Melibatkan UMKM
Syifaurrohmah (21091010038)
Pendahuluan
UMKM adalah kegiatan atau usaha bisnis yang dijalankan oleh individu, rumah tangga,
maupun badan usaha kecil. UMKM merupakan singkatan dari usaha kecil, mikro, dan
menengah. UMKM dapat dilakukan oleh siapapun yang ingin menjualkan produk-produk kepada
siapa saja. Dengan hal ini pelaku UMKM juga harus melihat kebutuhan pasar jadi kita dapat
menentukan jumlah produk yang ingin kita jual dan selalu menjaga kualitas dari produk yang
kita jual agar para pembeli senantiasa membeli produk kita lagi.
Namun pada tahun 2019 pandemi Covid-19 merajalela di negara Indonesia yang
memberikan dampak besar terhadap sektor perkonomian termasuk Usaha Mikro Kecil Menengah
(UMKM). Pandemi covid-19 memberikan dampak buruk bagi perekonomian Indonesia
khususnya bagi pelaku UMKM. Berdasarkan data dari kementerian koperasi bahwa 1.785
koperasi dan 163.713 pelaku UMKM terdampak pandemi virus covid-19 (Amri, 2020). UMKM
rentan sekali terdampak, sebab langsung berhubungan dengan pariwisata, transportasi dan
industri kuliner yang memerlukan suppliercepat(Hardilawati, 2020).Akibat pandemi ini,
kegiatan ekonomi sudah hampir mati, karena banyak perusahaan melakukan pemutusan
hubungan kerja, sehingga jumlah pengangguran bertambah (Handayani, Rahmi, & Fathoni,
2021). Dampak yang paling dirasakan UMKM ialah tidak lain karena turunnya permintaan dari
masyarakat atau konsumen secara signifikan serta distribusi bahan baku terganggu, dan juga
terdapat permasalahan di pembiayaan. Adanya pandemi ini juga menyebabkan banyaknya
peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah, seperti larangan untuk berkerumun dan adanya
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Kondisi tersebut menyebabkan para mitra kesulitan
dalam melayani konsumen yang biasanya berkumpul di lapak para mitra UMKM.
Pertumbuhan ekonomi yang optimal adalah hal yang diinginkan oleh setiap daerah,
termasuk di Kota Tangerang. Namun, untuk mencapai hal tersebut di tengah pandemi yang
masih berlangsung, diperlukan upaya yang lebih besar dan efektif. Salah satu langkah yang dapat
diambil adalah dengan melibatkan UMKM dalam pertumbuhan ekonomi. Melibatkan UMKM
dalam pertumbuhan ekonomi akan memberikan dampak positif yang signifikan terhadap
pengurangan angka pengangguran dan kemiskinan di wilayah tersebut. Dalam upaya untuk
mengoptimalkan pertumbuhan ekonomi di Kota Tangerang dengan melibatkan UMKM pasca
pandemi, tentunya diperlukan kerjasama antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat.
Pemerintah dapat memberikan dukungan dalam bentuk kebijakan dan program yang mendukung
pengembangan UMKM, sementara pelaku usaha dapat memberikan dukungan dalam bentuk
kolaborasi dan bantuan teknis. Sementara itu, masyarakat dapat membantu dalam
mempromosikan produk dan jasa UMKM melalui word-of-mouth atau media sosial.
Pernyataan Permasalahan
Melihat permasalahan peekonomian yang dihadapi oleh Kota Tangerang pasca pandemic,
pemerintah Kota Tangeran turut melibatkan Sektor UMKM sebagai salah satu
pengoptimalisasian perekonomian di Kota Tangerang.
Berdasarkan hasil survei Katadata Insight Center (KIC) yang dilakukan terhadap 206
UMKM di Jabodetabek, 82,9% UMKM mengalami kerugian dan dampak negatif, dan hanya
5,9% UMKM yang mengalami keuntungan dan pertumbuhan positif dari pandemi Covid-19.
Kondisi pandemi ini juga menyebabkan 63,9% pelaku UMKM mengalami penurunan omzet
lebih dari 30% dan hanya 3,8% pelaku UMKM yang mengalami peningkatan omzet.
