Anda di halaman 1dari 26

PEMERINTAH KOTA MALANG

DINAS KESEHATAN
Jalan Simpang LA Sucipto No. 45 Telp.(0341) 406878 Fax.(0341) 406879
www.dinkes.malangkota.go.id e-mail : dinkes@malangkota.go.id
MALANG Kode Pos 65124

KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN


NOMOR : 188.45/11/ 35.73.402/ 2022

TENTANG
PENETAPAN STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS
DI KOTA MALANG

KEPALA DINAS KESEHATAN,

Menimbang : a. bahwa untuk memberikan kejelasan kedudukan di


puskesmas, maka perlu dilakukan penetapan struktur
organisasi puskesmas;
b. bahwa dengan ditetapkannya Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat, dipandang perlu diuraikan tugas
Puskesmas dengan lebih spesifik;
c. bahwa atas dasar pertimbangan sebagaimana dimaksud
huruf a dan huruf b perlu menerbitkan Keputusan
kepala Dinas Kesehatan Kota Malang tentang Penetapan
Struktur Organisasi Puskesmas;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, tentang


Pemerintah Daerah;
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2005, tentang
Perencanaan Pembangunan;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24
Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana;
4. Undang-Undang Nomor 3 6 tahun 2009 tentang
Kesehatan;
5. Peraturan Presiden RI Nomor 72, Tahun 2012,
tentang Sistem kesehatan Nasional;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2004,
tentang Otonomi Daerah;
7. Peraturan Menteri Kesehatan nomor 9 tahun
2014 tentang Klinik;
8. Peraturan Menteri Kesehatan nomor 46 tahun
2015 tentang Akreditasi Fasilitas Kesehatan
Fasilitas Tingkat Pertama, Puskesmas, Klinik,
Dokter/dokter gigi praktek mandiri;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 Tahun 2016
tentang Manajemen Puskesmas;
10. Peraturan Menteri Kesehtan Nomor 11 Tahun 2017
tentang Keselamatan Pasien;
11. Peraturan Menteri Kesehtan Nomor 27 Tahun 2017
tentang Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan;
12. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 52 Tahun 2018
tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan;
13. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 25 Tahun 2019
tentang Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi di
Lingkungan Kementerian Kesehatan; dan
14. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN


TENTANG PENETAPAN STRUKTUR ORGANISASI
PUSKESMAS DI KOTA MALANG,
BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
1. Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya
disebut Puskesmas adalah fasilitas pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan
tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya
promotif dan preventif di wilayah kerjanya;

Pasal 2

(1) Puskesmas merupakan unit organisasi bersifat


fungsional dan unit layanan yang bekerja secara
professional;

(2) Puskesmas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


berkedudukan sebagai unit pelaksana teknis yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
kepala dinas kesehatan daerah kabupaten/kota,
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 3

(1) Setiap Puskesmas harus memiliki organisasi yang


efektif, efisien, dan akuntabel.
(2) Organisasi Puskesmas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) terdiri atas:

a. kepala Puskesmas;

b. kepala tata usaha; dan

c. penanggung jawab.
Pasal 4

(1) Puskesmas dipimpin oleh Kepala Puskesmas sesuai


dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
(2) Kepala Puskesmas sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) merupakan penanggung jawab atas seluruh
penyelenggaraan kegiatan di Puskesmas, pembinaan
kepegawaian di satuan kerjanya, pengelolaan
keuangan, dan pengelolaan bangunan, prasarana,
dan peralatan.

Pasal 5
Kepala tata usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3
ayat (2) huruf b memiliki tugas dalam perencanaan dan
pelaksanaan kegiatan administrasi perkantoran
Puskesmas.
Pasal 6

(1) Penanggung jawab sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 3 ayat (2) huruf c terdiri atas:
a. penanggung jawab UKM Essensial dan Perkesmas;
b. penanggung jawab UKM Pengembangan;
c. penanggung jawab UKP, kefarmasian, dan
laboratorium;
d. penanggung jawab jaringan pelayanan Puskesmas
dan jejaring Puskesmas;
e. penanggung jawab bangunan, prasarana,
dan peralatan puskesmas;
f. Penanggung Jawab Tim mutu;
g. Penanggung Jawab Tim Audit Internal;
h. Penanggung Jawab Tim pencegahan dan
pengendalian infeksi; dan
i. Ketua Tim keselamatan pasien;
j. Penanggung Jawab Tim Manajemen Fasilitas dan
Keselamatan (MFK).

