Anda di halaman 1dari 20

1

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN


“PENDAHULUAN DAN LARUTAN”

Disusun oleh :
Nama : Zaenab Nuraini Surya H. Y.
NIM : 205040200111053
Kelas :P
Asisten : Annisa Amalia Simatupang

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2021
ii

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii


BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 1
1.2 Tujuan ...................................................................................................................... 1
1.3 Manfaat .................................................................................................................... 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................... 2
2.1 Definisi Fisiologi Tumbuhan ................................................................................ 2
2.2 Definisi Larutan ...................................................................................................... 2
2.3 Contoh Aplikasi Larutan dalam Bidang Pertanian............................................. 3
2.4 Definisi dan Rumus ................................................................................................ 3
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 7
BAB IV PENUTUP ............................................................................................. 11
4.1 Kesimpulan ............................................................................................................ 11
4.2 Saran ....................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 12
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... 14

ii
1

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tumbuhan merupakan organisme yang memiliki pengaruh besar bagi
kehidupan di bumi. Tumbuhan memiliki pengaruh penting bagi organisme lain
dan lingkungan. Di dalam tumbuhan, berjalan mekanisme kehidupan yang dapat
dipelajari dalam Fisiologi Tumbuhan. Fisiologi tumbuhan merupakan sebuah ilmu
yang mempelajari tentang mekanisme tumbuhan dalam melakukan respirasi,
transpirasi, reproduksi serta aktivitas tumbuhan lainnya.
Fisiologi tumbuhan berhubungan erat dengan bidang pertanian. Fisiologi
tumbuhan dapat memberikan dampak positif dalam meningkatkan kualitas
tanaman di masa yang akan datang setelah mengetahui bagaimana mekanisme
aktivitas dan sifat-sifat tanaman. Sehingga pada akhirnya tanaman yang dihasilkan
akan memiliki kualitas yang optimal.
Fisiologi tumbuhan menggabungkan aspek biologi, kimia dan fisika.
Dalam mempelajari kimia, erat sekali aitannya dengan larutan. Larutan
merupakan campuran dua zat atau lebih yang bersifat homogen. Besaran yang
umum digunakan dalam menyatakan konsentrasi larutan antara lain molaritas,
molalitas, normalitas, osmolaritas, pengenceran, persen berat, persen volume,
persen massa-volume, fraksi mol, ppm dan ppb.
1.2 Tujuan
Tujuan dari pelaksanaan praktikum Fisiologi Tumbuhan materi
Pendahuluan dan Larutan antara lain:
1) Untuk mengetahui definisi fisiologi tumbuhan
2) Untuk mengetahui definisi larutan
3) Untuk mengetahui aplikasi larutan di bidang pertanian
4) Untuk mengetahui definisi dan rumus besaran yang digunakan untuk
menyatakan konsentrasi larutan
1.3 Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari pelaksanaan praktikum Fisiologi Tumbuhan
materi Pendahuluan dan Larutan antara lain:
1) Dapat mengetahui dan memahami definisi fisiologi tumbuhan
2) Dapat mengetahui dan memahami definisi larutan
3) Dapat mengetahui dan memahami aplikasi larutan di bidang pertanian
4) Dapat mengetahui dan memahami definisi dan rumus besaran yang digunakan
untuk menyatakan konsentrasi larutan
2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Definisi Fisiologi Tumbuhan
Fisiologi tumbuhan adalah sebuah bidang keilmuan yang mempelajari
tentang mekanisme, fungsi serta aktivitas yang terjadi pada tumbuhan dalam
menjaga serta mengatur kehidupan tumbuhan (Angela, 2019).
Plant physiology is a subdiscipline of botany that focused on study of plant
growth development (Carvalho et al., 2016).
Fisiologi tumbuhan adalah subdisiplin botani yang difokuskan pada studi
perkembangan pertumbuhan tanaman (Carvalho et al., 2016).
Plant physiology is defined as the study of plant function and behaviour,
which includes all of the activity of metabolic, reproduction, development and
transmission that plants engage in while living (Smith et al., 2019).
Fisiologi tanaman didefinisikan sebagai studi tentang fungsi dan perilaku
tanaman, yang mencakup semua aktivitas metabolisme, reproduksi,
perkembangan, dan transmisi yang dilakukan tanaman saat hidup (Smith et al.,
2019).
Plant physiology is the most complex, dynamic, and contemporary subject
in botany, deals with the various metabolic processes and routes in plants and
microorganisms. Plant activities include seed germination and growth, water and
mineral absorption, nutrient ascent, solute translocation, respiration,
photosynthesis, respiration, photoperiodism, fruit maturation, senescence, and
death of the plant (Meena, 2021).
Fisiologi tumbuhan adalah ilmu yang paling kompleks, dinamis, dan
kontemporer dalam botani, berkaitan dengan berbagai proses dan rute
metabolisme pada tumbuhan dan mikroorganisme. Aktivitas tanaman meliputi
perkecambahan dan pertumbuhan biji, penyerapan air dan mineral, naiknya
nutrisi, translokasi zat terlarut, respirasi, fotosintesis, respirasi, fotoperiodisme,
pematangan buah, penuaan, dan kematian tanaman (Meena, 2021).
Plant physiology is a subject of botany that studies the function or
physiological of plants.Plant physiology is an experimental science that studies
the impact of environmental and genetic differences on plant life processes and
uses that knowledge to control plant behaviour (Mathe, 2015).
Fisiologi tumbuhan cabang botani yang mempelajari fungsi atau fisiologi
tumbuhan. Fisiologi tumbuhan merupakan ilmu eksperimental yang mempelajari
dampak perbedaan lingkungan dan genetik pada proses kehidupan tumbuhan dan
menggunakan pengetahuan tersebut untuk mengontrol perilaku tumbuhan (Mathe,
2015).
2.2 Definisi Larutan
Larutan merupakan campuran yang bersifat homogen. Larutan terdiri atas
dua zat atau lebih dengan komposisi yang beragam. Zat penyusun larutan yang
jumlahnya lebih sedikit adalah zat terlarut, sedangkan zat penyusun larutan yang
3

