Anda di halaman 1dari 1

Benedictus Kevin

20/456275/TK/50405

Nikolas August Otto


Teknologi mesin pembakaran dalam yang sekarang banyak digunakan oleh manusia merupakan
salah satu karya dari seorang ilmuan asal Jerman bernama Nikolas August Otto yang lahir di
Jerman pada 10 Juni 1832. Salah satu eksperimen yang pertama dilakukan Otto yang berkaitan
dengan mesin pembakaran dalam adalah pembuatan salinan dari mesin Lenoir pada tahun 1860,
tetapi dengan memodifikasi tipe bahan bakar yang digunakan dari yang aslinya gas diganti dengan
cair. Dengan hasil modifikasi tersebut mesin yang dibuat diajukan sebagai paten tetapi hasilnya
ditolak. Setahun setelahnya (1861), Otto telah mengetahui tentang konsep pengisian bahan bakar
terkompresi dan mencoba mengaplikasikannya dibantu oleh saudaranya dan hasilnya mesin
tersebut dapat bekerja, namun hanya beberapa menit sebelum akhirnya rusak. Saudara dari Otto
menyerah dengan konsep ini, sehingga tahun-tahun berikutnya Otto harus mencari partner untuk
mengembangkan konsep ini. Hingga dua tahun setelahnya (1862-1863), Otto masih tetap
bereksperimen dengan konsep ini dibantu oleh seorang mekanik Bernama Cologne Michael J.
Zons. Bahkan pada rentang waktu ini Otto sempat harus bekerja untuk Carl Mertens karena
kehabisan dana untuk melanjutkan pengerjaan mesinnya. Pada 1864 Otto mencari investor yang
mau mendanai penelitiannya dan ditemukanlah seorang investor bernama Eugen Langen.
Keduanya sepakat membentuk sebuah kemitraan dan menamainya dengan NA Otto & Cie pada 31
Maret 1864. Dengan adanya kemitraan ini membuatnya menjadi perusahaan pertama di dunia yang
berfokus sepenuhnya pada desain dan produksi mesin pembakaran internal. Hasil kemitraan ini
menghasilkan mesin pembakaran dalam dua langkah yang cukup sukses secara komersial. Namun
karena masih mengalami kebuntuan teknis dengan daya yang dihasilkan, Otto mengalihkan
perhatiannya kembali pada mesin 4 langkah yang sempat gagal pada tahun 1862. Akhirnya jadilah
sebuah mesin pembakaran dalam 4 langkah yang sukses secara komersial yang menggunakan
kompresi dalam silinder. Mesin ini pula yang dirujuk sebagai “siklus Otto” yang kita kenal hingga
saat ini.
Rudolph Diesel
Rudolph Diesel adalah seorang ilmuan yang lahir di Perancis, 18 Maret 1858, yang temuannya
masih sangat banyak digunakan hingga saat ini, yakni mesin diesel. Masa kecilnya tidak seindah
itu karena Diesel harus bekerja di bengkel ayahnya dan mengantarkan barang-barang ke pelanggan
karena keluarganya mengalami kesulitan keuangan. Diesel tetap bersekolah dan berprestasi. Di
usianya yang ke 14 tahun, Diesel pernah menulis surat kepada orang tuanya yang menyatakan
bahwa dirinya ingin menjadi seorang insinyur. Pendidikan selanjutnya ia lanjutkan sesuai dengan
minatnya dalam bidang teknologi dan sempat juga mendapatkan beasiswa. Setelah lulus, ia kembali
lagi ke Paris untuk bekerja dan menikah. Setelah kepulangannya Diesel juga mendapatkan banyak
paten di Jerman dan Perancis. Pada tahun 1890, Diesel pernah melakukan riset dengan uap dan
juga tekanan kompresi tinggi pada kepala silinder besi dan baja, namun keduanya gagal karena
meledak yang mengakibatkan diesel mengalami masalah kesehatan dan penglihatan. Setelahnya
Diesel melakukan riset dan desain mesin yang dapat mendekati efisiensi termal maksimum menurut
siklus carnot. Setelah rancangan teoritisnya selesai, Diesel mengajukan paten atas hasil kerjanya
tersebut. Sejak 1893 dengan pengetahuannya tentang termodinamika, Diesel ingin menciptakan
sebuah mesin dengan efisiensi yang lebih tinggi. Idenya adalah dengan menginjeksi bahan bakar
pada fase akhir kompresi karena dengan itu bahan bakar akan terbakar dengan sendirinya karena
adanya suhu dan tekanan yang tinggi tersebut. Selama 4 tahun melakukan riset akhirnya Diesel
berhasil menciptakan mesin karyanya sendiri yang menjadi awal mula perkembangan mesin diesel
modern hingga saat ini.

Anda mungkin juga menyukai