri atas dua sektor, yaitu rumah tangga dan sektor perusahaan.
c. Besarnya tabungan masyarakat adalah proporsional dengan besarnya pendapatan
nasiona, berarti fungsi tabungan dimulai dari titik nol.
d. Kecenderungan untuk menabung (marginal propensity to save = MPS) besarnya
tetap, demikian juga rasio antara modaloutput (capital output ratio = COR) dan
rasio antara pertambahan modal-output (incremental capital-output ratio = ICOR)

3. Teori Schumpeter
Menurut Schumpeter, faktor utama yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi suatu
negara adalah proses inovasi yang dilakukan oleh inovator atau pengusaha. Dia juga
mengajukan bahwa ada lima macam kegiatan yang termasuk dalam inovasi yaitu sebagai
berikut:
a. Memperkenalkan produk baru.
b. Memperkenalkan cara berproduksi baru.
c. Adanya perubahan organisasi industri menuju efisiensi.
d. Penemuan sumber-sumber bahan mentah baru.
e. Pembukaan pasar-pasar baru.

Pengertian UMKM

Menurut Tambunan (2013: 2) UMKM adalah unit usaha produktif yang berdiri sendiri,
yang dilakukan oleh orang perorangan atau Badan Usaha disemua sektor ekonomi.

Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah adalah:

a. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha
perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-
Undang ini.
b. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh
orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan
cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian baik langsung maupun
tidak langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria Usaha
Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini.
c. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan
oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau
cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian baik langsung maupun
tidak langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar dengan jumlah kekayaan bersih
atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam UndangUndang ini.

Diskusi

Kota Tangerang menjadi kabupaten/kota di Banten yang paling terdampak pandemi


Covid-19 pada 2020. Ini terlihat dari kontraksi ekonomi Kota Tangerang yang paling dalam di
antara kabupaten/kota lainnya di provinsi tersebut.Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS),
produk domestik regional bruto (PDRB) atas dasar harga konstan (ADHK) di Kota Tangerang
senilai Rp 102,94 triliun pada 2020. Nilai tersebut menurun 6,92% dibandingkan tahun
sebelumnya yang mencapai RP 110,59 triliun.Kontraksi ekonomi Kota Tangerang dipicu oleh
menurunnya kinerja sektor transportasi dan pergudangan hingga 45,72%. Nilai PDRB di sektor
tersebut tercatat turun dari Rp 16,73 triliun menjadi Rp 9,08 triliun pada tahun lalu.Kabupaten
Tangerang mengalami kontraksi ekonomi terdalam kedua di Banten pada 2020.

Penurunannya tercatat hingga 3,7% pada 2020 dibandingkan tahun sebelumnya.Ekonomi


Kabupaten Serang mengalami penurunan hingga 1,96% pada 2020. Kemudian, kontraksi
ekonomi di Kota Serang dan Kota Tangerang Selatan masing-masing mencapai 1,29% dan
1,01% pada tahun lalu.Kontraksi ekonomi yang terjadi di Kabupaten Lebak mencapai 0,88%
pada 2020. Sementara, ekonomi Kota Cilegon dan Kabupaten Pandeglang masing-masing
mengalami penurunan sebesar 0,88% dan 0,54% pada tahun lalu.
Sumber : https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/10/27/perekonomian-kota-tangerang-paling-
terdampak-covid-19-di-banten-pada-2020

Dalam pengoptimalisasian perekonomian Kota Tangerang pemerintah turut melibatkan UMKM


sebagai salah satu cara untuk meningkatkan kembali perekonomian Kota Tangerang pasca pandemic
covid 19. Pemerintah Kota Tangerang terus berupaya untuk menghidupkan kembali perekonomian
masyarakat di masa pandemi Covid-19. Berbagai program bantuan seperti alokasi modal, pelatihan
kewirausahaan, keterampilan, hingga pemasaran, dilakukan untuk menghidupkan Kembali UMKM dan
UKM di Kota Tangerang.

Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah menjelaskan kondisi Covid-19 yang terkendali akan
berdampak pada kondisi perekonomian di Kota Tangerang. Dimana pergerakan ekonomi terus
menunjukkan grafik positif pada triwulan III tahun 2021. “ Pada Triwulan III 2021 kondisi ekonomi
berada di -0,2 naik dari -6,92 pada Triwulan III 2020. Angka ini harus kita dorong bersama agar kondisi
membaik pada Triwulan I 2022”.

Mempromosikan dan melibatkan UMKM dalam berbagai acara merupakan strategi yang
dilakukan oleh pemerintah untuk terus meningkatkan perekonomian Kota Tangerang pasca pandemic
covid-19, seperti pada pekan raya HUT Kota Tangerang pemerintah melibatkan UMKM untuk berjualan
dan mempromosikan dagangan mereka kepada para pembeli. Dewi Djaelani Ketua Forum UMKM Kota
Tangerang, mengatakan bahwa ada 50 stand UMKM dari 13 kecamatan dengan berbagai jenis produk
yang ditawarkan di Pekan Raya Kota Tangerang. Meskipun hujan terus menerus ketika acara
berlangsung, stand UMKM tetap terjual dengan angka pendapatan setiap hari berkisar Rp 2 juta hingga
Rp 4 juta.

