Anda di halaman 1dari 4

Nama : Nikita Putri Amanda

Kelas : 3F Akuntansi Manajemen


No / NIM : 20 / 2042520227
Rangkuman Evaluasi dan Pengendalian Strategi
Pengertian
Evaluasi adalah proses sistematis untuk menilai atau mengukur kinerja, efektivitas,
efisiensi, atau nilai suatu objek, program, kebijakan, atau proyek berdasarkan kriteria-kriteria
yang telah ditetapkan sebelumnya. Evaluasi biasanya dilakukan untuk mengevaluasi
pencapaian tujuan, identifikasi kelemahan dan kekuatan, serta memberikan umpan balik yang
berguna untuk pengambilan keputusan dan perbaikan.
Pengendalian strategi merujuk pada proses pengawasan dan pengendalian
pelaksanaan strategi organisasi atau perusahaan. Tujuan pengendalian strategi adalah untuk
memastikan bahwa langkah-langkah yang diambil sesuai dengan rencana strategis yang telah
ditetapkan dan mencapai tujuan yang diinginkan. Pengendalian strategi melibatkan
pemantauan kinerja organisasi, evaluasi hasil strategi yang sedang berjalan, dan pengambilan
tindakan korektif jika ditemukan ketidaksesuaian atau ketidakberhasilan. Hal ini melibatkan
pengukuran dan pemantauan indikator kunci kinerja (Key Performance Indicators/KPIs),
analisis data, dan pelaporan kepada pihak yang berwenang.
Proses pengendalian strategi meliputi perencanaan dan penetapan sasaran yang
spesifik, pengukuran dan pemantauan kinerja, pembandingan hasil dengan sasaran yang
ditetapkan, identifikasi perbedaan atau ketidaksesuaian, analisis penyebab ketidaksesuaian,
serta pengambilan tindakan perbaikan atau korektif yang diperlukan. Pengendalian strategi
memainkan peran penting dalam menjaga konsistensi pelaksanaan strategi, mengevaluasi
keberhasilan strategi, dan menyesuaikan langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai
tujuan strategis. Dengan menggunakan pengendalian strategi yang efektif, organisasi dapat
mengurangi risiko, memaksimalkan efisiensi, dan meningkatkan hasil strategis yang
diinginkan.
Proses Evaluasi dan pengendalian Strategi  (Wheelen & Hunger):
1. Menentukan apa yang akan diukur
2. Menetapkan standar kinerja
3. Mengukur kinerja aktual
4. Membandingkan kinerja aktual dengan standar yang telah ditetapkan
5. Mengambil tindakan perbaikan.
Karakteristik Evaluasi Strategi
1. Tujuan yang jelas: Evaluasi strategi harus didasarkan pada tujuan yang jelas dan
terukur yang telah ditetapkan sebelumnya. Tujuan tersebut harus spesifik, terukur,
dapat dicapai, relevan, dan terbatas waktu (SMART).
2. Kriteria evaluasi yang ditetapkan: Evaluasi strategi harus didasarkan pada kriteria
evaluasi yang telah ditetapkan sebelumnya. Kriteria ini dapat mencakup pencapaian
tujuan, efisiensi penggunaan sumber daya, kepuasan pelanggan, kinerja keuangan,
pangsa pasar, inovasi, dan sebagainya.
3. Pendekatan holistik: Evaluasi strategi harus melibatkan pendekatan yang holistik,
melihat strategi secara menyeluruh dari berbagai dimensi dan perspektif. Ini
mencakup aspek internal dan eksternal, kuantitatif dan kualitatif, serta dampak jangka
pendek dan jangka panjang.
4. Pengumpulan data yang komprehensif: Evaluasi strategi memerlukan pengumpulan
data yang komprehensif dan relevan. Data tersebut dapat berasal dari berbagai
sumber, seperti analisis kinerja, survei, wawancara, data pasar, dan informasi terkait
lainnya.
5. Metode evaluasi yang valid dan reliabel: Evaluasi strategi harus menggunakan metode
evaluasi yang valid dan reliabel. Metode ini harus didasarkan pada prinsip-prinsip
ilmiah dan memungkinkan analisis objektif dan akurat terhadap data yang
dikumpulkan.
6. Partisipasi pemangku kepentingan: Evaluasi strategi sebaiknya melibatkan partisipasi
pemangku kepentingan yang relevan, seperti manajemen senior, karyawan,
pelanggan, mitra bisnis, dan pihak lain yang terlibat dalam pelaksanaan strategi.
Partisipasi mereka dapat memberikan wawasan yang berharga dan memperkuat
validitas evaluasi.
7. Kontinuitas dan perbaikan: Evaluasi strategi harus menjadi proses yang berkelanjutan
dan melibatkan siklus perbaikan yang terus-menerus. Temuan evaluasi harus
digunakan untuk mengidentifikasi peluang perbaikan dan menginformasikan
perubahan yang diperlukan dalam strategi dan pelaksanaannya.
8. Komunikasi dan pelaporan: Hasil evaluasi strategi perlu dikomunikasikan secara
efektif kepada pemangku kepentingan yang relevan. Pelaporan evaluasi harus jelas,
transparan, dan mudah dimengerti, menyampaikan temuan, rekomendasi, dan
tindakan yang diperlukan dengan jelas dan terperinci.
Dengan memperhatikan karakteristik ini, evaluasi strategi dapat memberikan pemahaman
yang mendalam tentang kinerja strategi, membantu pengambilan keputusan yang
informasional, dan memfasilitasi perbaikan berkelanjutan dalam pelaksanaan strategi
