Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

MATEMATIKA BISNIS

“DERET HITUNG DAN PENERAPANNYA DALAM


EKONOMI DAN BISNIS”

DOSEN PENGAMPU: BAIDOWI ABDHIE,SE., M.P (0210116101S)

Disusun oleh:
Kelompok1

1. DINA PUSPITASARI (2201110004)


2. SUSIYANTI (2201110005)
3. RADEN TARMIZI (2201110008)
4. AULIA DWI ANNISA (2201110009)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TRIDINARTI PALEMBANG
Jl. K ap te n Ma rzu ki, K a mb o ja n o. 2 44 6, 20 I lir D
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa


karena berkat rahmat dan karunia-Nya yang begitu besar dapat
membantu penulis dalam menyelesaikan makalah “Deret Hitung
dan penerapannya dalam ekonomi bisnis ”. Dan tak lupa, berterima
kasih kepada bapak BAIDOWI ABDHIE,SE., M.P selaku Dosen
mata kuliah Matematika Bisnis di Universitas Tridinanti palembang
yang telah memberikan tugas yang bermanfaat ini.

Dalam makalah ini, penulis membahas tentang pengertian .


Ucapan terima kasih pun tidak lupa kami ucapkan kepada pihak
yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini yang
tidak dapat disebutkan satu per satu.

Penulis berharap agar makalah ini dapat berguna dalam rangka


menambah wawasan serta pengetahuan pembaca mengenai Deret
Hitung dan penerapannya dalam ekonomi bisnis . Penulis menyadari
bahwa makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu
masukan berupa kritikan dan saran sangat penulis harapkan demi
penyempurnaan makalah ini. Akhir kata, kiranya makalah ini dapat
berguna dan bisa menjadi pedoman bagi mahasiswa untuk dapat
mempelajari serta memahami tentang derat hitung.

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................
1
DAFTAR ISI.......................................................................................................2
BAB 1 PENDAHULUAN.....................................................................................3
1.1 Latar Belakang.......................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan...............................................................................5
1.4 Metodologi Penulisan........................................................................5
BAB 2 PEMBAHASAN.......................................................................................6
2.1 Sejarah Deret Aritmatika (Deret Hitung)............................................6
2.2 Pengertian Deret Hitung.....................................................................7
2.3 Manfaat Deret Aritmatika (Deret Hitung)...........................................7
2.4 Rumus Deret Hitung...........................................................................8
2.5 Contoh Deret Hitung...........................................................................8
2.6 Penerapan Deret Hitung Dalam Bisnis............................................11
2.7 Contoh Soal Penerapan Deret Hitung Dalam Bisnis........................11
BAB 3 PENUTUP.............................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................18

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bisnis dan ekonomi merupakan dua bidang yang tidak terlepas dari
masalah masalah yang penyelesaiannya seringkali menggunakan pendekatan
matematika. Bagi mereka yang mempelajari bisnis tentu sangat familiar dengan
konsep time value of money yang pada dasarnya adalah serangkaian proses
aritmatika, dengan konsep minimalisasi biaya persediaan yang merupakan
penerapan dari diferensiasi/turunan, atau dengan break event point yang
sejatinya merupakan fungsi Linear. Bagi mereka yang mempelajari ekonomi
tentu tidak asing dengan istilah pertumbuhan jumlah penduduk, hubungan
permintaan dan penawaran dengan tingkat harga, keseimbangan pasar,
hubungan tingkat bunga dengan investasi, hubungan pendapatan dengan
konsumsi dan tabungan, marginal propensity to consume, marginal propensity
to save, dan lain-lain yang banyak bekerja menggunakan prinsip dan kaidah
yang berlaku dalam matematika. Untuk itu, salah besar jika mempelajari bisnis
dan ekonomi karena ingin menghindari atau tidak suka dengan matematika
atau menganggap bisnis dan ekonomi hanyalah dua cabang ilmu yang tidak
ada kaitannya dengan matematika.

