Anda di halaman 1dari 11

Sejarah Prancis (Indonesia Edition) Tim Penulis:Alain Tranoy menulis bab 1-6, Élisabeth Carpentier bab

7-12, François Lebrun bab 13-19, Jean Carpentier bab 20 dan 21,
dan Jean-Marie Mayeur bab 22-32.
Judul asli: Histoire de France
Penerbit: KPG (Kepustakaan Populer Gramedia)
oleh Jean Carpentier dan François LebrunÉdition du Seuil, Paris, Gedung Kompas Gramedia, Blok 1 Lt. 3 Jl. Palmerah Barat No. 29-
1987 37, Jakarta 10270
Tlp. 536 50 110, 536 50 111
Nama lengkap: Jean Carpentier Email: redaksi.kpg@gramediapublishers.com

Tempat tanggal lahir: Prancis,26


September 1933 Tahun Terbit: Cetakan Pertama, Mei 2011

Meninggal: 6 Maret 2018 Keterangan Buku


 Jumlah Bab: 32 Bab
Perkerjaan: sejarawan modernis Prancis  Jumlah Halaman: 511 Halaman

Sinopsis per bab


Nama lengkap: François Lebrun

Tempat, tanggal lahir: Sedan 19 Bab 1: Dari Zaman Batu Menuju Zaman Besi: Awal Mula
November 1923 Keberadaan Manusia (Milenium VI sampai 500-an SM)

