Anda di halaman 1dari 11

DAFTAR ISI

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Usaha
Ubi jalar merupakan komoditas sumber karbohidrat utama, setelah padi, jagung, dan ubi
kayu. Ubi jalar dikonsumsi sebagai makanan tambahan atau sampingan bahkan dianggap
sebagai makanan kampungan. Masyarakat indonesia tak sedikit yang suka pada ubi -ubian
termasuk ubi ungu, bahkan banyak masyarakat yang tak mengetahui nilai gizi ubi jalar dan
hal ini yang perlu ditangani melalui sebuah inovasi salah satunya yaitu kelepon ubi ungu.
Kelepon ubi ungu merupakan salah satu bentuk dari inovasi pengolahan ubi menjadi lebih
menarik dan bernilai haraga jual tinggi.

Beberapa penelitian menyebutkan, warna pada ubi jalar memengaruhi kandungan gizi di
dalamnya. Misalnya pada varietas ubi jalar merah dan kuning yang lebih kaya kandungan
beta karoten, serta ubi jalar ungu yang kaya akan kandungan antosianin

Pernyataan Misi Visi , Misi dan Tujuan Sebagai usaha yang bergerak di bidang produksi
makanan, kami mempunyai visi , misi dan tujuan sebagai berikut.

1. Visi Bisnis Klepon Ubi Ungu menciptakan sebuah bisnis kuliner yang kreatif serta
inovatif dalam rangka membantu perekonomian masyarakat terutama sektor industri
Ubi yaitu tempe serta mendukung pemerintah dalam mengembangkan subsektor
ekonomi kreatif kuliner indonesia yang kaya akan rempah dan cita rasa khas
nusantara.
2. Misi Bisnis Klepon Ubi Ungi
a) Melakukan berbagai inovasi dan modifikasi Ubi
b) Memproduksi ubi dengan bahan baku yang sehat,bergizi dan higienis
c) Mempertahankan kualitas dan rasa dari produk
d) Memberikan rasa olahan ubi yang berbeda dari olahan ubi lainnya untuk
menarik pelanggan
e) Memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan
3. Tujuan Bisnis Klepon Ubi Ungu
a) Mempertahankan jajan tradisional di era jajan modern
b) Menambah pengalaman dan pengetahuan kewirausahaan dalam melakukan
kegiatan wirausaha
c) Mewujudkan mental dan kemampuan dalam berwirausaha
d) Memperoleh keuntungan yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan
hidup sehari-hari.

1.2 Biodata Pendiri


1) Nama : Noval Maulana Saputra
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat/tanggal lahir : Mataram, 02 November 2002
Alamat : Jl. Irigasi V blok 2B – Taman sari

2) Nama : Nadya Rahmatul Izza


Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat/tanggal lahir : Selong, 26 Mei 2003
Alamat : Sandubaya, Selong Lombok Timur

3) Nama : Novia Hismatun Atqiya


Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat/tanggal lahir : Pringgasela, 04 November 2002
Alamat : Pringgasela, Lombok Timur

4) Nama : Nurhidayati
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat/tanggal lahir : Jorong, 02 November 2002
Alamat : Desa Lepak
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Aspek Pemasaran


2.1.1 Gambaran Umum Pasar
Gambaran umum pasar mencakup 2 aspek
 Pengenalan produk
1) Nama produk : Kelepon ubi ungu
2) Jenis produk :Makanan berat
3) Warna : Warna ungu anggun
4) Bahan utama : Ubi jalar warna ungu
5) Tekstur : Lembut dan kenyal
6) Ciri khas : Bulat kecil dengan gulmer yang bersembunyi
sehingga
begitu digigit sekali makan akan ada ledakan gula
merah dilidah.
Kelepon ubi ungu juga dapat kita kenalkan kemasyarakat luas dengan
mempertahankan kualitas dan cita rasanya, mengedepankan kehigenisan saat
produksinya serta menjamin Kesehatan bagi konsumen melalui nilai gizi yang
terkandung.
 Lokasi
Lokasi disini ada beberapa yang sudah terpikiran yaitu lingkungan kampus
unram baik di prodi, fakultas, UKM di dalam kampus maupun diluar kampus.
2.1.2 Segmentasi pasar
 Segmen geografis (lokasi)
Lokasi pemasaran bisa melalui 2 cara yaitu:
1) Online : melalui sosial media.
2) Offline : membuka stand usaha dalam kegiatan" seperti cfd dan di
kantin kampus atau di halaman rumah.
 Segmen demografi (kalangan yang bisa mengkonsumsinya)
Target pasar dari produk kelepon ubi ungu ini adalah semua kalangan
kisaran usia 5th keatas.
 Segmen psikologis
Kita dapat meyakinkan pembeli/sasaran bahwa produk kelepon ubi ungu itu
memiliki kekhasan dan cita rasa yang dapat dijamin sesuai dengan harganya.
2.1.3 Strategi pemasaran
 Segmen harga
Harga yang terbentuk dari hasil diskusi kelompok adalah Rp. 2.000,00/pixes
yang dilihat dari berbagai sudut pandang dan dilandasi dengan keadaan
dilapangan. Dimana sering kita temukan dilapangan kalau orang-orang akan
cendrung memilih produk yang harganya terjanngkau, sehat dan pastinya
enak.
 Segmen promosi
Kelepon ubi ungu ini akan dipromosikan melalui pampleat/browser, hal ini
dilaksanakan guna memudahkan konsumen mengetahui produk kita dan
menghubungi kontak yang disediakan oleh pihak produsen.
 Segmen distribusi
Segmen distribusi dari produk kelepon ubi ungu ini meliputi system COD
bagi konsumen, dengan hal ini konsumen akan lebih merasa diprioritaskan
dan di mudahkan. Bukan hanya ini tapi bisa melalui public speaking yang
bagus sehingga diharapkan nantinya dapat menarik minat pembeli serta bisa
memberi pemahaman bahwa ubi itu bergizi.

