Anda di halaman 1dari 13

BAB IV

HASIL PENLITIAN DAN PEMBAHASAN

A. GAMBARAN UMUM OBJEK YANG DITELITI

Dalam Karya Ilmiah Terapan ini penulis akan mendeskripsikan

tentang gambaran umum objek penelitian sesuai dengan judul penelitian

ini yaitu “PERAWATAN PERALATAN PEMADAM KEBAKARAN GUNA

MEMINIMALISIR BAHAYA KEBAKARAN DI ATAS KAPAL MV.MARE

MAS ”. Sehingga dengan adanya deskripsi gambaran umum objek

penelitian ini pembaca dapat memahami dan mampu merasakan tentang

hal yang terjadi pada saat penulis melakukan penelitian di atas kapal

MV.Mare Mas. Taruni melakukan penelitian di atas kapal berguna untuk

melakukan penerapan keselamatan pada saat terjadi kebakaran.

MV.Mare Mas merupakan sebuah kapal Kontainer salah satu kapal milik

PT.Pelayaran Tempuran Emas Tbk. yang beralamatkan Jl.Yos Sudarso Kav.33

Sunter Jaya Jakarta Utara.

37
38

SHIP PARTICULARS

NAME OF VESSEL : MV. MARE MAS


TYPE OF VESSEL : FULL CONTAINER
FLAG : INDONESIA
MMSI : 525019510
CALL SIGN : PNBD
PORT OF REGISTRY : JAKARTA
IMO NO. : 9564061
CLASS : BIRO KLASIFIKASI INDONESIA
BUILDER / YARD NUMBER : NINGBO BODA SHIPPING
BUILDING,CHINA 08002/ AGUSTUS 2008
L.O.A : 119.90 M
L.B.P : 118.51 M
BREADTH MOULDED : 21.80 M
DEPTH MOULDED : 7.20 M
D.W.T : 8,100 T
G.T : 6,603 T
N.T : 3,516 T
DISPLACEMENT : 11.243 MT
SUMMER DRAFT : 5.20 M
TROPICAL DRAFT : 5.30 M
LIGHT SHIP : 3,045 MT
CONTAINER IN HOLD : 231 TEUS
CONTAINER ON DECK : 306 TEUS
TOTAL CAN BE LOADED : 537 TEUS
NUMBER OF HOLDS : 3 HOLDS (11 PONTON)
MAIN ENGINE : G 8300 ZC 18B, 1765 KW, 2401 HP, 550
RPM,NINGBO
GENERATOR : 3 X CCFJ 200 J-WD, 200 KW, SHANDONG
AVERAGE SPEED : 10 KNOTS
NUMBER OF CREW : 20 PERSONS INCLUDING
39

B. HASIL PENELITIAN

1. Penyajian Data

a. Hasil Observasi

Dari pengalaman yang diperoleh selama praktek dikapal, tidak banyak

ABK yang memahami secara keseluruhan fungsi dari peralatan keselamatan. Pada

saat melakukan penanyaan lokasi dari salah satu alat keselamatan (Fire

Extinguisher), anak buah kapal banyak yang tidak mengetahui letak keseluruhan

dari benda tersebut bahkan banyak juga yang tidak mengetahui fungsi dari benda

tersebut.

Setiap harinya ABK hanya terbiasa dengan alat yang biasa digunakan oleh

ABK setiap harinya. Padahal hal kecil ini sangatlah penting sebab dengan

pengetahuan menjadi dasar sebagai wawasan dalam melakukan pekerjaan dengan

aman. Sebab dengan wawasan tersebut maka timbul kesadaran akan pentingnya

keselamatan bekerja, sehingga anak buah selalu menggunakan perlengkapan serta

memahami setiap fungsi dari alat keselamatan.

