Oligo Hidamnion
Oligo Hidamnion
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. TEORI MEDIS
1. Cairan amnion
kreatinin tidak berbeda dengan kadar pada serum ibu, artinya kadar
sebab itu, kelainan jumlah amnion yang terjadi oleh sebab apapun akan
11
http://repository.unimus.ac.id
1
1) Sel amnionnya
sekitar 800-1500 cc
http://
1
(1) Urea
(2) Kreatinin
ketuban yaitu
http://
1
cc/hari.
http://
1
2. Oligohidramnion
a. Pengertian
dkk, 2004:40).
2) Kental
3) Bercampur mekonium
b. Etiologi
http://
1
c. Patofisiologis
(Prawirohardjo, 2010:155).
http://
1
http://
1
Penyebab
Pecah
Oligohidramnion
Bayi Ibu
Oligohidramnion
Prawirohardjo, 2010:269
http://
1
d. Komplikasi oligohidramnion
jalan lahir.
terhadapat janinnya:
http://
2
b) Amniotic band
e. Diagnosis oligohidramnion
5) Kelainan ginjal
http://
2
f. Gambaran klinis
tampak lebih kecil dari usia kehamilan, ibu merasa nyeri di perut pada
bunyi jantung anak sudah terdengar mulai bulan kelima dan terdengar
lebih jelas, persalinan lebih lama biasanya, sewaktu ada his akan sakit
sekali, bila ketuban pecah air ketubannya sedikit sekali bahkan tidak
http://
2
ada yang keluar dan dari hasil USG jumlah air ketuban kurang dari
g. Prognosis
kehamilan lanjut akan terjadi cacat bawaan, cacat karena tekanan atau
paru
(Khumaira, 2012:189).
h. Diagnosa banding
http://
2
i. Penatalaksanaan
prognosis janin yang tidak baik. Kompresi tali pusat selama proses
1) Tirah baring
3) Perbaikan nutrisi
http://
2
j. Pathway oligohidramnion
Umur kehamilan
Tirah baring
Hidrasi dengan kecukupan cairan Operatif dengan SC
Induksi persalinan
Perbaikan nutrisi
d. Pemantauan
kesejahteraan janin
Berhasil a. Kesejahteraan janin buruk Fetal distres
Induksi gagal
b.
Spontan VE, c.
Forsep
Bagan 2.12.1
Bagan Pathway Oligohidramnion
Pathway
Sumber. Khumaira, 2012:188, Rukiyah, 2010: 232-233 dan
Manuaba, dkk, 2007:500-501
http://
2
a. Pengertian
Anemia adalah kondisi ibu dengan jumlah protein sel darah merah
dan zat pewarna merah pada darah kurang dari 11,7 g/dl. Sedangkan
anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan jumlah protein sel
darah merah dibawah 11 g/dl pada usia kehamialn 4-7 bulan. Jadi
anemia bukan penyakit kurang darah tapi, kurangnya sel darah merah
karena jumlah protein sel darah merah dan zat pewarna merah pada
b. Penyebab
3) Malabsorbsi
3) Hemoglobin bertambah 19 %
http://
2
2) Anemia megaloblastik
3) Anemia hipoplasti
pemeriksaan:
c) Pemeriksaan retikulosit
4) Anemia hemolitik
disebabkan oleh:
a) Faktor intrakorpuskuler
b) Faktor ekstrapuskuler
http://
2
1) Pucat
2) Sering pusing
4) Nafas terengah-engah
5) Nyeri dada
6) Mata berkunang-kunang
2) Paritas
http://
2
kejadian anemia
4) Pengetahuan
anemia.
