Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

wawasan nusantara
Disusun Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : kewarganegaraan
Dosen Pembimbing : SEHONI,M.H

DI SUSUN OLEH KELOMPOK 2

ANISA ULPIANTI
YULIANI
MEINA
RAHMAT YAHYA

KELAS B1-20 AKT


INSTITUT MASTER
2020/2021

i
KATA PENGANTAR

Segala puji serta syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah yang telah memberikan kepada kita
semua ni’mat iman dan ni’mat islam, sehingga pada saat kali ini kita masih dapat menjalankan
aktivitas semata-mata untuk mengharapkan ridho Allah.

Dan semoga sholawat dan salam tetap tercurahkan kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW.
Yang telah membawa kita dari jurang-jurang kehancuran dan dari jalan yang gelap gulita menuju
jalan yang terang benderang yakni agama islam.

Semoga atas tersusunya makalah ini menjadi pembelajaran bagi kita semua dari segala hal yang
terjadi di sekililing kita. Mudah-mudahan makalah ini bagi penulis khususnya dan para pembaca
umumnya, dapat mengambil sedikit pembelajaran bagi kita semua. Disamping itu penulis juga
menyadari makalah ini tidak terlepas dari segala kekurangan, oleh karnanya segala bentuk keritikan
sangat penulis harapkan untuk selangkah lebih maju pada kesempatan selanjutnya.

ii

DAFTAR ISI

ii
JUDUL...............................................................................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................................................iv
B. Rumusan Masalah.................................................................................................v
C. Tujuan masalah......................................................................................................v
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian wawasan Nusantara............................................................................vi
B. Unsur dasar...........................................................................................................vi
C. Fungsi....................................................................................................................viii
D. Aspek kewilayahan nusantara...............................................................................viii
E. Batasan dan tantangan negara republik indonesia.................................................viii
F. Tujuan wawasan nusantara....................................................................................ix
G. hal hal yg perlu di perhatikan dalam mengimplementasikan wawasan nusantara.ix
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

BAB I

iii
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu persyaratan mutlak harus dimiliki oleh sebuah negara adalah wilayah
kedaulatan, di samping rakyat dan pemerintahan yang diakui. Konsep dasar wilayah negara
kepulauan telah diletakkan melalui Deklarasi Djuanda 13 Desember 1957. Deklarasi tersebut
memiliki nilai sangat strategis bagi bangsa Indonesia, karena telah melahirkan konsep
Wawasan Nusantara yang menyatukan wilayah Indonesia. Laut Nusantara bukan lagi sebagai
pemisah, akan tetapi sebagai pemersatu bangsa Indonesia yang disikapi sebagai wilayah
kedaulatan mutlak Negara Kesatuan Republik Indonesia.Ada bangsa yang secara eksplisit
mempunyai cara bagaimana ia memandang tanah airnya beserta lingkungannya. Cara
pandang itu biasa dinamakan wawasan nasional. Sebagai contoh, Inggris dengan pandangan
nasionalnya berbunyi: "Brittain rules the waves". Ini berarti tanah Inggris bukan hanya
sebatas pulaunya, tetapi juga lautnya.
Tetapi cukup banyak juga negara yang tidak mempunyai wawasan, seperti: Thailand,
Perancis, Myanmar dan sebagainya. Indonesia wawasan nasionalnya adalah wawasan
nusantara yang disingkat wasantara. Wasantara ialah cara pandang bangsa Indonesia
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 tentang diri dan lingkungannya
dalam eksistensinya yang sarwa nusantara dan penekanannya dalam mengekspresikan diri
sebagai bangsa Indonesia di tengah-tengah lingkungannya yang sarwa nusantara itu. Unsur-
unsur dasar wasantara itu ialah: wadah (contour atau organisasi), isi, dan tata laku. Dari
wadah dan isi wasantara itu, tampak adanya bidang-bidang usaha untuk mencapai kesatuan
dan keserasian dalam bidang-bidang:
• Satu kesatuan wilayah
• Satu kesatuan bangsa
• Satu kesatuan budaya
• Satu kesatuan ekonomi
• Satu kesatuan hankam.

