Jangka waktu pelaksanaan yang telah ditetapkan akan lebih optimal ketika secara
administrasi dihitung semenjang SPMK dikeluarkan pihak Pengguna Jasa, sehingga
Penyedia Jasa dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan tepat waktu, serta
dapat memanajemen pengaturan jadwal sistematis yang disusun oleh Ketua Tim/ Tim
Leader, baik dalam delegasi pekerjaan maupun dalam strategi pelaksanaan
pekerjaan, sehingga output kegiatan ini dapat berjalan dengan baik dan hasil akhir
yang optimal sesuai dengan jangka waktu pelaksanaan yang telah ditetapkan dalam
KAK.
TAHAP PERSIAPAN
Pemahaman
terhadap
KAK/ToR
Bulan Ke-1
Administrasi
& Penerbitan
SPMK
Penyusunan Penyusunan
Strategi Pelaksanaan Rencana Kerja
Pekerjaan
Perumusan
Masalah
KOORDINASI
TAHAP PERENCANAAN
Pemberdayaan Pendampingan
Masyarakat Teknis Konstruksi
TAHAP PELAKSANAAN
TAHAP
MONITORING
PELAPORAN
End
Lingkup
Penetapan Lokasi Oleh Pembentukan Kegiatan
Pemerintah Kab/Kota POKJA Pusat KMW
PUSAT
KABUPATEN/KOTA
Garis Pelaksanaan
Penyusunan Usulan Masyarakat
melalui Rembug Warga Garis Koordinasi
Penetapan Kesepakatan
KOMUNITAS PELAKSANAAN KEGIATAN
Prioritas Kegiatan
a. Sosialisasi (rembug 1)
Sosialisasi di tingkat Kelurahan/Desa dilakukan oleh Fasilitator bersama
Kepala Desa/Lurah dan tim teknis kabupaten/kota dengan sasaran
lembaga masyarakat, tokoh masyarakat/tokoh agama, RT, RW, dan Calon
Penerima Bantuan dengan materi sosialisasi meliputi:
1) Penjelasan tentang kebijakan BSPS tahun 2015;
2) Tahapan pelaksanaan BSPS;dan
3) Kriteria dan persyaratan penerima BSPS.
d. Pembentukan Kelompok
Pembentukan kelompok dilaksanakan di Kelurahan/Desa setelah rembug
penyepakatan calon penerima bantuan. Pembentukan kelompok didasari
atas kesamaan tujuan, kepentingan dan kebutuhan. Fasilitator
mendampingi proses pembentukan kelompok. Anggota KPB maksimum
berjumlah 15 orang dan disusun kepengurusan kelompok yaitu Ketua
merangkap anggota, sekretaris merangkap anggota, bendahara
merangkap anggota dan anggota. Untuk membedakan antara kelompok
satu dengan yang lainnya Kelompok diberi nama dan tujuan yang lain
sebagai ciri khas dari kelompok. Pada rembug ini kelompok diberi
pembekalan mengenai reviu Gambar Kerja dan Rencana Penggunaan
Dana (RPD) dan penyusunan proposal.
e. Penyepakatan Sosial
Kesepakatan sosial dilaksanakan setelah KPB terbentuk dengan
difasilitasi fasilitator masing-masing KPB melakukan kesepakatan
kelompok. Kesepakatan sosial adalah kesepakatan yang dibangun oleh
anggota kelompok KPB sebagai wujud keseriusan dalam melaksanakan
kegiatan BSPS tanpa ada paksaan dari manapun.
UPPB yang disusun Fasilitator dan Proposal yang dibuat oleh KPB antara lain
terdiri dari dokumen Penyiapan Masyarakat dan dokumen Perencanaan
Teknis yang dihasilkan dari kegiatan perencanaan teknis yang dilakukan
Calon Penerima Bantuan dan Kelompok Penerima Bantuan dengan
didampingi oleh Fasilitator.
