Abstrak
Abstract
abat, permasalahan hukum, dan perasaan ber- melalui pengisian kuesioner Depression Anx-
salah yang besar pada diri sendiri. iety Stress Scales-42 (DASS-42) dan Revised
Prevalensi CBD di kalangan maha- Edwards Compulsive Buying Scale (ECBS-R)
siswa perguruan tinggi di beberapa negara pada Google forms yang disebarkan secara
cukup beragam dengan rentang 3,6 - 29,8%. daring. Pengukuran tingkat kecemasan meng-
Suatu penelitian yang ditujukan pada maha- gunakan kuesioner DASS-42 bahasa Indo-
siswa kedokteran di Perancis pada tahun 2011 nesia yang terdiri dari 42 pertanyaan dengan
menunjukkan bahwa prevalensi CBD adalah masing-masing 14 pertanyaan per skala (de-
sebesar 11%.7 Masalah tersebut menjadi hal presi, cemas, dan stres). Penilaian skor untuk
yang penting untuk dipahami lebih dalam lagi, setiap pernyataan kuesioner DASS-42 meng-
terutama pada kalangan mahasiswa kedok- gunakan skala Likert, yaitu 0 (tidak pernah),
teran. Dengan terbatasnya jumlah penelitian 1 (kadang-kadang), 2 (lumayan sering), dan 3
mengenai hubungan antara tingkat kecema- (sering sekali). Indikator penilaian tingkat ke-
san dan CBD, diperlukan penelitian yang di- cemasan berdasarkan DASS-42 dibagi menja-
fokuskan dengan perumusan masalah apakah di menjadi 5, yaitu: (1) normal 0-7; (2) ringan
terdapat hubungan antara tingkat kecemasan 8-9; (3) sedang 10-14; (4) berat 15-19; dan
dan CBD pada mahasiswa preklinik fakultas (5) sangat berat >20.9,10 Instrumen penilaian
kedokteran. Tujuan penelitian ini adalah un- CBD menggunakan ECBS-R yang terdiri dari
tuk mengetahui angka kejadian tingkat kece- 16 item pertanyaan, dengan perincian skor 1
masan dan CBD, serta ada tidaknya hubungan adalah “saya tidak setuju dengan pernyataan
antara tingkat kecemasan dan CBD pada ma- tersebut” hingga skor 5 adalah “saya sangat
hasiswa preklinik fakultas kedokteran. setuju dengan pernyataan tersebut”. Instru-
men penilaian ECBS-R juga meliputi 4 sub-
Metode skala, yaitu Lack of control, Mood modifica-
tion, Guilt, dan Unnecessary buying. Individu
Penelitian ini merupakan penelitian yang mendapat total skor 42 atau lebih pada
observasional analitik dengan studi potong ECBS-R dianggap sebagai compulsive buy-
lintang (cross sectional). Kriteria inklusi pe- ers.11 Uji analisis statistik yang digunakan un-
nelitian adalah mahasiswa preklinik tahun an- tuk menilai hubungan antara tingkat kecema-
gkatan 2018, 2019, dan 2020 Program Studi san dan CBD adalah uji Chi-square.
Sarjana Kedokteran Fakultas Kedokteran dan
Ilmu Kesehatan Universitas Katolik Indone- Hasil
sia Atma Jaya (FKIK UAJ) yang memiliki
status sebagai mahasiswa aktif. Kriteria eksk- Tabel 1. Distribusi Data Demografi Subjek
lusi penelitian adalah mahasiswa yang tidak Penelitian
bersedia untuk ikut serta dalam penelitian, Data Demografi N (%)
tidak mengisi kuesioner dengan lengkap, dan
Jenis Kelamin
mahasiswa yang sedang cuti kuliah. Perhitun-
gan sampel menurut rumus Snedecor dan Pria 24 (22,4)
Cochran didapatkan jumlah minimal sampel Wanita 83 (77,6)
sebesar 96. Dengan tujuan untuk menghindari Usia
drop out maka ditambahkan 10% sehingga
18 tahun 25 (23,4)
total sampel menjadi 106 sampel. Pada awal
penelitian ini, ditargetkan 108 sampel yang 19 tahun 28 (26,2)
dibagi rata menjadi 36 sampel per angkatan. 20 tahun 44 (41,1)
Namun, pada proses pengambilan data, ter- ≥21 tahun 10 (9,3)
dapat 1 calon responden yang tidak menyetu- Angkatan
jui untuk berkontribusi dalam penelitian ini.
