Sejarah Prancis
Sejarah Prancis
7-12, François Lebrun bab 13-19, Jean Carpentier bab 20 dan 21,
dan Jean-Marie Mayeur bab 22-32.
Judul asli: Histoire de France
Penerbit: KPG (Kepustakaan Populer Gramedia)
oleh Jean Carpentier dan François LebrunÉdition du Seuil, Paris, Gedung Kompas Gramedia, Blok 1 Lt. 3 Jl. Palmerah Barat No. 29-
1987 37, Jakarta 10270
Tlp. 536 50 110, 536 50 111
Nama lengkap: Jean Carpentier Email: redaksi.kpg@gramediapublishers.com
Tempat, tanggal lahir: Sedan 19 Bab 1: Dari Zaman Batu Menuju Zaman Besi: Awal Mula
November 1923 Keberadaan Manusia (Milenium VI sampai 500-an SM)
Meninggal :2 Desember 2013 di Tours Sinopsis dari yang pertama adalah bab ini menjelaskan
bahwa manusia sudah berada di wilayah Perancis sekitar 1.800.000
Perkerjaan: sejarawan modernis Prancis tahun yang lalu, mereka mengalami banyak sekali perubahan untuk
menyesuaikan diri dengan iklim yang sering berubah pada masa
prasejarah. Cara mereka menyesuaikan diri adalah dengan
Sejarah Prancis: Dari Zaman Prasejarah hingga Akhir Abad ke-20
memanfaatkan lingkungan dan alam yang berada di sekitar mereka.
J. Carpentier & F. Lebrun (Ketua Tim Penulis) Lalu bab ini menjelaskan mengenai Revolusi Neolitik yang terjadi
sekitar 6000-1800 SM yaitu pergeseran pola kehidupan penduduk di menjelaskan perkembangan masyarakat pribumi di wilayah Perancis
Barat. Diceritakan bahwa dalam Revolusi Neolitik ini terdapat yakni berbagai macam suku seperti suku bangsa Liguria dan Iberia.
perubahan-perubahan di lingkungan maupun dalam masyarakat yang Bab ini di akhiri dengan Gaule menurut pandangan Julius Caesar
dan juga mengenai Oppidum Bibracte di Bukit Beuvray.
menetap di wilayah tersebut, karena revolusi tersebut terbentuknya
satuan-satuan wilayah dan muncul juga beberapa budaya-budaya
Bab 3: Penaklukan Gaule (2 SM-1 Masehi)
baru. Bab ini juga menjelaskan salah satu kebudayaan sana yaitu
Kebudayaan Chasséen mulai dari asal usulnya dan ciri utama
Bab tiga menjelaskan mengenai orang- orang Romawi, di
budaya ini. Lalu bab ini juga menjelaskan akhir dari zaman Neolitik
bawah pimpinan Julius Caesar, melancarkan aksi-aksi penaklukan
dan awal mula Metalurgi yang lama-lama ke periode Protosejarah
Gaule. Bab ini menjelaskan mengenai tanda-tanda awal aksi
yang bermula dari zaman Perunggu. Bab ini menjelaskan bahwa di
penaklukan, campur tangan yang terjadi dengan Roma, Tata
zaman ini terjadi perkembangan yang pesat yang menyebabkan pemerintahan provinsi pada masa itu yang disertai dengan
perpecahan di masyarakat bukan hanya itu tapi juga menjelaskan perkembangan yang terjadi. Bab ini juga menjelaskan mengenai
mengenai keadaan wilayah pada masa itu juga. Lalu sampailah ke serbuaannya yang terjadi pada tahun 58 SM, lalu pengepungan
puncak pencapaian zaman perunggu dan masuklah ke Awal Zaman Gaule oleh orang-orang Romawi dan juga Vercingetorix yang
Besi. Dimulai dari penemuan logam besi hingga peradaban Hallstatt menjadi simbol persatuan nasional dalam menghadapi ancaman
dan genjala kolonisasi hingga ke pendirian kota Marseille. Bab ini asing serta menjadi sosok panutan bagi pahlawan nasional. Bab ini
juga menyertakan gambar tipe rumah budaya pada masa itu dan juga menjelaskan juga penuntasan penaklukan serta aksi-aksi
menjelaskan lebih detail mengenai pendirian kota Marseille. pembrontakan yang terakhir, pendirian tugu-tugu kemenangan
Kaisar Augustus, Kebangkitan Kaum bangsawan Gualois yang
Bab 2: Pembentukan Gaule (Abad ke-5-Abad ke-2 SM) disertakan dengan kegagalan untuk mendirikan kekaisaran Gaule. Di
akhir bab tersebut dijelaskan perbentengan Caesar di Depan Alésia
Bab dua menceritakan mengenai Pembentukan Gaule,
dan juga penyerahan diri Vercingetorix.
bagaimana pembentukan tersebut bisa terjadi, pembagian wilayah
pada saat itu, tatanannya secara seluruh maupun secara politiknya,
lalu juga menjelaskan mengenai kawasan yang memikat, serta Bab 4: Pemerintahan Baru (Abad I SM – Abad I M)
dengan Gauele Selatan yang terdiri dari Marseille sebagai pusat
Bab empat menceritakan mengenai perubahan kekuasaan
utama perdagangan di Gauele Selatan pada masa itu. Bab ini juga Gaule dan juga sistem provinsi yang meliputi persyarat umum yang
dibutuhkan, Provinsi Narbonnaise yang merupakan wilayah yang Gaule pada tahun 260-274 hingga sampai akhir Gaule di abad ke-3.
diserahkan Augustus kepada Senat. Bab ini menjelaskan juga Lalu bab ini menceritakan mengenai beberapa hal yang terjadi di
mengenai ketiga Gallia, Provinsi-provinsi di Germania dan juga di abad ke-4 mulai dari Pembaharuan, terjadinya penataan kembali
wilayah pengunungan Alpen, lalu berbagai hal mengenai keadaan Gaule, Aristokrasi Gaulois dan Kehidupan Budaya, perubahan di
politik, status yang diterapkan, lalu juga struktur pemerintahan bidang agama, aktivitas ekonomi yang disertai dengan paksaan
sebuah Cité dan integrasi masyarakat Gaulois serta unsur-unsur sosial, lalu munculny permasalahan dibidang agama hingga Gaule
kekuatan pemersatu. Di akhir bab empat dijelaskan bahwa Kaisar pun runtuh. Lalu bab ini diakhiri dengan dokumen mengenai
Claudius menawarkan peluang menjadi anggota Senat Roma bagi Wilayah Éduen Pada Awal Abad ke-4 dan juga dokumen kemurahan
orang Gaulois yang disertakan juga dengan penjelasan mengenai hati Santo Martin.
seorang petinggi Gaulois pada awal pemerintahan kekaisaran pada
tahun 19-20 M. Bab 7: Zaman Pemerintahan Bangsa-Bangsa Barbar (Akhir Abad
ke-4 hingga Akhir Abad ke-7)
Bab 5: Peradaban Gallia-Romawi (Abad 1-2 Masehi)
Bab lima menjelaskan mengenai Peradaban Gallia-Romawi Bab tujuh menjelaskan mengenai wilayah Gaule yang
mulai dari peradaban kota, penduduk serta ruang kota, tata mengalami perubahan-perubahan luar biasa. Akibat dari rutuhnya
lingkungan kota seperti hal-hal yang ada di sekitar mereka seperti kekaisaran Romawi dan gelombang invasi bangsa-bangsa Barbar
rumah-rumah dan berbagai macam bangunan, bukan hanya itu juga maka lahirlah kekuatan-kekuatan baru yaitu kekuatan bangsa Frank,
tapi bab ini menceritakan mengenai kegiat perekonomian yang bersamaan dengan itu, dinasti Mérovingiens. Di bawah
masyarakat dan juga kehidupan sosialnya, berbagai macam tanda- kekuasaan yang goyang dari dinasti tersebut terjadilah pembauran
tanda kehadiran otoritas Roma, lalu tradisi-tradisi yang ada pada bertahap antara unsur Barbar dan unsur Romawi, lalu juga terdapat
masa itu, dan juga dewa-dewa yang mereka sembah pada masa itu perkembangan masyarakat baru yang lebih bersifat pendesaan serta
serta dengan agama Kristen yang mulai muncul. Pada akhir bab ini lebih keras dan juga bab ini menjelaskan mengenai keberlanjutan
disertai dokumen mengenai Vicus dan tempat pemujaan Gaulois di penyebaran agama Nasrani. Di akhir bab ini disertai dokumen
Sanxay. mengenai Pembaptisan Clovis.
