Anda di halaman 1dari 3

NAMA : SITI NURRAHMAH

NIM : 12140323589
KELAS : 4/JURNALISTIK F
MATKUL : KOMUNIKASI POLITIK
TUGAS : ANALISIS MAKALAH KOMUNIKASI POLITIK DENGAN JUDUL
“PARADIGMA TEORI DAN MODEL KOMUNIKASI POLITIK”

Paradigma komunikasi politik merujuk pada kerangka pemikiran atau


perspektif teoretis yang digunakan untuk memahami dan menganalisis
komunikasi dalam konteks politik. Paradigma ini memberikan panduan dan
pendekatan dalam mempelajari komunikasi politik, serta membantu
menggambarkan asumsi dasar, konsep, dan prinsip yang mendasari studi tersebut.

Dalam paradigma komunikasi politik, terdapat beberapa pendekatan yang umum


digunakan. Berikut ini adalah beberapa pengertian paradigma komunikasi politik
yang relevan:

Paradigma Persuasi: Paradigma ini menekankan upaya persuasi dalam komunikasi


politik. Fokus utamanya adalah pada penggunaan komunikasi untuk
mempengaruhi sikap, keyakinan, dan perilaku individu dalam konteks politik.
Paradigma ini berfokus pada strategi komunikasi yang digunakan oleh pemimpin
politik atau partai politik untuk mencapai tujuan mereka.

Paradigma Agenda Setting: Paradigma ini menyoroti peran media massa dalam
menentukan agenda politik dengan menekankan topik-topik tertentu yang
dianggap penting oleh masyarakat. Media massa memiliki kekuatan untuk
mempengaruhi perhatian publik terhadap isu-isu politik tertentu melalui
pemberitaan dan penekanan yang diberikan.

Paradigma Framing: Paradigma ini menekankan pentingnya framing atau


penyajian cerita dalam komunikasi politik. Framing mencakup pemilihan aspek-
aspek tertentu dari suatu isu, penekanan pada sudut pandang tertentu, dan
pengaturan naratif yang dapat mempengaruhi cara masyarakat memahami dan
menafsirkan isu politik. Paradigma ini memperhatikan bagaimana pesan politik
disajikan dan diterima oleh masyarakat.
Paradigma Partisipasi Publik: Paradigma ini menekankan pentingnya partisipasi
aktif publik dalam komunikasi politik. Paradigma ini mengakui bahwa
komunikasi politik bukan hanya sebatas pengiriman pesan dari pemimpin politik
kepada publik, tetapi juga melibatkan dialog, partisipasi, dan respons publik
terhadap isu-isu politik. Fokusnya adalah pada partisipasi dan pengaruh publik
dalam proses komunikasi politik.

Pengertian paradigma komunikasi politik ini memberikan landasan teoretis dan


panduan untuk memahami berbagai aspek komunikasi politik. Masing-masing
paradigma ini memiliki pendekatan yang berbeda dalam menganalisis komunikasi
politik dan memberikan wawasan yang berharga dalam mempelajari dan
memahami dinamika komunikasi politik.

Model komunikasi politik merujuk pada kerangka konseptual yang


digunakan untuk menggambarkan dan menjelaskan proses komunikasi dalam
konteks politik. Model ini menyediakan gambaran tentang bagaimana pesan
politik disampaikan, diterima, dan dipengaruhi oleh aktor politik serta masyarakat.

Berikut ini adalah beberapa pengertian model komunikasi politik yang umum
digunakan:

Model Linier: Model ini menggambarkan komunikasi politik sebagai aliran pesan
yang linear dari pengirim (misalnya, pemimpin politik) kepada penerima
(misalnya, masyarakat). Model ini menekankan pada pengiriman pesan yang
efektif dan pengaruh satu arah dari pengirim kepada penerima.

Model Sirkuler: Model ini menggambarkan komunikasi politik sebagai proses


yang melibatkan interaksi dan umpan balik antara pengirim dan penerima. Model
ini menekankan pentingnya dialog, diskusi, dan partisipasi publik dalam
komunikasi politik. Pesan politik dikirim, diterima, dan dibalas oleh aktor politik
dan masyarakat.

Model Interaktif: Model ini menekankan interaksi yang kompleks antara pengirim
dan penerima dalam komunikasi politik. Model ini mengakui bahwa komunikasi
politik tidak hanya melibatkan interaksi verbal, tetapi juga melibatkan aspek non-
verbal, seperti bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan citra visual. Model ini
menggambarkan kompleksitas komunikasi politik dalam berbagai bentuk dan
saluran komunikasi.

Model Kritis: Model ini melibatkan analisis kritis terhadap struktur kekuasaan,
ideologi, dan konflik dalam komunikasi politik. Model ini menyoroti bagaimana
komunikasi politik dapat digunakan sebagai alat untuk mempertahankan atau
mengubah ketidaksetaraan kekuasaan dalam masyarakat. Model ini mengajukan
pertanyaan tentang siapa yang memiliki kendali atas komunikasi politik dan
implikasinya terhadap partisipasi politik yang adil dan demokratis.

Pengertian model komunikasi politik ini memberikan landasan konseptual dan


kerangka kerja untuk memahami proses komunikasi dalam konteks politik. Setiap
model memiliki pendekatan yang berbeda dalam menjelaskan dinamika
komunikasi politik dan dapat digunakan untuk menganalisis strategi komunikasi
politik, interaksi politik, dan dampaknya terhadap partisipasi politik serta
pembentukan opini masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai