Anda di halaman 1dari 5

KHUTBAH JUMAT

‫صيَا َم َأِل ْج ِل التَّ ْق ٰوى‬ ‫هّٰلل‬


َ ‫ َوفَ َر‬،‫ش ْه ًرا ُمبَا َر ًكا‬
ِّ ‫ض َعلَ ْينَا ال‬ َ ‫اَ ْل َح ْم ُد ِ ِ َج َع َل َر َم‬
َ َ‫ضان‬

ُ ‫ش َه ُد َأنَّ ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َر‬


ُ‫س ْولُه‬ َ َ‫ش َه ُد َأنْ اَل ِإ ٰلهَ ِإاَّل هللاُ َو ْح َدهُ ال‬
ْ ‫ َوَأ‬،ُ‫ش ِر ْي َك لَه‬ ْ ‫َأ‬

‫ص ْحبِ ِه َأه ِْل الت ُّٰقى َوا ْل َو ٰفى‬ ٰ


َ ‫ َوع َٰلى آلِ ِه َو‬،‫سيِّ ِدنَا َم َح َّم ٍد ا ْل ُم ْجتَ ٰبى‬
َ ‫سلِّ ْم ع َٰلى‬ َ ‫اَللّ ُه َّم‬
َ ‫ص ِّل َو‬

‫ فَقَا َل هللاُ تَ َع ٰالى فِ ْي ِكتَابِ ِه‬.‫س ْي بِتَ ْق َوى هللاِ َوطَا َعتِ ِه فَقَ ْد فَازَ َم ِن اتَّقَى‬ ِ ‫سلِ ُم ْونَ ! ُأ ْو‬
ِ ‫ص ْي ُك ْم َونَ ْف‬ ْ ‫ فَيَاَأيُّ َها ا ْل ُم‬،ُ‫َأ َّما بَ ْعد‬
ِّ ‫ يَ ۤاَأيُّ َها الَّ ِذيْنَ ٰء َمنُوا ُكتِ َب َعلَ ْي ُك ُم‬.‫س ِم هللاِ ال َّر ْحمٰ ِن ال َّر ِح ْي ِم‬
‫الصيَا ُم َك َما‬ َّ ‫ َأع ُْو ُذ بِاهللِ ِمنَ ال‬:‫ا ْل َك ِر ْي ِم‬
ْ ِ‫ ب‬،‫ش ْيطَا ِن ال َّر ِج ْي ِم‬
‫ُكتِ َب َعلَى الَّ ِذيْنَ ِمنْ قَ ْبلِ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَتَّقُ ْو‬

Ma`â syiral Muslimîn jamaah shalat Jumat hafidhakumullâ h.

Marilah kita senantiasa mengingatkan kepada diri kita sendiri agar senantiasa
meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT, Meningkatkan ibadah kita di bulan
Ramadhan diantaranya dengan senantiasa berusaha melaksanakan ibadah Ramadhan
dengan sebaik baiknya.

 Makkokkoange engka ki ro riaseng uleng ramalang,iyanatu uleng napabbarakka ii puang


allahutala, yaitu  bulan yang diberkahi Oleh Allah Swt. Terutama karena di bulan Ramadhan
ini ada peristiwa agung, yaitu Nuzul al-Qur’an (turunnya kitab suci al-Qur’an). Al-Qur’an ini
berfungsi sebagai nû r (cahaya), hudan (petunjuk), dan rahmat bagi manusia. Sebagaimana
telah disebutkan di dalam hadis.

Dari Abu Hurairah r.a. ia berkata: Rasulullah s.a.w. memberikan kabar gembira kepada
para sahabat beliau, nalangi kabara madeceng lao ri sahabat na nabitta muhammad SAW.
Makkadai Nabitta: wahai sahabatku, engkanitu nariaseng uleng ramalang, iyanatu uleng
napabbarakka ii puangallahu Ta’alaa, yaitu bulan yang diberkahi, Allah telah
memfardhukan (mewajibkan) atas kalian berpuasa di bulan itu, di bulan itu dibukalah
pintu-pintu surga dan ditutuplah pintu-pintu neraka, dan di bulan itu pula ada Lailatul
Qadar (Malam Qadar) yang lebih baik dari seribu bulan”, Siapa saja yang terhalang dari
kebaikan malam itu maka ia terhalang dari rahmah Allah (HR. al-Nasa’i).