Tata Cara Pembuatan Gambar Kerja (GK) dapat dilihat pada uraian
berikut ini:
(1) Mencantumkan informasi tentang identitas penerima bantuan;
(2) Mencantumkan foto keadaan awal (0%) rumah yang akan
dibangun dalam bentuk foto tanah kosong atau pondasi
terpasang;
(3) Gambar diambil dalam skala lebih kurang 1 : 100 (satu
berbanding seratus);
(4) Mencantumkan gambar kerja keadaan rumah yang diinginkan
sebagai hasil pembangunan;
(5) Gambar kerja harus menjelaskan rencana bahan bangunan
untuk atap, dinding, dan lantai yang diinginkan;
(6) Gambar kerja harus ditambah dengan penjelasan informasi
mengenai:
(a) Ukuran panjang, lebar dan tinggi sisi bangunan;
(b) Ukuran pintu, jendela dan ventilasi yang ada pada sisi
bangunan; dan
(c) Keterangan jenis bahan bangunan yang diinginkan pada
lantai, atap, dan masing-masing sisi bangunan.
Ketentuan dana BSPS dapat digunakan untuk biaya upah kerja, dimana
penerima bantuan tidak memiliki swadaya disebabkan oleh lanjut usia
(jompo), cacat permanen, janda tua yang tinggal sendiri. Besaran upah
kerja paling banyak 15% (lima belas persen) dari jumlah yang dituangkan
dalam DRPB2.
3. Penyaluran Bantuan
b. Pencairan Dana
Dana Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya dicairkan langsung dari
KPPN atas permintaan Satuan Kerja Bantuan Rumah Swadaya ke
Rekening Giro Penampungan Satuan Kerja, yang ada di Bank/Pos
Penyalur. Pencairan dana BSPS dilaksanakan dalam satu tahap (100%)
dengan mekanisme sebagai berikut:
1) PPK menyampaikan SK Penetapan Penerima BSPS kepada Tim
Teknis BSPS Kabupaten/Kota atau SKPD yang menangani bidang
perumahan di kabupaten/ kota sebagai pemberitahuan bahwa telah
ditetapkan penerima BSPS dan permintaan dilakukannya pemantauan
pelaksanaan BSPS di lapangan;
2) PPK menerbitkan SPP kepada PP-SPM untuk diterbitkan SPM kepada
KPPN;dan
3) SP2D diterbitkan oleh KPPN atas dasar SPM yang diajukan oleh PP-
SPM.
Rembug 4
Pembekalan Pelaks Kons, Pelaks Kons,
Penetapan Pelaksanaan (Pre Penc. Dana, Penc. Dana,
KPB Constr. Meeting) Laporan Laporan,
Mobilisas (rembug 5), (rembug 6) Surat
i Alat Administrasi, Pernyataan
Tenaga Photo, Administrasi, Penyelesaian
Kerja Bobot Min Photo, Pekerjaan
Tim Pelaksana Material 30% Bobot (SP3)
Rencana Kerja GK, Pendampingan 100%
RPD, Jadwal Pelaks. (Coaching)
(Teknis, Pelaporan, Adm)
5) Dokumen BAP2
Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan disingkat BAP2, adalah bukti
secara administrasi bahwa telah dilakukan pemeriksaan pekerjaan
KPB, BAP2 dibuat bersama-sama oleh tim sertifikasi setelah
melakukan pemeriksaan/sertifikasi pekerjaan dilapangan. Jadi
pengisian BAP2 dilakukan melalui pemeriksaan pekerjaan di lapangan
bersama-sama.
2. Pengawasan
Pengawasan adalah proses pengamatan dan pencatatan yang dilakukan
secara terus menerus terhadap seluruh tahapan program untuk mencapai
hasil (kuantitas dan kualitas) yang diharapkan. Hasil pengawasan merupakan
input untuk menyempurnakan peraturan perundangan dan kebijakan dasar
serta bahan pembinaan kepada pelaku pembangunan dan masyarakat.
