Anda di halaman 1dari 2

TIGA WASIAT NABI SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM - Ali bin Abi Thalib radhiallahu ‘anhu pernah ditanya tentang

- Ali bin Abi Thalib radhiallahu ‘anhu pernah ditanya tentang apa itu takwa. Beliau
- Mengawali khutbah ini, khatib berwasiat kepada diri khatib pribadi & kepada para radhiallahu ‘anhu menjawab:
jama’ah sekalian, marilah kita senantiasa meningkatkan keimanan & ketakwaan ‫ واإلستعداد ليوم‬، ‫ والقناعة بالقليل‬، ‫ والعمل بالتِتيل‬، ‫ه الخوف من الجليل‬
‫التقوى ي‬
kita kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan sebenar-benar takwa. ‫الرحيل‬
- Takwa adalah perintah yang Allah Subhanahu wa Ta’ala berikan kepada kita “Takwa adalah takut kepada Allah; beramal dengan Al-Quran; qana’ah (merasa
semua dan orang-orang sebelum kita. cukup) dengan sesuatu yang ada; dan bersiap-siap untuk kehidupan setelah
- Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
َ ُ
۟ ُ َّ
َ َّ ‫وا‬ َ ُ َّ ُ ۟ ُ َ َّ َ ْ َّ َ ْ َ َ َ
َ َٰ ‫وا ْٱلك َت‬ kematian (akhirat).”
… ‫ٱَلل‬ ‫ب ِمن ق ْب ِلك ْم َو ِإياك ْم أ ِن ٱتق‬ ِ ‫… ولقد وصينا ٱل ِذين أوت‬ - Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu pernah ditanya tentang pengertian takwa.
“ … dan sungguh Kami telah memerintahkan kepada orang-orang yang diberi kitab Beliau menjawab dengan langsung memberikan perumpamaan, “Pernahkah
sebelum kamu dan (juga) kepada kamu; bertakwalah kepada Allah…” (QS. An- engkau melewati jalan yang berduri?”, “Iya”, kata orang tersebut. Lalu beliau
Nisa: 131) bertanya: “Apa yang engkau lakukan?“. Orang tersebut menjawab: “Aku angkat
- Dan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi & Imam Ahmad pakaianku dan aku berhati-hati (agar aku tidak terkena duri-duri itu).” Kemudian
dari dua sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang mulia: Abu Dzar al-Ghifari beliau berkata: “Itulah takwa.”.
Jundub bin Junadah dan Abu ‘Abdirrahman Mu’adz bin Jabal radhiyallahu - Artinya perbuatan orang tersebut yang mengangkat pakaiannya agar duri terlihat
‘anhuma, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan tidak mengenai dirinya, ibarat seseorang yang belajar hingga dia tahu mana
ُ ُ ُ َ َّ َ َ bersabda:
ُ َ َ َ َ َ َ َّ ْ َ ُْ ُ َ ‫َّاتق‬
‫اس ِبخل ٍق َح َسن [ َر َواه‬ ‫ َوخ ِال ِق الن‬، ‫الس ِّيئة الح َسنة ت ْمح َها‬ ‫ َوأت ِب ِع‬، ‫هللا َح َ ْيث َما كنت‬ ِ
yang salah dan berbahaya untuk akhiratnya. Setelah dia tahu, maka dia pun
ٌ ْ َ ٌ َ َ َ ُّ ْ ‫ َوف َب‬.‫ث َح َس ٌن‬ ٌ ْ َ َ َ ْ ِّّ bergegas menghindari dan menjaga diri dari bahaya-bahaya tersebut.
] ‫ حسن ص ِحيح‬:‫ض النسخ‬ ِ ‫ع‬ ‫ِي‬ ‫ي‬ ‫د‬ِ ‫ح‬ : ‫ال‬ ‫ق‬ ‫و‬ ‫ي‬ ‫ذ‬ِ ‫م‬ِ ‫الِت‬
ِ - Seorang penyair berkata:
"Bertakwalah kepada Allah dimana pun engkau berada; iringilah perbuatan buruk
dengan perbuatan baik, maka kebaikan akan menghapuskan keburukan itu; dan
‫خل الذنوب صغيـ ـ ــرها‬
pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik.” [HR. Tirmidzi, no. 1987 dan ‫وكبيـرها فهو الت ـ ـ ّـق‬
Ahmad, 5:153. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini hasan]. ‫واصنع كم ـ ـ ــاش فوق أرض‬
- … ‫الش ـ ـوك يحذر ما يرى‬
- Hadits di atas adalah tiga wasiat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada ‫ال تحـ ــقرن صغي ـ ــرة‬
umatnya dalam bermuamalah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan kemudian
kepada sesama manusia. Ketiga wasiat ini menghimpun kebaikan di dunia & di
‫إن الجب ــال من الحــص‬
akhirat. Jauhkan dirimu dari dosa yang kecil apalagi yang besar. Itulah ketakwaan.
- [1] Bertaqwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala Lakukanlah seperti yang dilakukan seseorang yang lewat di jalan berduri. Ia
َ ُْ ُ َ ‫َّاتق‬
‫هللا َح ْيث َما كنت‬
melihat dengan hati-hati & waspada.
ِ Jangan sekali-kali engkau meremehkan sesuatu yang kecil, karena gunung pun ada
“Bertakwalah kepada Allah dimana pun engkau berada…” dari tumpukan batu kerikil (yang kecil)
- Takwa adalah menaati Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan melaksanakan - Oleh karena itu, seorang muslim hendaknya senantiasa merasa diawasi Allah
perintah-perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Subhanahu wa Ta’ala, menunaikan kewajiban-kewajiban sebagai seorang hamba
- Setiap Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengutus suatu pasukan, wasiat pertama dimanapun dan dalam kondisi apapun, melaksanakan perintah-perintah-Nya
yang beliau sampaikan adalah bertakwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. semaksimal kemampuan, dan menjauhi segala larangan-larangan-Nya.
- Dalam sebuah riwayat dikisahkan bahwa ada seseorang yang tengah membesuk
- [2] Mengiringi perbuatan buruk dengan perbuatan baik َ
sahabatnya yang sedang sakit. Sahabatnya yang sakit ini berkata, “Beri aku ُ َ َ َ َ َ َ َّ ْ
nasihat.” Orang tersebut menjawab, “Aku wasiatkan kepadamu dengan penutup ‫الس ِّيئة الح َسنة ت ْمح َها‬ ‫َوأت ِب ِع‬
surat an-Nahl: “Iringilah perbuatan buruk dengan perbuatan baik, maka kebaikan akan
َ ُ ْ ُ َ َّ ۟ َ َّ َ َّ َ َّ ‫إ َّن‬
‫ٱَلل َم َع ٱل ِذين ٱتقوا َّوٱل ِذين هم ُّمح ِسنون‬ ِ
menghapuskan keburukan itu.”
- Manusia dalam perjalanan kehidupannya sebagai hamba Allah, adakalanya ia
“Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang
tergelincir atau jatuh dalam kesalahan dan dosa. Karena itu, Allah Subhanahu wa
berbuat kebaikan.” (QS. An-Nahl: 128)
Ta’ala membuat syariat istighfar, taubat, dan doa. Allah Subhanahu wa Ta’ala - Inilah wasiat terakhir dalam hadits ini, yaitu bergaul dan bermuamalah dengan
membukakan peluang untuk ia beramal shalih. manusia dengan akhlak yang baik.
- Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa ada seorang pemuda yang menemui - Abdullah bin Mubarak rahimahullah mendefinisikan akhlak yang baik dengan tiga
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ia telah melakukan suatu perbuatan dosa -yakni kalimat. Beliau rahimahullah berkata:
mencium perempuan yang bukan mahromnya-. Ia pun menyesal telah melakukan َ َ َ ‫الو ْجه َو َب ْذ ُل‬
ُّ ‫الم ْع ُر ْوف َو َك‬ َ ‫ُه َو َب ْس ُط‬
‫ف األذى‬ ِ ِ
perbuatan dosa tersebut. “Akhlak yang baik adalah wajah yang berseri (tersenyum), menebar kebaikan, dan
- Pemuda itu menceritakan dan mengakui kesalahannya. Ia ingin bertaubat. Lalu menahan gangguan (tidak mengganggu).”
