Anda di halaman 1dari 17

Modul 2

Pendidikan Seni di SD

Anggota Kelompok 1 :

Mira (856075448)
Reki Andika Putra (856075455)
Yeni Bayu Sari (856075494)
Syntia Citra Kusuma (856077821)
Modul 2
Pengetahuan Dasar Seni
Pemahaman tentang pengetahuan dasar Seni merupakan
kompetensi yang diharapkan dapat kita miliki setelah
mempelajari modul 2 ini. Untuk mencapai kompetensi
tersebut berikut dijabarkan kompetensi-kompetensi
pendukungnya,
1. unsur-unsur music.
2. menunjukan unsusr-unsur tari.
3. Menunjukan elemen komposisi tari.
4. Menjelaskan jenis- jenis tari.
5. Menujukan unsur-unsur seni rupa.
6. Menujukan prinsip-prinsip seni rupa.
7. membedakan jenis karya seni rupa.
Kegiatan Belajar 1
Unsur-Unsur Musik

A. BUNYI DAN ELEMEN-ELEMENYA


Bunyi atau suara memenuhi pendengaran kita
setiap hari. Anak-anak tertawa, anjing yang
menyalak, gemericik hujan, deru mobil, dan suara
klakson lalu lintas. Dengan bunyi-bunyi itu kita
mengetahui dan belajar untuk berkomunikasi
dengan lingkungan. Bunyi dapat diterima sebagai
sesuatu yang menyenangkan maupun tidak
menyenagkan.
Musik merupakan bagian dari dunia bunyi,
suatu seni yang didasarkan pada pengorganisasian
bunyi menurut waktu. Kita membedakan musi dari
bunyi-bunyi lain dengan mengenali empat
komponen bunyi yang musical,
1. Pitch
2. Dinamik
3. Warna Suara
4. Ritme
5. Melodi
6. Harmoni
7. Notasi Musik
KEGIATAN BELAJAR 2
Unsur Dasar dan Elemen Komposisi Tari

A. Unsur-unsur Dasar Tari


Dalam sebuah tarian antara tubuh, gerak, dan
komposisi tari tidak dapat dipisahkan. Dalam
sebuah tarian terdapat unsur-unsur yang
membangunnya, yaitu
1. Gerak
2. Unsur Tenaga
3. Unsur Ruang
4. Unsur Waktu
B. Elemen Komposisi Tari
Sebuah karya mengandung elemen-elemen yang
kemudian terbentuk menjadi sebuah karya tari
yang indah dan menerik. Karya tari adalah sebuah
susunan gerak-gerak tari yang satu sama yang lain
saling berkaitan. Sebuah karya tari merupakan
komposisi dari unsur-unsur gerak yang tersusun
sedemikian rupa membentuk sebuah karya tari
yang memuat elemen-elemen tertentu dan tema-
tema tertentu.
Adapun elemen komposisi tari tersebut ada 11
macam yaitu,
1. Gerak
Gerak dalam tari merupakan komponen utama
karena gerak adalah medium untuk
mengekspresikan sebuah tarian.
2. Tema
Tema adalah inti sebuah cerita yang akan
diungkapkan oleh koreografi (pencipta tari)
.
3. Desain Atas
Desain Atas adalah desain yang berada dalam bidang
atau ruangan diataslantai pentas yang dapat dilihat
oleh penonton yang berlatarkan back drop
4. Desain Lantai
Desain Lantai adalah garis-garis diatas pentas yang
dilalui oleh penari.
5. Desain Musik
Tari dapat lebih hidup bila ada iringan
music,karenanya music berfungsi untuk
menghidupkan tari.
Fungsi music dalam tari diantaranya :
1. Membantu mempertegas irama
2. Memberi ilustrasi
3. Membantu/Mepertegas ekspresi gerak
4. Merangsang Penari
6. Desain Dramatik
Satu garapan tari yang utuh ibarat sebuah
cerita yang memiliki pembuka, klimaks, dan
penutup.
7. Desain Kelompok
Ada beberapa desain kelompok yang dapat
digunakan khususnya dalam menyusun tari
kelompok, yaitu tari yang dilakukan oleh lebih
dari 2 penari. Desain tersebut adalah Unison
(Kompak), Balance (seimbang), Broken
(terpecah/memisah), Alternate (selang Seling),
Cannon (berurutan), dan Porportion (proporsi)
8. Dinamika
Dinamika dapat diciptakan dari bermacam-macam
unsur yaitu unsur gerak, music, ruang, desain atas,
desain lantai dan sebgainya
9. Deain Kostum
10. Tata Rias
11. Tata Panggung/ Tata Pentas
12. Tata Cahaya
Dari semua elemen komposisi tari yang merupakan
aspek dasar tari, yang paling mendasr adalah aspek
gerak.

C. Bermacam Jenis Tari


Berbagai jenis dan macam tari dapat dilihat, namun
sebenarnya tari yang bermacam-macam tersebut dapat
kita kelompokan berdasarkan fungsi, bentuk dan tema.
KEGIATAN BELAJAR 3
Unsur dan Prinsip Seni Rupa
 
Unsur-unsur Seni Rupa
Unsur adalah bagian yang saling berkaitan menurut pola tertentu yang
nantinya apabila sudah disatukan memiliki arti yang utuh.
Pada karya rupa, unsur rupa yang terdapat pada suatu karya adalah garis,
bidang, warna, ruang, dan tekstur. Unsur-unsur ini disusun oleh seniman
menurut suatu bangun (komposisi, desain) sehingga terwujudlah suatu karya.
Garis
Garis dalam seni rupa merupakan perpanjangan dari susunan titik titik yang
memiliki panjang namun relatif tidak memiliki lebar. Garis memiliki posisi
atau menunjukkan arah. Garis dapat berperan sebagai penghubung dua titik
menjadi sumbu penghilang atau pembatas bidang.
Warna
Warna merupakan unsur rupa yang secara langsung dapat menyentuh
perasaan. Kita dapat menangkap keindahan pada susunan warna misalnya
pada sebuah lukisan abstrak.
Menurut teori Brewster, warna terdiri dari tiga kelompok, yaitu:

Warna Primer
Warna ini tidak dapat dibuat dengan cara mencampur warna yang sudah ada.
Warna primer terdiri dari warna merah, biru, dan kuning.