3. Pengendalian
Pengendalian dilakukan melalui evaluasi penilaian berkala secara terukur dan
obyektif terhadap pembangunan perumahan swadaya yang dilaksanakan
pemerintah bersama masyarakat, dilakukan dalam rangka mencari masukan
untuk memperbaiki kebijakan dan pemberian dukungan program BSPS
berdasarkan parameter evaluasi keberhasilan :
a. Pertambahan kesadaran masyarakat terhadap kondisi rumah;
b. Manajemen PPM-T3
Untuk menangani pengaduan masyarakat dan melakukan tindak turun
tangan, pihak terkait BSPS harus menjalankan manajemen penanganan
pengaduan dan tindak turun tangan sebagai berikut:
1) Pembentukan Unit Pengaduan Masyarakat (UPM)
Unit Pengaduan Masyarakat (UPM) dibentuk di KMP dan KMW. Unit
Pengaduan Masyarakat (UPM) yang dibentuk di masing masing
konsultan manajemen terdiri dari:
a) Penanggung Jawab UPM terdiri dari Ketua Tim masing-masing
konsultan manajemen;
b) Pengelola Kegiatan UPM dilakukan oleh Tenaga Ahli Kebijakan
Publik untuk KMP dan Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat
untuk KMW;
7) Penyelesaian Pengaduan
Pelaksanaan penyelesaian pengaduan dilakukan oleh pelaku T3
sesuai kewenangannya setelah pelaku menerima laporan tertulis dari
pertugas administrasi UPM. Penyelesaian dapat dilakukan dengan
memperhatikan katagori dan substansi pengaduan. Pelaku T3 dapat
melakukan peninjauan ke lapangan dan koordinasi dengan pihak
terkait, jika diperlukan.
Ya
Dapat
Tim Teknis/PPK Pusat
diselesaikan ?
Tidak
Ya
Dapat
KMP BSPS
diselesaikan ?
Tidak
Ya
Dapat
KMW/PPK
diselesaikan ?
Tidak
Ya
Dapat
Tim Teknis Kab/Kot
diselesaikan ?
Tidak
Ya
Koord Kota/Kab Dapat
diselesaikan ?
Tidak
Ya
Dapat
Fasilitator
diselesaikan ?
CRUD
BSPS
Database
INTERNET
2. Aliran Dana
Aliran dana sangat wajib divisualisasikan agar meminimalisir tindakan
penyelewengan.
4. Proses Pembangunan
Ada yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan dalam proses pembangunan
ini, diantaranya selain data visualisasi, perlu juga untuk mempertajam masalah
kontruksi fisik yang akan dilakukan dalam pembangunan harus mengacu kepada
standar SNI dan persyaratan yang telah ditetapkan, selain itu ketersediaan ruang
harus berdasarkan acuan kepada kenyamanan dan kesehatan, sehingga ventilasi
dan pencahayaan juga termasuk dalam persyaratan rumah layak huni ini.
5. Waktu
Dalam segi waktu perlu dilakukan juga pembuktian melalui visual bahwasanya
pekerjaan dilakukan mulai dari 0% sampai dengan 100% dalam ketetapan waktu
yang sudah ditentukan dalam KAK.
Sebagai dasar lain dalam penentuan langkah pelaksanaan pekerjaan adalah ruang
lingkup pekerjaan yang termaktub dalam Kerangka Acuan Kerja sebagai jenis-jenis
kegiatan yang akan dilaksanakan.
2. Tahap Perencanaan.
a. Penyiapan materi pembekalan kepada para fasilitator terkait pemberdayaan
masyarakat dan pendampingan teknis konstruksi dalam program BSPS sesuai
kebutuhan peserta;dan
b. Penyiapan, pembekalan dan mobilisasi asisten tenaga ahli.
3. Tahap Pelaksanaan
a . Pelaksanaan pembinaan, coaching , OJT , pengawasan dan pengendalian
terhadap pelaksanaan pendampingan yang dilakukan oleh Koordinator
Fasilitator dan Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL) kepada masyarakat calon
penerima bantuan dan penerima bantuan;
b . Pelaksanaan kunjungan lapangan dalam rangka pengawasan dan
pengendalian terhadap pelaksanaan kegiatan BSPS di setiap kabupaten/kota;
c . Pemberian arahan dan evaluasi teknis serta administrasi terhadap
pelaksanaan pendampingan yang dilakukan oleh Koordinator Fasilitator
(Korfas) dan Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL) kepada Kelompok Penerima
Bantuan (KPB);dan
d . Memeriksa kualitas hasil pelaksanaan peningkatan kualitas maupun
pembangunan baru.