Meninggal :2 Desember 2013 di Tours Sinopsis dari yang pertama adalah bab ini menjelaskan
bahwa manusia sudah berada di wilayah Perancis sekitar 1.800.000
Perkerjaan: sejarawan modernis Prancis tahun yang lalu, mereka mengalami banyak sekali perubahan untuk
menyesuaikan diri dengan iklim yang sering berubah pada masa
prasejarah. Cara mereka menyesuaikan diri adalah dengan
Sejarah Prancis: Dari Zaman Prasejarah hingga Akhir Abad ke-20
memanfaatkan lingkungan dan alam yang berada di sekitar mereka.
J. Carpentier & F. Lebrun (Ketua Tim Penulis) Lalu bab ini menjelaskan mengenai Revolusi Neolitik yang terjadi
sekitar 6000-1800 SM yaitu pergeseran pola kehidupan penduduk di menjelaskan perkembangan masyarakat pribumi di wilayah Perancis
Barat. Diceritakan bahwa dalam Revolusi Neolitik ini terdapat yakni berbagai macam suku seperti suku bangsa Liguria dan Iberia.
perubahan-perubahan di lingkungan maupun dalam masyarakat yang Bab ini di akhiri dengan Gaule menurut pandangan Julius Caesar
dan juga mengenai Oppidum Bibracte di Bukit Beuvray.
menetap di wilayah tersebut, karena revolusi tersebut terbentuknya
satuan-satuan wilayah dan muncul juga beberapa budaya-budaya
Bab 3: Penaklukan Gaule (2 SM-1 Masehi)
baru. Bab ini juga menjelaskan salah satu kebudayaan sana yaitu
Kebudayaan Chasséen mulai dari asal usulnya dan ciri utama
Bab tiga menjelaskan mengenai orang- orang Romawi, di
budaya ini. Lalu bab ini juga menjelaskan akhir dari zaman Neolitik
bawah pimpinan Julius Caesar, melancarkan aksi-aksi penaklukan
dan awal mula Metalurgi yang lama-lama ke periode Protosejarah
Gaule. Bab ini menjelaskan mengenai tanda-tanda awal aksi
yang bermula dari zaman Perunggu. Bab ini menjelaskan bahwa di
penaklukan, campur tangan yang terjadi dengan Roma, Tata
zaman ini terjadi perkembangan yang pesat yang menyebabkan pemerintahan provinsi pada masa itu yang disertai dengan
perpecahan di masyarakat bukan hanya itu tapi juga menjelaskan perkembangan yang terjadi. Bab ini juga menjelaskan mengenai
mengenai keadaan wilayah pada masa itu juga. Lalu sampailah ke serbuaannya yang terjadi pada tahun 58 SM, lalu pengepungan
puncak pencapaian zaman perunggu dan masuklah ke Awal Zaman Gaule oleh orang-orang Romawi dan juga Vercingetorix yang
Besi. Dimulai dari penemuan logam besi hingga peradaban Hallstatt menjadi simbol persatuan nasional dalam menghadapi ancaman
dan genjala kolonisasi hingga ke pendirian kota Marseille. Bab ini asing serta menjadi sosok panutan bagi pahlawan nasional. Bab ini
juga menyertakan gambar tipe rumah budaya pada masa itu dan juga menjelaskan juga penuntasan penaklukan serta aksi-aksi
menjelaskan lebih detail mengenai pendirian kota Marseille. pembrontakan yang terakhir, pendirian tugu-tugu kemenangan
Kaisar Augustus, Kebangkitan Kaum bangsawan Gualois yang
Bab 2: Pembentukan Gaule (Abad ke-5-Abad ke-2 SM) disertakan dengan kegagalan untuk mendirikan kekaisaran Gaule. Di
akhir bab tersebut dijelaskan perbentengan Caesar di Depan Alésia
Bab dua menceritakan mengenai Pembentukan Gaule,
dan juga penyerahan diri Vercingetorix.
bagaimana pembentukan tersebut bisa terjadi, pembagian wilayah
pada saat itu, tatanannya secara seluruh maupun secara politiknya,
lalu juga menjelaskan mengenai kawasan yang memikat, serta Bab 4: Pemerintahan Baru (Abad I SM – Abad I M)
dengan Gauele Selatan yang terdiri dari Marseille sebagai pusat
Bab empat menceritakan mengenai perubahan kekuasaan
utama perdagangan di Gauele Selatan pada masa itu. Bab ini juga Gaule dan juga sistem provinsi yang meliputi persyarat umum yang
dibutuhkan, Provinsi Narbonnaise yang merupakan wilayah yang Gaule pada tahun 260-274 hingga sampai akhir Gaule di abad ke-3.
diserahkan Augustus kepada Senat. Bab ini menjelaskan juga Lalu bab ini menceritakan mengenai beberapa hal yang terjadi di
mengenai ketiga Gallia, Provinsi-provinsi di Germania dan juga di abad ke-4 mulai dari Pembaharuan, terjadinya penataan kembali
wilayah pengunungan Alpen, lalu berbagai hal mengenai keadaan Gaule, Aristokrasi Gaulois dan Kehidupan Budaya, perubahan di
politik, status yang diterapkan, lalu juga struktur pemerintahan bidang agama, aktivitas ekonomi yang disertai dengan paksaan
sebuah Cité dan integrasi masyarakat Gaulois serta unsur-unsur sosial, lalu munculny permasalahan dibidang agama hingga Gaule
kekuatan pemersatu. Di akhir bab empat dijelaskan bahwa Kaisar pun runtuh. Lalu bab ini diakhiri dengan dokumen mengenai
Claudius menawarkan peluang menjadi anggota Senat Roma bagi Wilayah Éduen Pada Awal Abad ke-4 dan juga dokumen kemurahan
orang Gaulois yang disertakan juga dengan penjelasan mengenai hati Santo Martin.
seorang petinggi Gaulois pada awal pemerintahan kekaisaran pada
tahun 19-20 M. Bab 7: Zaman Pemerintahan Bangsa-Bangsa Barbar (Akhir Abad
ke-4 hingga Akhir Abad ke-7)
Bab 5: Peradaban Gallia-Romawi (Abad 1-2 Masehi)
Bab lima menjelaskan mengenai Peradaban Gallia-Romawi Bab tujuh menjelaskan mengenai wilayah Gaule yang
mulai dari peradaban kota, penduduk serta ruang kota, tata mengalami perubahan-perubahan luar biasa. Akibat dari rutuhnya
lingkungan kota seperti hal-hal yang ada di sekitar mereka seperti kekaisaran Romawi dan gelombang invasi bangsa-bangsa Barbar
rumah-rumah dan berbagai macam bangunan, bukan hanya itu juga maka lahirlah kekuatan-kekuatan baru yaitu kekuatan bangsa Frank,
tapi bab ini menceritakan mengenai kegiat perekonomian yang bersamaan dengan itu, dinasti Mérovingiens. Di bawah
masyarakat dan juga kehidupan sosialnya, berbagai macam tanda- kekuasaan yang goyang dari dinasti tersebut terjadilah pembauran
tanda kehadiran otoritas Roma, lalu tradisi-tradisi yang ada pada bertahap antara unsur Barbar dan unsur Romawi, lalu juga terdapat
masa itu, dan juga dewa-dewa yang mereka sembah pada masa itu perkembangan masyarakat baru yang lebih bersifat pendesaan serta
serta dengan agama Kristen yang mulai muncul. Pada akhir bab ini lebih keras dan juga bab ini menjelaskan mengenai keberlanjutan
disertai dokumen mengenai Vicus dan tempat pemujaan Gaulois di penyebaran agama Nasrani. Di akhir bab ini disertai dokumen
Sanxay. mengenai Pembaptisan Clovis.

