Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL USAHA

MENGEMBANGKAN PRIBADI BERJIWA WIRAUSAHA

MODAL USAHA BUKAN CUMA ” UANG ”


JIKA BICARA MODAL USAHA, dibenak kita akan langsung terbayang setumpuk
uang. Uang tersebut untuk membeli berbagai keperluan modal berbentuk seperti tanah,
bangunan, dan peralatan atau mesin. Sebagian lagi untuk modal kerja seperti pembelian
bahan baku, biaya operasinal serta biaya pemasaran. Andai ini sudah tersedia suatu usaha
bisa dimulai.
Padahal wirausaha tidak sesulit, maupun sesederhana itu. Uang memang kita perlukan
dalam menjalankan usaha, tapi bukan yang paling penting. Ada modal lain yang lebih penting
dan lebih menentukan keberhasilan suatu usaha. Yaitu modal KEPRIBADIAN,
KREATIVITAS, dan PROFESIONALISME. Ketiganya merupakan modal paling mendasar
sebelum menyediakan modal berupa UANG dan MATERI untuk usaha.
Hasil suatu penelitian menunjukkan bahwa 49% kunci keberhasilan usaha ditentukan
oleh kepribadian pemiliknya. Dan71% berhubungan dengan pelanggan. Sukses usaha 95%
dicapai dari kerja keras dan tekun berproses untuk mendapat hasil yang turun dari langit.
( Baca : berkah dari Tuhan. ) Berikut penjelasannya :
1 MODAL KEPRIBADIAN
Dasar dari berkembangnya modal kepribadian adalah kesadaran untuk
mengetahui kelebihan serta kelemahan diri sendiri, mengetahui hobi dan kesukaan
sendiri, mampu mengendalikan emosi, piawai berempati, serta memiliki motivasi
yang tinggi dalam mengerjakan apapun yang dikerjakan.
Betapa pentingnya modal kepribadian dapat kita lihat dari kasus
jatuh/ambruknya wirausaha setelah diwariskan kepada generasi berikutnya. Mengapa
ini bisa terjadi? Karena yang diwariskan hanya bisnisnya. Kepribadiannya tidak
diwariskan, sehingga generasi penerus bisnis itu tidak mendapat ketrampilan
sosialnya, ketrampilan berhubungan dengan orang lain, ketrampilan mengendalikan
emosi, kejujuran, kesantunan, serta empati dari yang mewariskan usaha.
2 MODAL KREATIFITAS
Di dalam dunia wirausaha diperlukan pola pikir produktif, bukan reproduktif.
Kita tidak perlu mengulang kembali cara-cara yang membuat seorang pengusaha
berhasil. Pasalnya lingkungan dan situasi selalu berubah. Siklus produksi dan siklus
usaha juga selalu mengalami perkembangan. Dengan modal kreatif kita terhindar dari
kelatahan bisnis yang membuat kita hanya bisa menjadi pengikut dan peniru. Dengan
kreatif yang terbatas menjadi berlebih, yang sulit menjadi mudah, yang mahal
menjadi murah dan sesuatu yang berisiko besar menjadi kecil.
Misalnya dalam menyipkan tempat usaha. Belum bisa membangun atau
membeli kita bisa menyewa, atau dengan cara bagi hasil dengan pemilik tempat. Cara
ini menguntungkan kedua pihak. Jika usaha berhasil, pemilik tempat juga akan
mendapat hasil yang lebih besar juga.

3 MODAL PROFESINALISME
Profesional dalam menghasilkan produk dan profesional dalam memberikan
pelayanan. Wirausahawan yang profesional akan selalu berpikir untuk mengerjakan
apa yang ia rencanakan dan janjikan. Ia menggerakan dengan hasil terbaik dan
berstandar tinggi. Modal ini sangat menentukan terjadinya keterulangan penjualan.
Jika puas membeli pertama kali, pembeli akan membeli lagi. Kalau terus berulang, ia
akan menjadi pelanggan, pelanggan loyal, dan akhirnya menjadi pembela atau
advokad. Jika tataran terakhir bisa digapai, maka keberlangsungan dan kelanggengan
usaha akan terjamin.

Tidak semua modal harus kita miliki secrara pribadi. Modal dan ilmu yang
dibutuhkan, bisa dimiliki banyak orang dan didayagunakan secara bersinergi. Yang penting
kita tahu, siapa yang memilikinya, berusaha mengenal dan menjalin hubungan yang baik
dengan mereka, dan menjadikannya sebuah jaringan yang kokoh.
Dengan modal kepribadian, kreativitas dan profesionalisme yang baik, kita akan
memiliki berbagai macam keunggulan, otentisitas, ke-khas-an, dan keunggulan. Keunggulan
yang kita miliki tentunya akan mengundang berbagai sumber daya yang kita perlukan dan
tidak kita miliki. Mereka akan dengan senang menjalin hubungan dengan kita, menjadikan
kita sebagai anggota jaringannya. Dengan demikian uang, bahan baku, SDM hingga
perizinan akan datang menawarkan diri dengan segala kemudahannya.
I. PENGETAHUAN BAHAN.
A. Pengetahuan bahan secara umum.
1. Bahan utama.
Adalah bahan pokok atau bahan yang paling banyak dipergunakan dalam suatu
proses pengolahan, misal :
1.1. Singkong: dipergunakan sebagai bahan baku pembuatan tepung tapioka
ceriping singkong, tiwul instan, gatot ,tape singkong, gethuk lindri,
gethu goreng, combro, lanting dan masih banyak lagi.
1.2. Talas : sebagai bahan utama pembuatan ceriping talas, gethuk, brownis,
kolak dan lain-lain.
1.3. Ubi jalar atau ubi rambat: dagingnya ada yang berwarna putih, kuning ,
jingga atau ungu. Ubi ini banyak digunakan sebagai bahan utama grubi,
ceriping, dll
1.4. Beras jawa dan beras ketan: sebagai bahan baku pembuatan tepung
yang selanjutnya, banyak digunakan sebagai bahan pembuat kue-kue
tradisional. Cara pembuatan tepung beras adalah sebagai berikut : cuci
beras hingga bersih lalu rendam selama kurang lebih 12 jam, bilas dan
tiriskan hingga tuntas.Selanjutnya ditumbuk atau digiling hingga halus
kemudian diayak hingga mendapatkan tepung yang benar-benar halus.
Bila ingin awet tepung ini harus dijemur hingga benar-benar kering.
1.5. Pathi Sagu atau aren: diambil dari pohon aren. Banyak tersedia ditoko
dalam bentuk tepung kering. Biasanya digunakan sebagai bahan baku
dalam pembuatan kue kering. Atau tersedia juga dalam bentuk butiran
yang biasa digunakan sebagai bahan baku kue tradisional.
1.6. Kelapa : Kelapa tua, kulit arinya berwarna coklat atau kehitaman. Cocok
untuk dibuat santan. Kandungan minyaknya tinggi. Kelapa sedang atau
tidak tua dan tidak muda. Santannya banyak tetapi kurang berminyak.
Kelapa muda, kulit arinya berwarna coklat muda keputihan, jika ditekan
dagingnya terasa lunak. Kelapa degan kulit ari dan daging buahnya
masih sangat lunak seningga tidak mungkin diparut. Kelapa tua, kelapa
sedang, kelapa muda dan degan mempunyai peran sendiri- sendiri dalam
pengolahan.
1.7. Pisang: dapat dibagi dalam dua kelompok yaitu : Jenis pisang yang biasa
dikonsumsi segar atau langsung. Misalnya : pisang Emas, Ambon, pisang
blitung dll. Jenis pisang yang dikonsumsi setelah diproses lebih lanjut
misalnya untuk pebuatan ceriping pisang. Pisang jenis ini biasa di sebut
juga pisang uli. Misalnya : pisang Byar, Raja nangka, Kepok kuning dll.
1.8. Kacang tanah : dalam jumlah banyak kacang tanah digunakan sebagai
bahan baku kacang kering berkulit. Bila telah dikupas dapat digunakan
sebagai bahan baku kacang telur, kacang atom maupun lainnya.
2. Bahan Penunjang atau bahan pendamping.
Yaitu bahan pembantu untuk dipergunakan sebagai bahan pencipta cita rasa, sehingga
produk olahan menunjukan cirinya masing-masing. Bahan Penunjang atau bahan
pendamping biasanya digunakan dalam jumlah yang lebih sedikit dibanding bahan utama.