4. Tahap Monitoring
a . Melakukan pengawasan dan pengendalian administrasi tahapan pelaksanaan
kegiatan;
5. Pelaporan
a . Laporan Pendahuluan (5 rangkap)
Laporan pendahuluan disampaikan paling lambat 1 (satu) bulan setelah
diterbitkannya Surat Perintah Kerja, dengan memuat rencana kerja master
schedule, metodologi dan jadwal kerja tenaga ahli, skema dan metode
penanganan keluhan, materi pembekalan, strategi pengendalian kegiatan, dan
rencana pelaksanaan pembekalan fasilitator lapangan, serta uraian kegiatan
konsultan dalam merekrut asisten tenaga ahli. Laporan pendahuluan terlebih
dahulu dibahas oleh tim teknis dan diserahkan ke Pejabat Pembuat Komitmen
Rumah Swadaya Wilayah II dan tembusan disampaikan kepada Tim Teknis.
Laporan pendahuluan dibuat 5 rangkap dengan menggunakan format kertas
ukuran A4, untuk semua rangkap dijilid
b . Laporan Bulanan (5 rangkap)
Laporan bulanan disampaikan paling lambat tanggal 10 setiap bulannya.
Laporan bulanan terlebih dahulu dibahas oleh Tim Teknis dan diserahkan
secara rutin setiap bulan ke Pejabat Pembuat Komitmen Rumah Swadaya
Wilayah II dan tembusan disampaikan kepada Tim Teknis. Laporan bulanan
mencakup progress pelaksanaan BSPS dan analisis permasalahan serta
upaya penyelesaianya baik yang dilaksanakan oleh Satuan Kerja Penyediaan
Rumah Swadaya Laporan bulanan dibuat 5 rangkap dengan menggunakan
format kertas ukuran A4, untuk semua rangkap dijilid.
c . Laporan Wasdal (5 rangkap)
Laporan wasdal disampaikan paling lambat 7 (tujuh) hari kalender setelah
pelaksanaan wasdal. Laporan wasdal memuat dokumentasi kegiatan
pelaksanaan BSPS, foto progres 0% dan 100%, dan tindak turun tangan atas
permasalahan yang ada di lapangan. Laporan wasdal dibuat 5 rangkap
dengan menggunakan format kertas ukuran A4,untuk semua rangkap dijilid.
Seluruh laporan disajikan dalam bentuk hard copy, soft copy serta pemutakhiran
data (update) pada aplikasi sistem informasi yang sudah dikembangkan oleh
Direktorat Rumah Swadaya.
Menurut permenaker PER.05 / MEN / 1996 Bab I, salah satu upaya dalam
mengimplementasikan K3 adalah SMK3 (Sistem Manajemen Kesehatan dan
Keselamatan Kerja). SMK3 meliputi struktur organisasi, perencanaan, tanggung
jawab, pelaksanaan, prosedur, proses, dan sumber daya yang dibutuhkan bagi
pengembangan penerapan, pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan kebijakan
keselamatan dan kesehatan kerja dalam rangka pengendalian resiko yang
berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman,
efisien dan produktif penerapan, pencapaian, aman, produktif.
SMK3 merupakan upaya integratif yang harus dilakukan tidak hanya dilakukan
oleh pihak manajemen tetapi juga para pekerja yang terlibat langsung dengan
pekerjaan.
2. Perencanaan
4 Pengelolaan a. Hindari posisi duduk didepan Duduk dalam posisi yang nyaman dan sesuai
Data dan laporan' komputer dengan posisi duduk dengan prosedur kesehatan kerja
melengkung
Pilih tempat duduk yang bisa membuat
nyaman dalam bekerja didepan komputer
b. Hindari terkontaminasi radiasi Pasang filter radiasi pada layar komputer
komputer
Istirahat dengan cukup
Tujuan adanya k3 yaitu melindungi pekerja dan pengusaha dari hal yang tidak di
inginkan,seperti kecelakaan atau bahkan kematian.
