Anda di halaman 1dari 3

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

BAGI PETUGAS
No.Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal
Terbit :
Halaman :

BLUD
dr. FITRIJAH, M.M.
PUSKESMAS
NIP. 19721102 200604 2 020
MEGALUH

1. Pengertian Upaya/kegiatan yang tekait dengan kesehatan, keselamatan dan


kesejahteraan pegawai Puskesmas
2. Tujuan Memeliharan kesehatan dan keselamatan petugas di lingkungan
Puskesmas.
3. Kebijakan
4. Referensi Permenkes No. 27 tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi
5. Prosedur Penatalaksanaan Pajanan (tertusuk jarum suntik bekas pasien atau
terpercik bahan infeksius)
Dokumentasikan dan Laporkan kepada atasan, Tim PPI dan Tim
Manajemen Resiko
Langkah 1 : Cuci
1. Segera bilas dengan air mengalir dengan jumlah yang banyak dan
sabun atau antiseptik, jangan menekan dan menghisap darah dari luka
(tidak ada manfaatnya).
2. Bila darah mengenai kulit yang utuh tanpa luka atau tusukan, cuci
dengan sabun dan air mengalir atau larutan garam fisiologis (NaCl)
selama 1 menit.
3. Bila darah mengenai mulut, ludahkan dan kumur-kumur dengan air
beberapa kali selama 1 menit.
4. Kalau terpercik pada mata, cucilah mata dengan air mengalir (irigasi)
atau garam fisiologis (NaCl) selama 15 menit.
5. Jika darah memercik ke hidung, hembuskan keluar dan bersihkan
dengan air.

Langkah 2 : Telaah Pajanan


Pajanan
Pajanan yang memiliki risiko penularan infeksi :
- Perlukaan kulit
- Pajanan pada selaput mukosa
- Pajanan melalui kulit yang luka
- Gigitan berdarah

1/3
Bahan Pajanan
Bahan yanng memberikan resiko penularan :
- Darah
- Cairan bercampur darah yang kasat mata
- Cairan yang potensial terinfeksi : Pus, cairan vagina, cairan
serebrospinal, , cairan pleura, cairan perikardial, cairan amnion.
- Virus yang terkonsentrasi
Status Infeksi
Tentukan status infeksi sumber pajanan (bila belum diketahui)
- HbsAg Positif
- HCV Positif
- HIV Positif
- Untuk sumber yang tidak diketahui, pertimbangkan risiko tinggi atas
ketiga infeksi di atas
- Jangan melakukan pemeriksaan (laboratorium) jarum bekas
Kerentanan
Tentukan kerentanan orang yang terpajan
- Pernahkan mendapat vaksinasi Hepatitis B
- Status serologi terhadap HBV bila pernah mendapat vaksin
- Anti HCV dan ALT
- Antibody HIV
Langkah 3 : Berikan Profilaksis Pasca Pajan (PPP) Kepada Terpajan
yang Beresiko Tinggi Mendapat Infeksi
1. HIV
Paska pajanan harus segera dilakukan pemeriksaan HIV serologi dan
dicatat sampai jadwal pemeriksaan monitoring lanjutannya
kemungkinan serokonversi. Petugas terinformasi tentang sindroma ARV
akut, mononukleosis akut pada 70-90% infeksi HIV akut, melaporkan
semua gejala sakit yang dialami dalam 3 bulan. Kemungkinan risiko
pajanan dapat terjadi kapan saja tetapi konseling, pemeriksaan
laboratorium dan pemberian ARV difasilitasi dalam 24 jam. Penelusuran
paska pajanan sampai waktu 1 tahun. Diulang tiap 3 bulan sampai 9
bulan ataupun 1 tahun.
2. Hepatitis B
Tidak perlu divaksinasi bila petugas telah mengandung Anti HBs lebih
dari 10mIU/ml. HB imunoglobulin IM segera, dianjurkan dalam waktu 48
jam dan >1 minggu PP, dan 1 seri vaksinasi Hepatitis B dan dimonitor
dengan tes serologik.
3. Mycobacterium tuberculosis
Transmisi kepada petugas lewat airborne droplet nuclei biasanya dari
pasien TB paru. Perlu perhatian hubungan antara TB, Infeksi HIV dan
MDR TB. Petugas yang paska terekspos di tes Mantoux bila
indurasinya > 10 mm perlu diberikan profilaksis INH sesuai rekomendasi
lokal.

2/3
4. Infeksi lain (Varicella, Hepatitis A, Hepatitis E, Influensa, Pertusis,
Difteria dan Rabies)
Vaksinasi bila dibutuhkan dan bila memungkinkan.
Langkah 4 : Tes Laboratorium (Lanjutan) dan berikan Konseling
Sarankan untuk segera memeriksakan kesehatannya setiap terjadi gejala
penyakit apapun selama tindak lanjut tersebut.
6. Bagan alir
7. Hal-hal Terkait
8. UnitTerkait Semua Unit pelayanan dan Petugas cleaning service
9. Rekaman No. Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
Histori diberlakukan
Perubahan

3/3

Anda mungkin juga menyukai