FISIKA DASAR
Versi 2023
I Nengah Simpen
Ida Ayu Made Budiwati
Alvin Yesaya
I Gusti Raka Purbanto
Ni Putu Delima Yogeswari Saraswati
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia yang
diberikan sehingga Modul Praktikum Fisika Dasar Versi 22023 ini dapat
terselesaikan.
Pada Kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua anggota
team atas kerjasamanya. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penulisan ini.
Modul ini dibuat dengan tujuan agar mahasiswa mempunyai pegangan dalam
melakukan kegiatan Praktikum Fisika Dasar di Jurusan Teknik Sipil Universitas
Udayana.
Modul ini telah diujicobakan sebanyak dua angkatan dengan jumlah mahasiswa pada
masing-masing angkatan sekitar 200 orang. Setelah dilakukan penyempurnaan-
penyempurnaan maka pada kesempatan ini Modul Praktikum Fisika Dasar ini dapat
penulis terbitkan.
Semoga Modul Praktikum Fisika Dasar pada Versi 2023 ini dapat bermanfaat.
Terima kasih.
Salam
I Nengah Simpen, dkk.
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR…………………………………………………………….. ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………… iii
BAGIAN I: PENGENALAN ALAT……………………………………….…….. 1
BAGIAN II: MODUL FISIKA DASAR…………………………………………. 16
Modul 1 Gerak Lurus …………………………………………………………. 16
Modul 2 Pegas ………………………………………………………………… 24
Modul 3 Gelombang Berdiri pada Tali ….……………………………...…….. 36
Modul 4 Tangki Riak …………………………………………………...…….. 40
Modul 5 Listrik Arus Searah…………………………………………………... 46
iii
BAGIAN I:
PENGENALAN ALAT
Pada kegiatan Praktikum Fisika Dasar, mahasiswa harus mengenal alat-alat
praktikum yang akan dipakai. Berikut ini diberikan beberapa sketsa alat praktikum.
Tiker timer
Kertas Pita
1
Rel Presisi
Kabel Penghubung
2
Kereta Dinamika Bermotor
Kereta Dinamika
3
Pegas Helik
Pembangkit Getaran
4
Beban Bercelah dan Penggantung Beban
Penggaris/Mistar 50 cm
5
Stop Watch
Tangki Riak
6
Statif, Pegas Helik, Beban dan Penggantung Beban
7
(a) Tiker Timer beserta bagian-bagiannya
(b) Kertas Pita beserta titik-titik ketukan (9 titik)
8
Potensiometer 100 kΩ
Potensiometer 50 kΩ
9
Resistor 47 Ω
Resistor 100 Ω
10
Resistor 470 Ω
Resistor 10 kΩ
11
Papan perangkai
Jembatan penghubung
12
Saklar satu kutub
Bola lampu
13
Meter dasar
Multimeter
14
Catu daya
15
BAGIAN II:
1. Tujuan Percobaan
beraturan.
kinematisnya.
2. Alat Percobaan
Alat-alat yang diperlukan dalam percobaan Gerak Lurus adalah sebagai berikut:
- Bidang landasan
- Kereta dinamika
- Tiker timer
- Pita kertas
- Power suplay
- Kertas karbon
16
Gambar 1.1
Set Alat Percobaan Gerak Lurus
3. Pengantar Percobaan
a. Rangkai alat seperti terlihat pada Gambar 1.2. Untuk mengimbangi gesekan
yang terjadi pada sistem dapat dilakukan dengan cara memiringkan landasan.
Catatan: Untuk mengetahui bahwa gesekan telah diimbangi oleh bidang miring,
berikan sedikit dorongan pada kereta dinamika dan seharusnya kereta dinamika
bergerak beraturan sepanjang bidang miring. Pita ketik seharusnya dalam posisi
c. Pada saat catu daya masih dalam keadaan mati (OFF), hubungkan pewaktu
d. Potong pita ketik kira-kira 1 m dan pasang pada pewaktu ketik. Jepit salah
satu ujung pita ke penjepit yang ada pada kereta dinamika. Yakinkan bahwa
17
(a)
(b)
Gambar 1.2
Rangkaian Alat Untuk Percobaan Gerak Lurus
(a) Foto Rangkaian Alat; (b) Sketsa Rangkaian Alat
4. Langkah-langkah Percobaan
18
Langkah-langkah yang dikerjakan sebagai berikut:
d. Ambil pita ketik kereta dinamika, periksa titik-titik ketikan yang diperoleh
pada pita ketik. Jika terdapat titik-titik yang bertindihan, abaikan dan
e. Gunakan 6 titik sebagai satuan waktu. Ukur jarak 6 titik berurutan dimulai
19
Frekwensi tiker timer sama dengan frekwensi listrik PLN, 50 Hz, itu artinya
dalam satu detik ada 50 ketukan, berarti bisa dihitung waktu yang diperlukan
untuk satu titik.