Dengan demikian, total sampel penelitian 2018 36 (33,6)
ini adalah 107 sampel. Metode pengambi- 2019 35 (32,7)
lan sampel penelitian yang digunakan ada- 2020 36 (33,6)
lah systematic random sampling. Metode ini
mengambil sampel secara sistematis dengan Berdasarkan Tabel 1, diketahui bahwa
interval (jarak) tertentu dari suatu kerangka proporsi sampel wanita lebih besar dibanding-
sampel yang telah diurutkan. Pada penelitian kan dengan pria. Usia mayoritas responden
ini, interval didapatkan dari jumlah populasi terdapat pada kelompok usia 20 tahun. Dis-
per angkatan dibagi dengan kebutuhan sam- tribusi responden berdasarkan tahun angka-
pel per angkatan. Pengambilan data penelitian tan masa preklinik berada dalam jumlah yang
dilaksanakan pada tanggal 29-30 Mei 2021 merata.
J Indon Med Assoc, Volum: 73, Nomor: 1, Februari - Maret 2023 9
Hubungan antara Tingkat Kecemasan dan Compulsive Buying Disorder
Tingkat Kecemasan
Berat - Sangat Berat Ringan - Sedang Normal
Jenis
Kelamin (%)
Pria 0 (0.0) 6 (25.0) 18 (75.0)
Wanita 10 (12,0) 20 (24,1) 53 (63,9)
Angkatan (%)
2018 2 (5,6) 12 (33,3) 22 (61,1)
2019 4 (11,4) 6 (17,1) 25 (71,4)
2020 5 (13,9) 7 (19,4) 24 (66,7)
Walaupun demikian, prevalensi gang- wanita memiliki skor CBD yang lebih tinggi
guan cemas dengan tingkat kecemasan be- dibandingkan dengan pria (p <.01). Hal ini
rat-sangat berat pada mahasiswa tahun angka- berkaitan dengan kecenderungan avoidance
tan 2018 paling rendah (5,6%) dibandingkan coping, yang dapat berujung pada tindakan
kedua angkatan lainnya. Prevalensi tertinggi compulsive buying (CBD), yang lebih tinggi
tingkat kecemasan berat-sangat berat ada pada pada wanita (p< .001). Walaupun pada pene-
mahasiswa tahun angkatan 2020 (13,9%). litian tersebut juga melaporkan bahwa angka
Salah satu faktor yang dapat menyebabkan kecenderungan tekanan psikologis lebih besar
hal ini terjadi adalah faktor psikososial. Hal pada pria,25 penelitian lain menyebutkan bah-
ini dapat berkaitan dengan respons mahasiswa wa pria lebih cenderung terlibat dalam akti-
terhadap stresor seperti lingkungan perkulia- vitas avoidance coping dengan jenis adiksi
han dan proses pembelajaran yang baru bagi lainnya, seperti perjudian patologis atau peng-
mereka.23 Jumlah dan kompleksitas materi gunaan zat, dibandingkan dengan aktivitas
yang harus dipelajari di tahun pertama kuliah membeli.26 Penelitian lain juga menyatakan
kedokteran merupakan stresor utama bagi ma- bahwa aktivitas pembelian kompuslif sebagai
hasiswa tingkat pertama. Mereka juga mera- avoidance coping akibat stres dan gangguan
sakan tekanan akademis dari ujian yang ter- mood lebih berlaku untuk wanita.27
bilang sangat sering dan berada di lingkungan Studi terbaru mengenai CBD yang
yang lebih kompetitif dibandingkan dengan melibatkan mahasiswa menunjukkan bahwa
waktu mereka belajar di Sekolah Menengah hal-hal berikut berkaitan dengan terjadin-
Atas (SMA).21 ya CBD, yaitu ciri-ciri kepribadian, depresi,
Menurut beberapa penelitian yang tel- kecemasan, stres, self-esteem, self-efficacy,