jumlahnya lebih banyak dibandingkan dengan zat terlarut adalah zat pelarut (Putri
et al., 2017).
Solution defined as a homogeneous compound that composed from two
substances or more in a single state (Calik and Ayas, 2017).
Larutan didefinisikan sebagai suatu senyawa homogen yang tersusun dari
dua zat atau lebih dalam keadaan tunggal (Calik dan Ayas, 2017).
Solution is a homogeneous composite that have contents of well mixed
liquid, gas or solid substances. The dissolve particeles size are atomic, molecular
or ionic (Kamide and Dobashi,2000).
Larutan adalah campuran homogen yang memiliki kandungan zat cair, gas
atau padat yang tercampur dengan baik. Ukuran partikel terlarut adalah atom,
molekul atau ionik (Kamide dan Dobashi, 2000).
Solution is a homogeneous mixture of substances that consists of two
components, these are solvent and solute (Hoobs, 2000).
Larutan adalah sebuah campuran homogen zat yang terdiri dari dua
komponen yaitu zat pelarut dan zat terlarut (Hoobs, 2000).
Solutions were homogeneous mixture that composed of gases, solids or
other liquid dissolved in a liquid (Manahan, 2001).
Larutan merupakan campuran homogen yang terdiri dari gas, padatan atau
cairan lain yang terlarut dengan baik dalam suatu cairan (Manahan, 2001).
2.3 Contoh Aplikasi Larutan dalam Bidang Pertanian
Larutan banyak sekali diaplikasikan di bidang pertanian. Contoh dari
pengaplikasian larutan di bidang pertanian adalah adanya pupuk nutrisi AB Mix,
yaitu larutan yang diciptakan dari bahan-bahan kimia dan diberikan pada tanaman
melalui media tanam untuk memberi nutrisi pada tanaman sehingga pertumbuhan
tanaman berlangsung optimal (Pohan dan Oktoyournal, 2019).
Aplikasi larutan juga ditemui pada pupuk organik cair (POC). Pupuk
organik cair (POC) merupakan suatu larutan yang terbuat dari pembusukan bahan-
bahan organik yang berasal dari sisa-sisa tanaman atau kotoran hewan yang
mengandung lebih dari satu unsur hara (Sundari et al., 2012).
2.4 Definisi dan Rumus Besaran
 Mol
Mol merupakan besaran yang menyatakan massa dari suatu zat (gram)
yang sama besar dengan jumlah zat tersebut. Mol juga dapat dikatakan sebagai
satuan yang menyatakan jumlah suatu partikel yang terkandung pada sejumlah
zat (Nurazmi et al., 2020).

