Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah swt yang telah memberikan limpahan karunia yang
tidak terhingga sehingga penyusunan makalah ini terselesaikan dengan baik,
shalawat dan salam kepada janjungan alam Nabi besar Muhammad Saw. pembawa
risalah Allah swt mengandung pedoman hidup yang terang bagi umat manusia
didunia dan diakhirat.
Makalah ini membahas tentang “Wawasan Nusantara”. Saya sadar bahwa
penyusun makalah ini sangatlah jauh dari kesempurnaan, maka dari ini saya sangat
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca. Mudah-mudahan makalah ini
bermanfaat bagi para pembaca khususnya mahasiswa/i. Semoga juga menjadi amal
yang baik dan diterima disisi Allah SWT. Amiin.

Penyusun

WINA ANGGRAINI

i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii

BAB I : PENDAHULUAN............................................................................. 1
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan.................................................................................. 2

BAB II : PEMBAHASAN
A. Pengertian wawasan nusantara............................................................. 3
B. Unsur-Unsur Dasar Wawasan Nusantara............................................. 5
C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Wawasan Nusantara................... 6
D. Kedudukan Dan Fungsi Wawasan Nusantara....................................... 9
E. Implementasi Wawasan Nusantara....................................................... 9

BAB III : PENUTUP...................................................................................... 11


A. Kesimpulan........................................................................................... 11
B. Saran..................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Negara bagaikan suatu organisme. Ia tidak bisa hidup sendiri. Keberlangsungan
hidupnya ikut dipengaruhi juga oleh negara-negara lain, terutama negara-negara
tetangganya atau negara yang berada dalam satu kawasan dengannya. Untuk itulah
diperlukan satu sistem perpolitikan yang mengatur hubungan antar negara-negara
yang letaknya berdekatan di atas permukaan planet Bumi ini. Sistem politik tersebut
dinamakan ‘Geopolitik’, yang mutlak dimiliki dan diterapkan oleh setiap negara
dalam melakukan interaksi dengan sesama negara di sekitarnya.
Geopolitik Indonesia tiada lain adalah Wawasan Nusantara Wawasan
Nusantara tidak mengandung unsur-unsur ekspansionisme maupun kekerasan Cara
pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya berdasarkan ide
nasionalnya yang dilandasi Pancasila dan UUD 1945, yang merupakan aspirasi
bangsa Indonesia yang merdeka, berdaulat dan bermartabat serta menjiwai tata hidup
dan tindak kebijaksanaannya dalam mencapai tujuan nasional.

B. Rumusan Masalah
Apa yang dimaksud Wawasan Nusantara
1. Bagaimana Unsur-Unsur Dasar Wawasan Nusantara
2. Apa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Wawasan Nusantara
3. Bagaimana Kedudukan Dan Fungsi Wawasan Nusantara
4. Bagaimana Implementasi Wawasan Nusantara
C. Tujuan Penulisan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengertian wawasan nusantara
2. Untuk mengetahui Unsur-Unsur Dasar Wawasan Nusantara
3. Untuk mengetahui Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Wawasan Nusantara
4. Untuk mengetahui Kedudukan Dan Fungsi Wawasan Nusantara
5. Untuk mengetahui Implementasi Wawasan Nusantara