Jelaslah disini bahwa wasantara adalah pengejawantahan falsafah Pancasila


dan UUD 1945 dalam wadah negara Republik Indonesia. Kelengkapan dan keutuhan
pelaksanaan

iv
wasantara akan terwujud dalam terselenggaranya ketahanan nasional Indonesia yang
senantiasa harus ditingkatkan sesuai dengan tuntutan zaman.
Ketahanan nasional itu akan dapat meningkat jika ada pembangunan yang meningkat,
dalam "koridor" wasantara.

B. RUMUSAN MASALAH
1.Pengertian dari wawasan nusantara.
2. Unsur – unsur dari wawasan nusantara
3. Hakikat dari wawasan nusantara.
4. Kedudukan, fungsi dan tujuan wawasan nusantara.
5. Implementasi serta tantangan yang dihadapi dari wawasan nusantara.
6. Arah pandang wawasan nusantara.

C. TUJUAN MASALAH

1. Mengetahui dan memahami pengertian wawasan nusantara


2. Mengetahui tujuan wawasan nusantara
3. Mengetahui dan aspek wawasan nusantara
4. Mengetahui fungsi wawasan nusantara
5. Mengetahui bentuk wawasan nusantara

v
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian wawasan Nusantara

Wawasan berarti pandangan, tinjauan, penglihatan, atau tanggap indrawi. Selain


menunjukkan kegiatan untuk mengetahui arti pengaruh-pengaruhnya dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara, wawasan juga memiliki pengertian menggambarkan cara pandang,
cara tinjau, cara melihat, atau cara tanggap indrawi. Kata “nasional” menunjukkan kata sifat
atau ruang lingkup. Bentuk kata yang berasal dari istilah nation itu berarti bangsa yang telah
mengidentifikasikan diri ke dalam kehidupan bernegara atau secara singkat dapat dikatakan
sebagai bangsa yang telah menegara. Adapun “Nusantara” adalah istilah yang digunakan
untuk menggambarkan suatu wilayah perairan dan gugusan pulau-pulau yang terletak di
antara Samudera Pasifik dan Samudera Indonesia, serta di antara benua Asia dan Australia.
Secara keseluruhan, wawasan Nusantara merupakan “cara pandang” bangsa Indonesia
tentang diri dan lingkungannya. Wawasan tersebut merupakan penjabaran dari falsafah
bangsa Indonesia sesuai dengan keadaan geografis suatu bangsa serta sejarah yang pernah
dialaminya. Esensinya adalah pelaksanaan dari bangsa Indonesia itu sendiri dalam
memanfaatkan kondisi geografis, sejarah, serta kondisi sosial-budayanya dalam mencapai
cita-cita dan tujuan nasionalnya.
B. Unsur Dasar

Wawasan Nusantara sebagai cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya
merupakan fenomena (gejala) sosial yang dinamis dan memiliki tiga unsur dasar, yaitu wadah, isi, dan
tata laku.
1.) Wadah
Untuk meninjau konsep wadah, perlu ditinjau pula mengenai asas archipelago, yaitu kumpulan pulau-
pulau dan lautan sebagai kesatuan wilayah. Artinya, antara kepulauan dan wilayah perairan
merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, yang batas-batasnya ditentukan oleh wilayah laut.
Dalam lingkungan tersebut terdapat pulau-pulau dan gugusan pulau yang menjadi satu kesatuan
wilayah.
Contoh :
a. Bentuk wujudnya berupa kepulauan Nusantara yang memiliki kedudukan geografis yang khas,
yaitu yang berada di posisi silang dunia serta memiliki pengaruh besar dalam tata kehidupan dan sifat
peri kehidupan nasional. Adapun pengaruh-pengaruh tersebut meliputi menjadi lalu-lintas aspek-
aspek kehidupan sosial dunia, hubungan antarbangsa akan lancar apabila kepentingan nasionalnya
terpenuhi atau minimal tidak dirugikan, wilayah Nusantara memiliki kekayaan alam yang melimpah,
sumber daya manusia yang melimpah dan murah yang merupakan daya tarik tersendiri bagi negara-
negara yang tidak memilikinya.