1 0-5
2 5-10
3 10-15
4 15-20
5 20-25.
6 25-30
7 30-35
8 35-40
9 40-45
10 45-50
20
Tugas gerak lurus beraturan
dinamika?
c. Hidupkan catu daya dan berikan sedikit dorongan pada kereta dnamika
keluar landasan.
e. Ambil pita ketik kereta dinamika, periksa titik-titik ketikan yang diperoleh
pada pita ketik. Jika terdapat titik-titik yang bertindihan, abaikan dan potong
titik-titik tersebut.
f. Gunakan 6 titik sebagai satuan waktu. Ukur jarak 6 titik berurutan dimulai
21
g. Catat hasil pengamatan pada table di bawah. Contoh hasil pita kertas dapat
Frekwensi tiker timer sama dengan frekwensi listrik PLN, 50 Hz, itu artinya
dalam satu detik ada 50 ketukan, berarti bisa dihitung waktu yang diperlukan
1 0-5
2 5-10
3 10-15
4 15-20
5 20-25.
22
6 25-30
7 30-35
8 35-40
9 40-45
10 45-50
dinamika?
23
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR
Modul 2: PEGAS
1. Tujuan Percobaan
2. Alat Percobaan
Alat yang diperlukan dalam percobaan Hukum Hook adalah sebagai berikut:
- Set statif
- Pegas
- Stop watch
- Meteran
- Beban
24
Gambar 2.1
Peralatan Yang Diperlukan dalam Percobaan Hukum Hook
Bila sebuah benda diregangkan oleh gaya, panjang benda bertambah. Bila benda
masih berada dalam keadaan elastis (batas elastisnya belum terlampaui), pertambahan
panjang x sebanding dengan besar gaya F yang meregangkan benda tersebut. Azas ini
berlaku juga untuk pegas heliks selama batas elastisitas pegas tidak terlampaui. Azas
F = - k. x (2.1)
25
Dimana k adalah tetapan pegas dan x adalah pertambahan panjang pegas.
Sebuah benda bermassa M digantungkan pada sebuah pegas yang salah satu ujungnya
terpasang secara tetap seperti gambar 3.2, massa akan menarik pegas ke bawah
dengan gaya berat Mg yang menyebabkan pegas teregang sedemikian rupa sehingga
beban berada pada posisi O. Jika beban ditarik ke bawah oleh gaya tambahan F,
pegas akan mulur sejauh y sehingga berada pada titik A. Menurut Hukum Hooke,
gaya F yang diperlukan untuk menghasilkan simpangan ini adalah ky, dimana k
adalah tetapan pegas. Jika beban dilepaskan, gaya pemulih ky menghasilkan sebuah
percepatan sebagaimana diberikan oleh Hukum Newton kedua tentang gerak, yaitu:
ky = M.a (2.2)
a = ky/M (2.3)
Persamaan di atas adalah persamaan dasar untuk gerak harmonik sederhana dengan
T = 2 √M/k (2.4)
Atau
T4 = 42/k M (2.5)
26
Pada percobaan ini akan dicari hubungan antara perioda T dengan massa beban M
benda yang berosilasi dengan besaran lain dibuat tetap. Karena perioda ini dari suatu
gerakan ke gerakan yang lain relatif tetap namun waktunya sangat singkat, maka
diukur waktunya dalam sejumlah kali osilasi. Dalam percobaan ini dihitung waktunya
diukur untuk 20 kali osilasi. Pengukuran waktu dilakukan setelah gerakannya mulai
stabil.
Agar kegiatan ini dapat dilakukan, susunlah alat-alat seperti dalam gambar di bawah.
(a)
27
(b)
Gambar 2.2
Rangkaian Alat Dalam Percobaan Hukum Hook
(a) Foto Set Alat (b) Sketsa Set Alat
4. Langkah Percobaan
a. Gantungkan satu beban di bagian ujung bawah pegas. Nilai ini merupakan
berat beban awal (Fo) pegas, dan panjangnya merupakan panjang awal
pegas (lo).
28
c. Lakukan penambahan beban dan pengukuran penambahan panjang pegas
sampai 10 kali.
f. Catat semua data yang didapat dalam tabel kerja. F0....10 berarti
29
Pegas ke:………
10
30
Pegas ke:………
10
31
4.2 Osilasi beban pada pegas
a. Gantungkan beban pada pegas. Berikan simpangan pada beban dengan cara
terjadi osilasi.
b. Apabila osilasinya sudah setabil, ukur waktu yang diperlukan untuk 20 kali
osilasi.
d. Ulangi lagi kegiatan di atas dengan mengubah-ubah nilai beban. Buat variasi
beban sebanyak empat kali lagi (Ada lima variasi beban, Beban 1, Beban 2,
Beban 3, Beban 4, Beban 5). Pilih vaiasi beban agar sesuai dengan kekuatan
pegas.
f. Ulangi kegiatan ini untuk pegas yang berbeda (dua pegas lagi).