A. Sasaran K3
Sasaran K3 yang hendak dituju meliputi atas :
i. Menciptakan suatu sistem keselamatan dan kesehatan kerja di
tempat kerja dengan melibatkan unsur manajemen, tenaga kerja,
kondisi dan lingkungan kerja yang terintegrasi dlam rangka mencegah
dan mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta
terciptanya tempat kerja yang aman, efisien, dan efektif;
ii. Tidak ada kecelakan kerja yang berdampak korban jiwa (Zero Fatal
Accident);
iii. Tingkat penerapan elemen SMK3 minimal 80 %;dan
iv. Semua pekerja wajib memakai APD yang sesuai bahaya dan risiko
pekerjaannya masing-masing.
B. Program K3
Pelaksanaan Program K3 pada pelaksanaan sebuah pekerjaan dapat di
jabarkan sebagai berikut:
C. Organisasi K3 :
Struktur organisasi petugas K3 sesuai dengan struktur organisasi yang
diusulkan yaitu :
Penanggung jawab
K3
Emergency/
Kebakaran Kedaruratan P3K
Tenaga Ahli
Keterangan :
Garis Konsultasi
Garis Manajemen
Gambar 2.10 Struktur Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan
Garis Konsultasi/Substansi
2. Ir. Nurhambali
4. Yogi Kurniawan,
ST
5. Heri Raspati, ST
Membantu Tenaga Ahli Konstruksi mengkoordinasikan para Korfas dan
Lokal Teknik Asisten Tenaga 153
PT. Maxitech TFL di wilayah kerjanya lingkup kabupaten/kota dalam 1 provinsi untuk
6. Zulfiani, ST Sipil/Arsitektur Ahli Konstruksi
menjamin kualitas pelaksanaan konstruksi penerima BSPS
7. Muhammad
Irhamna, SST
8. Nandang
Ridwan, ST
9. R. Yudianto Dwi
Putra. S, ST
10. Hasanuddin, ST
Rina Gartina, ST PT. Maxitech Lokal Teknik Sipil/Arsitektur Asisten Tenaga Membantu Tenaga Ahli Perumahan dalam hal penyiapan pembekalan, 10
2 Perencanaan
a Penyiapan materi pembekalan kepada
para fasilitator terkait pemberdayaan
masyarakat dan pendampingan teknis
konstruksi dalam program BSPS sesuai
kebutuhan peserta
b Penyiapan, pembekalan dan mobilisasi
asisten tenaga ahli
3 Pelaksanaan
a Pelaksanaan pembinaan, coaching ,
OJT , pengawasan dan pengendalian
terhadap pelaksanaan pendampingan
yang dilakukan oleh Koordinator
Fasilitator dan Tenaga Fasilitator
Lapangan (TFL) kepada masyarakat
calon penerima bantuan dan penerima
bantuan
b Pelaksanaan kunjungan lapangan dalam
rangka pengawasan dan pengendalian
terhadap pelaksanaan kegiatan BSPS di
setiap kabupaten/kota
c Pemberian arahan dan evaluasi teknis
serta administrasi terhadap pelaksanaan
pendampingan yang dilakukan oleh
Koordinator Fasilitator (Korfas) dan
Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL)
kepada Kelompok Penerima Bantuan
(KPB)
d Memeriksa kualitas hasil pelaksanaan
peningkatan kualitas maupun
pembangunan baru
4 Monitoring
a Melakukan pengawasan dan
pengendalian administrasi tahapan
pelaksanaan kegiatan
b Memantau proses pemanfaatan dana
BSPS dilaksanakan sesuai ketentuan