vi
b. Tatanan susunan pokok/tata inti organisasi
1. bentuk kedaulatan (Bab I Pasal 1) yang meliputi negara kesatuaan yang berbentuk republik
dan kedaulatan ada di tangan rakyat dan sepenuhnya dilaksanakan oleh MPR.
2. kekuasaan pemerintah negara (Bab III Pasal 4-15) yang berkenaan dengan ketentuan bahwa
presiden memegang kekuasaan pemerintah menurut UUD 1945.
3. sistem pemerintah negara (penjelasan UUD 1945) yang berkenaan dengan ketentuan bahwa
Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum dan tidak berdasarkan atas kekuasaan
belaka, pemerintah berdasarkan atas sistem konstitusi dan tidak berdasarkan absolutisme
(kekuasaan tidak terbatas), kekuasaan tertinggi ada di tangan MPR, presiden adalah
penyelenggara pemerintah tertinggi di bawah MPR, presiden tidak bertanggung jawab kepada
MPR, menteri negara adalah pembantu presiden, menteri negara tidak bertanggung jawab
kepada DPR, dan kekuasaan kepala negara tidak terbatas.
4. sistem perwakilan (Bab VII Pasal 19) yang berkenaan dengan ketentuan bahwa kedudukan
DPR kuat, tidak dapat dibubarkan oleh presiden dan anggota DPR semuanya merangkap
menjadi anggota MPR, sehingga dapat senantiasa mengawasi tindakan presiden.
c. Tata susunan pelengkap/kelengkapan organisasi
Agar tujuan nasional dapat tercapai dengan tertib dan mantap, diperlukan suatu tata
kelengkapan organisasi, yaitu aparatur negara harus mampu mendorong, menggerakkan dan
mengerahkan usaha-usaha pembangunan ke sasaran yang telah ditetapkan untuk kepentingan rakyat
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Selain itu, diperlukan pula kesadaran politik dan kesadaran
bernegara dari masyarakat, organisasi negara harus mampu untuk meningkatkan kesadaran politik dan
kesadaran bernegara dari masyarakat, serta menampung aspirasi politik masyarakat, baik sebagai
perorangan atau organisasi masyarakat dalam rangka meningkatkan stabilitas politik.
Isi aspirasi bangsa Indonesia sebagai “isi” dari wawasan Nusantara dapat dirinci menjadi cita-
cita proklamasi, asas/sifat dan ciri-ciri, serta cara kerja. Cita-cita yang terkandung di dalam wawasan
Nusantara sebagaimana dirumuskan di dalam Pembukaan UUD 1945, yaitu “mewujudkan negara
Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur”. Cita-cita wawasan Nusantara itu
bertujuan untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tanah air, mewujudkan kesejahteraan umum,
dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
2.) Isi
Aspirasi bangsa Indonesia untuk mewujudkan Indonesia sebagai kesatuan yang utuh dan
menyeluruh memiliki ciri-ciri atau sifat sebagai berikut:
a. Manunggal, yaitu keserasian dan keseimbangan yang dinamis dalam segenap aspek
kehidupan sesuai makna sesanti “Bhineka Tunggal Ika”.
b. Utuh-menyeluruh, yaitu bahwa aspirasi bangsa dalam mewujudkan wawasan Nusantara yang
utuh dan menyeluruh (komprehensif dan integral) dalam seluruh aspek kehidupan sesuai
dengan makna Sumpah Pemuda “Satu Nusa, Satu Bangsa, dan Satu Bahasa”.
Cara kerja bangsa Indonesia untuk mewujudkan wawasan Nusantara berpedoman kepada Pancasila
sebagai pandangan hidup bangsa dan UUD 1945 yang memberikan arah mengenai pengendalian
hidup bermasyarakat serta penetapan hak asasi dan kewajiban bangsa Indonesia.