2.2 Aspek produksi dan oprasi


2.2.1 Gambar produk

(Gambar 2.2.1 Klepon Ubi Ungu)


2.2.2 Proses produksi
Cara membuat :
1) Rebus/ kukus ubi ungu smpe mpuk.kalo sdh mateng
2) Dinginkn.ubi
3) Hancurkn ubi dan uleni dengan tepung kanji.
4) Kasi garam dan terus uleni
5) kalau sudah merata maka bentuk bulat" dengan terlebih dahulu menimbang
adonan sesuai takaran baru di kasi gulmer yg sudah di iris pada bagian
dalam lebih tepatnya di tengahnya.
6) Sembari dibentuk didihkn air d panci.klo sdh mendidih masukkn klepon yg
sdh d bentuk.
7) Masak kelepon sampai mateng dengan tanda kelepon yang matang akan
mengapung di air mendidih
8) Angkat dan tiriskan kelepon hingga tiris dan dingin
9) Taburi kelapa muda yag sudah diparut guna meningkatkan daya Tarik
orang.
2.3 Aspek organisasi manajemen
2.3.1 Struktur organisasi
Ketua : Noval Maulana Saputra
Produsen : Nurhidayati
Marketing : Nadya Rahmatul Izza
Bendahara : Novia Hismatun Atqiya
2.3.2 Job description
Ketua : Noval Maulana Saputra
- Memimpin (Ketua harus memimpin dengan tegas dan harus siap
mengambil keputusan serta kesimpulan yang ditinjau dari beberapa
pertimbangan dan mupkat sesama tem.
- Mengarahkan (Ketua harus siap memberikan waktunya dalam
mengarahkan anggota”nya Ketika mengalami kebingungan ataupun
mengalami bentrok pendapat, sehingga disini jiwa provisional dari
seorang pemimpin sangat dibutuhkan.
- Merangkul (Sebagai seorang ketua harus siap dan selalu serta sabar
dalam menghadapi keperbedaan sikap dari teamnya dengan cara
selalu merangkul dan selalu berkomunikasi satu sama lain, karena
dengan komunikasilah suatu hal akan menjadi terarah.
Produsen : Nurhidayati
- Teliti terhadap kualitas bahan ( Sebagai seorang produsen harus
benar-benar teliti dalam memilih bahan yang berkualitas karena
kerusakan bahan akan menjadi celah dari sebuah kerugian.)
- Memperhatikan sekiranya peralatan” apa saja yang sudah tidak layak
pakai dan harus diganti karena bagus tidaknya fungsi dari sebuah
peralatan menetukan hasil dari sebuah produk.
- Selalu memperhatikan mana bahan yang habis dan mana yang perlu
dibeli maupun tidak.
- Memperhatikan kehigenisan saat proses pembuatan
Marketing : Nadya Rahmatul Izza
- Mengolah pemasaran seperti promosi, karena promosi sangat
menentukan akan keberhasilan atau laris atau tidaknya suatu produk.
- Selalu memperhatikan waktu dalam pengiriman produk, karena tepat
atau tidaknya waktu pengiriman akan berefek pada tingkat kepuasan
pelanggan.
Bendahara : Novia Hismatun Atqiya
- Memperhatikan dengan jeli mengenai berapa pengeluaran,
pendapatan baik itu pendapatan kotor maupun pendapatan bersih,
guna keuangan menjadi tertata rapi dan penggunaanya pun terarah.
- Selalu mempertimbangkan segala pengeluaran dulu, dalam artian
memperhatikan mana bahan ataupun alat yang benar” harus didahului
untuk dibeli dan tidak. Hal ini agar tidak terlalu boros.
- Memanajamen pengeluaran sesuai keadaan dan peluang pada saat itu.
2.4 Aspek keuangan
2.4.1 Rancangan Anggaran Pengeluaran
Estimasi produksi dalam 1 minggu
Bahan :
3 kg Ubi Ungu @7000 Rp 21.000,00
1 bks Garam @5000 Rp 5.000,00
2 kg Gula Merah @15.000 Rp 30.000,00
2 kg Tepung kanji @6000 Rp 12.000,00
2 Buah Kelapa @6000 Rp 12.000,00
2 Gas (3 kg) @20.000 Rp 40.000,00
3 Mika T5 (100 pcs)@10.000 Rp 30.000,00
+
Total Bahan Rp 150.000,00

