Anda di halaman 1dari 3

NAMA : BAYU SASMITA AJI

NIM : 12211367

KELAS : 12.4D.21

MATKUL : MPSI

Tugas p5

• Analisis Periode Pengembalian (Payback Period)


Contoh kasus arus kas setiap tahun jumlahnya sama:

PT. Semakin Jaya melakukan investasi sebesar Rp 45.000, jumlah proceed per tahun
adalah Rp 22.500, maka payback periodnya adalah:

 Payback Peiod=(investasi awal)/(arus kas) x 1 tahun


 Payback Peiod=(Rp 45.000)/(Rp 22.500) x 1 tahun
 Payback Period=2 tahun.
Payback Period dari investasi tersebut adalah dua tahun. Artinya dana yang tertanam
dalam aktiva sebesar Rp 45.000 akan dapat diperoleh kembali dalam jangka waktu dua
tahun. Apabila investor dihadapkan pada dua pilihan investasi, maka pilih payback
period yang paling kecil.

Contoh Perhitungan Payback Period dalam kasus arus kas setiap tahun jumlahnya
berbeda:

PT. Jaya Mandiri melakukan investasi sebesar Rp 100.000 pada aktiva tetap, dengan
proceed sebagai berikut:

Tahun Proceed Proceed Kumulatif

 Rp 50.000 Rp 50.000
 Rp 40.000 Rp 90.000
 Rp 30.000 Rp 120.000
 Rp 20.000 Rp 140.000
Maka payback periodnya adalah sebagai berikut:

Payback Period = n+(a-b)/(c-b) x 1 tahun


Payback Period = 2+(Rp 100.000 – Rp 90.000) / (Rp 120.000 – Rp 90.000) x 1 tahun
Payback Period = 2+(Rp 10.000) / (Rp 30.000) x 1 tahun
Payback Period = 2,33 tahun atau 2 tahun 4 bulan.
• Analisis Nilai Sekarang Bersih (Net Present Value)
Contoh
Manjemen Perusahaan AAZZ ingin membeli mesin produksi untuk meningkatkan
jumlah produksi produknya. Harga Mesin produksi yang baru tersebut adalah sebesar
Rp. 150 juta dengan suku bunga pinjaman sebesar 12% per tahun. Arus Kas yang
masuk diestimasikan sekitar Rp. 50 juta per tahun selama 5 tahun. Apakah rencana
investasi pembelian mesin produksi ini dapat dilanjutkan?

Diketahui :
Ct = Rp. 50 juta
C0 = Rp. 150 juta
r = 12% (0,12)

Jawaban :
NPV = (C1/1+r) + (C2/(1+r)2) + (C3/(1+r)3) + (C3/(1+r)4) + (Ct/(1+r)t) – C0
NPV = ((50/1+0,12) + (50/1+0,12)2 + (50/1+0,12)3 + (50/1+0,12)4 + (50/1+0,12)5) –
150
NPV = (44,64 + 39,86 + 35,59 + 31,78 + 28,37) – 150
NPV = 180,24 – 150
NPV = 30,24
Jadi nilai NPV-nya adalah sebesar Rp. 30,24 juta.

• Analisis Pengembalian Investasi (Return On Investment)


Contoh
Seorang Investor membeli saham sebanyak 50.000 lembar saham dengan harga Rp.
1.000,- per lembar saham. Setahun kemudian Investor tersebut menjual sahamnya
senilai Rp. 2.500,- per lembar saham. Berapakah ROI pada saham tersebut?

Diketahui :

Pendapatan dari Investasi = Rp. 125.000.000,- (dari perhitungan 50.000 x Rp. 2.500,-)
Biaya Investasi = Rp. 50.000.000,- (dari perhitungan 50.000 x Rp. 1.000,-)
ROI = ?

Penyelesaian :

ROI = (125.000.000  – 50.000.000) / 50.000.000


ROI = 75.000.000 / 50.000.000
ROI = 1,5 atau 150%

Return on Investment atau ROI pada saham yang dibeli Investor tersebut adalah
sebesar 1.5 kali atau 150%.
• Tingkat pengembalian internal (Internal Rate of Return)

Suatu pabrik mempertimbangkan ususlan investasi sebesar Rp. 130.000.000 tanpa nilai
sisa dapat menghasilkan arus kas per tahun Rp. 21.000.000 selama 6
tahun.Diasumsikan RRR sebesar 13 %, hitunglah IRR!

Dicoba dengan faktor diskonto 12 %


NPV = (Arus kas x Faktor Diskonto) – Investasi Awal
NPV = (21.000.000 x 5,7849 ) – 130.000.000
NPV = RP -6.649.000,00

Karena NPV mendekati nol, yaitu Rp. 659.000,00 dan -Rp. 6.649.000,00
Artinya tingkat diskonto antara 10% sampai 12%, untuk menentukan ketepatannya
dilakukan Interpolasi sbb :

Selisih Bunga Selisih PV Selisih PV dengan OI

10% 130659000 130659000

12% 123351000 130000000

2% 7308000 659000
IRR = 10% + (659.000/7.308.000) x 2%
IRR = 10,18%
Kesimpulan : Proyek investasi sebaiknya ditolak
Karena IRR < 13 % K

Anda mungkin juga menyukai