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam diam dan kemudian menunaikan shalat ‘Ashar - Oleh karena itu, seseorang hendaknya berusaha semaksimal kemampuannya
bersama pemuda tersebut & para sahabat yang lainnya. untuk berbuat baik kepada sesama. Menahan segala keburukan terhadap mereka,
- Setelah shalat ‘Ashar selesai, beliau membacakan firman Allah Subhanahu wa baik keburukan hati, lisan, maupun anggota badan. Inilah inti akhlak yang baik
Ta’ala dalam surat Huud ayat 114: َ kepada sesama, yaitu menebarkan kebaikan dan menahan diri dari berbuat buruk
ْ َ َ
‫ات ذ َٰ ِلك ِذك َر َٰى‬ ِّ َّ َ ْ ْ ُ َ َ َ ْ َّ ْ َّ َ ِّ ً َ ُ َ َ َّ َ َ َ َ َٰ َ َّ َ
ِ َٔ ‫وأ َِّق ِم ٱلصلوة طر ِف ٱلنه ِار وزلفا من ٱلي ِل ِإن ٱلحسن َٰ ِت يذ ِهب ٱلسي‬ kepada mereka.
َ َٰ - Ketiga wasiat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di atas semuanya terdiri dari
‫ِللذ ِك ِرين‬
“Dan dirikanlah shalat pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bagian empat kata. Dengan susunan kalimat yang ringkas, tapi maknanya sangat padat,
permulaan malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu cakupannya sangat luas, menghimpun kebaikan di dunia dan akhirat, yaitu
menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi menghimpun tentang bagaimana hendaknya seorang hamba bermuamalah
orang-orang yang ingat.” (QS. Hud: 114]. kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala & kemudian bagaimana ia harus bermuamalah
- Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepada pemuda tersebut: dengan manusia.
“Pergilah wahai pemuda! Sesungguhnya Allah telah mengampunimu.” - …
- Pemuda tersebut telah melakukan kebaikan, yaitu bersegera bertaubat kepada - Marilah kita tingkatkan keimanan & ketaqwaan kita kepada Allah Subhanahu wa
Allah Subhanahu wa Ta’ala, menyesali dosa dan kemaksiatan yang telah ia Ta’ala dengan terus-menerus belajar ilmu agama & beramal shalih, kemudian kita
lakukan, kemudian melaksanakan shalat ‘Ashar bersama Rasulullah shallallahu jaga tiga wasiat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tersebut & kita tanamkan benar-
‘alaihi wa sallam. benar pada diri kita, yaitu dengan cara:
- Demikianlah hendaknya keadaan seorang muslim, yaitu tatkala ia jatuh dalam 1. Kita bermuamalah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan senantiasa
kesalahan, dosa, dan kemaksiatan, ia harus bersegera beristighfar, memohon meningkatkan ketakwaan kepada-Nya.
ampun, bertaubat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, menyesali perbuatan dosa 2. Kita harus bergegas mengiringi kekurangan-kekurangan, kesalahan-
yang telah ia lakukan, lalu ia beramal shalih dengan harapan agar Allah Subhanahu kesalahan, & dosa-dosa kita dengan memperbanyak istighfar, taubat, dan
wa Ta’ala mengampuninya dan menghapus dosa & kesalahan-kesalahannya. amal shalih.
َ ُ َّ َ َّ َ ْ ُ ْ َ َ ٌ َّ َ َ َ ْ ُّ ُ
‫ب الت َّوابون‬ 3. Kita bermuamalah dengan manusia -baik itu keluarga ataupun
ْ ‫ وخ ِْت الخطا ِئ‬، ‫كل اب ِن آدم خطاء‬ masyarakat- dengan akhlak yang baik.
“Setiap manusia pasti berbuat salah, dan sebaik-baik orang yang bersalah adalah
- Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan taufik kepada kita untuk bisa
orang yang bertobat.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, al-Hakim,
melaksanakan tiga wasiat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tersebut,
Ibnu Abi Syaibah)
mengaruniakan kepada kita keistiqamahan dalam belajar dan beramal shalih,
- …
serta mengaruniakan keberkahan dalam ilmu, rizki, usia, keluarga, dan
- Muamalah yang baik antara seorang hamba dengan Rabb-nya tidak akan
masyarakat. Aamiiin
sempurna kecuali ia memperbaiki muamalah atau interaksi dengan sesama
manusia. Karena itu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam selanjutnya berwasiat
dengan sabda beliau:
- [3] Pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik
ُ ُ َ َّ َ
‫اس ِبخل ٍق َح َسن‬ ‫َوخ ِال ِق الن‬
“Dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik.”

Anda mungkin juga menyukai