n=
4

 Molaritas
Molaritas diartikan sebagai suatu besaran yang menyatakan kepekatan atau
konsentrasi suatu larutan. Molaritas digunakan untuk menyatakan jumlah dari mol
zat terlarut dalam setiap liter larutan (Kesumayadi dan Sutanti, 2015).
Berikut merupakan rumus untuk menentukan molaritas berdasarkan
Rohmah dan Rini (2020):

M= = M=

 Molalitas
Molalitas merupakan besaran yang digunakan untuk menyatakan jumlah
mol dari zat terlarut dalam setiap kilogram pelarut (Rohmah dan Rini, 2020).
Berikut merupakan rumus molalitas berdasarkan Rohmah dan Rini (2020):

m= = m=

 Pengenceran
Pengenceran merupakan suatu cara untuk membuat larutan pekat menjadi
lebih encer. Rumus pengenceran digunakan untuk menentukan konsentrasi suatu
larutan. Berikut merupakan rumus pengenceran berdasarkan Berlian et al. (2016):

 Normalitas
Normalitas merupakan jumlah ekuivalen dari zat yang terlarut dalam
setiap liter larutan (Rohmah dan Rini, 2020). Berikut merupakan rumus
normalitas berdasarkan Rohmah dan Rini (2020):

N=
a: jumlah mol ion hidrogen, elektron atau kation univalen

 Osmolaritas
Osmolaritas merupakan besaran yang digunakan untuk menyatakan jumlah
suatu partikel zat terlarut dalam setiap liter larutan (Fitriani et al., 2013). Berikut
merupakan rumus untuk menentukan osmolaritas:

o=
5

 Fraksi Mol
Fraksi mol digunakan untuk menyatakan perbandingan antara jumlah mol
zat terlarut atau pelarut dengan jumlah mol larutan, sehingga pada akhirnya fraksi
mol merupakan salah satu dari satuan yang menyatakan konsentrasi larutan
(Dimawarnita, 2021). Berikut merupakan rumus untuk menentukan fraksi mol:

Xp = Xt =

 Persen Berat (% W/W)


Persen berat merupakan besaran yang menyatakan jumlah gram zat terlarut
dalam setiap 100 gram larutan (Rohmah dan Rini, 2020). Berikut merupakan
rumus untuk menentukan persen berat (% W/W):

%W/W =

 Persen Volume (%V/V)


Persen massa merupakan besaran yang menyatakan jumlah volume zat
terlarut dalam setiap 100 ml larutan (Rohmah dan Rini, 2020). Berikut merupakan
rumus untuk menentukan persen volume (% V/V):

%V/V =

 Persen Massa-Volume (%W/V)


Persen massa merupakan besaran yang menyatakan massa zat terlarut
dalam setiap 100 ml larutan (Rohmah dan Rini, 2020). Berikut merupakan rumus
untuk menentukan persen volume (% W/V):

%W/V =

 Parts Per Million (ppm)


Parts Per Million (ppm) merupakan besaran yang menyatakan besarnya
massa suatu zat dalam 1 juta atau 106 gram larutan (Rohmah dan Rini, 2020).
Berikut merupakan rumus untuk menentukan Parts Per Million (ppm) berdasarkan
Rohmah dan Rini (2020):

ppm =
6

 Parts Per Billion (ppb)


Parts Per Billion (ppb) merupakan besaran yang menyatakan besarnya
massa suatu zat dalam 1 miliar atau 109 gram larutan (Rohmah dan Rini, 2020).
Berikut merupakan rumus untuk menentukan Parts Per Billion (ppb) berdasarkan
Rohmah dan Rini (2020):

ppm =
7

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN


8
9
10
11

BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Fisiologi tumbuhan adalah sebuah ilmu yang mempelajari tentang
bagaimana tanaman melakukan mekanisme kehidupan dengan memperhatikan
aspek biologi, fisika dan kimia. Dalam mempelajari fisiologi tumbuhan khususnya
kaitannya dengan kimia sangat erat dengan larutan. Larutan merupakan
campouran homogen yang terdiri atas zat pelarut dan zat terlarut. Larutan banyak
diaplikasikan dalam bidang pertanian, contohnya adalah nutrisi AB Mix dan
pupuk organik cair (POC). Pada umumnya besaran yang digunakan untuk
menyatakan konsentrasi larutan antara lain molaritas, molalitas, normalitas,
osmolaritas, pengenceran, persen berat, persen volume, persen massa-volume,
fraksi mol, ppm dan ppb.
4.2 Saran
Fisiologi tumbuhan dan larutan merupakan ilmu yang memiliki manfaat
penting bagi bidang pertanian dan di masa depan dapat digunakan untuk
meningkatkan kualitas dan hasil pertanian sehingga penting untuk mempelajari
fisiologi tumbuhan dan larutan.
12

