Anda di halaman 1dari 17

BUMA BAB 2 .

GENERAL KOMPONEN
GAMBARAN UMUM UNIT ALAT 31. capsul filter
32. control valve

MONITORING SISTIM DAN CABIN

KETERANGAN :
1. counter weight KETERANGAN :
2. engine hood 1. Left console
3. radiator dan air cooler 2. Hydraulic activation control lever
4. engine 3. Left travel pedal
5. air cleaner 4. Right travel pedal
6. battery 5. Left joystick
7. operator seat 6. Left travel lever
8. hydraulic tank 7. Right travel lever
9. joystick 8. Electronic monitor panel
10. fuel tank 9. Right joystick
11. cab 10. Service hour meter
12. swing bearing 11. Right consule
13. stroge box 12. Back up control
14. swivel joint 13. Right side instrument panel
15. cylinder boom 14. Operator seat
16. boom
17. stick cylinder POWER TRAIN / POWER LINE
18. stick
19. bucket cylinder POWER TRAIN adalah urutan
20. link tenaga atau rangkaian penggerak
21. power link yang di mulai dari engine sampai
22. bucket final drive yang diteruskan oleh
23. track komponen under carriage sehingga
24. idler unit itu bisa bergerak atau berjalan .
25. track adjuster
26. track roller Adapun urut – urutannya adalah
27. carrier roller sebagai berikut :
28. final drive witch a motor 1. Engine.
29. pump 2. PTO ( Power Take Off )
30. swing drive 3. Main pump .

OPERATION PEOPLE DEVELOPMENT Page 1 of 17


July, 2005 :, Edisi ke Satu
BUMA BAB 2 . GENERAL KOMPONEN
4. Control valve . Gasoline engine : Udara dan
5. Swing motor . bahan bakar yang dimasukan
6. Center swivel joint . kedalam silinder , secara bersama-
7. Travel motor . sama , kemudian dikompresikan
8. Final drive . hingga mencapai tekanan 7-15 kg /
9. Sprocket . cm2, dengan temperature sekitar 100
10. Under carriage . – 150o C o kemudian dipercikkan
bunga api lewat busi , sehingga
FUNGSI , LOKASI DAN PRINSIP terjadi pembakaran yang
KERJA DARI KOMPONEN menghasilkan tekanan besar sampai
30 – 60 kg / cm 2 dengan temperature
1. Engine sekitar 1500 o C.
Berfungsi sebagai sumber tenaga
penggerak utama untuk INTERNAL COMBUSTION ENGINE
diteruskan ke penggerak lainnya . Yaitu : Terjadinya proses
pembakaran bahan bakar didalam
PENGERTIAN UMUM ENGINE cylinder engine itu sendiri .

1. DEFINISI EXTERNAL COMBUSTION


Engine : adalah suatu alat yang ENGINE
menghasilkan tenaga melalui proses Yaitu : Terjadinya proses
tertentu , dimana proses termis pembakaran bahan bakar diluar
dirubah menjadi tenaga mekanis . cylinder engine itu sendiri .
Machine : Suatu unit secara
keseluruhan , yang mencakup dari 4. KLASIFIKASI
engine sampai alat itu bisa
bergerak / jalan .

2. FUNGSI
Engine berfungsi sebagai sumber
tenaga mekanis .

3. PRINSIP KERJA

Diesel engine : Udara yang di


masukan kedalam cylinder ,
kemudian di kompresikan sehingga
mencapai tekanan 30 s/d 40 kg / cm 2
dengan suhu 300 – 400 derajat
celcius , kemudian di semprotkan
bahan bakar sehingga terjadi
pembakaran , yang menghasilkan
tekanan bekisar 60 s/d 80 kg / cm2 ,
dengan temperature sekitar 600 o s/d
800 o C.

OPERATION PEOPLE DEVELOPMENT Page 2 of 17


July, 2005 :, Edisi ke Satu
BUMA BAB 2 . GENERAL KOMPONEN
5. PRINSIP KERJA MOTOR 6. Perbedaan antara Motor Diesel
DIESEL 4 TAK dan Motor Bensin