Tangerang menjadi salah satu kota yang terdampak masalah ekonomi akibat pandemi
Covid-19. Krisis ekonomi menurun tajam di tahun 2020, banyak pelaku usaha yang merasakan
dampak negatifnya. Terutama usaha kecil atau UMKM. Namun pelaku usaha tidak bisa hanya
duduk diam dan pasrah dengan apa yang terjadi, mereka harus mampu bertahan atau bahkan
lebih mengembangkan usahanya agar tetap bertahan. Namun faktanya, masih banyak pelaku
usaha yang masih mengalami kerugian dan tidak mampu mempertahankan usahanya di masa
pandemi Covid-19. Bahkan, menurut Badan Pusat Statistik (BPS), Tangerang mengalami
penurunan ekonomi terparah kedua di Provinsi Banten pada tahun 2020, mencatatkan penurunan
hingga 3,7% pada tahun 2020 dibandingkan tahun sebelumnya. Padahal pelaku usaha UMKM
merupakan penggerak perekonomian domestik dan merupakan salah satu media penyedia
lapangan kerja. Jika pelaku UMKM mengalami kebangkrutan, tentunya akan berdampak buruk
bagi perekonomian daerah setempat.
Dalam permasalahan yang akan di teliti sangat menarik, bahwa kita akan mengetahui
bagamaina cara pemerintah mengotimalkan perekonomian pasca pandemic Covid 19 dengan
melIbatkan UMKM yang berada di Kota Tangerang.
Pembahasan Teoritis
Menurut Sukirno (2011: 335), ada beberapa teori pertumbuhan ekonomi pemerintah menurut
para ahli ekonom antara lain sebagai berikut:
2. Teori Harrod-Domar
Teori Harrod-Domar merupakan perluasan dari analisis keynes mengenai kegiatan
ekonomi secara nasional dan masalah tenaga kerja. Teori ini berusaha menunjukkan
syarat yang dibutuhkan agar perekonomian dapat tumbuh dan berkembang secara mantap
(steady growth). Teori Harrod-Domar ini mempunyai beberapa asumsi yaitu sebagai
berikut:
a. Perekonomian dalam pengerjaan penuh (full employment) dan barang-barang
modal yang ada dalam masyarakat digunakan secara penuh.
b. Perekonomian terdiri atas dua sektor, yaitu rumah tangga dan sektor perusahaan.
c. Besarnya tabungan masyarakat adalah proporsional dengan besarnya pendapatan
nasiona, berarti fungsi tabungan dimulai dari titik nol.
d. Kecenderungan untuk menabung (marginal propensity to save = MPS) besarnya
tetap, demikian juga rasio antara modaloutput (capital output ratio = COR) dan
rasio antara pertambahan modal-output (incremental capital-output ratio = ICOR)
3. Teori Schumpeter
Menurut Schumpeter, faktor utama yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi suatu
negara adalah proses inovasi yang dilakukan oleh inovator atau pengusaha. Dia juga
mengajukan bahwa ada lima macam kegiatan yang termasuk dalam inovasi yaitu sebagai
berikut:
a. Memperkenalkan produk baru.
b. Memperkenalkan cara berproduksi baru.
c. Adanya perubahan organisasi industri menuju efisiensi.
d. Penemuan sumber-sumber bahan mentah baru.
e. Pembukaan pasar-pasar baru.
Pengertian UMKM
Menurut Tambunan (2013: 2) UMKM adalah unit usaha produktif yang berdiri sendiri,
yang dilakukan oleh orang perorangan atau Badan Usaha disemua sektor ekonomi.
Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah adalah:
a. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha
perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-
Undang ini.
b. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh
orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan
cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian baik langsung maupun
tidak langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria Usaha
Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini.
c. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan
oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau
cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian baik langsung maupun
tidak langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar dengan jumlah kekayaan bersih
atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam UndangUndang ini.
Diskusi
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah menjelaskan kondisi Covid-19 yang terkendali akan
berdampak pada kondisi perekonomian di Kota Tangerang. Dimana pergerakan ekonomi terus
menunjukkan grafik positif pada triwulan III tahun 2021. “ Pada Triwulan III 2021 kondisi ekonomi
berada di -0,2 naik dari -6,92 pada Triwulan III 2020. Angka ini harus kita dorong bersama agar kondisi
membaik pada Triwulan I 2022”.
