Proposal Usaha
Proposal Usaha
3 MODAL PROFESINALISME
Profesional dalam menghasilkan produk dan profesional dalam memberikan
pelayanan. Wirausahawan yang profesional akan selalu berpikir untuk mengerjakan
apa yang ia rencanakan dan janjikan. Ia menggerakan dengan hasil terbaik dan
berstandar tinggi. Modal ini sangat menentukan terjadinya keterulangan penjualan.
Jika puas membeli pertama kali, pembeli akan membeli lagi. Kalau terus berulang, ia
akan menjadi pelanggan, pelanggan loyal, dan akhirnya menjadi pembela atau
advokad. Jika tataran terakhir bisa digapai, maka keberlangsungan dan kelanggengan
usaha akan terjamin.
Tidak semua modal harus kita miliki secrara pribadi. Modal dan ilmu yang
dibutuhkan, bisa dimiliki banyak orang dan didayagunakan secara bersinergi. Yang penting
kita tahu, siapa yang memilikinya, berusaha mengenal dan menjalin hubungan yang baik
dengan mereka, dan menjadikannya sebuah jaringan yang kokoh.
Dengan modal kepribadian, kreativitas dan profesionalisme yang baik, kita akan
memiliki berbagai macam keunggulan, otentisitas, ke-khas-an, dan keunggulan. Keunggulan
yang kita miliki tentunya akan mengundang berbagai sumber daya yang kita perlukan dan
tidak kita miliki. Mereka akan dengan senang menjalin hubungan dengan kita, menjadikan
kita sebagai anggota jaringannya. Dengan demikian uang, bahan baku, SDM hingga
perizinan akan datang menawarkan diri dengan segala kemudahannya.
I. PENGETAHUAN BAHAN.
A. Pengetahuan bahan secara umum.
1. Bahan utama.
Adalah bahan pokok atau bahan yang paling banyak dipergunakan dalam suatu
proses pengolahan, misal :
1.1. Singkong: dipergunakan sebagai bahan baku pembuatan tepung tapioka
ceriping singkong, tiwul instan, gatot ,tape singkong, gethuk lindri,
gethu goreng, combro, lanting dan masih banyak lagi.
1.2. Talas : sebagai bahan utama pembuatan ceriping talas, gethuk, brownis,
kolak dan lain-lain.
1.3. Ubi jalar atau ubi rambat: dagingnya ada yang berwarna putih, kuning ,
jingga atau ungu. Ubi ini banyak digunakan sebagai bahan utama grubi,
ceriping, dll
1.4. Beras jawa dan beras ketan: sebagai bahan baku pembuatan tepung
yang selanjutnya, banyak digunakan sebagai bahan pembuat kue-kue
tradisional. Cara pembuatan tepung beras adalah sebagai berikut : cuci
beras hingga bersih lalu rendam selama kurang lebih 12 jam, bilas dan
tiriskan hingga tuntas.Selanjutnya ditumbuk atau digiling hingga halus
kemudian diayak hingga mendapatkan tepung yang benar-benar halus.
Bila ingin awet tepung ini harus dijemur hingga benar-benar kering.
1.5. Pathi Sagu atau aren: diambil dari pohon aren. Banyak tersedia ditoko
dalam bentuk tepung kering. Biasanya digunakan sebagai bahan baku
dalam pembuatan kue kering. Atau tersedia juga dalam bentuk butiran
yang biasa digunakan sebagai bahan baku kue tradisional.
1.6. Kelapa : Kelapa tua, kulit arinya berwarna coklat atau kehitaman. Cocok
untuk dibuat santan. Kandungan minyaknya tinggi. Kelapa sedang atau
tidak tua dan tidak muda. Santannya banyak tetapi kurang berminyak.
Kelapa muda, kulit arinya berwarna coklat muda keputihan, jika ditekan
dagingnya terasa lunak. Kelapa degan kulit ari dan daging buahnya
masih sangat lunak seningga tidak mungkin diparut. Kelapa tua, kelapa
sedang, kelapa muda dan degan mempunyai peran sendiri- sendiri dalam
pengolahan.
1.7. Pisang: dapat dibagi dalam dua kelompok yaitu : Jenis pisang yang biasa
dikonsumsi segar atau langsung. Misalnya : pisang Emas, Ambon, pisang
blitung dll. Jenis pisang yang dikonsumsi setelah diproses lebih lanjut
misalnya untuk pebuatan ceriping pisang. Pisang jenis ini biasa di sebut
juga pisang uli. Misalnya : pisang Byar, Raja nangka, Kepok kuning dll.
1.8. Kacang tanah : dalam jumlah banyak kacang tanah digunakan sebagai
bahan baku kacang kering berkulit. Bila telah dikupas dapat digunakan
sebagai bahan baku kacang telur, kacang atom maupun lainnya.
2. Bahan Penunjang atau bahan pendamping.
Yaitu bahan pembantu untuk dipergunakan sebagai bahan pencipta cita rasa, sehingga
produk olahan menunjukan cirinya masing-masing. Bahan Penunjang atau bahan
pendamping biasanya digunakan dalam jumlah yang lebih sedikit dibanding bahan utama.
2.6. Gula.
Gula dapat dikelompokkan dalam bahan baku atau bahan pendamping
tergantung dari jumlah pemakaiannya.
Jenis –jenis gula yang perlu anda ketahui antara lain :
a. Gula pasir. Menurut butirannya dapat dikelompokkan menjadi :
- Gula Kristal
- Gula kaster/bahan industri lanjut
- Dan gula tepung.
3. Bahan Aditif
Bahan yang sengaja ditambahkan pada bahan makanan dalam jumlah sedikit dan
tertentu dengan tujuan untuk memperbaiki.
Warna
Sebagai penegas rasa
Sebagai pengawet
Antibiotic
Pemanis sintetis
Penambah zat gizi
Pengental
Pemutih dll
Dibawah ini kita perkenalkan berbagai macam cetakan kue yang antara lain :
Bahan-bahan :
Cara Membuat :
1. Persiapkan semua alat dan bahan di tempat yang aman.
2. Potong sayap ayam menjadi 2 bagian, ambil bagian yang menyerupai paha kecil ayam.
3. Sobek bagian atas sayap ayam tarik kebawah sehingga membentuk stik drum. Sisihkan.
4. Campur semua bahan tepung tempura, aduk rata. Ayak hingga lembut. Sisihkan.
5. Kocok telur ayam hingga berbusa .Campur dengan bawang putih ,garam dan merica. Aduk
hingga tercampur rata.
6. Tuangkan telur kocok kedalam mangkuk berisi ayam. Rendam ayam selama 15 menit.
7. Ambil ayam dari dalam rendaman bumbu, lumuri dengan tepung tempura hingga merata.
8. Panaskan minyak, goreng ayam hingga matang dan warnanya kecoklatan.Angkat,
tiriskan.Sajikan.
Catatan:
1. Untuk mendapatkan kremesan tepung tempura yang banyak, masukkan tepung tempura
kedalam minyak penggorengan. Goreng hingga kecoklatan. Angkat, tiriskan.
2. Dengan biaya Total Bahan Rp 92.000,00 yang menghasilkan 12 potong, Harga Pokok yang
didapat adalah 7.700 per potong dijual Rp 9.500 sd Rp 10.000 per potong.
3. Modal alat dianggap sebagai hak milik sehingga blm masuk ke perhitungan untuk harga jual
sayap goreng.
Tugas Individu : buatlah Proposal Usaha yang bahan-bahannya mudah di dapat di daerah
anda!