sesungguhnya Nabi Muhammad saw telah berpesan kepada ummatnya jauh hari sebelum
ramadhan tiba. Sejak bulan Rajab kita diajarkan untuk memohon keberkahan hidup di
bulan Rajab, Sya’ban, dan Ramadhan. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh imam Ahmad,
kita diajarkan agar berdoa:  
ٰ
َ‫ضان‬
َ ‫َر َم‬ ْ‫اركْ َل َنا ِفي‬ َ ‫ب َو َشعْ َب‬
ِ ‫ان َو َب‬ ِ ‫اَللّ ُه َّم َب‬
َ ‫اركْ َل َنا فِيْ َر َج‬
  ” Berkahilah kami di bulan Rajab dan bulan Sya’ban, dan berkahilah pula kami di bulan
Ramadhan.” 
  Mengapa kita diajarkan untuk memohon keberkahan? Apakah keberkahan penting bagi kita? Ini
karena keberkahan hidup menjadi keinginan setiap orang orang yang beriman. Dalam makna luas
berkah berarti bertambah kebaikan di atas kebaikan. Di antara hikmah bulan Ramadhan adalah
ada pengabulan doa bagi orang yang berdoa; ada penerimaan tobat orang yang bertobat, dan ada
pengampunan bagi orang yang mohon ampunan. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam sebuah
hadits diriwayatkan dari Ibn ‘Abbas radhiyallau ‘anhuma, di dalam hadits ini disebutkan

“Dalam setiap malam bulan Ramadhan Allah ‘azza wa jalla mengucapkan sebanyak tiga kali:
Adakah orang yang meminta maka aku penuhi permintaannya? Adakah orang yang bertobat maka
aku terima tobatnya? Dan adakah orang yang memohon ampunan maka aku ampuni dia?” (HR. Al-
Thabrâ ni dan al-Baihaqî). 

  Jamaah shalat Jumat yang semoga dimuliakan Allah SWT

  Pada bulan Ramadhan kita diwajibkan berpuasa, untuk menjadikan kita orang-orang yang
bertakwa. Sejarah kewajiban puasa Ramadhan ini ditetapkan pada bulan Sya’ban Tahun Kedua
Hijriyah, Di antara hikmah berpuasa Ramadhan adalah mensyukuri nikmat Allah SWT yang
diberikan kepada kita selama ini. makna ibadah secara mutlak, termasuk ibadah puasa, adalah
ungkapan syukur dari seorang hamba kepada Allah SWT atas nikmat-nikmat yang telah diberikan
kepa kita. Sebagaimana ditegaskan dalam Al-Qur’an surah. Ibrâ him 34
‫و ٰا ٰتى ُكم مِّنْ ُك ِّل ما سا َ ْل ُتم ُْو ۗهُ و ِانْ َت ُع ُّد ْوا ِنعْ م َ هّٰللا‬
َ ‫ت ِ اَل ُتحْ ص ُْو َه ۗا اِنَّ ااْل ِ ْن َس‬
‫ان َل َظلُ ْو ٌم َك َّفا ٌر‬ َ َ َ َ َ
“Dan Dia telah memberikan kepadamu segala apa yang kamu mohonkan kepada-Nya. Dan jika
kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sungguh,
manusia itu sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah)”

Jamaah shalat Jumat yang semoga dimuliakan Allah SWT

Membahas Ramadhan, maka tak bisa lepas dari membahas salah satu rukun Islam, yaitu puasa,
yang diwajibkan pada seluruh orang beriman yang telah memenuhi syarat wajibnya. Puasa
merupakan ibadah yang sangat mulia sebab pahala yang diperoleh langsung diberikan oleh Allah
tanpa perlu ditanyakan jumlah lipat-gandanya.di dalam hadits qudsi di jelaskan: Setiap kebaikan
yang dilakukan anak Adam akan dilipatgandakan dari sepuluh hingga tujuh ratus kali lipat. Ada dua
kebahagiaan bagi orang yang berpuasa: bahagia ketika berbuka dan bahagia ketika berjumpa
dengan Rabb-nya pada hari kiamat. Nabi Muhammad SAW menjelaskan keutamaan puasa
Ramadhan sebagai berikut:

‫ان ِا ْي َما ًنا َواحْ ت َِسابًا ُغف َِر َل ُه َما َت َق َّد َم ِمنْ َذ ْن ِب ِه‬
َ ‫ض‬ َ ْ‫مَن‬
َ ‫صا َم َر َم‬
“Barang siapa yang berpuasa Ramadhan dalam keadaan iman dan ihtisab, maka diampuni dosa-
dosanya yang telah lalu.”