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Wawasan Nusantara


Istilah wawasan berasal dari kata ‘wawas’ yang berarti pandangan, tinjauan,
atau penglihatan indrawi. Akar kata ini membentuk kata ‘mawas’ yang berarti
memandang, meninjau, atau melihat, atau cara melihat. Sedangkan istilah Nusantara
berasal dari kata nusa dan antara. Nusa artinya pulau atau kesatuan kepulauan
dan Antara artinya menunjukkan letak anatara dua unsur. Jadi istilah nusantara
dipakai untuk menggambarkan kesatuan wilayah perairan dan gugusan pulau-pulau
Indonesia yang terletak diantara samudra Pasifik dan samudra Indonesia, serta
diantara benua Asia dan benua Australia. 1
Jadi, Nusantara dipakai untuk menggambarkan kesatuan wilayah perairan dan
gugusan pulau-pulau Indonesia yang terletak diantara dua benua, yaitu benua Asia
dan Australia dan dua samudera, yaitu Samudera Hindia dan Pasifik. Berdasarkan
pengertian modern, kata “Nusantara” digunakan sebagai pengganti nama Indonesia.
Apakah wawasan Nusantara itu? Secara konsepsional wawasan nusantara
(Wasantara) merupakan wawasan nasionalnya bangsa Indonesia. Perumusan
wawasan nasional bangsa Indonesia yang selanjtnya disebut Wawasan Nusantara itu
merupakan salah satu konsepsi politik dalam ketatanegaraan Republik Indonesia.
Sebagai Wawasan nasional dari bangsa Indonesia maka wilayah Indonesia
yang terdiri dari daratan, laut dan udara diatasnya dipandang sebagai ruang hidup
(lebensraum) yang satu atau utuh.  Wawasan  nusantara sebagai wawasan
nasionalnya bangsa Indonesia dibangun atas pandangan geopolitik bangsa.
Pandangan bangsa Indonesia didasarkan kepada konstelasi (keadaan) lingkungan
tempat tinggalnya yang menghasilakan konsepsi wawasan Nusantara. Jadi wawasan
nusantara merupakan penerapan dari teori geopolitik bangsa Indonesia.2

1
S. Sumarsono, Pendidikan Kewarganegaraan. (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 2001),
hal. 38

2
Kaelan. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Paradigma, 2007), hal. 47

2
Sedangkan terminologis, Wawasan menurut beberapa pendapat sebagai
berikut :
a. Menurut prof. Wan Usman, “Wawasan Nusantara adalah cara pandang
bangsa Indonesia mengenai diri dan tanah airnya sebagai Negara kepulauan
dengan semua aspek kehidupan yang beragam.”
b. Menurut GBHN 1998, Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap
bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya, dengan dalam
penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Dari berbagai pendapat yang ada di atas, secara sederhana Wawasan
Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia terhadap diri dan lingkungannya.
Secara umum wawasan nasional berarti cara pandang suatu bangsa tentang
diri dan lingkungannya yang dijabarkan dari dasar falsafah dan sejarah bangsa itu
sesuai dengan posisi dan kondisi geografi negaranya untuk mencapai tujuan atau cita-
cita nasionalnya. Sedangkan wawasan nusantara memiliki arti cara pandang bangsa
Indonesia tentang diri dan lingkungannya berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945 serta sesuai dengan geografi wilayah nusantara yang menjiwai
kehidupan bangsa dalam mencapai tujuan dan cita-cita nasionalnya.

B. Unsur-Unsur Dasar Wawasan Nusantara


1. Wadah
Wawasan Nusantara sebagai wadah meliputi tiga komponen :
a. Wujud wilayah
Batas ruang lingkup wilayah Nusantara ditentukan oleh lautan yang di
dalamnya terdapat gugusan ribuan pulau yang saling dihubungkan oleh dalamnya
perairan, baik laut maupun sealat serta dirgantara di atasnya yang merupakan satu
kesatuan ruang wilayah.
b. Tata Inti Organisasi 
Bagi Indonesia, tata inti organisasi negara didasarkan pada UUD 1945 yang
menyangkut bentuk dan kedaulatan negara, kekuasaan pemerintahan, sistem
pemerintahan dan sistem perwakilan. Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang

3
berbentuk Republik.Kedaulatan berada di tangan rakyat yang dilaksanakan menurut
Undang–undang.
c. Tata Kelengkapan Organisasi
Wujud tata kelengkapan organisasi adalah kesadaran politik dan kesadaran
bernegara yang harus dimiliki oleh seluruh rakyat yang mencakup pertai politik,
golongan dan organisasi masyarakat, kalangan pers serta seluruh aparatur negara.3
2. Isi Wawasan Nusantara
Isi Wawasan Nusantara tercermin dalam perpektif kehidupan manusia
Indonesia dalam eksistensinya yang meliputi cita – cita bangsa dan asas manunggal
yang terpadu:
a. Cita – cita bangsa Indonesia tertuang dalam Pembukaan UUD 1945.
b. Asas keterpaduan semua aspek kehidupan nasional berciri menunggal,
utuh menyeluruh.