ah ada sebelumnya, prevalensi CBD di kalan- optimisme, dan mekanisme koping. Pada pe-
gan mahasiswa perguruan tinggi di beberapa nelitian ini, perbedaan angka kejadian CBD
negara cukup beragam, dengan rentang 3,6 tersebut dapat berkaitan dengan tekanan psi-
- 29,8%.7 Berdasarkan berbagai penelitian kologis akibat beban perkuliahan yang berbe-
mengenai prevalensi CBD pada mahasiswa di da pada setiap tahun studi. Dengan demiki-
beberapa negara, hasil penelitian menunjuk- an, tekanan psikologis dapat menyebabkan
kan adanya keberagaman prevalensi di setiap kecenderungan seseorang terhadap CBD.28
negara, yaitu 3,5% di Amerika Serikat, 7,4% Hingga saat ini, belum ada penelitian men-
di Spanyol, 10,4% di Tiongkok, dan 16,1% genai hubungan antara tingkatan studi dan
di Korea Selatan. Perbedaan angka kejadian terjadinya CBD. Namun, hal yang memungk-
tersebut dapat disebabkan oleh adanya perbe- inkan dapat berkaitan dengan lebih tingginya
daan konteks budaya di setiap negara.24 Hasil prevalensi CBD pada mahasiswa tahun an-
penelitian yang ditujukan pada mahasiswa ke- gkatan 2020 adalah prevalensi tingkat kece-
dokteran di Perancis pada tahun 2011 menun- masan berat-sangat berat yang tertinggi juga
jukkan prevalensi CBD adalah sebesar 11%.7 pada mahasiswa tahun angkatan 2020.
Dengan begitu, hasil prevalensi CBD pada Hasil analisis uji statistik pada peneli-
mahasiswa preklinik pada penelitian saat ini tian ini menyatakan bahwa terdapat hubungan
menunjukkan angka yang lebih tinggi diband- yang bermakna antara tingkat kecemasan dan
ingkan dengan penelitian yang sudah ada se- CBD pada mahasiswa preklinik FKIK UAJ.
belumnya. Hasil penelitian saat ini menunjukkan bahwa
Hasil penelitian ini sejalan dengan pe- prevalensi CBD terlihat meningkat seiring
nelitian terdahulu yang membandingkan per- dengan beratnya tingkat keparahan kecema-
bedaan prevalensi CBD dengan determinan san. Angka kejadian mahasiswa dengan CBD
sosiodemografi berdasarkan jenis kelamin. lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak
Penelitian tersebut mengungkapkan bahwa CBD pada kelompok tingkat kecemasan be-
terdapat perbedaan prevalensi yang signifikan rat-sangat berat, sedangkan angka kejadian
antara wanita dan pria, dengan prevalensi CBD lebih rendah dibandingkan dengan yang
CBD pada wanita yang lebih tinggi dibanding- tidak CBD pada kelompok tingkat kecemasan
kan dengan pria (8,3% dan 5,9%; p = .033).25 ringan-sedang dan normal. Berdasarkan dasar
Penelitian pada mahasiswa di spanyol juga teori yang ada, respons psikologis pada seseo-
menunjukkan hal yang sama, yaitu perbedaan rang yang memiliki tingkat kecemasan berat
prevalensi yang signifikan secara statistik an- akan lebih cenderung memiliki perilaku untuk
tara wanita dan pria (10,5% wanita dan 5% menghilangkan kecemasan yang dirasakan-
pria; p = 0,001).24 Hasil penelitian terdahulu nya.29 Dalam hal ini, perilaku compulsive
yang dilakukan pada mahasiswa di Hongkong buying dianggap sebagai salah satu cara ses-
dan Makau juga menyatakan bahwa rata-rata eorang untuk keluar dari rasa cemas. Perilaku