vii
3.) Tata laku
Tata laku sebagai unsur dari wawasan Nusantara adalah tindakan perilaku bangsa Indonesia dalam
melaksanakan aspirasinya guna mewujudkan Indonesia sebagai kesatuan yang utuh dan menyeluruh
dalam mencapai tujuan nasional.
Tata laku batiniah berwujud pengamalan falsafah Pancasila yang melahirkan sikap mental sesuai
kondisi lingkungan hidupnya dalam mewujudkan wawasan Nusantara. Tata laku batiniah terbentuk
karena kondisi dalam proses pertumbuhan hidupnya yang merupakan produk dari kebiasaan yang
membudaya. Tata laku lahiriah sendiri dituangkan dalam suatu pola tata laku yang dapat diperinci
dalam tata-perencanaan, tata-pelaksanaan, dan tata-pengendalian atau pengawasan.
C. Fungsi
Falsafah pancasila
Nilai-nilai pancasila mendasari pengembangan wawasan nusantara. Nilai-nilai tersebut adalah:

 Penerapan Hak Asasi Manusia (HAM), seperti memberi kesempatan menjalankan ibadah
sesuai dengan agama masing- masing.
 Mengutamakan kepentingan masyarakat daripada individu dan golongan.
 Pengambilan keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat.

D. Aspek kewilayahan nusantara


Pengaruh geografi merupakan suatu fenomena yang perlu diperhitungkan, karena Indonesia kaya akan
aneka Sumber Daya Alam (SDA) dan suku bangsa.
a. Aspek sosial budaya
Indonesia terdiri atas ratusan suku bangsa yang masing-masing memiliki adat istiadat, bahasa, agama,
dan kepercayaan yang berbeda – beda, sehingga tata kehidupan nasional yang berhubungan dengan
interaksi antargolongan mengandung potensi konflik yang besar mengenai berbagai macam ragam
budaya
b. Aspek sejarah
Indonesia diwarnai oleh pengalaman sejarah yang tidak menghendaki terulangnya perpecahan dalam
lingkungan bangsa dan negara Indonesia. hal ini dikarenakan kemerdekaan yang telah diraih oleh
bangsa Indonesia merupakan hasil dari semangat persatuan dan kesatuan yang sangat tinggi bangsa
Indonesia sendiri. Jadi, semangat ini harus tetap dipertahankan untuk persatuan bangsa dan menjaga
wilayah kesatuan Indonesia.
Wawasan nusantara sebagai konsepsi ketahanan nasional, yaitu wawasan nusantara dijadikan konsep
dalam pembangunan nasional, pertahanan keamanan, dan kewilayahan.
Wawasan nusantara sebagai wawasan pembangunan mempunyai cakupan kesatuan politik, kesatuan
ekonomi, kesatuan sosial dan ekonomi, kesatuan sosial dan politik, dan kesatuan pertahanan dan
keamanan.

viii
Wawasan nusantara sebagai wawasan pertahanan dan keamanan negara merupakan pandangan
geopolitik Indonesia dalam lingkup tanah air Indonesia sebagai satu kesatuan yang meliputi seluruh
wilayah dan segenap kekuatan negara.
Wawasan nusantara sebagai wawasan kewilayahan, sehingga berfungsi dalam pembatasan negara,
agar tidak terjadi sengketa dengan negara tetangga.
E. Batasan dan tantangan negara Republik Indonesia adalah
Risalah sidang BPUPKI tanggal 29 Mei-1 Juni 1945 tentang negara Republik Indonesia dari beberapa
pendapat para pejuang nasional. Dr. Soepomo menyatakan Indonesia meliputi batas Hindia Belanda,
Muh. Yamin menyatakan Indonesia meliputi Sumatra, Jawa, Sunda Kecil, Borneo, Celebes, Maluku-
Ambon, Semenanjung Melayu, Timor, Papua, Ir. Soekarno menyatakan bahwa kepulauan Indonesia
merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
Ordonantie (UU Belanda) 1939, yaitu penentuan lebar laut sepanjang 3 mil laut dengan cara menarik
garis pangkal berdasarkan garis air pasang surut atau countour pulau/darat. Ketentuan ini membuat
Indonesia bukan sebagai negara kesatuan, karena pada setiap wilayah laut terdapat laut bebas yang
berada di luar wilayah yurisdiksi nasional.
Deklarasi Juanda, 13 Desember 1957 merupakan pengumuman pemerintah RI tentang wilayah
perairan negara RI, yang isinya:
Cara penarikan batas laut wilayah tidak lagi berdasarkan garis pasang surut (low water line), tetapi
pada sistem penarikan garis lurus (straight base line) yang diukur dari garis yang menghubungkan
titik – titik ujung yang terluar dari pulau-pulau yang termasuk dalam wilayah RI.
Penentuan wilayah lebar laut dari 3 mil laut menjadi 12 mil laut.
Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) sebagai rezim Hukum Internasional, di mana batasan nusantara 200
mil yang diukur dari garis pangkal wilayah laut Indonesia. Dengan adanya Deklarasi Juanda, secara
yuridis formal, Indonesia menjadi utuh dan tidak terpecah lagi.