2.1 Tape ubi kayu/ tape singkong.


Jenis tape ini ada yang berwarna kuning biasa disebut tape singkong mentega, dan ada juga
yang berwarna putih, tergantung dari bahan baku nya. Tape ini dibuat dari singkong yang
dikukus terlebih dahulu, didinginkan lalu diberi ragi dan difermentasi selama 2-3 hari. Bila
kwalitas raginya bagus tape akan terasa lebih manis.

2.2 Tape ketan .


Dibuat dari ketan hitam atau ketan putih. Tape ketan putih biasanya ditampilkan dalam
warna hijau yang berasal dari perasan daun katuk atau daun suji.
Cara pembuatan tape ini sama dengan cara pembuatan tape singkong.
Tape yang bagus adalah tape yang rasanya manis dan butiran-butiran berasnya lebih
banyak yang utuh.

2.3 Kolang kaling.


Buah ini diambil dari pohon atep yang kemudian diproses dengan cara dibakar, dikupas
lalu dicuci bersih. Namun buah ini belum layak dimakan.
Sebaiknya buah ini direndam atau dicuci dengan air bekas pencucian beras atau leri. Buah
kolang-kaling yang enak adalah buah yang masih muda karena rasanya lebih empuk. Buah
yang tua dan keras sebaiknya dibuang saja.

2.4 Kacang hijau.


Jenis kacang ini banyak dipakai sebagai isi bak pia, onde-onde, kue ku dll.
Dipasar kacang ini tersedia dalam bentuk berkulit atau sudah kupasan.

2.5 Kacang tanah.


Dalam jumlah sedikit Kacang tanah biasa digunakan untuk isian kue misalnya isian Yangko,
namun dapat juga untuk topping brownise dll.

2.6. Gula.
Gula dapat dikelompokkan dalam bahan baku atau bahan pendamping
tergantung dari jumlah pemakaiannya.
Jenis –jenis gula yang perlu anda ketahui antara lain :
a. Gula pasir. Menurut butirannya dapat dikelompokkan menjadi :
- Gula Kristal
- Gula kaster/bahan industri lanjut
- Dan gula tepung.

b. Gula palm atau gula semut.


Adalah gula merah yang telah diproses lebih modern. Bentuknya seperti gula pasir
namun terlihar lebih bersih.
c. Gula kelapa/aren atau gula merah.
Gula merah dibuat dari air nira kelapa atau air nira pohon aren.
Gula ini dicetak atau ditampilkan dalam berbagai bentuk.

3. Bahan Aditif
Bahan yang sengaja ditambahkan pada bahan makanan dalam jumlah sedikit dan
tertentu dengan tujuan untuk memperbaiki.
 Warna
 Sebagai penegas rasa
 Sebagai pengawet
 Antibiotic
 Pemanis sintetis
 Penambah zat gizi
 Pengental
 Pemutih dll

Fungsi zat aditif :


3.1 Sebagai zat pewarna : alami dan sintetis
- Sebagai pewarna alami contohnya :
Pewarna hijau misalnya dari perasan daun pandan, daun suji atau daun katuk.
Pewarna merah diambil dari rebusan kayu secang atau bunga rosella.
Pewarna kuning bias diambil dari perasan kunyit.
Pewarna biru diambil dari perasan bunga teleng. Dll.
- Sebagai pewarna sintetis contohnya :
Yaitu pewarna buatan. Banyak tersedia ditoko dengan berbagai merk antara lain:
Cap Paus, Red Bell, garuda dll.
Bisa dalam bentuk pewarna cair murni atau sekaligus perasa /essen.