(2) Penanggung jawab sebagaimana dimaksud pada ayat


(1) membawahi pelayanan sebagaimana tercantum
dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Surat Keputusan Kepala Dinas
Kesehatan ini.

(3) Selain penanggung jawab sebagaimana dimaksud


pada ayat (1) dapat dibentuk penanggung jawab
lainnya berdasarkan kebutuhan Puskesmas dengan
persetujuan Kepala Dinas Kesehatan kota Malang.

Pasal 7
Ketentuan lebih lanjut mengenai organisasi Puskesmas
tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Keputusan Kepala Dinas Kesehatan
Kota Malang ini.
Pasal 8
Dengan diberlakukannya Keputusan Kepala Dinas
Kesehatan Kota Malang ini, maka Keputusan Kepala
Dinas Kesehatan Kota Malang Nomor:
188.47/019/35.73.302/2021 ini tidak berlaku lagi.

Pasal 9
Keputusan Kepala Dinas Kesehatan ini berlaku pada
tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Malang
Pada Tanggal : 6 Januari 2022

dr Husnul Mu’arif, MM
LAMPIRAN
KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN
KOTA MALANG
NOMOR : 188.451/11/35.73.402/2022
TENTANG
STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS
DI KOTA MALANG

STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Puskesmas sebagai salah satu jenis fasilitas pelayanan


kesehatan tingkat pertama memiliki peranan penting dalam sistem
Kesehatan nasional. Puskesmas sebagai tulang punggung
penyelenggaraan upaya pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat
di wilayah kerjanya berperan menyelenggarakan upaya kesehatan
untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup
sehat bagi setiap penduduk agar memperoleh derajat kesehatan yang
optimal. Penyelenggaraan Puskesmas perlu ditata untuk
meningkatkan aksesibilitas, keterjangkauan dan kualitas pelayanan
dalam rangka meningkatkan derajad masyarakat serta
menyukseskan program jaminan sosial nasional

B. TUJUAN DAN SASARAN


Tujuan penetapan Struktur organisasi Puskesmas adalah:
1. Memberikan kejelasan kedudukan, tanggung jawab, wewenang di
Puskesmas; dan
2. Memfasilitasi Puskesmas dalam menentukan struktur organisasi
di Puskesmas.

Sedang sasaran struktur organisasi Puskesmas adalah


16 Puskesmas yang ada di Kota Malang.
C. PENGERTIAN
Struktur organisasi Puskesmas merupakan suatu susunan
dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada di
Puskesmas dalam menjalankan kegiatan opersional untuk
menjalankan program-program di Puskesmas.

BAB II
ORGANISASI PUSKESMAS

Organisasi Puskesmas terdiri atas Kepala Puskesmas, Kepala


Tata Usaha dan penanggung jawab upaya/kegiatan Puskesmas. Dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, penanggung jawab
didukung oleh pelaksana upaya/kegiatan.
Kepala Puskesmas menetapkan penanggung jawab dan pelaksana
upaya/kegiatan serta uraian tugas dan tanggung jawab serta kriteria
yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kota Malang.
Dinas Kesehatan Kota Malang dalam menetapkan uraian tugas
dan tanggung jawab serta kriteria mengacu pada Norma, Standar,
Prosedur dan Kriteria (NSPK) program terkait dengan
mempertimbangkan kondisi sumber daya manusia yang tersedia.

1. Kepala Puskesmas

(1) Puskesmas dipimpin oleh Kepala Puskesmas sesuai dengan


ketentuan peraturan perundang-undangan;
(2) Kepala Puskesmas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
merupakan penanggung jawab atas seluruh penyelenggaraan
kegiatan di Puskesmas, pembinaan kepegawaian di satuan
kerjanya, pengelolaan keuangan, dan pengelolaan bangunan,
prasarana, dan peralatan.
2. Kepala Tata Usaha
(1) Kriteria Kepala Tata Usaha yaitu tenaga Kesehatan dengan
tingkat Pendidikan peling rendah Diploma 3 yang memehami
administrasi keuangan dan sistem informasi Kesehatan.
(2) Kepala Tata Usaha membawahi beberapa kegiatan
diantaranya koordinator tim Manajemen Puskesmas, Sistem
Informasi Puskesmas, Kepegawaian, Rumah Tangga dan
Keuangan.
(3) Kepala tata usaha memiliki tugas dalam perencanaan dan
pelaksanaan kegiatan administrasi perkantoran Puskesmas.