Dalam engine diesel, hanya udara


bersih yang dapat di kompresi
dengan tekanan tinggi. Ketika suhu
mulai panas saat akhir kompresi,
maka bahan bakar secara spontan
(langsung) disemprotkan sehingga
INTAKE mengakibatkan pembakaran spontan
Intake valve terbuka , exhaust valve . Keistimewaan dari engine diesel
tertutup , piston bergerak dari TMA bahwa light oil dari Jepang dapat
ke TMB , maka udara masuk ke digunakan sebagai bahan bakar ,
dalam cylinder . dan efisiensi pembakaran sangat
bagus , karena perbandingan
COMPRESSION kompresi yang tinggi , hasil dari
Intake valve tertutup , exhaust valve reduksi penggunaan bahan bakar.
tertutup , piston bergerak dari TMB Sebagai tambahan , torque engine
ke TMA , udara terkompression diesel pada speed engine low cukup
hingga mencapai tekanan antara 30 tinggi.
– 40 kg / cm 2 dan temperature Bagaimanapun , engine diesel paling
antara 300 0 - 400 0 C. pada akhir banyak digunakan pada alat berat
langkah disemprotkan bahan bakar dan kendaraan medium alat berat.
dari nozle .
7. Perbedaan Motor 4 Langkah
POWER dan Motor 2 Langkah
Intake valve tertutup , exhaust valve
tertutup , piston bergerak dari TMA
ke TMB , saat disemprotkan bahan
bakar terjadi pembakaran sehingga
mencapai tekanan 60-80 kg / cm 2
dan suhu antara 600 0 – 800 0 C ,
sehingga timbul tenaga ( power ) .
Engine Diesel 4 Langkah
EXHAUST
Intake valve tertutup , exhaust valve
Engine dimulai dari langkah intake –
terbuka , piston bergerak dari TMB
kompressi-tenaga-exhaust , dengan
ke TMA untuk membuang ke luar
empat langkah piston , dua kali
gas pembakaran lewat exhaust valve
putaran crankshaft dan sekali
.
pembakaran . Proses seperti ini
disebut engine 4 langkah ( 4 tak ).

OPERATION PEOPLE DEVELOPMENT Page 3 of 17


July, 2005 :, Edisi ke Satu
BUMA BAB 2 . GENERAL KOMPONEN
A. Combustion Chamber

Udara yang masuk ke dalam silinder


terjadi akibat hisapan piston dari
engine itu sendiri.

2. Supercharger Aspirated

Engine Diesel 2 Langkah


Engine dua tak juga dimulai dari
intake – kompressi – tenaga –
exhaust , dengan 2 langkah piston ,
sekali putaran crankshaft dan sekali
pembakaran pada saat kompressi
dengan exhaust hampir bersamaan.

Bagan Komponen Sistem Engine

A. Sistem Udara ( Air Intake and


Exhaust System ) 1. Pre cleaner
2. Air cleaner
Jenis – Jenis Sistem Pemasukan 3. Intake valve
dan Pengeluaran Udara 4. Piston
5. Cylinder liner
1. Naturally Aspirated 6. Exhaust valve
7. Muffler
8. Exhaust Pipe
9. Dust Indicator
10. Turbocharger
A. Combustion Chamber

Udara yang masuk ke dalam silinder


dipaksakan , sehingga berat jenis
udara bertambah.

3. Supercharger Aspirated With


After Cooler
1. Pre cleaner
2. Air cleaner
3. Intake valve
4. Piston
5. Cylinder liner
6. Exhaust valve
7. Muffler
8. Exhaust pipe
9. Dust indicator

OPERATION PEOPLE DEVELOPMENT Page 4 of 17


July, 2005 :, Edisi ke Satu
BUMA BAB 2 . GENERAL KOMPONEN

Intake Manifold
Merupakan saluran udara masuk
keruang pembakaran setelah udara
tersebut melewati air cleaner.

After Cooler
Mendinginkan udara yang akan
masuk keruang bakar , sehingga
kerapatan udara meningkat dan
1. Pre cleaner tenaga engine akan bertambah 5 –
2. Air cleaner 10  . Adapun media pendingin
3. Intake valve yang dipakai adalah air ( water )
4. Piston yang diambil dari air radiator
5. Cylinder Liner
6. Exhaust Valve Intake Valve
7. Muffler Mengatur udara yang akan masuk
8. Exhaust Pipe keruang bakar ( Cylinder Liner )
9. Dust indicator dengan mekanisme kerja
10. Turbocharger Membuka dan menutup yang diatur
11. After cooler oleh perputaran cam shaft.
A. Combustion Chamber
B. Cooling Water Piston
Menghisap dan memampatkan
Fungsi Komponen Udara udara didalam ruang pembakaran
( Exhaust and Intake System ) sesuai dengan langkah prinsip
kerjanya.
Pre Cleaner
Sebagai penyaring awal udara yang Cylinder Liner
akan masuk kedalam air cleaner Tempat terjadinya proses
terhadap debu dan kotoran– kotoran pembakaran dimana bertemunya
kasar. udara yang bertekanan
( Temperature Tinggi ) , hasil dari
Air Cleaner langkah compressi dengan bahan
Menyaring udara secara total / bakar yang berbentuk kabut.
sebersih – bersihnya sebelum udara
tersebut masuk keruang bakar Exhaust Valve
( Cylinder Liner ). Mengatur udara yang keluar dari
ruang pembakaran berupa gas
Turbo Charger buang / bekas.
Meningkatkan jumlah pemasukan
udara ke engine sehingga bahan Exhaust Manifold
bakar yang dapat dibakar menjadi Sebagai saluran keluarnya udara
lebih banyak dan tenaga engine dari ruang bakar menuju ke muffler.
menjadi lebih besar tanpa merubah
bentuk / konstruksi engine nya. Muffler