Berdasarkan pentingya peranan matematika dalam menyelasaikan


persoalan bisnis dan ekonomi maka sangat penting juga untuk mempelajari dan
memahami matematika yang prinsip-prinsipnya seringkali diterapkan dalam
kedua cabang ilmu tersebut. Prinsip-prinsip dalam matematika yang berkaitan
dengan bisnis dan ekonomi diantaranya adalah deret ukur, deret hitung,
hubungan fungsional (fungsi linear dan non linear), aljabar kalkulus (limit dan

3
kesinambungan fungsi, diferensial fungsi sederhana, diferensial fungsi
majemuk, dan integral), dan aljabar linear (matriks, analisis masukan-keluaran,
programasi linear, dan teori permainan (game theory)). Masing-masing memiliki
wilayah pembahasan tersendiri namun satu sama
lain masih saling berkaitan.

Pada kesempatan kali ini, yang akan dibahas adalah mengenai deret ukur
dan deret hitung. Deret merupakan serangkaian bilangan yang terbentuk
dengan pola yang teratur. Bilangan-bilangan yang merupakan unsur pembentuk
deret disebut suku. Suku baik dalam deret hitung maupun deret ukur
dinotasikan dengan huruf U, beberapa literatur lain menggunakan huruf S
(perhatikan bahwa notasi tersebut menggunakan huruf kapital). Jumlah nilai
suku-suku umumnya dinotasikan dengan huruf S namun literatur lain juga
menggunakan huruf J. Dalam pembahasan ini suku dilambangkan dengan
huruf U dan jumlah nilai suku dilambangkan dengan huruf S (perlu diketahui
sebelumnya bahwa terdapat perbedaan antara jumlah suku dengan jumlah nilai
suku). Berdasarkan jumlah sukunya, deret terbagi menjadi deret berhingga dan
deret tak berhingga. Deret berhingga adalah deret yang memiliki jumlah suku
yang terbatas sedangkan deret tak berhingga adalah deret yang jumlah
sukunya tidak terbatas. Berdasarkan pola perubahan bilangan di setiap
sukunya, deret terbagi menjadi deret hitung, deret ukur, dan deret harmoni.

1.2 Rumusan Masalah

Masalah yang dibahas dalam makalah ini m engenai rumusan


masalah tentang Deret Hitung dan penerapannya dalam ekonomi
bisnis:

1.1 Sejarah Deret Aritmatika (Deret Hitung)


1.2 Pengertian Deret Hitung

4
1.3 Manfaat Deret Aritmatika (Deret Hitung)
1.4 Rumus Deret Hitung
1.5 Contoh Deret Hitung
1.6 Penerapan Deret Hitung Dalam Bisnis
1.7 Contoh Soal Penerapan Deret Hitung Dalam Bisnis

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan penulisan dalam makalah ini adalah :
1.3.1 Untuk memenuhi dan melengkapi tugas Matematika
Bisnis yang bermuatan Softkill.
1.3.2 Untuk memberikan informasi kepada mahasiswa
mengenai materiMatematika Bisnis .

1.4 Metodologi Penulisan


Untuk mempermudah dan membantu kelancaran penulis yang
dilaksanakan, maka penulis menggunakan metode kepusakaan,
yakni :
a. Penulis mencari berbagai referensi buku sebagai sumber
b. Penulis untuk membuat makalah ini.
c. Penulis juga mencari sumber lainnya melalui situs-situs
internet.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Deret Aritmatika (Deret


Hitung)

Britannica

Sedikit sejarah mengenai deret aritmatika, belum ada sumber pasti


mengenai siapa sosok yang kali pertama menemukan sistem deret aritmatika.
Namun, beberapa sumber mengatakan adalah Carl Friedrich Gauss, pakar
matematika dan IPA asal Jerman yang kali pertama mencari tahu akan deret
aritmatika. Saat itu, Carl Friedrich Gauss masih duduk di bangku Sekolah Dasar
(SD). Konon, dirinya menemukan kembali metode ini untuk menghitung jumlah
bilangan bulat dari 1 hingga 100, dengan mengalikan n/2 pasangan bilangan
dijumlahkan dengan nilai masing-masing pasangan n+1.

Meskipun begitu, fakta di atas belum bisa dibuktikan kebenarannya,


mengingat masih ada sosok matematikawan lain yang juga terkenal

6
menciptakan berbagai teori matematika bahkan sebelum memasuki abad
masehi. Sebut saja sosok-sosok seperti Pythagoras dan Archimedes dari
Yunani, Aryabhata dan Brahmagupta dari India, serta Zhang Qiujian dari Cina.

2.2 Pengertian Deret Hitung


Deret hitung adalah deret yang perubahan suku-sukunya berdasarkan
penjumlahan terhadap sebuah bilangan tertentu. Bilangan yang membedakan
suku-suku dari deret hitung ini dinamakan pembeda.