3. Penanggung Jawab UKM Essensial dan keperawatan Kesehatan


Masyarakat yang membawahi:
(1) Pelayanan Promosi Kesehatan;
(2) Pelayanan Kesehatan Lingkungan;
(3) Pelayanan Kesehatan Keluarga yang bersifat UKM;
(4) Pelayanan Gizi yang bersifat UKM;
(5) Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit;
(6) Pelayanan Kesehatan Lansia;
(7) Pelayanan Kesehatan Jiwa; dan
(8) Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat.

4. Penanggung Jawab UKM Pengembangan yang membawahi:


(1) Pelayanan Kesehatan Gigi Masyarakat;
(2) Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer;
(3) Pelayanan Kesehatan Olah Raga;
(4) Pelayanan Kesehatan Indera;
(5) Pelayanan Kesehatan Kerja;
(6) Pelayanan Kesehatan Kefarmasian; dan
(7) Pelayanan Kesehatan Lainnya.
5. Penanggung Jawab UKP, Kefarmasian dan Laboratorium yang
membawahi:
(1) Pelayanan Pemeriksaan Umum;
(2) Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut;
(3) Pelayanan Kesehatan Keluarga yang bersifat UKP;
(4) Pelayanan Gawat Darurat;
(5) Pelayanan Gizi yang bersifat UKP;
(6) Pelayanan Persalinan;
(7) Pelayanan Kefarmasian; dan
(8) Pelayanan Laboratorium.

6. Penanggung Jawab Jaringan Pelayanan Puskesmas dan Jejaring


Puskesmas yang membawahi:
(1) Puskesmas Pembantu;
(2) Puskesmas Keliling;
(3) Praktek Bidan Desa/Kelurahan; dan
(4) Jejaring Puskesmas.

7. Penanggung Jawab Bangunan, Prasarana dan Peralatan


Puskesmas;

8. Penanggung Jawab Mutu;

9. Penanggung Jawab Audit Internal;

10. Penanggung Jawab Keselamatan Pasien;

11. Penanggung Jawab Pencegahan dan Pengendalian Infeksi;

12. Penanggung Jawab Keselamatan dan Kesehatan Kerja; dan

13. Penanggung Jawab Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK).


BAB III
KEDUDUKAN STRUKTUR TIM MUTU, TIM AUDIT INTERNAL, TIM
KESELAMATAN PASIEN, TIM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
INFEKSI, TIM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA, TIM
MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN DENGAN TUGAS SERTA
TANGGUNG JAWABNYA

A. Kedudukan Tim Mutu, Tim Audit Internal, Tim Keselamatan Pasien,


Tim Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi (PPI), Tim Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (K3), dan Tim Manajemen Fasilitas Dan
Keselamatan (MFK) Puskesmas.
B. Penanggung Jawab Tim Mutu, Tim Audit Internal, Tim Keselamatan
Pasien, Tim Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi (PPI), Tim
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), dan Tim Manajemen Fasilitas
Dan Keselamatan (MFK) bertanggung jawab langsung kepada Kepala
Puskesmas.
C. Tugas serta Tanggung Jawab Tim Mutu, Tim Audit Internal, Tim
Keselamatan Pasien, Tim Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi (PPI),
Tim Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), dan Tim Manajemen
Fasilitas Dan Keselamatan (MFK).

1. Tim Mutu
a. Susunan Tim Mutu Puskesmas terdiri dari:
1. Penanggung Jawab;
2. Sekretaris;
3. Anggota.

b. Penanggung Jawab Tim Mutu


Tugas Penanggung Jawab Tim Mutu adalah:
1. Memastikan proses yang diperlukan untuk sistem manajemen
mutu ditetapkan, diimplementasikan dan dipelihara;
2. Melaporkan kepada pimpinan Puskesmas tentang kinerja
sistem manajemen mutunya dan kebutuhan apapun untuk
perbaikan;
3. Memastikan kebijakan mutu dikomunikasikan dan dipahami
dalam organisasi; dan
4. Memastikan kebijakan mutu salalu ditinjau agar sesuai secara
terus-menerus.
5. Memimpin pertemuan tinjauan manajemen.