3.2 Sebagai penegas rasa :


Senyawa flavormatik buah-buahan
1. Vanili
2. Bensil Dihida : Aroma chery, Almon dll
3. Mentol : Mint
4. Euegenol
5. Bensil Asetat : Stroberry
6. Amil Asetat : Pisang
Sebagai penegas rasa dalam masakan
Misal : MSG atau Monosodium Glutamat, umum di kenal sebagai vetsin. Dll
3.3 Sebagai Pengawet :
Misalnya untuk menaikan pH (Keasaman) bagi bahan makanan yang ber pH rendah
Contoh:
a) Bensoat dan turunan turunannya
Menghancurkan Kapang.
b) Nitrit
- Menghambat tumbuhnya bakteri pada ikan
- Mempertahankan warana merah pada daging
- Asam sorbet untuk menghambat pertumbuhan kapang dan bakteri
3.4. Antibiotika
Klortitrasiklin & Oksitetrasiklin
Digunakan dalam pengawetan daging ayam atau ikan dengan pembekuan.
Dosis 7 ppm.
3.5. Zat Pemanis Sintetis
Zat pemanis sintetis merupakan zat yang dapat menimbulkan rasa manis sedangkan
kalori yang dihasilkan jauh lebih rendah dari gula sakrosa.
Contoh : Sakarin
3.6. Nutrien Suplemen
Bahan yang ditambahkan pada bahan makanan untuk menambah nilai gizi.
Contoh : Vitamin C yang ditambahkan pada sari buah-buahan asam amino yang
ditambahkan pada terigu.
3.7. Pengental
Bahan yang ditambahkan pada bahan makanan agar menjadi stabil merekatkan hingga
mempunyai kekentalan dll.
Contoh : Saos, jeli, kecap dll.
Bahan : CMC, piktin, Gum dll.
3.8. Pemutih
Bahan pemutih ini dimaksudkan untuk menambah warna bahan makanan menjadi
lebih putih.
Macam-macam bahan pemutih :
- H2O2
- Oksida Nitrogen
- Na Bisulfit

B. Pengetahuan bahan khusus


Bahan –bahan pembuat kue kering, kue basah dan roti.
1. Terigu.
Dalam pengelompokannya terigu dibagi dalam 3 kelompok.
1.a. Terigu protein tinggi ( kandungan protein 11-12%). Cocok untuk bahan roti dan mie.
Dalam peredarannya dipasar dikenal dengan merk Cakra, Kereta Kencana, Tali emas dll.
1.b. Terigu protein sedang (kandungan Protein 10 – 11%). Cocok digunakan untuk Donat,
Cake, Brownise dll. Dalam peredarannya dipasar dikenal dengan merk Segitiga biru,
Gunung Bromo, Kunci biru,Beruang biru dll
1. Terigu Protein rendah Kandungan protein 9-10 %).Cocok digunakan untuk bolu,
cookies dan gorengan. Dalam peredarannya dipasar dikenal dengan merk Pita
merah, Semar, Naga merah dll.
2. Mentega: Terbuat dari bahan hewani. Menurut citarasanya mentega dibagi dalam
dua rasa yaitu mentega tawar dan asin. Dalam peredarannya dikenal dengan merk
Wisman,dll.
3. Margarine : Terbuat dari bahan Nabati. Biasanya mempunyai citarasa asin. Dalam
peredarannya dikenal dengan merk Palmia, Blue Band, Simas, Amanda dll.
4. Gula pasir, gula tepung, gula mint, dan gula palm. Untuk pembuatan kue kering kita
biasa menggunakan gula tepung, sedangkan untuk kue basah kita menggunakan gula
pasir. Gula mint banyak digunakan untuk topping Donat maupun kue putri salju.
Sedangkan gula palm banyak digunakan untuk brownise, Cake dll.
5. Telur: Telur bebek banyak digunakan dalam pembuatan bolu, sedangkan untuk
keperluan lain banyak digunakan telur ayam negeri bahkan kadang-kadang
menggunakan telur ayam kampung
6. Cake Emulsifier. Dipasaran dikeral dengan merk Ovalet,SP, Dyna, TBM, dll. Berfungsi
sebagai pengemulsi dan membuat cake menjadi lebih kokoh.
7. Baking Powder. Double Acting. Dosis penggunaan 0,5 – 2% dari berat adonan.
Reaksi pengembangan 2 kali yaitu pada pengadukan dan oven. Sebagai bahan
pengembang untuk Bolu, donat, roti goring , krupuk dll.
8. Super Double Acting. Dosis penggunaan 0,5 – 2% dari berat adonan. Reaksi
pengembangan 3 kali yaitu pada pengadukan fermentasi dan oven. Sebagai bahan
pengembang untuk Bolu, donat, roti goreng , krupuk dll. Dosis penggunaan 0,5 – 2%
dari berat adonan.
9. Bread Improver : Sebagai pengempuk dan penghalus roti.