OPERATION PEOPLE DEVELOPMENT Page 5 of 17


July, 2005 :, Edisi ke Satu
BUMA BAB 2 . GENERAL KOMPONEN
Sebagai peredam suara engine , Putaran dari turbocharger ini berkisar
menahan percikan api dan antara 50.000 – 150.000 RPM .
menurunkan temperature gas buang. Pada tengah – tengan rumah turbin
dilengkapi dengan saluran oil untuk
Exhaust Pipe pelumasan bearing. Dan pelumasan
Sebagai saluran akhir gas buang / ini menggunakan oil engine .
bekas yang akan keluar ke udara
bebas. After Cooler

Dust Indicator Engine tertentu dilengkapi dengan


Mengetahui kondisi air cleaner , sebuah aftercooler . Tujuan
apakah tersumbat atau tidak. ( kegunaan ) aftercooler ini untuk
mendinginkan udara dengan air
sebagai media pendingin . Udara
TURBO CHARGER didinginkan karena adanya panas
akibat dari turbocharger sebelum
masuk ke ruang pembakaran .
Manfaat aftercooler untuk menaikkan
power engine sampai 5 – 10 %,
selain itu , aftercooler digunakan
untuk mengurangi oksidasi nitrogen
pada gas buang .

B. SKEMA FUEL SYSTEM

Fungsi : Untuk meningkatkan jumlah


pemasukan udara ke engine
sehingga lebih banyak bahan bakar
yang dapat dibakar dan tenaga
engine lebih besar pula tanpa
merubah bentuk atau kontruksi
engine .

Turbocharger ini mempunyai dua 1. Fuel Tank


impeller , yaitu turbin dan blower . 2. Hand priming pump (Priming
Turbin di putar oleh gas buang pump for right ( for L bank ) bank
dengan kecepatan yang sangat is installed on chassis side)
tinggi . Pada ujung poros turbin ini 3. Feed pump
dipasang blower dengan ikatan nut 4. Fuel filter
( mur ) , sehingga putaran blower 5. Electronic control fuel injection
akan sama dengan putaran turbin. pump

OPERATION PEOPLE DEVELOPMENT Page 6 of 17


July, 2005 :, Edisi ke Satu
BUMA BAB 2 . GENERAL KOMPONEN
6. Electronic control fuel injection Untuk menyaring kotoran kotoran
pump yang terdapat pada solar sebelum
7 Fuel injection nozzle. dialirkan di Fuel Injection Pump.
8. Overflow valve.
7. FUEL INJECTION PUMP
9. Adapter
Fungsi :
10. Emergency stop selenoid valve ( Mensuplai bahan bakar dengan
x2) (for R bank). tekanan tinggi ke nozzle dan
menentukan saat injection .
FUNGSI KOMPONEN FUEL
SYSTEM 8. NOZZLE :
Menyemprotkan bahan bakar ke
1. FUEL TANK ruang pembakaran .
Fungsi :
Menampung / menyimpan bahan 9. RETURN LINE :
bakar. Mengembalikan fuel ( bahan bakar )
Tempat mengendapkan kotoran- yang lebih dari nozzle ke fuel tank .
kotoran dan air yang tercampur
dalam fuel. C. SKEMA LUBRICATION SYSTEM
Tempat kondensasi penimbunan
udara dalam fuel tank atau fuel yang
tercampur gelembung gelembung
udara.