Tanggung jawab Penanggung Jawab Tim Mutu adalah:


1. Mengkoordinasikan, memonitoring dan membudayakan
kegiatan perbaikan mutu dan kinerja secara
berkesinambungan; dan
2. Menjamin pelaksanaan kegiatan perbaikan mutu dan kinerja
dilakukan secara konsisten dan sistematis.

c. Sekretaris Tim Mutu


Tugas Sekretaris Tim Mutu adalah :
1. Melaksanakan pengendalian dokumen mutu di Puskesmas;
2. Melakukan pengumpulan bahan untuk Tinjauan Manajemen;
3. Melakukan pengumpulan laporan Indikator Mutu di setiap
fungsi;
4. Melakukan pengarsipan Dokumen; dan
5. Membantu tugas-tugas Penanggung Jawab Tim Mutu lainnya.

Tanggung jawab Sekretaris Tim Mutu adalah:


Bertanggung jawab terhadap pengendalian dokumen Tim Mutu di
Puskesmas

d. Anggota Tim Mutu


Tugas Anggota Tim Mutu adalah:
1. Meninjau dan menindaklanjuti mutu Puskesmas secara terus-
menerus;
2. Memastikan implementasi manajemen mutu di Puskesmas;
3. Melaporkan pencapaian indikator mutu administrasi dan
manajemen ke Penanggung Jawab Tim Mutu;
4. Memastikan pemahaman tentang Administrasi dan Manajemen
serta keluhan dan kepuasan pelanggan di lingkungan
Puskesmas;
5. Melaksanakan penanganan keluhan dengan tahapan:
a. Menerima saran, kritik, maupun keluhan dari masyarakat
melalui sms, telepon, fax, email, website, dan surat atau
tatap muka;
b. Mengidentifikasi dan mengklasifikasi keluhan;
c. Menindaklanjuti/merespon keluhan secara langsung;
d. Kalau Tim tidak dapat menindaklanjuti/merespon,
keluhan diteruskan kepada unit yang dituju untuk segera
menindaklanjuti/merespon;
e. Meminta tanggapan dari unit yang dituju;
f. Tindak lanjut dikirim/feedback ke masyarakat;
g. Menyusun rekomendasi alternatif kebijakan.
6. Memastikan pemahaman tentang penyelenggaraan Upaya
Kesehatan Masyarakat di lingkungan Puskesmas; dan
7. Melakukan koordinasi dengan Tim Keselamatan Pasien, Tim
Audit Internal, Tim Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi
(PPI), Tim Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), dan Tim
Manajemen Fasilitas Dan Keselamatan (MFK) Puskesmas.

Tanggung jawab Anggota Tim Mutu:


1. Bertanggung jawab terhadap jalannya sistem administrasi dan
manajemen Puskesmas;
2. Bertanggung jawab terhadap jalannya sistem mutu Upaya
Kesehatan Masyarakat di Puskesmas.
3. Bertanggung jawab terhadap jalannya sistem Layanan Klinis di
Puskesmas

2. Tim Audit Internal


a. Susunan Tim Audit Internal terdiri dari:
1. Penanggung Jawab;
2. Sekretaris; dan
3. Anggota.

b. Penanggung Jawab Tim Audit Internal


Tugas Penanggung Jawab Tim Audit Internal adalah:
1. Menetapkan sasaran, cakupan, metode audit, rencana kerja
dan jadwal pelaksanaan audit. Rencana ini harus lengkap,
meliputi: unit/bagian yang akan ditinjau, jadwal peninjauan,
kegiatan yang ditinjau/diaudit, serta tanggal pelaporan;
2. Menyusun laporan hasil audit dan saran perbaikannya ke
pimpinan Puskesmas; dan
3. Berkoordinasi dengan Tim Mutu, Tim Keselamatan Pasien,
Tim Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi (PPI), Tim
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), dan Tim Manajemen
Fasilitas Dan Keselamatan (MFK) Puskesmas.