32
Nilai k = N/m
10
a. Gantungkan pegas pertama (yang paling kecil) dan berikan beban. Berikan
b. Berikan simpangan pada beban dengan cara menarik beban ke bawah sejauh
33
c. Ukur waktu yang diperlukan untuk 20 kali osilasi.
f. Ulangi lagi kegiatan di atas dengan pegas yang lain (pegas kedua dan pegas
Beban: ….. g
10
34
Tugas
35
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR
pada tali.
2. Alat Percobaan
Alat yang diperlukan dalam percobaan Gelombang Berdiri Pada Tali adalah sebagai
berikut:
- Osilator
- Benang
- Papan landasan
- Beban gantung
- Katrol
Gambar 4.1
Set Alat Dalam Percobaan Gelombang Berdiri pada Tali
3. Pengantar dan Persiapan Percobaan
36
Sepotong benang yang salah satu ujungnya diikatkan kuat-kuat dan salah satu
ujungnya ditarik, kemudian benang ini digetarkan dengan frekwensi sumber getar
yang tetap. Pada benang akan terbentuk gelombang berdiri hanya pada tegangan-
berikut:
dimana
o n = 1, 2, 3, . . .
4. Langkah Percobaan
37
Gambar 4.2
Rangkaian Set Alat Dalam Percobaan Gelombang Berdiri Pada Tali
c. Saat terbentuk gelombang berdiri dengan satu buah perut, catat tegangan tali,
d. Lakukan hal yang sama untuk gelombang berdiri dengan dua perut, tiga perut
dan seterusnya.
38
Tabel pengamatan u = g/m
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
Tugas:
39
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR
1. Tujuan Percobaan
Setelah selesai percobaan mahasiswa dapat menjelaskan gejala gelombang dalam air.
2. Alat Percobaan
Alat-alat yang diperlukan dalam Percobaan Tangki Riak adalah sebagai berikut (Lihat
- Power suplay
gelombang ini juga dapat dilihat pada permukaan air. Untuk dapat melihat gejala-
4. Langkah Percobaan
40
4.1 Gelombang Lurus
e. Gambarkan pola gelombang yang ada, setelah pengamatan matikan catu daya.
(Gambar 6.2b).
41
a. Pasang ketiga keping penghalang dengan keping pendek terletak di tengah di
Lebar celah ± 5 mm. Usahakan agar tidak terlalu jauh dari sumber gelombang
(Gambar 4.2c).
42
(a)
(b)
Gambar 4.1
Set Tangki Riak
(a) Foto Set Alat (b) Sketsa Alat
43
(a)
(b)
(d)
Gambar 4.2
Berbagai Variasi Penghalang Gelombang
44
Tugas:
45
MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR
2. Tujuan Percobaan:
Percobaan ini memiliki tujuan untuk mempelajari hubungan antara tegangan dan kuat
Alat-alat yang diperlukan dalam percobaan Hukum Ohm adalah sebagai berikut:
a. Meter dasar
d. Resistor 100 Ω
e. Papan perangkai
f. Potensiometer 50 K Ω
h. Jembatan penghubung
i. Catu daya
j. Baterai (cadangan)
1. Persiapan Percobaan
46
a. Persiapkan peralatan/komponen sesuai daftar di atas.
(a)
(b)
Gambar 5.1
Gambar set percobaan rangkaian seri.
(a) Skema (b) Foto alat
47
c. Perhatikan peralatan ini:
d. Hubungkan catu daya ke sumber tegangan (saklar masih dalam posisi off).
5. Langkah-langkah Percobaan:
c. Baca ampermeter, kuat arus ini merupakan kuat arus yang mengalir dalam
rangkaian.
d. Catat hasil pembacaan voltmeter dan ampermeter dalam tabel 5.1 di bawah.
f. Baca kembali ampermeter saat voltmeter mennjukkan angka 2,5 volt, kuat
arus ini merupakan kuat arus yang mengalir dalam rangkaian .saat kuat arus
2,5 volt.
g. Catat kembali hasil pembacaan voltmeter dan ampermeter dalam tabel 5.1 di
bawah.
48
h. Lakukan langkah e, f dan g untuk tegangan 3 volt, 3,5 volt dan 4 volt.
6. Hasil Pengamatan
(Volt) *) (ampere)
1 2
2 2,5
3 3
4 4
5 5
7.Tugas
b. Buat grafik hubungan antara tegangan (V) dengan kuat arus (I) seperti dalam
contoh
49
Grafik hubungan antara tegangan (V) dengan kuat arus (I)
50
1. Nama Percobaan: Rangkaian Hambatan Seri
2. Tujuan Percobaan:
Percobaan ini memiliki tujuan untuk mempelajari hubungan antara tegangan dan kuat
arus yang mengalir dalam sebuah rangkaian hambatan yang disusun secara seri.
Alat-alat yang diperlukan dalam percobaan Hukum Ohm adalah sebagai berikut:
a. Meter dasar
e. Papan perangkai
f. Potensiometer 10 K Ω
h. Jembatan penghubung
j. Baterai (cadangan)
4.Persiapan percobaan:
51
(a)
(b)
Gambar 5.2
Gambar set percobaan rangkaian seri.
(b) Skema (b) Foto alat
52
c. Perhatikan peralatan ini:
d. Hubungkan catu daya ke sumber tegangan (saklar masih dalam posisi off).
5. Langkah-langkah Percobaan:
b. Ukur kuat arus yang melewati hambatan R1. (Putuskan rangakaian di titik A,
satu kaki alat ukur di titik A dan satu kaki alat ukur di hambatan R1).
c. Ukur tegangan di R1. (Satu kaki di ujung R1 dan satu kaki di ujung R1 yang
d. Baca pada alat ukur arus untuk hambatan R1, tuliskan hasilnya dalam tabel,
misalkan I1.1.
e. Baca pada alat ukur tegangan untuk hambatan R1, tuliskan hasilnya dalam
53
f. Ukur kuat arus yang melewati hambatan R2. (Putuskan rangakaian di titik B,
satu kaki alat ukur di titik B dan satu kaki alat ukur di hambatan R2).
g. Ukur tegangan di R2. (Satu kaki di ujung R2 dan satu kaki di ujung R2 yang
h. Baca pada alat ukur arus untuk hambatan R2, tuliskan hasilnya dalam tabel,
misalkan I2.1.
i. Baca pada alat ukur tegangan untuk hambatan R2, tuliskan hasilnya dalam
titik P, satu kaki alat ukur di titik P dan satu kaki alat ukur di hambatan R1).
k. Ukur tegangan di R1.+ R2 (Satu kaki di titik P dan satu kaki di titik R.
l. Baca pada alat ukur arus untuk hambatan R1+R2, tuliskan hasilnya dalam
m. Baca pada alat ukur tegangan untuk hambatan R1+R2, tuliskan hasilnya
7.Hasil Pengamatan
54
Tabel 5.2 Hasil pengamatan rangkaian seri
1 12
2 11
3 10
dengan (V1+V2; demikian juga engan Itot dengan I1; Rtot dengan (R1+R2).
seri.
55
1. Nama Percobaan: Rangkaian Hambatan Paralel
2. Tujuan Percobaan:
Percobaan ini memiliki tujuan untuk mempelajari hubungan antara tegangan dan kuat
arus yang mengalir dalam sebuah rangkaian hambatan yang disusun secara paralel.
Alat-alat yang diperlukan dalam percobaan Hukum Ohm adalah sebagai berikut:
a. Meter dasar
e. Papan perangkai
f. Potensiometer 10 K Ω
h. Jembatan penghubung
j. Baterai (cadangan)
56
(a)
(b)
57
(c)
Gambar 5.3
Rangkaian paralell
(a) Skema rangkaian; (b) Foto alat; (c) Foto alat beserta alat ukur
d. Hubungkan catu daya ke sumber tegangan (saklar masih dalam posisi off).
58
5. Langkah-langkah Percobaan:
titik A, satu kaki alat ukur di titik A dan satu kaki alat ukur di
hambatan R1).
c. Ukur tegangan di R1. (Satu kaki di ujung R1 dan satu kaki di ujung
d. Baca pada alat ukur arus untuk hambatan R1, tuliskan hasilnya dalam
e. Baca pada alat ukur tegangan untuk hambatan R1, tuliskan hasilnya
titik , satu kaki alat ukur di titik B dan satu kaki alat ukur di hambatan
R2).
g. Ukur tegangan di R2. (Satu kaki di ujung R2 dan satu kaki di ujung
h. Baca pada alat ukur arus untuk hambatan R2, tuliskan hasilnya dalam
i. Baca pada alat ukur tegangan untuk hambatan R2, tuliskan hasilnya
59
j. Ukur kuat arus yang melewati hambatan R1+R2. (Putuskan
rangakaian di titik P, satu kaki alat ukur di titik P dan satu kaki alat
k. Ukur tegangan di R1.+ R2 (Satu kaki di titik P dan satu kaki di titik
l. Baca pada alat ukur arus untuk hambatan R1+R2, tuliskan hasilnya
7.Hasil Pengamatan
1 12
2 11
3 10
60
8.Tugas
Vtot dengan (V1+V2); demikian juga engan Itot dengan I1; (1/Rtot)
dengan (1/(R1+R2)).
rangkaian seri.
ini?
61