c Menerima dan melakukan pengecekan
dan tindak turun tangan sesuai
kewenangan atas laporan atau
pengaduan masyarakat serta
menyampaikan kepada PPK
Mendampingi secara intensif dan
mengarahkan Korfas dan TFL dalam
pelaksanaan program BSPS pada setiap
tahapannya serta melakukan supervisi
terhadap kinerja Korfas dan TFL
5 Pelaporan
a Pendahuluan
b Progres Bulanan
c Laporan Wasdal
d Laporan Profil dan Evaluasi Kinerja
Fasilitator
e Laporan Profil BSPS
f Laporan Akhir
Jumlah Bulan Ke-1 Bulan Ke-2 Bulan Ke-3 Bulan Ke-4 Bulan Ke-5 Bulan Ke-6 Bulan Ke-7 Bulan Ke-8 Bulan Ke-9 Bulan Ke-10 Bulan Ke-11
No. Personil Status MM
Orang 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
A TENAGA AHLI
Tenaga Ahli
1 Harry Tamtama, ST Manajemen 1 11
Proyek
Tenaga Ahli
2 Andryadi, ST 1 11
Perumahan
Tenaga Ahli
3 Andriyanto, ST 1 11
Konstruksi
Tenaga Ahli
4 Islahul Amal, S.Sos Pemberdayaan 1 11
Masyarakat
B TENAGA AHLI SUB PROFESIONAL
Asisten Tenaga
1 Irene Sysphiatin, ST 1 9
Ahli Konstruksi
Asisten Tenaga
2 Ir. Nurhambali 1 9
Ahli Konstruksi
Asisten Tenaga
3 Ir. Adi Barcon 1 9
Ahli Konstruksi
Asisten Tenaga
4 Yogi Kurniawan, ST 1 9
Ahli Konstruksi
Asisten Tenaga
5 Heri Raspati, ST 1 9
Ahli Konstruksi
Asisten Tenaga
6 Zulfiani, ST 1 9
Ahli Konstruksi
Muhammad Asisten Tenaga
7 1 9
Irhamna, SST Ahli Konstruksi
Asisten Tenaga
8 Nandang Ridwan, ST 1 9
Ahli Konstruksi
R. Yudianto Dwi Asisten Tenaga
9 1 9
Putra. S, ST Ahli Konstruksi
Asisten Tenaga
10 Hasanuddin, ST 1 9
Ahli Konstruksi
Asisten Tenaga
11 Rina Gartina, ST Ahli 1 10
Perumahan
Asisten Tenaga
Sofwan Abdul
12 Ahli 1 10
Hanan, S.Sos
Pemberdayaan
B TENAGA PENDUKUNG
Dini Rachmawati,
1 Sekretaris 1 11
A.Md
Operator
2 Windya Ben Yuliana 1 11
Komputer
Operator BNBA
Jatra Randura
3 dan Operator 1 10
Pasapada, A.Md
laporan SIM
Operator BNBA
Adhitya Riezki
4 dan Operator 1 10
Sularto, A.Md
laporan SIM
Operator BNBA
Dedy Darisman,
5 dan Operator 1 10
A.Md
laporan SIM
Total 21 206
Kapasitas atau
Jenis Fasilitas/Peralatan / Tahun Kondisi Lokasi Bukti
No. Jumlah Output Pada Merk dan Tipe
Perlengkapan Pembuatan (%) Sekarang Kepemilikan
Saat Ini
1 2 3 4 5 6 7 8 9
I. Peralatan
1 Motor 4 100% Honda Supra X, Honda 2010, 2014 95% Jakarta Milik Sendiri
Vario 125
1 2 3 4 5 6 7 8 9
4 100% Desk-Top HP Pavilliun 2002 95% Jakarta Milik Sendiri
4 100% Compaq EVD D530 2003 95% Jakarta Milik Sendiri
3 100% PC PIV GHz Asus 2005 95% NAD Milik Sendiri
4 Note Book 20 100% HP/14-DO12TU 2013 95% Jakarta Milik Sendiri
2 100% Acer TravelMate 632XV 2005 95% Jakarta Milik Sendiri
4 100% Acer Travel mate 273 XV 2002 95% Jakarta Milik Sendiri
7 Printer dan Printer 10 100% Printer HPLaserjet 1000 2001 95% Jakarta Milik Sendiri
Multifungsi
8 100% HP-Laserjet 1200 2002 95% Jakarta Milik Sendiri