DAFTAR PUSTAKA

Angela, L. (2019). Pengembangan Modul Fisiologi Tumbuhan Berorientasi


Konstruktivisme dilengkapi Peta Pikiran. Jurnal Tarbawi: Jurnal Ilmu
Pendidikan, 15(1), 107-117.
Berlian, Z., Fatiqin, A., & Agustina, E. (2016). PEnggunaan Perasan Jeruk Nipis
(Citrus aurantifolia) dalam Menghambat Bakteri Escherichia coli pada
Bahan Pangan. Jurnal Bioilmi, 2(1), 51-58.
Calik, M., & Ayas, A. (2005). A Cross-Age Study on the Understanding of
Chemical Solutions and Their Components. International Education
Journal, 6(1), 30-41.
Carvalho, R. F., Santos, J. C., & Filho, A. B. (2016). Physiology in Plant Science.
Cientifica, Jaboticabai, 44(1), 49-55.
Dasrita, Y. (2018). Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas X1 SMA
Negeri 1 Bangkinang Melalui Metode Pembelajaran Problem Solving.
Jurnal Pendidikan Tambusai, 2(5), 1116-1126.
Dimawarnita, F. (2021). Optimasi Produksi Biodiesel Berbasis Minyak Nabati
Menggunakan Aspen Hysys. Jurnal Teknologi Industri Pertanian, 31(1),
98-109.
Fitriani, D., Asmaningsih, E., & Rahardian, M. L. (2013). Viabilitas Kultur Sel
Fibroblas pada Tiga Macam Susu Sapi UHT sebagai Media Simpan Gigi
Avulsi (In Vitro). Jurnal Material Kedokteran Gigi, 2(2), 145-152.
Hoobs, P. (2000). Basic Physical Chemistry for the Atmospheric Sciences.
Cambridge: Cambridge University Press.
Kamide, K., & Dobashi, T. (2000). Physical Chemistry of Polymer Solutions:
Theoretical Background. Gunma: Elsevier Sciences.
Kesumayadi, D., & Sutanti, H. (2015). Studi Pengendapan Perak pada Limbah
Fixer yang Telah Jenuh dengan Metode Pembakaran dan Pengendapan
NaOH dan Na2S. Youngster Physics Journal, 4(1), 111-116.
Manahan, S. E. (2001). Fundamentals of Environmental Chemistry. Boca Raton:
CRC Press.
Mathe, A. (2015). Medicinal and aromatic Plants of the World. Budapest:
Springer.
Meena, M. (2021). Plant Physiology. New Delhi: Horizon Books.
Nurazmi. (2020). Analisis Hubungan Jumlah Partikel dengan Volume
Menggunakan Model Teori Kinetik Gas. Jurnal Pendidikan Fisika, 8(1),
87-93.
13

Pohan, S. A., & Oktoyournal. (2019). Pengaruh Konsentrasi Nutrisi A-B Mix
Terhadap Pertumbuhan Caisim secara Hidroponik (Drip System).
Lumbung, 18(1), 20-32.
Putri, L. M., Prihandono, T., & Supriadi, B. (2017). Pengaruh Konsentrasi
Larutan terhadap Laju Kenaikan Suhu Larutan. Jurnal Pembelajaran
Fisika, 6(2), 147-153.
Rohmah, J., & Rini, C. S. (2020). Buku Ajar Kimia Analis. Sidoarjo: UMSIDA
Press.
Smith, G., Figuerido, E., & Wyk, A. (2019). Kalanchae (Crassulaceae) in
Southern Africa. London: Academic Press.
Sundari, E., Sari, E., & Rinaldo, R. (2012). Pembuatan Pupuk Organi Cair
Menggunakan Bioaktivator Biosca dan EM4. Prosiding SNTK TOPI, 93-
97.
14

LAMPIRAN
15
16
17
18

Anda mungkin juga menyukai