Mempromosikan dan melibatkan UMKM dalam berbagai acara merupakan strategi yang
dilakukan oleh pemerintah untuk terus meningkatkan perekonomian Kota Tangerang pasca pandemic
covid-19, seperti pada pekan raya HUT Kota Tangerang pemerintah melibatkan UMKM untuk berjualan
dan mempromosikan dagangan mereka kepada para pembeli. Dewi Djaelani Ketua Forum UMKM Kota
Tangerang, mengatakan bahwa ada 50 stand UMKM dari 13 kecamatan dengan berbagai jenis produk
yang ditawarkan di Pekan Raya Kota Tangerang. Meskipun hujan terus menerus ketika acara
berlangsung, stand UMKM tetap terjual dengan angka pendapatan setiap hari berkisar Rp 2 juta hingga
Rp 4 juta.
Sementara itu, bila berdasarkan data yang diperoleh dari Disperindag Pemkot Tangerang selama
pelaksanaan Pekan Raya Kota Tangerang tercatat rata-rata transaksi harian bisa mencapai Rp 82 Juta.
Asisten Administrasi (Asda) III Pemkot Tangerang Wahyudi Iskandar menjelaskan sasaran dari perayaan
HUT Kota Tangerang adalah bagaimana Kota Tangerang membangkitkan kembali ekonomi masyarakat
yang sempat terpuruk karena adanya pandemi COVID-19. Wahyudi juga menegaskan dampak dari
kegiatan-kegiatan yang melibatkan pelaku UMKM tersebut adalah meningkatnya pertumbuhan ekonomi
di kota Tangerang."Setelah sempat minus di angka -7,36% tahun 2022 tumbuh menjadi 5,98%, dan itu
yang tertinggi laju pertumbuhan ekonominya di Banten.”
Kesimpulan
Pemerintah Kota Tangerang memilih strategi meningkatkan daya saing Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM) untuk menghadapi krisis ekonomi pasca pandemi Covid-19. Pemulihan
perekonomian Kota Tangerang gencar dilakukan oleh pemerintah. Perekonomian Kota Tangerang yang
menurun hingga 6,92% menjadikan UMKM menjadi salah satu factor yang harus dikembangkan lagi
untuk peningkatan dan pengoptimalisasian perekonomian Kota Tangerang setelah covid-19. Ada berbagai
cara yang dilakukan untuk membantu UMKM yang terdampak Covid-19, selain diberikannya bantuan
social pemerintah juga mengadakan sosialisasi terhadap UMKM agar bisa terus mengembangkan
produknya setelah pandemi kemarin. Selain itu pemerintah juga sering melibatkan UMKM dalam
berbagai acara besar yang diadakan oleh Pemkot Tangerang.
Proses peningkatan Kembali perekonomian Kota Tangerang membuahkan hasil, sehingga pada
tahun 2022 Kota Tangerang tercatat mengalami peningkatan hingga 5,98%. Oleh karena itu pemerintah
perlu membuat berbagai rencana lagi agar perekonomian Kota Tangerang terus meningkat agar
perekonomian dapat stabil seperti sbelum dilanda Covid-19.
Daftar Pustaka
SIAGIAN, Ade Onny; CAHYONO, Yoyok. Strategi Pemulihan Pemasaran UMKM di Masa
EMILIANI, Fristica, et al. Analisis pemberdayaan UMKM pada masa pandemi COVID-
19. Jurnal
Penelitian Mahasiswa Ilmu Sosial, Ekonomi, dan Bisnis Islam (SOSEBI), 2021, 1.1: 83-
94.
MAVILINDA, H., et al. Menjadi “UMKM Unggul” Melalui Optimalisasi Strategi Pemasaran Digital
dalam
RAHMADDANI, Imam, et al. Optimalisasi Usaha UMKM Pasca Pandemi di Kelurahan Tanah Tinggi
Viva Budy Kusnandar (2021). Perekonomian Kota Tangerang Paling Terdampak Covid-19 di
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/10/27/perekonomian-kota-tangerang-paling-
terdampak-covid-19-di-banten-pada-2020
Gilar Ramdani (2021). Berbuah Manis, Begini Usaha Pemkot Tangerang Bangkitkan Ekonomi di Tengah
Pandemi Covid-19.
https://www.liputan6.com/news/read/4714209/berbuah-manis-begini-usaha-pemkot-tangerang-
bangkitkan-ekonomi-di-tengah-pandemi-covid-19
Angga Laraspati (2023). Pekan Raya Kota Tangerang Datangkan Cuan bagi Pelaku UMKM
https://news.detik.com/berita/d-6600644/pekan-raya-kota-tangerang-datangkan-cuan-bagi-
pelaku-umkm