2 100% HP Deskjet 1280 A3 2006 95% Jakarta Milik Sendiri
1 100% Epson 1170 2006 95% Jakarta Milik Sendiri
1 2 3 4 5 6 7 8 9
15 100% Canon iP 1900 2012 95% Jakarta Milik Sendiri
15 100% Canon IP-2770 2014 95% Jakarta Milik Sendiri
1 100% HP Color Laserjet 2600n 2006 95% Jakarta Milik Sendiri
9 Transite Theodolite (TO) 3 100% Wild/73957 1999 95% Jakarta Milik Sendiri
10 Universal Theodolite (T2) 3 100% Wild/109763 1999 95% Jakarta Milik Sendiri
1 2 3 4 5 6 7 8 9
14 Waterpas 3 100% Wild NA-2002 1998 95% Jakarta Milik Sendiri
15 Kamera Digital 6 100% OLYMPUS/STYLUS VG- 2014 100% Jakarta Milik Sendiri
180
II. PERALATAN KANTOR
1 Filling Kabinet 4 Laci 4 100% ERA 2000 95% Jakarta Milik Sendiri
5 100% ALBA 2001 95% Jakarta Milik Sendiri
1 100% ALBA 2005 95% NAD Milik Sendiri
2 Lemari Buku 15 100% Standing Besar 2001 95% Jakarta Milik Sendiri
1 100% Standing Besar 2004 95% NAD Milik Sendiri
30 100% Modera 2007 95% Jakarta Milik Sendiri
10 100% Fittech 2007 95% Jakarta Milik Sendiri
3 Lemari Buku Kaca 2 100% BC-13 Mahoni 2006 95% Jakarta Milik Sendiri
4 Brangkas 3 100% Power Ston 2000 95% Jakarta Milik Sendiri
1 100% Power Ston 2004 95% NAD Milik Sendiri
1 100% Power Ston 2007 95% Jakarta Milik Sendiri
5 Meja 1 Biro 10 100% Olympic 1998 95% Jakarta Milik Sendiri
2 100% Olympic 2003 95% NAD Milik Sendiri
1 100% Olympic 2006 95% Jakarta Milik Sendiri
1 100% Modera 2007 95% Jakarta Milik Sendiri
6 Meja 1/2 Biro 50 100% Olympic 2001 95% Jakarta Milik Sendiri
1 2 3 4 5 6 7 8 9
6 100% Olympic 2003 95% NAD Milik Sendiri
4 100% Olympic 2006 95% Jakarta Milik Sendiri
3 100% Chitose 2007 95% Jakarta Milik Sendiri
7 Meja Rapat 1 100% Modera 2007 95% Jakarta Milik Sendiri
8 Meja Resepsionis 1 100% Modera 2007 95% Jakarta Milik Sendiri
9 Kursi Direktur 4 100% Chitose 2002 95% Jakarta Milik Sendiri
1 100% Chitose 2007 95% Jakarta Milik Sendiri
10 Kursi 64 100% Chitose NBK 2000 95% Jakarta Milik Sendiri
13 100% Chitose NBK 2003 95% NAD Milik Sendiri
2 100% Chitose NBK 2006 95% Jakarta Milik Sendiri
20 100% Chitose NBK 2007 95% Jakarta Milik Sendiri
11 Kursi Sofa 4 100% Lokal 2000 95% Jakarta Milik Sendiri
1 100% Lokal 2006 95% Jakarta Milik Sendiri
12 Kursi Lipat 18 100% Chitose 2000 95% Jakarta Milik Sendiri
13 Meja Tamu 4 100% Lokal 2000 95% Jakarta Milik Sendiri
14 White Board 8 100% Sakura 2000 95% Jakarta Milik Sendiri
2 100% Sakura 2004 95% NAD Milik Sendiri
2 100% Sakura 2007 95% Jakarta Milik Sendiri
15 Calculator 12 100% Citizen 2000 95% Jakarta Milik Sendiri
2 100% Citizen 2004 95% NAD Milik Sendiri
1 2 3 4 5 6 7 8 9
16 Faximile 4 100% Panasonic KXFM-131 2000 95% Jakarta Milik Sendiri
1 100% Panasonic KXFM-131 2004 95% NAD Milik Sendiri