F. Tujuan wawasan nusantara

1.) Tujuan nasional, dapat dilihat dalam Pembukaan UUD 1945, dijelaskan bahwa tujuan
kemerdekaan Indonesia adalah “untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia dan untuk mewujudkan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan sosial”.

2.) Tujuan ke dalam adalah mewujudkan kesatuan segenap aspek kehidupan baik alamiah
maupun sosial, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan bangsa Indonesia adalah
menjunjung tinggi kepentingan nasional, serta kepentingan kawasan untuk
menyelenggarakan dan membina kesejahteraan, kedamaian dan budi luhur serta martabat
manusia di seluruh dunia.

ix
G. Hal hal yang perlu diperhatikan dalam mengimplementasikan wawasan nusantara

Pelaksanaan kehidupan politik yang diatur dalam undang-undang, seperti UU Partai Politik, UU
Pemilihan Umum, dan UU Pemilihan Presiden. Pelaksanaan undang-undang tersebut harus sesuai
hukum dan mementingkan persatuan bangsa.Contohnya seperti dalam pemilihan presiden, anggota
DPR, dan kepala daerah harus menjalankan prinsip demokratis dan keadilan, sehingga tidak
menghancurkan persatuan dan kesatuan bangsa.
Pelaksanaan kehidupan bermasyarakat dan bernegara di Indonesia harus sesuai dengan hukum yang
berlaku. Seluruh bangsa Indonesia harus mempunyai dasar hukum yang sama bagi setiap warga
negara, tanpa pengecualian. Di Indonesia terdapat banyak produk hukum yang dapat diterbitkan oleh
provinsi dan kabupaten dalam bentuk peraturan daerah (perda) yang tidak bertentangan dengan
hukum yang berlaku secara nasional.
Mengembangkan sikap hak asasi manusia dan sikap pluralisme untuk mempersatukan berbagai suku,
agama, dan bahasa yang berbeda, sehingga menumbuhkan sikap toleransi.
Memperkuat komitmen politik terhadap partai politik dan lembaga pemerintahan untuk meningkatkan
semangat kebangsaan, persatuan dan kesatuan.
Meningkatkan peran Indonesia dalam kancah internasional dan memperkuat korps diplomatik sebagai
upaya penjagaan wilayah Indonesia terutama pulau-pulau terluar dan pulau kosong.
1.) Kehidupan ekonomi
Wilayah nusantara mempunyai potensi ekonomi yang tinggi, seperti posisi khatulistiwa, wilayah laut
yang luas, hutan tropis yang besar, hasil tambang dan minyak yang besar, serta memiliki penduduk
dalam jumlah cukup besar. Oleh karena itu, implementasi dalam kehidupan ekonomi harus
berorientasi pada sektor pemerintahan, pertanian, dan perindustrian.
Pembangunan ekonomi harus memperhatikan keadilan dan keseimbangan antar daerah. Oleh sebab
itu, dengan adanya otonomi daerah dapat menciptakan upaya dalam keadilan ekonomi.
Pembangunan ekonomi harus melibatkan partisipasi rakyat, seperti dengan memberikan fasilitas
kredit mikro dalam pengembangan usaha kecil.
2.) Kehidupan sosial dan budaya
Tari pendet dari Bali merupakan budaya Indonesia yang harus dilestarikan sebagai implementasi
dalam kehidupan sosial.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kehidupan sosial
Mengembangkan kehidupan bangsa yang serasi antara masyarakat yang berbeda, dari segi budaya,
status sosial, maupun daerah. Contohnya dengan pemerataan pendidikan di semua daerah dan
program wajib belajar harus diprioritaskan bagi daerah tertinggal.
Pengembangan budaya Indonesia, untuk melestarikan kekayaan Indonesia, serta dapat dijadikan
kegiatan pariwisata yang memberikan sumber pendapatan nasional maupun daerah. Contohnya
dengan pelestarian budaya, pengembangan museum, dan cagar budaya.