Dalam deret hitung, perbedaan atau selisih dari satu suku ke suku
berikutnya selalu sama. Selisih suku ke-1 dengan suku ke-2 akan sama dengan
selisih suku ke-2 dengan suku ke-3, atau suku ke-3 dengan suku ke-4 dan
seterusnya. suku ke n dengan suku ke n+1 dalam deret hitung adalah selisih
yang tetap. Selisih ini dinamakan pembeda.

2.3 Manfaat Deret Aritmatika (Deret Hitung)

A. Melalui belajar mental aritmatika seorang anak akan memperoleh banyak


manfaat diantaranya:
1. Meningkatkan kemampuan berhitung lebih cepat di atas rata-rata anak.
2. Kemampuan mencongkak lebih cepat dan tepat.
3. Menyeimbangkan penggunaan otak kiri dan otak kanan serta
mengoptimalkannya untuk mencapai tingkat berfikir yang analitis dan
logika berfikir yang benar.
4. Terlatihnya daya fikir dan konsentrasi, membantu anak untuk
menguasai pelajaran yang lainnya.
5. Menumbuhkembangkan imajinasi sehingga kreatifitas anak
berkembang.
6. Membiasakan diri dengan angka-angka, membuat anak tidak lagi alergi
pada pelajaran eksakta.

7
7. Biasanya dalam mengerjakan soal matematika yang menjadi kendala
adalah lupa rumus dan tidak tahu berhitung, olehnya harus belajar
aritmatika dan perlu belajar mental aritmatika membantu meningkatkan
daya ingat.

B. Manfaat aritmatika dalam kehidupan sehari-hari


1. Operasi aritmatika dasar digunakan untuk kegiatan sehari-hari seperti
berdagang, bertransaksi, dan lain-lain.
2. Aritmatika kompleks atau rumit digunakan untuk merancang bangunan
dan alat-alat lain.

2.4 Rumus Deret Hitung

untuk mencari jumlah nilai suku-suku deret hitung adalah:

Sn = na + ((n/2)(n-1))b
Atau
Sn = n/2(2a + (n-1)b)

Rumus di atas bisa lebih disederhanakan menjadi

Sn = n/2(2a + (n-1)b)
Sn = n/2(a + a + (n-1)b)
Sn = n/2(a + Un)

2.5 Contoh Deret Hitung

Di bawah ini adalah contoh deret hitung:

1 2 3 4 5 6 7 8 —–> pembeda = 1

8
2 4 6 8 10 12 14 —–> pembeda = 2

Nilai Dari Suku Ke-n


Untuk mencari nilai dari suatu suku kita dapat langsung menggunakan rumus.
Namun untuk lebih memahami deret hitung sebaiknya kita juga memahami
bagaimana rumus tersebut dibentuk. Perhatikan contoh di bawah ini. Terdapat
sebuah deret hitung dengan suku awal a = 3 dan pembeda = 3, nilai suku-suku
berikutnya yang terbentuk otomatis adalah:

U2 = 6
U3 = 9
U4 = 12
U5 = 15
U6 = 18
U7 = 21
U8 = 24
Jadi deret hitungnya adalah 3 6 9 12 15 18 21 24. Bila kita perhatikan dengan
seksama, nilai dari setiap suku mengikuti pola berikut:
U2 = a + b = a + (2-1)b ——-> U2 = a + (2-1)b
U3 = a + 2b = a + (3-1)b ——> U3 = a + (3-1)b
U4 = a + 3b = a + (4-1)b ——> U4 = a + (4-1)b
U5 = a + 4b = a + (5-1)b ——> U5 = a + (5-1)b
U6 = a + 5b = a + (6-1)b ——> U6 = a + (6-1)b
U7 = a + 6b = a + (7-1)b ——> U7 = a + (7-1)b
U8 = a + 7b = a + (8-1)b ——> U8 = a + (8-1)b

Berdasarkan pola tersebut maka rumus untuk mencari nilai dari suatu suku

9
berarti:
Un = a + (n-1)b
Misalkan kita ingin mencari nilai dari suku ke 20 (U20) dari deret hitung di atas
maka dengan menggunakan rumus yang sudah ada nilai U20 dapat kita
tentukan.
Un = a + (n-1)b
U20 = 3 + (20-1)3
U20 = 3 + (19)3
U20 = 3 + 57 JURNAL EKONOMI SYARIAH
U20 = 60