Bab 6: Dari Kekaisaran Romawi sampai Kerajaan Kaum Barbar:


Krisis dan Transformasi (Abad ke-3 sampai 4 M) Bab 8: Kekaisaran Charlemagne (Abad ke-8 – ke-9)

Bab enam menceritakan mengenai invasi Barbar dan kemelut Bab delapan menceritakan mengenai menjelang abad ke-8,
kekuasaan Romawi mengakibatkan krisis yang parah pada abad ke- saat dua peradaban tersebut sedang berjaya, yaitu peradaban Islam
3. Bab ini dimulai dengan menceritakan krisis yang terjadi pada dan Byzantium, Barat menyusun kesatuannya di bawah dinasti yang
abad yang ke-3 dimulai dari gelombang invasi, lalu kekaisaran bernama Carolingiens. Setelah dinobatkan oleh Gereja pada tahun
800, Kaisar pada masa itu yaitu Charlemagne membangun sebuah
kekaisaran “Romawi” yang sebenarnya berbangsa Frank dan penduduk kerajaan Prancis selama berabad-abad. Bab ini disertai
beragama Katolik. Bab ini juga menjelaskan berbagai macam tiga dokumen, yang pertama mengenai penyerahan diri kepada
institusi- institusi baru berdiri, “Renaisans Carolingienne” dan bisa Guillaume Cliton, Comte Flandre, tahun 1127, dokumen sumpah
dibilang cukup baik, tetapi yang utama adalah bahwa dalam perdamaian di Beauvais (1023), dan yang terakhir mengenai piagam
masyarakat terbentuk sebuah jaringan hubungan antarmanusia yang pembebasan dari Servage.
lain. Dalam lingkup itulah muncul Francie Barat. Bab ini diakhiri
dengan dokumen sumpah-sumpah Strasbourg.
Bab 11: Kerajaan Akbar Dinasti Capétiens (1180-1328)
Bab 9: Kelahiran Prancis (Abad 10-12)
Bab ini menceritakan bahwa dari tahun 1180 sampai tahun
Bab sembilan menceritakan bahwa tahun seribu merupakan 1328, terutama selama masa pemerintahan Philippe Auguste, Saint
gagasan yang tentunya kurang tepat, tetapi masa itu juga merupakan Louis dan Philippe le Bel, kerajaan dinasti Capétiens mengalami
masa dimana terjadi sebuah perubahan besar. Setelah gelombang masa kejayaan, sebuah kejayaan yang diraih berkat dari
invasi terakhir yang dilakukan oleh orang Arab, Hungaria, kecemerlangan para penguasa kerajaan, keteraturan
Normands, terjadilah sebuah perkembangan luar biasa di bidang penyelenggaraan pemerintahan, serta dinamisme ekonomi, namun
ekonomi, kependudukan dan budaya yang mengubah Prancis dan sekalipun menghadapi kelesuan menjelang pada akhir zaman itu
Barat pada umumnya. Bab ini menceritakan bahwa perubahan ini maupun kekayaan khazanah budaya yang membuat seluruh kawasan
menguntungkan keluarga raja- raja Capétiens yang memimpin barat terpengaruh peradaban Prancis. Bab ini disertai dokumen
kerajaan Prancis sejak tahun 987 sehingga mereka berhasil mengenai keadilan yang ditetapkan Saint Louis.
menempati posisi yang cukup tinggi pada abad ke-12. Bab ini juga
disertai dengan dokumen pemilihan Hugues Cepet. Bab 12: Perang Seratus Tahun dan Masa Penuh Tantangan
(1328-1483)
Bab 10: Masyarakat Feodal
Bab ini menceritakan bahwa abad ke-14 dan ke-15
Bab ini menceritakan mengenai munculnya masyarakat merupakan masa penuh dengan tantangan bagi Prancis maupun
feudal di Prancis dan istilah dari kata “feodal” tersebut serta asal Dunia Barat, yang selain diliputi peperangan, yakni Perang Seratus
usul katanya. Sepajang Abad Pertengahan terbentuk sebuah tatanan Tahun dan perang antara Louis XI melawan Charles le Téméraire,
masyarakat yang khas yang terdiri dari tiga yaitu mereka yang dan juga ditandai oleh kemunduran jumlah penduduk (Wabah Besar
berperang di dunia kastil dan juga para ksatria. Kedua yaitu mereka Penyakit Sampar merupakan faktor penyebab utama) dan resesi
yang berkerja di dunia pendesaan dan desa-desa atau kata lain dunia ekonomi. Bab ini menjelaskan juga bahwa di tengah kecamuknya
petani, dan yang terakhir adalah mereka yang berdoa atau kata lain prahara tersebut, Gereja mengalami krisis intern yang parah, namun
dunia rohaniawan. Bab ini menjelaskan bahwa inilah masyarakat Negara semakin menegaskan kedaulatannya. Babi ini disertai
feodal yang akan menjadi kerangka kehidupan hampir seluruh dokumen mengenai hancurnya desa-desa Perancis selama Perang
Seratus Tahun.
Bab 15: Krisis Peperangan Antaragama (1559-1610)
Bab 13: Kehidupan di Desa dan Kota dari Abad ke-15 sampai
Abad ke-18 Bab ini menceritakan mengenai para penganut Katolik dan
Protestan yang selama hampir empat puluh tahun terkoyak ke dalam
Bab ini menceritakan bahwa dari abad ke-15 sampai awal konflik yang lebih tepat disebut dengan “Peperangan Antaragama”,
abad ke-18, jumlah penduduk Prancis mengalami perubah, menurut yang sekaligus menjadi krisis nasional teramat parah terutama akibat
keadaan semasa dan tak pernah melewati batas puncak 20 juta lemahnya otoritas kerajaan selama berada di bawah pemerintahan
penduduk: tingkat kelahiran dan kematian, yang sama tingginya, ketiga putra Henri II. Bab ini juga menjelaskan mengenai
saling mengimbangi. Pertanian serealia merupakan kegiatan utama. kebijaksanaan politik Henri IV yang mampu memulihkan
Bab ini menjelaskan mengenai penduduk Prancis yang hampir perdamaian pada tahun 1598, dengan ditetapkannya keputusan édit
semuanya beragama Kristen, menemukan tempat bernaung untuk de Nantes. Bab ini disertai dokumen mengenai sebuah episode
melawan kesulitan hidup melalui ikatan solidaritas kekeluargaan. perang antaragama di daerah Auvergne dan juga dokumen mengenai
Bab ini juga disertai dokumen mengenai kehidupan sebuah keluarga loyalisme kepada monarki, Patriotisme dan sikap toleran pada tahun
di masa Ancien Régime dan juga dokumen mengenai krisis ekonomi 1610.
pada masa Ancien Régime
Bab 16: Prancis Pada Masa Richelieu dan Mazarin (1610-1661)
Bab 14: Abad ke-16, dari Charles VIII hingga Henri II (1483-
1559) Bab enam belas menceritakan bahwa setelah kekacauan di
awal pemerintahan Louis XIII, Richelieu, mereka membangun
Bab empat belas menceritakan mengenai ekspedisi kembali kekuasaan raja, baik di dalam maupun di luar. Akan tetapi
peperangan ke Italia yang dilancarkan oleh Charles VIII, Louis XII politik perangnya melawan wangsa Habsburg dan beban yang
dan François I yang berbuntut pada pertikaian yang berlangsung diakibatkannya, menyulut perlawanan yang hebat. Bab ini
sampai tahun 1559, antara wangsa Prancis dengan wangsa Austria. menjelaskan bahwa Politik tersebut, yang dilanjutkan oleh Mazarin
Bab ini juga menceritakan bahwa di dalam negeri, François I dan sewaktu pemerintahan Louis XIV yang masih di bawah umur,
Henri II memperkokoh kedaulatan raja, mengantar keberhasilan mengakibatkan sebuah perang saudara, la Fronde, yang berakhir
Renaisans, namun mereka tak mampu menghalangi penyebarluasan dengan kemenangan di pihak monarki. Bab ini juga diliputi
ajaran Calvinisme. Dokumen yang terdapat pada akhir bab ini dokumen mengenai sebuah mazarinade dan juga dokumen mengenai
adalah mengenai penduduk Paris yang mendapati berita mengenai perlawanan terhadap pemantapan kekuasaan monarki di bawah
kekalahan di Pavia. Louis XIII.
Bab ini menceritakan bahwa setelah pemerintahan wali raja
Bab 17: Pemerintahan Sendiri Louis XIV (1661- 1715) serta masa eksperimen penerapan sistem keuangan oleh Law (1715-
Bab ini menceritakanbahwa Louis XIV menjalankan sendiri 1723), masa pemerintahan menteri kardinal Fleury (1726-1743)
kekuasaannya sejak tahun 1661. Tekad utamanya adalah menjadi periode yang diisi perdamaian di luar negeri dan
memperkuat kedaulatan raja dan mewujudkan keesaan agama. kemakmuran di dalam negeri. Bab ini juga menceritakan bahwa
Keinginannya untuk mendominasi di Eropa membawanya unutk akhir dari pemerintahan Louis XV (1743-1774) ditandai oleh dua
memulai sebuah peperangan yang nyaris tak kenal henti sejak tahun kali peperangan yang sulit, oleh meningkatnya defisit keuangan, dan
1672. Bab ini menjelaskan bahwa peperangan ini mengancam oleh kerusuhan para parlements. Louis XVI, yang naik takhta pada
kebangkitan keuangan dan ekonomi yang diupayakan Colbert. tahun 1774, dipaksa memanggil état généraux (majelis perwakilan
Meskipun demikian, para pengarang dan seniman klasik umum) untuk bersidang. Bab ini juga disertai dua dokumen, yang
menyumbang untuk menjadikan masa pemerintahannya satu zaman pertama yaitu sistem law menurut pandangan daerah dan dokumen
yang gemilang. Bab ini disertai dengan dokumen mengenai Louis mengenai Louis XV yang mempertegas kembali prinsip-prinsip
XIV di mata seorang pastor jemaat desa.
monarki absolut.

