Anda di halaman 1dari 2

A.

Pengertian prinsip seni rupa

Prinsip seni rupa merupakan landasan dalam membuat karya seni, dalam suatu karya seni
yang dapat dinikmati dari segi estetik dan sedap dipandang mata merupakan karya seni yang
menerapkan prinsip-prinsip seni rupa. Prinsip-prinsip seni rupa adalah cara penyusuan,
pengaturan unsur-unsur rupa sehingga membentuk suatu karya seni. Prinsip Seni Rupa dapat
juga disebut asas seni rupa, yang menekankan prinsip desain seperti: kesatuan, keseimbangan,
irama, penekanan, proporsi dan keselarasan. Prinsip kesatuan sesungguhnya ialah adanya saling
hubungan antarunsur yang disusun. (Ilmi & Azmi, 2021).

Sedangkan menurut Sukimin (2008: 43) membagi prinsip seni rupa menjadi, a).Prinsip
Keseimbangan adalah menata unsur dengan seimbang antara bagian satu dengan lainnya,
b).Prinsip penonjolan adalah penataan unsur dengan membuat salah satu bagian gambar menjadi
pusat perhatian atau paling menonjol dibanding bagian gambar yang lain, c).Prinsip Kesatuan
adalah penataan unsur dengan menggabungkan unsur menyebabkan diperolehnya hubungan
yang kuat dan erat, d).Prinsip Irama adalah menara unsur dengan cara pengulangan unsur-unsur
dan membuat kesan bergerak dari unsur-unsurnya, e).Prinsip Keselarasan adalah penataan unsur
yang tidak saling bertentangan. (Triawan et al., 2021)

B. Unsur-unsur seni rupa

Ada beberapa unsur yang menjadi dasar terbentuknya wujud karya seni rupa (Nursantara,
2007:11) yaitu : titik, garis, bidang, bentuk, warna, dan tekstur.

(A) Titik, bila kita menyentuhkan alat gambar, alat tulis pada bidang tafril atau bidang gambar,
akan menghasilkan bekas, bekas tersebut dinamakan titik (Sanyoto, 2010:83). Titik adalah unsur
seni rupa dua dimensi yang paling dasar.

(B) Garis, garis merupakan barisan titik yang memiliki dimensi memanjang dan arah tertentu
dengan kedua ujung terpisah. Menurut Rustarmadi (2005 : 19) “Garis adalah semua torehan
benda ke bidang taferil yang menghasilkan suatu goresan kasat mata”.

(C) Bidang, Syafei dalam Rustarmadi (2005 : 25) menjelaskan bahwa : “Bidang sering pula
disebut ‘raut’. Raut adalah tampang, potongan, bentuk suatu objek. Raut sering dipahami atau
dikenali sebagai bidang atau bentuk”.
(D) Bentuk, bentuk dalam seni rupa tiga dimensi terbagi menjadi 3 yaitu bentuk abstrak (Bentuk
yang menyimpang dari wujud benda-benda atau makhluk yang ada di alam), bentuk abstraktif
(Bentuk figuratif yang digayakan atau diubah bentuknya), dan bentuk figuratif (Bentuk yang
meniru wujud yang berasal dari alam, seperti manusia, hewan, tumbuhan, dan benda).

(E) Warna, warna adalah kesan yang ditimbulkan oleh pantulan cahaya pada mata. Secara garis
besar warna dibedakan menjadi 3 macam yakni warna primer, sekunder, dan tersier.

(F) Tekstur, Setiap bentuk atau benda apa saja di alam ini termasuk karya seni mesti memiliki
permukaan atau raut. Setiap permukaan tertentu memiliki nilai atau ciri khas. Nilai atau ciri khas
permukaan tersebut dapat kasar, halus, polos, bermotif/bercorak, mengkilat, buram, licin, keras,
lunak, dan sebagainya. (Febrianto et al., 2014)

DAFTAR PUSTAKA

Febrianto, M. F. M., Setiadarma, W., & Aryanto, H. (2014). Penerapan media dalam bentuk pop up book
pada pembelajaran unsur-unsur rupa untuk siswa kelas 2 SDNU Kanjeng Sepuh Sidayu Gresik.
Jurnal Pendidikan Seni Rupa, 2(3), 146–153.
http://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/va/article/view/9888
Ilmi, R., & Azmi, A. (2021). Ornamen Flora Teknik Kolase pada Toples Makanan Berbahan Stiker
Berdasarkan Prinsip-Prinsip Seni Rupa. Journal of Education, Humaniora and Social Sciences
(JEHSS), 4(2), 931–937. https://doi.org/10.34007/jehss.v4i2.772
Triawan, E. W., Misgiya, M., & Tarigan, N. (2021). Ornamen Melayu Dengan Media Kaca Bidang Datar
Ditinjau Dari Prinsip-Prinsip Seni Rupa. Gorga : Jurnal Seni Rupa, 10(1), 62.
https://doi.org/10.24114/gr.v10i1.23037

Anda mungkin juga menyukai