Jumlah Nilai Suku Ke-n


Jumlah suku ke-n dapat dihitung menggunakan rumus yang dapat kita pahami
melalui contoh berikut (kita gunakan deret hitung yang sama dengan yang di
atas). Misalkan terdapat deret hitung 3 6 9 12 15 18 21 24. Suku pertama (a) =
3 dan pembeda =3 maka jumlah suku-sukunya adalah:

S1 = a
S2 = a + U2 = a + a + b =2a + b
S3 = a + U2 + U3 = 2a + b + a + 2b = 3a + 3b
S4 = a + U2 + U3 + U4 = 3a + 3b + a + 3b = 4a + 6b
S5 = S4 + U5 = 4a + 6b + a + 4b = 5a + 10b
S6 = S5 + U6 = 5a + 10b + a + 5b = 6a + 15b
********************************
S4 = 4a + 6b = 4a + ((4/2)(4-1))b
S5 = 5a + 10b = 5a + ((5/2)(5-1))b
S6 = 6a + 15b = 6a + ((6/2)(6-1))b

10
2.6 Penerapan Deret Hitung Dalam Bisnis
Deret hitung dapat diterapkan dalam model perkembangan usaha. Jika variabel-
variabel dalam kegiatan usaha seperti produksi, pendapatan, biaya, atau penambahan
modal berubah dari satu periode ke periode berikutnya mengikuti pola perubahan
seperti hitung maka prinsip-prinsip deret hitung dapat digunakan.

2.7 Contoh Soal Penerapan Deret Hitung Dalam Bisnis

Contoh 1 :

XYZ merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi alat tulis


berupa pulpen. Pada bulan Januari perusahaan menghasilkan 10.000 buah
pulpen. Karena permintaan terus menerus meningkat diiringi dengan
penambahan tenaga kerja dan modal kerja, setiap bulannya perusahaan
mampu menambah jumlah produksi sebanyak 500 buah. Jika pertambahan
jumlah produksi tersebut setiap bulannya adalah tetap, berapakah jumlah
produksi pada bulan ke-7 di tahun yang sama? Dan berapa banyak pulpen
yang telah dihasilkan dari bulan pertama (Januari) sampai bulan ke-8?

Jawab:
a = 10.000
b = 500
ditanya = U7 dan S8
U7 = a + 6b
U7 = 10.000 + 6(500)
U7 = 10.000 + 3000
U7 = 13.000
Jadi, produksi pada bulan ke tujuh adalah sebanyak 13.000 buah.

11
Sn = n/2 (a + Un)
S8 = 8/2 (10.000 + U8)
S8 = 4 (10.000 + 10.000 + 7b)
S8 = 4 (20.000 + 7 (500))
S8 = 4 (20.000 + 3.500)
S8 = 4 (23.500)
S8 = 94.000
Berarti, jumlah produksi yang telah dihasilkan dari bulan januari sampai
dengan bulan agustus (bulan ke-8) adalah sebanyak 94.000 buah.

Contoh 2 :

Perusahaan genteng “Sokajaya” menghasilkan 3.000 buah genteng pada


bulan pertama produksinya. Dengan penambahan tenaga kerja dan
peningkatan produktivitasnya, perusahaan mampu menambah produksinya
sebanyaj 500 buah setiap bulan. Jika perkembangan produksinya konstan,
berapa buah yang dihasilkan pada bulan kelima? Berapa buah yang telah
dihasilkan sampai bulan tersebut?

Pembahasan:

Diketahui :
a = 3.000
b = 500
c=5

12
jawab:
S 5 = 3.000 + (5 – 1) 500 = 5.000
J6 = (3.000 + 5.000) = 20.000

Contoh 3 :

Besarnya penerimaan PT "Cemerlang" dari hasil penjualan barangnya Rp


720 Juta pada tahun ke lima dan Rp 980 Juta pada tahun ke tujuh. Apabila
perkembangan penerimaan penjualan tersebut berpola seperti deret hitung,
berapa perkembangan penerimaan pertahun? Berapa besar penerimaan pada
tahun pertama dan pada tahun keberapa penerimaan sebesar Rp 460 jt?