Berikut kejadian yang pernah saya alami di atas kapal saat praktek

berlayar :

Pada tanggal 23 februari 2018 jam 09.00 kapal MV. Mare Mas berlabuh di sungai

Kapuas Pontianak. Nakhoda memerintahkan Mualim I untuk memberitahukan

kepada seluruh anak buah kapal bahwa untuk berkumpul di muster station karena

akan di adakan drill kebakaran . Sebelum drill dimulai Mualim I meminta tolong

kepada Mualim III untuk mempersiapkan alat-alat yang akan digunakan antara

lain baju tahan api, breathing apparatus dan portable fire extinguisher. Tugas
40

saya sebagai kadet pada drill kebakaran yaitu membantu mualim III

mempersiapkan peralatan tersebut. Pada saat itu Mualim III memilih portable fire

extinguiser jenis dry powder dan CO2. Saat seluruh awak kapal sudah berkumpul

di muster station Nahkoda memberi pengarahan kepada seluruh awak kapal.

Setelah melakukan peragaan menggunakan baju tahan api dan melakukan

pemadam kebakaran dengan hydrant, Nakhoda meminta mualim III untuk

mencoba menggunakan portable fire extinguisher jenis dry powder tersebut.

Tetapi saat bosun akan menggunakanya portable fire extinguisher jenis powder

tersebut tidak bisa digunakan. Karena isi dari portable fire extinguisher tersebut

sudah menggumpal dan keras. Lalu Nakhoda meminta saya (cadet deck) untuk

mengambil botol pemadam yang lain. Sedangkan mualim III pada saat itu

menggunakan botol pemadam jenis CO2 dan bisa digunakan meskipun tekanan

dalam tabung berkurang dan sangat mengejutkan pada saat nahkoda meminta koki

dan messboy untuk mempraktekkan cara memadamkan api menggunakan alat

pemadam api ringan (APAR) mereka masih kurang memahami cara memakai alat

pemadam api ringan tersebut.

Gambar4.1 drill kebakaran MV.Mare Mas

Sumber : Observasi oleh penulis


41

Tabel 4.1 Standar dan realisasi perawatan portable fire extinguisher untuk semua

jenis di atas kapal.

Standar Perawatan Portable Fire Realisasi Perawatan Portable Fire

Extinguisher Sesuai Prosedur Extinguisher Diatas Kapal

1. Pastikan gas pendorong didalam 1. Selama taruni praktek hanya satu

tabung masih dalam keadaan kali dilakukan

bertekanan

2. Bersihkan tabung dari debu, air 2. Selama Taruni praktek pernah

dan korosi membersihkan tabung dan mengecat

tabung

3. Bolak balik tabung guna 3. Selama Taruni praktek berlayar hal

menghindari pembekuan pada tersebut belum pernah dilakukan

bubuk dalam tabung (untuk jenis

dry powder)
4. Selama Taruni praktek berlayar hal
4. Melakukan pengecekan dan
tersebut pernah dilakukan bersama
perawatan minimal 1 bulan sekali
mualim III

b. Hasil Wawancara

Adapun hasil wawancara yang di dapat adalah tentang penggunaan dan


perawatan alat pemadam kebakaran jenis portable fire extinguisher guna
meminimalisir bahaya kebakaran diatas kapal MV.Mare Mas
42

4.2 Tabel Wawancara

Jawaban
No Pertanyaan
Subjek – 1 Subjek – 2

1 Hal-hal apa saja yang perlu Hal yang perlu Cek kondisi
didiperhatikan pada saat diperhatikan pada alat tersebut
penggunaan portable fire saat menyemprot sebelum
extinguisher ? kan yaitu harus digunakan
mengetahui arah supaya
angin mendapatkan
hasil yang
maksimal

2 Menurut bapak problem Problem yang Terjadi


umum apa saja yang sering sering terjadi penggumpa
terjadi pada portable fire adalah kebocoran lan pada
extinguisher ? pada valve powder

3 Apakah bapak mengetahui Tentunya saya tau Saya sedikit


bagaimana cara perawatan karena saya 1tahu tentang
portable fire sebagai mualim 3 perawatannya
extinguisher ? yang bertanggung tapi saya
jawab atas alat- paham
alat keselamatan bagaimana
diatas kapal cara
menggunakan
alat tersebut.

Sumber : Observasi oleh penulis

2. Analisis Data

Di atas kapal MV. Mare Mas terdapat 2 macam alat pemadam api

ringan di akomodasi maupun di kamar mesin, yaitu CO2 dan dry powder.

Dengan adanya kejadian yang telah dialami, dapat disimpulkan bahwa


43

awak kapal terlalu menyepelekan soal perawatan pada botol pemadam

portable fire extinguisher padahal perawatan alat keselamatan begitu

penting untuk kesiapan saat menghadapi keadaan darurat. Mengecek

peralatan alat pemadam portable fire extinguisher dan melakukan

perawatan setidaknya dilakukan seminggu sekali atau minimal sebulan

sekali. Berikut ini merupakan langkah-langkah sederhana untuk

melakukan perawatan Tabung Pemadam Api untuk jenis Dry powder dan

CO2 setiap bulannya diatas kapal :

a. Lakukan pengecekan dengan melihat posisi jarum preassure atau tipe

stored preassure, berada pada posisi terisi gas atau berada pada zona

hijau di area kontrol preassure

b. Pastikan bahwa segel tidak rusak atau lepas di tabung cartridge

c. Pastikan agar corong tidak memiliki noda atau kotoran yang

mengganggu area tersebut

d. Selalu letakan tabung ditempat yang aman dan mudah dijangkau agar

tabung dapat selalu dalam keadaan bersih, terhindar dari korosi, dan

debu yang umumnya menutup area pressure kontrol

e. Untuk tabung yang bersikan bubuk, upayakan untuk membalik posisi

tabung secara berkala agar bubuk di dalamnya tidak membeku dan

kembalikan lagi tabung ke posisi semula

f. Pastikan bahwa tabung pemadam yang letaknya digantung tetap pada

posisi yang stabil dan kuat, agar tabung tidak mudah jatuh dan rusak

g. Hindari untuk meletakan Alat Pemadam Api di area yang berhadapan

langsung dengan sinar matahari, atau terkena hujan


44

h. Sebaiknya letakan alat pemadam api ditempat yang memiliki tutup

atau kotak jika memang alat pemadam api berada di luar ruangan

Berikut ini merupakan langkah-langkah perawatan Tabung Pemadam Api

setiap tahunnya. Dalam perawatan setiap tahun tabung pemadam api

dibongkar total untuk dapat mengetahui keadaan setiap alat di dalamnya

apakah masih layak digunakan atau harus diganti :

a. Untuk tabung dengan isi bubuk sebaiknya diperiksa dan apabila

bubuknya telah membeku atau lembab sebaiknya segera diganti atau

melakukan pengisian ulang

b. Pastikan bahwa tabung tetap bersih dari kotoran, upayakan agar stiker

petunjuk masih mudah terbaca, kemudian peralatan seperti selang dan

corong tidak kotor dan mampet, penjepit selang dan katup tidak

mengalami kerusakan

c. Pastikan bahwa indikator preassure dalam keadaan berfungsi dengan

baik

d. Pastikan jarum untuk menusuk cartridge dalam keadaan bersih dan

tajam, selalu lakukan pengolesan pelumas pada jarum agar tidak

mengalami macet atau rusak

e. Perhatikan area pipa untuk saluran agent serta gas selalu dalam

keadaan bersih dan tidak mengalami kerusakan (tipe Cartridge)

f. Periksa per-pegas dan Pen Valve tidak mengalami kerusakan seperti

bengkok atau patah


45

g. Sebaiknya dilakukan pengisian ulang jika tabung pemadam dengan

jenis CO2 gas atau Cartridge mengalami pengurangan 10% dari berat

total

h. Lakukan pemeriksaan kembali pada pin pengaman dan segel, lalu

lakukan pencatatan dan berikan tanda pada setiap pemeriksaan atau

perawatan

Problem yang terjadi diatas kapal MV.Mare Mas pada alat pemadam api

ringan:

1. Turunnya tekanan pada indikator meter tekanan/pressure gauge

2. Berkurangnya bobot pada tabung CO2

3. Kebocoran pada valve

4. Kerusakan pada meter tekanan indikator akibat overpressure

5. Kotor dengan noda minyak di kamar mesin pada cylinder

6. Pin dan seal ada yang rusak

7. Posisi tabung digantung menggunakan Bracket yang menempel di dinding

namun ukurannya terlalu besar dan bisa jatuh saat terjadi ombak..