Untuk 1 Bulan Produksi Rp 150.000,00


Biaya-biaya:
Pamflet/Brosur Rp 100.000,00
Total Pengeluaran Rp 250.000,00

Estimasi produksi klepon dalam 1 bulan


TBB = Jumlah pengeluaran 1 minggu x 4 minggu
= Rp 150.000 × 4
= Rp 600.000
TC = TBB +TB
= Rp 600.000 + Rp 100.000
=Rp. 700.000
Klepon ubi unguu = 20 pcs × Rp 2.000 × 25 hari
= Rp 1.000.000

LK = Rp 1.000.000 - Rp 600.000
= Rp 400.000/bulan
LB = Rp 400.000 - 100.000
= Rp 300.000/bulan
2.4.2 Analisis Break Event Point (BEP)
HJ (P) = Rp 2.000
Penyusutan = Rp 20.000
Biaya variable/ bulan = Rp 700.000
N = ….?
PXN = TFe + TVc
2.000 X N = Rp 20.000 + Rp 700.000
= Rp 720.000/ Rp 2.000
N = 360 unit/bulan
Tabel Rincian Biaya Bahan Klepon Ubi Ungu
Biaya Jumlah Unit Harga/unit Total
Ubi Ungu 3 Kg Rp 7.000,00 Rp 21.000,00
Garam 1 bungkus Rp 5.000,00 Rp 5.000,00
Gula Merah 2 Kg Rp 15.000,00 Rp 30.000,00
Tepung Kanji 2 Kg Rp 6.000,00 Rp 12.000,00
Buah Kelapa 2 Buah Rp 6.000,00 Rp 12.000,00
Gas 2 Kg Rp 20.000,00 Rp 40.000,00
Mika 3 bungkus Rp 10.000,00 Rp 30.000,00
JUMLAH Rp 150.000,00
JADWAL KEGIATAN
No Jenis Kegiatan Minggu Ke

1 2 3 4
1 Persiapan:
1. Menyusun Rencana
Bisnis
2. Survey Pasar
3. Survey Harga Dan
Suplier
4. Survey Lokasi
2 Persiapan Peralatan
(Investasi)
3 Membeli Bahan Baku
4 Uji Coba Produksi
5 Usaha Siap Beroperasi
6 Mengelola Usaha
7 Konsultasi Dan Laporan
Bulanan
8 Laporan Akhir Kegiatan
9 Persiapan Pengembangan
Bisnis
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Klepon Ubi Ungu merupakan jenis makanan tradisional yang sudah di kembangkan
yang dimana konsep awalnya itu menggunakan tepung ketan ditambah sedikit tepung
beras sebagai bahan utama, namun sekarang di kreasikan dengan ubi ungu. Klepon Ubi
ungu ini memiliki cita rasa yang khas dan memiliki kandungan gizi yang bermanfaat bagi
tubuh, dalam pembuatannya juga tidak memerlukan bahan yang sulit, semua kalangan
pun bisa membelinya karena harganya yang terjangkau. Dengan era yang saat ini kami
ingin memperkenalkan klepon dengan cara yang berbeda dengen mengubah cita rasa dan
bahan, agar konsumen tidak lupa dengan makanan tradisional dan untuk promosinya kami
lakukan dengan face to face atau secara langsung dan menggunakan platform media
sosial seperti Instagram, Facebook, dan Whatshapp.

Anda mungkin juga menyukai