Berkaca pada hadits tersebut,makkita ki lao ri haddesena nabitta nasaba wedding ki papole ii
iyanatu keutamaan keutamaan yang di jelaskan iyaro di lalengna haddesena nabitta bara di papole
ii barakkana uleng ramalang, maka setidaknya ada dua syarat yang harus dilakukan: Puasa dalam
keadaan iman. Iman yang dimaksud adalah membenarkan semua balasan dan pahala yang telah
dijanjikan oleh Allah. Puasa dalam keadaan ihtisab, yaitu mengharap ridha Allah. Oleh karena itu,
seharusnya kita dalam menjalani puasa Ramadhan mengetahui kemuliaan ibadah, menjaga lisan
dari bohong, ghibah, fitnah, menjaga anggota badan dari perbuatan maksiat, menjaga hati dari sifat
hasad, dan tidak memusuhi sesama. Jika kita tidak menjauhi sifat-sifat tercela tersebut, maka
dikhawatirkan kita masuk dalam golongan orang yang disabdakan oleh Rasulullah SAW:

ُ‫ع َو ْال َعطَش‬


ُ ْ‫صيَا ِم ِه اِاَّل ْالجُو‬
ِ ‫ْس لَهُ ِم ْن‬
َ ‫صاِئ ٍم لَي‬
َ ‫َك ْم ِم ْن‬
Artinya: Betapa banyak orang yang berpuasa tapi tidak mendapat apapun dari puasanya kecuali
hanya lapar dan haus. 

Dengan demikian, bisa saja yang bersangkutan menahan lapar dan haus seharian, akan tetapi
hakikatnya tidak melakukan puasa. Bahwa secara hukum yang bersangkutan telah melaksanakan
kewajiban, akan tetapi secara materi puasanya tidak memberikan sedikitpun atau pengaruh apa-
apa dalam keseharian. Bagaimana mungkin? Dirinya masih melakukan hal hal yang menyebabkan
tidak di terimanya pahala oleh Allah SWT, melakukan perbuatan yang dilarang. Begitulah maksud
dari tidak ada pahala sama sekali yang didapat seharian dalam puasa. Nasaba engka ki ro mappuasa
tapi ijama mopa aro diattangi puang Allahu taala nasaba iyanaro riaseng mappuasa bawammi na
degaga naruntukang appalanna pole ri puang Allahu Taalaa. Nau’udzubillahi min dzalik.

Jamaah shalat Jumat yang semoga dimuliakan Allah SWT

Ramadhan tidak selamanya tentang kemuliaan, tapi ada juga ancaman yang ditujukan bagi
segelintir orang. Dikisahkan ketika Nabi menaiki mimbar, pada tangga pertama beliau mengatakan
â mîn. Pada tangga kedua dan ketiga beliau juga mengatakan â mîn. Dikisahkan pole ri nabitta
wettunna engkai makkada Amin wekka tellu wettunna menre ii di mimbar ee. Para sahabat
akhirnya bertanya: Wahai Rasulullah, kami mendengar engkau mengatakan âmîn tiga kali. Nabi
menjelaskan: Pada tangga pertama tadi, Jibril mendatangiku dan mengatakan:

َ ‫َشقِ َي َع ْب ٌد َأ ْد َركَ َر َم‬


ُ‫ فَا ْن َسلَ َخ ِم ْنهُ َولَ ْم يُ ْغفَرْ لَه‬، َ‫ضان‬

Artinya: Celaka orang yang mendapatkan bulan Ramadhan dan melewatinya tapi tidak diampuni
dosa dosanya.