3. Tata Laku Wawasan Nusantara Mencakup Dua Segi, Batiniah dan Lahiriah
a. Tata laku batiniah berlandaskan falsafah bangsa yang membentuk sikap
mental bangsa yang memiliki kekuatan batin.
b. Tata laku lahiriah merupakan kekuatan yang utuh, dalam arti
kemanunggalan kata dan karya, keterpaduan pembicaraan dan perbuatan.

C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Wawasan Nusantara


1. Wilayah (Geografi)
a. Asas Kepulauan (Archipelagic Principle)
Kata Archipelago dan Archipelagic berasal dari kataitalia Archipelagos. Akar
katanya adalah Archi berarti terpenting, terutama, dan Pelagos berarti laut atau
wilayah lautan. Jadi, Archipelago dapat diartikan sebagai wilayah lautan terpenting
dengan pulau-pulau didalamnya. Lahirnya asas Archipelago mengandung pengertian
bahwa pulau-pulau tersebut selalu dalam kesatuan utuh, sementara tempat unsur

3
Khairul Adianto, Wawasan Nusantara Sebagai Geopolitik Indonesia. (Jakarta: Rineka cipta.
2011), hal. 61

4
perairan atau lautan antara pulau-pulau berfungsi sebagai unsur penghubung dan
bukan unsur pemisah.
b. Kepulauan Indonesia
Bagian wilayah Indische Archipel yang dikuasai Belanda dinamakan
Nederlandsch Oost Indishe Archipelago. Itulah wilayah jajahan Belanda yang
kemudian menjadi wilayah negara Republik Indonesia. Bangsa Indonesia sangat
mencintai nama ‘Indonesia’ meskipun bukan dari bahasanya sendiri. Dalam bahasa
Yunani “Indo” berarti India dan “nesos” berarti pulau. Sebutan “Indonesia”
merupakan ciptaan ilmuan J.R. Logan dalam Journal of the Indian Archipelago and
East Asia (1850). Kemudian sejak proklamasi kemerdekaan RI 17 Agustus 1945,
Indonesia menjadi nama resmi negara dan bangsa Indonesia sampai sekarang.4
c. Konsepsi tentang Wilayah Lautan
Dalam perkembangan hukum laut internasional dikenal beberapa mengenai
pemilikan dan penggunaan wilayah laut sebagai berikut :
1) Res Nullius, menyatakan bahwa laut itu tidak ada yang memilikinya.
2) Res Cimmunis, menyatakan bahwa laut adalah milik masyarakat
dunia karena itu tidak dapat dimiliki oleh masing-masing negara.
3) Mare Liberum, menyatakan bahwa wilayah laut adalah bebas untuk
semua bangsa.
4) Mare Clausum ( The Right and Dominion Of the Sea), menyatakan
bahwa laut sepanjang laut saja yang dapat dimiliki oleh suatu negara
sejauh yang dapat dikuasai dari darat (waktu itu kira- kira 3 mil).
5) Archipelagic State Pinciples (asas Negara Kepulauan) yang
menjadikan dasar dalam Konvensi PBB tentang hukum laut.
d. Karakteristik Wilayah Nusantara
Nusantara berarti Kepulauan Indonesia yang terletak di antara benua Asia dan
benua Australia dan diantara samudra Pasifik dan samudra Indonesia, yang terdiri
dari 17.508 pulau besar maupu kecil. Jumlah pulau yang sudah memiliki nama