17 Mesin Tik Elektrik 2 100% IBM, Selectric III 2001 95% Jakarta Milik Sendiri
1 100% IBM 2006 95% Jakarta Milik Sendiri
1 100% IBM 2007 95% Jakarta Milik Sendiri
18 Mesin Fotokopi 2 100% Ricoh Aficio 80/Aficio 25 2012 95% Jakarta Milik Sendiri
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 95% Sony 14" 2003 95% NAD Milik Sendiri
1 95% LG 21" 2007 95% Jakarta Milik Sendiri
III. PERALATAN STUDIO & SURVEY
27 Meja Gambar & Mesin 5 100% Mutoh 1998 95% Jakarta Milik Sendiri
28 Planimeter 2 100% President 1998 95% Jakarta Milik Sendiri
29 Lettering Set 5 100% Kent 1998 95% Jakarta Milik Sendiri
30 Overhead Projector 3 100% Xerox 1998 95% Jakarta Milik Sendiri
31 Rafidograft 2 100% Steadler 1998 95% Jakarta Milik Sendiri
35 Automatic Level 1 100% Mikasa 1999 95% Jakarta Milik Sendiri
37 EDM-3 3 100% DMC-3 Topcon/B.20088 1999 95% Jakarta Milik Sendiri
40 Plane Table 1 100% S.5 - 32 Tamura 1999 95% Jakarta Milik Sendiri
41 Rantai ukur 1 100% Simron/ Tajima 2000 95% Jakarta Milik Sendiri
42 Prisma Roelef 1 100% GSP-1 2000 95% Jakarta Milik Sendiri
43 Altimeter 1 100% No. 1426 1999 95% Jakarta Milik Sendiri
44 Bak Ukur 5 100% Lokal 2000 95% Jakarta Milik Sendiri
45 Mesin Bor 1 100% YH-3 2000 95% Jakarta Milik Sendiri
46 Yalon 15 100% Lokal 2000 95% Jakarta Milik Sendiri
1 2 3 4 5 6 7 8 9
47 Echosounder 1 100% TOPCON 2002 95% Jakarta Milik Sendiri
48 Current Meter 2 100% TOPCON 2002 95% Jakarta Milik Sendiri
49 Peil Schall 5 100% TOPCON 2002 95% Jakarta Milik Sendiri
50 Eikman Grab 5 100% TOPCON 2002 95% Jakarta Milik Sendiri
51 Range Finder 2 100% Magellan 2001 95% Jakarta Milik Sendiri
52 Bor Tangan 2 100% Hitachi 2001 95% Jakarta Milik Sendiri
53 PH Soil Tester 2 100% Hamilton 2002 95% Jakarta Milik Sendiri
54 Kompas 4 100% Fryka 2001 95% Jakarta Milik Sendiri
55 Water Test Kitt 2 100% Merck 2001 95% Jakarta Milik Sendiri
56 Refractometer / 2 100% Attago 2001 95% Jakarta Milik Sendiri
Salinometer
57 Rapido 10 100% Steadler/ Rotring 1999 95% Jakarta Milik Sendiri
IV. PERALATAN KHUSUS
1 2 3 4 5 6 7 8 9
66 Digitzer (A3) 3 100% Numories 1998 95% Jakarta Milik Sendiri
V. PERALATAN PENGOLAHAN DATA
67 Perangkat lunak GIS 1 100% ESRI 1994 95% Jakarta Milik Sendiri
Arc/Info 3.4D
68 Perangkat lunak GIS 1 100% ESRI 1998 95% Jakarta Milik Sendiri
Arcview 2
69 Perangkat lunak Remote 1 100% IDRISI 1998 95% Jakarta Milik Sendiri
Sensing Idrisi Versi 2.0
70 Perangkat lunak Remote 1 100% ERMapper 1997 95% Jakarta Milik Sendiri
Sensing ER Mapper Versi
5.5
71 Perangkat lunak Remote 1 100% PCI 2003 95% Jakarta Milik Sendiri
Sensing PCI Versi 9
72 Perangkat Lunak Microsoft 1 100% Microsoft 2004 95% Jakarta Milik Sendiri
Office
73 Perangkat Lunak GIS- 1 100% Open Source 2000 95% Jakarta Milik Sendiri
Remote Sensing Open
Source GRASS