II. PENGETAHUAN ALAT.


1. Alat pengukur / Takaran.
Dalam pekerjaan Pengolahan Hasil Pertanian sangat diperlukan macam-macam alat
pengukur / timbangan atau takaran. Karena alat tersebut sangat berpengaruh terhadap
kwalitas hasil akhir baik penampilan maupun citarasa kelezatannya.
Disarankan untuk selalu menggunakan alat pengukur yang sama.
Patuhi juga takaran bahan yang tercantum dalam resephasilnya tidak mengecewakan.
1.1 Timbangan.
Pilih jenis yang berkwalitas baik, bila mungkin dapat menggunakan timbangan
Yang dimulai dengan 1 gram. Timbangan kg, kwental dl
1.2 Sendok ukuran.
Digunakan untuk menakar bahan kering. Harus diisi penuh dan diratakan dengan
pisau ( biasa disebut peres).Sendok The, sendok makan dll.
-5-
1.3 Mangkok ukuran.
Digunakan untuk mengukur bahan kering, Modelnya macam-macam.
 1 mangkok /cup air = 250 cc
 1 mangkok gula pasir = 225 gram
 1 mangkok terigu = 140 gram
 1 mangkok tepung beras = 110 gram
 Dll
1.4 Gelas ukur.
Digunakan untuk mengukur / menakar bahan cair.
Gelas ukur ada bermacam- macam ukuran misalnya.
- 250 ml / 250 cc
- 500 ml / 500 cc
- 1000 ml / 1000 cc dst.
.
2.Alat untuk mengolah
2.1. Alat perebus terdiri dari :
 Panci biasa dari bahan aluminium, teflon , email dll dengan berbagai ukuran
sesuai dengan jumlah bahan yang akan direbus.
 Panci perebus tekanan tinggi atau panci presto.
Patuhi cara memakainya karena mempunyai resiko lebih tinggi.
2.2 Alat penggoreng dan perlengkapannya.
Dipakai untuk menumis atau menggoreng, terbuat dari bahan aluminium,
Teflon atau besi . Tersedia berbagai ukuran sesuai dengan keperluannya.
2.3. Alat pemanas.
Digunakan untuk memanaskan agar masakan menjadi matang.
Contoh :
 Tungku dengan bahan bakar kayu.
 Anglo dengan bahan bakar arang.
 Kompor sumbu atau minyak tanah
 Kompor Gas
 Dll.

2.4. Alat penampung.


Dapat berupa baskom dengan berbagai ukuran
Digunakan untuk berbagai keperluan misalnya :
 Menampung bahan
 Membuat adonan
 Mencuci dll.
Pilih yang lubang permukaannya luas , bila digunakan untuk membuat adonan gerakan
tangan kita bisa lebih leluasa.
2.5. Alat penyaring bahan kering (tepung) atau basah (santan).
Pilih yang berlubang halus agar tepung yang diayak/disaring hasilnya halus dan
tidak menggumpal serta bebas dari kotoran.
Ayakan ada macam-macam ukuran dan terbuat dari macam-macam bahan juga.
Misalnya dari plastik, ada juga yang dari aluminium.
Yang dari bahan plastic tidak boleh untuk menyaring bahan yang sifatnya panas
.

2.6. Alat pengaduk .


Misalnya sendok kayu , centong atau solet.
Praktis digunakan untuk mengaduk tepung, terutama yang harus dimatangkan terlebih
dahulu.
Alat pengaduk yang lain misalnya spatula. Digunakan untuk mengaduk bahan dalam
jumlah sedikit. Terbuat dari plastic atau dari karet.
2.7. Alat pengukus.
Dapat berupa dandang atau soblok yang biasa untuk mengukus nasi dll.
Namun dapat juga berupa langseng yang lubang sarangannya lebih besar-besar dan
dengan alat pengukus bersusun ( biasa untuk mengukus kue-kue dalam jumlah
banyak.
2.8. Alat pemanggang ,
Dapat berupa oven tembok, oven dari aluminium sederhana atau oven besar.
Biasanya dilengkapi dengan Loyang.
Bentuk dan ukuran loyang dapat bermacam-macam sesuai keperluannya.
2.9. Alat pengocok.
Alat pengocok ada 2 macam yaitu pengocok tradisional dan modern.
Alat pengocok tradisional dapar berupa kawat yang disusun berbentuk oval, dan ada
pula yang berbentuk spiral. Sedangkan yang modern disebut mixer.
2.10Alat penghancur.
Yang modern dapat menggunakan blender sedangkan yang tradisional menggunakan
cobek dan munthu atau lainnya.