4
S. Sumarsono, Pendidikan Kewarganegaraan. (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 2001),
hal. 40

5
adalah 6.044 buah. Kepulauan Indonesia terletak pada batas-batas astronomi sebagai
berikut :
Utara    : ± 6° 08’ LU
Selatan : ± 11° 15’ LS
Barat    : ± 94° 45’ BT
Timur   : ± 141° 05’BT
Jarak utara – selatan sekitar 1.888 Kilometer, sedangakan jarak barat – timur
sekitar 5.110 Kilometer. Luas wilayah Indonesia seluruhnya adalah 5.193.250
km2,yang terdiri dari daratan seluas 2.027.087 km 2 dan perairan 1273.166.163 km2.
Luas wilayah daratan Indonesia jika dibandingkan dengan negara – negara Asia
Tenggara merupakan yang terluas.
2. Geostrategi
Strategi adalah politik dalam pelaksanaan, yaitu upaya bagaimana mencapai
tujuan atau sasaran yang ditetapkan sesuai dengan keinginan politik.Strategi juga
dapat merupakan ilmu, yang langkah – langkahnya selalu berkaitan dengan data dan
fakta yang ada. Sebagai contoh pertimbangan geostrategis untuk negara dan bangsa
Indonesia adalah kennyataan posisi silang Indonesia dari berbagai aspek, di samping
aspek geografi juga aspek – aspek demografi, ideologi, politik, ekonomi, sosial
budaya dan Hankam.
3. Perkembangan Wilayah Indonesia dan Dasar Hukumnya
a. Sejak 17 – 8 – 1945 sampai dengan 13 – 12 – 1957
Wilayah nagara Republik Indonesia ketika merdeka meliputi wilayah
bekas Hindia Belanda berdasarkan ketentuan dalam “ Trritoriale Zee en
Maritieme Kringen Ordonantie” tahun 1939 tentang batas wilayah laut
toritorial Indonesia.
b. Dari Deklarasi Juanda (13 – 12 – 1957) sampai dengan 17 – 2 – 1969
Pada tanggal 13 Desember 1957 dikeluarkan deklarasi Juanda yang
dinyatakan sebagai pengganti Ordonasi tahun 1939 dengan tujuan sebagai
berikut:
1) Perwujudan bentuk wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
yang utuh dan bulat.

6
2) Penentuan batas – batas wilayah Negara Indonesai di sesuaikan
dengan asas negara kepulauan (Archipelagic State Principles).
3) Pengaturan lalu lintas damai pelayaran yang lebih menjamin
keselamatan dan keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
c. Dari 17 – 2 – 1969 ( Deklarasi Landas Kontinen ) sampai sekarang
Deklarasi tentang landas kontinen negara RI merupakan konsep poliltik yang
berdasarkan konsep wilayah. Deklarasi ini dipandang pula sebagai upaya untuk
mengeshkan Wawasan Nusantara.Disamping dipandang pula sebagai upaya untuk
mewujudkan pasal 33 ayat 3 UUD 1945. Konsekuensinya bahwa sumber kekayaan
alam dalam landasan kontinen Indonesia adalah milik eksklusif negara RI.
d. Zona Ekonomi Ekslusif ( ZEE )
Pengumuman Pemerintah negara tentang Zona Ekonomi Ekslusif terjadi pada
21 Maret 1980. Batas ZEE adalah selebar 200 yang dihitung dari garis dasar laut
wilayah Indonesia.Alasan – alasan Pemerintah mengumumkan ZEE adalah :
1) Persediaan ikan yang semakin terbatas.
2) Kebutuhan untuk pembangunan nasional Indonesia.
3) ZEE mempunyai kekuatan hukum internasional.

D. Kedudukan Dan Fungsi Wawasan Nusantara


Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan
lingkungannya sebagai negara kepulauan dengan semua aspek kehidupan yang
beragam. Atau cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan
lingkungannya, dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan
wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Cara pandang inilah yang menghasilkan wawasan nasional. Wawasan nasional
itu selanjutnya menjadi pandangan atau visi (sebagai pedoman, motivasi, dorongan,
serta rambu-rambu) bangsa dalam mencapai tujuannya.
Selain fungsi diatas, wawasan nusantara bertujuan mewujudkan nasionalisme
yang tinggi disegala aspek kehidupan rakyat Indonesia. Dimana kepentingan nasional
lebih diutamakan dari pada kepentingan individu, kelompok, golongan, suku bangsa

7
atau daerah yang kepentingan-kepentingan tesebut tetap dihormati, diakui dan
dipenuhi selama tidak bertentangan dengan kepentingan nasional.5