Maka aku mengucapkan ‘â mîn’. Pada tangga kedua Jibril berkata:

َ‫َشقِ َي َع ْب ٌد َأ ْد َركَ َوالِ َد ْي ِه َأوْ َأ َح َدهُ َما فَلَ ْم يُ ْد ِخاَل هُ ْال َجنَّة‬

Artinya: Celaka orang yang masi mendapatkan kedua orang tuanya atau salah satu dari keduanya
tapi hal itu tidak bisa memasukkannya ke surga.

Maka aku mengucapkan ‘â mîn’.

Pada tangga ketiga Jibril berkata:

َ ُ‫َشقِ َي َع ْب ٌد ُذ ِكرْ تَ ِع ْن َدهُ َولَ ْم ي‬


َ ‫ص ِّل َعلَ ْي‬
‫ك‬
Artinya: Celaka orang yang ketika namamu disebut di dekatnya, tapi ia tidak bershalawat padamu.

Macilaka yaro tau ee nasaba nengkalinga asenna nabitta di teppu tapi tidak ber sholawat
kepadanya.

Maka aku mengucapkan ‘â mîn’. 

Doa tersebut disampaikan oleh malaikat terbaik dan diaminkan oleh manusia sekaligus makhluk
terbaik. Maka sungguh rugi orang beriman yang dosanya tidak diampuni oleh Allah setelah
berlalunya Ramadhan. Nau’udzubillahi min dzalik.

Oleh karena itu, marilah Bulan Ramadhan ini, kita jadikan bulan kesederhanaan, bulan peribadatan,
bulan memperbanyak berbuat kebajikan kepada orang-orang fakir dan orang-orang yang
membutuhkan bantuan, ucapan kita dan hati kita dari hal-hal yang dilarang islam, seperti
perkataan keji (qaul az-zû r), ghibah, menebar hoaks, fitnah, baik secara langsung maupun
tidak.Intinya marilah kita jadikan bulan Ramadhan ini bulan sebagai bulan pengampunan dosa dosa
kita, agar kita mendapatkan hikmah yang berharga dan keberkahan hidup. Sebagai penutup
khutbah pertama ini marilah kita renungkan firman Allah Ta’ala dalam QS. al-A’raf (7): ayat 96:  

ِ ْ‫ت م َِّن ال َّس َمآ ِء َو ْاَألر‬


‫ض َولَكِنْ َك َّذب ُْوا َفَأ َخ ْذ ٰن ُه ْم ِب َما َكا ُن ْوا َي ْكسِ ب ُْو‬ ٍ ‫َولَ ْو َأنَّ َأهْ َل ْالقُ َر ٓى ٰء َم ُن ْوا َوا َّت َق ْوا َل َف َتحْ َنا َعلَي ِْه ْم َب َر ٰك‬

Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada
mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu,
maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan.    Semoga kita
mendapatkan hikmah yang berharga dan keberkahan di bulan Ramadhan ini. Amîn yâ rabbal
‘â lamîn. 

 Semoga kita semua bisa memperoleh ridha Allah dan fadhilah atau keutamaan Ramadhan serta
dijauhkan dari akhlak tercela yang bisa membatalkan pahala puasa. Â mîn yâ rabbal ‘â lamîn.

ِ ‫ فَا ْستَ ْغفِرُوْ هُ ِإنَّهٗ ه َُو ْال َغفُوْ ُر الر‬,‫ت َوال ِّذ ْك ِر ْال َح ِكي ِْم‬
  ‫َّح ْي ُم‬ ِ ‫ك هللاُ لِ ْي َولَ ُك ْم بِاْلُ ْقر َءا ِن ْال َع ِظي ِْم َونَفَ َعنِ ْي َوِإيَّا ُك ْم ِب َما ِف ْي ِه ِمنَ ْاآليَا‬
َ ‫ار‬
َ َ‫ب‬