2. SCREEN
Fungsi :
Menyaring kotoran kotoran yang
terbawa fuel akan masuk ke fuel
system

3. DRAIN
Fungsi :
Untuk mengeluarkan / membuang
fuel yang tercampur air & kotoran.
1. Oil pan
4. WATER SEPARATOR 2. Oil Strainer
Fungsi : 3. Oil pump (three gear pump)
Untuk memisahkan air dari solar 4. Main relief valve
yang akan masuk ke fuel system. 5. Oil cooler (without governor)
6. Regulator valve
5. FEED PUMP 7. Oil cooler by – pass valve
Fungsi : 8. Oil filter
Untuk memompakan bahan bakar / 9. Oil filter safety valve
fuel ke fuel system. 10. Main gallery
11. Crank shaft
6. FUEL FILTER 12. Cam shaft
Fungsi :

OPERATION PEOPLE DEVELOPMENT Page 7 of 17


July, 2005 :, Edisi ke Satu
BUMA BAB 2 . GENERAL KOMPONEN
13. Rocker arm memperpanjang daya tahan umur
14. Cam follower engine .
15. Intake & exhaust valve (with
governor) 7. REGULATOR VALVE / RELIEVE
16. Piston VALVE .
17. Piston cooling nozzle Mengatur tekanan oil dalam system
18. Timing gear dengan tekanan yang telah
19. Turbo charger ditentukan 2 s/d 5 kg/cm 3 .
20. Fuel injection pump
21. Fuel injection pump 8. SAFETY VALVE
Menjadi bypass waktu oil filter kotor /
W : Cooling water buntu atau menjaga oil tetap ada
dalam system , bila dilengkapi
FUNGSI KOMPONEN dengan caution lamp oil filter lampu
LUBRICATING SYSTEM. akan menyala bila filter buntu .

1. OIL PAN 9. OIL PRESSURE GAUGE


Sebagai tempat penampungan dan Sebagai petunjuk tekanan oil mesin /
pendingin oil . engine .

2. SCREEN 10. BY PASS FILTER


Penyaring oil dari kotoran yang Menyaring oil dari oil pan lewat main
kasar . galery dan sebagai pendingin oil ,
karena tempatnya diluar dari pada
3. OIL MAIN PUMP engine .
Sebagai pompa oil utama,
memberikan oil dengan tekanan dari 11. OIL
oil pan ke system / bagian – bagian - Membentuk lapisan film minyak .
yang perlu dilumasi . - Sebagai pendingin
- Sebagai penyekat
4. SCAVENGING PUMP - Sebagai pembersih
Membantu memompakan oil pada - Sebagai pencegah anti karat
waktu unit mendaki maupun - Sebagai pemindah tenaga pada
menurun sehingga selalu ada hydraulic dan brake system
pelumasan pada lubricating system . - Sebagai media pemindah daya
pada torque converter
5. OIL COOLER
Untuk mendinginkan oil dengan Pelumas
perantara sirkulasi air pendingin atau System pelumasan pada engine
dengan media pendinginnya adalah sangat penting sekali . Dalam hal ini
air ( water ) . fungsi oil disamping sebagai
pelumasan juga digunakan untuk
6. OIL FILTER pendingin , peredam getaran ,
Membersihkan oil dari kotoran dari pembersih , penyekat , sebagai
partikel lain yang timbul selama bantalan dan anti karat .
sirkulasi , sehingga dapat

OPERATION PEOPLE DEVELOPMENT Page 8 of 17


July, 2005 :, Edisi ke Satu
BUMA BAB 2 . GENERAL KOMPONEN
Aliran oil dari system pelumasan D. COOLING SYSTEM CHART
tersebut dapat diuraikan sebagai
berikut :
Oil dari oil pan mengalir ke oil pump
dan disaring terlebih dahulu oleh
strainer .
Dari oil pump dialirkan dengan
tekanan ke oil cooler untuk
didinginkan , kemudian ke oil filter
yang menyaring kotoran – kotoran
yang lebih halus dari oil tersebut .
Dari oil filter diteruskan ke main
galery didalam cylinder block dan
selanjutnya ke bagian – bagian
engine yang peru dilumasi .

1. Radiator
Viscositas Minyak Pelumas 2. Cooling fan
3. Water pump
Viscositas menunjukan derajat 4. After cooler
kekentalan minyak pelumas , makin 5. Oil Cooler
besar viscositas minyak pelumas 6. Corrosion resistor
akan semakin kental . 7. Air Compressor
Viscositas dinyatakan dalam SAE 8. Thermostat housing
( Seociety of Automatic Engineer ) 9. Oil cooler
. Contoh : SAE 10 , SAE 40 dll . 10. Oil cooler By – pass

Klasifikasi Minyak Pelumas A : Lubrication Oil

Klasifikasi dinyatakan API Service ( FUNGSI COMPONENT COOLING


American Petrolium Institute ) SYSTEM
klasifikasi menunjukan kualitas dari
minyak pelumas . Semakin berada 1. RADIATOR
pada urutan bawah berarti semakin Tempat penampung air pendingin
baik ( semakin banyak memenuhi engine dan pendingin air tersebut
fungsinya ) . Contoh : Diesel dengan bantuan udara luar .
Engine .
TABEL KELAS MINYAK 2. FAN
PELUMAS Untuk menghembuskan udara
kearah sirip – sirip radiator agar
sirkulasi udara lebih sempurna ,
sehingga air panas di sirip – sirip
radiator cepat dingin .