3. Berbagai macam cetakan.


Disamping citarasa penikmat kue juga mengutamakan penampilan dari kue-kue
tersebut. Keindahan kue sangat mempengaruhi selera makan konsumen.
Kue-kue yang indah akan membuat penasaran bagi yang melihatnya, untuk itu produsen
akan selalu mengikuti permintaan pasar. Selain keindahan yang
tercipta cetakan kue juga sangat membantu kecepatan kerja produsen dan memudahkan
pengemasan.

Dibawah ini kita perkenalkan berbagai macam cetakan kue yang antara lain :

a. Cetakan Bapel. h. Cetakan kembang goyang.


b. Cetakan serabi. i. Cetakan carabikang.
c. Cetakan kue ku. j. Cetakan pukis.
d. Cetakan kue semprong. k. Cetakan kue mangkok.
e. Cetakan gethuk lindri. l. Cetakan kue lumpur
f. Cetakan putu mayang. m. Cetakan kue kerin
g. Cetakan bolu kukus.
CONTOH PERHITUNGAN ALAT DAN BAHAN PROPOSAL USAHA

AYAM GORENG TEPUNG ( Fried Chicken )

Bahan-bahan :

 1 kg sayap ayam (isi 12 pcs) Rp 40.000,00


 ¼ kg telur ayam (dipakai 2 btr) Rp 7.500,00
 2 siung bawang putih, haluskan Rp 1.500,00
 2 sdt garam Rp 500,00
 1 sdt peres merica Rp 1.000,00
 500 ml minyak goreng Rp 11.500,00
Jumlah Total Bahan Pokok Rp 62.000,00
Bahan tepung tempura :

 2 sdt baking powder Rp 2.000,00


 1 kg tepung terigu Rp 16.000,00
 1 bks bawang putih bubuk Rp 1.000,00
 2 sdt garam Rp 500,00
 10 sdm tepung maisena Rp 6.000,00
Jumlah Total Bahan Pembantu Rp 30.000,00
Alat :
1. Kompor Rinai R1-302 Rp 295.000,00
2. Panci Goreng GSF + Tirisan Rp 73.000,00
3. Susruk Plastik Rp 10.000,00
4. Baskom 2 buah Rp 25.000,00
5. Tabung Gas Melon + isi Rp 200.000,00
Jumlah Modal Alat Rp 603.000,00

Cara Membuat :
1. Persiapkan semua alat dan bahan di tempat yang aman.
2. Potong sayap ayam menjadi 2 bagian, ambil bagian yang menyerupai paha kecil ayam.
3. Sobek bagian atas sayap ayam tarik kebawah sehingga membentuk stik drum. Sisihkan.
4. Campur semua bahan tepung tempura, aduk rata. Ayak hingga lembut. Sisihkan.
5. Kocok telur ayam hingga berbusa .Campur dengan bawang putih ,garam dan merica. Aduk
hingga tercampur rata.
6. Tuangkan telur kocok kedalam mangkuk berisi ayam. Rendam ayam selama 15 menit.
7. Ambil ayam dari dalam rendaman bumbu, lumuri dengan tepung tempura hingga merata.
8. Panaskan minyak, goreng ayam hingga matang dan warnanya kecoklatan.Angkat,
tiriskan.Sajikan.
Catatan:
1. Untuk mendapatkan kremesan tepung tempura yang banyak, masukkan tepung tempura
kedalam minyak penggorengan. Goreng hingga kecoklatan. Angkat, tiriskan.
2. Dengan biaya Total Bahan Rp 92.000,00 yang menghasilkan 12 potong, Harga Pokok yang
didapat adalah 7.700 per potong dijual Rp 9.500 sd Rp 10.000 per potong.
3. Modal alat dianggap sebagai hak milik sehingga blm masuk ke perhitungan untuk harga jual
sayap goreng.

Tugas Individu : buatlah Proposal Usaha yang bahan-bahannya mudah di dapat di daerah
anda!

Anda mungkin juga menyukai