x
3.) Kehidupan pertahanan dan keamanan
Membangun TNI Profesional merupakan implementasi dalam kehidupan pertahanan keamanan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kehidupan pertahanan dan keamanan, yaitu:
Kegiatan pembangunan pertahanan dan keamanan harus memberikan kesempatan kepada setiap
warga negara untuk berperan aktif, karena kegiatan tersebut merupakan kewajiban setiap warga
negara, seperti memelihara lingkungan tempat tinggal, meningkatkan kemampuan disiplin,
melaporkan hal-hal yang mengganggu keamanan kepada aparat dan belajar kemiliteran.
Membangun rasa persatuan, sehingga ancaman suatu daerah atau pulau juga menjadi ancaman bagi
daerah lain. Rasa persatuan ini dapat diciptakan dengan membangun solidaritas dan hubungan erat
antara warga negara yang berbeda daerah dengan kekuatan keamanan.
Membangun TNI yang profesional serta menyediakan sarana dan prasarana yang memadai bagi
kegiatan pengamanan wilayah Indonesia, terutama pulau dan wilayah terluar Indonesia.

xi
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Wilayah Indonesia yang sebagian besar adalah wilayah perairan mempunyai banyak
celah kelemahan yang dapat dimanfaatkan oleh negara lain yang pada akhirnya dapat
meruntuhkan bahkan dapat menyebabkan disintegrasi bangsa Indonesia. Indonesia
yang memiliki kurang lebih 13.670 pulau memerlukan pengawasan yang cukup ketat.
Dimana pengawasan tersebut tidak hanya dilakukanoleh pihak TNI/Polri saja tetapi
semua lapisan masyarakat Indonesia. Bila hanya
mengandalkan TNI/Polri saja yang persenjataannya kurang lengkap mungkin bangsa
Indonesia sudah tercabik – cabik oleh bangsa lain. Dengan adannya wawasan
nusantara kita dapat mempererat rasa persatuan di antara penduduk Indonesia yang
saling berbhineka tunggal ika.
Wawasan nasional bangsa Indonesia adalah wawasan nusantara yang merupakan
pedoman bagi proses pembangunan nasional menuju tujuan nasional. Sedangkan
ketahanan nasional merupakan kondisi yang harus diwujudkan agar proses
pencapaian tujuan nasional tersebut dapat berjalan dengan sukses. Oleh karena itu
diperlukan suatu konsepsi ketahanan nasional yang sesuai dengan karakteristikbangsa
Indonesia.
B. Saran.
Dengan adanya wawasan nusantara, kita harus dapat memiliki sikap dan perilaku
yang sesuai kejuangan, cinta tanah air serta rela berkorban bagi nusa dan bangsa.
Dalam kaitannya dengan pemuda penerus bangsa hendaknya ditanamkan sikap
wawasan nusantara sejak dini sehingga kecintaan mereka terhadap bangsa dan negara
lebih meyakini dan lebih dalam. Untuk itulah perlu kiranya pendidikan yang
membahas/mempelajari tentang wawasan nusantara dimasukan ke dalam suiatu
kurikulum yang sekarang diterapkan dalam dunia pendidikan di Indonesia (misalnya :
pelajaran Kewarganegaraan, Pancasila, PPKn dan lain - lain). Untuk masyarakat
Indonsia (baik bagi si pembuat makalah, pembaca makalah serta yang lain) agar dapat
menjaga makna dan hakikat dari wawasan nusantara yang tercermin dari perilaku –
perilaku sehari hari misalnya ikut menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan.

xii
DAFTAR PUSTAKA

http://organisasi.org/
http://turwahyudin.wordpress.com/2008/04/06/apa-mengapa-dan-
bagaimanawawasan-nusantara/
http://one.indoskripsi.com/
http://id.wikipedia.org
http://indoskripsi.com
http://powerpoint-search.com
http://pdf-search-engine.com
http://scribd.com

xiii

Anda mungkin juga menyukai