Tanggung jawab Penanggung Jawab Tim Audit Internal adalah :


Membantu manajemen Puskesmas dalam upaya
meningkatkan mutu atau kinerja dalam upaya mencapai
visi, misi dan tujuan Puskesmas.

c. Sekretaris Tim Audit Internal


Tugas Sekretaris Tim Audit Internal adalah:
1. Melaksanakan pengendalian dokumen audit internal di
Puskesmas, dengan rincian sebagai berikut:
a. Melakukan pengumpulan laporan audit internal di
setiap fungsi;
b. Melakukan pengarsipan Dokumen audit internal;
dan
c. Membantu tugas–tugas Penanggung Jawab Tim
Audit.
Tanggung jawab Sekretaris Audit Internal adalah:
Bertanggung jawab terhadap pengendalian dokumen Tim
audit internal di Puskesmas.

d. Anggota Tim Audit Internal


Tugas Anggota Tim Audit internal adalah:
1. Menyusun rencana audit;
2. Melakukan pemeriksaan/audit secara obyektif ke unit kerja
sesuai dengan rencana audit; dan
3. Melaporkan hasil audit ke Penanggung Jawab Tim audit.

3. Tim Keselamatan Pasien


a. Susunan Tim Keselamatan Pasien terdiri dari:
1. Penanggung Jawab;
2. Anggota.

b. Penanggung Jawab Tim Keselamatan Pasien


Tugas Penanggung Jawab Tim Keselamatan Pasien adalah:
1. Menyusun kebijakan dan pengaturan di bidang Keselamatan
Pasien untuk ditetapkan oleh pimpinan Puskesmas;
2. Mengevaluasi pelaksanaan program keselamatan pasien;
3. Memberikan masukan dan pertimbangan kepada pimpinan
Puskesmas dalam rangka pengambilan kebijakan
Keselamatan Pasien;
4. Memberikan rekomendasi keselamatan pasien kepada
pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan berdasarkan hasil
Root Cause Analysis (RCA);
5. Mengusulkan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan
sumber daya manusia dalam hal mutu Puskesmas;
6. Melaksanakan pertemuan rutin untuk membahas dan
menginformasikan hal-hal penting yang berkaitan dengan
program keselamatan pasien Puskesmas;
7. Memberikan laporan kegiatan kepada pimpinan Puskesmas;
dan
8. Melakukan koordinasi dengan Tim Mutu. tim audit internal,
Tim Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi (PPI), Tim
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), dan Tim Manajemen
Fasilitas Dan Keselamatan (MFK) Puskemas.

Tanggung jawab Penanggung Jawab tim keselamatan pasien adalah :


1. Meningkatkan mutu pelayanan Puskesmas melalui penerapan
manajemen risiko dalam seluruh aspek pelayanan yang
disediakan Puskesmas;
2. Mengembangkan program Keselamatan Pasien di Puskesmas;

c. Anggota Tim Keselamatan Pasien


Tugas Anggota tim keselamatan pasien adalah :
1. Menerapkan asuhan pasien lebih aman, meliputi asesmen
risiko, identifikasi dan pengelolaan risiko pasien, pelaporan dan
analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak
lanjutnya, serta implementasi solusi untuk meminimalkan
timbulnya risiko dan mencegah terjadinya cedera yang
disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu Tindakan
atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil;
2. Memverifikasi untuk memastikan kebenaran adanya Insiden;
3. Melakukan investigasi dalam bentuk wawancara dan pemeriksaan
dokumen;
4. Menentukan derajat insiden (grading) dan melakukan Root Cause
Analysis (RCA) dengan metode baku untuk menemukan akar
masalah;
5. Membantu Penanggung Jawab tim dalam menyusun rekomendasi
keselamatan pasien berdasarkan hasil Root Cause Analysis (RCA).

4. Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)


a. Susunan Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
Puskesmas terdiri dari:
1. Penanggung Jawab;
2. Anggota.

b. Penanggung Jawab Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi


(PPI)
Tugas Ketua Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
(PPI) adalah:
1. Menyusun dan mengevaluasi kebijakan Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi (PPI);
2. Melaksanakan sosialisasi kebijakan Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi (PPI) agar kebijakan dapat dipahami
dan dilaksanakan oleh petugas Puskesmas;
3. Membuat Standar Opersional Prosedur Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi (PPI);
4. Menyusun program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
(PPI) dan mengevaluasi pelaksanaan program tersebut;
5. Melaksanakan investigasi masalah atau kejadian luar biasa
infeksi;
6. Memberi usulan untuk mengembangkan dan meningkatkan
cara pencegahan dan pengembangan infeksi;
7. Memberikan konsultasi pada petugas Puskesmas dalam
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI);
8. Mengusulkan pengadaan sarana dan prasarana untuk
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) Puskesmas dan
aman bagi yang menggunakannya;
9. Mengidentifikasi temuan di lapangan dan mengusulkan
pelatihan untuk meningkatkan kemampuan sumber daya
manuasia Puskesmas dalam Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi (PPI); dan
10. Berkordinasi dengan Tim Mutu, Tim Keselamatan Pasien, Tim
Audit Internal, Tim Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
Dan Tim Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK)
Puskesmas.