Bab enam menceritakan mengenai invasi Barbar dan kemelut Bab delapan menceritakan mengenai menjelang abad ke-8,
kekuasaan Romawi mengakibatkan krisis yang parah pada abad ke- saat dua peradaban tersebut sedang berjaya, yaitu peradaban Islam
3. Bab ini dimulai dengan menceritakan krisis yang terjadi pada dan Byzantium, Barat menyusun kesatuannya di bawah dinasti yang
abad yang ke-3 dimulai dari gelombang invasi, lalu kekaisaran bernama Carolingiens. Setelah dinobatkan oleh Gereja pada tahun
800, Kaisar pada masa itu yaitu Charlemagne membangun sebuah
kekaisaran “Romawi” yang sebenarnya berbangsa Frank dan penduduk kerajaan Prancis selama berabad-abad. Bab ini disertai
beragama Katolik. Bab ini juga menjelaskan berbagai macam tiga dokumen, yang pertama mengenai penyerahan diri kepada
institusi- institusi baru berdiri, “Renaisans Carolingienne” dan bisa Guillaume Cliton, Comte Flandre, tahun 1127, dokumen sumpah
dibilang cukup baik, tetapi yang utama adalah bahwa dalam perdamaian di Beauvais (1023), dan yang terakhir mengenai piagam
masyarakat terbentuk sebuah jaringan hubungan antarmanusia yang pembebasan dari Servage.
lain. Dalam lingkup itulah muncul Francie Barat. Bab ini diakhiri
dengan dokumen sumpah-sumpah Strasbourg.
Bab 11: Kerajaan Akbar Dinasti Capétiens (1180-1328)
Bab 9: Kelahiran Prancis (Abad 10-12)
Bab ini menceritakan bahwa dari tahun 1180 sampai tahun
Bab sembilan menceritakan bahwa tahun seribu merupakan 1328, terutama selama masa pemerintahan Philippe Auguste, Saint
gagasan yang tentunya kurang tepat, tetapi masa itu juga merupakan Louis dan Philippe le Bel, kerajaan dinasti Capétiens mengalami
masa dimana terjadi sebuah perubahan besar. Setelah gelombang masa kejayaan, sebuah kejayaan yang diraih berkat dari
invasi terakhir yang dilakukan oleh orang Arab, Hungaria, kecemerlangan para penguasa kerajaan, keteraturan
Normands, terjadilah sebuah perkembangan luar biasa di bidang penyelenggaraan pemerintahan, serta dinamisme ekonomi, namun
ekonomi, kependudukan dan budaya yang mengubah Prancis dan sekalipun menghadapi kelesuan menjelang pada akhir zaman itu
Barat pada umumnya. Bab ini menceritakan bahwa perubahan ini maupun kekayaan khazanah budaya yang membuat seluruh kawasan
menguntungkan keluarga raja- raja Capétiens yang memimpin barat terpengaruh peradaban Prancis. Bab ini disertai dokumen
kerajaan Prancis sejak tahun 987 sehingga mereka berhasil mengenai keadilan yang ditetapkan Saint Louis.
menempati posisi yang cukup tinggi pada abad ke-12. Bab ini juga
disertai dengan dokumen pemilihan Hugues Cepet. Bab 12: Perang Seratus Tahun dan Masa Penuh Tantangan
(1328-1483)
Bab 10: Masyarakat Feodal
Bab ini menceritakan bahwa abad ke-14 dan ke-15
Bab ini menceritakan mengenai munculnya masyarakat merupakan masa penuh dengan tantangan bagi Prancis maupun
feudal di Prancis dan istilah dari kata “feodal” tersebut serta asal Dunia Barat, yang selain diliputi peperangan, yakni Perang Seratus
usul katanya. Sepajang Abad Pertengahan terbentuk sebuah tatanan Tahun dan perang antara Louis XI melawan Charles le Téméraire,
masyarakat yang khas yang terdiri dari tiga yaitu mereka yang dan juga ditandai oleh kemunduran jumlah penduduk (Wabah Besar
berperang di dunia kastil dan juga para ksatria. Kedua yaitu mereka Penyakit Sampar merupakan faktor penyebab utama) dan resesi
yang berkerja di dunia pendesaan dan desa-desa atau kata lain dunia ekonomi. Bab ini menjelaskan juga bahwa di tengah kecamuknya
petani, dan yang terakhir adalah mereka yang berdoa atau kata lain prahara tersebut, Gereja mengalami krisis intern yang parah, namun
dunia rohaniawan. Bab ini menjelaskan bahwa inilah masyarakat Negara semakin menegaskan kedaulatannya. Babi ini disertai
feodal yang akan menjadi kerangka kehidupan hampir seluruh dokumen mengenai hancurnya desa-desa Perancis selama Perang
Seratus Tahun.