Bab 18: Abad Pencerahan


Bab 20: Revolusi dan Kekaisaran (I. Krisis Revolusi )
Bab ini menceritakan mengenai Prancis, begitu pula negara- Bab ini menceritakan bahwa alam waktu 10 tahun yang
negara Eropa lainnya, yang berperan serta meningkatkan kemajuan penuh peristiwa, orang Prancis telah menyingkirkan tatanan politik
ilmu pengetahuan serta per- tumbuhan penduduk dan ekonomi pada dan sosial mereka yang sudah bertahan selama berabad-abad dan
abad ke-18. Akan tetapi, gerakan filsafat yang menggugat bentuk- menciptakan lingkungan baru. Bab ini menceritakan meskipun
bentuk keya- kinan tradisional atas nama akal budi, merupakan satu menghadapi berbagai ancaman dalam dan luar negeri mereka
perkembangan yang khas Prancis. Selain gagasan “pen- cerahan” mengembangkan semangat nasional di dalam diri, yang menyatukan
mereka untuk memperoleh kemenangan. Akan tetapi, lelah karena
ini, bahasa, kesusastraan dan kesenian Prancis pun menyiar luas ke
berbagai tekanan, akhirnya mereka menyerahkan nasib mereka ke
seluruh Eropa. Di bab ini juga terdapat dokumen mengenai neraca
dalam tangan seorang jenderal yang menjadi pemenang, didukung
perdagangan di Marseille pada akhir Ancien Régime dan juga oleh golongan borjuis yang berhasil meraih kekuasaan. Terdapat dua
dokumen mengenai karya para filosof yang diringkas oleh dokumen di bab ini yang pertama mengenai kalender revolusioner
Condorcet. dan yang kedua mengenai revolusi, Bahasa Prancis, dan logat-logat
daerah.
Bab 19: Prancis di Bawah Louis XV dan Louis XVI (1715-1789)
Bab 21: Revolusi dan Kekaisaran (II. Kekaisaran, Hikayat dan Bab ini menceritakan bahwa monarki Juli luluh dengan
Konsolidasi Golongan Borjuis) sendirinya berhadapan dengan revolusi demokratis dan sosial tahun
1848. Setelah gejolak revolusioner dan reaksi susulan, Kekaisaran II
Bab duapuluh satu menceritakan bahwa “Hikayat” Napoléon merupakan suatu zaman demokrasi otoriter, yang diperkuat pada
lah yang telah mengantarkan pasukan-pasukan Prancis menjelajahi satu masa dengan keberhasilan di bidang ekonomi dan politik luar
benua Eropa dengan bergantian memperoleh kemenangan dan negeri. Pemerintahan itu menjadi liberal, tetapi berakhir dengan
kekalahan, adalah juga sejarah mengenai stabilisasi di dalam negeri. kekalahan pada tahun 1870. Di bab ini terdapat dokumen juga yaitu
Bab ini jelaskan bahwa di dalam negara Prancis yang di bidang yang pertama mengenai Revolusi Politik dan Sosial lalu kedua
ekonomi ditandai oleh dua puluh lima tahun kekacauan, zaman itu mengenai “Kebebasan-kebebasan yang Mendasar” menurut Thiers.
telah menanamkan untuk berpuluh-puluh tahun kenangan mengenai
petualangan yang gemilang sekaligus dasar-dasar masyarakat yang Bab 24: Republik Parlementer dan Laïcité (Sekularitas) (1870-
baru. Di bab ini juga terdapat dokumen-dokumen, yang pertama 1914)
mengenai kepala pemerintahan Département (Préfet) dalam masa
kekaisaran dan yang kedua yaitu mengenai Perang Spanyol tahun Bab ini menceritakan bahwa dari revolusi yang terjadi pada
1811 menurut pengamatan Komandan Parquin. tanggal 4 September 1870, Republik berjaya atas kelompok
konservatif monarkis. Ia menggabungkan demokrasi politik, sistem
Bab 22: Monarki KonstitusionalPada Masa Para Orang parlementer dan laïcité. Bab ini juga menceritakan bahwa dengan
Berpengaruh berakhirnya abad ke-19, sosialisme berkembang. Di bab ini terdapat
dokumen mengenai Jaurès dan Republik Sosial.
Bab ini menceritakan bahwa selama sepertiga abad, Prancis
mengalami dua periode pemerintahan monarki konstitusional. Bab 25: Kelahiran Negara Prancis Baru (Akhir Abad ke-19-Awal
Setelah masa Restorasi, monarki Juli memantapkan kemajuan- Abad ke-20)
kemajuan liberal tahun 1789. Ciri utama masyarakat adalah
Bab duapuluh lima menceritakan bahwa perkembangan yang
pertentangan antara dunia orang berpengaruh dengan rakyat.
dialami oleh sebagian besar negara di Eropa dan Amerika Serikat, di
Ekonomi mengalami perubahan mulai tahun 1840. Di bab ini juga
Prancis ditandai oleh hal-hal yang khas, yaitu jumlah penduduk yang
terdapat mengenai Undang-undang Guizot Tanggal 28 Juni 1833
tetap, industrialisasi yang lebih lambat, urbanisasi yang perlahan.
mengenai pendidikan dasar dan dokumen mengenai kelas-kelas
Bab ini juga menjelaskan bahwa kelas buruh mengalami
buruh di Prancis sekitar tahun 1848.
perkembangan dan juga kekuatan borjuis menguat karena ditambah
Bab 23: Revolusi Tahun 1848 dan Kekaisaran II: Dari Republik anggota-anggota asal kelas menengah. Bab ini juga disertai dengan
Demokratis ke Demokrasi Otoriter dokumen yaitu mengenai Gambetta dan kenaikannya lapisan-lapisan
baru dalam masyarakat 1940, rakyat Prancis terbelah. Awalnya mayoritas rakyat menerima
gencatan senjata serta “révolution nationale” Marsekal Pétain, yang
mengakhiri kekuasaan Republik serta berkolaborasi dengan Jerman
Bab 26: Ekspansi Prancis di Dunia Pada Abad ke-19
di bawah Hitler. Sekelompok kecil penduduk, mulanya hanya
Bab ini menceritakan mengenai penjajahan yang kembali beberapa gelintir, mengikuti jejak Jenderal de Gaulle dan terjun ke
berlanjut dengan penaklukan Aljazair serta berbagai prakarsa dari dalam Résistance (Gerakan Perlawanan) yang lambat laun bergerak
pemerintahan Kekaisaran II. Namun, perkembangannya baru mulai di bawah tokoh ini, yang otoritasnya memuncak pada masa
dirasakan sejak masa Republik III. Bab ini juga menjelaskan bahwa Libération (Pembebasan). Bab ini diakhiri dengan dokumen
“Partai Kolonial” berhasil mengatasi kelompok-kelompok oposisi mengenai petikan pidato Jendral de Gaulle di Algiers (Lapangan
serta mereka yang kurang peduli. Di ambang Perang Dunia I, Forum) pada tanggal 14 Juli 1943.
Prancis memiliki jajahan di kawasan Afrika Utara, Afrika Hitam,
Mada- gaskar, dan di Indocina. Bab ini juga disertai dengan Bab 29: Pembebasan dan Republik IV (1944-1958)
dokumen mengenai politik Kolonial Jules Ferry.
Bab ini menceritakan Prancis setelah bebas berupaya
Bab 27: Perang Tahun 1914-1918, Pascaperang, Krisis Tahun melakukan rekonstruksi serta moder- nisasi ekonomi. Namun
1930-an institusi kenegaraan Republik IV membawa kembali suasana politik
Bab ini menceritakan mengenai erang tahun 1914-1918 pada akhir Republik III. Krisis dekolonisasi menenggelamkan
membawa kemenangan namun menelan banyak biaya. Tumpuan pemerintahan tersebut pada bulan Mei 1958. Bab ini diakhir dengan
dasawarsa setelah itu adalah penerapan Perjanjian Versailles. dokumen mengengai pembukaan Undang-undang Dasar 27 Oktober
Setelah menikmati masa kemakmuran dan tatanan kenegaraan yang 1946 dan dokumen mengenai pool batu bara-baja.
cocok, timbul krisis ekonomi dan politik. Baik Front Populer
maupun upaya kebangkitan yang dilakukan Edouard Daladier, tak Bab 30: Republik V di Bawah Pemerintahan de Gaulle (1958-
satu pun membuahkan hasil. Di bab ini terdapat dokumen mengenai 1969)
kaum Borjuis Prancis pada masa di antara Perang Dunia I dan
Perang Dunia II. Bab ini menceritakan bahwa De Gaulle yang kembali
memerintah, membuat sebuah konstitusi yang membawa kestabilan
politik di Prancis. Dia menyelesaikan masalah Aljazair dan sambil
Bab 28: Prancis Selama Perang Dunia II menolak pemerintahan supra-nasional, meneruskan pembentukan
masyarakat Uni Eropa. Para oposisi politik kembali berpengaruh
Bab ini menceritakan bahwa setelah kekalahan bulan Juni sejak pemilihan presiden tahun 1965. Krisis 1968 mengungkapkan
keanekaan aspirasi sebuah masya- rakat yang mengalami perubahan-
perubahan mendalam, dan desas- desusnya mengakibatkan
mundurnya Jenderal de Gaulle sesudah kegagalan referendum bulan
April 1969. Bab ini diakhiri dengan dokumen mengenai republic
baru menurut de Gaulle.