Warna Sekunder
Warna sekunder dapat dibuat dengan cara mencampur dari dua warna primer
dengan perbandingan yang sama, warna sekunder terdiri dari: campuran warna
merah dengan warna kuning menjadi warna oranye, dll.

Warna Tersier
Warna tersier dapat dibuat dengan cara mencampur dua atau tiga atau lebih dari
warna sekunder dengan warna sekunder, warna sekunder dengan warna primer.
Contoh warna tersier adalah campuran warna merah dengan warna hijau
menjadi warna hitam, dan lain sebagainya.
Warna juga merupakan unsur desain, sehingga penggunaan warna dalam
penciptaan karya rupa harus memperhitungkan Tujuan akhir dari penggunaan
warna tersebut karena warna memiliki kesan.
Tekstur
Tekstur adalah sifat dan keadaan suatu permukaan bidang atau
permukaan benda. Setiap benda mempunyai sifat permukaan yang
berbeda, sifat permukaan benda ini juga disebut barik. Permukaan itu
mungkin kasar, licin, mengkilat, kusam, berkembang-kembang, polos.
Hal ini tergantung dari bahan apa benda itu dibuat. Tekstur bisa
memberi kesan berat atau ringannya suatu benda.
Ruang
Bagian benda yang tampak pejal atau keras disebut pukal, ruang yang
kosong disebut rongga. Pukal tidak perlu benar-benar pejal, dapat pula
bergeronggang (rongga).
Bidang
Bayangan terjadi karena adanya pencahayaan. Cahaya dapat memberi
efek gelap dan terang. Dalam seni rupa efek cahaya ini dapat memberi
kesan suram atau sebaliknya terang. Bayangan dalam seni rupa kita
kenal dengan bayangan diri, bayangan langkah dan bayangan cermin.
Dari bayangan-bayangan ini dapat menimbulkan efek gelap dan terang.
Prinsip Seni Rupa
Seni rupa memiliki komponen dasar lain berupa prinsip-prinsip yang
mendasari sebuah karya seni rupa diciptakan. Prinsip-prinsip tersebut
diantaranya kesatuan, keseimbangan, irama, penekanan, dan proporsi.
Kesatuan
Kesatuan dalam seni rupa adalah terbentuknya berbagai unsur yang saling
menunjang satu sama lain dalam membentuk komposisi yang baik dan
serasi.
Keseimbangan
adalah upaya untuk menyeimbangkan proporsi kiri kanan, atau atas bawah
sehingga terlihat simetris.
Irama
Irama dalam seni rupa dapat tercipta atas dasar perbedaan namun dapat
juga atas dasar peletakan, secara ringkas dapat dikatakan bahwa irama
dalam pemahaman seni rupa merupakan susunan atau perulangan dari
unsur-unsur rupa yang diatur, berupa susunan garis, bentuk maupun
susunan warna.
Penekanan
Unsur penekanan pada objek tertentu dalam seni rupa
merupakan bentuk penekanan. Tujuan penekanan ini untuk
memberi pusat perhatian atas objek yang ditampilkan dalam
sebuah karya seni rupa.
Proporsi
Di dalam seni rupa, proporsi adalah hubungan antar bagian
dari suatu benda atau hubungan antara suatu bagian dengan
benda secara keseluruhan.
Keselarasan/ Keserasian
Keselarasan merupakan prinsip yang digunakan untuk
menyatukan beberapa unsur rupa walaupun berasal dari
berbagai bentuk yang berbeda. Keserasian dalam seni rupa
dapat meliputi masalah warna atau komposisi lain yang
berbentuk sebuah karya seni rupa.
Karakterisitik Estetik Anak Sekolah Dasar

Perasaan estetik adalah suatu perasaan yang berhubungan dengan


keindahan, baik yang berupa keindahan alam maupun keindahan karya
seni. Perasaan estetik merupakan suatu hal yang sifatnya alamiah dibawa
sejak lahir. Artinya, secara alamiah sesungguhnya seseorang itu sudah
mampu menangkap, mengalami, atau merasakan keindahan yang ada di
sekitarnya.
Secara apresiatif anak Sekolah Dasar sedang mampu merasakan dan
menilai sesuatu objek yang bersifat indah. Penilaian itu biasanya sangat
subyektif dan tergantung pada selera masing-masing. Mereka sudah bisa
merasakan bunga mawar itu indah, karya itu bagus, lukisan itu indah,
meskipun kurang memperhatikan makna yang terkandung di dalamnya.
Secara ekspresif anak Sekolah Dasar mampu mengekspresikan
pengalaman estetiknya dalam bentuk-bentuk ekspresi yang spontan,
lugas, dan jujur. Bentuk ekspresi anak-anak itu lugas, jujur, dan apa
adanya sesuai dengan kepolosan pribadinya.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai