Anda di halaman 1dari 64

MODUL PRAKTIKUM

FISIKA DASAR
Versi 2023

I Nengah Simpen
Ida Ayu Made Budiwati
Alvin Yesaya
I Gusti Raka Purbanto
Ni Putu Delima Yogeswari Saraswati

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia yang
diberikan sehingga Modul Praktikum Fisika Dasar Versi 22023 ini dapat
terselesaikan.

Pada Kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua anggota
team atas kerjasamanya. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penulisan ini.

Modul ini dibuat dengan tujuan agar mahasiswa mempunyai pegangan dalam
melakukan kegiatan Praktikum Fisika Dasar di Jurusan Teknik Sipil Universitas
Udayana.

Modul ini telah diujicobakan sebanyak dua angkatan dengan jumlah mahasiswa pada
masing-masing angkatan sekitar 200 orang. Setelah dilakukan penyempurnaan-
penyempurnaan maka pada kesempatan ini Modul Praktikum Fisika Dasar ini dapat
penulis terbitkan.

Semoga Modul Praktikum Fisika Dasar pada Versi 2023 ini dapat bermanfaat.
Terima kasih.
Salam
I Nengah Simpen, dkk.

ii
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR…………………………………………………………….. ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………… iii
BAGIAN I: PENGENALAN ALAT……………………………………….…….. 1
BAGIAN II: MODUL FISIKA DASAR…………………………………………. 16
Modul 1 Gerak Lurus …………………………………………………………. 16
Modul 2 Pegas ………………………………………………………………… 24
Modul 3 Gelombang Berdiri pada Tali ….……………………………...…….. 36
Modul 4 Tangki Riak …………………………………………………...…….. 40
Modul 5 Listrik Arus Searah…………………………………………………... 46

iii
BAGIAN I:

PENGENALAN ALAT
Pada kegiatan Praktikum Fisika Dasar, mahasiswa harus mengenal alat-alat
praktikum yang akan dipakai. Berikut ini diberikan beberapa sketsa alat praktikum.

Tiker timer

Kertas Pita

1
Rel Presisi

Kabel Penghubung

2
Kereta Dinamika Bermotor

Kereta Dinamika

3
Pegas Helik

Pembangkit Getaran

4
Beban Bercelah dan Penggantung Beban

Penggaris/Mistar 50 cm

5
Stop Watch

Tangki Riak

6
Statif, Pegas Helik, Beban dan Penggantung Beban

7
(a) Tiker Timer beserta bagian-bagiannya
(b) Kertas Pita beserta titik-titik ketukan (9 titik)

8
Potensiometer 100 kΩ

Potensiometer 50 kΩ

9
Resistor 47 Ω

Resistor 100 Ω

10
Resistor 470 Ω

Resistor 10 kΩ

11
Papan perangkai

Jembatan penghubung

12
Saklar satu kutub

Bola lampu

13
Meter dasar

Multimeter

14
Catu daya

15
BAGIAN II:

MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR

Modul 1: GERAK LURUS

1. Tujuan Percobaan

Setelah melakukan percobaan ini, mahasiswa diharapkan dapat:

a. Menentukan kecepatan kereta dinamika pada gerak lurus beraturan.

b. Menentukan kecepatan kereta dinamika pada gerak lurus berubah

beraturan.

c. Menjelaskan karakteristik gerak lurus berdasarkan besar besaran

kinematisnya.

2. Alat Percobaan

Alat-alat yang diperlukan dalam percobaan Gerak Lurus adalah sebagai berikut:

- Bidang landasan

- Kereta dinamika

- Kereta dinamika bermotor

- Tiker timer

- Pita kertas

- Power suplay

- Kertas karbon

16
Gambar 1.1
Set Alat Percobaan Gerak Lurus
3. Pengantar Percobaan

Langkah-langkah kerja dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut:

a. Rangkai alat seperti terlihat pada Gambar 1.2. Untuk mengimbangi gesekan

yang terjadi pada sistem dapat dilakukan dengan cara memiringkan landasan.

Catatan: Untuk mengetahui bahwa gesekan telah diimbangi oleh bidang miring,

berikan sedikit dorongan pada kereta dinamika dan seharusnya kereta dinamika

bergerak beraturan sepanjang bidang miring. Pita ketik seharusnya dalam posisi

terpasang pada kereta dinamika.

b. Tahan kereta dinamika di dekat pewaktu ketik.

c. Pada saat catu daya masih dalam keadaan mati (OFF), hubungkan pewaktu

ketik ke catu daya, dan catu daya ke soket jala-jala listrik.

d. Potong pita ketik kira-kira 1 m dan pasang pada pewaktu ketik. Jepit salah

satu ujung pita ke penjepit yang ada pada kereta dinamika. Yakinkan bahwa

pita ketik lewat di bawah kertas karbon pada kereta dinamika.

17
(a)

(b)

Gambar 1.2
Rangkaian Alat Untuk Percobaan Gerak Lurus
(a) Foto Rangkaian Alat; (b) Sketsa Rangkaian Alat

4. Langkah-langkah Percobaan

4.1 Gerak Lurus Beraturan

18
Langkah-langkah yang dikerjakan sebagai berikut:

a. Landasan dibuat mendatar, untuk mengimbangi gaya gesekan pada sistem,

landasan bisa dibuat sedikit miring. Percobaan gerak lurus beraturan

memakai kereta dinamika bermotor. Kereta dinamika memiliki dua

pengatur kecepatan yaitu yaitu v1 dan v2.

b. Atur kecepatan pada posisi v1. Hidupkan catu daya.

c. Ketika kereta dinamika mendekati ujung landasan, tahan kereta dinamika

menggunakan tangan. Perhatikan kereka dinamika jangan sampai jatuh

atau keluar landasan.

d. Ambil pita ketik kereta dinamika, periksa titik-titik ketikan yang diperoleh

pada pita ketik. Jika terdapat titik-titik yang bertindihan, abaikan dan

potong titik-titik tersebut.

e. Gunakan 6 titik sebagai satuan waktu. Ukur jarak 6 titik berurutan dimulai

dari awal gerak kereta dinamika. Isilah tabel berikut:

f. Lakukan juga untuk v2.

g. Catat hasil pengamatan pada table di bawah.

Contoh hasil pita kertas dapat dilihat pada gamber berikut

Gambar pita kertas

19
Frekwensi tiker timer sama dengan frekwensi listrik PLN, 50 Hz, itu artinya
dalam satu detik ada 50 ketukan, berarti bisa dihitung waktu yang diperlukan
untuk satu titik.

Tabel hasil Pengamatan memakai kereta dinamika bermotor

No. Titik ke Jarak pd Posisi v1 (cm) Jarak pd Posisi v2 (cm)

1 0-5

2 5-10

3 10-15

4 15-20

5 20-25.

6 25-30

7 30-35

8 35-40

9 40-45

10 45-50

20
Tugas gerak lurus beraturan

a. Carilah kecepatan tiap 6 ketukan kereta dinamika.

b. Perhatikan kecepatan tiap 6 ketukan, bagaimanakah kecepatan kereta

dinamika?

c. Carilah kecepatan rata-rata kereta dinamika.

d. Apa kesimpulan yang didapat dari percobaan ini?

4.2 Gerak Lurus Berubah Beraturan

Langkah-langkah yang dikerjakan sebagai berikut:

a. Set alat-alat seperti pada gambar.

b. Landasan dibuat sedikit miring.

c. Hidupkan catu daya dan berikan sedikit dorongan pada kereta dnamika

sedemikian rupa sehingga kereta bergerak di sepanjang landasan.

d. Ketika kereta dinamika mendekati ujung landasan, tahan kereta dinamika

menggunakan tangan. Perhatikan kereka dinamika jangan sampai jatuh atau

keluar landasan.

e. Ambil pita ketik kereta dinamika, periksa titik-titik ketikan yang diperoleh

pada pita ketik. Jika terdapat titik-titik yang bertindihan, abaikan dan potong

titik-titik tersebut.

f. Gunakan 6 titik sebagai satuan waktu. Ukur jarak 6 titik berurutan dimulai

dari awal gerak kereta dinamika. Isilah tabel kerja di bawah.

21
g. Catat hasil pengamatan pada table di bawah. Contoh hasil pita kertas dapat

dilihat pada gamber berikut

Gambar pita kertas

Frekwensi tiker timer sama dengan frekwensi listrik PLN, 50 Hz, itu artinya

dalam satu detik ada 50 ketukan, berarti bisa dihitung waktu yang diperlukan

untuk satu titik.

Tabel hasil pengamatan gerak lurus berubah beraturan

No. Titik ke Jarak (cm)

1 0-5

2 5-10

3 10-15

4 15-20

5 20-25.

22
6 25-30

7 30-35

8 35-40

9 40-45

10 45-50

Tugas gerak lurus berubah beraturan

a. Carilah kecepatan tiap 6 ketukan kereta dinamika.

b. Perhatikan kecepatan tiap 6 ketukan, bagaimanakah kecepatan kereta

dinamika?

c. Carilah kecepatan rata-rata kereta dinamika.

d. Apa kesimpulan yang didapat dari percobaan ini?

23
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR

Modul 2: PEGAS

1. Tujuan Percobaan

Setelah melakukan percobaan ini mahasiswa diharapkan dapat:

a. Menentukan konstanta pegas.

b. Memahami gerak osilasi beban yang digantungkan pada pegas..

2. Alat Percobaan

Alat yang diperlukan dalam percobaan Hukum Hook adalah sebagai berikut:

- Set statif

- Pegas

- Stop watch

- Meteran

- Beban

24
Gambar 2.1
Peralatan Yang Diperlukan dalam Percobaan Hukum Hook

3. Pengantar dan Persiapan Percobaan

Bila sebuah benda diregangkan oleh gaya, panjang benda bertambah. Bila benda

masih berada dalam keadaan elastis (batas elastisnya belum terlampaui), pertambahan

panjang x sebanding dengan besar gaya F yang meregangkan benda tersebut. Azas ini

berlaku juga untuk pegas heliks selama batas elastisitas pegas tidak terlampaui. Azas

ini dapat dirumuskan dengan:

F = - k. x (2.1)

25
Dimana k adalah tetapan pegas dan x adalah pertambahan panjang pegas.

Sebuah benda bermassa M digantungkan pada sebuah pegas yang salah satu ujungnya

terpasang secara tetap seperti gambar 3.2, massa akan menarik pegas ke bawah

dengan gaya berat Mg yang menyebabkan pegas teregang sedemikian rupa sehingga

beban berada pada posisi O. Jika beban ditarik ke bawah oleh gaya tambahan F,

pegas akan mulur sejauh y sehingga berada pada titik A. Menurut Hukum Hooke,

gaya F yang diperlukan untuk menghasilkan simpangan ini adalah ky, dimana k

adalah tetapan pegas. Jika beban dilepaskan, gaya pemulih ky menghasilkan sebuah

percepatan sebagaimana diberikan oleh Hukum Newton kedua tentang gerak, yaitu:

ky = M.a (2.2)

Persamaan (3.1) dapat diubah menjadi:

a = ky/M (2.3)

Persamaan di atas adalah persamaan dasar untuk gerak harmonik sederhana dengan

percepatan a sebanding dengan simpangan y dan periodanya diberikan oleh:

T = 2 √M/k (2.4)

Atau

T4 = 42/k M (2.5)

26
Pada percobaan ini akan dicari hubungan antara perioda T dengan massa beban M

benda yang berosilasi dengan besaran lain dibuat tetap. Karena perioda ini dari suatu

gerakan ke gerakan yang lain relatif tetap namun waktunya sangat singkat, maka

diukur waktunya dalam sejumlah kali osilasi. Dalam percobaan ini dihitung waktunya

diukur untuk 20 kali osilasi. Pengukuran waktu dilakukan setelah gerakannya mulai

stabil.

Agar kegiatan ini dapat dilakukan, susunlah alat-alat seperti dalam gambar di bawah.

(a)

27
(b)
Gambar 2.2
Rangkaian Alat Dalam Percobaan Hukum Hook
(a) Foto Set Alat (b) Sketsa Set Alat

4. Langkah Percobaan

4.1 Hukum Hook

a. Gantungkan satu beban di bagian ujung bawah pegas. Nilai ini merupakan

berat beban awal (Fo) pegas, dan panjangnya merupakan panjang awal

pegas (lo).

b. b. Tambahkan beban terhadap beban awal. Penambahan beban ini

merupakan F1. Cari pertambahan panjangnya x1. Catat hasilnya (F1

maupun x1) pada tabel.

28
c. Lakukan penambahan beban dan pengukuran penambahan panjang pegas

sampai 10 kali.

d. Setelah melakukan langkah c (dilakukan penambahan beban dan

pengukuran penambahan panjang pegas sampai sepuluh kali), lakukanlah

langkah sebaliknya, yaitu mengurangi beban pegas satu persatu dan

mengukur pengurangan panjang pegasnya.

e. Lakukan untuk pegas yang lain.

f. Catat semua data yang didapat dalam tabel kerja. F0....10 berarti

penambahan beban dari pertama sampai ke sepuluh. F10....0 berarti

pengurangan beban dari beban ke sepuluh sampai beban ke pertama.

29
Pegas ke:………

No. F0….10 x0….10

10

30
Pegas ke:………

No. F10….0 x10….0

10

Tugas Hukum Hook

a. Carilah konstanta pegas untuk masing-masing pegas yang diberikan.

b. Berdasarkan percobaan ini, Bagaimana kesimpulan saudara?

31
4.2 Osilasi beban pada pegas

Mencari Hubungan Antara T dan M dengan k dibuat tetap

a. Gantungkan beban pada pegas. Berikan simpangan pada beban dengan cara

menarik beban ke bawah sejauh kira-kira 1 cm, kemudian dilepaskan sehingga

terjadi osilasi.

b. Apabila osilasinya sudah setabil, ukur waktu yang diperlukan untuk 20 kali

osilasi.

c. Untuk menambah ketelitian dalam pengukuran, ulangi lagi kegiatan a dan b

sebanyak sepuluh kali.

d. Ulangi lagi kegiatan di atas dengan mengubah-ubah nilai beban. Buat variasi

beban sebanyak empat kali lagi (Ada lima variasi beban, Beban 1, Beban 2,

Beban 3, Beban 4, Beban 5). Pilih vaiasi beban agar sesuai dengan kekuatan

pegas.

e. Catat hasilnya dalam tabel di bawah.

f. Ulangi kegiatan ini untuk pegas yang berbeda (dua pegas lagi).

g. Catat hasilnya pada tabel berikut.

32
Nilai k = N/m

No. Beban 1 Beban 2 Beban 3 Beban 4 Beban 5

20 T (dt) 20 T (dt) 20 T (dt) 20 T (dt) 20 T (dt)

10

Mencari hubungan antara T dan k, M dibuat tetap

a. Gantungkan pegas pertama (yang paling kecil) dan berikan beban. Berikan

beban yang sesuai agar bisa berosilasi dengan baik).

b. Berikan simpangan pada beban dengan cara menarik beban ke bawah sejauh

kira-kira 1 cm, kemudian dilepaskan sehingga terjadi osilasi.

33
c. Ukur waktu yang diperlukan untuk 20 kali osilasi.

d. Catat hasilnya dalam tabel di bawah.

e. Untuk menambah ketelitian dalam pengukuran, ulangi lagi kegiatan a – d

sebanyak sepuluh kali.

f. Ulangi lagi kegiatan di atas dengan pegas yang lain (pegas kedua dan pegas

ketiga) namun bebannya sama dengan beban pegas pertama.

Beban: ….. g

No. Pegas pertama Pegas kedua Pegas ketiga

20 T (dt) 20 T (dt) 20 T (dt)

10

34
Tugas

a. Carilah hubungan antara T dan M, untuk k dibuat tetap.

b. Carilah hubungan antara T dan k, untuk M dibuat tetap.

c. Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan, apa yang dapat disimpulkan?

35
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR

Modul 3: GELOMBANG BERDIRI PADA TALI


1. Tujuan Percobaan

Setelah selesai praktikum mahasiswa diharapkan dapat memahami gelombang berdiri

pada tali.

2. Alat Percobaan

Alat yang diperlukan dalam percobaan Gelombang Berdiri Pada Tali adalah sebagai

berikut:

- Osilator

- Benang

- Papan landasan

- Beban gantung

- Katrol

Gambar 4.1
Set Alat Dalam Percobaan Gelombang Berdiri pada Tali
3. Pengantar dan Persiapan Percobaan

36
Sepotong benang yang salah satu ujungnya diikatkan kuat-kuat dan salah satu

ujungnya ditarik, kemudian benang ini digetarkan dengan frekwensi sumber getar

yang tetap. Pada benang akan terbentuk gelombang berdiri hanya pada tegangan-

tegangan tertentu. Keadaan-keadaan ini dikatakan sebagai keadaan resonansi.

Hubungan antara frekwensi resonansi dengan tegangan dapat dituliskan sebagai

berikut:

f = n/2L √T/u (4.1)

dimana

o f adalah frekwensi sumber getar

o T adalah tegangan benang

o L panjang gelombang yang terbentuk

o n = 1, 2, 3, . . .

o u = massa per satuan panjang benang.

Untuk melakukan percobaan ini, rangkailah alat-alat seperti gambar berikut.

4. Langkah Percobaan

Terlebih dahulu, rangkaikanlah alat-alat seperti gambar berikut:

37
Gambar 4.2
Rangkaian Set Alat Dalam Percobaan Gelombang Berdiri Pada Tali

Setelah alatnya diseting, lakukanlah langkah-langkah sebagai berikut:

a. Hidupkan frekwensi audio.

b. Ubah-ubah tegangan tali sehingga terbentuk gelombang berdiri yang stabil.

Pertama-tama buatlah gelombang berdiri dengan satu buah perut.

c. Saat terbentuk gelombang berdiri dengan satu buah perut, catat tegangan tali,

ukur juga panjang gelombang yang terbentuk.

d. Lakukan hal yang sama untuk gelombang berdiri dengan dua perut, tiga perut

dan seterusnya.

e. Lakukan juga untuk tali yang lain (u yang berbeda).

38
Tabel pengamatan u = g/m

No. Banyaknya Perut Tegangan Tali (N) Panjang Gelombang (m)

1 1

2 2

3 3

4 4

5 5

6 6

Tugas:

a. Bagaimana hubungan antara tegangan tali dengan panjang gelombang?

b. Bagaimana hubungan antara massa jenis tali dengan panjang gelombang?

c. Apa yang dapat disimpulkan dari kegiatan ini?

39
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR

Modul 4: TANGKI RIAK

1. Tujuan Percobaan

Setelah selesai percobaan mahasiswa dapat menjelaskan gejala gelombang dalam air.

2. Alat Percobaan

Alat-alat yang diperlukan dalam Percobaan Tangki Riak adalah sebagai berikut (Lihat

juga Gambar 4.1).

- Set tangki riak

- Power suplay

- Air (1,5 liter)

3. Pengantar dan Persiapan Percobaan

Gelombang merupakan usikan yang menjalar. Gelombang dapat menjalar pada

permukaan air. Beberapa sifat gelombang diantaranya dapat dibiaskan, dapat

berinterferensi, dapat mengalami difraksi dan dapat dipantulkan. Peristiwa-peristiwa

gelombang ini juga dapat dilihat pada permukaan air. Untuk dapat melihat gejala-

gejala gelombang tersebut lakukanlah hal-hal berikut.

a. Set alat tangki riak seperti gambar berikut.

b. Bersihkan dasar kaca tangki riak dari kotoran-kotoran yang ada.

c. Bersihkan juga layar tangki riak.

d. Isikan tangki riak dengan air secukupnya (kedalaman 0,5 – 1 cm).

4. Langkah Percobaan

40
4.1 Gelombang Lurus

a. Hidupkan catu daya

b. Potensiometer diatur sedemikian rupa sehingga terbentuk gelombang

permukaan air dengan jelas.

c. Gambar pola gelombang yang terbentuk.

d. Matikan catu daya.

4.2 Pembiasan Gelombang

a. Pasang kaca pembias di depan pembangkit gelombang (Gambar 6.2a)

b. Atur tinggi permukaan air pada pembias (± 1 mm di atas permukaan kaca

pembias) dengan cara menambah/mengurangi air pada tangki riak.

c. Hidupkan catu daya.

d. Atur kembali potensiometer sehingga terlihat gelombang dengan jelas.

e. Gambarkan pola gelombang yang ada, setelah pengamatan matikan catu daya.

4.3 Gelombang Lurus dengan Penghalang Bercelah Satu

a. Pasang kedua keping penghalang di depan sumber gelombang sehingga

terdapat sebuah celah di antara kedua penghalang. Lebar celah ± 5 mm

(Gambar 6.2b).

b. Hidupkan catu daya.

c. Atur kembali potensiometer sehingga terlihat gelombang dengan jelas.

d. Gambarkan pola gelombang yang ada.

e. Matikan catu daya.

4.4 Gelombang Lurus dengan Penghalang Bercelah Dua

41
a. Pasang ketiga keping penghalang dengan keping pendek terletak di tengah di

depan sumber gelombang sedemikian sehingga terdapat dua celah sempit.

Lebar celah ± 5 mm. Usahakan agar tidak terlalu jauh dari sumber gelombang

(Gambar 4.2c).

b. Hidupkan catu daya.

c. Atur kembali potensiometer sehingga terlihat gelombang dengan jelas.

d. Gambarkan pola gelombang yang ada.

e. Matikan catu daya.

4.5 Gelombang Lurus dengan Penghalang membentuk sudut

a. Pasang penghalang gelombang sehingga membentuk sudut 45 o terhadap

gelombang datar (Gambar 4.2d).

b. Hidupkan catu daya.

c. Atur kembali potensiometer sehingga terlihat gelombang dengan jelas.

d. Gambarkan pola gelombang yang ada.

e. Matikan catu daya.

42
(a)

(b)
Gambar 4.1
Set Tangki Riak
(a) Foto Set Alat (b) Sketsa Alat

43
(a)

(b)

(d)
Gambar 4.2
Berbagai Variasi Penghalang Gelombang

44
Tugas:

a. Diskripsikan gelombang-gelombang yang terbentuk dengan memakai

berbagai penghalang gelombang

b. Kesimpulan apa yang dapat ditarik dari kegiatan ini?

45
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR

Modul 5: LISTRIK ARUS SEARAH

1. Nama Percobaan: Hukum Ohm

2. Tujuan Percobaan:

Percobaan ini memiliki tujuan untuk mempelajari hubungan antara tegangan dan kuat

arus yang mengalir dalam sebuah rangkaian

3.Alat/Bahan yang diperlukan:

Alat-alat yang diperlukan dalam percobaan Hukum Ohm adalah sebagai berikut:

a. Meter dasar

b. Kabel penghubung merah

c. Kabel penghubung hitam

d. Resistor 100 Ω

e. Papan perangkai

f. Potensiometer 50 K Ω

g. Saklar satu kutub

h. Jembatan penghubung

i. Catu daya

j. Baterai (cadangan)

1. Persiapan Percobaan

4.Persiapan yang harus dilakukan:

Beberapa persiapan sebelum percobaan dimulai:

46
a. Persiapkan peralatan/komponen sesuai daftar di atas.

b. Rangkai peralatan seperti Gambar 5.1.

(a)

(b)

Gambar 5.1
Gambar set percobaan rangkaian seri.
(a) Skema (b) Foto alat

47
c. Perhatikan peralatan ini:

- Saklar semula dalam posisi terbuka/off (posisi 0).

- Meter dasar sebagai ampermeter dengan batas ukur 100 mA.

- Meter dasar sebagai voltmeter dengan batas ukur 10 volt.

- Cara mengukur tegangan (V).

- Cara mengukur kuat arus (I).

d. Hubungkan catu daya ke sumber tegangan (saklar masih dalam posisi off).

e. Pilih tegangan keluaran 12 volt.

f. Hubungkan rangakaian ke catu daya (pakai kabel penghubung).

g. Periksa kembali rangkaian yang telah dibuat.

5. Langkah-langkah Percobaan:

a. Hidupkan catu daya, saklar ditutup (on).

b. Atur potensiometer sehingga voltmeter menunjukkan angka 2 Volt.

c. Baca ampermeter, kuat arus ini merupakan kuat arus yang mengalir dalam

rangkaian.

d. Catat hasil pembacaan voltmeter dan ampermeter dalam tabel 5.1 di bawah.

e. Atur kembali potensiometer sehingga voltmeter menunjukkan angka 2,5 Volt.

f. Baca kembali ampermeter saat voltmeter mennjukkan angka 2,5 volt, kuat

arus ini merupakan kuat arus yang mengalir dalam rangkaian .saat kuat arus

2,5 volt.

g. Catat kembali hasil pembacaan voltmeter dan ampermeter dalam tabel 5.1 di

bawah.

48
h. Lakukan langkah e, f dan g untuk tegangan 3 volt, 3,5 volt dan 4 volt.

6. Hasil Pengamatan

Hasil pengamatan ditulis dalam tabel berikut:

Tabel 5.1 Data dalam percobaan Hukum Ohm

No. Tegangan (V) Kuat arus (I) V/I

(Volt) *) (ampere)

(1) (2) (3) (4)

1 2

2 2,5

3 3

4 4

5 5

*)Angka voltase pada kolom (2) dibuat variasi lima kali.

7.Tugas

Berdasarkan hasil pengamatan

a. Bagaimana pendapat saudara tentang kolom 3?

b. Buat grafik hubungan antara tegangan (V) dengan kuat arus (I) seperti dalam

contoh

c. Dari grafik tersebut tuliskanlah pernyataan dan persamaan hukum Ohm.

49
Grafik hubungan antara tegangan (V) dengan kuat arus (I)

d. Kesimpulan apa yang bisa didapat dari percobaan ini?

50
1. Nama Percobaan: Rangkaian Hambatan Seri

2. Tujuan Percobaan:

Percobaan ini memiliki tujuan untuk mempelajari hubungan antara tegangan dan kuat

arus yang mengalir dalam sebuah rangkaian hambatan yang disusun secara seri.

3.Alat/Bahan yang diperlukan:

Alat-alat yang diperlukan dalam percobaan Hukum Ohm adalah sebagai berikut:

a. Meter dasar

b. Kabel penghubung merah

c. Kabel penghubung hitam

d. Resistor 50 Ω , 100 Ω, 150 Ω

e. Papan perangkai

f. Potensiometer 10 K Ω

g. Saklar satu kutub

h. Jembatan penghubung

i. Catu daya 12 volt

j. Baterai (cadangan)

4.Persiapan percobaan:

Beberapa persiapan sebelum percobaan dimulai:

a. Persiapkan peralatan/komponen sesuai daftar di atas.

b. Rangkai peralatan seperti Gambar 5.2.

51
(a)

(b)
Gambar 5.2
Gambar set percobaan rangkaian seri.
(b) Skema (b) Foto alat

52
c. Perhatikan peralatan ini:

- Saklar semula dalam posisi terbuka/off (posisi 0).

- Meter dasar sebagai ampermeter dengan batas ukur 100 mA.

- Meter dasar sebagai voltmeter dengan batas ukur 10 volt.

- Cara mengukur tegangan (V).

- Cara mengukur kuat arus (I).

d. Hubungkan catu daya ke sumber tegangan (saklar masih dalam posisi off).

e. Pilih tegangan keluaran 12 volt.

f. Hubungkan rangakaian ke catu daya (pakai kabel penghubung).

g. Periksa kembali rangkaian yang telah dibuat.

5. Langkah-langkah Percobaan:

a. Hidupkan catu daya, saklar ditutup (on).

b. Ukur kuat arus yang melewati hambatan R1. (Putuskan rangakaian di titik A,

satu kaki alat ukur di titik A dan satu kaki alat ukur di hambatan R1).

c. Ukur tegangan di R1. (Satu kaki di ujung R1 dan satu kaki di ujung R1 yang

satu lagi. Rangkaian tidak usah diputus).

d. Baca pada alat ukur arus untuk hambatan R1, tuliskan hasilnya dalam tabel,

misalkan I1.1.

e. Baca pada alat ukur tegangan untuk hambatan R1, tuliskan hasilnya dalam

tabel, misalkan V1.1.

53
f. Ukur kuat arus yang melewati hambatan R2. (Putuskan rangakaian di titik B,

satu kaki alat ukur di titik B dan satu kaki alat ukur di hambatan R2).

g. Ukur tegangan di R2. (Satu kaki di ujung R2 dan satu kaki di ujung R2 yang

satu lagi. Rangkaian tidak usah diputus).

h. Baca pada alat ukur arus untuk hambatan R2, tuliskan hasilnya dalam tabel,

misalkan I2.1.

i. Baca pada alat ukur tegangan untuk hambatan R2, tuliskan hasilnya dalam

tabel, misalkan V2.1.

j. Ukur kuat arus yang melewati hambatan R1+R2. (Putuskan rangakaian di

titik P, satu kaki alat ukur di titik P dan satu kaki alat ukur di hambatan R1).

k. Ukur tegangan di R1.+ R2 (Satu kaki di titik P dan satu kaki di titik R.

Rangkaian tidak usah diputus).

l. Baca pada alat ukur arus untuk hambatan R1+R2, tuliskan hasilnya dalam

tabel, misalkan Itot.1.

m. Baca pada alat ukur tegangan untuk hambatan R1+R2, tuliskan hasilnya

dalam tabel, misalkan Vtot.1.

n. Ulangi kegiatan a – m untuk tegangan catu daya 11 volt.

o. Ulangi kegiatan a – m untuk tegangan catu daya 10 volt.

7.Hasil Pengamatan

54
Tabel 5.2 Hasil pengamatan rangkaian seri

No. Catu Daya V1 V2 Vtot V1+V2 I1 I2 Itot


(Volt) (Volt) (Volt) (Volt) (Volt) (mA) (mA) (mA)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1 12

2 11

3 10

8.Tugas rangkaian seri

a. Berdasarkan hasil pengamatan, bagaimana pendapat saudara tentang Vtot

dengan (V1+V2; demikian juga engan Itot dengan I1; Rtot dengan (R1+R2).

b. Tuliskan persamaan hambatan pengganti atau hambatan total dari rangkaian

seri.

c. Kesimpulan dan saran apa yang didapat dari kegiatan ini

55
1. Nama Percobaan: Rangkaian Hambatan Paralel

2. Tujuan Percobaan:

Percobaan ini memiliki tujuan untuk mempelajari hubungan antara tegangan dan kuat

arus yang mengalir dalam sebuah rangkaian hambatan yang disusun secara paralel.

3.Alat/Bahan yang diperlukan:

Alat-alat yang diperlukan dalam percobaan Hukum Ohm adalah sebagai berikut:

a. Meter dasar

b. Kabel penghubung merah

c. Kabel penghubung hitam

d. Resistor 50 Ω , 100 Ω, 150 Ω

e. Papan perangkai

f. Potensiometer 10 K Ω

g. Saklar satu kutub

h. Jembatan penghubung

i. Catu daya 12 volt

j. Baterai (cadangan)

4.Persiapan yang harus dilakukan:

Beberapa persiapan sebelum percobaan dimulai:

a. Persiapkan peralatan/komponen sesuai daftar di atas.

b. Rangkai peralatan seperti Gambar 5.3

56
(a)

(b)

57
(c)

Gambar 5.3
Rangkaian paralell
(a) Skema rangkaian; (b) Foto alat; (c) Foto alat beserta alat ukur

c. Perhatikan peralatan ini:

- Saklar semula dalam posisi terbuka/off (posisi 0).

- Meter dasar sebagai ampermeter dengan batas ukur 100 mA.

- Meter dasar sebagai voltmeter dengan batas ukur 10 volt.

- Cara mengukur tegangan (V).

- Cara mengukur kuat arus (I).

d. Hubungkan catu daya ke sumber tegangan (saklar masih dalam posisi off).

e. Pilih tegangan keluaran 12 volt.

f. Hubungkan rangakaian ke catu daya (pakai kabel penghubung).

g. Periksa kembali rangkaian yang telah dibuat.

58
5. Langkah-langkah Percobaan:

a. Hidupkan catu daya, saklar ditutup (on).

b. Ukur kuat arus yang melewati hambatan R1. (Putuskan rangakaian di

titik A, satu kaki alat ukur di titik A dan satu kaki alat ukur di

hambatan R1).

c. Ukur tegangan di R1. (Satu kaki di ujung R1 dan satu kaki di ujung

R1 yang satu lagi. Rangkaian tidak usah diputus).

d. Baca pada alat ukur arus untuk hambatan R1, tuliskan hasilnya dalam

tabel, misalkan I1.1.

e. Baca pada alat ukur tegangan untuk hambatan R1, tuliskan hasilnya

dalam tabel, misalkan V1.1.

f. Ukur kuat arus yang melewati hambatan R2. (Putuskan rangakaian di

titik , satu kaki alat ukur di titik B dan satu kaki alat ukur di hambatan

R2).

g. Ukur tegangan di R2. (Satu kaki di ujung R2 dan satu kaki di ujung

R2 yang satu lagi. Rangkaian tidak usah diputus).

h. Baca pada alat ukur arus untuk hambatan R2, tuliskan hasilnya dalam

tabel, misalkan I2.1.

i. Baca pada alat ukur tegangan untuk hambatan R2, tuliskan hasilnya

dalam tabel, misalkan V2.1.

59
j. Ukur kuat arus yang melewati hambatan R1+R2. (Putuskan

rangakaian di titik P, satu kaki alat ukur di titik P dan satu kaki alat

ukur di hambatan R1).

k. Ukur tegangan di R1.+ R2 (Satu kaki di titik P dan satu kaki di titik

R. Rangkaian tidak usah diputus).

l. Baca pada alat ukur arus untuk hambatan R1+R2, tuliskan hasilnya

dalam tabel, misalkan Itot.1.

m. Baca pada alat ukur tegangan untuk hambatan R1+R2, tuliskan

hasilnya dalam tabel, misalkan Vtot.1.

n. Ulangi kegiatan a – m untuk tegangan catu daya 11 volt.

o. Ulangi kegiatan a – m untuk tegangan catu daya 10 volt.

7.Hasil Pengamatan

Tabel 5.3 Hasil pengamatan rangkaian paralel

No. Catu Daya V1 V2 Vtot V1+V2 I1 I2 Itot


(Volt) (Volt) (Volt) (Volt) (Volt) (mA) (mA) (mA)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1 12

2 11

3 10

60
8.Tugas

a. Berdasarkan hasil pengamatan, bagaimana pendapat saudara tentang

Vtot dengan (V1+V2); demikian juga engan Itot dengan I1; (1/Rtot)

dengan (1/(R1+R2)).

b. Tuliskan persamaan hambatan pengganti atau hambatan total dari

rangkaian seri.

c. Kesimpulan apa yang bisa didapat dari percobaan rangakaian paralel

ini?

61

Anda mungkin juga menyukai