Pembahasan:

Dalam Jutaan :

S7 = 980 => a + 6b = 980


S5 = 720 => a + 4b = 720

Perkembangan penerimaan per tahun sebesar Rp 130 Juta

a + 4b = 720
a = 720 - 4b
= 720 - 4 (130)
= 200

Penerimaan pada tahun pertama sebesar 200 Juta

Sn = a + (n - 1)b

13
460 = 200 + (n - 1) 130
460 = 200 + 130n - 130
390 = 130n
n=3

Penerimaan sebesar Rp 460 Juta diterima pada tahun ke 3

Contoh 4 :

Pak Andi memiliki pinjaman sebesar Rp 1.200.000 yang akan dilunasi


dengan angsuran selama satu tahun. Pak Andi harus membayar angsuran
sebesar Rp100.00 per bulan ditambah dengan bunga 1% dari sisa utang.
Berapa jumlah bunga yang harus dibayar Pak Andi sampai utangnya lunas?

Pembahasan:

Diketahui:
Bulan pertama: jumlah utang 1.200.000, bunga 12.000
Bulan kedua: jumlah utang 1.100.000, bunga 11.000
Bulan ke-12: jumlah utang 100.000, bunga 1000
Maka, a = 12.000, b = -1000, n = 12, Un = 1000

Ditanya: Jumlah yang harus dibayar?

Jawab :

Sn = n/2 (a + Un)

14
S12 = 12/2 (12000 + 1000) =78.000

Jadi, bunga yang harus dibayar Pak Andi sampai utangnya lunas
sebesar Rp 78.000.

Contoh 5 :

TEXTIL mampu menambah produksinya sebanyak 30 buah setiap bulan.


Jika perkembangan produksinya konstan, berapa banyak baju yang dihasilkan
pada bulan ketujuh? Dan berapa banyak baju yang dihasilkan sampai dengan
bulan tersebut?

Pembahasan:

Diketahui:
a= 200
b = 30
n=7

Ditanya:
jumlah produksi baju pada bulan ketujuh dan jumlah keseluruhannya?

Jawab:
A. jumlah produksi baju pada bulan ketujuh adalah
S7 = 200 + ( 7 – 1) 30
S7 = 380

B. jumlah keseluruhannya adalah


J7 = 7/2 ( 200 + 380)
J7 = 2030

15
Jadi jumlah produksi baju pada bulan ketujuh 380 baju dan jumlah
keseluruhan yang dihasilkan sampai bulan tersebut adalah 2030 baju.

BAB III
PENUTUP

16
1.1 Kesimpulan

Aritmatika berasal dari kata yunani ἀριθμός (baca: arithmos) yang artinya
angka. Aritmatika ialah cabang tertua dan terdasar dari matematika yang
digunakan oleh hampir semua orang, dari perhitungan dasar sehari-hari sampai
perhitungan di dunia bisnis dan sains. Operasi-operasi aritmatika dasar ialah
penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Operasi-operasi ini
disebut operasi dasar karena merupakan dasar dari operasi-operasi aritmatika
tingkat kompleks. Fungsi aritmatika merupakan kumpulan fungsi yang berisi
perintah-perintah untuk mengolah data yang berupa numerik (angka).

Operasi aritmatika dasar digunakan untuk kegiatan sehari-hari seperti


berdagang, bertransaksi, dan lain-lain, sementara aritmatika kompleks atau
rumit digunakan untuk merancang bangunan dan alat-alat.

1.2 Saran dan Kritik

maupun calon pendidik mampu memahami dan menerapkannya dalam


dunia pendidikan agar dapat terwujudnya suatu proses pembelajaran yang
bermakna serta dapat membimbing peserta didik menuju keberhasilan.

DAFTAR PUSTAKA

https//www.google.com/amp/s/www.gramedia.com/literasi/deret-
aritmatika/amp/

17
http://blog.uin-malang.ac.id/syahirulalim/2013/02/28/materi-deret-hitung-dere
ukur diakses pada 18 September 2014 pukul 07.05

https//www.qoroa.id/2020/02/aritmatika-sejarah-pengertian-
filosofi.html?m=1

http://wartailmu.blogspot.com/2013/02/deret-hitung-dan-ukur.html diakses
pada 18 September pukul 08.16

Dumairy. Matematika Terapan Untuk Ekonomi dan Bisnis. 2012. Edisi Kedua.
BPFEYogyakarta

18

Anda mungkin juga menyukai