Bab 15: Krisis Peperangan Antaragama (1559-1610)
Bab 13: Kehidupan di Desa dan Kota dari Abad ke-15 sampai
Abad ke-18 Bab ini menceritakan mengenai para penganut Katolik dan
Protestan yang selama hampir empat puluh tahun terkoyak ke dalam
Bab ini menceritakan bahwa dari abad ke-15 sampai awal konflik yang lebih tepat disebut dengan “Peperangan Antaragama”,
abad ke-18, jumlah penduduk Prancis mengalami perubah, menurut yang sekaligus menjadi krisis nasional teramat parah terutama akibat
keadaan semasa dan tak pernah melewati batas puncak 20 juta lemahnya otoritas kerajaan selama berada di bawah pemerintahan
penduduk: tingkat kelahiran dan kematian, yang sama tingginya, ketiga putra Henri II. Bab ini juga menjelaskan mengenai
saling mengimbangi. Pertanian serealia merupakan kegiatan utama. kebijaksanaan politik Henri IV yang mampu memulihkan
Bab ini menjelaskan mengenai penduduk Prancis yang hampir perdamaian pada tahun 1598, dengan ditetapkannya keputusan édit
semuanya beragama Kristen, menemukan tempat bernaung untuk de Nantes. Bab ini disertai dokumen mengenai sebuah episode
melawan kesulitan hidup melalui ikatan solidaritas kekeluargaan. perang antaragama di daerah Auvergne dan juga dokumen mengenai
Bab ini juga disertai dokumen mengenai kehidupan sebuah keluarga loyalisme kepada monarki, Patriotisme dan sikap toleran pada tahun
di masa Ancien Régime dan juga dokumen mengenai krisis ekonomi 1610.
pada masa Ancien Régime
Bab 16: Prancis Pada Masa Richelieu dan Mazarin (1610-1661)
Bab 14: Abad ke-16, dari Charles VIII hingga Henri II (1483-
1559) Bab enam belas menceritakan bahwa setelah kekacauan di
awal pemerintahan Louis XIII, Richelieu, mereka membangun
Bab empat belas menceritakan mengenai ekspedisi kembali kekuasaan raja, baik di dalam maupun di luar. Akan tetapi
peperangan ke Italia yang dilancarkan oleh Charles VIII, Louis XII politik perangnya melawan wangsa Habsburg dan beban yang
dan François I yang berbuntut pada pertikaian yang berlangsung diakibatkannya, menyulut perlawanan yang hebat. Bab ini
sampai tahun 1559, antara wangsa Prancis dengan wangsa Austria. menjelaskan bahwa Politik tersebut, yang dilanjutkan oleh Mazarin
Bab ini juga menceritakan bahwa di dalam negeri, François I dan sewaktu pemerintahan Louis XIV yang masih di bawah umur,
Henri II memperkokoh kedaulatan raja, mengantar keberhasilan mengakibatkan sebuah perang saudara, la Fronde, yang berakhir
Renaisans, namun mereka tak mampu menghalangi penyebarluasan dengan kemenangan di pihak monarki. Bab ini juga diliputi
ajaran Calvinisme. Dokumen yang terdapat pada akhir bab ini dokumen mengenai sebuah mazarinade dan juga dokumen mengenai
adalah mengenai penduduk Paris yang mendapati berita mengenai perlawanan terhadap pemantapan kekuasaan monarki di bawah
kekalahan di Pavia. Louis XIII.
Bab ini menceritakan bahwa setelah pemerintahan wali raja
Bab 17: Pemerintahan Sendiri Louis XIV (1661- 1715) serta masa eksperimen penerapan sistem keuangan oleh Law (1715-
Bab ini menceritakanbahwa Louis XIV menjalankan sendiri 1723), masa pemerintahan menteri kardinal Fleury (1726-1743)
kekuasaannya sejak tahun 1661. Tekad utamanya adalah menjadi periode yang diisi perdamaian di luar negeri dan
memperkuat kedaulatan raja dan mewujudkan keesaan agama. kemakmuran di dalam negeri. Bab ini juga menceritakan bahwa
Keinginannya untuk mendominasi di Eropa membawanya unutk akhir dari pemerintahan Louis XV (1743-1774) ditandai oleh dua
memulai sebuah peperangan yang nyaris tak kenal henti sejak tahun kali peperangan yang sulit, oleh meningkatnya defisit keuangan, dan
1672. Bab ini menjelaskan bahwa peperangan ini mengancam oleh kerusuhan para parlements. Louis XVI, yang naik takhta pada
kebangkitan keuangan dan ekonomi yang diupayakan Colbert. tahun 1774, dipaksa memanggil état généraux (majelis perwakilan
Meskipun demikian, para pengarang dan seniman klasik umum) untuk bersidang. Bab ini juga disertai dua dokumen, yang
menyumbang untuk menjadikan masa pemerintahannya satu zaman pertama yaitu sistem law menurut pandangan daerah dan dokumen
yang gemilang. Bab ini disertai dengan dokumen mengenai Louis mengenai Louis XV yang mempertegas kembali prinsip-prinsip
XIV di mata seorang pastor jemaat desa.
monarki absolut.