Sementara itu, bila berdasarkan data yang diperoleh dari Disperindag Pemkot Tangerang selama
pelaksanaan Pekan Raya Kota Tangerang tercatat rata-rata transaksi harian bisa mencapai Rp 82 Juta.
Asisten Administrasi (Asda) III Pemkot Tangerang Wahyudi Iskandar menjelaskan sasaran dari perayaan
HUT Kota Tangerang adalah bagaimana Kota Tangerang membangkitkan kembali ekonomi masyarakat
yang sempat terpuruk karena adanya pandemi COVID-19. Wahyudi juga menegaskan dampak dari
kegiatan-kegiatan yang melibatkan pelaku UMKM tersebut adalah meningkatnya pertumbuhan ekonomi
di kota Tangerang."Setelah sempat minus di angka -7,36% tahun 2022 tumbuh menjadi 5,98%, dan itu
yang tertinggi laju pertumbuhan ekonominya di Banten.”
Kesimpulan

Pemerintah Kota Tangerang memilih strategi meningkatkan daya saing Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM) untuk menghadapi krisis ekonomi pasca pandemi Covid-19. Pemulihan
perekonomian Kota Tangerang gencar dilakukan oleh pemerintah. Perekonomian Kota Tangerang yang
menurun hingga 6,92% menjadikan UMKM menjadi salah satu factor yang harus dikembangkan lagi
untuk peningkatan dan pengoptimalisasian perekonomian Kota Tangerang setelah covid-19. Ada berbagai
cara yang dilakukan untuk membantu UMKM yang terdampak Covid-19, selain diberikannya bantuan
social pemerintah juga mengadakan sosialisasi terhadap UMKM agar bisa terus mengembangkan
produknya setelah pandemi kemarin. Selain itu pemerintah juga sering melibatkan UMKM dalam
berbagai acara besar yang diadakan oleh Pemkot Tangerang.

Proses peningkatan Kembali perekonomian Kota Tangerang membuahkan hasil, sehingga pada
tahun 2022 Kota Tangerang tercatat mengalami peningkatan hingga 5,98%. Oleh karena itu pemerintah
perlu membuat berbagai rencana lagi agar perekonomian Kota Tangerang terus meningkat agar
perekonomian dapat stabil seperti sbelum dilanda Covid-19.

Daftar Pustaka

ANGGRAENI, Wilfarda Charismanur; NINGTIYAS, Wulan Puspita; NURDIYAH, Nurdiyah.

Kebijakan pemerintah dalam pemberdayaan UMKM di masa pandemi Covid-19 di


Indonesia. Journal of Government and Politics (JGOP), 2021, 3.1: 47-65.
Adiningsih, E.S., & Soeharto. (2017). Pemberdayaan UKM melalui program peningkatan daya
saing UKM di Kota Malang. Jurnal Ilmu Administrasi Publik, 7(1), 60-69.

SIAGIAN, Ade Onny; CAHYONO, Yoyok. Strategi Pemulihan Pemasaran UMKM di Masa

Pandemi Covid-19 Pada Sektor Ekonomi Kreatif. Jurnal Teknologi Dan Sistem


Informasi Bisnis, 2021, 3.1: 206-217.

EMILIANI, Fristica, et al. Analisis pemberdayaan UMKM pada masa pandemi COVID-
19. Jurnal

Penelitian Mahasiswa Ilmu Sosial, Ekonomi, dan Bisnis Islam (SOSEBI), 2021, 1.1: 83-
94.

MAVILINDA, H., et al. Menjadi “UMKM Unggul” Melalui Optimalisasi Strategi Pemasaran Digital
dalam

Menghadapi Tantangan Bisnis di Era New Normal. Sricommerce: Journal of Sriwijaya


Community Services, 2021, 2.1: 17-28.

RAHMADDANI, Imam, et al. Optimalisasi Usaha UMKM Pasca Pandemi di Kelurahan Tanah Tinggi

Kota Tangerang. BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 2023, 4.1: 787-794.

Viva Budy Kusnandar (2021). Perekonomian Kota Tangerang Paling Terdampak Covid-19 di

Banten pada 2020

https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/10/27/perekonomian-kota-tangerang-paling-
terdampak-covid-19-di-banten-pada-2020

Gilar Ramdani (2021). Berbuah Manis, Begini Usaha Pemkot Tangerang Bangkitkan Ekonomi di Tengah

Pandemi Covid-19.

https://www.liputan6.com/news/read/4714209/berbuah-manis-begini-usaha-pemkot-tangerang-
bangkitkan-ekonomi-di-tengah-pandemi-covid-19

Angga Laraspati (2023). Pekan Raya Kota Tangerang Datangkan Cuan bagi Pelaku UMKM

https://news.detik.com/berita/d-6600644/pekan-raya-kota-tangerang-datangkan-cuan-bagi-
pelaku-umkm

Anda mungkin juga menyukai