  Khutbah II  

َ‫ َو َعلَى آلِ ِه َوَأصْ َحابِ ِه َأ ْه ِل ْال َوفَا َأ ْشهَ ُد َأ ْن اَّل ِإلهَ ِإاَّل هللاُ َوحْ َدهُ اَل َش ِر ْيك‬،‫صلِّ ْي َوُأ َسلِّ ُم َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد ْال ُمصْ طَفَى‬ َ ‫ َوُأ‬،‫اَ ْل َح ْم ُد هللِ َو َكفَى‬
ِ ْ‫ ُأو‬، َ‫ فَيَا َأيُّهَا ْال ُم ْسلِ ُموْ ن‬،ُ‫ َأ َّما بَ ْعد‬.ُ‫ َوَأ ْشهَ ُد َأ َّن َسيِّ َدنَا ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لُه‬،ُ‫لَه‬
َ‫ص ْي ُك ْم َونَ ْف ِس ْي بِتَ ْق َوى هللاِ ْال َعلِ ِّي ْال َع ِظي ِْم َوا ْعلَ ُموْ ا َأ َّن هللا‬
‫صلُّوا‬َ ‫ يَا َأيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا‬،‫ُصلُّونَ َعلَى النَّبِ ِّي‬ َ ‫ ِإ َّن هَّللا َ َو َماَل ِئ َكتَهُ ي‬:‫صاَل ِة َوال َّساَل ِم َعلَى نَبِيِّ ِه ْال َك ِري ِْم فَقَا َل‬
َّ ‫ َأ َم َر ُك ْم بِال‬،‫َظي ٍْم‬ ِ ‫َأ َم َر ُك ْم بَِأ ْم ٍر ع‬
‫َعلَ ْي ِه َو َسلِّ ُموا تَ ْسلِي ًم‬
ٰ
‫ار ْك َعلَى َسيِّ ِدنَا‬ ِ ‫صلَّيْتَ َعلَى َسيِّ ِدنَا ِإ ْب َرا ِه ْي َم َو َعلَى‬
ِ َ‫آل َسيِّ ِدنَا ِإ ْب َرا ِه ْي َم َوب‬ َ ‫صلِّ َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آ ِل َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َك َما‬َ ‫اَللّهُ َّم‬
‫ فِ ْي ْال َعالَ ِم ْينَ ِإنَّكَ َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد‬،‫آل َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َك َما بَا َر ْكتَ َعلَى َسيِّ ِدنَا ِإ ْب َرا ِه ْي َم َو َعلَى آ ِل َسيِّ ِدنَا ِإ ْب َرا ِه ْي َم‬
ِ ‫ُم َح َّم ٍد َو َعلَى‬

‫ اللهم ا ْدفَ ْع َعنَّا ْالبَاَل َء َو ْالغَاَل َء َو ْال َوبَا َء َو ْالفَحْ َشا َء‬،‫ت‬ ٰ
ِ ‫ت اَأْلحْ يَا ِء ِم ْنهُ ْم َواَأْل ْم َوا‬ِ ‫وال ُمْؤ ِمنِ ْينَ َو ْال ُمْؤ ِمنَا‬
ْ ‫ت‬ ِ ‫اَللّهُ َّم ا ْغفِرْ لِ ْل ُم ْسلِ ِم ْينَ َو ْال ُم ْسلِ َما‬
،ً‫صةً َو ِم ْن ب ُْلدَا ِن ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ عَا َّمة‬
َّ ‫ ِم ْن بَلَ ِدنَا هَ َذا خَ ا‬، َ‫ َما ظَهَ َر ِم ْنهَا َو َما بَطَن‬، َ‫َو ْال ُم ْن َك َر َو ْالبَ ْغ َي َوال ُّسيُوْ فَ ْال ُم ْختَلِفَةَ َوال َّشدَاِئ َد َو ْال ِم َحن‬
‫ يَ ِعظُ ُك ْم‬،‫إن هللاَ يَْأ ُم ُر بِ ْال َع ْد ِل َواإْل حْ َسا ِن َوِإ ْيتَا ِء ِذي ْالقُرْ بَى ويَ ْنهَى َع ِن الفَحْ َشا ِء َو ْال ُم ْن َك ِر َوالبَ ْغ ِي‬ َّ ،ِ‫ك َعلَى ُك ِّل َش ْي ٍء قَ ِد ْي ٌر ِعبَا َد هللا‬ َ َّ‫ِإن‬
‫َأ‬ َ ُ ُ ْ ْ
‫ فَاذكرُوا هللاَ ال َع ِظ ْي َم يَذكرْ ك ْم َول ِذك ُر هللاِ كبَ ُر‬. َ‫لَ َعلَّك ْم تَذكرُوْ ن‬
ْ ْ ُ َّ َ ُ

Anda mungkin juga menyukai