Anda di halaman 1dari 8

Manajemen Proyek Sistem Informasi

MANAJEMEN PROYEK DALAM PRAKTEK


Ratna Rahmawati Rahayu, M.Kom.
METODELOGI DALAM MANAJEMEN PROYEK
Dalam melaksanakan proyek membutuhkan pedoman atau pendekatan
untuk melaksanakan proyek yang telah ditentukan.
Tujuannya adalah untuk memastikan perangkat lunak yang dihasilkan
berkualitas tinggi yang memenuhi kebutuhan klien dengan jadwal dan
anggaran yang telah ditentukan.
METODELOGI DALAM MANAJEMEN PROYEK
Dalam melaksanakan proyek membutuhkan pedoman atau pendekatan
untuk melaksanakan proyek yang telah ditentukan.
Ada beberapa pendekatan atau metodelogi yang dapat digunakan dalam
manajemen proyek, antara lain :
1. Rational Unified Process
2. Extreme Project Management
3. Agile Project Management
4. Metodelogi Tradisional
Rational Unified Process
RUP adalah proses rekayasa perangkat lunak dengan pendekatan alokasi tugas-tugas dan
tanggung jawab dalam organisasi pengembangan perangkat lunak.
Tujuannya adalah untuk memastikan perangkat lunak yang dihasilkan berkualitas tinggi yang
memenuhi kebutuhan klien dengan jadwal dan anggaran yang telah ditentukan.

EXECUTE
RUP Workflow ITERATION
PLAN

DEVELOP DEVELOP DEVELOP EVALUATE


IDENTIFY STAFF
BUSINESS PROJECT ITERATION ITERATION
RISK PROJECT
CASE PLAN PLAN PLAN

REVISIT
RISK
LIST
Extreme Project Management
XPM ditujukan untuk proyek yang tidak diketahui secara jelas sehingga membutuhkan metodelogi yang
lebih cepat, fleksibel dan lincah untuk situasi yang tidak menentu dan berubah-ubah.

Jadi, proyek yang bersifat ekstrim adalah :

1. Requirements dan ekspektasi yang terus berubah-ubah.

2. Waktu pelaksanaan yang sangat ketat.

3. Suasana pendukung yang tidak tetap dan terus berubah.

4. Self-Correcting, banyak variable dan ketidakjelasan internal maupun eksternal pada proyek
maupun organisasi sponsor. Tak ada yang mencatat dan mengarahkan.

5. Tidak dapat diatur secara terstruktur top-down, hanya dapat dipandu dari atas atau diatur dari
bawah sebagai individual, pasangan atau kekompakkan stakeholder yang melakukan penyesusaian
untuk mengkoreksi sendiri (self-correcting) selama proyek berlangsung sambil tetap mengingat
hasil akhir yang diinginkan.
Extreme Project Management
Kontribusi XPM terhadap kesuksesan proyek dilakukan dengan 3 (tiga) cara, yaitu :
1. Manajer proyek menyadari bahwa tidak mungkin melakukan penanganan terhadap ketidaktahuan
dan ketidakpastian seperti cara menangani sesuatu yang telah diketahui dan pasti. Tetapi dengan
melakukan koreksi sendiri secara terus-menerus (real-time), menangani hal itu barulah
dimungkinkan.

2. Berfokus pada komitmen untuk meraih dan mempertahankan misi proyek dengan menginspirasikan
hasrat dan keyakinan diantara stakeholder kunci.

3. XPM tidak hanya merupakan metodelogi, alat bantu manajemen proyekataupun template, tetapi
juga menggunakan pendekatan holistik, berpusat pada sumberdaya manusia, humanistic, berfokus
pada bisnis dan berdasarkan realita.
Extreme Project Management
XPM dapat dikatakan berhasil jika mencapai hal-hal berikut :
1. Klien merasa puas dengan hasil sementara yang dicapai dan proyek berada pada jalur yang tepat.

2. Klien merasa puas dengan hasil akhir dan sesuai dengan kriteria keberhasilan yang disepakati
sepanjang berlangsungnya proyek.

3. Manfaat hasil proyek yang dapat dirasakan. Manfaat bisnis yang dituju dengan adanya proyek
tersebut dapat terukur dan jelas.

4. Anggota tim merasa puas selama proyek berlangsung dan berkeinginan untuk terlibat dalam proyek
yang sejenis.
Agile Project Management
Metodelogi Agile Project Management berfokus pada manusia, hasil, metode yang minimal
dan kolaborasi maksimum untuk mengantisipasi proyek e-business yang bergerak cepat dan
sering berubah.

Waterfall/Tradisional Agile

REQUIREMENTS fixed RESOURCES DATE

VALUE
Driven
PLAN
Driven

RESOURCES DATE estimate REQUIREMENTS

Anda mungkin juga menyukai