8. Untuk posisi di salon ABK posisi APAR hanya diletakkan saya di pojok

ruangan tanpa bracket.


46

Gambar 4.2 Rusaknya valve

Sumber : Observasi oleh penulis

Gambar 4.3. Bracket yang terlalu besar

Sumber : Observasi oleh penulis

C. PEMBAHASAN

Berikut solusi pemecahan masalah dari faktor-faktor penyebab

keterlambatan pemadaman api :

1. Mualim III sebagai perwira alat keselamatan seharusnya peduli terhadap

perawatan alat-alat keselamatan terutama APAR karena sudah menjadi tugas


47

dan tanggung jawabnya untuk mengecek dan memastikan APAR tersebut

siap digunakan jika terjadi keadaan darurat kebakaran.

2. Seharusnya awak kapal memperhatikan tentang prosedur perawatan dan

penggunaan portable fire extinguisher yang sesuai.

3. Mualim III seharusnya lebih aktif untuk melakukan pengecekan portable

fire extinguisher dan membuat jadwal perawatanya, dikarenakan tugas

perawatan portable fire extinguisher merupakan tanggung jawab dari

Mualim III

Dari data dan fakta-fakta yang ditemui, jelaslah bahwa perawatan alat

keselamatan terutama pemadam api merupakan hal penting dan harus

diprioritaskan baik oleh awak kapal. Sehingga saat terjadi keadaan darurat

kebakaran, alat pemadam dalam kondisi siap untuk digunakan .


BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Keselamatan dalam pelayaran adalah syarat mutlak untuk menjamin

seluruh kegiatan operasional kapal agar berjalan dengan baik. Untuk latihan

pelaksanaan alat keselamatan mulai dari cara penggunaan, perawatan dan

pemeliharaan di MV. Mare Mas belum berjalan dengan baik. Dimana

pemahaman awak kapal yang kurang terbukti dalam pelaksanaanya maupun

dalam teorinya.

Pada pembahasan sebelumnya telah dilakukan analisa. Dari analisa

tersebut diperoleh beberapa pemecahan masalah, sehingga dapat di

simpulkan:

1. Untuk meningkatkan kesadaran awak kapal mengenai pentingnya alat

pemadam yang berada diatas kapal, maka setiap bulanya wajib dilakukan

latihan pemadam kebakaran.

2. Membuat jadwal perawatan alat pemadam kebakaran dan dilaksanakan

dengan sebaik mungkin. Sehingga dapat mengetahui alat pemadam yang siap

digunakan atau tidak.

3. Membuat data checklist untuk alat pemadam portable fire extinguisher. Untuk

mengetahui kondisi terakhir pada alat pemadam tersebut.

48
49

B. Saran

Setelah penulis melakukan pengamatan dan pembahasan mengenai

perawatan portable fire extinguisher di atas kapal yang kurang baik dan tidak

sesuai dalam aturan SOLAS chapter II tahun 1974, maka penulis berusaha

untuk memberikan saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi pembaca dan

pihak-pihak yang bersangkutan. Adapun saran-saran sebagai berikut :

1. Membuat jadwal perawatan dan pengecekan portable fire extinguisher.

Sehingga dengan adanya jadwal tersebut membuat kondisi portable fire

extinguisher diatas kapal lebih diperhatikan.

2. Setiap tempat yang terdapat alat pemadam kebakaran, harus diberikan

petunjuk mengenai cara penggunaan alat pemadam kebakaran. Sehingga

semua kru bisa dengan mudah membaca dan memahaminya.

3. Melaksanakan latihan bahaya kebakaran secara rutin di atas kapal dengan

serius dan profesional sesuai dengan SOP (Standard Operational Prosedur) di

atas kapal . Sehingga awak kapal bisa mengetahui alat pemadam tersebut siap

digunakan atau tidak.

Semoga saran di atas dapat diterapkan di kapal dan mampu meningkatkan

kemampuan awak kapal tentang pentingnya memahami alat keselamatan saat

terjadi keadaan darurat. Sehingga tidak membutuhkan waktu yang lama saat

penanggulangan kebakaran di atas kapal.

Anda mungkin juga menyukai