3. THERMOSTAT

OPERATION PEOPLE DEVELOPMENT Page 9 of 17


July, 2005 :, Edisi ke Satu
BUMA BAB 2 . GENERAL KOMPONEN
Mengatur air bekas pendinginan ke distribusi pada ujung depan engine
radiator atau ke engine lagi , di mana pendingin tersebut dikirim
sehingga temperature air pendingin ( dialirkan ) melalui lubang – lubang
tetap konstan 70 - 90 derajat celcius ke dalam cylinder head . Setelah
atau mempercepat temperature kerja mendinginkan liner dan cylinder
engine saat bekerja maupun head , pendingin diarahkan melalui
mencegah over heat . pipa – pipa pengembalian bagian
atas maju ke arah rumah thermostat
4. WATER PUMP .
Mensuplay / memompakan air
dengan aliran yang bertekanan tinggi 9. COOLANT PUMP
kedalam system pendingin . Pump ini dari type centrifugal dan
terpasang pada bagian kiri belakang
5. WATER TEMPERATURE timing gear costing , pompa ini
GAUGE diputar oleh gerak dari timing gear
Untuk mengetahui suhu air engine.
pendingin engine .

6. WATER MANIFOLD
Menampung / membagi air ke bagian
– bagian yang memerlukan
pendinginan .

7. CORROSION RESISTOR
Mencegah korosi , sebagai
pembersih endapan karat pada 10. THERMOSTAT , 3 Pcs
system pendinginan . Thermostat ber-type piston ketika
body pengindra dipanasi volume lilin
8. OIL COOLER pada body pengindra
Mendinginkan oil baik oil engine ( sensing body ) mengembang dan
maupun oil transmission dan lewat sebuah jarum yang ditanam
hydraulic dengan media air . pada karet , menyebabkan valve
membuka saluran yang menuju ke
Engine di dinginkan oleh cairan yang radiator.
bersirkulasi ( dialirkan ) oleh pompa
centrifugal . Selama waktu
pemanasan sirkulasi pendingin 11. THERMOSTAT HOUSING
mengalir di dalam cylinder block dan Rumah – rumah thermostat terdiri
naik melewati cylinder head . Lalu atas dua thermostat dengan type
melewati thermostat dan melewati piston dan plate bagian bawah
jalur pintas dan kembali ke pompa ( dasar ) . Dari rumah – rumah
lagi . Sehingga sirkulasi terbatas itu thermostat dilengkapi dengan
sendiri . sebuah lubang. Lubang inilah
Pada engine yang dilengkapi dengan bagian – bagian pendingin ( air
oil cooler , pendingin pertama pendingin ) mengalir kembali ke
diarahkan ke oil cooler lalu ke pipa cylinder block.

OPERATION PEOPLE DEVELOPMENT Page 10 of 17


July, 2005 :, Edisi ke Satu
BUMA BAB 2 . GENERAL KOMPONEN
Pada kondisi begini aliran yang Periksalah kebocoran – kebocoran
melewati radiator dikurangi apalagi pada sistem bahan bakar ini.
bila thermostat – thermostat Isilah bahan bakar setelah selesai
sepenuhnya membuka . operasi untuk menghindari terjadinya
kondensasi ( penguapan ) air dalam
Hal Yang Perlu Diperhatikan Pada fuel tank.
Sistem Engine
3. Lubricating System
1. Air Intake & Exhaust
Periksalah air cleaner , bersihkan Periksalah kondisi dan permukaan
jika kotor dan apabila setelah oil sebelum menghidupkan engine.
dibersihkan ternyata pada saat Gantilah oil dan filternya sesuai
engine dihidupkan dust indicator dengan jadwal yang telah ditentukan
masih menunjukkan warna merah , Periksalah kebocoran – kebocoran
maka gantilah air Cleaner tersebut. pada sistem pelumasan ini.
Bersihkan air cleaner dengan udara
bertekanan dari arah dalam . 4. Cooling System
Periksalah dust indicator dan
bersihkan kaca penunjuknya. Periksalah kondisi dan permukaan
Bersihkan housing air cleaner dan air pendingin ( radiator ).
vakuator valve. Perhatikan jadwal penggantian air
Peliharalah turbo charger dengan pendingin berikut zat anti karatnya
cara beroperasi yang benar , yaitu Periksalah kebocoran – kebocoran
tidak boleh low idle engine lebih dari pada sistem pendinginan ini.
15 menit dan tidak dibenarkan high
idle engine tanpa beban.
Periksalah kebocoran – kebocoran Istilah – istilah teknis dalam
pada turbo charger. system engine
Periksalah kebocoran – kebocoran
pada intake & exhaust manifold. 1. Oil Up
Adalah kasus naiknya oil ke ruang
2. Fuel System bakar yang disebabkan keausan
pada ring piston atau cylinder liner ,
Pastikan persediaan bahan bakar sehingga oil tersebut akan terbakar .
dalam fuel tank sebelum operasi. Peristiwa ini terjadi karena ketidak
Isilah bahan bakar jika persediaan mampuan ring piston mengikis oil
bahan bakar tinggal ¼ dari jumlah yang ada didinding liner ,
volume fuel tank. disebabkan clereance antara dinding
Buang ( drain ) endapan , kotoran liner dengan ring piston sudah
atau air yang berada di dasar fuel melebihi batas toleransi . Ini terjadi
tank. tentunya saat langkah piston dari
Periksalah water separator ( jika TMA ke TMB.
mungkin ).
Gantilah fuel filter sesuai dengan 2. Oil Down
jadwal yang telah ditentukan. Adalah kasus turunnya oil ke ruang
pembakaran yang disebabkan

OPERATION PEOPLE DEVELOPMENT Page 11 of 17


July, 2005 :, Edisi ke Satu
BUMA BAB 2 . GENERAL KOMPONEN
keausan pada valve guide atau lain misal untuk pompa hidrolik ,
insert valve , sehingga oil akan trasmisi dan pompa steering .
menelusuri batang valve dan Hal – hal yang perlu diperhatikan
berakhir jatuh keruang bakar dan antara lain :
terbakar saat proses pembakaran.  oli pelumasan harus
sesuai dengan specifikasinya .
3. Blow By  engine tidak boleh idle
Adalah kasus kebocoran tekanan terlalu lama .
compressi yang disebabkan keausan  rawan terhadap
pada ring compressi piston atau kebocoran / rembesan .
cylinder liner , yang mengakibatkan
sebagian tekanan tersebut meniup 3. Main pump
kearah oil pan dan memaksa oil
yang ada didalam oil pan menguap Lokasi di pasang pada PTO dan
keluar melalui breather engine. dihubungkan ke control valve oleh
Peristiwa ini terjadi pada saat piston hose hydraulic yang sudah di
bergerak dari TMB ke TMA. standarisasi oleh pabrik .
Fungsinya yaitu untuk mensuplai
4. Engine Hunting / Masuk angin aliran oli ke sistim hydraulic dan
Merupakan kasus tidak normalnya bersama komponen lain
suplay bahan bakar yang masuk menimbulkan oil pressure .
kesistem pembakaran yang Prinsip kerjanya yaitu putaran
disebabkan adanya gelembung – pump didapat dari putaran drive gear
gelembung udara pada saluran PTO dimana putaran pump ini di
mauk bahan bakar. gunakan untuk memompa oli dari
tanki hidraulic ke sistim hidraulic .
5. Over Fueling Hal – hal yang perlu diperhatikan
Adalah kasus kelebihan bahan bakar dalam perawatan pump adalah :
didalam nozzle karena saluran - Jangan memaksakan beban yang
bahan bakar yang kembali ke fuel berlebihan karena selain merusak
tank ( Fuel Return ) mengalami atacment juga komponen sistim
hambatan . Akibatnya engine agak hidraulic terutama main pump .
sulit dimatikan. - Jangan menggerakan rod cilinder
sampai akhir langkah .
6. Over Running - Pastikan oli hidraulic selalu pada
Adalah kasus kecepatan unit level aman .
melebihi putaran engine ( Rpm ).
4. Control valve
2. PTO
Fungsi dari control valve disini
Lokasi dari PTO dipasang antara adalah untuk mengarahkan oli
engine dan main pump . sesuai dengan yang dikehendaki .
Fungsi meneruskan tenaga Prinsip kerjanya yaitu aliran oli ( oil
langsung dari engine untuk flow ) yang dihasilkan pump akan
menggerakkan beberapa sistim yang diatur jumlah alirannya , arah
alirannya dan diatur tekanannya .

OPERATION PEOPLE DEVELOPMENT Page 12 of 17


July, 2005 :, Edisi ke Satu
BUMA BAB 2 . GENERAL KOMPONEN
Prinsip kerjanya yaitu merubah
Control valve dibagi menjadi dua pressure oli hidraulic menjadi tenaga
mekanis untuk menggerakkan ring
A. LH 5 Spool control valve , terdiri gear pada swing machinery .
dari :
- Spool bottom dump . 6. Swing machinery
- Spool boom – High
- Spool arm – Low Adalah tempat kedudukan swing
- Spool bucket – High motor dan juga sebagai penghubung
- Spool LH Travel antara swing motor dan swing circle .
Fungsinya yaitu untuk meneruskan
B. RH 4 Spool control valve , terdiri putaran swing motor ke swing circle
dari : dengan mereduksi putaran swing
- Spool RH Travel . motor .
- Spool boom – Low Prinsip kerjanya yaitu gaya dari
- Spool Bucket – Low swing motor di pindahkan dan di
- Spool arm – High reduksi melalui sun gear , planetary
gear , ring gear dan planetary carrier
Hal – hal yang perlu diperhatikan yang diteruskan ke swing circle .
untuk merawat control valve antara
lain : 7. Swing circle
- Periksa kebocoran pada o – ring
atau gasket . Fungsi meneruskan putaran dari
- Periksa linkage – linkage yang swing machinery ke upper structure
menggerakkan control valve . sekaligus sebagai rel upperstructure
sehingga dapat berputar .
5. Swing Motor

Prinsip kerjanya :
- Tenaga yang di pindahkan swing
pinion melalui swing machinery
Lokasi dipasang pada swing dari motor swing yang berputar
machinery . menyusuri permukaan dalam
Fungsinya adalah untuk memutar swing circle yang diikat dengan
upper structure unit kekiri atau kerangka bawah .
kekanan 360 derajat .

OPERATION PEOPLE DEVELOPMENT Page 13 of 17


July, 2005 :, Edisi ke Satu
BUMA BAB 2 . GENERAL KOMPONEN
- Permukaan luar swing circle Pada travel motor ini dilengkapi
berputar bersama dengan upper brake untuk hidraulic excavator .
structure karena sudah di ikat Ketika travel control lever ”netral”
dengan upper structure . saluran oli untuk masuk dan keluar di
- Dengan kata lain upper structure motor tertutup oleh counter balance
dan under carriage dapat valve , akibatnya motor tidak dapat
berputar secara terpisah dengan berputar .
mekanisme swing .
10. Final drive
8. Swivel joint
Lokasi dipasang pada bagian
Lokasi dipasang pada center frame . kerangka bawah .
Fungsinya yaitu mengarahkan aliran Fungsinya yaitu untuk mereduksi
oli dari control valve ke travel motor . putaran travel motor supaya di
Prinsip kerjanya : dapatkan tenaga yang lebih besar
Center swivel joint digunakan dan meneruskannya ke sprocket .
sebagai saluran antara upper
structure ( bila swing ) dan under 11. Sprocket
carriage . Aliran oli yang datang dari
control valve ( terpasang pada Lokasi
upper structure ) menuju ke travel Terletak dibagian luar final drive
motor . kanan dan kiri unit / menempel .
Fungsi
9. Travel motor Meneruskan gerakan putar dari final
drive ke track assy menjadi gerak
Lokasi dipasang pada under gulungan melalui teeth sprocketnya .
carriage yaitu tetap dan menyatu Sprocket ada 2 macam yaitu :
dengan final drive kiri dan kanan . Tipe solid : dipakai excavator
Fungsinya merubah tenaga oil flow Tipe segment : dipakai bulldozer
hidraulic menjadi tenaga mekanis . Prinsip Kerja
Prinsip kerjanya : Putaran yang masuk kedalam final
Meneruskan tekanan oli yang drive direduksi ( diperkecil ) oleh gigi-
diterima piston motor dari travel gigi utama didalamnya seperti : Sun
control valve sehingga out put shaft gear, Planetry gear, dan Ring
memutar penggerak akhir ( Final gear, sehingga hasil akhir putaran
drive ) . Putaran travel motor secara out put menjadi lebih kecil dan
langsung di atur oleh travel control tenaga yang didapat menjadi besar .
valve .
Kecepatan putaran motor dapat 12. Under carriage
dirubah dengan mengoperasikan
travel speed selector switch . Ketika Under carriage / Kerangka bawah
switch ini dioperasikan , solenoid adalah :
valve bekerja membuka atau - Bagian bawah dari unit yang
menutup tekanan oli yang mengalir berfungsi untuk bergerak maju ,
ke motor . mundur , belok kiri dan kanan .