organisasi.
Proses Mengevaluasi Strategi
Evaluasi strategi dibutuhkan oleh semua tipe dan ukuran organisasi. Evaluasi strategi
sebaiknya mampu mempertanyakan ekspektasi dan asumsi yang dibuat oleh manajemen,
memicu timbulnya penilaian terhadap tujuan dan nilai, serta seharusnya menstimulasi
kreativitas dalam menghasilkan alternatif dan memformulasi kriteria dari evaluasi. Di
samping ukuran organisasi, diperlukan manajemen dengan berkeliling (management by
wandering around) di seluruh tingkatan penting untuk evaluasi strategi yang efektif. Aktivitas
evaluasi strategi harus dilakukan terus-menerus, tidak hanya pada akhir periode waktu
tertentu atau hanya setelah masalah terjadi. Menunggu hingga akhir tahun adalah ibarat
menutup pintu kandang setelah kudanya melarikan diri.
Mengevaluasi strategi secara terus-menerus daripada berbasis periodik membantu
memungkinkan standar penilaian perkembangan dapat dibuat dan dimonitor dengan lebih
efektif. Beberapa strategi membutuhkan waktu beberapa tahun saat diimplementasikan;
konsekuensi hasil yang akan dinilai belum dapat dilihat hingga beberapa tahun. Strategi yang
sukses merupakan kombinasi antara kesabaran dan keinginan yang kuat untuk mengambil
tindakan korektif sat diperlukan. Selalu ada masanya ketika tindakan korektif dibutuhkan
dalam sebuah organisasi.
Mengukur Kinerja Organisasi
Aktivitas evaluasi strategi penting lainnya adalah mengukur kinerja organisasi
(measuring organizational performance). Aktivitas ini termasuk membandingkan hasil yang
diharapkan dengan hasil yang sesungguhnya, menyelidiki deviasi dari rencana, mengevaluasi
kinerja individu, dan menilai perkembangan yang terjadi dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Baik tujuan jangka panjang maupun tujuan tahunan dapat digunakan dalam proses
ini. Kriteria untuk mengevaluasi strategi- strategi harusnya dapat diukur dan mudah
diverifikasi. Kriteria untuk memprediksi hasil mungkin lebih penting dibandingkan kriteria
yang mengungkapkan hal yang telah terjadi, Contohnya, saat burus laporan sederhana bahwa
penjualan kuartal terakhir adalah 20% lebih rendah dari yang diharapkan, para penyusun
strategi perlu mengetahui bahwa penjualan pada kuartal berikutnya mungkin saja 20% di
bawah standar, kecuali dilakukan tindakan untuk membalikkan tren ini. Kendali efektif
membutuhkan perkiraan yang akurat.
Audit
Alat yang sering kali digunakan dalam evaluasi strategi adalah audit. Auditor
memeriksa laporan keuangan perusahaan untuk menentukan apakah hal tersebut telah disusun
berdasarkan prinsip- prinsip akuntansi yang berlaku umum (generally accepted accounting
principles-GAAP) dan apakah mereka menunjukkan aktivitas yang benarnya yang terjadi di
perusahaan. Auditor independen menggunakan standar yang disebut standar audit yang
berlaku umum (generally accepted auditing standards-GAAS). Perusahaan akuntan publik
sering kali memiliki divisi yang menyediakan jasa evaluasi strategi.
Berikut ini adalah beberapa fungsi audit manajemen strategis:
1. Mengevaluasi Proses Perencanaan Strategis: Proses ini termasuk penilaian kualitas
dan kesesuaian analisis lingkungan internal dan eksternal, identifikasi risiko dan
peluang, dan pemilihan strategi yang disarankan. Audit akan memastikan bahwa
proses ini dilakukan secara efektif dan menghasilkan rencana strategis yang baik.
2. Menilai Konsistensi dengan Tujuan dan Nilai Perusahaan: Audit strategis akan
memeriksa sejauh mana rencana strategis sesuai dengan tujuan jangka panjang
perusahaan dan nilai-nilai inti yang ingin dicapai. Ini akan membantu memastikan
bahwa strategi yang diusulkan sesuai dengan visi dan misi perusahaan.
3. Mengukur Kinerja Strategis: Audit dapat membantu dalam mengukur kinerja strategis
perusahaan dengan membandingkan hasil yang dicapai dengan tujuan yang
ditetapkan. Audit akan menilai keberhasilan strategi, menganalisis kinerja keuangan
dan non-keuangan, dan menemukan area di mana perbaikan dapat dilakukan.
4. Mendeteksi Ketidaksesuaian dan Risiko: Audit strategis juga akan membantu dalam
menemukan ketidaksesuaian atau risiko yang mungkin terjadi selama pelaksanaan
strategi. Ini termasuk menemukan pelanggaran kebijakan, kerentanan terhadap
perubahan pasar atau lingkungan bisnis, serta penilaian risiko yang terkait dengan
pelaksanaan strategi.
5. Memberi Rekomendasi Perbaikan: Audit strategis akan menghasilkan saran untuk
meningkatkan proses perencanaan dan pelaksanaan strategi perusahaan. Saran dapat
mencakup perubahan proses, perubahan kebijakan, atau peningkatan keterampilan dan
kapasitas organisasi. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa strategi dapat
diterapkan lebih lanjut.

Anda mungkin juga menyukai