5) Pola makan
http://
2
4. Induksi
Persalinan
a. Pengertian
b. Indikasi
ibunya yaitu:
1) Indikasi janin
c) Janin mati
2) Indikasi ibu
c. Kontra
indikasi
hambatan)
http://
3
3) Disproporsi sefalopelvik
5) Grande multipara
6) Gemelli
8) Plasenta previa
d. Syarat
a) Kehamilan aterm
2) Untuk menilai serviks ini dapat juga dipakai Skor Bishop, yaitu
http://
3
Skor 0 1 2 3
Searah
Kearah
Posisi serviks Ke belakang sumbu jalan
depan
lahir
e. Prosedur
oksitosin
bawah
http://
3
dalam waktu 30 menit ini his tetap lemah, tetesan dapat dinaikan.
5. Seksio sesarea
a. Pengertian
dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding perut dan rahim dengan
syarat rahim dalam keadaan utuh serta berat janin diatas 500 gram
b. Jenis
(Wiknjosastro, dkk
2005:133)
http://
3
c. Indikasi
1) Indikasi ibu
a) Panggul sempit
c) Stenosis serviks/vagina
d) Plasenta previa
e) Disproporsi sefalopelvik
f) Ruptura uteri
2) Indikasi janin
a) Kelainan letak
b) Gawat janin
a) Janin mati
3) Prosedur
klasik :
http://
3
laparatomi
gunting
chromik
http://
3
dieksplorasi
1. Pengertian
http://
3
adalah data yang relevan dengan situasi yang sedang ditinjau. Data
yaitu :
1) Observasi
2) Wawancara
3) Pemeriksaan
http://
3
1) Riwayat obstetri
a) Riwayat menstruasi
(1) HPHT
(2) HPL
http://
3
darah tinggi, berat bayi < 2,5 kg atau > 4 kg, masalah lain
(Walyani, 2015:124-126).
2) Riwayat kesehatan
http://
3
(Aspiani,2017:110).
gejala dan tanda kehamilan muda, dapat ada atau tidak ada
110).
(Walyani, 2015:127).
http://
4
3) Kebiasaan sehari-hari
a) Pola Nutrisi
(2) Porsi
(3) Frekuensi
(4) Pantangan
hal makanan
http://
4
b) Pola Eliminasi
meliputi:
(a) Frekuensi
atau tidak
(b) Warna
coklat muda)
(c) Masalah
(a) Frekuensi
dalam sehari
(b) Warna
http://
4
(c) Bau
(d) Masalah
c) Personal hygiene
meliputi:
pakaiannya
daerah vulvanya
d) Aktivitas
berat.
http://
4
e) Pola Istirahat
(3) Masalah
http://
4
4) Pemeriksaan fisik
sampai ektermitas.
5) Pemeriksaan penunjang
(Walyani, 2015:168).
http://
4
al, 2012:111).
potensial
http://
4
sama disetujui oleh bidan maupun wanita itu agar efektif, karena
atau tidak. Oleh karena itu tugas dalam langkah ini termasuk
2012:111).
http://
4
atau sebagian dilakukan oleh bidan dan sebagian lagi oleh klien,
169).
http://
4
a. Subyektif (S)
b. Obyektif (O)
klien, hasil laborat, dan uji diagnostik lain yang dirumuskan dalam
c. Assesment (A)
1) Diagnosa/masalah
varney.
http://
4
d. Planning (P)
sebagai berikut:
asuhan
tertulis.
1. Pengertian
et al. 2012:103).
http://
5
/PER/X/2010.
Pada pasal 9
kehamilan, masa persalinan, masa nifas, masa menyusui, dan masa antara
dua kehamilan.
http://
5
Ayat (2) pelayanan kesehatan ibu sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi:
a. Episiotomi.
ibu ekslusif.
postpartum.
http://
5
Pasal 11
9 huruf b diberikan pada bayi baru lahir, bayi, anak balita, dan anak pra
sekolah.
perawatan bayi baru lahir pada masa neonatal (0-28 hari) dan
sekolah.
menyusui dini, injeksi vitamin K1, perawatan bayi baru lahir pada
http://
5
sekolah.
Pasal 12
berwenang untuk:
Pasal 13
ditetapkan;
http://
5
ibu dan anak, anak usia sekolah dan remaja dan penyehatan
lingkungan;
http://