Tanggung Jawab Penanggung Jawab Tim Pencegahan dan


Pengendalian Infeksi (PPI) adalah:
1. Terselenggaranya dan evaluasi program Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi (PPI);
2. Penyusunan rencana strategis program Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi (PPI);
3. Penyusunan pedoman manajerial dan pedoman Pencegahan
dan Pengendalian Infeksi (PPI);
4. Tersusunnya Standar Opersional Prosedur Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi (PPI);
5. Penyusunan dan penetapan serta mengevaluasi kebijakan
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI);
6. Memberikan kajian KLB infeksi;
7. Terselenggaranya pelatihan dan pendidikan Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi (PPI);
8. Terselenggaranya pengkajian pencegahan dan pengendalian
risiko infeksi;
9. Terselenggaranya pengadaan sarana dan prasarana terkait
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI);
10. Terselenggaranya pertemua berkala Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi (PPI); dan
11. Melaporkan kegiatan tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
(PPI) kepada Kepala Puskesmas.

c. Anggota Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)


Tugas dan tanggung jawab Anggota Tim Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi (PPI) adalah:
1. Bertanggung jawab kepada Penanggung Jawab Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi (PPI) dan berkoordinasi dengan unit terkait
lainnya dalam penerapan PPI;
2. Memberikan masukan kepada Penanggung Jawab Pencegahan
dan Pengendalian Infeksi (PPI) terkait pencegahan dan
pengendalian infeksi.

5. Tim Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)


a. Susunan Tim Keselamatan dan Kesehatan Kerja Puskesmas
(K3) terdiri dari:
1. Penanggung Jawab;
2. Anggota.

b. Penanggung Jawab Tim Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Puskesmas (K3)
Tugas Ketua Tim Keselamatan dan Kesehatan Kerja Puskesmas
(K3) adalah:
1. Menyusun dan menetapkan serta mengevaluasi
kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3);
2. Melaksanakan sosialisasi kebijakan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) agar kebijakan dapat dipahami dan
dilaksanakan oleh petugas Puskesmas;
3. Membuat Standar Opersioan Prosedur Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3);
4. Menyusun rencana program dan pelaksanaan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan pemantauan
evaluasi pelaksanaan program tersebut;
5. Mengusulkan pengadaan sarana dan prasarana untuk
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3);
6. Berkordinasi dengan Tim Mutu, tim Keselamatan Pasien,
Tim Audit Internal, Tim Pencegahan Dan Pengendalian
Infeksi (PPI), dan Tim Manajemen Fasilitas Dan
Keselamatan (MFK) Puskesmas.

Tanggung Jawab Penanggung Jawab Tim Keselamatan dan


Kesehatan Kerja (K3) adalah:
1. Penyusunan pedoman Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3);
2. Terselenggaranya pelatihan dan pendidikan Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (K3);
3. Melakukan peninjauan dan peningkatan Kinerja
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Puskesmas; dan
4. Melaporkan kegiatan tim Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3) kepada Kepala Puskesmas.

c. Anggota Tim Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)


Tugas dan tanggung jawab Anggota Tim Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) adalah:
1. Melaksanakan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3) Puskesmas;
2. Memberikan masukan kepada ketua Keselamatan dan
Kesehatan Kerja terkait Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3);
3. Membantu Penanggung Jawab Tim dalam program
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

Tanggung Jawab Anggota Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)


adalah:
1. Bertanggung jawab kepada Penanggung Jawab Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (K3); dan
2. Berkoordinasi dengan unit terkait lainnya dalam penerapan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

5. TIM MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN (MFK)


a. Susunan Tim Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK)
Puskesmas terdiri dari:
1. Penanggung Jawab;
2. Sekretaris;
3. Anggota.

