Dari sisi kelahiran : Ius Soli (pedoman kewarganegaraan berdasarkan tempat atau daerah kelahiran) dan Ius
Sanguinis (pedoman kewarganegaraan berdasarkan darah dan keturunan).
Dari sisi perkawinan : adanya asas kesatuan hukum (adanya pemahaman/komitmen menjalankan kebersamaan
atas dasar hukum/adanya kewarganegaraan yang sama) dan asas persamaan derajat (suami istri tetap memiliki
status perkawinan masing-masing, menghindari adanya penyelundupan hukum)
3. UNSUR-UNSUR YANG MENENTUKAN KEWARGANEGARAAN
Unsur Darah Keturunan (Ius Sanguinis) : kewarganegaraan dari orang tua yang menurunkan nya dan
menentukan kewarganegaraan seseorang
Unsur Daerah Tempat Tinggal ( Ius Soli) : daerah tempat seseorang dilahirkan menentukan kewarganegaraan.
Unsur Pewarganegaraan (Naturalisasi) ; dalam pewarganegaraan aktif seseorang dapat memilih kehendak
warganegaranya (hak opsi), pewarganegaraan pasif yaitu seseorang dapat menolak hak pewarganegaraannya
dengan menggunankan hak repudiasi. Unsur pewarganegaraan mengikuti syarat/prosedur dalam sebuah
negara.
4. PROBLEM STATUS KEWARGANEGARAAN
Apatride : orang yang tidak memiliki status kewarganegaraan, sisi negatifnya akan mempersulit seseorang
untuk menjadi penduduk suatu negara.
Bipatride : orang yang memiliki status kewarganegaraan rangkap/dwikewarganegaraan.
Multipratide : status kewarganegaraan seseorang yang memiliki dua/lebih kewarganegaraan.
5. KARAKTERISTIK WARGA NEGARA YANG DEMOKRATIS