E. Implementasi Wawasan Nusantara


1. Wawasan Nusantara sebagai Pancaran Falsafah Pancasila
Falsafah Pancasila diyakini sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia yang
sesuai dengan aspirasinya.Konsep Wawasan Nusanatara berpangkal pada dasar
Ketuhanan Yang Maha Esa, sabagai sila pertama yang kemudian melahirkan hakikat
misi manusia Indonesia yan dijabarkan pada sila – sila berikutnya.
2. Wawasan Nusantara dalam Pembangunan Nasional 
a. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai satu Kesatuan Politik 
1) Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan politik, akan
menciptakan iklim penyelenggara negara yang sehat dan dinamis.
2) Kekayaan di seluruh wilayah Nusantara, baik potensial maupun
efektif, adalah modal dan milik bangsa untuk memenuhi kebutuhan-
kebutuhan di seluruh wilayah Indonesia secara merata.
3) Masyarakat Indonesia adalah satu bangsa yang harus memiliki
kehidupan serasi dengan tingkat kemajuan yang merata dan seimbang
sesuai dengan kemajuan bangsa.
b. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Ekonomi
1) Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan ekonomi, akan
menciptakan tatanan ekonomi yang benar-benar menjamin pemenuhan
dan peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil
dan merata, tanpa mengabaikan ciri khas yang memiliki daerah
masing-masing.
2) Kehidupan perekonomi di seluruh Indonesia diselenggarakan sebagai
usaha bersama dengan asas kekeluargaan dalam sistem ekonomi
kerakyatan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
c. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Sosial Budaya 

5
Kaelan. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Paradigma, 2007), hal. 47

8
1) Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan sosial
budaya, akan menciptakan sikap batiniah dan lahiriah yang
mengakui,menerima dan menghormati segala bentuk perbedaan atau
keBhinekaan sebagai kenyataan hidup sekaligus karunia Sang
Pencipta. 
2) Pelestarian budaya, pengembangan museum, dan cagar budaya
d. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Pertahanan
Keamanan.
1) Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan hankam, akan
menumbuh-kembang kan kesadaran cinta tanah air dan bangsa yang
lebih lanjut akan membentuk sikap bela negara pada setiap warga
negara Indonesia.
2) Bahwa ancaman terhadap satu pulau satu daerah pada hakikatnya
adalah ancaman terhadap seluruh bagsa dan negara.
3) Tiap-tiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama
untuk ikut serta dalam pertahanan dan keamanan negara dalam rangka
pembelaan negara dan bangsa.6

6
Khairul Adianto, Wawasan Nusantara Sebagai Geopolitik Indonesia. (Jakarta: Rineka cipta.
2011), hal. 63

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sebagai wawasan nasional dari bangsa Indonesia maka wilayah Indonesia
yang terdiri dari daratan, laut, dan udara di atasnya dipandang sebagaiaspek penting
dalam Wawasan Nasional dan Geopolitik Indonesia. Wawasan nusantara bangsa
Indonesia didasarkan pada keadaan lingkungan tempat tinggalnya yang
menghasilkan konsepsi wawasan nusantara. Jadi, wawasan nusantara merupakan
penerapan dari teori geopolitik bangsa Indonesia.
Setiap bangsa di dunia memiliki cara pandang terhadap prinsip-prinsip
kebangsaan dan tanah airnya masing-masing yang kemudian disebut sebagai
wawasan kebangsaan. Sehingga dengan berpedoman kepada cara pandang yang
menjadi prinsip dasar kebangsan itu, maka bangsa tersebut memiliki sikap dan jati
diri sesuai dengan nilai-nilai dasar yang dianutnya.

B. SARAN
Untuk tercapainya keberhasilan dari implementasi Wawasan Nusantara kita
perlu mengerti, memahami, menghayati tentang hak dan kewajiban warga negara
serta hubungan warga negara dengan negara, sehingga kita memiliki
kesadaran sebagai warga Negara Indonesia.
Selain itu untuk terwujudnya keberhasilan dari implementasi ini diperlukan
sosialisasi dengan program yang teratur, terjadwal dan terarah. Untuk mengetuk hati
nurani setiap warga negara Indonesia agar sadar bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara diperlukan pendekatan /sosialisasi/ pemasyarakatan dengan program yang
teratur guna mewujudkan Ketahanan Nasional.

10
DAFTAR PUSTAKA

Adianto, Khairul. 2011. Wawasan Nusantara Sebagai Geopolitik Indonesia. Jakarta:


Rineka cipta.
Kaelan. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Paradigma
Sumarsono, S. 2001. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.

11

Anda mungkin juga menyukai