b. Penanggung Jawab Tim Manajemen Fasilitas dan Keselamatan


(MFK)
Tanggung Jawab Penanggung Jawab Tim Manajemen Fasilitas
dan Keselamatan (MFK) meliputi:
Melakukan pengelolaan fasilitas (fisik, medis dan peralatan
lainnya) di Puskesmas secara efektif guna mengurangi dan
mengendalikan bahaya dan risiko, mencegah kecelakaan dan
cedera serta memelihara kondisi aman.
Pengelolaan efektif fasilitas dan kegiatan di Puskesmas meliputi
6 bidang, yaitu:
1. Manajemen Keselamatan dan Keamanan;
2. Manajemen Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dan Limbah
B3;
3. Manajemen Kedaruratan dan Bencana;
4. Manajemen Pengamanan Kebakaran;
5. Manajemen Alat Kesehatan;
6. Manajemen Sistem Utilitas (listrik, Air dan Sistem
pendukung lainnya);
7. Pendidikan/edukasi tentang MFK.

Tugas Penanggung Jawab Tim Manajemen Fasilitas dan


Keamanan (MFK) adalah:
1. Menyusun perencanaan semua aspek dari tujuh (7) bidang
Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK), meliput:
a. Manajemen Keselamatan dan Keamanan;
b. Manajemen Bahan dan Limbah B3;
c. Manajemen Kedaruratan dan Bencana;
d. Manajemen Pengamanan Kebakaran;
e. Manajemen Alat Kesehatan;
f. Manajemen Sistem Utilitas;
g. Pendidikan/Edukasi Petugas tentang Manajemen
Fasilitas dan Keselamatan (MFK).
2. Melaksanakan dan memonitor program Manajemen Fasilitas
dan Keselamatan (MFK);
3. Membuat laporan tahunan kepada Kepala Puskesmas
tentang pencapaian program Manajemen Fasilitas dan
Keselamatan (MFK);
4. Menyelenggarakan pengorganisasian dan pengelolaan secara
tersistem dan terus menerus.

c. Sekretaris Tim Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK)


Tugas Sekretaris Tim Manajemen Fasilitas dan Keselamatan
(MFK)
Membantu penanggungjawab dalam melaksanakan fungsi
administrasi dan tugas-tugas lain tim dalam penyelenggaraan
pengelolaan Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) di
Puskesmas.

d. Anggota Tim Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK)


Tim Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) terbagi
menjadi tujuh (7) Bidang Manajemen dengan masing-masing
tugasnya, antara lain:
1. Manajemen Keselamatan dan Keamanan
a. Melakukan pemeriksaan seluruh gedung pelayanan untuk
mengurangi risiko;
b. Mengidentifikasi setiap area pelayanan dan memetakan
risiko;
c. Memonitor, mengendalikan dan mengevaluasi keselamatan
dan keamanan dalam gedung Puskesmas.

2. Manajemen Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dan Limbah


B3
a. Pengelolaan, penyimpanan dan penggunaan B3 sesuai
ketentuan perundang-undangan;
b. Sistem pelabelan sesuai ketentuan perundang-undangan;
c. Sistem pendokumentasian dan perizinan B3 sesuai
ketentuan perundang-undangan;
d. Sistem pelaporan dan investigasi jika terjadi tumpahan
dan atau paparan sesuai ketentuan peraturan perundnag-
undangan;
e. Pembuangan limbah B3 yang memadai sesuai ketentuan
perundang-undangan;
f. Penggunaan APD sesuai ketentuan perundang-undangan.

3. Manajemen Kedaruratan dan Bencana


a. Identifikasi jenis, kemungkinan, dan akibat dari bencana
yang mungkin terjadi (HVA);
b. Menentukan peran Puskesmas dalam kejadian bencana;
c. Strategi komunikasi jika terjadi bencana;
d. Manajemen sumber daya;
e. Penyediaan pelayanan dan alternatifnya;
f. Identifikasi peran dan tanggung jawab tiap pegawai serta
manajemen konflik yang mungkin terjadi pada saat
bencana
g. Peran Puskesmas dalam tim terkoordinasi dengan sumber
daya masyarakat yang tersedia;
h. Merencanakan dan menerapkan program kesiapan
menghadapi bencana yang disimulasikan setiap tahun.

4. Manajemen Pengamanan Kebakaran


a. Identifikasi area berisiko bahaya kebakaran dan ledakan;
b. Penyimpanan dan pengelolaan bahan-bahan yang mudah
terbakar, termasuk gas medik seperti oksigen;
c. Jalur evakuasi yang aman dari api, asap dan bebas
hambatan;
d. Edukasi staf terkait sistem proteksi dan cara evakuasi
pengguna layanan yang efektif pada situasi kedaruratan
dan bencana;
e. Pelatihan penggunaan APAR setahun sekali;
f. Pendokumentasian kegiatan manajemen pengamanan
kebakaran.

5. Manajemen Alat Kesehatan


a. Memastikan semua alat kesehatan tersedia dan berfungsi
dengan baik;
b. Melakukan pemeliharaan dan perawatan semua alat
kesehatan;
c. Pencatatan apabila ada pergantian dan pengadaan alat
Kesehatan;
6. Manajemen Sistem Utilitas
a. Pemeliharaan sistem utilitas (listrik, Air dan Sistem
pendukung lainnya) untuk meminimalkan risiko kegagalan
pengoperasian;
b. Memastikan tersedia 7 (tujuh) hari 24 jam;
c. Mendokumentasikan data hasil monitoring.

7. Pendidikan/edukasi tentang MFK


a. Perencanaan program pendidikan bagi petugas agar dapat
menjalankan peran masing-masing dalam menyediakan
lingkungan yang aman bagi pasien, petugas, dan
masyarakat;
b. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut perbaikan dalam
pelaksanaan program manajemen fasilitas dan
keselamatan bagi petugas;
c. Pendokumentasian seluruh kegiatan Pendidikan tentang
manajemen fasilitas dan keselamatan.

Tanggung Jawab Anggota Tim Manajemen Fasilitas dan


Keselamatan (MFK) adalah:
1. Bertanggung jawab kepada Penanggung Jawab Manajemen
Fasilitas dan Keselamatan (MFK); dan
2. Berkoordinasi dengan unit terkait lainnya dalam penerapan
Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK).
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS KOTA MALANG
Kepala Puskesmas

Kasubag Tata Usaha

Koordinator Tim Kepegawaian Keuangan Rumah Tangga Sistem Informasi Puskesmas


Manajemen Puskesmas

PJ UKM PJ UKM PJ UKP, Kefarmasian PJ Jaringan PJ Bangunan, PJ PJ PJ PJ PJ PJ


Esensial dan Pengembangan dan Laboratorium Pelayanan Puskesmas Sarana Dan Mutu Audit Keselamatan PPI K3 MFK
Keperawatan dan Jejaring Fasilitas Peralatan Internal Pasien
Kesehatan Pelayanan Kesehatan Puskesmas
Masyarakat
Pelayanan
Pemeriksaan
Pelayanan Pelayanan Umum Mutu Admen
Promkes termasuk
Kesehatan Gigi Jaringan Pelayanan Jejaring
UKS
Masyarakat Pelayanan Gigi Puskesmas Fasyankes
Pelayanan Kesling dan Mulut
Mutu UKM
Pelayanan KIA- Pelayanan Puskesmas Essensial
Kesehatan Pelayana KIA-
KB yang Pembantu
bersifat UKM Tradisional KB yang
Mutu UKM
Komplementer bersifat UKP
Pengembangan
Pelayanan GIZI
yang bersifat Pelayanan Pelayanan Gawat
UKM Darurat
Kesehatan Olah Mutu UKP
Pelayanan Raga
Pencegahan dan Pelayanan GIZI
Pengendalian Pelayanan yang bersifat
UKP Tim Survey dan
Penyakit Kesehatan Indera Kepuasan
Pelayanan
Pelanggan
Pelayanan
Kesehatan Lansia Pelayanan
Persalinan
Kesehatan Kerja Koordinator
Pelayanan Manajemen
Kesehatan Jiwa Pelayanan Risiko KETERANGAN :
Pelayanan Kefarmasian
Kesehatan : Garis Komando
Perkesmas Lainnya : Garis Koordinasi
Pelayanan
Laboratorium
BAB V
PENUTUP

Keputusan Kepala Dinas Kesehatan ini berlaku sejak tanggal


ditetapkan dan Puskesmas yang mempunyai inovasi pada tiap program
akan bisa menambah pada format yang sudah ditentukan.

MALANG, 6 Januari 2022

KEPALA DINAS KESEHATAN


KOTA MALANG

dr HUSNUL MUARIF, MM

Anda mungkin juga menyukai