Bab 31: Republik V yang Mengakar. Pasca-Gaullisme dan


Pemerintahan yang Silih Berganti Haluan Politiknya

Bab ini menceritakan bahwa tanpa menimbulkan krisis


institusi-institusi kenegaraan, Georges Pompidou yang pada
dasarnya meneruskan politik de Gaulle, digantikan oleh Valéry
Giscard d’Estaing, yang mendapat dukungan dari oposisi berhaluan
tengah dan yang usaha melakukan perubahan terhambat oleh krisis.
François Mitterrand mengganti Valéry Giscard d’Estaing dan
pemilihannya menjadi Presiden Republik mengawali jaman
pemerintahan silih berganti haluan politiknya. Sesudah pemilihan
legislatif tahun 1986, mulailah periode pemerintahan ber- sama
(cohabitation). Bab ini diakhiri dengan dokumen mengenai
masyarakat yang tidak bisa bergerak (1969)

Bab 32: Perubahan-Perubahan Prancis Pada Paruh Kedua Abad


ke-20

Bab ini menceritakan bahwa sejak akhir tahun 1940-an,


Prancis mengalami perubahan yang mendalam. Dia menjadi
kekuatan industri yang besar, jumlah petani sangat menurun,
sementara jumlah pekerja melonjak di sektor sekunder (industri) dan
lebih-lebih lagi di sektor tertier (jasa), dan cara-cara hidup
cenderung sama. Bab ini diakhiri dengan dokumen mengenai
luktuasi Lapangan Kerja pada 31 Desember, Tahun 1954 –1985

Anda mungkin juga menyukai