OPERATION PEOPLE DEVELOPMENT Page 14 of 17


July, 2005 :, Edisi ke Satu
BUMA BAB 2 . GENERAL KOMPONEN
- Bagian bawah dari unit yang memperhatikan ketentuan skala
menahan dan meneruskan berat gambar .
dari unit ke landasan . - terjadinya benturan antara batu
- Bagian bawah dari unit yang dengan permukaan bawah
berfungsi sebagai pembawa dan diagonal brace yang dapat
pendukung unit . merusak fisik diagonal brace .
- unit sudah beroperasi dalam
Klasifikasi kerangka bawah waktu lama sehingga dengan
variasi beban dapat
1. Tipe RIGID menyebabkan perubahan
Tipe kerangka ini front idler kelurusan track frame .
dilengkapi rubber pad , final drive
tidak memakai rubber bushing B. Roller
dan equalizing beam hanya
duduk di atas main frame ( frame Jenis roller ada 2 yaitu :
utama ) - Track roller
2. Tipe SEMI RIGID Fungsinya sebagai pembagi
Tipe kerangka ini pada sprocket berat unit ke track . Track roller
dilengkapi dengan rubber ada dua jenis juga yaitu single
bushing dan front idler di lengkapi flange dan double flange roller
rubber pad dan equalizing beam yang pada umumnya untuk
di lock dengan pin pada frame pemasangannya yang pertama
utama . dan terakhir di pasang single
3. Tipe BOGEY flange roller . Hal ini bertujuan
Tipe ini terdapat dua idler , track untuk memudahkan pada saat
roller dapat bergerak fleksibel belok .
dan sprocket kedudukannya lebih - Carrier roller
tinggi dari idler . Fungsinya yaitu menahan berat
gulungan bagian atas dari track
Bagian – bagian Under carriage shoe assy agar tidak melentur
dan menjaga gerakan track shoe
A. Track frame tetap lurus pada posisi sprocket
Track frame merupakan tulang dan idlernya .
punggung dari under carriage dan
sebagai tempat kedudukan dari C. Front idler
komponen – komponen .
Track frame di buat khusus mampu Berfungsi untuk meredam kejutan
melawan beban kejut selama operasi dari depan dan membantu
berat atau ringan dari kondisi kerja menegangkan / mengendorkan
unit . track .
Track frame bisa mengalami ketidak
lurusan atau center , hal ini D. Recoil spring
disebabkan karena :
- posisi track roller dalam Berfungsi untuk meredam kejutan
pemasangannya tidak dari idler . Sedang untuk

OPERATION PEOPLE DEVELOPMENT Page 15 of 17


July, 2005 :, Edisi ke Satu
BUMA BAB 2 . GENERAL KOMPONEN
mengatur kekencangan track
digunakan TRACK ADJUSTER .

E. Track link

Berfungsi untuk :
- Merubah gerak putar menjadi
gerakan gulungan .
- Tempat tumpuan atau rel dari Dibuat dari baja Mangaan dan
track roller sehingga unit dapat digunakan pada lokasi bersuhu
berjalan . tinggi
- Tempat kedudukan pin , bushing
dan track shoe . 3. Rock Bed Shoe
- Tempat bersinggungan dengan
roller saat unit diam maupun
bergerak .
- Penumpu berat unit ke landasan .

F. Track shoe

Fungsinya disamping tempat


Dipergunakan untuk lokasi
persinggungan dengan tanah
berbatu , tidak mudah retak dan
juga merupakan alas gerak dari
bengkok , terbuat dari material
unit dan juga merupakan
Mangaan dan dirancang anti slip.
pembagi berat unit ke permukaan
tanah .
4. Swamp Shoe
Tipe track shoe :

1. Single Grouser Shoe

Dirancang untuk daerah


berlumpur (Swampy area)
dengan tipikal Shoe dengan
bentuk segitiga dengan bidang
Dirancang untuk daerah berbatu kontak lebih luas sehingga
dan bertraksi besar , dirancang mempunyai daya apung lebih
dengan grouser tinggi dan sering besar.
disebut “Extreme Service Shoe” ,
lebih tahan keausan dan bengkok G. Guard
.
2. Scoria Disposal Shoe 1. Track roller guard
Track roller guard berfungsi untuk

OPERATION PEOPLE DEVELOPMENT Page 16 of 17


July, 2005 :, Edisi ke Satu
BUMA BAB 2 . GENERAL KOMPONEN
- Melindungi kerusakan track
roller yang di akibatkan oleh
benda – benda dari luar ( batu
/ kayu )
- Mencegah lepasnya track link

2. Wear guard
Wear guard berfungsi untuk
melindungi final drive dari
terjadinya keausan akibat
gesekan dengan benda – benda
luar ( kayu / batu ) .

OPERATION PEOPLE DEVELOPMENT Page 17 of 17


July, 2005 :, Edisi ke Satu

Anda mungkin juga menyukai